0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
6 tayangan35 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang perilaku belanja pelanggan dalam bisnis ritel. Secara garis besar, dokumen menjelaskan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku belanja konsumen seperti motivasi, proses pengambilan keputusan, pengaruh lingkungan toko, serta segmentasi pasar yang dapat dilakukan oleh perusahaan ritel.
Dokumen tersebut membahas tentang perilaku belanja pelanggan dalam bisnis ritel. Secara garis besar, dokumen menjelaskan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku belanja konsumen seperti motivasi, proses pengambilan keputusan, pengaruh lingkungan toko, serta segmentasi pasar yang dapat dilakukan oleh perusahaan ritel.
Dokumen tersebut membahas tentang perilaku belanja pelanggan dalam bisnis ritel. Secara garis besar, dokumen menjelaskan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku belanja konsumen seperti motivasi, proses pengambilan keputusan, pengaruh lingkungan toko, serta segmentasi pasar yang dapat dilakukan oleh perusahaan ritel.
PELANGGAN DALAM BISNIS RITEL Dra. Wahyu Wirasati, MA Perilaku Konsumen
Maraknya ritel membuat persaingan bisnis ritel
semakin hari semakin ketat. Masuknya modal asing di bisnis ritel seperti Sogo dari Jepang membuat persaingan bisnis ritel semakin gencar. Syarat yang harus dipenuhi oleh perusahaan ritel agar sukses dalam persaingan adalah berusaha mencapai tujuan untuk menciptakan dan mempertahankan pelanggan. Setiap perusahaan ritel harus berusaha menghasilkan dan menyampaikan produk dan layanan yang diinginkan konsumen dengan harga yang bisa dijangkau dan nuansa belanja yang nyaman. Setiap perusahaan harus mampu memahami perilaku konsumen pada pasar sasarannya. Perilaku konsumen : perilaku yang ditunjukkan oleh konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan mengonsumsi produk, jasa atau ide yang diharapkan dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Terdapat tiga perspektif dalam perilaku konsumen yaitu : pengambilan keputusan, pengalaman, pengaruh perilaku. Perspektif pengambilan keputusan ; menggambarkan konsumen melakukan serangkaian langkah tertentu pada saat melakukan pembelian. Langkah-langkah tsb termasuk pengenalan masalah, mencari, evaluasi alternatif, memilih, dan evaluasi pasca perolehan. Perspektik pengambilan keputusan menekankan pendekatan pemrosesan informasi yang rasional terhadap perilaku pembelian konsumen. Perspektif pengalaman : untuk beberapa hal, konsumen tidak melakukan pembelian sesuai dengan proses pengambilan keputusan yang rasional. Pengklasifikasian berdasarkan perspektif pengalaman menyatakan bahwa pembelian akan dilakukan karena dorongan hati dan mencari variasi. Pembelian yang dapat diteliti dari perspektif pengalaman : 1. Pembelian yang diakibatkan pencarian keragaman. Pembelian dilakukan untuk mempengaruhi perasaan, apabila merasa jenuh, maka akan merasa bosan. Dengan membeli merek baru, konsumen mencoba untuk membuat diri mereka menjadi lebih baik. 2. Pembelian yang dilakukan berdasarkan kata hati atau impulsif. Desakan hati yang tiba-tiba dengan penuh kekuatan, bertahan dan tidak direncanakan untuk membeli sesuatu secara langsung, tanpa banyak memperhatikan akibatnya. Merupakan kategori pembelian tak terencana. Perspektif pengaruh perilaku : kekuatan lingkungan memaksa konsumen untuk melakukan pembelian tanpa harus terlebih dahulu membangun perasaan atau kepercayaan terhadap produk. Konsumen tidak saja melalui proses pengambilan keputusan rasional, tetapi bergantung pada perasaan untuk membeli produk atau jasa tersebut. Motif Belanja Konsumen
Motif : keadaan dalam diri pribadi seseorang yang
mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan tertentu. Motif mempunyai beberapa fungsi penting
untuk mengarahkan konsumen yaitu :
1. Motif primer : yang menimbulkan pemilihan terhadap kategori umum suatu produk tertentu. 2. Motif selektif : mempengaruhi keputusan pemilihan yang menyangkut model, merek dari kelas-kelas suatu produk. 3. Motif rasional : didasarkan pada kenyataan seperti yang ditujukan oleh suatu produk terhadap konsumen. 4. Motif emosional : menyebabkan pemilihan yang berkaitan dengan perasaan individu atau pengalaman masa lalu seseorang. Motivasi konsumen untuk berbelanja : 1. Utilitarian Shopping Motivation : seseorang akan berbelanja jika orang tersebut merasa mendapatkan manfaat dari suatu produk yang diinginkannya. 2. Hedonic shopping motivation : seseorang akan berbelanja karena orang tersebut merasa mendapatkan kesenangan dan merasa bahwa berbelanja adalah sesuatu yang menarik. Kategori Hedonic Motivation : 1. Adventure shopping : sebagian besar konsumen berbelanja karena adanya sesuatu yang dapat membangkitkan gairah belanjanya. Menjadi dasar terbentuknya motivasi konsumen yang hedonis. 2. Social shopping : sebagian besar konsumen beranggapan kenikmatan belanja akan tercipta ketika menghabiskan waktu bersama keluarga. 3. Gratification shopping : berbelanja merupakan salah satu alternatif untuk mengatasi stress, suasana hati yang buruk. 4. Idea shopping : berbelanja untuk mengikuti trend mode baru, melihat produk dan inovasi baru. 5. Role shopping : berbelanja untuk orang lain. 6. Value shopping : berbelanja merupakan suatu permainan pada saat tawar menawar harga. Pembelian tak terencana
Perilaku pembelian yang tidak direncanakan
merupakan perilaku pembelian yang dilakukan di dalam toko, dimana pembelian berbeda dari apa yang telah direncanakan oleh konsumen pada saat masuk toko. Dua kategori dari pembelian tak terencana : 1. Reminder purchases : melihat produk dan teringat produk tsb dibutuhkan 2. Impulse purchase : melihat produk , menjadi tertarik, adanya rangsangan menarik dari toko Faktor yang mempengaruhi pembelian tak terencana : 1. Penggunaan daftar belanja 2. Pemilihan toko Yang mempengaruhi konsumen dalam pemilihan toko , antara lain : a. Lokasi toko b. Kemudahan transportasi c. Jam operasional toko d. Komposisi toko e. Kedekatan dengan kompetitor f. Pemilihan produk g .Parkir 3. Pengaruh nuansa toko : kombinasi dari karakteristik fisik toko, seperti arsitektur, tata letak, penanda, pemajangan, warna, pencahayaan, temperatur, musik, aroma, yang menyeluruh menciptakan citra konsumen. Perilaku pembelian kompulsif
Pembelian kompulsif mengarah kepada pembelian
berulang konsumen, sering berlebihan, pada waktu yang berulang, karena rasa bosan, depresi, gelisah. Pembelian kompulsif yang dilakukan secara emosional, untuk memenuhi kebutuhan psikologis, terbentuk dari faktor-faktor : 1. Rangsangan 2. Pengalaman sosial 3. Mengetahui tren yang terbaru 4. Status dan kekuasaan 5. Balas jasa kepada diri sendiri Tipe-tipe keputusan belanja Terdapat 3 jenis proses pengambilan keputusan pelanggan antara lain : 1. Pemecahan masalah luas : proses pengambilan keputusan pembelian di mana pelanggan memerlukan usaha dan waktu yang cukup besar untuk meneliti dan menganalisis berbagai alternatif. 2. Pemecahan masalah terbatas : memilih ritel di mana mereka sudah mempunyai pengalaman berbelanja sebelumnya serta memilih barang dagangan yang sudah pernah mereka beli di masa lalu. 3. Pengambilan keputusan bersifat kebiasaan : proses keputusan belanja yang melibatkan sedikit sekali usaha dan waktu atau tanpa usaha sadar. Proses pengambilan keputusan belanja pelanggan Tahapan dalam proses belanja pelanggan : 1. Jenis kebutuhan a. Kebutuhan fungsional secara langsung terkait dengan kinerja produk itu. b. Kebutuhan psikologis disebut kebutuhan emosional. Motivasi yang dipengaruhi emosi berkaitan dengan perasaan, keindahan, gengsi atau perasaan lainnya. 2. Pencarian informasi a. Jumlah informasi yang dicari b. Biaya pencarian informasi meliputi waktu dan uang c. Sumber – sumber informasi d. Mengurangi pencarian informasi Evaluasi atas alternatif-alternatif Evaluasi atas alternatif pemilihan toko merupakan fungsi dari 4 variabel terdiri dari : 1. Kriteria evaluasi 2. Karakteristik toko yang dirasakan 3. Proses pembandingan 4. Toko yang dapat diterima dan toko yang tidak dapat diterima. Model Multiatribut 1. Tahap mengevaluasi kepercayaan terhadap toko terkait dengan kinerja manfaat 2. Bobot penting Sangat membantu mengurangi unsur subyektivitas 3. Implikasi untuk ritel Harus melakukan riset pemasaran untuk mengumpulkan berbagai informasi. 4. Memasuki berbagai rangkaian pertimbangan 5. Mengubah kepercayaan kinerja Langkah meningkatkan peluang : a. Jangan kehabisan stok barang b. Mengurangi resiko membeli barang dengan menawarkan kebijakan return c. Menawarkan kredit d. Mempermudah membeli barang dagangan dengan kasir yang menyenangkan. e. Mengurangi waktu tunggu yang nyata dalam antrian kasir. Evaluasi setelah belanja Mengevaluasi pengalaman ini apakah produk memuaskan atau tidak. Faktor sosial yang mempengaruhi keputusan belanja 1. Keluarga 2. Pengambilan keputusan keluarga 3. Kelompok referensi 4. Budaya Faktor pribadi meliputi : 5. Aspek pribadi 6. Aspek kejiwaan atau psikologis Respons konsumen terhadap lingkungan belanja. Lingkungan tempat belanja relatif berpengaruh terhadap pancaindra (penglihatan, pendengaran, penciuman, peraba dan pengecap). Definisi pembelian impulsif : terjadi ketika konsumen tiba-tiba mengalami keinginan yang kuat untuk membeli sesuatu secepatnya. Tipe pembelian impulsif : 1. Impuls murni 2. Impuls pengingat 3. Impuls saran 4. Impuls terencana Perspektif dalam pembelian impulsif 1. Karakteristik produk yang dibeli 2. Karakteristik konsumen 3. Karakterisik display tempat belanja Penyebab terjadinya pembelian impulsif 1. Pengaruh stimulus di tempat belanja 2. Pengaruh siuasi Segmentasi pasar
Kriteria untuk mengevaluasi segmen pasar
1. Kemampuan bertindak : segmen harus jelas menandakan yang pedagang ritel itu perlu lakukan untuk mencukupi kebutuhannya. 2. Kemampuan identifikasi : memungkinkan ritel melakukan ukuran segmen, dengan siapa ritel perlu berkomunikasi ketika promosi penawaran ritelnya. 3. Aksebilitas atau kemudahan akses : kemampuan ritel untuk menyampaikan bauran pemasaran yang sesuai dalam segmen ini. 4. Ukuran : suatu segmen target harus cukup besar untuk mendukung bauran penjualan ritel yang unik. Pendekatan untuk segmentasi pasar 1. Segmentasi geografis : mengelompokkan pelanggan di mana mereka tinggal. Pasar ritel dapat disegmentasi menurut area di dalam suatu negara, kota dan lingkungan. 2. Segmentasi demografis : menggolongkan pelanggan atas dasar karakteristik objektif yang mudah diukur. Seperti umur, jenis kelamin, pendapatan, pendidikan 3. Segmentasi geodemografis: menggunakan karakteristik demografis dan geografis untuk menggolongkan pelanggan. 4. Segmentasi gaya hidup : mengacu bagaimana kehidupan seseorang, bagaimana mereka meluangkan waktu dan opini dunia di mana mereka hidup dan tinggal. 5. Segmentasi situasi belanja : situasi belanja yang dihadapi oleh pelanggan 6. Segmentasi berdasarkan manfaat : mendefinisikan target pasar berdasarkan kelompok pelanggan yang mencari manfaat yng relatif sama. Tugas 1. Mengapa segmentasi geodemografis banyak digunakan oleh ritel dalam mempertimbangkan lokasi toko ? 2. Jelaskan perbedaan proses belanja barang jika belanja dilakukan melalui Internet dan belanja dilakukan di toko ! 3. Mengapa ritel perlu memahami bagaimana proses pengambilan keputusan pelanggan ?
Pendekatan sederhana untuk marketing: Panduan praktis untuk dasar-dasar marketing profesional dan strategi terbaik untuk menargetkan bisnis Anda ke pasar
Kekurangan kurang beretika ada seperti itu jadi ingat ketika kerjanya yang kemarin ya itu harus dipenuhi seperti itu ya itu untuk sebetulnya melekat etika bisnis yang kita bicarakan ini adalah melekat pada sebuah budaya yaitu