Anda di halaman 1dari 10

Analisis Minat Beli Toko Kelontong di Kecamatan Wonokromo, Surabaya

dengan Pendekatan Store Atmosphere

ANALISIS MINAT BELI TOKO KELONTONG


DI KECAMATAN WONOKROMO, SURABAYA
DENGAN PENDEKATAN STORE ATMOSPHERE

Deograsias Yoseph Y. F.
Program Studi Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Darma Cendika
Jalan Dr. Ir. H. Soekarno 201, Surabaya
dyoseph279@gmail.com

ABSTRACT
The grocery store industry is still facing a form of economic business that has
good prospects, even in a crisis. However, in the same period many took the
grocery that went bankrupt, because they were no longer able to maintain sales.
There needs to be a fundamental change in the grocery store in order, but the
grocery store is starting to rise from behind. As Indonesian people, are we ready
to help by diverting shopping at grocery stores. By agreeing to Store Atmosphere,
it is expected that willingness to buy from grocery stores will increase.

Keywords: grocery store, willingness to buy, store atmosphere.

ABSTRAK
Industri toko kelontong hingga saat ini masih diyakini sebagai salah satu bentuk
usaha ekonomi yang memiliki prospek cukup bagus, bahkan dalam kondisi krisis
sekalipun. Namun demikian dalam periode yang sama banyak toko kelontong
yang gulung tikar, karena tidak mampu lagi mempertahankan kuantitas
penjualannya. Perlu adanya perubahan yang mendasar pada toko kelontong, agar
perlahan tapi pasti toko kelontong mulai bangkit dari ketertinggalan. Sebagai
masyarakat Indonesia, sudah seharusnya kita turut berpartisipasi dengan beralih
belanja di toko-toko kelontong. Dengan pendekatan Store Atmosphere
diharapkan minat beli dari toko kelontong meningkat.

Kata kunci: toko kelontong, minat beli, store atmosphere.

PENDAHULUAN dalam kondisi krisis sekalipun. Namun


Industri toko kelontong hingga demikian dalam periode yang sama
saat ini masih diyakini sebagai salah banyak toko kelontong yang gulung
satu bentuk usaha ekonomi yang me- tikar, karena tidak mampu lagi mem-
miliki prospek cukup bagus, bahkan pertahankan kuantitas penjualannya.

144
Analisis Minat Beli Toko Kelontong di Kecamatan Wonokromo, Surabaya
dengan Pendekatan Store Atmosphere

Beberapa pihak yang berkompeten Ada beberapa hal yang membuat


menyebutkan bahwa kesuksesan usaha toko kelontong sulit berkembang, anta-
di bidang ritel ini tidak hanya ditentu- ra lain: para pemilik toko kelontong ti-
kan oleh penjualan hari ini, tetapi juga dak mendapatkan akses pada sumber
ditentukan oleh kemampuan mening- barang dengan harga yang sama. Me-
katkan pertumbuhan pelanggannya se- reka membeli barang dagangan lebih
cara berkelanjutan. mahal daripada pelaku usaha besar.
Bisnis toko kelontong sangat ter- Toko kelontong juga sering kesulitan
gantung pada pelanggan, dengan kata mendapatkan akses permodalan untuk
lain bila bisnis toko kelontong dapat meningkatkan kapasitas maupun daya
mampu mempertahankan pelanggan saing usahanya. Sekalipun ada, mereka
atau juga menambah pelanggan baru, mendapatkan pinjaman yang tidak wa-
secara tidak langsung bisnis toko ke- jar dan bunga yang besar, karena pin-
lontong ini akan mampu untuk berta- jaman tersebut bukan dari perbankan
han dalam ketatnya persaingan dunia atau lembaga keuangan. Di samping
bisnis saat ini. Bisnis toko kelontong itu, toko kelontong mayoritas kondisi
bukan hanya mengandalkan keleng- dan penampilannya tidak memberikan
kapan barang kebutuhan, tapi juga di kenyamanan bagi pembelinya.
dalamnya harus ada kreativitas dari pe- Perlu adanya perubahan yang
miliknya dalam menjual barang da- mendasar pada operasional dari usaha
gangan dan kreativitas dalam menga- toko kelontong, agar perlahan tapi pas-
tur suasana toko. Para pengusaha toko ti toko kelontong dapat mulai bangkit
kelontong harus jeli melihat peluang dari ketertinggalan. Sebagai masyara-
dan berusaha semakin kreatif untuk kat Indonesia, sudah seharusnya kita
menawarkan produknya. turut berpartisipasi dengan beralih be-
Bisnis toko kelontong banyak di- lanja di toko-toko kelontong, agar para
lakukan oleh setiap orang. Hal tersebut pelaku usaha mikro, kecil, dan mene-
dikarenakan kebutuhan pokok manusia ngah (UMKM) sebagai pemilik dan
perlu segera terpenuhi dalam waktu pengelola toko kelontong dapat terus
yang sesingkat-singkatnya. Oleh sebab hidup usahanya dan dapat menyejah-
itu bisnis toko kelontong sangat me- terakan keluarganya.
narik perhatian para pelaku bisnis. Se-
lain itu bisnis toko kelontong memiliki TINJAUAN PUSTAKA
lahan yang cukup potensial dan kreatif Minat Beli
dalam pengelolaannya. Dari dulu hing- Minat beli (willingness to buy)
ga sekarang memang bisnis toko ke- merupakan bagian dari komponen pe-
lontong masih saja menjamur di Indo- rilaku dalam sikap mengonsumsi. Mi-
nesia. Sayangnya, belum semua pe- nat beli konsumen adalah tahap di
main lokal bernasib sama, seperti toko mana konsumen membentuk pilihan
kelontong dan jajanan tradisional khas mereka di antara beberapa merek
Indonesia. Keberadaan mereka mulai yang tergabung dalam perangkat pi-
tergerus akibat persaingan usaha yang lihan, kemudian pada akhirnya mela-
semakin ketat dan masifnya kehadiran kukan suatu pembelian pada suatu
ritel modern maupun mini market altenatif yang paling disukainya atau
hingga supermarket menjadi penye- proses yang dilalui konsumen untuk
babnya. membeli suatu barang atau jasa yang

145
Analisis Minat Beli Toko Kelontong di Kecamatan Wonokromo, Surabaya
dengan Pendekatan Store Atmosphere

didasari oleh bermacam pertimbang- konsumen akan membandingkan atau


an (Suyono et al., 2012: 136). mempertimbangkan satu barang de-
Menurut Kotler dan Keller ngan barang yang lainnya untuk me-
(2009: 15) minat beli merupakan pe- reka konsumsi. Menurut Kotler dan
rilaku yang muncul sebagai respon Keller (2009) beberapa faktor yang
terhadap objek yang menunjukkan membentuk minat beli konsumen
keinginan konsumen untuk melaku- yaitu:
kan pembelian. Durianto dan Liana a. Sikap orang lain, sejauh mana si-
(2004: 44) menyatakan minat beli kap orang lain mengurangi alter-
merupakan sesuatu yang berhubung- natif yang disukai. Seseorang akan
an dengan rencana konsumen untuk bergantung pada dua hal yaitu, in-
membeli produk tertentu serta berapa tensitas sifat negatif orang lain
banyak unit produk yang dibutuhkan terhadap alternatif yang disukai
pada periode tertentu. konsumen dan motivasi konsumen
Berdasarkan uraian di atas, da- untuk menuruti keinginan orang
pat disimpulkan bahwa minat beli lain.
merupakan pernyataan mental dari b. Faktor situasi yang tidak teranti-
konsumen yang merefleksikan renca- sipasi. Faktor ini nantinya akan
na pembelian sejumlah produk de- dapat mengubah pendirian konsu-
ngan merek tertentu. Suatu produk men dalam melakukan pembelian.
dikatakan telah dikonsumsi oleh kon- Hal tersebut tergantung dari pemi-
sumen apabila telah diputuskan oleh kiran konsumen sendiri, apakah
konsumen untuk dibeli. Dari bebera- dia percaya diri dalam memutus-
pa pendapat di atas, dapat disimpul- kan akan membeli suatu barang
kan bahwa minat beli adalah kesung- atau tidak.
guhan hati untuk memiliki sesuatu Menurut Durianto dan Liana
pengorbanan di mana minat beli itu (2004: 32) dalam melaksanakan niat
timbul karena konsumen merasa puas pembelian, konsumen tersebut dapat
terhadap kualitas produk yang diberi- membuat 5 sub keputusan pembelian
kan oleh perusahaan. sebagai berikut:
Perilaku seseorang sangat ter- a. Keputusan merek.
gantung pada minatnya, sedangkan b. Keputusan pemasok.
minat berperilaku sangat tergantung c. Keputusan kuantitas.
pada sikap dan norma subjektif atas d. Keputusan waktu.
perilaku. Keyakinan atas akibat peri- e. Keputusan metode pembayaran.
laku sangat mempengaruhi sikap dan Minat konsumen tumbuh karena sua-
norma subjektifnya. Sikap individu tu motif berdasarkan atribut-atribut
terbentuk dari kombinasi antara keya- sesuai dengan kebutuhannya dalam
kinan dan evaluasi tentang keyakinan menggunakan suatu produk. Berda-
yang penting bagi seorang konsumen, sarkan hal tersebut, maka analisa me-
sedangkan norma subjektif ditentu- ngenai bagaimana proses minat dari
kan oleh keyakinan dan motivasi. dalam diri konsumen sangat penting
Konsumen di manapun dan ka- dilakukan. Cara terbaik untuk mem-
panpun akan dihadapkan dengan se- pengaruhi adalah mempelajari apa
buah keputusan pembelian untuk me- yang dipikirkannya, dengan demikian
lakukan transaksi pembelian, di mana akan didapatkan tidak hanya sekedar

146
Analisis Minat Beli Toko Kelontong di Kecamatan Wonokromo, Surabaya
dengan Pendekatan Store Atmosphere

informasi, tetapi juga diperoleh ba- Menurut Yuliadi (2006) minat


gaimana proses informasi itu dapat beli dapat diidentifikasikan melalui
berjalan, dan bagaimana memanfaat- indikator-indikator sebagai berikut:
kannya. Hal ini yang dinamakan the a. Minat transaksional
buying process (proses pembelian). Kecenderungan seseorang untuk
Proses pembelian meliputi 5 hal yai- membeli produk.
tu: b. Minat refrensial
a. Need (kebutuhan) Kecenderungan seseorang untuk
Proses pembelian berawal dari merekomendasi produk kepada
adanya kebutuhan yang tak harus orang lain.
dipenuhi atau kebutuhan yang c. Minat eksploratif
muncul pada saat itu dan memo- Minat yang menggambarkan pe-
tivasi untuk melakukan pembelian. rilaku seseorang yang selalu men-
b. Recognition (pengenalan) cari informasi mengenai produk
Kebutuhan belum cukup untuk yang diminatinya dan mencari in-
merangsang terjadinya pembelian formasi untuk mendukung sifat-
karena mengenali kebutuhan itu sifat positif dari produk tersebut.
sendiri untuk dapat menetapkan
sesuatu untuk memenuhinya. Store Atmosphere
c. Search (pencarian) Menurut Berman and Evans
Merupakan bagian aktif dalam (1992: 462) atmosphere refers to the
pembelian yaitu mencari jalan un- store’s physical characteristics that
tuk mengisi kebutuhan tersebut. are used to develop an image and to
d. Evaluation (evaluasi) draw customers, yang berarti suasana
Suatu proses untuk mempelajari toko merupakan karakteristik fisik to-
semua yang didapat selama proses ko yang digunakan untuk membangun
pencarian dan mengembangkan kesan dan menarik pelanggan. Sedang-
beberapa pilihan. kan menurut Levy and Weitz (2001:
e. Decision (keputusan) 576) suasana mengacu pada desain
Langkah terakhir dari suatu proses lingkungan melalui komunikasi visual,
pembelian adalah mengambil ke- pencahayaan, warna, musik, dan aro-
putusan berdasarkan informasi ma untuk merangsang pandangan pe-
yang diterima. langgan dan tanggapan emosional dan
akhirnya mempengaruhi perilaku pem-
Indikator Pengukuran Minat Beli belian. Gilbert dalam Foster (2008: 61)
Konsumen menyatakan bahwa suasana toko (store
Seorang konsumen tidak de- atmosphere) merupakan kombinasi da-
ngan sendirinya memiliki keputusan ri pesan secara fisik yang telah diren-
dalam pembelian barang atau jasa. canakan. Store atmosphere dapat di-
Terlebih dahulu konsumen akan ber- gambarkan sebagai perubahan terha-
usaha untuk mencari informasi dari dap perencanaan lingkungan pembeli-
orang terdekat atau orang yang benar- an yang menghasilkan efek emosional
benar dapat dipercaya guna memban- khusus yang dapat menyebabkan kon-
tunya dalam pengambilan keputusan sumen melakukan tindakan pembelian.
melakukan pembelian barang atau Dengan demikian store atmos-
jasa. phere dapat disimpulkan sebagai suatu

147
Analisis Minat Beli Toko Kelontong di Kecamatan Wonokromo, Surabaya
dengan Pendekatan Store Atmosphere

kegiatan yang dilakukan dalam men- dan tidak menutup kemungkinan kon-
desain ruangan toko sesuai dengan sumen tersebut akan kembali lagi.
barang yang dijual dan memanfaatkan Sama seperti yang dikemukakan oleh
fasilitas yang ada, serta dengan me- Kotler (1973: 48) yang mengatakan
nentukan tema yang sesuai yang mam- identitas sebuah toko dapat dikomuni-
pu membuat suasana toko menjadi me- kasikan kepada konsumen melalui de-
narik perhatian konsumen. Empat fak- korasi toko atau secara lebih luas dari
tor penentu yang digunakan untuk me- atmosfernya. Meskipun sebuah atmos-
nilai store atmosphere (suasana toko) fer toko tidak secara langsung mengo-
menurut Berman and Evans (1992: munikasikan kualitas produk diban-
463) adalah: exterior, general interior, dingkan dengan iklan, namun atmos-
store layout, dan interior display. fer toko merupakan komunikasi secara
Exterior yaitu bagian luar toko diam-diam yang dapat menunjukkan
(bagian depan) yang mampu meng- kelas sosial dari produk-produk yang
gambarkan karakteristik toko. Design ada di dalamnya. Sehingga menurut
exterior yang memiliki ciri khas mam- Kotler (1973: 48) atmosfer toko dapat
pu membuat konsumen tertarik untuk dijadikan sebagai alat untuk membu-
masuk ke dalam toko. General inte- juk konsumen menggunakan jasa atau
rior merupakan desain bagian dalam membeli barang yang dijual toko terse-
yang bersifat umum dan diharapkan but. Suasana toko mencakup keselu-
akan dapat memenuhi harapan berba- ruhan dari toko tersebut, baik itu dari
gai motif konsumen memasuki toko. dalam toko ataupun dari luar toko. Ke-
General interior mulai dari penataan adaan di luar dan di dalam toko dapat
yang dapat menarik perhatian pengun- mencerminkan bagaimana toko terse-
jung dan membantu mereka agar mu- but. Pengusaha toko kelontong berusa-
dah mengamati, memeriksa, dan me- ha untuk membuat konsep toko senya-
milih barang-barang itu dan akhirnya man mungkin. Akan tetapi seiring ber-
melakukan suatu pembelian. jalannya waktu, tidak menutup ke-
Store layout merupakan rencana mungkinan ada beberapa hal yang da-
untuk menentukan lokasi tertentu dan pat membuat suasana toko tidak benar-
pengaturan dari peralatan barang da- benar berjalan seperti saat pertama kali
gangan di dalam toko serta fasilitas dibuka.
toko antara pengaturan lalu lintas toko, Sebagai contohnya peranan pe-
pengelompokan barang, dan alokasi gawai toko yang tidak terlalu sigap
ruang. Interior display bertujuan untuk dalam melayani konsumen yang da-
memberikan informasi pada konsumen tang. Bila tidak segera diperbaiki, ma-
yang berbelanja, merupakan tambahan ka tidak menutup kemungkinan konsu-
untuk memberikan kesan berbeda pada men pun akan beralih ke toko pesaing.
store atmosphere dan berfungsi seba- Dengan kata lain, saat ini suasana toko
gai alat promosi. menjadi faktor yang penting dalam
Suasana toko menjadi hal pen- menentukan kelangsungan sebuah bis-
ting dikarenakan merupakan faktor ke- nis yang dijalankan. Oleh karena itu,
nyamanan yang harus diterima oleh saat ini para pelaku bisnis berlomba-
konsumen. Semakin konsumen nya- lomba untuk menunjukkan kreativi-
man dengan suasana yang diberikan, tasnya melalui bentuk-bentuk suasana
maka konsumen akan terus mengingat toko yang mencoba berbeda dari yang

148
Analisis Minat Beli Toko Kelontong di Kecamatan Wonokromo, Surabaya
dengan Pendekatan Store Atmosphere

lainnya. Semua hal ini dilakukan agar demikian, harga menjadi salah satu
tokonya kelihatan menarik, dan diha- faktor penting yang harus dipikirkan
rapkan akan dapat meningkatkan mi- oleh pihak produsen, dikarenakan ke-
nat konsumen untuk menggunakan sesuaian harga dengan produk yang
produknya, serta dapat bersaing de- dijual akan sangat mempengaruhi pen-
ngan pelaku bisnis yang sejenis. Selain jualan yang dilakukan. Bila harga se-
suasana toko yang ditawarkan, pene- suai dengan produk yang dijual, maka
tapan harga juga dapat menjadi faktor secara tidak langsung konsumen akan
lainnya yang dapat membantu kelang- merasa puas dan menggunakan produk
sungan dari sebuah usaha. yang dijual tersebut. Begitu pula
Penetapan harga yang ditawar- sebaliknya, jika harga dirasakan tidak
kan produsen secara tidak langsung sesuai oleh konsumen, maka produk
dapat melihat kalangan mana yang yang dijual akan ditinggalkan. Dengan
akan dipilih produsen atas produknya. demikian, semakin banyak pelaku bis-
Penetapan harga tidak bisa dengan nis yang serupa, maka para pelaku bis-
asal-asalan, atau semaunya produsen, nis harus memperhatikan segala fak-
itu semua dikarenakan bila penetapan tor yang dapat mempengaruhi bisnis
harga tidak sesuai dengan apa yang yang dijalankan, terutama untuk mena-
konsumen harapkan dari produk yang rik minat pembeli. Cara menarik minat
mereka beli, tidak menutup kemung- pembeli bisa dilakukan dengan segala
kinan produk tersebut akan ditinggal- cara dan alat pendukung yang berane-
kan. ka ragam.
Oleh karena itu dalam menetap-
kan sebuah harga para produsen harus METODE PENELITIAN
benar-benar sesuai dengan produk apa Jenis penelitian yang digunakan
yang akan mereka jual. Kesesuaian pada penelitian ini adalah penelitian
harga menentukan sejauh mana produk kualitatif. Menurut Sugiyono (2014:
yang dijual diterima oleh konsumen 347) penelitian kualitatif berarti pro-
dan dirasa sesuai dengan apa yang ses eksplorasi dan memahami makna
konsumen harapkan dari produk yang perilaku individu dan kelompok,
ditawarkan. Toko kelontong selalu me- menggambarkan masalah sosial atau
nentukan dan memilih harga yang re- masalah kemanusiaan. Proses peneli-
latif murah agar dapat bersaing. De- tian mencakup membuat pertanyaan
ngan demikian, konsumen yang datang penelitian dan prosedur yang masih
dan membeli akan semakin banyak. bersifat sementara, mengumpulkan
Tujuan utamanya adalah agar bisa ber- data pada setting partisipan, analisis
saing dan bisnis yang dijalankan bisa data secara induktif, membangun data
terus bertahan bahkan berkembang de- yang parsial ke dalam tema, dan selan-
ngan membuka toko baru sebagai per- jutnya memberikan interpretasi terha-
luasan dari usaha mereka ataupun dap makna suatu data. Kegiatan akhir
memperluas toko kelontong mereka. adalah membuat laporan ke dalam
Harga dari sebuah produk atau struktur yang fleksibel. Metode pene-
jasa sangat diperhitungkan oleh seba- litian yang digunakan dalam peneli-
gian besar konsumen, karena konsu- tian ini adalah metode penelitian kua-
men tidak mau dirugikan dengan apa litatif dengan pendekatan deskriptif,
yang telah mereka keluarkan. Dengan yaitu metode penelitian yang dilaku-

149
Analisis Minat Beli Toko Kelontong di Kecamatan Wonokromo, Surabaya
dengan Pendekatan Store Atmosphere

kan untuk mengetahui kondisi alamiah ngambilan sampel sumber data de-
obyek penelitian, di mana peneliti me- ngan suatu pertimbangan tertentu
rupakan instrumen kunci, teknik (Sugiyono, 2014: 366). Adapun per-
pengumpulan data dilakukan secara timbangan atau kriteria yang diguna-
triangulasi (gabungan), analisis data kan peneliti untuk memilih narasum-
bersifat induktif/kualitatif, dan hasil ber dalam penelitian adalah para
penelitian kualitatif lebih menekankan pemilik masing-masing toko kelon-
ke makna dari pada generalisasi tong yang berjumlah 20 orang.
(Sugiyono, 2014: 347). Validitas dalam penelitian kua-
Dalam penelitian ini, objek yang litatif disebut autentisitas atau keas-
akan diteliti adalah analisis minat beli lian, yaitu jujur, adil, seimbang, dan
pada toko kelontong di Kecamatan sesuai berdasarkan sudut pandang in-
Wonokromo, Surabaya. Sedangkan dividu atau subjek yang bersangkut-
subjek penelitian yang digunakan ada- an. Sedangkan reliabilitas dalam pe-
lah adalah pemilik toko kelontong di nelitian kualitatif adalah tingkat kese-
Kecamatan Wonokromo, Surabaya. suaian antara data atau uraian yang
Metode pengumpulan data dalam pe- dikemukakan oleh subjek dengan
nelitian ini adalah wawancara dan kondisi sebenarnya (Hardiansyah,
observasi. Wawancara adalah perte- 2011: 81). Uji validitas yang diguna-
muan kedua belah pihak antara orang kan dalam penelitian ini adalah
yang memberikan pertanyaan serta triangulasi sumber, yaitu teknik yang
orang yang menjawab dan saling ber- digunakan untuk menguji kredibilitas
tukar informasi, sehingga dapat diba- data yang dilakukan dengan cara me-
ngun dalam suatu topik tertentu. ngecek data yang telah diperoleh me-
Metode wawancara yang digu- lalui beberapa sumber (Sugiyono,
nakan adalah wawancara semi ter- 2014: 440). Alasan digunakannya
struktur, di mana peneliti sebelumnya teknik triangulasi sumber, karena pe-
sudah menyiapkan topik, daftar per- neliti ingin mendapatkan pandangan
tanyaan serta pemandu wawancara se- atau pendapat dari sumber yang ber-
belum wawancara dilakukan oleh pe- beda (pemilik toko kelontong, target
neliti (Sugiyono, 2014: 231). Tujuan konsumen, dan konsumen) mengenai
digunakannya wawancara semi ter- masalah yang diteliti. Sugiyono
struktur pada penelitian ini adalah un- (2014: 444) juga menjelaskan bahwa
tuk mendapatkan data yang lebih uji reliabilitas pada penelitian kuali-
banyak, karena peneliti bisa mengem- tatif dilakukan dengan pengujian de-
bangkan pedoman wawancara sesuai pendability yang dilakukan melalui
permasalahan yang ditemukan. Se- audit oleh peneliti terhadap konsis-
dangkan observasi adalah teknik pe- tensi jawaban yang diberikan infor-
ngumpulan data yang dilakukan untuk man selama pengumpulan data.
membandingkan data yang didapat Teknik analisis data yang di-
melalui wawancara dengan keadaan gunakan oleh peneliti adalah teknik
aslinya (Sugiyono, 2014: 225). Teknik analisis data Miles dan Huberman
pengambilan sampel yang digunakan (Sugiyono, 2014: 404) yang dilaku-
dalam penelitian ini adalah non pro- kan pada saat pengumpulan data ber-
bability sampling dengan teknik langsung dan setelah selesai pengum-
purposive sampling, yaitu teknik pe- pulan data dalam periode tertentu.

150
Analisis Minat Beli Toko Kelontong di Kecamatan Wonokromo, Surabaya
dengan Pendekatan Store Atmosphere

PEMBAHASAN barang diletakkan tanpa memperhati-


Exterior kan display yang bisa mengundang ke-
Exterior yaitu bagian luar toko inginan konsumen untuk tertarik mem-
(bagian depan) yang mampu meng- beli.
gambarkan karakteristik toko. Design Penataan barang pada toko ke-
exterior yang memiliki ciri khas mam- lontong di Kecamatan Wonokromo,
pu membuat konsumen tertarik untuk Surabaya dilakukan dengan sederhana
masuk ke dalam toko. Toko kelontong juga dikarenakan konsumen toko ke-
di Kecamatan Wonokromo, Surabaya tika datang ke toko kelontong untuk
adalah toko kelontong yang memiliki membeli barang langsung menanyakan
exterior toko yang sederhana. Kele- keberadaan barang yang menjadi ke-
mahan pada exterior usaha toko kelon- butuhannya kepada pemilik toko atau-
tong adalah bahwa mereka yang men- pun pegawai toko yang ditunjuk oleh
jalani usaha ritel ini adalah mereka toko untuk mewakilinya.
yang tidak serius dalam berbisnis.
Salah satu alasannya adalah karena Store Layout
bentuk usahanya yang kecil dan juga Store layout merupakan rencana
laba yang didapatkan dari satu produk untuk menentukan lokasi tertentu dan
terjual relatif kecil, sehingga hanya pengaturan dari peralatan barang da-
dianggap sebagai usaha sampingan. gangan di dalam toko serta fasilitas
Padahal, jika ditotal dalam satu kurun toko antara pengaturan lalu lintas toko,
waktu, laba yang didapatkan oleh usa- pengelompokan barang, dan alokasi
ha ritel cukup besar jumlahnya. De- ruang. Dari wawancara yang peneliti
ngan keadaan demikian, toko kelon- lakukan kepada pemilik toko, diper-
tong di Kecamatan Wonokromo, Su- oleh data bahwa layout toko untuk
rabaya cenderung asal-asalan dalam memperlancar lalu lintas barang yang
menentukan tema exterior yang bisa dibutuhkan oleh konsumen dibuat de-
menarik pelanggan untuk melakukan ngan sederhana. Artinya bahwa layout
transaksi di toko kelontong mereka. yang mereka buat bukan consumer
oriented melainkan pemanfaatan ruang
General Interior yang ada dengan barang kebutuhan
Dari hasil wawancara yang dila- yang banyak. Kalau perlu ruangan to-
kukan peneliti pada toko kelontong di ko dipenuhi barang-barang yang tidak
Kecamatan Wonokromo, Surabaya, perlu konsumen ketahui letaknya, teta-
baik itu wawancara kepada pemilik pi ketika konsumen membutuhkan,
toko kelontong ataupun pihak-pihak maka pemilik toko kelontong atau pe-
yang berhubungan dengan toko kelon- gawai yang mewakilinya dapat me-
tong tersebut, maka data yang dipero- ngambilkannya. Ini menimbulkan ke-
leh adalah bahwa prinsip utama dari lambatan dalam pelayanan, karena se-
penjualan di toko kelontong adalah ring kali disebabkan keterbatasan
menyediakan barang kebutuhan konsu- ruang mereka meletakkan barang de-
men yang selengkap-lengkapnya de- ngan prinsip yang tidak sesuai dengan
ngan peletakan barang yang seadanya. standar manajemen ritel, dan ketika
Ini dikarenakan ukuran toko kelontong konsumen mau membeli barang ke-
di Kecamatan Wonokromo, Surabaya butuhan mereka, sering kali pemilik
yang tergolong kecil, sehingga barang- toko kelontong ataupun pegawai yang

151
Analisis Minat Beli Toko Kelontong di Kecamatan Wonokromo, Surabaya
dengan Pendekatan Store Atmosphere

mewakilinya lupa tempat barang yang na berbelanja di toko mereka, maka


dibutuhkan tersebut. toko kelontong di Kecamatan Wono-
kromo, Surabaya harus berbenah dan
Interior Display melakukan pendekatan store atmos-
Interior display bertujuan untuk phere agar minat beli masyarakat un-
memberikan informasi pada konsumen tuk berbelanja di toko kelontong mere-
yang berbelanja, merupakan tambahan ka semakin lama semakin meningkat.
untuk memberikan kesan berbeda pada
store atmosphere dan berfungsi seba- DAFTAR KEPUSTAKAAN
gai alat promosi. Dari hasil wawancara
Amirulah, 2002, Perilaku Konsumen,
peneliti, dalam menentukan interior
Graha Illmu, Yogyakarta.
display mereka tidak mengikuti stan-
dar yang baku, tetapi mengikuti ke- Berman, Barry and Joel R. Evans,
mampuan finansial toko kelontong 1992, Retail Management, Fifth
yang mereka kelola. Mereka akan Edition, Macmilan Publishing
membuat interior display yang baik Company, USA.
jika dapat promo dari supplier mereka.
Jadi bukan dari inisiatif pengusaha to- Durianto, Darmadi dan Cicilia Liana,
ko kelontong. Ini terjadi karena keter- 2004, Strategi Menaklukkan Pasar
batasan dana yang dimiliki pada pe- Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku
ngelolaan toko mereka. Jika ada keun- Merek, PT Gramedia Pustaka Uta-
tungan, pengusaha toko kelontong le- ma, Jakarta.
bih memilih pemenuhan persediaan
Fandi, Tjiptono, 2008, Strategi Pema-
barang daripada harus investasi pada
saran, Edisi Ketiga, Penerbit Andi,
store atmosphere.
Yogyakarta.
SIMPULAN Foster, Bob, 2008, Manajemen Ritel,
Toko kelontong di Kecamatan Alfabeta, Bandung.
Wonokromo, Surabaya terdiri dari to-
ko-toko kelontong sederhana yang me- Hardiansyah, 2011, Kualitas Pelayan-
nyediakan kebutuhan sehari-hari. Pada an Publik, Gava Media, Yogyakar-
pendekatan store atmosphere untuk ta.
meningkatkan minat beli konsumen,
Kotler, Philip, 1973, Atmospherics as
toko kelontong di Kecamatan Wono-
A Marketing Tool, Journal of Re-
kromo, Surabaya masih memiliki ke-
tailing, Vol. 49, No. 4, page 48-64.
lemahan yang disebabkan karena ke-
kurangtahuan mereka akan standar ba- Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller,
ku tentang arti pentingnya store atmos- 2019, Manajemen Pemasaran, Jilid
phere bagi peningkatan pendapatan to- Satu, Edisi ke-13, Erlangga, Jakar-
ko yang mereka kelola. ta.

SARAN Levy, Michaeil and Barton Weitz,


Untuk dapat bersaing dengan to- 2001, Retailing Management, Inter-
ko-toko ritel modern yang sudah me- national Edition, McGraw-Hill,
nerapkan store atmosphere untuk me- New York.
ningkatkan minat beli masyarakat gu-

152
Analisis Minat Beli Toko Kelontong di Kecamatan Wonokromo, Surabaya
dengan Pendekatan Store Atmosphere

Sugiyono, 2014, Metode Penelitian Yuliadi, 2006, Analisis Pengaruh Kua-


Pendidikan: Pendekatan Kuantita- litas, Harga, Keunikan Produk dan
tif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta, Layanan Purna Jual Terhadap
Bandung. Minat Beli Konsumen Motorsport
(Studi Kasus Pada Masyarakat di
Suyono, A. G., Sri Sukmawati, dan Kota Pati).
Pramono, 2012, Pertimbangan Da-
lam Membeli Produk Barang Mau-
pun Jasa, Intidayu Press, Jakarta.

153

Anda mungkin juga menyukai