(The Application of Value Engineering with Paired Comparison Method in Concrete Plate Structure)
ABSTRACT
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji jenis prosentase bobot pekerjaan. Bila memiliki
pekerjaan di bidang konstruksi yang paling bobot pekerjaan besar, maka item pekerjaan
banyak mengeluarkan anggaran biaya proyek tersebut potensial untuk dianalisis VE. Cost
dan alternatif desain terbaik yang dapat model adalah suatu model yang digunakan
mengefisiensi biaya konstruksi dengan untuk menggambarkan distribusi biaya total
memperhatikan berbagai kriteria desain, serta suatu proyek. Analisis fungsi merupakan basis
untuk menghitung berapa besarnya nilai cost utama di dalam VE karena analisis inilah yang
saving yang terjadi dalam perencanaan biaya membedakan VE dari teknik-teknik
total proyek setelah dilakukan analisis VE. penghematan biaya lainnya.
2. Tahap kreatif
Estimasi Biaya Rinci Pekerjaan Struktur
Bangunan Mengembangkan alternatif yang mungkin
untuk memenuhi fungsi primer dan sekunder.
Estimasi Biaya Kontruksi adalah perhitungan Tahap ini juga menjawab pertanyaan tentang
banyaknya biaya yang diperlukan untuk bahan cara apa saja yang dilakukan untuk
dan upah, serta biaya-biaya lain yang menemukan kebutuhan, dan hal apa yang
berhubungan dengan pembangunan/proyek ditampilkan oleh fungsi yang diinginkan.
tersebut (Ibrahim, 1994). Biaya konstruksi
3. Tahap analisis
terdiri dari modal tetap (fixed capital) dan
modal kerja (working capital). Pada tahap ini dilakukan evaluasi terhadap
alternatif-alternatif yang telah dibentuk dan
Estimasi biaya rinci pekerjaan struktur
melakukan pemilihan nilai terbesar. Tahap ini
bangunan adalah estimasi biaya yang
juga menjawab pertanyaan tentang apa yang
didasarkan pada perhitungan rinci item
harus dilakukan, dan bagaimana biayanya.
pekerjaan struktur bawah maupun atas yang
Dalam tahap ini terdapat metode paired
ada pada proyek dan menggunakan analisis
comparison dan matriks evaluasi yang dapat
harga satuan. Harga Satuan Pekerjaan Struktur
digunakan untuk menganalisis alternatif yang
Bangunan yaitu terdiri dari biaya
dibentuk.
bahan/material, biaya upah tenaga kerja, biaya
peralatan dan biaya lain-lain. Harga pekerjaan Metode Paired Comparison merupakan salah
struktur bawah maupun atas didapatkan dari satu metode penentuan sikap atau pemilihan
hasil perkalian antara volume pekerjaan terbaik. Kegunaan metode ini semacam
struktur tersebut dengan harga pekerjaan. pembobotan untuk menggambarkan relative
importance atau kepentingan relatif beberapa
obyek. Menurut Hutabarat (1995) matrik
METODE PENELITIAN
evaluasi adalah salah satu alat pengambilan
keputusan yang dapat menggabungkan kriteria
Dalam penelitian ini digunakan studi kasus kualitatif (tak dapat diukur) dan kriteria
pada Proyek Pembangunan Gedung Pariwisata kuantitatif (dapat diukur). Kriteria-kriteria pada
Kabupaten Sleman. Metode penelitian yang metode ini dapat ditinjau dari aspek item
digunakan adalah metode deskriptif. pekerjaan yang dipilih, misalnya pembiayaan,
waktu pelaksanaan, jumlah tenaga, kondisi
Tahap Kerja Value Engineering lapangan, berat struktur dan sebagainya.
Setelah seluruh item kerja memiliki bobot jelasnya perhitungan indeks item kerja dari
kerja, selanjutnya dibuat indeks item kerja masing masing desain bisa dilihat pada Tabel
yang berisi perbandingan antara eksisting 8. Setelah dibuat paired comparison untuk
desain, alternatif desain 1 dan 2, sehingga indeks dan bobot, langkah selanjutnya adalah
nantinya akan diperoleh sebuah indeks angka dengan memasukkan kedua indeks tersebut ke
dari masing-masing item kerja yang akan dalam matriks evaluasi seperti yang
dikalikan dengan bobot item kerja. Untuk lebih ditampilkan pada Tabel 9.
Dari Tabel 8 tampak adanya 6 item kerja yang Mutu Beton : fc = 25 MPa
masing-masing memiliki bobot kerja, yaitu Mutu Baja : fy = 240 MPa
mutu beton (41%), biaya (32%), waktu (16%), Tebal Pelat : 120 mm
kontrol (5%), cuaca (3%) dan SDM (3%). Dari Diameter Tulangan : 10 mm
masing masing item kerja dilakukan pengalian
antara indeks dengan bobot kerjanya. Total Pada proyek tersebut direncanakan pekerjaan
hasil adalah jumlah dari bobot dikali nilai. pelat beton akan dikerjakan oleh pihak
Untuk memilih pekerjaan alternatif dilihat dari kontraktor dengan peralatan dan SDM yang
yang memiliki total nilai terbesar. Dari hasil dimiliki.
total yang diperhitungkan didapatlah angka 59 2. Usulan alternatif desain
% pada alternatif 2 sebagai pilihan yang akan
dipakai menggantikan desain eksisting karena Berdasarkan analisis value engineering dengan
memiliki keuntungan yang lebih besar dari menggunakan metode paired comparison,
semua desain dengan memperhatikan kriteria diusulkan menggunakan alternatif desain kedua
mutu beton, waktu, pengontrolan, cuaca serta untuk menggantikan desain eksisting yang
jumlah SDM. dipakai oleh pihak kontraktor, yaitu
menggunakan beton precast dengan mutu yang
Tahap Pengembangan berbeda yaitu fc’ = 37,35 MPa dan tebal pelat
beton 12 cm.
Dalam penelitian tidak dilakukan analisis value 3. Dasar pertimbangan
engineering pada tahap pengembangan, karena
kurangnya data yang bisa dianalisis yang Dengan menggunakan analisa value
diperlukan untuk menganalisis pasca engineering metode paired comparison,
pembangunan proyek. Analisis value dipertimbangkan juga berbagai hal yang
engineering dengan metode paired comparison melatarbelakangi alternatif desain beton
cukuplah kiranya untuk memilih alternatif pracetak sebagai usulan desain baru yaitu:
desain yang akan dipilih dengan a. Waktu pengerjaan yang relatif lebih cepat
mempertimbangkan kriteria desain pada pra karena sudah dikerjakan di pabrik dan
maupun pelaksanaan proyek, sehingga tidak tinggal membawanya ke lapangan.
diperlukan analisis life cycle cost untuk
perhitungan biaya-biaya operasional dan b. Mutu beton yang lebih baik karena
pemeliharaan atau biaya lain yang timbul pasca dikerjakan oleh para ahli di bidangnya.
pembangunan proyek akibat dihadirkannya c. Pelaksanaan di lapangan dengan
beberapa alternatif di atas. menggunakan pelat precast tidak terganggu
oleh masalah cuaca yang berubah-ubah
Tahap Rekomendasi seperti hujan.
1. Desain eksisting d. Jumlah SDM yang dipakai untuk
mengerjakan desain alternatif ini lebih
Pada desain awal untuk item pekerjaan pelat sedikit, sehingga dapat mengurangi biaya
lantai pada proyek tersebut, desain yang dipakai upah pekerja.
yaitu:
178 B. Sutrisno & M. Priyo / Semesta Teknika, Vol. 16, No. 2, 172-178, November 2013
e. Kontrol pelaksanaan lebih baik karena hanya (menggunakan pelat precast), rencana
mengontrol kedatangan dan pemasangan anggaran biaya yang dikeluarkan akan
pelat precast di lapangan. bertambah sebesar Rp. 4.208.058,09 yaitu
menjadi sebesar Rp.1.244.208.058,00.
Dengan menggunakan desain alternatif kedua
yaitu penggunaan pelat precast, ada
penambahan anggaran sebesar Rp. DAFTAR PUSTAKA
4.208.058,09.- Meskipun tidak ada
penghematan biaya, akan tetapi akan
Barrie, D. dan Poulson, B. (1984). Manajemen
mendapatkan kualitas pelat lantai yang lebih
Konstruksi Profesional. Alih Bahasa
baik dari desain eksisting.
Sudinarto. 1990. Edisi Kedua. Jakarta :
Erlangga.
KESIMPULAN
Dell’Isola, A. (1974). Value Engineering in the
Construction Industry. New York:
1. Dari analisis breakdown dan cost model, Construction Publishing Corp., Inc.
dapat disimpulkan bahwa item pekerjaan
Hutabarat, J. (1995). Rekayasa Nilai ( Value
pelat lantai adalah item pekerjaan yang
Engineering ). Malang: Institut Teknologi
paling banyak menghabiskan dana proyek,
Nasional.
sehingga diambil item pekerjaan ini untuk
dilakukan analisis value engineering Ibrahim, B. (1994). Rencana dan Estimate Real
dengan metode Paired Comparison. of Cost. Jakarta : Bumi Aksara.
2. Terdapat 2 desain alternatif yang
PENULIS:
dimunculkan untuk mengganti desain
eksisting yang saat ini digunakan, yaitu
dengan mengurangi tebal pelat beton menjadi Budi Sutrisno
10 cm dengan mutu yang sama dengan mutu Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil,
desain eksisting, dan juga menggunakan Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah
pelat precast. Pada alternatif desain pertama Yogyakarta, Jalan Lingkar Selatan, Tamantirto,
yaitu mengurangi tebal pelat beton menjadi Kasihan, Bantul 55183.
10 cm, terjadi penghematan biaya proyek
sebesar Rp. 10.569.562,84,-. Pada alternatif Mandiyo Priyo
kedua dengan menggunakan pelat Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik,
pracetak/precast, tidak terjadi penghematan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Jalan
biaya proyek, melainkan terjadi pengeluaran Lingkar Selatan, Tamantirto, Kasihan, Bantul
biaya proyek sebesar Rp.4.208.058,09. 55183.
3. Dari hasil analisis Paired comparisons dan
matriks evaluasi perbandingan alternatif,
pekerjaan alternatif 2 mendapatkan
persentase 59 %, kemudian alternatif 1
mendapatkan persentase 25% dan desain
eksisting 16 %.
4. Alternatif 2 (pelat precast) terpilih sebagai
pilihan yang akan dipakai untuk
menggantikan desain eksisting karena
memiliki keuntungan yang lebih besar dari
semua desain dengan memperhatikan kriteria
mutu beton, waktu, pengontrolan, cuaca serta
jumlah SDM.
5. Dengan menggunakan desain eksisting,
Rencana Anggaran Biaya yang dikeluarkan
untuk membangun Gedung Pariwisata
Kabupaten Sleman adalah sebesar Rp.
1.240.000.000,00,- sedangkan jika
menggunakan alternatif desain kedua