Anda di halaman 1dari 10

MODUL PERKULIAHAN

Manajemen
Operasional dan
Pemeliharaan
Review Manajemen
Operasional dan Pemeliharaan

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

07
Teknik Teknik Sipil MK 11031

Abstract Kompetensi
Modul ini memberikan pengetahuan Mahasiswa mampu memahami
kepada mahasiswa resume materi menjelaskan tentang seluruh materi
manajemen operasional dan manajemen operasional dan
pemeliharaan pemeliharaan
Pendahuluan

Modul berikut merupakan review dari materi modul 1 sampai dengan modul 6 Manajemen
Operasional dan Pemeliharaan.
Pada materi Manajemen Operasional dan Pemeliharaan terdapat tiga pokok bahasan, yaitu
Bagian satu : Pengantar
- Operasi dan produktivitas
- Strategi Operasi
- Manajemen Proyek
- Peramalan
Bagian dua : Desain Operas
- Desain produk dan jasa
- Mengelola kualitas
- Strategi proses
- Srategi lokasi
- Strategi tata letak
- Sumber daya manusia
Bagian tiga : Mengelola Opersasi
- Manajemen rantai pasok
- Manajemen persediaan
- Perencanaan agregat
- Penjadwalan
- Pemeliharaan
Dari pokok bahasan diatas, hanya beberapa yang dipelajari di mata kuliah ini yang dapat
diaplikasikan pada bidang teknik sipil.

Manajemen Operasional

Produksi atau operasi merupakan penciptaan produk dan jasa. Manajemen operasi
merupakan kegiatan menciptakan produk dan jasa melalui proses transformasi input
menjadi output (Heizer & Render, 2016). Kegiatan menciptakan produk dan jasa tersebut
dilakukan di dalam organisasi.

‘2018 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
2 http://www.mercubuana.ac.id
Gambaran Manajemen Operasional secara singkat :

Sistem Manajemen Operasional

10 keputusan strategis Operations Management yang harus dikuasai oleh manager operasi,
yang terdiri: (Haizer & Render, 2004) :

1. Service and product design (Desain barang dan jasa)


2. Quality management ( Manajemen kualitas )
3. Process and capacity design ( Desain proses dan kapasitas )
4. Location (lokasi)
5. Layout design (desain tata letak)
6. Human resources and job design (Sumber daya manusia dan desain pekerjaan)
7. Supply Chain Management ( Manajemen rantai pasokan )
8. Inventory, Material requirements planning, and JIT ( Manajemen Persediaan )
9. Intermediate, short term, and project scheduling ( Penjadwalan )
10. Maintenance ( Pemeliharaan )

Produktivitas

Secara umum produktivitas dapat didefinisikan sebagai perbandingan antara jumlah barang
dan jasa yang dihasilkan (ouput) dengan jumlah sumber daya yang dipakai (input).
Pengukuran produktivitas dapat dilakukan dengan formulasi :
1. Single factor Productivity
Penggunaan dari hanya satu sumber daya masukan untuk mengukur produktivitas dikenal
dengan produktivitas faktor tunggal (Single-factor Productivity)

2. Multifactor productivity
Multifactor productivity juga dikenal dengan produktivitas faktor total. Produktivitas ini
dihitung dengan mengombinasikan semua unit masukan (misalkan, modal, buruh, bahan
material,energi dan lain-lain)

‘2018 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
3 http://www.mercubuana.ac.id
Metode Operasional Konstruksi

Telah kita ketahui bahwa terdapat perbedaan antara kegiatan proyek dengan kegiatan
operasional. Kegiatan operasional didasarkan pada suatu konsep mendayagunakan sistem
yang telah ada, apakah berbentuk pabrik, gedung atau fasilitas yang lain, yang secara terus-
menerus dan berulang-ulang, sedangkan kegiatan proyek bermaksud mewujudkan atau
membangun sistem yang belum ada. Dengan demikian, urutannya adalah sistem (fasilitas
atau produk) dibangun atau diwujudkan dulu oleh proyek, baru kemudian dioperasikan.

Didalam konstruksi, dalam kegiatan operasi harus diusahakan penggunaan sumber daya
konstruksi seoptimal mungkin, atau membuat waktu menggangur (idle) sekecil-kecilnya.
Untuk maksud tujuan tersebut dibuat jadwal pemakaian untuk masing-masing unitnya.
Penjadwalan proyek adalah tantangan yang sulit bagi manager operasi. Risiko pada
manajemen proyek sangat tinggi. Kelebihan biaya dan keterlambatan bisa saja terjadi
dikarenakan penjadwalan dan pengendalian yang buruk.

Penjadwalan

Penjadwalan proyek meliputi pengurutan dan pembagian waktu untuk seluruh aktivitas
proyek. Pada fase ini, manager memutuskan lamanya setiap aktivitas memerlukan waktu
dan menghitung banyaknya orang dan bahan yang diperlukan pada setiap fase produksi.
Manajer juga membuat diagram penjadwalan terpisah untuk kebutuhan personel
berdasarkan jenis ketrampilan serta membuat diagram untuk penjadwalan bahan-bahan.

Ada beberapa metode penjadwalan,antara lain PERT dan CPM. Dua teknik penjadwalan
tersebut dapat digunakan secara luas, mempunyai kemampuan mempertimbangkan
hubungan dan ketergantungan dari seluruh aktivitas.

‘2018 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
4 http://www.mercubuana.ac.id
Manajemen Pemeliharaan

Maintenance atau pemeliharaan merupakan satu kegiatan yang cukup penting dilakukan
dalam manajemen operasional. Karena fasilitas yang dimiliki suatu perusahaan / proyek
harus dijaga sehingga proses operasional tidak terganggu. Pemeliharaan meliputi segala
aktifitas yang terlibat dalam penjagaan peralatan sistem dalam aturan kerja. Tujuan
pemeliharaan adalah untuk menjaga agar sistem yang ada dapat berjalan sebagaimana
mestinya dan juga untuk dapat mengendalikan biaya baik untuk pencegahan maupun
perbaikan jika terjadi kerusakan, sehingga sistem harus dirancang dan dipelihara untuk
mencapai standar mutu kerja yang diharapkan.

Pemeliharan (maintenance) dapat diperinci beberapa jenis seperti pada gambar berikut :

Pembagian Jenis-Jenis Pemeliharaan

Biaya Pemeliharaan

Tujuan utama manajemen operasional adalah mengelola penggunaan sumber daya yang
tersedia agar proses produksi berjalan dengan efektif dan efisien. Sehingga diperlukan
suatu kegiatan pemeliharaan yang harus mengeluarkan biaya pemeliharaan yang tidak
sedikit.
Permasalahan yang sering dihadapi seorang manager adalah bagaimana menentukan
kebijakan pemeliharaan baik untuk pencegahan maupun setelah terjadinya kerusakan yang
akan mempengaruhi terhadap pembiayaan. Oleh karena itu seorang manager harus
mengetahui hubungan kebijakan pemeliharaan dengan biaya yang akan ditimbulkan
sehingga tidak salah dalam mengambil kebijaksanaan tentang pemeliharaan..

‘2018 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
5 http://www.mercubuana.ac.id
Manajemen Pemeliharaan Konstruksi

Arti Pemeliharaan sangat beragam. Pemeliharaan (maintenance), menurut The American


Management Association, Inc. (1971), adalah kegiatan rutin, pekerjaan berulang yang
dilakukan untuk menjaga kondisi fasilitas produksi agar dapat dipergunakan sesuai dengan
fungsi dan kapasitas sebenarnya secar efesien ini berbeda dengan perbaikan.
Pemeliharaan atau maintenance juga didefinisikan untuk menjaga suatu barang dalam, atau
memperbaikinya sampai suatu kondisi yang bisa diterima (Corder, 1992 ).

Peranan pemeliharaan dalam proses pembangunan

Tugas dan Kegiatan Pemeliharaan


Menurut Assauri ( 2004 ), semua tugas dan kegiatan pemeliharaan dapat digolongkan
kedalam salah satu dari lima tugas pokok, yaitu
1. Inpeksi (inspection ),
2. Kegiatan teknik ( engineering ),
3. Kegiatan produksi ( production ),
4. Kegiatan administrasi (clerical work ),
5. Pemeliharaan bangunan ( house keeping ).

Kebutuhan Sumber Daya Manusia untuk Operasional dan Pemeliharaan


Konstruksi

Dalam konstruksi harus bisa menerapkan efisiensi tenaga kerja, bahan dan peralatan.
Peningkatan produktivitas tenaga kerja harus menjadi perhatian besar dalam hal

‘2018 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
6 http://www.mercubuana.ac.id
pengendalian biaya fasilitas yang dibangun. Apa yang paling dibutuhkan sekarang adalah
perencanaan strategis dalam peningkatan produktivitas tenaga kerja, manajemen bahan
serta penggunaan alat-alat konstruksi untuk pengurangan biaya.
Tujuan strategi SDM adalan mengelola tenaga kerja dan merancang pekerjaan sehingga
orang-orang dapat diberdayakan secara efektif dan efisien.
Adapun batasan – batasan yang harus dipertimbangkan dalam membuat keputusan
mengenai sumber daya manusia adalah sebagai berikut :

Gambar Kendala-kendala Strategi Sumber Daya Manusia

Waktu siklus rata-rata = Jumlah waktu untuk melaksanakan setiap elemen


Jumlah siklus pengamatan
Waktu normal = waktu siklus pengamatan x faktor peringkat rata-rata
Waktu standar = Waktu normal total__
1 – faktor kelonggaran

Untuk menentukan jumlah pengamatan yang dibutuhkan maka dapat digunakan rumus:

Dimana :
n = ukuran sample yang dibutuhkan
z = deviasi normal standar untuk tingkat kepercayaan yang diinginkan
p = nilai perkiraan proporsi sample (waktu kerja operator yang diamati, apakah sedang
sibuk atau sedang menganggur)
h = tingkat kesalahan yang dapat diterima, dalam persentase.

‘2018 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
7 http://www.mercubuana.ac.id
Kebutuhan Sumber Daya Alat untuk Operasional dan Pemeliharaan Konstruksi

Manajemen bahan merupakan unsur penting dalam perencanaan proyek dan kontrol. Bahan
mewakili biaya besar dalam konstruksi, sehingga pengadaan meminimalkan biaya
pembelian merupakan peluang penting untuk mengurangi biaya. Kekurangan manajemen
bahan juga dapat mengakibatkan biaya besar dan dihindari selama konstruksi.
Manajemen Bahan tidak hanya menjadi perhatian selama tahap pemantauan disaat
konstruksi berlangsung. Keputusan tentang pengadaan bahan juga mungkin diperlukan
selama perencanaan awal dan tahap penjadwalan. Misalnya, kegiatan dapat dimasukkan
dalam jadwal proyek untuk pembelian barang-barang besar seperti lift untuk bangunan.
Ketersediaan bahan sangat mungkin mempengaruhi jadwal proyek dengan jalur cepat atau
jadwal waktu yang sangat ketat, waktu yang cukup untuk mendapatkan bahan yang
diperlukan harus diperbolehkan. Dalam beberapa kasus, pemasok lebih mahal atau
pengirim dapat digunakan untuk menghemat waktu.

Pengadaan dan Pengiriman Bahan

Untuk proyek yang melibatkan penggunaan skala besar, pemilik dapat memulai prosedur
pengadaan sebelum pemilihan kontraktor untuk menghindari kekurangan dan
keterlambatan. Dalam keadaan biasa, kontraktor akan menangani pengadaan untuk
berbelanja untuk bahan dengan harga / kinerja karakteristik terbaik yang ditentukan oleh
perancang.
Persediaan (inventory) adalah stok barang yang disimpan oleh suatu perusahaan untuk
memenuhi permintaan pelanggan. Karena sulit memprediksi permintaan, maka sejumlah
perusahaan menyediakan stok cadangan (buffer stock).
Persediaan terdiri dari 3 (tiga) kategori : persediaan bahan baku, persediaan bahan
setengah jadi, dan persediaan barang jadi.

Gambar Aliran Material / Bahan

‘2018 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
8 http://www.mercubuana.ac.id
Sistem Persediaan :
a. Sistem Persediaan Kontinyu
Sistem ini juga disebut sistem kuantitas pesanan tetap. Pesanan dilakukan ketika
persediaan berkurang sampai suatu tingkat yang telah ditentukan (reorder system).
Contoh yang sering dilakukan adalah sistem checkout terkomputerisasi dengan laser
scanner di supermarket. Dengan sistem ini, scanner akan membaca barcode produk
di kemasan produk dan transaksi dicatat secara langsung dan tingkat persediaan
diperbarui.
b. Sistem Persediaan Periodik
Sistem persediaan ini dikenal juga dengan sistem waktu tetap. Persediaan dihitung
pada interval waktu tertentu, misalnya tiap pekan atau pada akhir bulan. Kerugian
sistem ini adalah kurangnya pengendalian langsung. Contoh yang sering dilakukan
ada pada toko kelontong/warung tradisional dan rumahan. Perusahaan seperti Sosro
dan Coca Cola Company melakukan system persediaan periodik pada warung-
warung tradisional dan rumahan.

Macam Metode Inventory :

a. SINGLE – ITEM STATIC MODEL /Economic Order Quality (EOQ)


b. PENGGUNAAN SAFETY STOCK

‘2018 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
9 http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka

Asiyanto. 2011. Metode Konstruksi Bendungan. Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press).


Jakarta

Asiyanto. 2011. Metode Konstruksi Jalan. Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press). Jakarta

Asiyanto. 2011. Metode Konstruksi Jembatan. Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press).


Jakarta

Asiyanto. 2011. Metode Konstruksi Gedung. Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press).


Jakarta

Deitiana,Titi. 2011. Manajemen Operasional Strategi dan Analisa. Penerbit Mitra Wacana
Media. Jakarta

Heizer,Jay dan Render,Barry. 2016. Manajemen Operasi : Manajemen Keberlangsungan


dan Rantai Pasok. Penerbit : Salemba Empat. Jakarta

‘2018 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
10 http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai