Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN KKL 2

”KAJIAN KARAKTERISTIK KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT


DI WILAYAH DESA SANANKERTO KABUPATEN DAN KAWASAN
ANDEMAN BOONPRING KABUPATEN MALANG”.

Oleh:

BALQIS MAYFIATUS SYAFARA


190401050017
GEOGRAFI/2019A

UNIVERSITAS PGRI KANJURUHAN MALANG


FAKULTAS ILMU PENDIIDKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada saat sekarang ini yang paling dibutuhkan dalam dunia kerja adalah individu yang
memiliki kualitas maupun kuantitas yang tinggi baik dari segi pengalaman kerja maupun
kemampuan berpikir kritis untuk memecahkan setiap masalah yang dihadapi. Oleh karena itu,
banyaknya pengalaman kerja akan membuat individu tersebut akan semakin berkembang baik
dari segi kemampuan maupun berpikirnya.
Mahasiswa sebagai calon penerus generasi bangsa sangat dituntut untuk memiliki
kemampuan yang memadai dalam memecahkan setiap permasalahan yang ada. Kegiatan
semacam Kuliah Kerja Lapangan (KKL) akan sangat membantu mahasiswa dalam meningkatkan
kemampuan tersebut. Melalui kegiatan Kuliah Kerja Lapangan ini nantinya diharapkan tiap
mahasiswa mampu mengaplikasikan semua teori yang telah didapat di bangku perkuliahan untuk
diterapkan secara langsung di lapangan. Dengan kegiatan ini mahasiswa dituntut dapat
mengembangkan kemampuan berpikir dalam memecahkan setiap permasalahan yang ada.
Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) II ini mengambil tema” Kajian Karakteristik
Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat di Wilayah Desa Sanankerto Kabupaten Malang”. Kegiatan
KKL II ini akan mengkaji Daerah Objek Kajian dilihat dari kondisi sosial ekonomi
masyarakatnya serta faktor fisik yang juga ikut mempengaruhinya .
Kondisi sosial ekonomi masyarakat dapat dilihat dari banyak faktor seperti jenis mata
pencaharian, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, umur, agama, jumlah penduduk, faktor
alam, dan faktor lainnya. Faktor-faktor tersebut saling berkaitan antara satu dengan yang lain dan
kesemuanya saling mempengaruhi dan tidak dapat terpisahkan. Kondisi sosial ekonomi
dipengaruhi oleh kondisi lingkungan fisik yang ada di wilayah tersebut.
Kabupaten Malang merupakan bagian dari wilayah Provinsi Jawa Timur yang memiliki
banyak potensi baik dari segi kondisi alamnya maupun kondisi sosial masyarakatnya yang
beragam. Kabupaten Malang dengan seluruh sumberdaya yang ada pastinya sudah memiliki
program yang bertujuan untuk mensejahterakan masyarakatnya. Upaya ini bisa dilihat dari segi
pengembangan wisata, pertanian, perdagangan, maupun usaha lainnya.

Seperti sudah diketahui oleh khalayak umum bahwa Kabupaten Malang, Jawa Timur
memiliki potensi alam yang sangat menguntungkan karena memiliki kondisi morfologi yang
beragam mulai dari daerah Pegunungan sampai dengan daerah Pantai. Perbedaan kondisi
morfologi ini tentunya juga berimbas pada variasi jenis mata pencaharian penduduk yang
berbeda di tiap wilayah administratifnya.
Daerah Kajian yang akan dikaji adalah daerah Desa Sanankerto, Kabupaten Malang.
Daerah Desa Sanankertomerupakan kawasan perbukitan dan pegunungan sebagian besar
masyarakatnya bermata pencaharian sebagai Petani baik usaha pertanian maupun usaha
perkebunan dan wilayah ini juga merupakan daerah sentra peternakan terutama peternakan sapi
perah. Dan sebagian besar masyaraktnya bermata pencaharian sebagaipedagang.
Aktivitas perekonomian masyarakat sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan fisik di
wilayah tersebut.Kemampuan manusia dalam hal adaptasi lingkungan sangat mempengaruhi pola
aktivitas perekonomian di wilayah tersebut, misalnya saja aktivitas ekonomi di daerah dataran
tinggi berbeda dengan di dataran rendah sehingga tingkat kemampuan adaptasi lingkungan ikut
berperan dalam pola aktivitas yang dilakukanmasyarakat.
Daerah wilayah Sanankertomerupakan daerah pertanian terutama untuk jenis pertanian
Holtikultura.Adapun jenis vegetasi yang di usahakan disana seperti halnya berbagai macam
sayuran seperti cabai, tomat maupun berbagai macam jenis buah terutama yang terkenal adalah
buah Apel khas Malang. Daerah Bambang Sanankerto selain merupakan daerah pertanian
akantetapi lebih dikenal dengan peternakan sapi perah.
Kegiatan perekonomian primer masyarakatnya masih didominasi dengan kegiatan
pertanian. Meskipun memiliki aktivitas perekonomian yang sama akan tetapi tingkat
kesejahteraan kedua masyarakat desa tersebut berbeda, hal ini dipengaruhi oleh kondisi sosial
ekonomi yang berbeda pula seperti tingkat pendidikan, jumlah tenaga kerja serta tingkat
pengetahuan masyarakat dalam hal pertanian. Kondisi lingkungan yang dinamis membuat
masyarakat harus pandai beradaptasi untuk tetap bisa bertahan, sehingga sangat memungkinkan
untuk terjadinya perubahan aktivitas perekonomian.Potensi yang ada harus dimanfaatkan secara
maksimal agar yang tingkat kesejahteraan masyarakat dapat ditingkatkan.

Begitu halnya dengan kehidupan masyarakat di sekitar wilayah Desa Sanankerto, Kab.
Malang. Meski wilayah perbukitan dan pegunungan di daerahdesa Sanankerto ini merupakan
daerah penghasil perkebunan dan pertanian buah dan sayuran terbesar di Jawa Timur, namun
kenyataanya sebagian masyarakat pedagang di wilayahtersebut secara ekonomi masih dalam
taraf ekonomi menengah ke bawah dan sebagian lumayan.Pengembangan wilayah desa
Sanankerto menjadi daerah tujuan wisata dirasa masih belum optimal pengelolaanya sehingga
terkesan masih alami karena belum diikuti pengembangan sarana prasarana yang
memadai.Mayoritas agama/aliran kepercayaan penduduk di desa Sanankerto islam.

Potensi wilayah Desa Sanankerto sebagai daerah wisata sebenarnya sangat besar sekali salah
satunya wisata Boonpring.
Kehidupan masyarakat petani,pedagang dan perternakan di wilayah desa Sanankerto
sangat tergantung dari usaha yang mereka lakukan sendiri, tidak hanya dengan berkebun untuk
menanam sayuran dan buah dan menghasilkan sayuran dan buah-buahan tetapi juga melakukan
usaha di sektor pariwisata misalnya dengan penyewaan alat pemancingan khusus nya di
boonpring jika ingin menangkap ikan disana ada tempat untuk khusus kolam untuk memancing
bila ada wisawan yang hobi menangkap ikan kecuali ikan yang ada di danau kalau ikan yang ada
di danau itu untuk di pelihara di boonpring sendiri tidak boleh di perjual belikan dan juga jasa
penyewaan dan diwisata boonpring dapat masyarakat dapat menyewa wahana permainan dan
pemandiandan berjualan makananuntuk memperoleh penghasilan . Meskipun begitu, tetap saja
usaha mereka hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja karena pada dasarnya
potensi pemandangan wisata Boonpring di desa Sanankerto nyatanya tidak terlalu menjadi
perhatian bagi wisatawan untuk berkunjung ke sana. Hal ini tentunya dipengaruhi oleh beberapa
faktor seperti sarana prasarana pendukung yang kurang memadai dan faktor lainnya.
Tingkat kesejahteraan masyarakat nelayan dipengaruhi oleh kondisi sosial maupun
kondisi lingkungan yang ada. Kondisi lingkungan yang berada di wilayah pantai pasti akan
membentuk pola kehidupan masyarakat yang berbeda dengan masyarakat di daerah pegunungan.
Untuk itu dalam kegiatan KKL II ini dilakukan suatu Penelitian dengan tema ”KAJIAN
KARAKTERISTIK KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI WILAYAH DESA
SANANKERTO DAN ANDEMAN BOONPRING KABUPATEN MALANG”.
Dalam hal ini kajian lebih dikhususkan pada perbedaan tingkat pendapatan antara
masyarakat petani, peternak dan nelayan serta perbedaan karakteristik sosial ekonomi seperti
variasi jenis pekerjaan, tingkat pendidikan, umur dan jenis kelamin serta pola kependudukan
misalnya saja kepadatan penduduk, pola permukiman penduduk dan pengembangan wisata yang
ada di wilayah desa Sanankerto.
Wilayah Desa Sanankerto berbatasan dengan Desa Bringin Kecamatan Wajak. Wilayah selatan
berbatasan dengan Desa Jambangan Kecamatan Dampit.Batas Barat dengan Desa Sananrejo
kecamatan Turen dan wilayah sebelah timut berbatasan dengan Desa Sumber Putih Kecamatan
Wajak.
Desa Sanankerto memiliki sekitar 4000 jumlah penduduk merupakan salah satu desa yang
paling ujung di kecamatan Turen.Awalnya keberadaan Desa Sanankerto ini terisolir dari desa-
desa lainnya karena letaknya terpisah dengan desa –desa lainnya yang dibatasi dengan sungai.
Dengan tingkat swadaya yang tinggi dan keinginan untuk berubah akhirnya jembatan terbangun
dan secara otomatis menggerakkan sektor ekonomi warga yang bertumpu dari hasil sawah dan
ladang.Titik koordinat Desa Sanankerto berada pada -8°15'05"S 112°74'38"E yang memilki jarak
tempuh sekitar 8 km dari pusat Kecamatan Turen. Akses jalan sudah bagus dan beraspal sampai
lokasi wisata Boonpring Andeman.
Salah satu pengembangan wisata di desa Sanankerto yaitu Boonpring Andeman yang di
miliki Desa Sanankerto Kecamatan Turen kabupaten Malang Provinsi Jawa Timur adalah sebuah
area yang menempati luas wilayah 36,8 Ha dengan populasi Bambu sebagai tanaman utama.
Keberadaan tanaman Bambu ini menjadi ciri khas Boonpring Andeman.Sebelum di kelola oleh
Desa, lokasi Boonpring menjadi hutan bamboo liar yang belum banyak membawa manfaat bagi
warga.Nah, sejak 2016 Boonpring Andeman menjadi salah satu unit usaha BUMDesa Kerto
Raharjo Desa Sanankerto.
Ide dieksporasi dan menjadi salah satu unit usaha BUMDesaKerto Raharjo adalah untuk
memaksimalkan kemanfaatan bagi warga desa. Dari pengelolaan awal yang tradisional dana pa
adanya, kini dari tahun ketahun sudah banyak yang dibenahi dan sudah agak professional.
Meskipun perlu banyak sentuhan lagi untuk membenahi sumberdaya manusia pengelolanya dan
pengembangan atau pembangunan fasilitas pendukung lainnya.
Geliat pembangunan sarana penunjang dan pengelolaan yang professional menarik banyak
instansi untuk terlibat dalam sumbangsi pemikiran dan pemberian bantuan.Tercatat ada beberapa
kampus yang bekerjasama untuk sekedar tempat KKN Mahasiwswa atau tempat penelitian
skripsi atau disertasi. Instansi pemerintah kabupaten malang dan professional juga ikut ambil
bagian dalam pengembangan Eko Wisata Boonpring Andeman. Adanya etalase (Arboretum)
Bambu yang diniatkan sebagai museum bamboo yang ada di Indonesia dan dunia adalah salah
satu wujud kepedulian Boonpring Andeman untuk melestarikan tanaman Bambu.

Ekowisata Boonpring
Ekowisata Boonpring dikelola oleh BUMDesa Kerto Raharjo.Bumdes ini berdiri tahun 2016, dan
aktif bekerja mulai 5 Maret 2017.Ekowisata Boonpring berbasis Bambu sekaligus wisata air.Dua potensi
ini berkembang dengan saling mendukung dan terkait.Dengan adanya bambu dapat menjaga kelestarian
Sumber Mata Air di kawasan tersebut.Dengan air berlimpah digunakan untuk beberapa jenis wisata
berbasis air.
Dengan ada banyaknya rumpun bambu, udara menjadi segar pengunjung betah dan kerasan. Mereka
juga bisa menikmati suara gesekan bambu yang terjadi secara alami karena tiupan angin.Wisata Air
ditempat kami diantaranya adalah kolam renang.Ada 2 kolam renang untuk anak-anak dan 1 kolam renang
untuk dewasa.Ada juga perahu angsa di embung desa Sanankerto dan dilengkapi perahu boat.Luasan total
area wisata +36,8 Ha.

A. Permasalahan

Kondisi lingkungan alam yang selalu dinamis akibat pengaruh dari kegiatan manusia membuat
potensi perubahan aktivitas manusia selalu terjadi.Begitupun dengan aktivitas perekonomian
masyarakat di Kab.Malang yang pastinya terjadi perubahan pola aktivitas perekonomian mengikuti
perubahan kondisi fisik lingkungannya.

Untuk itu dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:

1. Bagaimana karakteristik kondisi sosial ekonomi masyarakat di daerah wilayah desa Sanankerto
kab Malang, kawasan desa Sanankerto danBoonpring ?
2. Potensi apa sajakah yang berada di daerah desa Sanankerto kab Malang, kawasan Desa
Sanankerto, dan pengembangan Boonpring yang untuk dapat digali untuk meningkatkan tingkat
kesejahteraan penduduk di daerah tersebut?
B. Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui karakteristik kondisi sosial ekonomi di daerah desa Sanankerto, kawasan
wilayah desa Sanankerto kab Malang dan pengembangan ekowisata Boonpring.
2. Untuk mengetahui potensi yang berada di daerah desa Sanankerto, Kawasan konservasi desa
Sanankerto kab Malang, dan pengembangan ekowisata boonpring yang untuk dapat digali untuk
meningkatkan tingkat kesejahteraan penduduk di daerah tersebut.

C. Manfaat
Dengan adanya kegiatan penelitian ini diharapkan akan dapat memberikan manfaat
sebagaiberikut:
1. Secara Praktis yaitu memberikan gambaran umum kondisi sosial ekonomi masyarakat petani
maupun peternak dan pedagang di wilayah Kab.Malang, sehingga membantu bagi pemerintah
daerah dalam merencanakan pola pengelolaan potensi alam di wilayahtersebut.
2. Secara Teoritis dapat memberikan pengetahuan bagi mahasiswa tentang pola kehidupan sosial
ekonomi masyarakat di wilayah desa Sanankerto, dan kawasan Boonpring, Kabupaten Malang.

D. WaktuPelaksanaan
Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu:

1. TahapPersiapan
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap iniyaitu:
a) Audiensi dengan BiroPerjalanan
b) Melakukan Obsservasi kesuatu Desa
c) Mewawancarai kepala desa dan seketaris desa untuk melakukan suatu observasi
d) Mewawancarai sebagian masyarakat desa Sanankerto
e) Pembuatan proposal
f) Pembagian kelompokkerja
g) Kesiapanadministratif
h) Pembekalan materi oleh dosenpembimbing
i)
2. TahapPelaksanaan
Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) II ini dilaksanakan dari tanggal 6-7 Juni2021
3. TahapEvaluasi
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini, yaitu;
a) Melakukan kegiatan Observasi
b) Bimbingan pembuatan laporan akhirKKL
c) Pembuatan laporan akhirKKL
d) Seminar laporanKKL

E. ObyekKajian
Adapun obyek yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah:
1. Daerah Desa Sanankerto, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang. Di wilayah ini akan diteliti
kondisi sosial ekonomi masyarakat yang sebagian besar penduduknya bermata pencaharian
sebagai petani,pedagang dan peternak sapiperah,ayam dll.
2. Daerah Desa Sanankerto, Desa Kaharejo, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang. Dalam hal
ini yang akan diteliti adalah kondisi sosial ekonomi masyarakat di sekitar kawasan desa
Sanankerto yang sebagian besar menggantungkan hidup di perbukitan.
3. Kawasan konservasi desa Sanankerto. Untuk menyaksikan fenomena alam kawasan lindung
dan untuk mengetahui potensi dari keberadaan desa Sanankerto bagi kehidupan masyarakat di
sekitar wilayah desa Sanankerto.
BAB II
METODE PENELITIAN

A. LokasiPenelitian
Lokasi yang akan dilakukan Kajian Penelitian Kuliah Kerja Lapangan (KKL)
II mengambil beberapa daerah di Kabupaten Malang, khususnya di dua lokasi yaitu daerahdesa
Sanankert, kawasan konservasi hutan bambu Boonpring kecamatan Turen kan Malang.

B. Populasi DanSampel
Populasi adalah keseluruhan dari objek penelitian, dalam Penelitian kegiatan KKL II ini
populasinya adalah penduduk di wilayah desa Sanankerto dan penduduk yang berada di sekitar
wilayah Boonpring dan kawasan Sanankerto kecamatan Turen, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Sampel merupakan sebagian atau wakil dari populasi yang akan diteliti. Pengambilan
sampel pada kegiatan penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik random sampling
yaitu dengan mengambil sampel secara acak tanpa kriteria tertentu.Dalam penelitian ini
mengambil sampel sebanyak 3 orang untuk penduduk yang berada di sekitar kawasan Desa
Sanankerto dan sejumlah 2 orang penduduk yang tinggal di daerah Boonpring 1 penduduk di
desa sebelah desa Sananrejo kab Malang.

C. VariabelPenelitian
Variabel adalah konsep yang mempunyai bermacam-macam nilai (Nazir, 2011).Variabel
disini dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
1) VariabelKontinu
Variabel kontinu adalah variabel yang dapat kita tentukan nilainya dalam jarak jangkauan
tertentu dengan desimal yang tidak terbatas (Nazir, 2011).Dalam penelitian ini variabelnya
adalah pendapatan, jumlah penduduk, luas wilayah.
2) VariabelDescrete
Variabel descrete adalah konsep yang nilainya tidak dapat dinyatakan dalam bentuk pecahan
atau decimal di belakang koma (Nazir, 2011).Dalam Penelitian ini variabelnya adalah tingkat
pendidikan, jenis kelamin, status perkawinan, kesehatan, jenis pekerjaan.

Data Penelitian yang akan diambil berupa data utama dan data penunjang, yaitu:
Data Utama yang ingin diperoleh yaitu:
1) KepadatanPenduduk
a. Jumlah Penduduk
b. LuasWilayah
c. Luas lahanpertanian

2) KomposisiPenduduk
a. Umur
b. Jeniskelamin
c. Agama
d. Tingkat Pendidikanpenduduk
e. Mata Pencaharian penduduk
f. Tingkat pendapatanpenduduk

3) Fasilitas pelayanan sosialekonomi


a. FasilitasPendidikan
b. FasilitasKesehatan
c. Fasilitasekonomi
d. Organisasi sosialkemasyarakatan

4) Kondisi Sarana dan Prasarana (Perhubungan, komunikasi,dll)

5) Pola PermukimanPenduduk
Data Penunjang untuk mengetahui kondisi fisik daerah penelitian adalah sebagai
berikut:
a. Ph tanah
b. Kemiringanlereng
c. Drainase
d. Kandungan bahan organik dalamtanah
e. Ketinggiantempat
f. Suhu
g. Tekstur tanah
D. Teknik PengumpulanData
1) Metode Observasi
Metode yang digunakan yaitu observasi (pengamatan di lapangan). Untuk memudahkan
pengamatan maka perlu disusun lembar observasi yang akan digunakan sebagai acuan hal apa
saja yang akan diamati.

2) Metode Wawancara
Metode wawancara merupakan kegiatan pengumpulan data dengan cara bertanya kepada
narasumber secara tatap muka untuk memperoleh jawaban dari beberapa pertanyaan si peneliti
yang mengarah pada tujuan penelitian. Dalam penelitian ini yang akan diwawancara adalah
kepala desa,seketaris desa dan masyarakat setempat.

3) Metode Pengukuran DataLapangan


Pengumpulan data fisik lapangan dengan beberapa alat ukur seperti untuk mengetahui Ph
tanah, kandungan organik, dan drainase tanah menggunakan Soil tester.

4) MetodeDokumentasi
Suatu cara untuk mendapatkan data dengan memanfaatkan data dokumentasi dari
beberapa instansi yang terkait. Untuk penelitian ini sumber data yang dibutuhkan dari instansi
adalah data jumlah penduduk, jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan dan juga data-data
demografi kependudukan yanglain.

E. Teknik AnalisisData
Dalam penelitian ini akan dilakukan analisis deskriptif tentang persebaran data kondisi sosial
ekonomi masyarakat di Desa Sanankerto dan di kawasan sekitar Andeman BoonpringDesa
Sanankerto. Maka, dilakukan pengukuran Tendensi Sentral untuk mengetahui tingkat kondisi
sosial ekonomi masyarakat tersebut seperti tingkat pendapatan, tingkat pendidikan, dll.
Ada tiga macam pengukuran tendensi sentral, yaitu:

1) Mean

Untuk mengetahui rata-rata pendapatan penduduk, umur penduduk. Mean dapat dicari dengan rumus:
M=
X₁ +X₂ +X
₃ ……+Xn
N
Keterangan: X : variabel data
N : jumlah data
Untuk data bergolong menggunakan rumus
M = ∑fx
N
Keterangan: ∑fx : jumlah frekuensi
N : Jumlahdata

a. Median
Untuk mengetahui batas atas dan bawah dari penggolongan data

b. Mode
Untuk mengetahui jumlah data terbanyak,untuk data bergolong dengan menggunakan rumus:
Mode = 3 median – 2 mean.

Untuk menghitung komposisi penduduk menggunakan rumus demografi teknik, yaitu:


1) Kepadatanpenduduk
Untuk mengetahui tingkat kepadatan penduduk menggunakan rumus:
Kp = Jumlah Penduduk
Luas Lahan
2) Umur
Untuk mengetahui struktur masyarakat di Kab.Malang apakah termasuk struktur masyarakat
muda, dewasa, atau tua dengan menggunakan piramida penduduk.

3) Sex ratio

Sex ratio digunakan sebagai acuan apakah suatu wilayah dapat berkembang dlihat dari
jumlah persebaran laki-laki dan perempuan. Untuk mengetahui perbandingan jumlah laki-laki
dan perempuan bisa menggunakanrumus:
SR = M x K
F
Keterangan: SR : sexratio
M : Male (jumlahlaki-laki)
F : Female (jumlah Perempuan)
K : konstanta (bilangan100
4) Dependensiratio
Dependensi ratio adalah perbandingan antara jumlah penduduk belum produktif dan
sudah produktif dengan jumlah penduduk yang tidak produktif.Mengetahui angka dependensi
ratio cukup penting untuk mengetahui tingkat produktivitas penduduk di suatu wilayah.
Untuk menghitung DR menggunakan rumus:
DR = P (0-14 tahun) + P (65+) x k
P (15-64 tahun)
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Desa Sanankerto kecamatan Turen Kab Malang


1. Gambaran Umum Desa Sanankerto
Secara administratif Desa Saanankerto terletak di Kecamatan Turen, Kabupaten Malang.
Sedangkan secara geografis desa Sanankerto terletak pada titik koordinat -8°15'05"S
112°74'38"E. Desa Sanankerto secara Administratif berbatasan dengan wilayah:
 Sebelah Utara berbatasan dengan DesaBringin
 Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Jambangan
 Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Sanankerto
 Sebelah Timur berbatasan dengan DesaSumber Puttih

2. KondisiFisik
Desa Sanankertomerupakan daerah dataran tinggi dengan ketinggian tempat 600 m di atas
permukaan laut dengan kemiringan lereng antara 0%- 15%. Kondisi tanah di wilayah ini
tergolong cukup baik dengan Ph tanah 6,3 dan tekstur tanah berupa pasir kasar dengan
kandungan lempung serta memiliki sistem drainase yang baik dan kedalam tanah yang cukup
dalam yaitu 90 cm maka wilayah ini tergolong daerah dengan tingkat kesuburan tanah cukup
tinggi. Kondisi hidrologi di wilayah ini sudah sangat menunjang bagi pertanian meskipun sudah
diketahui bahwa daerah ini memiliki kedalaman tanah yang cukup dalam.Rata-rata suhu di
wilayah ini berkisar sekitar 28⁰C, dengan curah hujan rata-rata 1.419 mmpertahun.

3. Kondisi Sosial EkonomiPenduduk


a. KepadatanPenduduk
Wilayah Desa Sanankerto memiliki jumlah penduduk sebesar 4.344 jiwa dengan
kepadatan penduduk rata-rata 15 Jiwa/ha yang artinya setiap 1 Ha luas lahan yang ada paling
tidak ada 15 Jiwa yang menghuni wilayahtersebut.
Kepadatan penduduk didapat dari hasil perhitungan berikut:
Kp= Jumlah Penduduk
Luas lahan
= 4.344
363,00 Ha
Adapun luas penggunaan lahannya dapat dilihat dari Tabel sebagai berikut ini:
Tabel 1. Luas Penggunaan lahan Desa Sanankerto
No Penggunaan Luas (Ha)
1 Tanah sawah 68.00 Ha
2 Tanah kering 161,00 Ha
3 Tanah basah 2,00 Ha
4 Tanah perkebunan 12,00 Ha
5 Tanah fasilitas umum 92,00 Ha
6 Tanah hutan 28,00 Ha
Jumlah 363,00 Ha

Sumber: data BPM, Kab. Malang 2019


b. KomposisiPenduduk
 Komposisi Penduduk Menurut Umur
Penduduk desa Sanankerto secara umum jika dilihat dari komposisinya menurut umur
penduduk dapat dikategorikan sebagai struktur masyarakat muda karena sebagian besar
penduduknya masih berusia muda dan sebagian kecil tua. Hal ini dapat dilihat dari tabel di
bawah ini:
Tabel 2. Jumlah Penduduk berdasar Umur
No Usia Jumlah
1 0 – 14 Tahun 937
2 15-30 Tahun 1,163
3 31-45Tahun 1,210
4 46 – 59 Tahun 667
5 >60 Tahun 345
Jumlah 4,344

Sumber: data BPM, Kab.Malang 2019

Dari data tersebut sebenarnya dapat diketahui bahwa Desa Sanankerto memiliki potensi
sumberdaya manusia yang cukup tinggi karena memiliki penduduk dengan usia tenaga kerja
produktif lebih besar. Untuk mengetahui besarnya perbandingan usia produktif dengan usia tidak
produktif dapat dicari menggunakan rumus Dependensi Rasio (DR)
DR = P (0-14 tahun) + P (+60 tahun) x k
P (15-59 tahun)
= 937+ 667 x 100
2373
= 24,39
Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa 100 orang pada usia Produktif hanya menanggung beban
25 orang yang tidak produktif sehingga bisa dikatakan kegiatan perekonomian di Desa
Sanankerto tidak mengalami hambatan karena pada umumnya masih memiliki banyak sumber
tenaga kerja yang produktif.
 Komposisi Penduduk Menurut JenisKelamin
Berdasarkan komposisi penduduk menurut jenis kelamin diketahui bahwa jumlah penduduk
laki-laki lebih besar dibandingkan dengan jumlah penduduk wanita. Jumlah penduduk laki-laki
sejumlah 2,2808 sedangkan penduduk wanita 2136. Dengan demikian dapat diketahui
perbandingan sex ratio di Desa Sanankerto melalui perhitungan berikut ini:
SR = M x K
F
= 2.208 x 100
2,136
= 103,37
Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa perbandingan antara jumlah laki-laki dan
perempuan di Desa Sanakertomemiliki ciri jumlah penduduk laki-laki lebih banyak dibanding
perempuan.

 Mata Pencaharian Penduduk


Dari hasil pengamatan dapat diketahui bahwa sebagian besar penduduk di Desa
Sanankerto bekerja di sektor pertanian terutama petani sayuran,buah dan peternak sapi perah,
sedangkan sebagian kecil bekerja di sektor jasa /perdagangan. Kondisi fisik desa Sanankerto
yang sangat mendukunguntuk perkembangan pertanian holtikultura dan untuk pengembang
biakan sapi perah membuat kedua jenis mata pencaharian tersebut mendominasi di wilayah desa
Desa Sanankerto.Meskipun begitu tidak sedikit juga yang bekerja sebagai pedagang maupun
penyewaan jasa.
Desa Sanankerto terbagi dalam lima dusun, untuk dusun Krajan,Rekesan,kampung
Tengah,kampung Anyar,dan Andeman. sebagian besar bermata pencaharian sebagai Petani
sedangkan untuk dusun Krajan,Rekesan,kampung anyar,kampung tengah,dan andeman sebagian
besar penduduk sebagai peternak sapi perah,dan pedagang penyewaan jasa. Adapun distribusi
persebaran jumlah penduduk berdasarkan mata pencaharian dapat dilihat dari Tabel 3 di bawah
ini.
Tabel 3. Struktur Mata Pencaharian penduduk

No Jenis Pekerjaan Jumlah (orang)


1. Petani 406
2. Peternak 9
3. Pekerja di sektor jasa perdagangan 45
4. Pegawai Negeri Sipil 26
5. Buruh Tani 223

Sumber: data BPM, Kab.Malang 2009


 Tingkat Pendidikan
Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa rata-rata penduduk yang bermata pencaharian
sebagai petani maupun peternak merupakan lulusan dari jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD)
dan hanya beberapa yang merupakan lulusan sarjana.Meskipun begitu, dengan usaha mereka
yang gigih mereka mampu menyekolahkan anak-anak mereka sampai minimal memenuhi wajib
belajar 9 Tahun atau sampai dengan jenjang pendidikan Sekolah lanjutan pertama meskipun
tidak sedikit yang mampu membiayai anaknya hingga Sekolah Menengah Atas / yangsederajat.
Tabel 4. Tingkat Pendidikan Responden
No. Responden Pekerjaan Pendidikan Akhir Responden Tingkat Pendidikan Anak

1 Peternak Sarjana SD
2 Petani Tamat SD SLTA
3 Buruh Tani Tamat SMP SD
4 Peternak SMA SD
5 Petani SMP SD
6 Petani SLTP SLTP
7 Peternak SD SD
Sumber: Data Penelitian

 TingkatPendapatan
Tingkat Pendapatan penduduk di Desa Sanankerto bisa dibilang tergolong cukup tinggi
mengingat usaha/kegiatan yang mereka lakukan tergolong jenis pekerjaan yang menguntungkan
seperti halnya pertanian berbagai macam sayuran dan buah-buahan dan juga peternakan sapi
perah dengan skala regional.Dari hasil Penelitian dapat diketahui rata-rata pengahasilan
penduduk yang bekerja di sektor pertanian dan peternakan sapi perah adalah sebagai berikut.
Tabel 5. Tingkat Pendapatan Penduduk Petani dan peternak
No.Responden Pekerjaan Pendapatan Pengeluaran
perbulan perbulan
1 Peternak 8.200.000 2.200.000
2 Petani 6.000.000 1.200.000
3 Buruh Ternak 650.000 500.000
4 Peternak 5.000.000 1.400.000
5 Petani 3.500.000 1.300.000
6 petani 7.000.000 2.500.000
7 peternak 5.000.000 2.000.000
Sumber: data Penelitian
Dari Tabel tersebut dapat diketahui rata-rata penghasilan yang didapat dan biaya pengeluaran
yang harus dikeluarkan oleh petani dan peternak perbulan.
Mean₁ = Jumlah Penghasilan
Jumlah data
= RP 35.350.000

7
= Rp. 5.50.000
= Rp.3.800.000

Mean₂ = Jumlah
Pengeluaran Jumlahdata
= Rp.11.100.000
7

= Rp.1.585.715
= Rp.1.600.000

Dari jumlah perbandingan jumlah penghasilan dan pengeluaran tersebut dapat


disimpulkan bahwa kondisi ekonomi penduduk di Desa Sanankerto sudah cukup maju mengingat
keuntungan yang mereka dapat lebih besar dari biaya yang ahrus mereka keluarkan untuk biaya
operasioanal. Meskipun begitu bukan berarti mereka tidak pernah mengalami kerugian sama
sekali, faktor perubahan musim seringkali menyebabkan mereka mengalami kerugian meskipun
sesekali juga mengalami keuntungan bahkan bisa mencapai 10x lipat dari penghasilanmereka.
 Agama
Sebagian besar penduduk yang tinggal di wilayah desa Sanankerto memeluk agama Islam
dan hanya sebagian kecil yang beragam Kristen protestan, dan aliran kepercayaan.

c. Fasilitas Pelayanan SosialEkonomi


1) Fasilitas PelayananSosial
 Pendidikan
Di sektor pendidikan desa Sanankerto memiliki jumlah guru pengajar sebanyak 55 orang yang
terbagu untuk pengajar tingkat Taman kanak-kanak dan Guru Sekolah Dasar.Jika dilihat dari
ketersediaan guru pengajar dan jumlah sekolah yang ada bisa dibilang sudah mencukupi dan
sudah layak untuk kegiatan belajar mengajar siswa.
 Kesehatan
Di sektor kesehatan di wilayah desa Sanankertobelum memiliki satupun dokter yang
bekerja disini.Hanya ada 2 bidan dan 1 mantri saja yang bertugas untuk memenuhi penduduk
yang membutuhkan bantuan pertolongan kesehatan.Untuk sarana kesehatan yang ada di desa
Sanankertoadalah Rumah Sakit Bersalin dan Polindes Jika melihat dari ketersediaan tenaga kerja
kesehatan dengan sarana kesehatan yang ada dirasa masih kurang untuk memenuhi persyaratan
pelayanan kesehatan. Untuk itu diharapkan kedepannya akan ada penambahan tenaga kerja
kesehatan di desa Sanankerto.

 Kebutuhanair
Pemenuhan kebutuhan air penduduk untuk pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari,
biasanya penduduk memanfaatkan sumur sebagian besar menggunakan air PDAM. Sedangkan
untuk sarana irigasi memanfaatkan Saluran sekunder yang dibangun oleh pemerintah desa yang
berasal dari air sungai.
 Organisasisosial
Untuk mempererat rasa persaudaraan di desa Sanankertodibentuklah semacam unit
pemberdayaan masyarakat semacam LPMD dan Karang Taruna meliputi banyak seperti
remaja,masjid,shalawatan,tarian kuda lumpinguntuk mewadahi aspirasi masyarakat desa.
 Keagamaan
Untuk pelayanan fasilitas keagamaan di desa Sanankerto masih didominasi dengan nuansa
Islami dengan masih banyaknya fasilitas peribadatan seperti Masjid dan Langgar/Surau.Akan
tetapi di desa ini juga belumdibangun Gereja.
2) Fasilitas PelayananEkonomi
 Pasar
Untuk kegiatan jual beli, penduduk di desa Sanankerto hanya mengandalkan pasar
tradisional itupun jumlahnya hanya sedikit dan didesa Sanankerto tidak ada yang ada pasar
kecil/tradisional terletak di wilayah desa lain yaitu desa Garotan kecamatan Wajak. Di desa
Sanankerto belum dibentuk pasar setingkat pasar kelurahan dan sebagian ada yang menjual
sayuran,buah dll didepan rumahnya sendiri dengan membangun sebuah toko.
 Pertokoan
Selain pertanian dan peternakan juga banyak penduduk yang bekerja di sektor
perdagangan.Hal ini berpengaruh juga terhadap jumlah toko maupun kios yang cukup banyak
yang pada umumnya berada di sepanjang jalan utama desa.
 Koperasi
Untuk membantu kegiatan perekonomian di desa Sanankerto sudah dibangun beberapa
koperasimeliputi : Koperasi Mekar,BTPN dan MBK dll. Salah satu koperasi yang cukup
memiliki peran vital bagi desa adalah keberadaan koperasi SAE yang menghubungkan antara
peternak, industri dan konsumen.Selain itu juga ada koperasi simpan pinjam dan koperasi
karyawan.
 Bank
Di desa Sanankerto sudah ada lembaga keuangan berbentuk Bank yaitu berupa Bank
Perkreditan rakyat (BPR-BNI-BRI) sehingga sudah cukup untuk membantu kebutuhan
masyarakat yang ingin memiliki modal usaha melalui kredit Bank.
3) Perhubungan danKomunikasi
Untuk sarana perhubungan (jalan) di desa Sananketo terbagi dalam dua jenis Jalan yaitu
jalan Kabupaten/propinsi dan jalan desa.Untuk kondisi jalan Kabupaten / propinsi keadaanya
sudah baik, untuk jalan desa terbilang kondisinya masih relative baik.
Untuk sarana komunikasi di desa Sanankerto terbilang masih cukup baik karena tingkat
ekonomi masyarakat sebagian besar sudah baik sehinngga rata-rata sudah memiliki Handphone
dan Laptop sendiri jaringan pun sudah baik.
4) PolaPermukiman
Pola permukiman penduduk di desa Sanankerto dapat diamati secara umum yaitu
berkelompok mendekati lahan-lahan pertanian atau dekat dengan lahan usaha peternakan.Ada
juga yang mengikuti pola jalan raya untuk penduduk yang memiliki usaha pedagang.
4. Potensi Wilayah Desa Sanankerto
Desa Sanankerto memiliki beberapa potensi yang bisa dimanfaatkan sebagai sarana
peningkatan kesejahteraan penduduk di wilayah tersebut. Adapun beberapa potensi tersebut
antaralain:
 Kesuburan tanah yang memadai sehingga wilayah ini sangat potensial dalam produksi
tanaman pangan seperti sayuran dan buah-buahan.
 Iklim yang sesuai dan cocok bagi berkembangnya peternakan sapi perah untuk menanam
sayuran dan buah sebagai mata pencaharian andalanpenduduk.
Di sektor peternakan di wilayah desa Sanankertosangat berkembang yaitu peternak sapi
perah dimana hasil yang berupa susu murni sangat mendukung,dan sayuran,buah juga sangat
mendukung upayapeningkatan kesejahteraan masyarakat Desa Sanankerto, karena dalam
pengelolaan dalam rangka memasarkan hasil susu tersebut sudah memiliki koperasi Penampung
hasil susu tersebut yaitu koperasi SAE dan sudah bekerjasama dengan perusahaan skala
internasional yaitu perusahaan NESTLE sehingga dapat diharapkan pemasarannya berjalan
dengan baik dan maksimal. Berkat adanya koperasi ini masyarakat khususnya peternak sapi
perah sangat terbantu dalam hal pemasaran produk hasil susu perahan.

Dengan beberapa potensi tersebut diharapkan pengelolaan wilayah desa Sanankerto dapat
dioptimalkan semaksimal mungkin bagi peningkatan kesejahteraan penduduk di wilayah
tersebut.Meskipun begitu peran dari pemerintah baik dari pemerintah desa maupun pemerintah
pusat terkait kebijakan peningkatan kualitas pengelolaan sumberdaya alam yang baik tentulah
sangatdiperlukan.

B. Desa Sanankerto
1. Gambaran Umum Desa Sanankerto
Kawasan Pantai Sendang Biru berada di wilayah administratif desa Sanankerto
Kecamatan Turen, Kabupaten Malang.Secara letak astronomis-8°15'05"S 112°74'38"E.berada
pada menuju ke lokasi Desa Sanankertodapat ditempuh melalui 2 rute yaitu:
 Malang- Gadang- Bululawang- Turen- Desa Sananrejo-Desa Sanankerto.
 Malang- Kepanjen- Gondanglegi- Turen-Desa Sananrejo-Desa Sanankerto.
Selama dalam perjalanan menuju ke lokasi Pantai Sendang Biru akan terlihat di kanan
kiri jalan suasana pedesaan yang sangat kental mulai dari pematang sawah yang hijau, bukit-
bukit, perkebunan tebu, perkebunan jagung dan sungai-sungai. Pada musim hujan lokasi ini
sedikit berbahaya karena jalannya yang agak licin dan berliku-liku. Sampai di lokasi akan terlihat
hamparan pasir berwarna putih kekuningan di tepi pantai dan air biru yang jernih dan tenang. Air
laut yang berwarna biru disebabkan oleh hantaman ombak besar dari pantai selatan terhalang
oleh keberadaan pulau sempu yang berada tepat di depan pantai SendangBiru.

2. KondisiFisik
Secara Umum kondisi fisik kawasan Desa Sanankerto didominasi oleh kawasan
perbukitan dan pegunungan.Wilayah Desa Sanankerto terletak pada ketinggian 600 m diatas
permukaan laut.Kawasan perbukitan di Pantai Sendang Biru ini memiliki kemiringan lereng
35⁰.Kondisi tanah di daerah Desa Sanankerto memiliki sifat basa berpasir dengan Ph tanah 6,
memiliki sistem drainase yang baik artinya air dapat teresapkan kedalam tanah dengan baik tanpa
mengalami hambatan dan juga mengandung zat-zat organic yang memiliki fungsi menjaga
kesuburan tanah sehingga tumbuhan dapat tumbuh dengan baik.Wilayah Desa Sanankerto cukup
baik untukpertumbuhan tanaman karena memiliki ketebalan tanah cukup dalam yaitu lebih dari
90 cm dengan tekstur tanah agak halus dan kandungan lempung liat berpasir.
3. Kondisi Sosial EkonomiPenduduk
Keberadaan kawasan Desa Sanankerto dan Andeman ini ternyata sangat membantu
penduduk yang berada di wilayah sekitar Desa Sanankerto, karena dengan adanya Desa
Sanankerto dan Andeman ini membuka mata pencaharian baru sebagai pengantar wisatawan
yang ingin pergi menuju ke Desa Andeman, kampung tengah Sanankerto ini. Bahkan tidak hanya
penduduk lokal saja yang memanfaatkan keberdaan Desa Sanankerto ini, akan tetapi banyak juga
penduduk dari luar jawa seperti dari Madura,Sulawesi,Turis dan Kalimantan yang ikut mengadu
nasib sebagai pengantar wisatawan menuju ke Desa Sanankerto menuju Boonpring. Secara tidak
langsung keberadaan Desa Andeman Boonpring ini sangat bermanfaat bagi penduduk di sekitar
Desa Sanankerto untuk dapat meningkatkan tarafkesejahteraan.

a. KepadatanPenduduk
Dari hasil pengamatan dapat diketahui bahwa jumlah penduduk yang tinggal di wilayah
Desa Sanankerto bisa dikatakan masih kecil karena belum terlalu banyak penduduk yang tinggal
di wilayahini.
b. KomposisiPenduduk
 Menurut Umur
Dari hasil penelitian dapat digambarkan secara garis besar penduduk yang berada di
wilayah Desa Sanankerto yang bekerja sebagai petani rata-rata umurnya di atas 42 Tahun keatas
kedengan lama waktu menggeluti pekerjaan sebagai nelayan rata-rata 15 Tahun, bahkan ada
yang mencapai 35 tahun. Dari gambaran tersebut dapat diketahui bahwa sebagian besar dari
mereka memang sudah lama menggeluti pekerjaan sebagai petani, meskipun juga ditemukan ada
seorang remaja yang baru berusia 19 Tahun sudah ikut pergi menanam sayur,padi dan buah di
sawah/kebun dan sudah mentepkan hatinya untuk menggeluti pekerjaan tersebut.
 Mata Pencaharian Penduduk
Diatas sudah dijelaskan bahwa untuk wilayah sekitar Desa Sanankerto,sebagian besar
masyarakatnya hidup dengan mengandalkan hasil tani dari kebun,sawah sayur atau dengan kata
lain sebagai petani, meskipun banyak juga yang bekerja sebagai petani,perternak dan pedagang.
Dari hasil Penelitian diketahui bahwa ternyata penduduk yang bekerja sebagai petani di wilayah
Desa Sanankerto tidak hanya berasal dari daerah asli setempat saja melainkan banyak juga yang
berasal dari luar kota Malang bahkan beberapa adalah penduduk dari luar jawa seperti dari
Madura dan Kalimantan yang kebetulan memiliki saudara di Jawa Timur dan diajak untuk ikut
menjadi petani. Pada umumnya yang bekerja sebagai petani memang meneruskan usaha orang
tua dan tidak sedikit pula yang baru mencoba menggeluti pekerjaantersebut.

 TingkatPendapatan
Dilihat dari penghasilan yang didapat dari pekerjaan sebagai petani sebenarnya bisa dibilang
sudah mencukupi minimal untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari meskipun tidakterlalu
memiliki keuntungan yang besar. Dari hasil Penelitian diketahui bahwa pendapatan rata- rata
penduduk yang bekerja sebagai petani rata-rata berpenghasilan sebesar Rp 3.100.000 dengan
penghasilan terendahnya Rp 2.000.000 dan penghasilan tertinggi mencapai Rp5.000.000.
keuntungan yang didapat tidak terlalu banyak karena selain untuk biaya hidup sehari-hari juga
harus mengeluarkan biaya perawatan pada buah dan sayuran seperti untuk memupuk tanaman
yang tidak sedikit
 TingkatPendidikan
Dilihat dari tingkat pendidikan, penduduk yang bekerja sebagai petani,pedagang dan
peternak di daerah Desa Sanankerto ini tergolong cukup berpendidikan. Hal ini bisa dilihat dari
rata-rata pendidikannya merupakan lulusan dari sekolah lanjutan baik itu SLTP maupun
SLTA/Sederajat, meskipun banyak juga yang hanya lulusan dari SD/SMP/SMA. Meskipun
begitu meski hidup dalam kondisi yang bisa dibilang hanya berkecukupan sebagian dari mereka
mampu menyekolahkan anak-anak mereka hingga ke SLTA/Sederajat.
 Agama
Sebagian besar penduduk di desa Sanankerto ini memeluk agama Islam dan hanya beberapa
yang beragama Kristen dan agama kepercayaan.
c. Fasilitas Pelayanan SosialEkonomi
1) Fasilitas PelayananSosial
 Pendidikan
Di sektor pendidikan wilayah Desa Sanankerto sudah dibangun beberapa Sekolah Dasar
maupun taman kanak-kanak untuk menampung anak-anak penduduk yang inginbersekolah.
 Kesehatan
Di sektor kesehatan di wilayah desa Sanankerto, Untuk sarana kesehatan yang ada di desa ini
adalah Polindes,Klinik bidan Happy Sri Pratika Sari A.MD. Jika melihat dari ketersediaan tenaga
kerja kesehatan dengan sarana kesehatan yang ada dirasa sudah cukup untuk memenuhi
persyaratan pelayanan kesehatan warga desa Sanankerto tapi masih perlu menambahtenaga kerja
kesehatan agar persyaratan pelayanan tenaga kerja kesehatan sudah memenuhi syarat untu warga
sekitar. Untuk itu diharapkan kedepannya akan ada penambahan tenaga kerja kesehatan di desa
Sanankerto.

 Keagamaan
Untuk pelayanan fasilitas keagamaan desa Sanankerto kab Malang masih didominasi dengan
nuansa islami dengan masih banyaknya fasilitas peribadatan seperti masjid dan langgar/Surau.

2) Fasilitas PelayananEkonomi
 Pasar
Untuk kegiatan jual beli ikan, penduduk di Pantai Sendang Biru Desa Sanankerto
mengandalkan pasar Pelelangan Ikan yang berada di dekat pantai beberapa ada yang jualan di
depan rumahnya sendiri seperti membuat warung di depannya untuk berjualan sayuran dan buah
serta daging mentah,hewan ternak,.Di wilayah desa Sanankerto hanya mengandalkan pasar-pasar
tradisional.
 Pertokoan
Selain nelayan dan petani juga banyak penduduk yang bekerja di sektor perdagangan.Hal ini
berpengaruh juga terhadap jumlah toko maupun kios yang cukup banyak yang pada umumnya
berada di sepanjang wilayah desa Sanankerto.
 Koperasi
Untuk membantu kegiatan perekonomian di pantai Sendang biru, desa Tambakrejo sudah
dibangun beberapa koperasi.Salah satu koperasi yang cukup memiliki peran vital bagi desa
adalah keberadaan KUD Mina Jaya yang berperan menghubungkan antara nelayan dengan
pedagang ikan di tempat pelelangan ikan (TPI) untuk menjual ikan hasil tangkapan mereka.

d. Perhubungan danKomunikasi
Dari hasil pengamatan di lapangan dapat diketahui bahwa untuk akses perhubungan dalam
hal ini adalah jalan dirasa masih memiliki banyak masalah karena jalan di desa Sanankerto sudah
baik prasaranan dan transportasi juga sudah sangat baik,dan sebagian besar rata-rata masayarakat
sudah memiliki transportasi sendiri seperti motor dan mobil dan hanya sebagian untuk kecil yang
jalan beraspalnya sudah dalam kondisi baik sehingga akses ke desa ini tidak terganggu dengan
kondisi jalan.
Untuk akses komunikasi di desa ini sudah memiliki akses Telepon Umum sehingga
sebagian besar mengandalkan akses komunikasi melalui Handphone untuk akses jaringannya
internetnya sudah sangat baik,sebagian warga juga sudah banyak yang memakai WIFI.
e. PolaPermukiman
Untuk pola permukiman di wilayah desa Sanankerto sebagian besar berkelompok
mendekati sumber mata pencaharian atau dekat lahan pertanian dan sebagian lainnya mengikuti
pola jalan di wilayah tersebut.

4. Potensi Wilayah Desa Sanankerto


Wilayah desa Sanankerto yang terletak di Kecamatan Turen ini juga memiliki potensi lain
diantaranya adalah sebagai kawasan wisata Boonpring, hal ini didukung dengan:
 Desa Sanankerto adalah satu pusat penghasilsusu sapi perah yang sudah gabung dan

bekerja sama dengan perusahaan susu NESTLE di Jawa Timur, sehingga sangat cocok
untuk mengembangkan perusahaan susu dan usaha perkebunan tani menjual sayuran dan
buah.
 Sekitar danau Boonpring sudah bagus dan jernih bisa bahkan mata air di danau Boonpring
bisa untuk pengobatan dan bisa menyembuhkan berbagai pernyakit gatal-gatal airnya tenang
dan danau ini bukan buatan manusia tapi danau ini asli dari alam .

 Prasarana transportasi yang jumlahnya cukupmemenuhi.


Selain itu wisata Boonpring juga memiliki potensi lain yang sekiranya dapat
meningkatkan pendapatan penduduk, yaitu dari:
a. Memiliki persewaan pemancingan bagi pengunjung wisatawan hingga Turis yang ingin
memancing atau mengunjungi kawasan wisata Boonpring.
b. Untuk pengairan sawah meliputi tiga desa yaitu Desa Sanankerto,Desa Sananrejo, dan
Pagedangan. Dan dari dulu itu danau sudah membentuk sebuah mata air yang membentuk
seperti danau dan biasanya dimanfaatkan untuk mandi bagi warga setempat dan latihan
berenang untuk desa-desa tetangga terdekat juga. Wisata Boonrpring kini juga sudah
menyewa kolam renang bagi pengunjung yang ingin latihan berenang ataupun tertarik serta
memiliki hobi berenang.
c. Persewaan alat memancing bagi pengunjung yang hobi memancing dan tertarik untuk
mencoba memancing di sekitar kolam Andeman (Bonnpring) jika apabila tidak membawa
alat pancing sendiri.
d. Penjualan cinderamata, pengunjung tentunya tidak hanya ingin berwisata saja akan tetapi
juga memiliki Tujuan untuk belanja barang tertentu khas dari daerah yang mereka kunjungi
dan bermain permainan yang ada di wisata Boonpring seperti Flying Fox,bola
air,kuda,panah dan persewaan perahu boat didanau untuk wisatawan yang ingin berkunjung
bermain dan jasa sewa sepeda air,dan viar. Untuk itu penduduk diharapkan dapat
memanfaatkan potensitersebut.
Berdasarkan data dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Timur, Cagar
Alam Pulau Sempu ini memiliki kekayaan flora, fauna, serta memiliki keunikan tersendiri di
dalamnya. Di kawasiar, istana balon untuk anak-anak bermain,dan Trampolin Cagar Alam
Pulau Sempu itu setidaknya memiliki sekitar 223 jenis tumbuhan dan banyak kurang lebih
jenis-jenis115 bambu untuk di jadikan anyaman dll,dan bambu ini bisa di perjual belikan
sertadigunakan untuk penelitian dari berbagai perguruan tinggi dan pemerintah,yang tergolong
dalam 144 marga dan 60 suku. Dari 60 suku telah diketahui lima suku yang memiliki jumlah
individu, jenis dan marga yang relatif cukup banyak. Kelima suku itu adalah Moraceae,
Euphorbiaeceae, Anacardiaceae, Annonaceae, dan Sterculiaceae.Melihat kondisi semacam itu
tentuya kawasan desa Sanankerto diharapkan dapat menjadi lokasi yang cocok untuk Penelitian,
Pendidikan, maupun sebagai tempat pariwisataandalan.
Pengelolaan ikan di Boonrpring dikelola oleh BUMDES dan ikan-ikan digunakan sebagai
hiasan dan pernah dijadikan pemancingan karena tidak menguntungkan. Dan ikan-ikan itu
sebagian dari bantuan pemerintah provinsi Jawa Timur, ada berbagai jenis ikan baru yaitu ikan
endemik (ikan yang hampir punah di kelola kembali seperti ikan wader tapelwatu itu sekitar
40.000 ikan dan sebelumnya banyak berbagai jenis ikan seperti Mujaer,ikan Nila, ikan Tombro
(ikan gabus) kecuali ikan lele dan udang tidak di pelihara di wisata Boonpring Desa Sanankerto
Kab Malang kecamatan Turen tersebut.
Desa Sanankerto juga berpotensi sebagai pariwisata budaya misalnya pada hari-hari
Syawalan (kira-kira tanggal 7 atau 8 Syawal) banyak yang naik perahu ke pulau Sempu untuk
mengambil air dari sebuah mata air tawar dengan kepercayaan yang seperti " air Widodaren " di
Wendit, yaitu untuk kesehatan dan kesembuhan di danau dan sungai Andeman.
BABIV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari uraian deskripsi kondisi sosial ekonomi di tiga wilayah/lokasi Penelitian dapat
diketahui bahwa ketiga wilayah tersebut memiliki karakteristik yang berbeda. Wilayah di sekitar
Desa Sanankerto masyarakatnya sebagian besar bermata pencaharian sebagai Petani,peternak
dan pedagang, Desa Sanankerto sebagian besar masyarakatnya bermata pencaharian sebagai
petani holtikultura dan juga peternak sapi perah,serta pedagang sayuran,buah dll. Untuk
keberadaan kawasan Desa Sanankerto sendiri ternyata mampu menciptakan lapangan kerja baru
baik untuk penduduk setempat maupun penduduk dari luar daerah bahkan luar pulau Jawa
seperti pulau Sulawesi dan Kalimantan.Dari kedua wilayah yang diteliti dapat diketahui jika
dilihat dari tingkat kesejahteraan desa Sanankerto lebih baik dibandingkan dengan wilayah
lainnya.

B. Saran
Melihat dari potensi yang ada di kedua wilayah penelitian yaitu wilayah Desa Sanankerto
kecamatan Turen kab Malang, maka kami memberikan beberapa saran berikut ini:
1. Bagi pemerintah daerah Kabupaten Malang sebaiknya ikut berperan banyak dalam hal ikut
mempromosikan potensi di wilayahtersebut.
2. Bagi pemerintah desa sendiri diharapkan dapat membuat kebijakan yang tepat terkait
permasalahan kondisi sosial ekonomi masyarakat agar upaya peningkatan kesejahteraan
tercapai.
3. Bagi penduduk setempat untuk menjaga peraturan ketertiban lingkungan dan saling
membantu sesama untuk membangun keamanan desa yang kondusif untuk menumbuhkan
iklim usaha yang produktif.
Lampiran :
1. Peta Desa Sanankerto

2. Saat saya melakukan observasi berkunjung ke wisata Boonpring

3. Saat observasi wawancara ke kepala desa serta Seketaris Desa Sanankerto dan wawancara dengan
masyarakat setempat
4. Saat melakukan wawancara dan observasi dengan masyarakat setempat dengan wilayah desa lain
Sananrejo
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
Cipta

Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Malang. 2019. Data dasar desa Sanankerto
Malang: Pemkab Malang.

Banowati, Eva. 2009. Buku Ajar Geografi Sosial. Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. 1981. Dasar-Dasar
Demografi.Jakarta: Fakultas Ekonomi UI.

Nazir.Mohammad. 2011.Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Robinson, Tarigan. 2008. Perencanaan Pembangunan Wilayah. Bandung: Bumi Aksaras.

Sugiyono. 2007. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai