I. PENDAHULUAN
II. IDENTITAS PEMRAKARSA
1. Nama Perusahaan : PT. CIPUTRA INTERNASIONAL (CITRALAND MANADO)
2. Alamat Kantor : Jl. Citraland Utama II, No. 01 & 02 Kelurahan Winangun Satu Ling. III
Kecamatan Malalayang, Kota Manado 95261
3. Nama pimpinan :
4. Telepon/fax : Fax : +62 431 827555
5. Lokasi Perusahaan
Jalan : Jln ring Road
Dusun :-
Desa : Kelurahan Winangun
Kecamatan : Kecamatan Malalayang
Kabupaten : Kota Minahasa
No. Telp./fax : Fax : +62 431 827555
6. Penanggung jawab UKL-UPL
Nama :
Alamat :
Jabatan :
Telepon :
7. Jenis Usaha : PEMBANGUNAN PERUMAHAN PT. CIPUTRA INTERNASIONAL
(CITRALAND MANADO)
8. No. dan Tgl rekomendasi UKL UPL :
9. Kapasitas produksi saat ini :
IV. PENUTUP
Dilengkapi tanda tangan penanggung jawab UKL-UPL dan stempel perusahaan.
V. LAMPIRAN
Cat. *) diisi Semester I (BulanJanuari Juni) atau Semester II (Bulan Juli Desember)
LAMPIRAN
1. HASIL UJI KUALITAS LIMBAH CAIR
2. HASIL UJI KUALITAS UDARA AMBIENT
3. HASIL UJI KUALITAS UDARA EMISI
4. NERACA DAN MANIFEST LIMBAH B3
5. KEWAJIBAN LAINNYA YANG SUDAH TERTERA DALAM MATRIK UKL-UPL
Rencana Kegiatan
1. Nama Kegiatan Pembangunan perumahan PT. Ciputra Internasional (citraland
manado)
2. Lokasi Kegiatan
3. Skala Kegiatan Kebutuhan tenaga kerja dalam pengembangan perumahan
diharapkan dapat terdistribusi melalui masyarakat yang ada di
sekitaran lokasi perumahan.
Manado berada pada posisi strategis ditengah dunia jika dilihat dari perspektif peta dunia. Bagi Indonesia
Manado merupakan kota yang berada di ujung utara, namun bagi asia pasifik Manado adalah kota di tengah
jalur straregis transportasi internasional daratan Asia Australia dan samudera dunia pasifik serta Hindia
China.
Luas Wilayah.
Luas wilayah Kota Manado ini tercatat 175,77 km persegi dan meliputi 9 kecamatan. Untuk lebih jelasnya
berikut ini diketengahkan ke-9 kecamatan tersebut melalui visualisasi peta Kota Manado, yaitu:
Sebagai ibu kota propinsi Sulawesi Utara, Kota Manado dapat dikunjungi melalui berbagai jalur
transportasi. Ada tiga jalur transportasi utama yang dapat digunakan untuk menuju Kota Manado. Pertama ,
transportasi udara melalui bandar udara internasional Sam Ratulangi, kedua transportasi laut melalui
pelabuhan muara sungai Tondano atau sering disebut Kuala Jengki, dan ketiga , transportasi darat melalui
terminal Pall 2 untuk mobil-mobil yang datang dari arah utara dan terminal Karombasan dan Malalayang
untuk mobil-mobil yang datang dari arah selatan. Di kota ini tidak ada transportasi kereta api sebab hingga
kini prasarana transportasi jenis ini masih berupa wacana, padahal jika kereta api dan prasarananya dapat
diadakan, maka berbagai kota yang ada di Pulau Sulawesi dapat dihubungkan dengan mudah.
Suhu udara rata-rata di Manado tahun 2010 berkisar antara 25,8C sampai dengan 27,0C. Tempat-tempat
yang letaknya berdekatan dengan pantai mempunyai suhu udara rata rata relatif tinggi. Kelembaban udara
rata-rata bervariasi antara 80 persen sampai dengan 87 persen. Curah hujan tertinggi tercatat 492 mm dan
hari hujan sebanyak 28 hari. Bulan dengan curah hujan tinggi terjadi pada bulan Desember dan curah hujan
terendah pada bulan Maret.
Demografi
Komposisi penduduk Kota Manado didominasi oleh penduduk usia produktif. Hal yang menarik yang dapat
diamati pada piramida penduduk adalah adanya perubahan arah perkembangan penduduk dimana kelompok
penduduk usia 0-35 Tahun memiliki jumlah lebih besar dari penduduk usia 35 tahun ke atas. Jika tingkat
pertumbuhan ini terus dipertahankan, maka diperkirakan akan terjadi pertumbuhan penduduk yang lebih tinggi
dari sebelumnya.
Hal ini seharusnya dapat menjadi perhatian pemerintah dalam mengambil langkah-langkah kebijakan di
bidang kependudukan ke depan. Jumlah penduduk Kota Manado mencapai 410.481 jiwa pada tahun 2010.
Angka ini terus mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun lalu. Tingkat pertumbuhan penduduk juga
mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Selama periode tahun 2012-2010 rata-rata tingkat pertumbuhan
penduduk tercatat sebesar 0,9 persen. Dengan luas wilayah sebesar 157,26 km2, setiap km2 diperkirakan
dihuni penduduk sebanyak 2.610 jiwa pada tahun 2010.
Secara umum jumlah penduduk perempuan lebih banyak dibandingkan dengan jumlah penduduk laki-laki. Hal
ini dapat ditunjukkan oleh sex ratio yang nilainya lebih kecil dari 100. Pada tahun 2010, jumlah penduduk
perempuan lebih banyak 1 % daripada jumlah penduduk laki-laki. Ini berarti bahwa penduduk Sulawesi Utara
kebanyakan terkonsentrasi di Kota Manado. Hal ini wajar, sebab di kota ini banyak tersedia lapangan
pekerjaan serta fasilitas publik yang lebih lengkap, termasuk fasilitas pariwisata. Faktor-faktor inilah yang
mendorong penduduk untuk melakukan urbanisasi ke Kota Manado. Hal ini bukan hanya dilakukan oleh
penduduk yang ada di Propinsi Sulawesi Utara saja, tetapi juga dilakukan oleh penduduk dari propinsi -
propinsi tetangga.
Sosial Masyarakat.
Sulawesi Utara dikenal sebagai daerah yang relatif aman dan masyarakatnya rukun, memiliki letak geografis
yang strategis, punya masyarakat yang relatif terdidik, IPM relatif tinggi (peringkat 2 di Indonesia), dan
memiliki indeks pembangunan gender (IPG) peringkat 4 nasional. Keunggulan tersebut belum berdaya guna
sebagai modal untuk memperkuat kemampuan kompetitif Sulut. Dalam banyak hal daya saing masyarakat
dan daerah masih lemah baik dengan daerah lain, maupun dengan daerah-daerah di negara tetangga
(kawasan ASEAN Timur). Berbagai program dan kegiatan pembangunan Sulut 2005-2010 diarahkan untuk
memperkuat daya saing masyarakat dan daerah.
Secara terperinci maka dalam penelitian ini coba digambarkan kondisi sosial kemasyarakatan yang ada di
kota manado sebagai ibukota provinsi Sulawesi Utara :
a. Mata Pencaharian
Sebagai kota pantai masyarakat kota Manado secara umum mata pencarian mereka adalah nelayan. Selain itu
masyarakat di Kota Manado banyak bergantung pada sektor industri jasa dan perdagangan serta pariwisata dan
sementara dikembangkan sebagai core bussiness utama. Pengembangan pariwisata terlihat jelas dengan
semakin dikembangkannya Kota Manado melalui visi Manado Kota Model Ekowisata yang sebelumnya
bervisi Manado Kota Pariwisata Dunia. Menggapai visi tersebut Kota Manado terus berpromosi dengan
mengembangkan berbagai kawasan sebagai pusat MICE (Meeting, Intensive, Convention and Exebition).
Kenyataan tersebut juga terlihat pada data mengenai jenis mata pencaharian penduduk, dimana penduduk yang
bermata pencaharian di sektor jasa dan perdagangan dominan sebagai mata pencaharian penduduk. Terdapat
banyak pengusaha yang bekerja pada sektor industri pariwisata, yang menciptakan suatu ciri khas tersendiri
bagi Kota Manado, yaitu beragamnya industri kecil jasa yang berdiri di Kota Manado.
c. Adat istiadat
Pola adat istiadat atau kebiasaan yang berlaku di masyarakat Kota Manado adalah perpaduan pola budaya
Minahasa (Daratan) dan Budaya Sangihe (Lautan) yang bercampur dengan budaya dari luar seperti Belanda
yang datang menjadi mitra saat penjajahan (Minahasa dijadikan propinsi ke 9 oleh kerajaan Belanda).
Kebiasaan arisan, karang taruna, pertemuan warga tingkat kelurahan hingga sub, saling mengunjungi rumah
tetangga masih sangat ketal. Tradisi gotong royong merupakan tradisi yang masih berjalan terutama untuk
pembangunan sarana dan prasarana umum, perbaikan atau pembangunan rumah penduduk yang lazim disebut
Mapalus.
Aspek budaya pada satu sisi merupakan faktor penentu aktivitas ekonomi yang dilakukan masyarakatnya,
namun di sisi lain untuk kepentingan pariwisata merupakan salah satu aset. Potensi internal sosial budaya
masyarakat seperti kerukunan kemananan dan keramahannya untuk menunjang kegiatan ekowisata.
b. Sosial Budaya
Kegiatan sosial budaya masyarakat di kota Manado yang ada seperti kebiasaan arisan, karang taruna,
pertemuan warga tingkat RW dan RT, tradisi Mapalus atau gotong-royong merupakan tradisi yang masih
berjalan terutama untuk pengembangan sarana dan prasarana umum maupun pekerjaan pertanian.
Budaya gotong-royong komunitas atau kumpulan/perkumpulan berdasarkan marga juga banyak dan marak di
kota Manado nelayan pemakai air yang tergabung dalam kelompok-kelompok komuntas ini merupakan salah
satu potensi dalam upaya mengembangkan pariwisata yang berbasiskan partisipasi masyarakat. Dengan
melakukan pembinaan dan pelatihan kepada mereka diharapkan dapat mendukung upaya pengembangan
pariwisata berkelanjutan.
Statistik Perumahan
Salah satu indikasi rumah sehat menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO) ialah rumah tinggal yang memiliki
luas lantai per kapita minimal 10 m2. Pada tahun 2010 ada sekitar 63,9 persen rumah tangga di Manado
tinggal di rumah dengan luas lantai per kapita lebih dari 10 m2. Kondisi ini lebih baik dari tahun sebelumnya.
Kondisi perumahan di Manado terlihat semakin buruk selama periode 2009-2010. Hal ini dapat dilihat pada
menurunnya jumlah rumah tangga yang memiliki perumahan dengan kondisi lantai bukan tanah, beratap layak
dan berdinding permanen. Persentase rumah tangga dengan lantai rumah bukan tanah turun dari 93,7 persen
menjadi 88,7 persen, sementara hampir semua rumah tangga tinggal di rumah dengan atap yang layak. Selain
itu persentase rumah tangga yang menempati rumah dengan dinding permanen (tembok) jumlahnya menurun
dari 79,5 persen menjadi 74,2 persen.
Akses terhadap air minum bersih tampaknya mulai terbuka bagi penduduk di Manado. Persentase rumah
tangga dengan sumber air minum bersih sedikit meningkat selama periode 2009-2010, hanya kurang dari 5,2
persen rumah tangga di Manado yang masih belum mempunyai akses terhadap air minum bersih. Dari
sejumlah rumah tangga yang mempunyai akses air minum bersih, hampir 57,9 persennya mengakses air
minum kemasan, isi ulang dan leding.
MATRIK KAJIAN SOSIAL UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (UKL)
PERUMAHAN CITRALAND KOTA MANADO
Keterangan :
Kolom keterangan diisi : kendala-kendala di lapangan, usulan/saran tentang pengelolaan dll
B. TAHAP OPERASIONAL
Keterangan :
Kolom keterangan diisi : kendala-kendala di lapangan, usulan/saran tentang pengelolaan dll
KAJIAN SOSIAL UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN (UPL)
PERUMAHAN CITRALAND KOTA MANADO
A. TAHAP PRA KONSTRUKSI
Institusi Pemantau Lingkungan
Tolok Ukur
Dampak/Baku Mutu/ Metode/Cara Metode/Cara Hasil
Besaran Kuantitatif Pemantauan Pemantauan Pemantauan
Parameter Kunci Lokasi Keterangan
No Jenis Dampak Sumber Dampak Dampak dalam dokumen yang yang Pelaksana Pengawas Pelaporan
yang Dipantau Pemantauan
lingkungan dilakukan saat Dicapai/Hasil
(KEPMEM,PP,SK_G (UKL UPL) ini Analisa
UB dll)
1 2 3 4 5 6 7 8 10 11 12 13 14
Proses
1 Persepsi Pembangunan Persetujuan - Lokasi Laporan BLH Kota Bappeda
Masyarakat Perumahan masyarakat terhadap Perumahan Maanado Kota
proyek secara tertulis Manado
Dinas Tata
Ruang Kota
Manado
Proses
2 Pembebasan Pembangunan Keterlibatan - Lokasi Laporan BLH Kota Bappeda
Lahan Perumahan masyarakat dalam Perumahan Maanado Kota
pekerjaan konstruksi Manado
Dinas Tata
Ruang Kota
Manado
Proses
3 Keterlibatan Pembangunan Tingkat keamanan - Lokasi Laporan BLH Kota Bappeda
Masyarakat Perumahan lokasi pembangunan Perumahan Maanado Kota
perumahan tahap Manado
konstruksi
Dinas Tata
Ruang Kota
Manado
Proses
4 Persiapan dan Pembangunan BLH Kota Bappeda
Penyusunan Perumahan Maanado Kota
Dokumen Manado
Perijinan
Dinas Tata
Ruang Kota
Manado
Keterangan :
Kolom keterangan diisi : kendala-kendala di lapangan, usulan/saran tentang pemantauan dll
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN (UPL)
PERUMAHAN CITRALAND KOTA MANADO
B. TAHAP KONSTRUKSI
Institusi Pemantau Lingkungan
Tolok Ukur
Dampak/Baku Mutu/ Metode/Cara Metode/Cara Hasil
Besaran Kuantitatif Pemantauan Pemantauan Pemantauan
Parameter Kunci Lokasi Keterangan
No Jenis Dampak Sumber Dampak Dampak dalam dokumen yang yang Pelaksana Pengawas Pelaporan
yang Dipantau Pemantauan
lingkungan dilakukan saat Dicapai/Hasil
(KEPMEM,PP,SK_G (UKL UPL) ini Analisa
UB dll)
1 2 3 4 5 6 7 8 10 11 12 13 14
Proses
1 Persepsi Pembangunan Sosial Persetujuan - Lokasi Laporan BLH Kota Bappeda
Masyarakat Perumahan Kemasyarakatan masyarakat terhadap Perumahan Manado Kota
proyek secara tertulis Manado
Dinas Tata
Ruang Kota
Manado
Proses
2 Pembebasan Pembangunan Sosial Keterlibatan - Lokasi Laporan BLH Kota Bappeda
Lahan Perumahan Kemasyarakatan masyarakat dalam Perumahan Manado Kota
pekerjaan konstruksi Manado
Dinas Tata
Ruang Kota
Manado
Proses
3 Keterlibatan Pembangunan Sosial Tingkat keamanan - Lokasi Laporan BLH Kota Bappeda
Masyarakat Perumahan Kemasyarakatan lokasi pembangunan Perumahan Manado Kota
perumahan tahap Manado
konstruksi
Dinas Tata
Ruang Kota
Manado
Proses
4 Persiapan dan Pembangunan Sosial BLH Kota Bappeda
Penyusunan Perumahan Kemasyarakatan Manado Kota
Dokumen Manado
Perijinan
Dinas Tata
Ruang Kota
Manado
Keterangan :
Kolom keterangan diisi : kendala-kendala di lapangan, usulan/saran tentang pemantauan dll
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN (UPL)
PERUMAHAN CITRALAND KOTA MANADO
C. TAHAP OPERASIONAL
Institusi Pemantau Lingkungan
Tolok Ukur
Dampak/Baku Mutu/ Metode/Cara Metode/Cara Hasil
Besaran Kuantitatif Pemantauan Pemantauan Pemantauan
Parameter Kunci Lokasi Keterangan
No Jenis Dampak Sumber Dampak Dampak dalam dokumen yang yang Pelaksana Pengawas Pelaporan
yang Dipantau Pemantauan
lingkungan dilakukan saat Dicapai/Hasil
(KEPMEM,PP,SK_G (UKL UPL) ini Analisa
UB dll)
1 2 3 4 5 6 7 8 10 11 12 13 14
Proses
1 Persepsi Pembangunan Sosial Persetujuan - Lokasi Laporan BLH Kota Bappeda
Masyarakat Perumahan Kemasyarakatan masyarakat terhadap Perumahan Manado Kota
proyek secara tertulis Manado
Dinas Tata
Ruang Kota
Manado
Proses
2 Pembebasan Pembangunan Sosial Keterlibatan - Lokasi Laporan BLH Kota Bappeda
Lahan Perumahan Kemasyarakatan masyarakat dalam Perumahan Manado Kota
pekerjaan konstruksi Manado
Dinas Tata
Ruang Kota
Manado
Proses
3 Keterlibatan Pembangunan Sosial Tingkat keamanan - Lokasi Laporan BLH Kota Bappeda
Masyarakat Perumahan Kemasyarakatan lokasi pembangunan Perumahan Manado Kota
perumahan tahap Manado
konstruksi
Dinas Tata
Ruang Kota
Manado
Proses
4 Persiapan dan Pembangunan BLH Kota Bappeda
Penyusunan Perumahan Manado Kota
Dokumen Manado
Perijinan
Dinas Tata
Ruang Kota
Manado
Keterangan :
Kolom keterangan diisi : kendala-kendala di lapangan, usulan/saran tentang pemantauan dll