Anda di halaman 1dari 14

MANAJEMEN PROYEK PEMBANGUNAN

PROYEK PEMBANGUNAN JALAN TOL SOLO - JOGJAKARTA

Dosen Pengampu :

Drs. Muhammad Musiyam, M.T.P

Disusun Oleh :

1. Chintya Salsabila Putri P. ( E100160118 )

2. Ayu Enggal Pangestu ( E100160238 )

3. Windhi Febrianingsih ( E100170016 )

4. Cakap Gilang P. ( E100170187 )

5. Wildan Rayhan P. ( E100170191 )

6. Raafian Prabowo ( E100191044 )

FAKULTAS GEOGRAFI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

TAHUN 2019

1
DAFTAR ISI

Daftar Isi ................................................................................................................................ 2

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................... 3

BAB II HASIL ANALISIS .................................................................................................. 4

1. Analisis Pestel ................................................................................................................. 4

2. Analisis SWOT ............................................................................................................... 8

3. Analisis Stakeholder ........................................................................................................ 9

4. Analisis Masalah ........................................................................................................... 12

5. Mind Mapping .............................................................................................................. 12

BAB III ANALISIS ............................................................................................................ 13

BAB IV KESIMPULAN ................................................................................................... 14

2
BAB I

PENDAHULUAN

Pembangunan merupakan upaya manusia dalam mengolah dan memanfaatkan


sumber daya yang dipergunakan bagi pemenuhan kebutuhan dan peningkatan
kesejahteraan masyarakat umum. Penduduk yang semakin bertambah dengan tingkat
kemakmuran semakin membaik, tentunya membutuhkan fasilitas umum sebagai
penunjang kehidupannya.

Pembangunan terutama untuk fasilitas umum, pastinya memerlukan tanah sebagai


sarananya. Tanah yang luas akan mempermudah dalam pembangunan fasilitas umum.
Tanah merupakan salah satu sumber daya alam yang penting untuk kelangsungan hidup
manusia. Namun persoalannya tanah merupakan sumber daya alam yang terbatas dan saat
ini semakin terus berkurang. Tanah sudah banyak yang menjadi hak milik seseorang
(swasta) dan tanah milik negara pun saat ini sudah sangat terbatas.

Penulis mengambil studi di wilayah Solo – Jogjakarta yang menjadi sasaran


pembangunan Jalan Tol ini karena banyak terdapat areal persawahan yang sangat subur
dan menjadi mata pencaharian utama masyarakat sekitar. Adanya rencana pembebasan
tanah untuk pembangunan Jalan Tol Solo – Jogjakarta, membuat resah para pemilik
lahan. Sebagai warga negara Indonesia yang baik harus mendahulukan kepentingan
masyarakat daripada kepentingan pribadi, hal ini dinyatakan dengan kerelaan untuk
mengorbankan tanah mereka untuk pembangunan tol.

Tujuan dari pembangunan jalan tol Solo – Jogjakarta untuk meningkatkan


aksesibilitas dan kapasitas jaringan jalan dalam melayani lalu lintas daerah Solo – Jogja.
Selain itu juga untuk mengetahui hambatan pembangunan dan juga menganalisis peran
stakeholder dalam pembangunan proyek ini.

3
BAB II

HASIL ANALISIS

1. Analisis Pestel

NO ASPEK ANALISIS KESIMPULAN

1 Kebijakan & Tol Solo-Jogjakarta ini merupakan Proyek 1. Tol Solo-Jogjakarta ini
Perundang- Strategis Nasional (PSN), dibuktikan dari merupakan Proyek Strategis
undangan data yang diberikan Biro Infrastruktur dan Nasional (PSN), dibuktikan
Sumber Daya Alam Setda Jawa Tengah, dari data yang diberikan Biro
ada sebanyak 25 overpass yang rencananya Infrastruktur dan Sumber Daya
dibangun di sepanjang jalur tol Solo-Jogja. Alam Setda Jawa Tengah, ada
Meliputi area tol di Provinsi Jateng dan sebanyak 25 overpass yang
Daerah Istimewa Jogjakarta (DIJ). Sejauh rencananya dibangun di
ini, 3 pemerintah daerah di Jawa Tengah sepanjang jalur tol Solo-Jogja.
yang wilayahnya dilalui tol Solo- 2. Perundang – undangan yang
Jogjakarta diklaim telah menyetujui digunakan adalah Peraturan
rancangan trase dari Kementerian Pemerintah Republik Indonesia
Pekerjaan Umum dan Pekerjaan Umum No. 30 Tahun 2017 Tentang
(PUPR). Saat ini, baik dari pemerintah Perubahan Ketiga Atas
pusat maupun daerah sedang mematangkan Peraturan Pemerintah No. 15
susunan atau desain akhir rute dari Tahun 2005 Tentang Jalan Tol.
infrastruktur penghubung antar provinsi
tersebut.
Perundang–undangan yang digunakan
adalah Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia No. 30 Tahun 2017 Tentang
Perubahan Ketiga Atas Peraturan
Pemerintah No. 15 Tahun 2005 Tentang
Jalan Tol.

2 Politik & Sosial Pembangunan Tol Solo-Yogyakarta segera 1. Pembangunan Tol Solo-
direalisasikan, setelah ada kesepakatan Yogyakarta ini sempat
antara pemerintah pusat dengan ditentang Gubernur DIY Sri

4
NO ASPEK ANALISIS KESIMPULAN

pemerintah daerah, dalam hal ini Pemprov Sultan HB X yang


Yogyakarta. Sebelumnya, pembangunan mengkhawatirkan dapat
jalan berbayar ini ditentang Gubernur DIY mengganggu perekonomian
Sri Sultan HB X yang mengkhawatirkan masyarakat.
dapat mengganggu perekonomian 2. Pembangunan jalan
masyarakat. Dalam rapat dengan Sekda tol Yogya-Solo dan Bawen-
Jawa Tengah dan perwakilan dari Yogya memerlukan
Pemerintah DIY sudah ada kesepakatan pembebasan lahan karena ruas
mengenai trase, disepakati trase yang Yogyakarta-Solo banyak di
digunakan sedikit mungkin mengurangi bawah dan di atas Ring-Road
lahan milik umum. Sebagai solusinya 3. Adapun kebutuhan tanah
dapat menggunakan konstruksi layang atau untuk ruas Solo-Yogyakarta
elevated yang berhimpitan dengan selokan seluas 165,02 Ha ini berada di
Mataram dan jalur kereta api mengarah ke 14 desa yang tersebar di enam
Kulonprogo. kecamatan yakni Ngaglik,
Pembangunan jalan tol Yogya-Solo dan Kalasan, Depok, Prambanan,
Bawen-Yogya memerlukan pembebasan Gamping dan Mlati.
lahan karena ruas Yogyakarta-Solo banyak
di bawah dan di atas Ring-Road yang
membutuhkan lahan mencapai sekitar
165,02 Ha. Adapun kebutuhan tanah untuk
ruas Solo-Yogyakarta seluas 165,02 Ha ini
berada di 14 desa yang tersebar di enam
kecamatan yakni Ngaglik, Kalasan, Depok,
Prambanan, Gamping dan Mlati.
Pemerintah Daerah (Pemda) DIY pun
masih menunggu permintaan izin
penetapan lokasi (IPL) proyek tol di DIY
dari Direktorat Jenderal Bina Marga
Kementrian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat (PUPR).

5
NO ASPEK ANALISIS KESIMPULAN

3 Ekonomi Jalan tol Jogja – Solo merupakan proyek 1. Pembangunan jalan tol ini
pembangunan yang dibiayai oleh bertujuan untuk meningkatakan
pemerintah yang bekerjasama dengan perekonomian masyarakat
perusahaan swasta. sekitar dan juga mengurangi
Fungsi dari dibangunnya jalan tol ini yaitu kemacetan.
untuk mempersingkat waktu tempuh dan 2. Selain mendorong
diharapkan mampu mengurangi kemacetan peningkatan perekonomian
di jalan Jogja – Solo dan nantinya bisa masyarakat sekitar juga ada
mendukung peningkatan disektor dampak penurunan
perekonomian. Seperti mempercepat laju perekonomian dibidang
distribusi logistic, meningkatkan jumlah pertanian. Penurunan ini
wisatawan, meningkatkan ekonomi disebabkan karena adanya
masyarakat,dll. pembebasan lahan pertanian
Selain itu juga bisa menurunkan ekonomi untuk pembangunan jalan tol.
dibidang pertanian karena pembangunan
jalan tol ini membutuhkan pembebasan
lahan diantaranya lahan pertanian.

4 Teknologi Dalam pembuatan jalan tol Yogyakarta- Teknologi yang digunakan


Solo, PT. Adhi Karya (Persero) tbk oleh PT. Adhi Karya (Persero)
membuat proyek dengan menggunakan tbk yaitu dengan menggunakan
alat “Power Paver”. Power paver atau yang alat “Power Paver”yang
disebut alat berat ini yang digunakan disebut alat berat
dalam pembuatan jalan tol. PT. Adhi
Karya (Persero) tbk sebagai salah satu
BUMN konstruksi terkemuka di Indonesia
senantiasa memberikan insfrastruktur yang
berteknologi di Indonesia.
- Pembayaran masuk tol (non tunai)
- Pembukaan palang tol

6
NO ASPEK ANALISIS KESIMPULAN

5 Lingkungan Pembangunan jalan tol biasanya memakan 1. Akibat dari pembangunan


banyak lahan, sehingga memerlukan jalan tol Solo – Yogyakarta
banayak pembebasan lahan. Akibat dari banyak lahan yang harus
pembebasan lahan tersebut akan dibebaskan.
berdampak buruk pada beberapa hal 2. Akibat pembebasan lahan
apabila tidak diperhatikan dengan baik banyak ekosistem yang rusak
salah satunya adalah lingkungan. dan beberapa saluran irigasi
Kabupaten Klaten merupakan salah satu yang terputus.
kabupaten yang banyak terdampak atas
pembangunan jalan tol Solo – Yogyakarta.
Salah satunya adalah banyak lahan yang
harus dibebaskan dan banyak laha yang
terdampak akibat dari pembangunan jalan
tol Solo – Yogyakarta. Apabila banyak
lahan yang harus dibebaskan untuk
kepentingan pembanguna jalan tol Solo –
Yogyakarta, itu artinya ada ekosistem yang
rusak. Misalnya adalah ekosistem di lahan
persawahan, karena kabupaten Klaten
merupakan kabupaten yang masih
memproduksi tanaman padi. Dan juga
akibat dari pembebasan lahan sawah itu
artinya ada beberapa saluran irigasi yang
harus terputus.

7
2. Analisis SWOT

Dengan adanya pembangunan jalan tol ini dapat


mempersingkat waktu tempuh dan juga dapat
Strength (kekuatan)
mengurangi kemacetan di jalan solo-jogja.

Pembangunan jalan tol ini kemungkinan besar


hanya dapat dirasakan oleh masyarakat
Weaknes (kelemahan) menengah keatas yang menggunakan kendaraan
roda empat.

Meningkatkan kunjungan wisatawan ke daerah


tersebut dan juga sekaligus bisa mempromosikan
Opportunities(peluang) potensi yang ada terutama untuk wisata dan
UMKM.

Ancaman yang terjadi yaitu dapat mematikan


perekonomian rakyat terutama untuk pedagang
kaki lima disekitar jalan non tol. Selain itu juga
Threats(Ancaman)
dapat menurunkan hasil produktivitas pertanian
khusunyauntuk padi.

8
3. Analisis Stakeholders

Stakeholder Strategi Potensi untuk


Stakeholder Penilaian Terhadap
No (Pelaku memperoleh dukungan atau
(Tertarik Pada Proyek) Pengaruh atas dampak
Kepentingan) mengurangi hambatan
1. Pemerintah Pusat Penggagas Proyek Positif : -Menyediakan anggaran untuk
NKRI. (Melalui Kementrian -Menghubungkan daerah pembangunan strategis
PUPR & Kementrian perkotaan yang Nasional (APBN untuk PSN)
perhubungan berkembang menjadi -Menggandeng proyek swasta
(Kemenhub) dan daerah Metropolitan dalam pembangunan proyek
penyedia APBN untuk dengan daerah lain -Menggunakan system kebut
PSN -Mengurangi waktu dalam proyek untuk
perjalanan menghindari mangkrak
-Mengalirkan keuangan -Menjaga anggaran supaya
di daerah jawa tidak disalah gunakan oleh
Negatif oknum tertentu.
-Anggaran rentan di
korupsi
-Proyek yang ditanggung
akan lama dan
mangkrak
2. Pemerintah -Pendukung pelaksanaan Positif -Menentukan awalan Tol
Provinsi Jawa jalan Tol-Bawen-Yogya -Mendukung layang yang akan melewati
Tengah yang mencakup Kab. pembangunan yang akan Yogyakarta yaitu Bagelen,
Semarang, terhubung dengan Candi Purworejo, Ngluwas,
Kab.Magelang, Borobudur Magelang, Klaten
Kab.Boyolali, Kab. -Negatif -Jalan tol sejajar dengan Sg
Klaten, dan Kab. Merugikan perusahaan Progo dan Jalur lingkar
Purworejo di daerah proyek Ambarawa.
pembebasan saham

3. Pemerintah daerah -Pendukung pelaksana Positif -Menganjurkan jalan Tol


Yogyakarta jalan Tol Yogyakarta, -Mendukung hubungan dengan Konsep melayang
Kab. Sleman, dan Kab. keuangan antara pemda (elevated)

9
Stakeholder Strategi Potensi untuk
Stakeholder Penilaian Terhadap
No (Pelaku memperoleh dukungan atau
(Tertarik Pada Proyek) Pengaruh atas dampak
Kepentingan) mengurangi hambatan
Kulonprogo DIY & Pemerintah Pusat -Membuat Integrasi tidak
NKRI langsung ke Bandara
Negatif kulonprogo
-Alasan mematikan -Menjaga lahan Mogersaren,
ekonomi rakyat di Keraton Yogyakarta &
Yogyakarta Pakualaman
4. PT. Adhi Karya Konstruksi jalan tol Positif -Mengkonsepkan pembangunan
(Persero), Tbk Surkarta-Yogyakarta -Mengutamakan jalan tol di daerah Yogyakarta
Kulonprogo (Pelaksana pembebasan lahan yang dengan system melayang
proyek) telah ada (Elevated)
-Mengakomodasikan -Mempelajari surat
lahan yang terdapat di permohonan terbitan Ditjen
Yogyakarta, terutama Bina Marga Kementrian PUPR
tanah Magersari dari RI
keratin Yogyakarta dan -Menyusun uang ganti rugi atas
Puro Pakualaman pembangunan jalan tol
-Mampu menghindari -Mengikuti keputusan
daerah yang memiliki penetapan lokasi oleh Gubernur
cagar budaya, terutama DIY dan Gubernur Jawa
prambanan dan Tengah
sekitarnya -Melakukan pemberdayaan
-Terhubung dengan masyarakat disekitar lokasi
candi Borobudur yang proyek untuk menempati lahan
terletak di Magelang, rest area dengan domonisasi
Jawa Tengah UMKM
Negatif -Memberitahukan masyarakat
-Mematikan ekonomi yang terdampak proyek
rakyat di daerah pembangunan jalan tol
Yogyakarta
-Menggusur lahan

10
Stakeholder Strategi Potensi untuk
Stakeholder Penilaian Terhadap
No (Pelaku memperoleh dukungan atau
(Tertarik Pada Proyek) Pengaruh atas dampak
Kepentingan) mengurangi hambatan
produktif disekitar lokasi
proyek jalan tol

5. PT. Daya Mulia Penyedia jasa konstruksi Positif -Menelusuri pekerja proyek
Turangga (Material dan Pekerja) -Menghadirkan pekerja yang berprofesional dan beretos
proyek dan bahan kerja tinggi
material konstruksi -Menganalisis dan menentukan
terbaik lokasi sumber bahan baku
-Melatih para pekerja material untuk konstruksi
proyek professional dan -Meneliti pekerja proyek dan
bahan baku material bahan baku material dengan
konstruksi berkualitas cermat
Negatif -Perusahaan hendaknya
- Sering terlihat dalam mengutamakan kepentingan
pencarian keuntungan masyarakat dalam
pribadi melaksanakan proyek

6. Gama Group Penyedia Jasa Positif - Melakukan pembagian laju


Transportasi Mampu membagi laju kemudi menjadi beberapa
kemudi dalam proyek bagian dengan teliti dan cermat
jalan tol serta waspada
Negatif - Pembuatan Marka jalan
Sering tidak cermat dan pemisah hendaknya mengacu
teliti dalam pencetakan pada hasil pembagian laju
marka jalan kemudi menjadi 3 bagian, yaitu
: kiri, tengah dan kanan baik
dari arah semula maupun
menuju arah tujuan

11
4. Analisis Masalah

Masyarakat Menolak Untuk


Melepas Lahan Ke Pemerintah

Adanya Tekanan Dan Ancaman


Untuk Menjual Lahan

Pembebasan Lahan

Proyek Terhambat

5. Mind Mapping

12
BAB III

ANALISIS

Pembangunan jalan tol solo-jogja ini bertujuan untuk mengatasi macet yang ada di
sepanjang jalan ini solo-jogja dan juga untuk meningkatkan aksesbilitas masyarakat dan
wisatawan. dengan di bangunnya jalan to solo – jojga diharapkan dapat mengurangi
kemacetan di sepanjang jalan solo – jogja dan dapat meningkatkan minat kunjung wisatawan.
Proyek ini mendapat dukungan dari pemerintah provinsi JATENG, pemerintah Kabupaten
Klaten, dan pemerintah kota Surakarta. Namun tidak dengan Pemerintah DIY, proyek ini
sempat mendapat hambatan perijinan dari Pemerintah DIY. Pemerintah DIY menolak adanya
pembangunan jalan tol solo – jogja dengan memepertimbangkan perekonomian masyarakat
jogja akan kehilangan sumber perekonomiannya, lahan yang harus dibebaskan karena jogja
memilik lahan yang sempit, serta kelestarian arkeolog – arkeolog yang menjadi dampak dari
pembangunan proyek jalan tol Solo – jogja ini. Namun dari pihak pelaksana menyusun
strategi agar proyek pembangunan jalan tol solo – jogja ini tetap dapat terlaksana, yaitu
dengan mengusulkan pembangunan jalan tol solo – jogja dengan dibuat melayang, sehingga
tidak memerlukan banyak pembebasan lahan, meskipun dana yang dibutuhkan 1,5 kali lipat
lebih banyak dari pembangunan jalan tol biasa.
Dengan strategi tersebut akhirnya pemerintah DIY menyetujui dan memberikan ijin
untuk pembangunan jalan tol solo – jogja tersebut, dengan catatan mempertimbangkan pintu
exit tol sehingga tidak memberikan dampak terthadap perekonomian masyarakat jogja, dan
tidak melintas diatas situs arkeolog di sekitar jogja, karena dikhawatirkan lambat laun akan
merusak situs arkeolog tersebut. Selain itu masyarakat klaten yang terkena dampak dari
pembebasan lahan khususnya petani juga menolak. Karena akibat dari pembangunan jalan tol
tersebut irigasi yang biasa digunakan petani sebagai perairan pertanian harus terkena imbas
pembebasan lahan. Sehingga mengakibatkan jumlah produksi padi semakin menurun.
Dengan penurunan produksi pertanian itu artinya para petani mengalami kerugian, bahkan
kehilangan mata pencahariannya. Selain itu lingkungan juga terdampak karena beberapa
ekosistem sawah harus hilang. Namun pihak pelaksana menawarkan relokasi untuk pemukina
dan ganti rugi untuk pertanian, sehingga proyek tersebut dapat terlaksana dan tidak ada
penolakan dari pihak manapun. Rencananya pembanguna proyek jalan tol solo -jogja akan
mulai dilaksanakan pada tahun 2021.

13
BAB IV

KESIMPULAN

Proyek jalan tol solo – jogja dibangun untuk mengurangi kemacetan dan
meningkatkan akses bilitas bagi masyarakat dan wisatawan. Proyek jalan tol mendapat
dukungan dari pemerintah provinsi JATENG, pemerintah kabupaten klaten, dan pemerintah
kota Surakarta. Tetapi sempat mendapat penolakan dari pemerintah DIY karena harus
melakukan banyak pembebasan lahan, dikhawatirkan sumber perekonomian masyarakat jogja
akan tekena dampaknya, dan kerusakan pada situs arkelog. Tetapi dari pihak pelaksana
mengusulkan proyek jalan tol solo – jogja dibagung melayang agar lahan yang harus
dibebaskan tidak banyak. Dengan usulan tersebut pemerintah DIY menyetujui dengan catatan
memeprtimbangkan pitu exit tol, dan tidak melintas diatas situs arkeolog di Kawasan
tersebut. Selain itu penolakan juga datang dari para petani yang lahan pertaniannya harus
tertkena dampak dari pembagunan jalan tol, namun pihak pelaksana menawarkan relokasi
untuk pemukiman dan gantirugi untuuk pertanian, sehingga proyek jalan tol solo – jogja tetap
dapat dilaksanakan dan tidak ada penolakan dari pihak manapun. Rencananya jalan tol solo –
jogja akan mulai dibangun pada tahun 2021.

14

Anda mungkin juga menyukai