Anda di halaman 1dari 18

VALUE ENGINEERING PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMENT (Aripurnomo – Nuridin)

ANALISIS VALUE ENGINEERING PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMENT


DI CIKARANG

oleh :
Aripurnomo Kartohardjono
Program Studi Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Jakarta
Email : a.kartohardjono@gmail.com

Nuridin
Program Studi Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Jakarta
Email : nuridinidin27@yahoo.co.id

Abstrak : Biaya untuk sebuah pembangunan suatu proyek sangatlah penting tetapi kalau dalam
penggunaannya tidak ada pengendalian maka keuangan pemilik proyek akan rugi. Pada pembangunan
proyek apartemen di Cikarang ini pekerjaan arsitektur (pekerjaan dinding, pekerjaan precast facade,
pekerjaan plafond, pekerjaan lantai, pekerjaan pintu jendela, pekerjaan railing, pekerjaan sanitair)
memakan biaya yang lebih besar dibanding pekerjaan lainnya. Value engineering merupakan salah satu
cara untuk menekan faktor biaya tersebut karena akan mengidentifikasi item pekerjaan apa yang
mungkin banyak mengeluarkan biaya dengan cara melalui tahap informasi, tahap kreatif, tahap analisa,
dan tahap rekomendasi serta menggunakan metode paired comparason dalam menentukan faktor yang
akan digunakan sebagai desain penggantinya. Pengeluaran biaya pekerjaan dinding eksisting sebesar
Rp.10.189.035.186, setelah dilakukan proses value engineering dengan alternatif 1 didapatkan biaya
sebesar Rp. 8.052.748.444 atau ada penghematan Rp.2.136.286.741 (20.97%). Dan dengan alternatif 2
didapatkan biaya sebesar Rp.8.134.383.474 atau ada penghematan Rp.2.054.651.711 (20.17%).

Kata Kunci : value engineering, tahap informasi, tahap kreatif, tahap analisa, tahap rekomendasi

Abstract : The cost for development a project is very important but if there is not control for its use than the
project owner’s finansial loss. In the construction of an apartement project in Cikarang this architectural
work (wall work, precast facade work, celling work, floor work, window work, railing work, sanitair work)
cost more than other. Value engineering is one way to minimize the cost factor because it will identify what
items of work may cost a lot by going through the information stage, crative phase, analisis phase, and
recomendation stage and using paired comparason method in determining the factors to be used as design
his successor. Expenditure of existing wall work costs Rp. 10.189.035.186, after the value engineering process
with alternative 1, it was found that the cost of Rp. 8.052.748.444 or Rp.2.136.286.741 (20.97%). And with
the alternative 2 obtained a cost of Rp.8.134.383.474 or there is savings Rp.2.054.651.711 (20.17%).

Keywords : Value engineering, information phase, creative phase, analysis phase, recomendation phase.

Pendahuluan bangunannya. Pengendalian biaya proyek


menjadi kunci penting dalam proses
Sebuah pembangunan pasti memerlukan
pengelolaan biaya proyek karena kegiatan
biaya atau cost, dan tentunya owner atau
suatu proyek bisa terjadi terdapat
pemilik bangunan menginginkan biaya
penggunaan material yang belum optimal,
seminimal mungkin tapi dengan hasil atau
kurang terampilnya tenaga kerja, dan
output yang maksimal secara kualitas pada

41 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 9 Nomer 1 | Desember 2017

penggunaan waktu yang tidak sesuai jadwal atau sengketa pada pelaksanaannya, yang
akan menyebabkan pembengkakan biaya tidak sesuai dengan apa yang tercantum
yang menyimpang dari perencanaan awal. kontrak yang berlaku. Seringkali yang
Pada pekerjaan arsitektur (pekerjaan terjadi adalah perbedaan pemikiran,
dinding, pekerjaan plafond, pekerjaan lantai, pendapat dan keinginan antar pemangku
pekerjaan pintu jendela, pekerjaan railing, kepentingan yang satu dengan yang lainnya.
pekerjaan sanitair, dan lain-lain) pada Perbedaan ini kemudian menjadi lahirnya
umumnya menggunakan porsi anggaran konflik atau sengketa.
yang cukup besar dibanding dengan Pada bangunan apartemen yang berlokasi di
pekerjaan lainnya, oleh sebab itu perlu Cikarang dengan luas 31.500 m2 terdiri dari
dipertimbangkan lagi apakah desain yang 19 lapis (lantai), owner menghendaki
digunakan sudah optimal. Hal ini bisa adanya penghematan biaya. Oleh karena itu
dilakukan dengan meninjau kembali desain dilakukan penelitian ini dengan analisa
proyek tanpa mengoreksi kesalahan- Value Engineering untuk mendapatkan
kesalahan yang dibuat perencana ataupun penghematan biaya sesuai yang
mengoreksi perhitungannya namun lebih dikehendaki oleh owner.
mengarah kepada penghematan biaya yang
akan diperoleh sehingga memungkinkan Tinjauan Pustaka
untuk dilakukan penghematan biaya dengan
Value Engineering (VE) merupakan ilmu
cara mengidentifikasi dan mereduksi biaya-
yang menggunakan pendekatan kreatif dan
biaya yang tidak perlu tanpa mengurangi
terencana guna mengidentifikasikan dan
batasan mutu, keandalan, dan fungsi proyek
mengefisiensikan biaya-biaya yang
itu sendiiri.
dianggap tidak memberikan pengaruh yang
Maka dari itu diperlukan suatu cara
signifikan ataupun tidak perlu. Sedangkan
penghematan, dalam ilmu teknik dikenal
Value Engineering (VE) menurut para ahli
suatu cabang ilmu mengenai penghematan
adalah sebagai berikut:
biaya atau mengefisiensikan biaya yaitu
1. Rekayasa Nilai adalah sebuah prosedur
yang dinamakan Rekayasa Nilai (Value
ketat yang diarahkan pada pencapaian
Engineering).
fungsi yang dibutuhkan dengan biaya
Sedangkan Value Engineering (VE)
minimum tanpa mengurangi mutu,
merupakan ilmu yang menggunakan
tingkat kepercayaan, kinerja dan waktu
pendekatan kreatif dan terencana guna
penyerahan (delivery) (Short, et.al.,
mengidenfikasikan dan mengefisienkan
2007)
biaya-biaya sehingga ada dana yang dapat
2. Rekayasa Nilai adalah aplikasi metode
dihemat namun tidak memberikan
nilai (value methodology) pada sebuah
pengaruh yang signifikan pada konstruksi.
proyek atau layanan yang sudah
Penerapan Value Engineering ini dalam
direncanakan atau dikonsepkan untuk
proyek merupakan suatu keniscayaan
mencapai peningkatan nilai. Metodologi
karena ada manfaat dan kegunaannya yang
nilai adalah sebuah proses sistematis
besar dalam penekanan biaya yang harus
yang digunakan oleh tim multidisiplin
dikeluarkan oleh pemilik proyek atau owner.
untuk meningkatkan nilai (value) dari
Namun hal yang berkaitan dengan Value
sebuah proyek melalui analisis
Engineering tersebut jangan sampai terjadi
terhadap fungsi-fingsinya (SAVE, 2007;
efisiensi yang dapat menimbulkan konflik
Berawi, 2006)

42 | K o n s t r u k s i a
VALUE ENGINEERING PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMENT (Aripurnomo – Nuridin)

3. Rekayasa Nilai adalah suatu usaha Menurut Dell’Isola (1974) breakdown


kreatif dalam mencapai suatu tujuan adalah suatu analisis untuk
dengan mengoptimalkan biaya dan menggambarkan distribusi pemakaian
kinerjadari suatu fasilitas atau sistem biaya dari item-item pekerjaan suatu
(Abrar Husen, 2010) elemen bangunan. Jumlah biaya item
Dalam menerapkan Value Engineering, pekerjaan tersebut kemudian
pengembangan gagasan harus bertumpu diperbandingkan dengan total biaya proyek
pada: untuk mendapatkan prosentase bobot
1. Penghematan biaya pekerjaan. Bila memiliki bobot pekerjaan
2. Waktu besar, maka item pekerjaan tersebut
3. Bahan potensial untuk dianalisis VE.
Rekayasa Nilai dalam pengertiannya tidak
bermakna sebagai berikut: Tabel 1. Breakdown Pekerjaan
a. Desain ulang Item Pekerjaan
Biaya
Mencari-cari kesalahan dan melakukan Biaya
perhitungan ulang yang perencana sudah 1. Pekerjaan A Rp. ……………………
kerjakan 2. Pekerjaan B Rp. ……………………
b. Mengurangi biaya proses 3. Pekerjaan C Rp. ……………………
Melakukan penurunan kualitas melalui 4. Pekerjaan D Rp. ……………………
pemotongan biaya 5. Pekerjaan E Rp. ……………………
c. Kontrol kualitas 6. Pekerjaan F Rp. ……………………
Melakukan pengontrolan terhadap mutu Total Rp. M
yang diusahakan selevel atau sama dengan Biaya Total Proyek
yang direncanakan dimana biaya yang Rp. N
Keseluruhan
seminimal mungkin. Persentase Rp. M / Rp. N
Tahapan kerja Value Engineering ini untuk Sember: Dell’Isola (1974)
memudahkan kita dalam proses
pelaksanaan sampai penerapan hasil dari Keterangan:
Value Engineering tersebut. Serta sebagai
• Pekerjaan A-F merupakan item-item
tolak ukur keberhasilan dari Value
pekerjaan dari suatu elemen bangunan
Engineering ini.
yang memiliki potensial untuk
Tahapan-tahapan tersebut antara lain:
dilakukan VE. Item pekerjaan tersebut
1. Tahap Informasi
dipilih karena memiliki biaya yang
Tahap informasi adalah tahap permulaan
besar dari elemen lainnya
dalam menyusun rencana kerja Value
• Untuk mengetahui item pekerjaan
Engineering yang bertujuan untuk
tersebut potensial untuk dilakukan VE
mengumpulkan data-data yang
adalah dengan memperbandingkan
berhubungan dengan item-item pekerjaan
jumlah item pekerjaan tersebut dengan
yang akan di analisis, untuk memperoleh
biaya total proyek. Bila memiliki
item kerja yang akan dilakukan Value
prosentase besar, maka potensial
Engineering dengan cara mendefinisikan
dilakukan VE.
fungsi item dalam proyek.
2. Analisis Fungsi
Ada 2 teknik breakdown, dan analisis fungsi:
Analisis fungsi merupakan basis utama
1. Breakdown
didalam value engineering karena analisis

43 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 9 Nomer 1 | Desember 2017

inilah yang membedakan VE dari teknik- • Analisis fungsi hanya menerangkan


teknik penghematan biaya lainnya. Fungsi item pekerjaan yang akan dianalisis VE
diidentifikasi dengan menggunakan dan definisi fungsi dari kata kerja dan
deskripsi yang terdiri dari dua kata, yaitu kata benda. Analisis fungsi selain
kata kerja dan kata benda. Kata kerja yang digunakan pada tahap informasi
digunakan adalah kata kerja aktif dan kata nantinya juga dimunculkan pada tahap
benda yang digunakan adalah kata benda analisis. A dan B merupakan komponen-
yang terukur. Secara umum fungsi komponen dari item pekerjaan yang
dibedakan menjadi fungsi primer dan fungsi akan dianalisis fungsinya.
sekunder. Fungsi primer adalah fungsi, • Pada kolom fungsi yang terdapat kolom
tujuan atau prosedur yang merupakan verb, noun, dan kind merupakan
tujuan utama dan harus dipenuhi serta identifikasi fungsi daripada komponen.
suatu identitas dari suatu produk tersebut Untuk verb merupakan identifikasi kata
dan tanpa fungsi tersebut produk tidak kerja pada komponen. Untuk noun
mempunyai kegunaan sama sekali. Fungsi merupakan identifikasi dari kata benda
sekunder adalah fungsi pendukung yang daripada komponen. Untuk kind
mungkin dibutuhkan untuk melengkapi merupakan identifikasi fungsi jenis
fungsi dasar agar mempunyai nilai yang daripada komponen. P merupakan
baik. fungsi primer / pokok, sedangkan S
Analisis fungsi mempunyai tujuan sebagai: merupakan fungsi sekunder.
• Mengidentifikasikan fungsi-fungsi • Pada kolom cost diisi biaya dari
utama (sesuai dengan kebutuhan) dan komponen pekerjaan existing. Pada
menghilangkan fungsi-fungsi yang tidak worth diisi biaya untuk komponen
diperlukan pekerjaan alternatif setelah dilakukan
• Agar perancang dapat perhitungan biaya anggarannya.
mengidentifikasikan komponen- • Nilai cost / worth hanya menunjukan
komponen dan menghasilkan besarnya efisiensi penghematan item
komponen-komponen yang diperlukan. pekerjaan tersebut. Bila nila cost /
worth kurang dari 1, maka tidak ada
Tabel 2. Analisis Fungsi penghematan, sedangkan lebih dari 1
terjadi penghematan. Apabila semakin
Fungsi Worth Cost
N Kompo besar nilainya lebih dari 1, maka
o nen
Verb Noun Kind (Rp) (Rp) semakin besar pula penghematan yang
terjadi.
1 A Menahan Beban P Rp…. Rp…. 2. Tahap Kreatif
Tahap ini bertujuan untuk mendapatkan
Menerus ide-ide alternatif sebanyak mungkin untuk
2 B Beban S Rp…. Rp….
kan
dapat memenuhi fungsi dasar dari item
kerja tersebut. Pada tahapan ini seluruh
Jumlah ∑Rp W ∑Rp C
personel yang terlibat dituntut untuk
berpikir kreatif sebanyak-banyaknya dan
Sumber: Donomartono (1999)
akan membuat ide atau gagasan
berkembang cepat. Tahapan ini juga hanya
Nilai cost / worth = ∑Rp C / ∑Rp W
menampung ide-ide yang dikemukakan oleh
Keterangan tabel:

44 | K o n s t r u k s i a
VALUE ENGINEERING PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMENT (Aripurnomo – Nuridin)

personelnya tanpa melalui proses analisa TOTAL 6 100


dari ide-ide tersebut.
3. Tahap Analisa
1. Slight benefit
Bertujuan untuk melakukan evaluasi,
2. Moderate benefit
pembenahan dan analisa biaya yang 3. Major benefit
terdapat dalam ide yang dihasilkan dan Keterangan:
untuk mendata alternatif yang layak serta
• Dalam contoh ini terdapat tiga kriteria
berpotensi dalam menghasilkan alternatif
A, B, C yang akan dibandingkan mana
penghematan.
yang terbaik
Dalam tahap ini diadakan analisa terhadap
• Dari contoh diatas A lebih penting
masukan-masukan ide atau alternatif. Ide
dibanding B dengan tingkat
yang kurang baik dihilangkan. Alternatif
kepentingan moderate oleh karena itu
atau ide yang timbul diformulasikan dan
tertulis A2
dipertimbangkan keuntungan dan
• C lebih penting dari A dengan tingkat
kerugiannya yang dipandang dari berbagai
kepentingan moderate sehingga tertulis
sudut, kemudian dibuatkan suatu peringkat
C2 begitupun C terhadap B sehingga
hasil penilaian. Dalam mengevaluasi dapat
tertulis C2
menggunakan teknik diantaranya, metode
• Skor kemudian dijumlahkan. Pada tabel
paired comparison.
tertulis A memiliki skor A2 sehingga
Untuk penjelasan teknik-teknik tersebut
skornya 2. C memiliki skor C2 dan C2
adalah sebagai berikut:
sehingga skornya 4.
a. Metode Paired Comparison
• Skor tersebut kemudian
Metode paired comparison adalah
dipresentasikan sehingga didapatlah C
merupakan suatu metode penentuan sikap
=67%, A=33%, dan B= 0
atas pemilihan terbaik. Fungsinya sebagai
• Skor tersebut nantinya akan dibawa ke
pembobotan untuk menggambarkan
matriks analisis fungsi sebagai indeks
relative importance atau kepentingan relatif
atau bobot.
beberapa objek, yaitu semacam
pembobotan yang mengambarkan
Tabel 4. Metode Paired Comparison Bobot
kepentingan beberapa objek.
Metode paired comparison adalah salah satu Perse Deskr
B C D E F Skor
metode pengambilan keputusan terhadap ntase ipsi

dua atau lebih kriteria. Penggunaan metode A A3 A3 A3 A3 A3 15 41 A

paired comparison dikupas tuntas oleh B B3 B3 B3 B3 12 32 B


seorang engineer bernama Dr. Roy C C2 C2 C2 6 16 C
Woodhead. Contoh metode paired D D1 F1 2 5 D
comparison yang dikemukakan beliau yaitu: E E1 1 3 E
1 3 F
Tabel 3. Metode Paired Comparison Indeks TOTAL 37 100
Presenta Deskrip
B C Skor
se si b. Matriks Evaluasi
A A2 C2 2 33 A
Menurut Hutabarat (1995) matriks evaluasi
B C2 0 0 B
adalah suatu cara pengambilan keputusan
4 67 C
yang dapat menggabungkan kriteria

45 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 9 Nomer 1 | Desember 2017

kualitatif (tidak dapat diukur) dan kriteria Dengan:


kuantitatif (dapat diukur). Kriteria-kriteria B = Bobot
pada metode ini dapat ditinjau dari aspek I = Indeks
item pekerjaan yang dipilih, misalnya Y = Bobot x Indeks
pembiayaan, waktu pelaksanaan, jumlah ∑Y = Jumlah total pada baris Y
tenaga, kondisi lapangan, berat struktur, dan Tabel tersebut dijelaskan sebagai berikut:
sebagainya. Cara pelaksanaan metode ini • A, B, C adalah item pekerjaan yang
adalah: dianalisi VE
• Menetapkan alternatif-alternatif solusi • Untuk baris kriteria 1 sampai 9
yang mungkin merupakan asumsi kriteria dari item
• Menetapkan kriteria-kriteria yang pekerjaan yang dianalisis VE
berpengaruh • Untuk baris bobot diambil dari metode
• Memberikan penilaian untuk setiap paired comparason tabel 2.4
alternatif terhadap masing-masing • Untuk indeks diambil dari metode
kriteria paired comparason tabel 2.3
• Menghitung nilai total untuk masing- • Untuk pekerjaan alternatif yang dipilih
masing alternatif dilihat dari yang memiliki total indeks
• Memilih alternatif dengan nilai total dikali bobot (∑Y) terbesar.
terbesar Dari tabel diatas nilai dari Y didapat dengan
Dalam menghitung matriks evaluasi hasil perkalian indeks dengan bobot
menggunakan dua tabel, yaitu metode sementara. Dan hasil total dari total (∑Y)
paired comparison untuk mencari indeks menjadi bobot kesemuanya alternatif yang
dan bobot. Jadi nantinya metode paired berfungsi menjadi suatu alat untuk
comparison digunakan pada dua jenis tabel mengambil keputusan yang dapat
yaitu untuk mencari bobot pada kriteria menggabungkan kriteria kualitatif (tidak
desain total dan indeks untuk setiap kriteria dapat diukur) dan kriteria kuantitatif (dapat
desain. Kemudian setelah didapatkan skor diukur). Selain itu dengan adanya
berupa persentase maka angka tersebut pembobotan dengan cara perbandingan
dimasukan ke dalam matriks analisis fungsi nilai existing dan alternatif nanti bertujuan
secara rumus: Indeks x Bobot. Skor agar pembaca tahu bahwa dalam
terbesar dari perkalian inilah yang nantinya penganalisaan VE untuk suatu
akan menjadi pilihan. pembangunan konstruksi dengan
menghadirkan alternatif-alternatif tertentu
Tabel 5. Matriks analisis fungsi ternyata mempunyai tingkat kelemahan
Kriteria T ataupun kelebihan yang berbeda dilihat
Fungsi o dalam segi yang lain.
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 t
a 4. Tahap Rekomendasi
Bobot B B B B B B B B B l
Tahapan ini adalah tahap terakhir dalam
I I I I I I I I I ∑
1 A
Y rencana kerja Value Engineering yang
Y Y Y Y Y Y Y Y Y
bertujuan untuk menawarkan atau
I I I I I I I I I ∑
2 B
Y
memberikan laporan mengenai seluruh
Y Y Y Y Y Y Y Y Y
tahap sebelumnya dalam rencana Value
I I I I I I I I I ∑
3 C
Y
Engineering kepada pihak manajemen atau
Y Y Y Y Y Y Y Y Y
pemberi tugas untuk memutuskan apakah

46 | K o n s t r u k s i a
VALUE ENGINEERING PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMENT (Aripurnomo – Nuridin)

desain yang dipilih mampu dan baik untuk Merupakan biaya yang diperlukan untuk
dilaksanakan. (Saptono, 2012). proyek mulai beroperasi sampai proyek
selesai.
Pengertian Dinding
Estimasi Biaya Rinci Pekerjaan Struktur
Dinding adalah pekerjaan arsitektur yang
Bangunan
berfungsi sebagai pemisah / pembatas antar
ruang. Dinding merupakan bagian bangunan Merupakan estimasi biaya yang didasarkan
yang sangat penting bagi suatu konstruksi pada perhitungan rinci item pekerjaan
bangunan. Dinding membentuk dan struktur bawah maupun atas yang ada pada
melindungi seluruh isi bangunan baik dari proyek dan menggunakan analisis harga
segi konstruksi maupun dari segi artistik satuan.
bangunan.
Harga Satuan Pekerjaan Struktur
Jenis-jenis Dinding Bangunan

a. Dinding Batu Bata Merah Harga satuan pekerjaan meliputi:


b. Dinding Batu Bata Kapur a. Biaya bahan / material
c. Dinding Batako b. Biaya upah tenaga kerja
d. Dinding Bata Hebel atau Celcon c. Biaya peralatan
e. Dinding Beton Precast d. Biaya lain-lain
- Biaya subkontraktor
Estimasi Biaya Konstruksi - Biaya overhead proyek
- Biaya overhead umum
Estimasi biaya konstruksi adalah
perhitungan banyaknya biaya yang
Harga Pekerjaan Struktur Bangunan
diperlukan untuk bahan dan upah, serta
biaya-biaya lain yang berhubungan dengan Harga struktur bawah maupun atas
pembangunan / proyek tersebut (Ibrahim, didapatkan dari hasil perkalian antara
1994). volume pekerjaan struktur tersebut dengan
harga satuan pekerjaan.
Biaya Konstruksi HP : Vol x HSP…………
Dimana :
Biaya konstruksi terdiri dari:
HP : harga pekerjaan
1. Modal tetap (fixed capital)
Vol : volume tiap pekerjaan
Biaya modal tetap dibagi menjadi:
HSP : harga satuan pekerjaan
a. Biaya langsung (direct cost)
b. Biaya tak langsung (indirect cost)
Metodologi Penelitian
Biaya tidak langsung antara lain:
- Gaji dan tunjangan tim manajemen, Penelitian ini dilakukan di daerah Cibarusah
engineers, inspector yaitu Apartemen X, Cikarang. Penelitian
- Kendaraan dan peralatan konstruksi, dimulai dengan studi literatur baik melalui
termasuk bahan dan suku cadang buku-buku pustaka, internet, maupun
- Keuntungan pelaksana, pajak, perijinan bahan-bahan lainnya yang dapat dijadikan
dan asuransi. sebagai bahan referensi dan tambahan
2. Modal kerja (Working capital)

47 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 9 Nomer 1 | Desember 2017

pengetahuan, pengumpulan data-data, pengetahuan, pengumpulan data-data,


survey kondisi lapangan. survey kondisi lapangan.

Waktu Penelitian Data Penelitian

Penelitian berlangsung selama proses a. Data Primer


penyusunan data dan survey lapangan. Data primer adalah sumber data yang
Apabila ada kekurangan data yang terkait diperoleh langsung dari sumber asli (dari
dilapangan maka akan mengecek ulang dan lapangan) atau data pokok yang digunakan
meninjau kondisi lapangan yang berarti dalam melakukan analisa Value Engineering.
akan menambah atau memperpanjang Data primer berupa data yang dihasilkan
waktu penelitian ini. melalui survey langsung dilapangan.
b. Data Sekunder
Jenis Penelitian Data sekunder adalah data-data pendukung
yang dapat dijadikan masukan dan referensi
Jenis penelitian yang di lakukan disini ada
dalam melakukan analisa Value Engineering.
dua, yaitu:
Data sekunder, diantaranya sebagai berikut:
a. Studi kepustakaan
gambar site lokasi, denah bangunan, RKS,
b. Studi lapangan
RAB, harga satuan.

Bentuk Penelitian
Penerapan Rekayasa Nilai (Rencana
Bentuk penelitian yang digunakan untuk Kerja)
penelitian ini adalah dengan menggunakan
Setelah data-data diperoleh dan dilakukan
bentuk penelitian deskriptif dengan analisis
analisis rekayasa nilai untuk menghasilkan
data kualitatif. Bentuk deskriptif
adanya suatu penghematan biaya atau cost
merupakan bentuk penelitian yang
saving. Dalam melakukan analisis rekayasa
memusatkan perhatian pada masalah-
nilai dilakukan melalui empat tahapan,
masalah atau fenomena yang bersifat aktual
antara lain:
pada saat penelitian dilakukan, kemudian
menggambarkan fakta-fakta tentang
masalah yang diselidiki sebagaimana Tahap Informasi
adanya diiringi dengan interpretasi yang Tahap informasi adalah tahap permulaan
rasional dan akurat. (Nawawi, 2005: 64). dalam menyusun rencana kerja Value
Engineering yang bertujuan untuk
Tahap Persiapan mengumpulkan data-data yang
Dalam tahap persiapan ini, peneliti berhubungan dengan item-item pekerjaan
melakukan diantaranya: mengumpulkan yang akan di analisis, untuk memperoleh
data-data proyek, survey lapangan untuk item kerja yang akan dilakukan Value
mendapatkan gambaran umum kondisi Engineering dengan cara mendefinisikan
lapangan, studi pustaka baik melalui buku- fungsi item dalam proyek.
buku pustaka, internet, maupun bahan- Langkah-langkah penunjang yang biasa
bahan lainnya yang dapat dijadikan sebagai diterapkan dalam tahap informasi adalah
bahan referensi dan tambahan sebagai berikut:
a. Pengumpulan desain informasi
• Gambar-gambar perencanaan

48 | K o n s t r u k s i a
VALUE ENGINEERING PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMENT (Aripurnomo – Nuridin)

• Rencana Anggaran Biaya (RAB) c. Menentukan alternatif yang akan


• Schedule kegiatan, dan lain-lain memberikan kemampuan yang paling
Dalam proses evaluasi selanjutnya, data besar untuk penghematan biaya.
informasi tersebut dapat dijadikan Alternatif yang timbul diformulasikan,
kumpulan data yang dibutuhkan dan kemudian melakukan eliminasi ide-ide yang
disusun dalam suatu deskripsi kurang praktis dan menilai ide kreatifitas
permasalahan dan tujuan penghematannya. tersebut dari segi keuntungan dan
b. Penentuan sasaran studi kelemahannya dengan mencari potensi
Untuk mengetahui sasaran studi dan berapa penghematan biaya untuk setiap ide yang
besar perkiraan target penghematan biaya dievaluasi.
didapat dengan membuat struktur biaya
dari keseluruhan elemen obyek studi yang Tahap Rekomendasi
memperlihatkan dengan jelas bagian dari
Tahap rekomendasi merupakan tahap yang
keseluruhan elemen yang ada sebagai
terakhir dari rencana kerja rekayasa nilai.
sasaran studi tersebut.
Tahap ini bertujuan merekomendasikan
c. Pemilihan elemen dengan potensi
mengusulkan alternatif terbaik yang dipilih
penghematan optimum
sebagai pengganti desain aslinya.

Tahap Kreatif
Pembahasan Dan Analisis
Didalam Value Engineering sangat penting
Tahap ini dilakukan untuk mendapatkan
mengembangkan ide-ide untuk
memunculkan alternatif-alternatif dari informasi yang akurat terhadap item
elemen yang masih memenuhi fungsi pekerjaan apa yang akan dianalisis. Dari
tersebut, kemudian disusun secara data yang didapat dari narasumber, maka
sistematis. Alternatif-alternatif tersebut
perlu diolah dengan memilah item
dapat ditinjau dari berbagai aspek, antara
lain: pekerjaan dengan batasan yang ditentukan
a. Desain perencanaan yaitu 10 % terhadap biaya total
b. Bahan atau material
pembangunan sebelum pajak (Ppn). Maka
c. Cara atau metode pelaksanaan
pekerjaan dilakukan beberapa teknik identifikasi.
d. Waktu pelaksanaan pekerjaan
Cost Model
Tahap Analisis
Cost model dilakukan dengan membuat
Tujuan tahapan analisis ini adalah: suatu tabel pekerjaan dikelompokkan
a. Mengadakan evaluasi, mengajukan menurut elemen pekerjaan masing-masing.
kritik dan menguji alternatif yang Pada tabel tersebut juga dicantumkan
muncul selama tahapan pengembangan rencana anggaran biaya tiap item pekerjaan.
ide/spekulatif Cost model ini dibuat untuk memilih
b. Memperkirakan nilai uang untuk setiap pekerjaan mana yang akan dilakukan Value
alternatif Engineering dengan melihat tabel pekerjaan.
Bisa terlihat perbedaan biaya tiap elemen

49 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 9 Nomer 1 | Desember 2017

pekerjaan yang dijadikan sebagai pedoman 5


PEKERJAAN
1.587.091.440
PROVISIONAL SUM
dalam analisis Value Engineering.
PEKERJAAN
6 1.204.870.646
TAMBAH KURANG
Rincian Biaya (Cost Breakdown) SUB TOTAL 116.500.000.000

Analisis dilakukan dengan mengidentifikasi


PPN 10 % 11.650.000.000
pekerjaan yang akan dilakukan Value
Engineering pada rincian biaya proyek TOTAL 128.150.000.000
pembangunan apartemen ini. Terlihat dari
DIBULATKAN 128.150.000.000
RAB di atas bahwa pekerjaan arsitektur
mempunyai rencana biaya yang terbesar di
banding pekerjaan lainnya. - Presentase didapat dari jumlah uraian
pekerjaan dibagi total keseluruhan
Tabel 6. Rincian Anggaran Biaya Pekerjaan biaya proyek sebelum ppn
Arsitektur Dari tabel diatas sudah terlihat item
pekerjaan yang akan dilakukan proses value
No Uraian Jumlah(Rp) %
engineering tapi harus melihat lagi batasan
1 Pek. Dinding & Finishing 15.350.436.708 13.18
yang diberikan oleh owner yaitu sebesar 10
% hal ini dimaksudkan supaya dalam
2 Precast Façade 8.238.928.085 7.07 melakukan proses value engineering
mempunyai kriteria batasan pekerjaan
3 Pek. Pintu Jendela 9.993.175.794 8.58
mana sajakah yang bisa dilakukan proses
4 Pek. Plafond 3.005.077.228 2.58 tersebut, maka yang masuk kriteria atau
yang akan dilakukan proses value
5 Pek. Lantai 6.406.050.635 5.5
engineering hanya pada pekerjaan dinding.
6 Pek. Railing 1.442.449.592 1.25

Tahap Kreatif
7 Pek. Sanitary 1.784.385.965 1.53
Setelah melakukan tahap informasi, pada
8 Pek. Lai-lain 819.161.668 0.7
tahap kreatif ini akan dimunculkan
Sub Total 47.054.916.262
alternatif-alternatif desain / spek yang
digunakan sebagai pembanding dari desain
/ spek eksisting untuk dimungkinkan
Total Sebelum Ppn 116.500.000.000
adanya reduksi atau penghematan biaya
yang dikeluarkan owner dalam
pembangunan proyek apartemen ini.
Keterangan:
Karena item pekerjaan dinding sangat
No Uraian Total (Rp) banyak maka hanya akan diambil pekerjaan
PEKERJAAN yang dianggap mempunyai nilai yang
1 14.838.803.345
PERSIAPAN
PEKERJAAN
signifikan atau nilai biaya yang mencolok
2 45.208.397.501
STRUKTUR yaitu pekerjaan bata ringan 100 mm,
3
PEKERJAAN
47.054.916.262 pekerjaan bata ringan 75 mm, pekerjaan
ARSITEKTUR
plesteran, dan pekerjaan acian.
PEKERJAAN
4 6.605.920.804
PLUMBING

50 | K o n s t r u k s i a
VALUE ENGINEERING PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMENT (Aripurnomo – Nuridin)

Pekerjaan Dinding Eksisting


3 Plesteran DryMix
Tabel 7. Daftar desain / spek pekerjaan
dinding eksisting 4 Acian DryMix

No Item Pek Spek


Bata Broco, Perhitungan Estimasi Biaya Pekerjaan
1 ringan Lightbrick, Eksisting
100 mm setara Harga
No Item Pek Volume Total
Bata Broco, Sat
2 ringan Lightbrick, Pek
1 Dinding 11.717,95 156.074 1.828.866.841
75 mm setara 100 mm
Leichmix, Pek
3 Plesteran 2 Dinding 27.201,64 117.316 3.191.187.707
S3, setara 75 mm
Leichmix,
4 Acian
S3, setara 3 Plesteran 74.459,53 47.886 3.565.569.098

Pekerjaan Dinding Alternatif 1 4 Acian 74.459,53 21.534 1.603.411.539

Tabel 8. Daftar desain / spek pekerjaan


Total 10.189.035.185
dinding alternatif 1

No Item Pek Spek Perhitungan Estimasi Biaya Pekerjaan


Alternatif 1
Bata
1 ringan Thermoblock No Item Pek Volume
Harga
Total
Sat
100 mm
Pek
Bata 1 Dinding 11.717,95 133.589 1.565.388.806
2 ringan Thermoblock 100 mm
Pek
75 mm 2 Dinding 27.201,64 99.381 2.703.326.277
75 mm
Thermobond
3 Plesteran 3 Plesteran 74.459,53 33.017 2.458.430.332
(TB801A)
4 Acian 74.459,53 17.803 1.325.603.029
Thermobond Total 8.052.748.444
4 Acian
(TB901A)
Perhitungan Estimasi Biaya Pekerjaan
Pekerjaan Dinding Alternatif 2 Alternatif 2
Harga
Tabel 9. Daftar desain / spek pekerjaan No Item Pek Volume
Sat
Total

dinding alternatif 2 Pek


1 Dinding 11.717,95 135.934 1.592.867.391
100 mm
No Item Pek Spek
Pek
Bata 2 Dinding 27.201,64 101.194 2.752.642.852
75 mm
1 ringan Alpha
100 mm 3 Plesteran 74.459,53 33.11 2.465.355.069
Bata
2 ringan Alpha 4 Acian 74.459,53 17.775 1.323.518.162

75 mm

51 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 9 Nomer 1 | Desember 2017

Total 8.134.383.474
- Metode paired comparison mencari
indeks
- Matrik evaluasi
Perbandingan Harga / Cost Eksisting dan Tahap pertama sebelum melakukan analisa
alternatif
value engineering metode paired comparison
Item
Biaya / Cost Penghematan adalah membuat tabel analisa fungsi
Kerja
pekerjaan dinding dari mulai dinding
Dinding
Eksisting
Rp.10.189.035.185 eksisting, alternatif 1 dan alternatif 2. Yang
Alternatif
Rp.8.052.748.444 Rp.2.136.286.741
nantinya akan dibandingkan antara nilai
1
cost dan worth. Nilai cost / worth yang paling
Alternatif
2
Rp.8.134.383.474 Rp.2.054.651.711 besar adalah yang lebih baik untuk dipilih
namun itu saja baru menilai tingkat biaya
Analisis Fungsi Pekerjaan Dinding belum faktor lainnya.
Jadi, tabel analisa yang dibuat nantinya akan
Dalam perhitungan analisa value
memberikan informasi mengenai
engineering menggunakan metode paired perbandingan biaya saja antara pekerjaan
comparison, dengan urutan yang digunakan desain eksisting, alternatif 1 dan alternarif 2.
sebagai berikut: Tapi tidak mengindikasikan apakah desain
- Membuat tabel analisa fungsi
tersebut sudah cukup pantas untuk diterima
- Membuat list kriteria desain dari sebagai pengganti desain eksisting karena
masing-masing alternatif
belum membandingkan dengan faktor
- Metode paired comparison mencari
kriteria lain.
bobot

Tabel 10. Analisis Fungsi Pekerjaan Dinding

No Uraian Kata Kerja F.K. Benda Jenis Cost Worth 1 Worth 2

Membatasi Ruang Primer

P. Melindungi Penghuni Primer 10.189.035. 8.052.748 8.134.383.


1
Dinding 185 .444 474
Memberikan Privasi Sekunder

10.189.035. 8.052.748 8.134.383.


Total
185 .444 474
Cost / Worth 1 1.27 1.25

Keterangan dari tabel diatas: • Nilai cost / worth alternatif 2 (worth 2)


• Untuk kolom cost nilai didapat dari = 1.25
biaya pekerjaan dinding eksisting. • Nilai cost / worth diatas berarti
Untuk kolom worth 1 nilainya didapat menunjukan adanya penghematan, baik
dari biaya pekerjaan alternatif 1. Untuk pada pekerjaan alternatif 1 maupun
kolom worth 2 nilainya didapat dari alternatif 2 karena nilainya lebih dari 1.
biaya pekerjaan alternatif 2. Kemudian, tahap kedua sebelum melakukan
• Nilai cost / worth alternatif 1 (worth 1) analisa value engineering dengan
= 1.27 menggunakan metode paired comparison

52 | K o n s t r u k s i a
VALUE ENGINEERING PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMENT (Aripurnomo – Nuridin)

yaitu dengan membuat kriteria desain. B


B B2 4 33 B=Berat
Maksudnya disini adalah dengan membuat 2

faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi C C2 2 17


C=
Kekuatan
terlaksananya sebuah desain proyek. Setiap
D=Fire
alternatif desain yang dibuat haruslah 0 0
Resistance
memperhatikan berbagai faktor yang TOTAL 12 100
mempengaruhi secara positif maupun
negatif. Sehingga nantinya alternatif desain Keterangan tabel:
yang terpilih adalah desain yang paling tepat
• Terdapat empat ktriteria desain A=
dan sesuai untuk dilaksanakan.
Harga produk, B=Berat produk,
C=Kekuatan produk, dan D=Fire
Tabel 11. Kriteria desain alternatif 1 dan
resistance (ketahanan terhadap api)
alternatif 2
kemudian akan dibandingkan mana
Kriteria
Desain
Alternatif 1 Alternatif 2 yang terbaik
Harga Produk
Harga lebih murah Harga lebih mahal • A lebih penting dibanding B dengan
Rp.510.000/m3 Rp.530.000/m3
tingkat kepentingan moderat oleh
Berat Normal Lebih ringan 600 Lebih berat 750
Produk kg/m3 kg/m3
karena itu ditulis A2
• A lebih penting dibanding C dengan
Kekuatan Kekuatan tekan ≥ 4.0 Kekuatan tekan ≥ 3.0
Produk (N/mm2 ) (N/mm2 ) tingkat kepentingan moderat oleh
Fire Resistance Standar 2-4 jam Standar 2-4 jam karena itu ditulis A2
• A lebih penting dibanding D dengan
tingkat kepentingan moderat oleh
Kriteria desain diatas juga nantinya akan
karena itu ditulis A2
digunakan di analisa fungsi sebagai bobot
setelah dilakukan analisa dengan metode • B lebih penting dibanding C dengan
paired comparison. Kriteria desain yang tingkat kepentingan moderat oleh
dibuat diatas adalah faktor-faktor dari karena itu ditulis B2
masing-masing alternatif desain yang • B lebih penting dibanding D dengan
mungkin akan menghambat ataupun tingkat kepentingan moderat oleh
meningkatkan kinerja dari alternatif desain karena itu ditulis B2
tersebut. Faktor-faktor tersebut adalah • C lebih penting dibanding D dengan
harga produk, berat produk, kekuatan tingkat kepentingan moderat oleh
produk, fire resistance. karena itu ditulis C2
Selanjutnya setelah kriteria desain dibuat, • Skor 1 untuk slight
langkah selanjutnya adalah membuat bobot • Skor 2 untuk moderat
item kerja dengan metode paired • Skor 3 untuk major
comparison dan hasilnya adalah sebagai • Skor kemudian dijumlahkan. Pada tabel
berikut: tertulis A memiliki skor A2, A2, dan A2
sehingga skornya 6. B memiliki skor B2,
Tabel 12. Metode paired comparison bobot dan B2 sehingga memiliki skor 4. C
Prese
memiliki skor C2 sehingga skornya 2. D
B C D Skor Deskripsi
ntase tidak memiliki skor sehingga skornya 0.
A A A
A 6 50 A=Harga
2 2 2

53 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 9 Nomer 1 | Desember 2017

• Skor tersebut kemudian 0 0


C=Alternatif
2
dipresentasikan sehingga didapat
100
A=50%, B=33%, C=17%, dan D=0%
Setelah seluruh item kerja memiliki bobot
kerja, maka harus membuat indeks item Keterangan tabel:
kerja yang berisi perbandingan antara • Skor kemudian dijumlahkan. Pada tabel
desain eksisting, alternatif 1 dan alternatif 2, tertulis A memiliki skor A2 sehingga
sehingga nantinya akan diperoleh sebuah skornya 2. B memiliki skor B2, dan B2
indeks angka dari masing-masing item kerja sehingga skornya 4. C tidak memiliki
yang akan dikalikan dengan bobot item skor sehingga skornya 0.
kerja. Untuk lebih jelasnya perhitungan • Skor tersebut kemudian
indeks item kerja dari masing-masing dipresentasikan sehingga didapat
desain dapat dilihat pada tabel berikut: A=33%, B=67%, C=0%
• Indeks berat produk eksisting: 33%
Tabel 13. Metode paired comparison indeks • Indeks berat produk alternatif 1: 67%
harga • Indeks berat produk alternatif 2: 0%
B C Skor Presentase Deskripsi
Tabel 15. Metode paired comparison indeks
A B2 A2 2 33 A=Eksisting kuat tekan
B=Alternatif Presen
B B2 4 67 B C Skor Deskripsi
1 tase
C=Alternatif A A2 A2 4 67 A=Eksisting
0 0
2

100 B B2 2 33 B=Alternatif 1

0 0 C=Alternatif 2
Keterangan tabel:
100
• Skor kemudian dijumlahkan. Pada tabel
tertulis A tidak memiliki skor sehingga
skornya 0. B memiliki skor B2, dan B2 Keterangan tabel:
sehingga skornya 4. C memiliki skor C2 • Skor kemudian dijumlahkan. Pada tabel
sehingga skornya 2. tertulis A memiliki skor A2,dan A2
• Skor tersebut kemudian sehingga skornya 4. B memiliki skor B2
dipresentasikan sehingga didapat sehingga skornya 2. C tidak memiliki
A=0%, B=67%, C=33% skor sehingga skornya 0.
• Indeks harga produk eksisting: 0% • Skor tersebut kemudian
• Indeks harga produk alternatif 1: 67% dipresentasikan sehingga didapat
• Indeks harga produk alternatif 2: 33% A=67%, B=33%, C=0%
• Indeks kekuatan produk eksisting: 67%
Tabel 14. Metode paired comparison indeks • Indeks kekuatan produk alternatif 1:
berat 33%
B C Skor Presentase Deskripsi
• Indeks kekuatan produk alternatif 2:
0%
A B2 A2 2 33 A=Eksisting
B=Alternatif
B B2 4 67
1

54 | K o n s t r u k s i a
VALUE ENGINEERING PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMENT (Aripurnomo – Nuridin)

Tabel 16. Metode paired comparison indeks Indeks


2 Alternatif 67 67 33 33
fire resistance 1
Presen Indeks x
B C Skor Deskripsi 33 22 6 0 61
Bobot
tase
Indeks
A A2 A2 4 67 A=Eksisting 3 Alternatif 33 0 0 0
2
B=Alternatif Indeks x
B B2 2 33 17 0 0 0 17
1 Bobot

C=Alternatif Total 100


0 0
2

100 Keterangan tabel:


• Terdapat 4 item kerja yang masing-
masing memiliki bobot kerja yaitu
Keterangan tabel: Harga produk (50%), Berat produk
• Skor kemudian dijumlahkan. Pada tabel (33%), Kekuatan produk (17%), Fire
tertulis A memiliki skor A2,dan A2 resistance (0%)
sehingga skornya 4. B memiliki skor B2 • Pemberian nilai pada bobot
sehingga skornya 2. C tidak memiliki berdasarkan kepentingan kriteria
skor sehingga skornya 0. melalui analisa dengan metode paired
• Skor tersebut kemudian comparison
dipresentasikan sehingga didapat • Dari masing-masing item kerja
A=67%, B=33%, C=0% dilakukan pengalian antara indeks
• Indeks fire resistance produk eksisting: dengan bobot kerjanya
67% • Total hasil adalah jumlah dari (indeks x
• Indeks fire resistance produk alternatif bobot), dan dengan hasil terbesar yaitu
1: 33% diangka 61% yang berada pada
• Indeks fire resistance produk alternatif pekerjaan alternatif 1. Serta hasil dari
2: 0% inilah yang akan digunakan sebagai
Setelah membuat paired comparison untuk pengganti dari desain eksisting yang
indeks dan bobot, maka langkah selanjutnya mempertimbangkan kriteria harga
adalah dengan memasukan kedua indeks produk, berat produk, kekuatan produk,
tersebut ke dalam matriks evaluasi, yaitu dan Fire resistance .
sebagai berikut:
Tahap Rekomendasi
Tabel 17. Matriks analisis fungsi 1. Desain / spek eksisting
Pada desain / spek awal yang digunakan
Kriteria Total
No Fungsi
dalam proyek apartemen ini adalah sebagai
Harga Berat Kekuatan Fire. R berikut:

Bobot 50 33 17 0

Indeks
1 0 33 67 67
Eksisting
Indeks x
0 11 11 0 22
Bobot

55 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 9 Nomer 1 | Desember 2017

Tabel 18. Daftar desain / spek pekerjaan Terlihat bahwa dalam menggunakan
dinding eksisting pekerjaan dinding alternatif 1 karena harga
yang lebih rendah yaitu selisih Rp.
No Item Pek Spek
81.635.030 dari pekerjaan dinding alternatif
Bata Broco,
2 (nilai penghematan alternatif 1 – nilai
1 ringan Lightbrick,
100 mm setara penghematan alternatf 2 =
Bata Broco, Rp.2.136.286.741 – Rp.2.054.651.711=
2 ringan Lightbrick, Rp.81.635.030). Serta setelah dilakukan
75 mm setara matriks analisa fungsi memperlihatkan
Leichmix, kelebihan pada pekerjaan dinding alternatif
3 Plesteran
S3, setara 1 sebesar 61%.
Leichmix,
4 Acian
S3, setara
Kesimpulan

2. Usulan alternaif spek Dengan meninjau desain / spek pekerjaan


Setelah melakukan proses analisa value dinding eksisting kemudian dibandingkan
engineering matriks analisa fungsi terlihat dengan pekerjaan dinding alternatif 1 dan
pada pekerjaan alternatif 1, dari hasil alternatif 2, maka di dapat kesimpulan
perkalian indeks dengan bobot kemudian sebagai berikut:
dijumlahkan hasilnya adalah angka 61% dan 1. Pekerjaan dinding merupakan paket
angka inilah sebagai patokan dalam pekerjaan dengan biaya tinggi di
menentukan alternatif 1 sebagai pengganti banding pekerjaan precast façade,
desain eksisting karena sudah pekerjaan pintu & jendela, pekerjaan
mempertimbangkan semua aspek, maka plafond, pekerjaan lantai, pekerjaan
dengan alternatif 1 untuk menggantikan railing, pekerjaan sanitair.
desain atau spek eksisting yang adalah 2. Biaya pekerjaan dinding eksisting
sebagai berikut: (pekerjaan pasangan bata 100 mm,
pekerjaan pasangan bata 75 mm,
Tabel 19. Daftar desain / spek pekerjaan pekerjaan plesteran, pekerjaan acian)
dinding alternatif 1 (yang diusulkan) adalah sebesar Rp. 10.189.035.186.
Penerapan value engineering alternatif
No Item Pek Spek 1 di dapatkan biaya Rp. 8.052.748.444
Bata atau ada penghematan sebesar Rp.
1 ringan Thermoblock 2.136.286.741 (20,97%).
100 mm 3. Penerapan value engineering alternatif
Bata
2 di dapatkan biaya Rp. 8.134.383.474
2 ringan Thermoblock
75 mm atau ada penghematan sebesar Rp.
2.054.651.711 (20,17%).
Thermobond
3 Plesteran 4. Penurunan biaya dari masing-masing
(TB801A)
alternatif lebih dari 20%
Thermobond
4 Acian
(TB901A)

3. Dasar pertimbangan penggunaan


desain / spek perhitungan alternatif

56 | K o n s t r u k s i a
VALUE ENGINEERING PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMENT (Aripurnomo – Nuridin)

Daftar Pustaka

Asiyanto, Ir. MBA. IPM. 2005. Manajemen


Produksi untuk Jasa Konstruksi. Jakarta : PT.
Pradnya Paramita
Berawi, Ali, Muhammed. Ph.D. 2015.
Rekayasa Inovasi Mega Proyek Infrastruktur
(Studi Kasus Jembatan Selat Sunda). Jakarta :
UI-Press
Donomartono, 1999. Aplikasi Value
Engineering Guna Mengoptimalkan Biaya
Pada Tahap Perencanaan Konstruksi Gedung
Dengan Struktur Balok Beton Pratekan
Ervianto, I, Wulfram. 2002. Manajemen
Proyek Konstruksi. Yogyakarta : CV. Andi
Offset
Husen, Abrar. Ir.MT. 2010. Manajemen
Proyek (Perencanaan, Penjadwalan, dan
Pengendalian Proyek). Yogyakarta : CV. Andi
Offset
Pontoh, Monica, Magdalena. 2013. Aplikasi
Rekayasa Nilai Pada Proyek Konstruksi
Perumahan (Studi Kasus Perumahan Taman
Sari Metropolitan), Manado
Rumintang, Anna. 2008. Analisa Rekayasa
Nilai Pekerjaan Struktur Gedung Teknik
Informatika UPN “Veteran”, Jawa Timur.
Sukma, Bima. 2011. Aplikasi Value
Engineering Dengan Metode “Paired
Comparation” Pada Struktur Pelat Beton
(Studi Kasus Gedung “X” Empat Lantai).
Jakarta.

57 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 9 Nomer 1 | Desember 2017

58 | K o n s t r u k s i a

Anda mungkin juga menyukai