Deograsias Yoseph Y. F.
Program Studi Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Darma Cendika
Jalan Dr. Ir. H. Soekarno 201, Surabaya
dyoseph279@gmail.com
ABSTRACT
The grocery store industry is still facing a form of economic business that has
good prospects, even in a crisis. However, in the same period many took the
grocery that went bankrupt, because they were no longer able to maintain sales.
There needs to be a fundamental change in the grocery store in order, but the
grocery store is starting to rise from behind. As Indonesian people, are we ready
to help by diverting shopping at grocery stores. By agreeing to Store Atmosphere,
it is expected that willingness to buy from grocery stores will increase.
ABSTRAK
Industri toko kelontong hingga saat ini masih diyakini sebagai salah satu bentuk
usaha ekonomi yang memiliki prospek cukup bagus, bahkan dalam kondisi krisis
sekalipun. Namun demikian dalam periode yang sama banyak toko kelontong
yang gulung tikar, karena tidak mampu lagi mempertahankan kuantitas
penjualannya. Perlu adanya perubahan yang mendasar pada toko kelontong, agar
perlahan tapi pasti toko kelontong mulai bangkit dari ketertinggalan. Sebagai
masyarakat Indonesia, sudah seharusnya kita turut berpartisipasi dengan beralih
belanja di toko-toko kelontong. Dengan pendekatan Store Atmosphere
diharapkan minat beli dari toko kelontong meningkat.
144
Analisis Minat Beli Toko Kelontong di Kecamatan Wonokromo, Surabaya
dengan Pendekatan Store Atmosphere
145
Analisis Minat Beli Toko Kelontong di Kecamatan Wonokromo, Surabaya
dengan Pendekatan Store Atmosphere
146
Analisis Minat Beli Toko Kelontong di Kecamatan Wonokromo, Surabaya
dengan Pendekatan Store Atmosphere
147
Analisis Minat Beli Toko Kelontong di Kecamatan Wonokromo, Surabaya
dengan Pendekatan Store Atmosphere
kegiatan yang dilakukan dalam men- dan tidak menutup kemungkinan kon-
desain ruangan toko sesuai dengan sumen tersebut akan kembali lagi.
barang yang dijual dan memanfaatkan Sama seperti yang dikemukakan oleh
fasilitas yang ada, serta dengan me- Kotler (1973: 48) yang mengatakan
nentukan tema yang sesuai yang mam- identitas sebuah toko dapat dikomuni-
pu membuat suasana toko menjadi me- kasikan kepada konsumen melalui de-
narik perhatian konsumen. Empat fak- korasi toko atau secara lebih luas dari
tor penentu yang digunakan untuk me- atmosfernya. Meskipun sebuah atmos-
nilai store atmosphere (suasana toko) fer toko tidak secara langsung mengo-
menurut Berman and Evans (1992: munikasikan kualitas produk diban-
463) adalah: exterior, general interior, dingkan dengan iklan, namun atmos-
store layout, dan interior display. fer toko merupakan komunikasi secara
Exterior yaitu bagian luar toko diam-diam yang dapat menunjukkan
(bagian depan) yang mampu meng- kelas sosial dari produk-produk yang
gambarkan karakteristik toko. Design ada di dalamnya. Sehingga menurut
exterior yang memiliki ciri khas mam- Kotler (1973: 48) atmosfer toko dapat
pu membuat konsumen tertarik untuk dijadikan sebagai alat untuk membu-
masuk ke dalam toko. General inte- juk konsumen menggunakan jasa atau
rior merupakan desain bagian dalam membeli barang yang dijual toko terse-
yang bersifat umum dan diharapkan but. Suasana toko mencakup keselu-
akan dapat memenuhi harapan berba- ruhan dari toko tersebut, baik itu dari
gai motif konsumen memasuki toko. dalam toko ataupun dari luar toko. Ke-
General interior mulai dari penataan adaan di luar dan di dalam toko dapat
yang dapat menarik perhatian pengun- mencerminkan bagaimana toko terse-
jung dan membantu mereka agar mu- but. Pengusaha toko kelontong berusa-
dah mengamati, memeriksa, dan me- ha untuk membuat konsep toko senya-
milih barang-barang itu dan akhirnya man mungkin. Akan tetapi seiring ber-
melakukan suatu pembelian. jalannya waktu, tidak menutup ke-
Store layout merupakan rencana mungkinan ada beberapa hal yang da-
untuk menentukan lokasi tertentu dan pat membuat suasana toko tidak benar-
pengaturan dari peralatan barang da- benar berjalan seperti saat pertama kali
gangan di dalam toko serta fasilitas dibuka.
toko antara pengaturan lalu lintas toko, Sebagai contohnya peranan pe-
pengelompokan barang, dan alokasi gawai toko yang tidak terlalu sigap
ruang. Interior display bertujuan untuk dalam melayani konsumen yang da-
memberikan informasi pada konsumen tang. Bila tidak segera diperbaiki, ma-
yang berbelanja, merupakan tambahan ka tidak menutup kemungkinan konsu-
untuk memberikan kesan berbeda pada men pun akan beralih ke toko pesaing.
store atmosphere dan berfungsi seba- Dengan kata lain, saat ini suasana toko
gai alat promosi. menjadi faktor yang penting dalam
Suasana toko menjadi hal pen- menentukan kelangsungan sebuah bis-
ting dikarenakan merupakan faktor ke- nis yang dijalankan. Oleh karena itu,
nyamanan yang harus diterima oleh saat ini para pelaku bisnis berlomba-
konsumen. Semakin konsumen nya- lomba untuk menunjukkan kreativi-
man dengan suasana yang diberikan, tasnya melalui bentuk-bentuk suasana
maka konsumen akan terus mengingat toko yang mencoba berbeda dari yang
148
Analisis Minat Beli Toko Kelontong di Kecamatan Wonokromo, Surabaya
dengan Pendekatan Store Atmosphere
lainnya. Semua hal ini dilakukan agar demikian, harga menjadi salah satu
tokonya kelihatan menarik, dan diha- faktor penting yang harus dipikirkan
rapkan akan dapat meningkatkan mi- oleh pihak produsen, dikarenakan ke-
nat konsumen untuk menggunakan sesuaian harga dengan produk yang
produknya, serta dapat bersaing de- dijual akan sangat mempengaruhi pen-
ngan pelaku bisnis yang sejenis. Selain jualan yang dilakukan. Bila harga se-
suasana toko yang ditawarkan, pene- suai dengan produk yang dijual, maka
tapan harga juga dapat menjadi faktor secara tidak langsung konsumen akan
lainnya yang dapat membantu kelang- merasa puas dan menggunakan produk
sungan dari sebuah usaha. yang dijual tersebut. Begitu pula
Penetapan harga yang ditawar- sebaliknya, jika harga dirasakan tidak
kan produsen secara tidak langsung sesuai oleh konsumen, maka produk
dapat melihat kalangan mana yang yang dijual akan ditinggalkan. Dengan
akan dipilih produsen atas produknya. demikian, semakin banyak pelaku bis-
Penetapan harga tidak bisa dengan nis yang serupa, maka para pelaku bis-
asal-asalan, atau semaunya produsen, nis harus memperhatikan segala fak-
itu semua dikarenakan bila penetapan tor yang dapat mempengaruhi bisnis
harga tidak sesuai dengan apa yang yang dijalankan, terutama untuk mena-
konsumen harapkan dari produk yang rik minat pembeli. Cara menarik minat
mereka beli, tidak menutup kemung- pembeli bisa dilakukan dengan segala
kinan produk tersebut akan ditinggal- cara dan alat pendukung yang berane-
kan. ka ragam.
Oleh karena itu dalam menetap-
kan sebuah harga para produsen harus METODE PENELITIAN
benar-benar sesuai dengan produk apa Jenis penelitian yang digunakan
yang akan mereka jual. Kesesuaian pada penelitian ini adalah penelitian
harga menentukan sejauh mana produk kualitatif. Menurut Sugiyono (2014:
yang dijual diterima oleh konsumen 347) penelitian kualitatif berarti pro-
dan dirasa sesuai dengan apa yang ses eksplorasi dan memahami makna
konsumen harapkan dari produk yang perilaku individu dan kelompok,
ditawarkan. Toko kelontong selalu me- menggambarkan masalah sosial atau
nentukan dan memilih harga yang re- masalah kemanusiaan. Proses peneli-
latif murah agar dapat bersaing. De- tian mencakup membuat pertanyaan
ngan demikian, konsumen yang datang penelitian dan prosedur yang masih
dan membeli akan semakin banyak. bersifat sementara, mengumpulkan
Tujuan utamanya adalah agar bisa ber- data pada setting partisipan, analisis
saing dan bisnis yang dijalankan bisa data secara induktif, membangun data
terus bertahan bahkan berkembang de- yang parsial ke dalam tema, dan selan-
ngan membuka toko baru sebagai per- jutnya memberikan interpretasi terha-
luasan dari usaha mereka ataupun dap makna suatu data. Kegiatan akhir
memperluas toko kelontong mereka. adalah membuat laporan ke dalam
Harga dari sebuah produk atau struktur yang fleksibel. Metode pene-
jasa sangat diperhitungkan oleh seba- litian yang digunakan dalam peneli-
gian besar konsumen, karena konsu- tian ini adalah metode penelitian kua-
men tidak mau dirugikan dengan apa litatif dengan pendekatan deskriptif,
yang telah mereka keluarkan. Dengan yaitu metode penelitian yang dilaku-
149
Analisis Minat Beli Toko Kelontong di Kecamatan Wonokromo, Surabaya
dengan Pendekatan Store Atmosphere
kan untuk mengetahui kondisi alamiah ngambilan sampel sumber data de-
obyek penelitian, di mana peneliti me- ngan suatu pertimbangan tertentu
rupakan instrumen kunci, teknik (Sugiyono, 2014: 366). Adapun per-
pengumpulan data dilakukan secara timbangan atau kriteria yang diguna-
triangulasi (gabungan), analisis data kan peneliti untuk memilih narasum-
bersifat induktif/kualitatif, dan hasil ber dalam penelitian adalah para
penelitian kualitatif lebih menekankan pemilik masing-masing toko kelon-
ke makna dari pada generalisasi tong yang berjumlah 20 orang.
(Sugiyono, 2014: 347). Validitas dalam penelitian kua-
Dalam penelitian ini, objek yang litatif disebut autentisitas atau keas-
akan diteliti adalah analisis minat beli lian, yaitu jujur, adil, seimbang, dan
pada toko kelontong di Kecamatan sesuai berdasarkan sudut pandang in-
Wonokromo, Surabaya. Sedangkan dividu atau subjek yang bersangkut-
subjek penelitian yang digunakan ada- an. Sedangkan reliabilitas dalam pe-
lah adalah pemilik toko kelontong di nelitian kualitatif adalah tingkat kese-
Kecamatan Wonokromo, Surabaya. suaian antara data atau uraian yang
Metode pengumpulan data dalam pe- dikemukakan oleh subjek dengan
nelitian ini adalah wawancara dan kondisi sebenarnya (Hardiansyah,
observasi. Wawancara adalah perte- 2011: 81). Uji validitas yang diguna-
muan kedua belah pihak antara orang kan dalam penelitian ini adalah
yang memberikan pertanyaan serta triangulasi sumber, yaitu teknik yang
orang yang menjawab dan saling ber- digunakan untuk menguji kredibilitas
tukar informasi, sehingga dapat diba- data yang dilakukan dengan cara me-
ngun dalam suatu topik tertentu. ngecek data yang telah diperoleh me-
Metode wawancara yang digu- lalui beberapa sumber (Sugiyono,
nakan adalah wawancara semi ter- 2014: 440). Alasan digunakannya
struktur, di mana peneliti sebelumnya teknik triangulasi sumber, karena pe-
sudah menyiapkan topik, daftar per- neliti ingin mendapatkan pandangan
tanyaan serta pemandu wawancara se- atau pendapat dari sumber yang ber-
belum wawancara dilakukan oleh pe- beda (pemilik toko kelontong, target
neliti (Sugiyono, 2014: 231). Tujuan konsumen, dan konsumen) mengenai
digunakannya wawancara semi ter- masalah yang diteliti. Sugiyono
struktur pada penelitian ini adalah un- (2014: 444) juga menjelaskan bahwa
tuk mendapatkan data yang lebih uji reliabilitas pada penelitian kuali-
banyak, karena peneliti bisa mengem- tatif dilakukan dengan pengujian de-
bangkan pedoman wawancara sesuai pendability yang dilakukan melalui
permasalahan yang ditemukan. Se- audit oleh peneliti terhadap konsis-
dangkan observasi adalah teknik pe- tensi jawaban yang diberikan infor-
ngumpulan data yang dilakukan untuk man selama pengumpulan data.
membandingkan data yang didapat Teknik analisis data yang di-
melalui wawancara dengan keadaan gunakan oleh peneliti adalah teknik
aslinya (Sugiyono, 2014: 225). Teknik analisis data Miles dan Huberman
pengambilan sampel yang digunakan (Sugiyono, 2014: 404) yang dilaku-
dalam penelitian ini adalah non pro- kan pada saat pengumpulan data ber-
bability sampling dengan teknik langsung dan setelah selesai pengum-
purposive sampling, yaitu teknik pe- pulan data dalam periode tertentu.
150
Analisis Minat Beli Toko Kelontong di Kecamatan Wonokromo, Surabaya
dengan Pendekatan Store Atmosphere
151
Analisis Minat Beli Toko Kelontong di Kecamatan Wonokromo, Surabaya
dengan Pendekatan Store Atmosphere
152
Analisis Minat Beli Toko Kelontong di Kecamatan Wonokromo, Surabaya
dengan Pendekatan Store Atmosphere
153