Anda di halaman 1dari 22

Buying and Disposing

Adril Hidayah Ramadhan 2015051005

Raniah Farah Nadhifah 2015031010


Outline

 Situational effects on consumer behaviour


 Retailing as theatre
 In-store decision making
 Post-purchase satisfaction
 Product disposal
Situational effects on consumer
behaviour

 Pilihan konsumen berbelanja dipengaruhi oleh banyak faktor personal, seperti


moodnya, atau apakah ada keterbatasan waktu untuk melakukan pembelian.

• Social surroundings
• Physical surroundings
• Temporal
• Antecedent states
• Task definition
• Shopping orientation
Social and Physical Surroundings
 Lingkungan Fisik:
Dekor, aroma, dan
bahkan suhu secara
signifikan dapat
mempengaruhi
pembelian.

 Lingkungan Sosial:
Secara signifikan juga
berpengaruh dalam
pengambilan
keputusan pembelian
konsumen.
Temporal Factor
 Economic Time

Time poverty

 Psychological Time

1. Flow time
2. Occasion time
3. Deadline time
4. Leisure time
5. Time to kill

 Queuing theory
 Antecedent States: It  Task Definition
Feels Good, Buy it..
Mood atau kondisi individu memiliki Individu menyesuaikan pembelian
dampak yang besar dengan apa mereka untuk acara-acara tertentu
yang mereka beli atau bagaimana atau kebutuhan tertentu.
mereka menilai pembelian mereka.
Shopping Orientation: A Job or an
Adventure
Reason for shopping: E-commerce:
Apa yang membuat e-commerce sukses
Belanja adalah cara untuk dan di nikmati oleh konsumen?
mendapatkan produk dan layanan
yang dibutuhkan. Namun motif
sosial dalam berbelanja juga
beperan penting.

Motif belanja hedonic dapat meliputi:

 Social experiences
 Sharing of common interests
 Interpersonal attraction
 Instant status
 The trill of the hunt
Retailing as theatre

 Landscape themes  Cyberscape themes

 Mindscape themes
 Marketscape themes
 Store Image
 Atmospherics
 Impact of Other Customers
in store decision making.

1. Ada pengaruh bahwa konsumen dihadapkan dengan selama pengambilan


keputusan di dalam toko mereka. faktor fisik dari toko-toko seperti tata
letak, musik, bau dan pencahayaan dapat membuat konsumen berbelanja
semenguntungkan mungkin.

2. Pendorong point of purchase


Etalase dapat mendorong pembelian mendadak
Hingga 10%. Ini menjelaskan mengapa hasil pengeluaran australia dalam
stimuli pop mencapai 2,6-3 miliar dolar contohnya yaitu:
 Etalase produk/demonntrasi
 Mesin pengeluar kupon
 Orang pemberi contoh gratis/free sample
Pembelian secara spontan
Pelayanan Toko
Saat pembeli hendak membeli Salah satu faktor penting dalam toko,
sesuatu di toko satu dari dua pengaruh
proses Ini dapat dimengerti dalam teori penukaran,
Berbeda mungkin sedang Dimana setiap interaksi meliput pertukaran
berjalan. Pembelian tak nilai.
Setiap partisipan memberikan sesuatu pada
berencana terjadi
orang lain dan mengharapkan untuk
Ketika seseorang tidak menerima
terbiasa dengan sesuatu timbal balik
lokasi/layout toko
Apa yang dicari oleh pembeli dalam interaksi penjualan dengan pelayan toko?
o Pelayanan toko dapat memberikan keahlian
pada pembeli untuk membantu meringankan
pilihan pembeli
o Konsumen dapat ditentaramkan karena pelayanan toko dianggap sebagai orang
ramah yang seleranya sama terhadap pembeli(comercial friendsip)

Situasi pembeli /penjual sama dengan


pertemuan kelompok 2 orang lainya, yaitu
hubungan dimana persetujuan antar partisipasi
tentang peran masing-masing harus di penuhi
:negoisasi identitas.
Kepuasan setelah Penentuan Keputusan
membeli Dalam Toko
Kepuasan konsumen disesuaikan dari Meskipun melakukan segala cara
keseluruhan perasaan , atau perilaku dari untuk menjual barang ke
seseorang mengenai produk yang telah konsumen melalui iklan terlebih
dibeli.
konsumen berada dalam proses konstan
dahulu, pemasar semakin
dalam menyadari bahwa banyak
mengevaluasi barang yang mereka beli pembeli di pengaruhi oleh
seraya lingkungan toko.
memasukanya dalam kegiata konsumsi
sehari
hari
Pembelian tak
berencana Jumlah pembelian tak terencana terjadi
karena kesadaran akan kebutuhan
baru,ketika berada di toko

Ketika seseorang mengalami dorongan


spontan:
Yang dirinya tak bisa tolak. Kecendrungan
untuk
membeli secara spontan sering menghasilkan
pembelian yang dimana si pembeli percaya
bahwa barang tersebut pas untuk di beli dan
sesuai kata hati.
planers
= Mereka cenderung tahu produk dan merek yang
hendak di beli sebelumnya

Partical
planners = Tahu beberapa barang yang hendak di beli tapi tidak
menentukan merek tertentu hingga berada di toko

Impluse
purchaser = Tidak merencanakan pembelian sebelumnya sama
sekali
Persepsi dari kualitas produk
Berdasarkan bukun zen and the Teori expectancy
art of motorcyle disconfirmation model
maintenance,sekelompok
anak-anak kuliahan
Teori dimana
mencoba mencari arti dari seseorang membentuk
sebuah kualitas (merupakan kepercayaan terhadap
sesuatu yang kita harapkan)
 Puas atau tidak puasnya
prestasi produk
seseorang tidak hanya dari berdasarkan pengalaman
kualitas prestasi dari jasa atau sebelumnya dengan
barang, tetapi juga dari
harapan kita terhadap tingkat
barang/jasa atau
kualitas barang/jasa kominikasi mengenai
produk yang
mengimplikasi tingkatan
kualitas tertentu
Teori expectancy disconfirmation
model
 Teori dimana seseorang membentuk
kepercayaan terhadap prestasi produk
berdasarkan pengalaman sebelumnya
dengan barang/jasa atau kominikasi
mengenai produk yang mengimplikasi
tingkatan kualitas tertentu
Zona kepuasan konsumen
Zone of accommodation Zone of acomodation

Zone of alteration
Zone of alteration

Zone of abandonment
Zone of alteration

Kekuatan dari klaim kualitas terpampang jelas


situasi
ketika sebuah produk dari perusahaan mengalami
Kegagalan.
Acting on Going to gemba
dissatisfaction Banyak yang mempelajari kepuasan
 konsumen, atau
Private respon: mengutarakan
ketidakpuasan tentang toko/produk ingin mendesain produk/jasa baru
pada orang lain atau boikot toko agar
tersebut. meningkat, menyadari bahwa sangat
penting bagi
 Third party respone: konsumen orang lain untuk berinteraksi dengan
dapat mengambil langkah hukum lingkungan akan
melawan penjual,komplen pada dapat mengetahui akar permasalahan
departemen pemerintahan.
Product disposal
Konsumen harus sering membuang produk, karena
produk tersbut antara sudah memenuhi tujuanya atau
sudah tidak pas dengan keinginan konsumen.

Pilihan pembuangan
 Simpan barang tersebut
 Membuangnya sementara
 Benar-benar membuangnya secara permanen
produk

Simpan barang Buang permanen Buang sementara

-gunakan sesuaitujuan
awalnya -sewa barang
-ubah hingga memiliki -buang -pinjam barang
tugas baru
-simpan -beri orang lain
-tukar
-jual
Lateral cyling
Barang yang telah di beli di tukar untuk barang lain

o Pasar loak
o Garage sales
o Iklan
o Tukar jasa
o Barang tujuan dari anggota keluarga
o Black market

Anda mungkin juga menyukai