Anda di halaman 1dari 7

TUGAS KELOMPOK

MATERI: W
HOLE OF GOVERNMENT (WoG)
TUTOR : Ir. SAID ALKHUDRI, MM

ANGKATAN 43 KELOMPOK 1

No Nama No Absen
1 dr. Anita Puspita 01
2 dr. Meirisa 05
3 Siti Nuria Wahyuningsih, S.P 09
4 Violita Milala, S.Farm, Apt. 13
5 Zahra Asyla Vendini, S.T 17
6 Aulia Putri Siregar, S.P 21
7 Annisa Nur’alifa, S.T 25
8 Dr. Ummul Khairiyah 29
9 Dr. Valentina Anita Andriani, SpOG 33
10 Dr. Masriani Harahap 37

LATSAR CPNS GOLONGAN II DAN III ANGKATAN XXXVI S.D XLV

PPSDM KEMENDAGRI REGIONAL BUKITTINGGI


TAHUN 2021

BACALAH MODUL MATA PELATIHAN WHOLE OF GOVERNMENT (WoG),


SELANJUTNYA DISKUSIKANLAH KASUS BERIKUT:

GAMBAR DIATAS MEMPERLIHATKAN KETIDAKNYAMANAN MASYRAKAT KETIKA MELEWATI


SUATU RUAS JALAN, YANG SETIAP HARINYA SELALU ADA SAJA TIMBUNAN MATERIAL DAN
TANAH PENGGALIAN, BAIK ITU GALIAN PIPA PDAM, GALIAN KABEL TELKOM DAN GALIAN
KABEL LISTRIK BAWAH TANAH SECARA BEGANTIAN SEPANJANG WAKTU.

PERTANYAAN:

MENGACU KEPADA KONSEP “WoG”, DISKUSIKANLAH APA HARUS DILAKUKAN OLEH


PEMERINTAH DAERAH AGAR TIDAK TERJADI KONDISI SEPERTI TERSBUT DIATAS,
SEMENTARA PEMASANGAN SARANA/FASILITAS UMUM TSB DIATAS MASIH TETAP DAPAT
DILAKUKAN.

SELAMAT BERDISKUSI
TUGAS WHOLE OF GOVERNMENT
ANGKATAN 43
KELOMPOK 1
1. Pendahuluan
Indonesia telah merdeka sejak tanggal 17 Agustus 1945 dan dari saat itulah
bangsa Indonesia memulai pembangunan yang sebenarnya. Tujuan dari
pembangunan yaitu tidak lain adalah menyejahterakan rakyat atau menjadi lebih baik
dari sebelumnya. Salah satu pembangunan yang sedang dilaksanakan di Indonesia
yaitu pembangunan infrastruktur seperti jaringan utilitas. Utilitas adalah fasilitas yang
menyangkut kepentingan umum meliputi listrik, telekomunikasi, informasi, air, minyak,
gas dan bahan bakar lainnya, sanitasi dan sejenisnya. Jaringan utilitas adalah
bangunan atau jaringan pendukung utilitas yang terletak diatas dan/ atau dibawah
permukaan tanah.
Tujuan-tujuan pembangunan belum tercapai sepenuhnya dan masih banyak
kendala-kendala yang dihadapi oleh bangsa Indonesia. Dalam melaksanakan
pembangunan jaringan utilitas tersebut, masih terjadi kendala seperti
ketidaknyamanan masyarakat sekitar karena adanya debu pekerjaan dan akses
menuju usaha masyarakat sehingga menyebabkan penurunan pendapatan
masyarakat dan ketidaknyamanan saat melewati ruas jalan yang setiap harinya selalu
ada saja timbunan material dan tanah penggalian, baik galian pipa PDAM, galian
kabel Telkom dan galian kabel listrik bawah tanah secara bergantian sepanjang waktu.
Dalam hal ini peran pemerintah sangat penting untuk mengatasi masalah
tersebut dengan menggunakan konsep Whole Of Government (WoG). WoG adalah
sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintah yang mengoptimalkan upaya
kolaboratif dalam ruang lingkup koordinasi dari keseluruhan sektor dengan maksud
untuk mencapai tujuan pembangunan bersama dan pemerintahan yang terintegrasi
dalam pemecahan sebuah isu yang muncul. Dalam prakteknya WoG sering diartikan
sebagai perspektif baru dalam menerapkan dan memahami koordinasi antar sektor.

2. Pembahasan
a. Bentuk Penerapan WoG
WoG merupakan bentuk kerjasama antar seluruh aktor yaitu pemerintah,
masyarakat, dan investor atau pengusaha untuk mencapai tujuan bersama. Isu
yang diangkat pada soal diatas adalah PLN, PDAM dan Telkom melakukan
penggalian lubang untuk penanaman kabel listrik bawah tanah, kabel jaringan
dan pipa air secara sendiri-sendiri yang menimbulkan penggalian berulang
sehingga sering menimbulkan gangguan berupa adanya tanah timbun, lubang
galian dan debu yang dapat mengganggu pengguna jalan dan pemukiman
sekitar dalam waktu yang lama.
Menanggapi hal tersebut, hal yang dapat dilakukan adalah menerapkan WoG
(Whole of Government). Pemerintah sebaiknya melakukan berkoordinasi
dengan PLN yang melakukan penggalian untuk kabel bawah tanah, PDAM
untuk galian saluran air, dan Telkom untuk galian fiber optik serta menjadi
fasilitator agar ketiga pihak tersebut dapat bekerjasama sehingga permasalahan
terkait galian tersebut dapat teratasi.
Konsorsium dapat menjadi salah satu contoh bentuk penerapan WoG untuk
menghadapi isu ini. Menurut KBBI,  konsorsium adalah himpunan beberapa
pengusaha yang mengadakan usaha bersama. Dalam hal ini, pemerintah dapat
diwakili oleh dinas PUPR setempat untuk mewadahi konsorsium dan
mengawasi proses kegiatan penggalian. Adapun pihak yang terlibat dalam
konsorsium terdiri dari tiga perusahaan/lembaga berkepentingan yaitu PLN,
PDAM dan Telkom.
Tujuan dilakukan konsorsium ini adalah agar kegiatan galian dilakukan dalam
suatu proyek yang berkesinambungan dan dalam satu periode waktu sehingga
tidak menimbulkan gangguan berulang disekitar lubang galian dalam rentang
waktu yang lama. Melalui konsorsium, proyek lubang galian dapat dilakukan
dengan cara membagi rata beban kerja dan biaya penggalian diantara ketiga
pihak tersebut. Adanya kerjasama tersebut akan memberikan dampak positif
berupa biaya yang lebih rendah, waktu pengerjaan yang lebih cepat dan
tentunya tujuan penggalian masing-masing pihak dapat tercapai serta tidak
menimbulkan gangguan galian sepanjang waktu bagi masyarakat sekitar.
Dalam pelaksanaannya, pihak konsorsium berkoordinasi dengan instansi pemda
lainnya terkait dampak yang akan ditimbulkan akibat dari galian lubang tersebut.
Pengurusan penutupan jalan dapat dikoordinasikan dengan Dinas
Perhubungan, pengurusan masalah lalu lintas dapat dikoordinasikan dengan
Polantas, serta pengurusan formulir pengelolaan dampak lingkungan dapat
dikoordinasikan dengan DLH.
b. Dimensi Tatakelola Pemerintahan (Governance)
WoG mempunyai 3 domain yaitu :

Pemerintah

Masyarakat Investor/ Pengusaha

Dalam kasus pembangunan jaringan utilitas, 3 domain yang berperan penting yaitu :
- Pemerintah : Dinas PUPR, DLH, DISHUB, Polantas, Camat.
- Pengusaha : PT. PLN, PDAM, dan PT. Telkom
- Masyarakat : Masyarakat sekitar, pedagang sekitar, dan pengguna jalan.
Berikut Skema WoG terhadap pembangunan jaringan utilitas
Stakeholder Proyek Gali Lubang

Konsorsium
Pemerintah Daerah Masyarakat
(Pengusaha)

Dinas Tokoh
DLH Dishub Polantas Camat PLN Telkom PDAM
PUPR Masyarakat
Tugas dan Peran masing-masing elemen WoG
1. Dinas PUPR
 Mewadahi rapat koordinasi konsorsium dengan masyarakat dan pemerintah daerah.
 Mengawasi pengerjaan proyek galian lubang oleh pihak konsorsium.
2. Dinas Perhubungan
 Mengkoordinasi pengguna jalan terkait penutupan jalan yang dilakukan.
 Mengawasi pengerjaan proyek galian lubang oleh pihak konsorsium.
3. Polantas
 Mengatur lalu lintas yang terganggu akibat penutupan jalan yang dilakukan.
 Mengawasi pengerjaan proyek galian lubang oleh pihak konsorsium.
4. Dinas Lingkungan Hidup
 Pengurusan persetujuan pengelolaan dampak lingkungan oleh pihak konsosrsium.
 Mengawasi pengerjaan proyek galian lubang oleh pihak konsorsium.
5. Camat
 Menampung saran, tanggapan dan pendapat masyarakat terkait proyek galian yang
akan dilakukan.
 Mengawasi pengerjaan proyek galian lubang oleh pihak konsorsium.
6. Pihak Konsorsium (PLN, PDAM, Telkom)
 Terdiri dari ketua, bendahara dan sekretaris.
 Melakukan survei dan konsultasi publik sebelum proyek dijalankan.
 Menyampaikan rancangan, DED, RAB beserta schedule proyek terkait dengan waktu
awal pelaksanaan dan prakiraan selesainya proyek.
 Melakukan Pembagian tugas untuk masing-masing perusahaan.
Penalangan dana dari anggota konsorsium untuk kegiatan yang dilakukan secara
bersamaan seperti survei, rapat koordianasi dan konsultasi publik

Anda mungkin juga menyukai