Anda di halaman 1dari 38

PEWILAYAHAN

 Pengertian : Usaha untuk membagi permukaan bumi


atau bagian permukaan bumi untuk tujuan tertentu.
 Secara teknik berkaitan dengan proses penentuan
batas daerah yang tergantung pada tujuan
pengelompokan dan kriteria yang digunakan.
 Tujuan umum adalah untuk mempermudah melakukan
analisa dan untuk menjawab persoalan-persoalan
pada kelompok-kelompok wilayah tersebut.
 Berkaitan dengan pembangunan diarahkan pada
aspek pemerataan pembangunan, keserasian dan
koordinasi pembangunan, serta arah dan prioritas
kegiatan (wilayah) pembangunan.
REGIONALISASI SEBAGAI DASAR
DELINIASI RUANG

PENDEKATAN
PENDEKATAN
REGIONALISASI
REGIONALISASI
WILAYAH
WILAYAH GEOGRAFI
GEOGRAFI

Homogeneous
Homogeneous Functional
Functional
Regions
Regions Regions
Regions

Planning
PlanningRegions
Regions
Wilayah Seragam (Homogeneous Regions)

Pandangan yang pertama bertujuan untuk mendeleniasi daerah-


daerah yang seragam. Kriteria pokok yang digunakan untuk
membedakan antar daerah mungkin dapat berbeda, tergantung
pada tujuan pembuatannya. Kriteria-kriteria yang digunakan
dapat berupa ketinggian tempat, bentuk lahan, curah hujan,
kegiatan ekonomi yang dominan, atau dapat pula kombinasi dari
beberapa unsur. Kriteria yang digunakan hendaknya menonjolkan
perbedaan-perbedaan dalam daerah itu sendiri.
Pengharkatan dan Pembobotan
Indikator Kerentanan Sosial Ekonomi
Kategori Kerentanan Tiap Variabel
Rendah Sedang Tinggi
Indikator
Kerentanan Bobot 1 2 3
Rp 700.000
s/d Rp
Pendapatan 4 >Rp1.500.000 1.500.000 <Rp700.000
Lulus SMA/
Perguruan Lulus SD/ Tidak sekolah
Pendidikan 2 Tinggi Lulus SMP /tidak lulus SD
Wiraswasta/
Pengusaha/
PNS/ TNI/ Karyawan Buruh/Kuli/
Pekerjaan 3 POLRI Swasta Tidak Bekerja
Status Penduduk 1 Asli Pendatang
Penguasaan
Bangunan 1 Sendiri Dinas Kontrak/ Sewa
Jarak Bangunan 1 2m - 35m 36m - 68m 69m-100m
Jumlah Anggota
Keluarga 1 1-3 4-6 >6
Anak-anak 1 < 33% 33%-66% 66% >
Lansia 1 < 33% 33%-66% 66% >
Gender 1 < 33% 33%-66% 66% >
Waktu Domisili 2 >7Tahun < 7Tahun

 Sumber : Urban Risk and Assessment lahar flow in merapi Volcano ( Sukatja C.B 2007)
Matriks pembobotan untuk kestabilan wilayah terhadap
kawasan rawan bencana komponen (informasi geologi)

 Sumber : Peraturan Mentri PU No 21 Th.2007


Tugas 2
 Buatlah contoh pewilayahan homogen fisik (2)atau non
fisik (3) yang ada pada wilayah yang saudara vilih? ( tulis
tangan di folio bergaris )
 2 wilayah yang berdekatan ( komparasinya) paling kecil
desa/kelurahan paling besar provinsi
 Informasi bisa didapat dari web bps, bpn dan dinas
setempat
 Format Penulisan : Judul - 2 tabel : tabel pertama
indikator, tabel ke 2 pembobotan/pengharkatan +
pembahasan
Wilayah Fungsional (Functional Regions)
Pandangan yang kedua mencoba menyampaikan cara
pendeleniasian wilayah fungsional, yang sering juga disebut wilayah
terkutup (polarized regions) atau wilayah inti (nodal region).
Konsepnya didasarkan pada pemikiran yang menyatakan bahwa
masyarakat membutuhkan ruang untuk kegiatannya, dan kegiatan-
kegiatan ini paling tidak mencakup kegiatan seperti adminstrasi
umum, ekonomi, politik, rekreasi, dan berbagai bentuk kegiatan
sosial. Intinya adalah adanya hubungan timbal balik yang dihasilkan
dari kegiatan-kegiatan ini dan dibutuhkan angkutan dan atau
komunikasi antar tempat-tempat yang berbeda. Jadi sebenarnya
konsep inti menekankan perbedaan-perbedaan dalam suatu wilayah.
Dengan bertambahnya spesialisasi (pembagian-pembagian tenaga
kerja menurut keahliannya) akan memperkuat hubungan timbal balik
ini dalam suatu ruang.
Wilayah Fungsional
Beberapa jenis aliran barang/orang dapat disebutkan
sebagai berikut.
 a. Bidang informasi : surat kabar, tabloid, surat, telepon,
dan telegram.
 b. Bidang sosial : arus sumbangan dan kemanusiaan,
pasien berobat, serta siswa sekolah.
 c. Bidang ekonomi : arus penumpang angkutan bus,
barang kebutuhan pokok, barang ekspor, dan orang
yang pergi bekerja.
 d. Bidang politik : arus pengungsi dan mencari suaka
politik, serta arus pembelanjaan negara
TUGAS PENGGANTI
 Buatlah review ( ditulis di kertas folio bergaris) dari
artikel ilmiah yang bertemakan pewilayahan homogen
atau fungsional.
 ( pariwisata, bencana, pertanian , dsb)
Wilayah Perencanaan (Planning Regions)

Wilayah perencanaan pada prinsipnya ditentukan atas dasar


tujuan perencanaan, kegiatan yang diinginkan, dan
pembangunan yang diharapkan. Untuk memudahkan cara kerja
biasanya digunakan batas-batas administrasi di mana tersedia
sarana-sarana baik dalam pengumpulan data mapun penerapan
suatu rencana (Sadharto, dkk, 1986).
DISTRIBUSI KAWASAN EKONOMI KHUSUS (KEK)
2015-2019
KEK SEI MANGKEI KEK Maloy Batuta Trans KEK PALU
Kabupaten Simalungun, Kalmantan (MBTK) Kota Palu, Sulawesi Tengah
Sumut Kabupaten Kutai Timur,
 Industri pengolahan Kaltim  Industri Manufaktur
Kelapa Sawit  Industri Agro berbasis kakao,
 Industri pengolahan  Industri Kelapa Sawit KEK MOROTAI
karet, rumput laut, rotan
karet  Logistik Kab. Pulau Morotai,
 Industri pengolahan Nikel, Biji
 Pupuk & aneka industri Maluku Utara
Besi, Emas
 Logistik  Logistik  Pariwisata
 Pariwisata  Industri pengolahan
perikanan
 Bisnis & logistik

KEK TANJUNG API-API KEK BITUNG


Kab. Banyuasin, Sumatera Kota Bitung, Sulawesi Utara
Selatan  Industri Pengolahan
KEK TANJUNG Perikanan
 Industri Pengolahan Karet KEK MANDALIKA
LESUNG
 Industri Pengolahan Sawit Kab. Lombok Tengah, NTB  Industri agro berbasis
Kab. Pandeglang, kelapa dan tanaman obat
 Industri Petrokimia
Banten
Pariwisata  Pariwisata  Aneka industri
Sumber: Kemenko Perekonomian (2014)  Logistik
Slide - 25
Pretest 2
 1. Kriteria apa saja yang digunakan dalam membagi
wilayah
(Pewilayahan ) ?
 2. Jelaskan Mengenai Metode Pewilayahan yang
saudara ketahui dan berikan contohnya?
Criteria for defining Regions
 Physical
 Natural landscape (surface features)
 Weather (climate, temp, rainfall)
 Resources (energy, minerals, forest)
 Species distribution (plants, animals)
 Cultural
 Built landscape
 Food, music, dress
 Dominant economic activity
 Language and/or religion
Teknik Penentuan Batas Wilayah
 Teknik Kualitatif (Interpretasi foto udara dan
citra, SWP)
 Teknik Kuantitatif (Theisen poligon, model
gravitasi, dan statistik : analisis klaster,
analisis deskriminan, analisis faktor, serta
model matematik)
Regionalisasi
PRINSIP UTAMA PENENTUAN INDIKATOR :
 TERGANTUNG DARI TUJUAN REGIONALISASI
 TERGANTUNG DARI DATA YANG TERSEDIA
 SEMAKIN BANYAK DAN VARIATIF INDIKATOR DAN
VARIABEL YANG DIGUNAKAN SEMAKIN BAIK DAN
AKURAT
 TIDAK TERJADI PERHITUNGAN GANDA (DOUBLE
COUNTING) TERHADAP INDIKATOR YANG
DIGUNAKAN
Regionalisasi
BEBERAPA METODE REGIONALISASI :
 METODE INDEKS TERTIMBANG (METODE
SKORING + PEMBOBOTAN)
 METODE PENSKALAAN
 METODE Z-SCORE
 METODE ANALISIS CLUSTER
 METODE ANALISIS KORELASI KANONIKAL (ADA
DALAM ANALISIS DESKRIMINAN)
 METODE ANALISIS FAKTOR
METODE INDEKS TERTIMBANG (METODE
SKORING + PEMBOBOTAN)
 Dilakukan dengan memberi skor pada setiap indikator yang
digunakan
 Pemberian skor harus berdasarkan logika/alur/pertimbangan
tertentu dan harus konsisten
 Pembobotan dilakukan atas dasar kedudukan suatu indikator
terhadap indikator yang lain
METODE PENSKALAAN
 Prinsip penggunaan metode penskalaan adalah
menyamakan satuan dari berbagai indikator/variabel
yang digunakan dengan cara membuat range yang sama
(0 – 100)
 Dengan membuat satuan (range) yang sama maka antar
indikator/variabel dapat dijumlahkan nilai skalanya
untuk mendapatkan total skala/indeks komposit dan
selanjutnya dapat diklasifikasikan
Penskalaan

Rumus yang digunakan pada penskalaan adalah :


R - Rj
S= ----------- X 100
Rb - Rj
Keterangan :
S = nilai skala
R = data mentah dari pengamatan yang diskalakan
Rb = data mentah terbaik dari pengamatan
Rj = dari mentah terjelek dari pengamatan
(Chehafudin, 1999).
PEMILIHAN VARIABEL

ASUMSI

PERINCIAN INDIKATOR
DAN PENGUKURAN

ALUR REGIONALISASI
PENSKALAAN DENGAN METODE
PEMBOBOTAN PENSKALAAN
PENENTUAN SKALA
TOTAL/INDEKS
KOMPOSIT

PENSKALAAN ULANG/
RESCALLING

KLASIFIKASI SKALA

REGIONALISASI WILAYAH
METODE Z-SCORE

 Prinsip yang digunakan adalah dengan cara mengurangi range


data yang berdistribusi disekitar rata-rata (bisa positif dan bisa
negatif)

(Xi – X)
Z-SCORE =
Sd
dimana : Xi = data pengamatan i
X = rata-rata data pengamatan
Sd = standart deviasi
METODE ANALISIS CLUSTER
 Adalah metode pengelompokkan wilayah (objek)
berdasarkan karakteristik yang sama (homogenitas) dari
sejumlah kriteria (multivariabel)
 Metode ini dapat mengelompokkan sejumlah besar
wilayah (objek) dan dengan data atau variabel yang
jumlahnya besar
METODE ANALISIS KORELASI
KANONIKAL (Deskriminan Analisis)
 Metode pengelompokkan yang berdasarkan pada
persamaan karakteritik wilayah yang ditentukan adanya
pola hubungan sebab akhibat antara dua kelompok
peubah di tiap-tiap unit penelitian
 Dalam metode ini dilakukan pemampatan pada dua
kelompok peubah
METODE ANALISIS FAKTOR
 Metode yang digunakan untuk pengelompokkan
wilayah berdasarkan karakteristik utama kasus
studi dari sejumlah indikator/variabel yang
besar (multivariabel)
 Kemampuan metode ini adalah mereduksi
sejumlah data (variabel) yang digunakan
menjadi beberapa faktor utama yang jumlahnya
lebih kecil tetapi memiliki informasi yang sama
 Analisis faktor didasarkan atas korelasi antar
peubah

Anda mungkin juga menyukai