Anda di halaman 1dari 16

Majalah Ilmiah FISIP UNTAG Semarang, Volume 13 No.

18 Oktober 2018

“MINIATUR NUSANTARA DI LAUT JAWA”


Kajian Tentang Integrasi Politik Masyarakat Karimunjawa

Oleh : Rahmad Purwanto

ABSTRACT

The Karimunjawa community, which is multi-cultural and ethnically diverse, has


an identity and noble values that can become a combination of political integration
at the local level as a "Small Archipelago". Tribal ties can be dissolved in
traditional and religious ties. Likewise, integration between community leaders,
religious leaders and government officials is a role model for citizens in general.
Javanese tradition and the influence of Muslim culture can become a binding for
the sense of community in society.

Key word: Local Political Integration, Multi-culture and Ethnicity

A. Pendahuluan integrasi politik dalam rangka proses


Kemajemukan dan multi etnis bagi pendewasaan berangsa dan bernegara.
kita, sebagaimana digambarkan Bung Pertanyaan yang tibul adalah : adakah
Karno sebagai “Taman Sari Dunia”. pembelajaran praktis di masyarakat
Sebagai negara kepulauan terbesar di tentang intergrasi, persatuan dan
dunia, Indonesia membujur dari titik berdasarkan pendekatan sosial budaya.
strategis persilangan antar benua Asia Penulis mengambil pembelajaran
dan Australia, antar samudera dengan (lesson learn) dari dinamika dan
daya tarik sumberdaya alam yang perubahan sosial masyarakat
berlimpah. Sejak lama terlah menjadi Karimunjawa (Kabupaten Jepara)
titik temu peradaban, penelajahan yang memiliki sifat kebhinekaan
bahari yang membawa perubahan dalam menghadapi tantangan sosial
dunia (Bung Karno dalam Yudi Latif, dan alam.
2016). Kepulauan Karimunjawa sebagai
Pemikiran tentang pentingnya kawasan yang bersifat strategis bagi
integrasi politik dari Prof Nazaruddin pelayaran sejak masa penjajahan,
Sjamsuddin (UI) tentang pentingnya perkembangan datangnya suku-suku

62
Majalah Ilmiah FISIP UNTAG Semarang, Volume 13 No. 18 Oktober 2018

dari kawasan lain ke Karimunjawa, wilayah yang merupakan bagian-


yaitu Suku Madura, Bugis, Bajo, bagian dari nusantara. Menurut James
Mandar, Buton, Minangkabau dan J. Colemen dan Carl G. Rosberg dalam
Etnis Tionghoa tentunya terkait Nazaruddin Sjamsuddin (2004)
dengan perkembangan perdagangan, dikemukakan istilah integrasi politik
pelayaran dan perkembangan bersifat vertikal dan bertujuan untuk
masyarakat bahari. Secara geografis menjebatani celah perbedaan yang
Karimunjawa strategis bagi mungkin ada diantara elite dan massa
peristirahan, singgah kapal niaga, dalam rangka pengembangan suatu
menghindar dari badai laut dan proses politik terpadu dan masyarakat
pengaturan lalu lintas pelayaran dari politik yang berpartisipasi. Dan
pelabuhan niaga di Bagian Barat berikutnya yang dimaksudkan tentang
(terutama Banten, Batavia), Cirebon, integrasi tertitorial adalah integrasi
Semarang dan pelabuhan utama di dalam bidang horizontal dengan tujuan
Jawa bagian Timur (Rembang, Gresik untuk mengurangi diskontinuitas dan
dan Surabaya dan Indonesia Timur) ketegangan kultur kedaerahan dalam
dari masa penjajahan Belanda masa mewujudkan masyarakat politik.
lalu. Selanjutnya Nazaruddin Sjamsuddin
B. Kebhinekaaan dan Integrasi (2004) tentang intergrasi politik yang
Sosial Dalam Masyarakat Multi menunjukkan dua aspek penting yaitu :
Etnis (1) bagaimana membuat rakyat tunduk
Perjalanan perkembangan bangsa dan patuh pada tuntutan negara
sebagai nation state, diketahui dari (persatuan dan kesatuan) dan (2)
integrasi nasional. Integrasi nasional bagaimana meningkatkan konsensus
memiliki dua (2) unsur penting, yaitu normatif yang mengatur perilaku dan
: (1) integrasi vertikal yaitu inegrasi rasa kebersamaan (rasa memiliki),
elite dan massa dan (2) integrasi termasuk mengurangi kesetiaan
horizontal (teritorial) yang primordial dalam masyarakat. Hal ini
menggambarkan persatuan diantara dapat diterapkan dalam analisis sosial

63
Majalah Ilmiah FISIP UNTAG Semarang, Volume 13 No. 18 Oktober 2018

tentang miniatur nusantara dalam dan lahan kering/tegalan seluas 7.102


masyarakat Karimunjawa. ha serta hutan negara sebesar 28,47%
terdapat di Desa Karimunjawa dan
C. Miniatur Nusantara di
Desa Kemojan. Penggunaan lahan
Karimunjawa
terluas kedua adalah bangunan rumah
1. Kondisi Geografis dan
tinggal, perkantoran dan sekolah serta
Aksesibilitas
hotel/penginapan sebesar 26,32%.
Masyarakat Karimunjawa yang
Untuk memudahlan penggambaran
beragam suku dan budaya
dikemukakan Peta Kabupaten Jepara
mencerminkan semangat persatuan dan
dan Kepulan Karimunjawa, berikut ini
kesatuan Indonesia. Karimunjawa
:
secara geografis memiliki keterbatasan
aksesbilitas wilayah Jepara daratan
(sejauh 90 Km) dengan ferry ASPD
dan kapal laut pada musim tertentu
tidak mudah menyebarang ke
Kepulauan Karimunjawa ke
Pelabuhan Jepara pulang – balik,
karena hambatan musim dan
gelombang tinggi serta badai di laut.
Kepulauan Karimunjawa
merupakan pusat aktivitas wisata
Gambar 1 : Peta Adiministrasi
bahari, budaya dan keindahan alam
Kabupaten Jepara
yang lengkap di Jawa Tengah dengan
luas 107.225 ha, terdiri lautan seluas Banyaknya pulau di Karimunjawa
100,105 dan daratan seluas 7.120 ha adalah 27 buah dan lima pulau yang
yang tersebar dalam 27 pulau dengan ditempati penduduk, yaitu : Pulau
pasir putih. Luas daratan Karimunjawa Karimunjawa, Kemojan, Parang dan
terbagi menjadi dua (2) yaitu lahan Nyamuk serta Pulau Genting. Secara
persawahan seluas 18 ha (tadah hujan)
64
Majalah Ilmiah FISIP UNTAG Semarang, Volume 13 No. 18 Oktober 2018

administratif terbagi 4 desa, sebagai 2. Kerukunan Masyarakat


berikut : Cermin “Nusantara Kecil”
Masyarakat karimunjawa adalah
Tabel 1 Perincian Luas Desa dan Rumah
Tangga “Masyarakat Nusantara Kecil” di Jawa
di Kecamatan Karimunjawa
Tengah. Masyarakat Karimunjawa
Rumah terdiri dari Suku Jawa, Suku Madura,
Luas Jml Jml
No Desa Tangga
(Ha) RT RW
(unit) Bugis, Buton, Bajo, Mandar,
1 Karimunjawa 4.624 24 6 1.378
2 Kemojan 1.626 20 5 704 Keturunan Tonghoa, pendatang dari
3 Parang 731 6 2 397
4 Nyamuk 139 4 2 202
Minangkabau dan masing-masing
memiliki adat dan tradisi yang khas
Sumber : Kecamatan Karimunjawa Dalam
Angka Tahun 2017 dari asal suku aslinya dan daerah asal
secara relatif masih bertahan.
Desa terluas adalah Desa
Perkembangan pergaulan sosial,
Karimunjawa seluas 4.624 ha dan
pertemuan antar etnis dan kelompok
menjadi pusat pemerintahan, pusat
telah melahirkan “budaya baru”
aktivitas perekonomian dan kegiatan
masyarakat Karimunjawa pada
sosial budaya di Kecamatan
umumnya telah terjadi percampuran
Karimunjawa dan Desa Nyamuk desa
budaya antar etnis yang menjadi
terkecil dengan luas sebesar 139 ha
identitas “masyarakat Karimunjawa
terletak satu jam perjalanan dengan
yang baru”. Dalam perkembangan eco
speed boat dari Desa Karimunjawa.
tourism Kepulauan Karimunjawa
Peta Kepulauan Karimunjawa dan
menjadi pusat perkembangan wisata
sebaran 27 pulau, sebagai berikut :
dunia mereka telah terintegrasi dengan
masyarakat global. Sistem sosial
budaya masyarakat Karimunjawa
telah tergabung dalam arus
perkembangan wisata internasional.
Karimunjawa menjadi etalase
Gambar 2. Kepulauan Karimunjawa dan
pariwisata internasional dan menyatu
sebaran 27 pulau.
65
Majalah Ilmiah FISIP UNTAG Semarang, Volume 13 No. 18 Oktober 2018

dengan perekonomian global dari kategori menurut kelompok umur yang


Kabupaten Jepara pada dasa warsa paling banyak kelompok umur 0-4
mendatang. tahun yaitu sebesar 825 jiwa, dengan
Penduduk di Karimunjawa jumlah laki-laki sebanyak 426 jiwa dan
(2017) sebanyak 9.242 jiwa, sebagian jumlah perempuan sebanyak 399 jiwa.
besar penduduk adalah laki-laki 4.660 Jumlah penduduk berdasarkan
jiwa dan 4.582 perempuan, boleh kelomok umur paling sedikit adalah
dikatakan terdiri dari enam sampai 10 kelompok umur 60-64 tahun sebanyak
suku dari berbagai penjuru Nusantara. 333 jiwa. Perincian penduduk
Sebagian besar penduduk adalah Kecamatan Karimunjawa menurut
kelompok usia produktif (antara 60 - kelompok umur dan jenis kelamin,
63%). Penduduk terbanyak di Desa pada tabel di bawah ini. Jumlah
Karimunjawa sebanyak 4.672 jiwa penduduk yang termasuk kategori usia
yang menjadi pusat pemerintahan dan anak-anak (< 18 tahun) hampir
kegiatan sosial ekonomi masyarakat. separoh dari jumlah penduduk,
Desa Nyamuk sebanyak 565 jiwa, kelonpok umut < 17 tahun sebanyak
dengan perincian sebagai berikut: 1.237 laki-laki dan 1.152 perempuan,
dikemukakan secara rinci, sebagai
Tabel 2 Penduduk di Kecamatan
Karimunjawa berikut :
Penduduk (jiwa) Jumlah
Tabel 3 Penduduk menurut Dewasa Anak-
No Desa Laki-
Perempuan anak dan Jenis Kelamin di Kecamatan
laki
Karimunjawa
1 Karimunjawa 2.351 2.321 4.672
2 Kemojan 1.458 1.441 2.899
3 Parang 552 554 1.106
4 Nyamuk 299 266 565
Jumlah 4.660 4.582 9.242
Sumber : Kecamatan Karimunjawa Dalam
Angka Tahun 2017
Sumber : Kecamatan Karimunjawa Dalam
Jumlah penduduk dewasa di Desa Angka Tahun 2017
Karimunjawa sebanyak 3.423 laki-laki
Kepadatan penduduk di
dan 3.430 perempuan. berdasarkan
Kecamatan Karimunjawa (2015)
66
Majalah Ilmiah FISIP UNTAG Semarang, Volume 13 No. 18 Oktober 2018

tertinggi berada di desa Nyamuk 3. Sarana Pendidikan dan


sebesar 406 jiwa/Km2 dengan jumlah Pendidikan Masyarakat
penduduk sebanyak 565 jiwa dan luas Hampir separoh penduduk
wilayah 1.39 km2. Sedangkan Kamirunjawa adalah generasi muda,
kepadatan penduduk terendah berada pendidikan menjadi kunci penting
di Desa Karimunjawa sebesar 101 pembangunan masyarakat. Pendidikan
jiwa/Km2. oleh para ahli diakui menjadi terobosan
Berdasarkan jumlah penduduk bagi kemajuan masyarakat pada
menurut pendidikan bagi penduduk umumnya, terkait erat dengan kualitas
yang berumur 10 tahun keatas di sumberdaya manusia, kecakapan hidup
Kecamatan Karimunjawa pada tahun dan penguasaan Ilmu pengetahuan dan
2015 jumlah lulusan perguruan tinggi Teknologi (Iptek). Sarana pendidikan
sebanyak 99 orang, akademi 19 orang, anak usia dini (PAUD) di Kecamatan
SLTA 435 orang dan 801 lulusan Karimunjawa sejumlah 14 unit
SLTP, SD sebanyak 2.743 orang, sekolah, TPQ sebanyak 3 unit, PAUD
belum tamat SD sebanyak 2.733 orang sebanyak 8 unit sekolah dan sebanyak
dan penduduk yang belum/tidak 14 ruang kelas TK. Sedangkan
sekolah sebanyak 959 orang. Adapun sekolah dasar (SD) berjumlah 14
secara rinci dapat dilihat pada tabel sekolah dengan 86 ruang kelas, jumlah
berikut. sekolah menengah pertama (SMP)
sejumlah 2 sekolah dan sekolah
Tabel 4. Penduduk Menurut Pendidikan
Bagi Kelompok Umur 10 Tahun menengah atas sebanyak 3 sekolah
Ke atas Kecamatan Karimunjawa (orang)
Secara rinci jumlah sekolah dan ruang
kelas SD, SMP dan SMA.

Secara rinci murid sekolah dasar


di Karimunjawa (2016) sebanyak

Sumber : Kecamatan Karimunjawa Dalam 1.109 murid dengan guru sebanyak 87


Angka Tahun 2017 guru, murid sekolah menengah
pertama sebanyak 380 murid dan 44
67
Majalah Ilmiah FISIP UNTAG Semarang, Volume 13 No. 18 Oktober 2018

guru, dan jumlah murid sekolah menggambarkan bahwa negara kita


menengah atas sebanyak 268 murid memiliki potensi dan kekayaan
dan 47 guru, dikemukakan pada tabel budaya lokal yang beragam yang
berikut: menjadi jati diri bangsa. Budaya lokal
Tabel 5 Jumlah Murid dan Guru dapat dikelompokkan berdasarkan
Pendidikan Dasar, SMP dan SMA
di Kecamatan Karimunjawa kondisi geografis, kelompok mata
pencaharian penduduk yang beragam
tradisi dan sistem sosial budaya yang
berbeda-beda pula (Geertz, 1981),
yang membawa kehidupan masyarakat
Sumber : Kecamatan Karimunjawa kita bertahan secara dimanis
Dalam Angka Tahun 2017
(kenyal/liat) terhadap gangguan
Masyarakat Karimunjawa yang separatisme dan gerakan radikal yang
akan melanjutkan pendidikan tinggi, memecah belah wilayah dan suku
baik akademi dan perguruan tinggi bangsa secara nasional.
harus berkuliah di ibukota Kabupaten Keberagaman masyarakat
Jepara (Unisnu, Akademi Komunitas Karimunjawa merupakan taman sari
Negeri Jepara) atau ke kabupaten budaya lokal, tradisi dan adat istiadat
sekitar (Kabupaten Demak, Kudus dan yang menjadi puncak-puncak budaya
Kota Semarang, Yogyakarta dan nasional (Koencaraningrat, 20060.
Surabaya atau Jakarta) dan lain-lain. Masyarakat Karimunjawa memiliki
potensi dan ragam budaya lokal yang
4. Ragam Sosial Budaya sebagai
menjadi ciri khas dan jatidiri
Pemersatu Masyarakat
masyarakat yang adi luhur”.
Keberagaman budaya lokal
Keberagaman budaya tersebut berasal
masyarakat Indonesia sebagaimana
dari enam suku bangsa yang ada di
dikemukakan oleh Clifford Geertz
empat desa Kepulauan Karimunjawa.
(1981) terdapat lebih dari 300 suku
Memang, sebagian besar penduduk
bangsa yang berbicara dalam 250
merupakan Suku Jawa dan bagian
bahasa daerah yang berbeda. Hal ini
68
Majalah Ilmiah FISIP UNTAG Semarang, Volume 13 No. 18 Oktober 2018

terbesar penduduk menganut Agama sosial kemasyarakatan, baik


Islam. Namun tidak menjadikan pengumuman kematian, pengajian, dan
potensi dan kekayaan dari suku bangsa gotong royong RT, kegiatan sosial
yang lain tetap hidup dan berkembang lainnya menggunakan sarana tersebut.
dalam masyarakat, misalnya : bahasa Warga desa saling menghargai nilai-
sehari-hari dalam masyarakat nilai solidaritas, nilai sosial keagamaan
menggunakan bahasa Jawa Khas dan toleransi antar kelompok,
Jeporoan dan “bahasa ibu” (bahasa menjaga hubungan baik antar suku,
Madura, bahasa Bugis dipergunakan terutama terkait dengan tradisi “siapa
dalam percakapan dalam keluarga) yang menjalin silaturahim, akan
atau bahasa campuran Bahasa dilimpahkan keselamatan dan
Indonesia berlogat Jeporoan dalam rezeki.”Hidup, rezeki dan keselamatan
masyarakat. adalah anugerah Tuhan Yang Maha
Tradisi dan budaya masyarakat Esa, menjadi panduan hidup dalam
Karimunjawa bersendikan pada tradisi masyarakat.
dalam Agama Islam dan kebiasaan Masyarakat menyelenggarakan
masyarakat Jawa. Terdapat sebanyak adat dan tradisi/ perayaan setiap tahun,
21 unit musholla dan 4 unit mesjid antara lain yaitu : Haul Sunan
serta 1 unit gereja yang menjadi pusat Nyamplungan, Upacara Barikan atau
aktivitas keagamaan. Lembaga Barikan, Upacara Lomban, Sedekah
keagamaan menjadi lembaga sosial Bumi. Masyarakat Karimunjawa masih
penting bagi masyarakat pada melaksanakan selamatan, antara lain
umumnya. Masjid dan mushola selamatan tujuh bulanan (kehamilan),
menjadi tempat berlatih rebana, kelahiran dan pemberian nama kepada
aktivitas mengaji dan pembahasan Al bayi, upacara pelepasan perahu ke
Qur`an dan wadah kegiatan sosial- laut, selamatan pelepasan mendirikan
kemasyarakatan pada umumnya. rumah dan lain-lain. Upacara dan
Masyarakat. Pengeras suara di Mesjid selamatan pada intinya merupakan
menjadi salah satu corong komunikasi ungkapan syukur atas keselamatan,

69
Majalah Ilmiah FISIP UNTAG Semarang, Volume 13 No. 18 Oktober 2018

limpahan rezeki dari Tuhan Yang lingkungan keluarga besarnya. Pada


Maha Esa. umumnya Bahasa Jawa (khas
Bahasa pergaulan/ komunikasi Jeporoan) menjadi bahasa dalam
dalam masyarakat sehari-hari terutama kegiatan masyarakat, bahasa di
adalah bahasa Jawa dengan “Dialek tempat-tempat umum, transaksi
Jeporoan” dengan tambahan kosa kata ekonomi di pasar rakyat dan pergaulan
dari bahasa suku bangsa di masyarakat pada umumnya.
Karimunjawa (misalnya : tambahan 5. Mata Pencaharian dan
kata dari Bahasa Madura, bahasa Perekonomian
Bugis, atau bahasa Jawa yang terserap Masyarakat Karimunjawa adalah
dalam Bahasa Indonesia dan lain-lain). masyarakat bahari sehingga mata
Demikian pula serapan kata dari pencaharian penduduk sebagian besar
pergaulan dengan para wisatawan sebagai petani dan nelayan (termasuk
(misalnya : oke, aja dan otw/on the buruh tani dan buruh nelayan serta
way = dalam perjalanan) dan lingkup pembudidaya ikan), disamping sebagai
bahasa pergaulan pada generasi muda pedagang dan buruh industri kecil dan
berinteraksi dengan wisatawan asing industri rumah tangga. Secara rinci
dan wisatawan nusantara di pusat- penduduk Kecamatan Karimunjawa
pusat wisata bahari di Karimunjawa. berdasarkan mata pencahariannya
Bagaimanakah dengan bahasa ibu dapat dilihat pada tabel berikut.
atau bahasa asli dari suku-suku bangsa
Tabel 6 Mata Pencaharian Penduduk
di Karimunjawa? Tetap ada dan (Umur 10 Tahun Ke atas)
Kecamatan Karimunjawa (orang)
dipergunakan secara terbatas di
lingkup keluarga batih atau keluarga
besar (extended family). Contoh : Suku
Madura menggunakan Bahasa Madura
di lingkungan keluarga dan Sumber : Kecamatan Karimunjawa

tetangganya dan demikian pula Suku Dalam Angka Tahun 2017

Bugis menggunakan Bahasa Bugis di

70
Majalah Ilmiah FISIP UNTAG Semarang, Volume 13 No. 18 Oktober 2018

Mata pencaharian penduduk ikan kerapu, kerapu tikus dan kakap.


terbesar adalah nelayan sebanyak Nelayan penangkap ikan terutama
2.230 orang dan buruh tani/nelayan menangkap ikan karang, ikan
sebanyak 1.262 orang. Banyaknya permukaan, lobster dan udang, dan
buruh industri sebanyak 133 orang dan teripang tersebar di empat desa. Dalam
penggalian sebanyak 45 orang, kegiatan menangkap ikan pada
perdagangan sebanyak 152 orang, umumnya nelayan sudah
konstruksi 74 orang, angkutan 74 memperhatikan kelestarian lingkungan
orang, PNS/ABRI sebanyak 443 orang, yaitu tidak menggunakan peralatan
pensiunan 30 orang dan jasa-jasa tangkap yang merugikan lingkungan.
lainnya sebanyak 207 orang. Hal ini sesuai arahan dari Balai Taman
Berdasarkan pengamatan diketahui Nasional Karimunjawa dan pemuka
lapangan pekerjaan di Karimunjawa masyarakat.
relatif mudah didapat, banyak Perekonomian Karimunjawa,
pekerjaaan dan tidak perlu keterampian terutama di topang oleh kegiatan
yang rumit, baik perdagangan, perikanan, pertanian dan pariwisata
budidaya ikan, rumput laut dan (termasuk jasa-jasa penginapan,
mengolah ikan dan terjun dalam transportasi, kuliner dan pelayanan
kegiatan wisata sehingga ekonomi lainnya) dan perdagangan. Hasil
masyarakat relatif baik. pertanian tanaman pangan di
Masyarakat di empat desa, Kecamatan Karimunjawa terutama ubi
sebagian besar bekerja sebagai kayu dan padi (beras). Hasil ubi kayu
nelayan, baik nelayan tangkap dan (2017) sebanyak 1.523 ton dengan luas
usaha budidaya. Nelayan bertempat panen sebesar 45 Ha merupakan hasil
tinggal di lima (5) pulau besar yaitu pertanian paling banyak. Hasil
Pulau Nyamuk, Parang, Genting, pertanian padi sawah sebesanyak 42
Karimunjawa dan Pulau Kemujan. ton dengan luas sawah sebesar 7 Ha
Sedangkan nelayan budi daya dengan terdapat di Desa Karimunjawa dan
keramba apung terutama memelihara Kemojan.

71
Majalah Ilmiah FISIP UNTAG Semarang, Volume 13 No. 18 Oktober 2018

Sedangkan hasil tanaman tanggga terutama mengolah hasil


perkebunan terutama kelapa, cengkeh, pertanian, hasil perikanan, makanan
jambu mete dan kapuk randu. olahan, berbagai produk kuliner,
Banyaknya hasil tanaman kelapa kerajinan dan cinderamata untuk
(kopra) sebanyak 17.766,21 ton, wisatawan. Rata-rata setiap unit usaha
cengkeh sebanyak 1,82 ton dan kapuk dapat menyerap 3 – 5 orang tenaga
sebanyak 60,06 ton serta jambu mete kerja maka tenaga kerja yang terserap
sebanyak 57,47 ton. Sedangkan hasil lebih kurang 500 – 700 orang tenaga
tanaman buah-buahan terutama kerja. Untuk memenuhi kebutuhan
mangga sebanyak 2.240 kuintal; pisang masyarakat dan wisawatan bahan
sebanyak 297 kuintal; jambu biji pangan pkok dan hasil pabrikan
sebanyak 64 kuintal dan lainnya didatangkan dari daratan Jepara. Hasil
pepaya, sirsak dan nangka. produk pabrikan makanan dan
Sedangkan sarana dan prasarana minuman jadi lebih mudah didapat di
perekonomian yaitu : Pasar Rakyat toko dan warung-warung dari pada
sebanyak 1 unit di Desa Karimunjawa, produk makanan dan minuman lokal
ramai pada waktu pagi hari dan (harus ke pasar rakyat).
menjadi tempat berinteraksi berbagai 6. Berkembangnya Wisata Bahari
etnis dan aktivitas ekonomi desa. Dalam pembangunan
Toko/kios sebanyak 32 unit, warung kepariwisataan nasional disebutkan
sebanyak 64 unit yang menyediakan bahwa Kepulauan Karimunjawa
kebutuhan sehari-hari, rumah makan sebagai salah satu daerah destinasi
sebanyak 4 unit di desa Karimunjawa wisata strategis di Jawa Tengah
dan warung makan sebanyak 20 unit. dengan obyek wisata unggulan adalah
Banyaknya kegiatan industri baik Taman Nasional Kepulauan
skala usaha mikro dan kecil (2015) Karimunjawa dengan mudah dapat
sebanyak 30 unit usaha kecil dan 84 dijangkau dengan kapal laut dari
industri rumah tangga (IRT). Kegiatan Pelabuhan Kendal, Pelabuhan Tanjung
indistri kecil dan industri rumah Mas (Semarang) dan Pelabuhan Jepara.

72
Majalah Ilmiah FISIP UNTAG Semarang, Volume 13 No. 18 Oktober 2018

Kapal Ferry ASDP yang dipergunakan (penangkaran hiu, penangkaran penyu


semakin di tingkatkan dan demikian di Pulau Menjangan Besar); wisata
pula Kapal Laut dari PT. Pelni yang religi (Makam Sunan Nyamplungan,
sekaligus dapat menjadi hotel bagi Sayid Kambang dan Makam Sayid
wisatawan. Selain itu, Karimunjawa Abdullah di Pulau karimunjawa);
dapat dijangkau dengan pesawat wisata bahari dan peraian (menyelam
terbang (Bandara Dewandaru untuk melihat terumbu karang, spons,
diperluas) dari Bandara A. Yani karang lunak, kerang merah, penyu
(Semarang) dan Bandara Juanda hijau, ikan hias dan penyu sisik);
(Surabaya) baik dengan pesawat wisata kuliner (dengan pusat kuliner di
reguler (Pesawat NAM Air dengan alun-alun Karimunjawa dan Pasar
pesawat ATR 72 memuat penumpang Tradisional Karimunjawa terutama
60 - 72 orang atau Airfast dengan menyediakan kebutuhan sehari-hari,
pesawat lebih kecil) serta pesawat aneka makanan dan minuman khas,
charter dari PT. Kura-Kura Resort seperti : bakso ikan, tongseng cumi,
dengan pesawat Cessna (memuat 4 – 6 lontong krubyuk, pisang panggang,
orang penumpang). jenang karimun dan klepon alang-
Obyek wisata di Kepulauan alang, wedang jahe, horok-horok,
Karimunjawa sangat beragam, terdiri pindang serani dan lain-lain).
dari wisata bahari, wisata religi dan Geliat perkembangan wisata di
wisata budaya dari budaya suku-suku Kepulauan Karimunjawa
bangsa yang ada. Obyek wisata yang menunjukkan perkembangan pesat
telah banyak dikunjungi antara lain sejak tahun 2004/2005 sejalan dengan
wisata alam (Bukit Nyamplungan, promosi dan pemasaran pariwisata
Bukit Love, Legon Lele, Bukit Joko baik melalui media massa
Tuo); wisata pantai (pantai batu konvensional (radio, televisi, koran,
karang pengantin, pantai batu topeng, majalah, baliho, iklan layanan
pantai nirwana, hutan mangrove), masyarakat) serta media massa
wisata penangkaran biota laut berbasis teknologi informasi

73
Majalah Ilmiah FISIP UNTAG Semarang, Volume 13 No. 18 Oktober 2018

(perusahaan jasa wisata dan media langsung telah mendorong


sosial baik melalui youtube, facebook, berkembangnya jasa-jasa dan
istagram, dan lain-lain). pelayanan pendukung kepariwisataan,
Sebagaimana tercantum dalam antara lain akomodasi, penginapan
Rencana Induk Pengembangan wisatawan (hotel, penginapan, home
Pariwisata (RIPP) Provinsi Jawa stay), transportasi (mobil, motor dan
Tengah. Banykanya wisatawan perahu wisata/ speed boat), kuliner
nusantara dan wisatawan manca negara (warung makan, rumah makan dan
pada tahun 2015 yang mengunjungi catering) dan jasa pelayanan pariwisata
Karimunjawa lebih kurang sebanyak lainnya (persewaan perahu wisata,
92.115 orang dengan rata-rata lama motor, peralatan selam, snorkling,
tinggal antara 2 – 3 hari dan tahun peralatan memancing dan lain-lain). Di
2017 telah meningkat lebih kurang 150 Kecamatan Karimunjawa terdapat
ribu dengan rata-rata lama tinggal 2 – 3 hotel, penginapan yang terdiri dari
hari (Statitik Daerah Jepara, 2018). resort dan home stay, dengan
Secara khusus kawasan Taman perincian jumlah kamar sebagai
Nasional Karimunjawa (mejadi area berikut :
konservasi dan terbatas) telah secara Tebel 6 Jumlah Hotel, Resor dan
Penginapan
luas telah menjadikan menjadi di Kecamatan Karimunjawa

destinasi wisata internasional. Potensi Jumlah Jml Kamar


No Kategori (unit) (unit)
unggulan Taman Nasional Laut
1 Hotel 4 42
Karimunjawa, dengan alam pantai, 2 Resor 6 85
3 Home Stay 21 140
diving, olaharga air, kawasan pesisir
Sumber : Kec. Karimunjawa Dalam
dan mangrove, snorkling, memancing AngkaTahun 2017.
serta keindahan alam laut dengan ikan D. Pembelajaran Integrasi dari

dan terumbu karang yang masih dalam Masyarakat Karimunjawa

kondisi relatif baik. Berdasarkan data dan gambaran

Pengembangan potensi pariwisata aspek sosial budaya, politik lokal dan

di Kepulauan Karimunjawa secara kegiatan kelembagaan masyarakat

74
Majalah Ilmiah FISIP UNTAG Semarang, Volume 13 No. 18 Oktober 2018

Karimunjawa dapat diambil datang) dengan memanjatkan doa


pembelajaran integrasi politik sebagai keselamatan bagi segenap warga
berikut : masyarakat. Doa bersama dihadiri oleh
a. Integrasi Antar Suku dan Ikatan tokoh agama, pemuka masyarakat dan
Sosial Sesama Muslim. warga masyarakat lainnya agar selamat
Berbagai suku bangsa dan ragam dan sukses dalam kegiatan sehari-hari,
budaya masyarakat terpengaruh tradisi usaha ekonomi masyarakat dan
Jawa dan budaya muslim. Kondisi sekolah bagi anak-anaknya. Doa
sosial budaya dan pergaulan antar keselamatan dan permohonan rejeki
suku membawa diri dalam integrasi yang melimpah melalui usaha
horizontal. Masyarakat Karimunjawa pertanian terbebas dari hama penyakit
dapat dinamai sebagai perwujudan tanaman, menangkap ikan/melaut
Masyarakat Nusantara di Laut Jawa, dapat terbebas dari bahaya dan usaha
tidak pernah muncul konflik terbuka lain terlaksana dengan baik serta
diantara kelompok suku bangsa, segenap warga desa dalam keadaaan
termasuk kelompok minoritas suku sehat wal`afiat. Upacara Barikan di
(Etnis Tionghoa yang bergerak dalam era kini sudah berakulturasi dengan
usaha ekonomi, perdagangan, budaya Islam yang diajarkan oleh
kelompok Minangkabau yang Sunan Nyamplungan. Tujuan ritual ini
berdagang). diadakan untuk memohon kepada
b. Tradisi Barikan “Rantai Pengikat Tuhan yang Maha Esa agar warga desa
Integrasi Sosial” terhindar dari bencana dan wabah
Tradisi Barikan merupakan penyakit.
upacara adat yang dari dahulu telah c. Ruang Publik : Pasar Rakyat dan
dilaksanakan masyarakat Desa Alun-Alun menjadi Pusat
Karimunjawa setiap selapan (35 – 40 Aktivitas Sosial Ekonomi
hari) sekali. Upacara Barikan Masyarakat
diadakan untuk menolak bala (tolak Pasar rakyat di Desa Karimunjawa
bala/ malapetaka yang mungkin akan menjadi pusat aktivitas perekonomian

75
Majalah Ilmiah FISIP UNTAG Semarang, Volume 13 No. 18 Oktober 2018

masyarakat, memenuhi kebutuhan dan Daftar Pustaka


interaksi sosial. Permasalahan ----------, Undang-Undang Nomor 6
kemasyarakatan dalam kehidupan tahun 2014 tentang Desa.
bersama diungkapkan dan dibicarakan Penerbit : Sekretariat Negara RI,
pada pertemuan di hari-hari pasaran. Jakarta, 2014.
Demikian pula dengan posisi alun-alun ----------, Undang-Undang Nomor 23
yang menjadi tempat kumpulnya tahun 2014 tentang
penduduk dari berbagai etnis baik Pemerintahan Daerah. Penerbit
Suku Jawa, Madura, Bajo, Bugis, : Sekretariat Negara RI, Jakarta,
Madar dapat terselenggara dengan 2014.
baik dalam masyarakat Karimunjawa . Bappeda Kabupaten Jepara dan BPS,
d. Integrasi Sosial Pemuka Kabupaten Jepara Dalam
Masyarakat Angka 2017, Penerbit : Bappeda
Pemuka-pemuka masyarakat di Kab. Jepara, Jepara. 2018
Karimunjawa, baik ulama, tokoh-tokoh BPS Kab Jepara, Kecamatan
masyarakat, tokoh pemuda dan aparat Karimunjawa Dalam Angka,
pemerintah daerah sebagai “opinion Penerbit : BPS Kab. Jepara,
leader” memiliki kepedulian yang Jepara. 2018
baik dalam rangka mewujudkan Bappeda Kabupaten Jepara dan BPS,
integrasi dalam masyarakat. Tantangan Produk Domestik Regional
keterpencilan dan hambatan geografis Bruto (PDRB) Kabupaten
menjadi salah satu asperk penting Jepara, Penerbit : Bappeda
untuk menjalin kerukunan sosial. Sisi Kab. Jepara , Jepara. 2018
lain adalah asimilasi sosial berbagai Koentjaraningrat, Kebudayaan
suku bangsa dalam masyarakat Mentalitas dan Pembangunan,
memberikan nilai-nilai baru dan ikatan Edisi Revisi, Penerbit PT.
kebersamaan yang utuh. Gramedia, Jakarta, 2012.
Mohammad Adam J, Kebijakan
Pengembangan Ekonomi

76
Majalah Ilmiah FISIP UNTAG Semarang, Volume 13 No. 18 Oktober 2018

Kreatif dan Budaya Kreatif, Riwayat Hidup Penulis


Penerbit; Tiga Media, Bandung, Drs. Rahmad Purwanto W, Msi
2009. (purwanto.untag@gmail.com) (NIDN
Nazaruddin Sjamsuddin, Intergrasi : 0614016001) adalah staf pengajar
Politik di Indonesia, Penerbit : tetap FISIP UNTAG Semarang. Yang
Gramedia, Jakarta, 2004. bersangkutan mengampu mata kuliah
Rukmana, Aan dkk, Penyerbukan Administrasi Pemerintahan Daerah
Silang Antar Budaya, dan Sistem Politik Indonesia.
Membangun Manusia Pendidikan terakhir adalah Magister
Indonesia, Penerbit : Kompas- (S2) dari Program Pasca Sarjana Ilmu
Gramedia, Jakarta, 2014. Politik, Universitas Indonesia
T.O. Ihromi, Pokok-Pokok (Jakarta) Tahun 1995.
Antropologi Budaya, Penerbit :
Yayasan Obor, Jakarta, 2015.

77

Anda mungkin juga menyukai