Anda di halaman 1dari 2

Definisi:

Value engineering merupakan sebuah metode penghematan biaya dengan cara


mengidentifikasi dan mereduksi biaya yang tidak perlu tanpa mengurangi fungsi dari
proyek itu sendiri.
Keunggulan:
Adanya upaya pendekatan yang sistematis, rapi, dan terencana dalam melakukan analisis
nilai (value) dari pokok masalah terhadap fungsi atau kegunaannya tapi tetap konsisten
terhadap tampilan, kualitas/mutu, dan perawatan dari proyek.
Tujuan value engineering:
1. Menentukan pekerjaan apa saja yang dapat dilakukan Value Engieering atau di reduksi
guna menghemat biaya
2. Mengetahui kriteria-kriteria apa yang membuat pekerjaan itu layak digunakan sebagai
alternatif desain
3. Mengetahui penghematan biaya yang diperoleh dengan penerapan Value Engineering
4. Mengetahui besar penghematan yang diperoleh dari penerapan rekayasa nilai.
Latar belakang:
Dalam pelaksanaan konstruksi metode yang dipakai menjadi salah satu faktor
penting yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuan dari proyek tersebut seperti efisiensi
biaya, mutu dan waktu. Pada pelaksanaannya sering ditemukan masalah seperti pemakaian
material yang tidak efisien, sumber daya manusia yang kurang terampil dan waktu
pelaksanaan proyek yang tidak sesuai sehingga berpotensi menjadi pemborosan biaya.
Aspek pembiayaan yang besar menjadi pusat perhatian untuk dilakukan analisa kembali
dengan tujuan untuk mencari penghematan. Salah satu metode yang dapat dijadikan kajian
penghematan biaya adalah metode value engineering, metode ini dimaksudkan agar biaya-
biaya dan usaha-usaha yang tidak diperlukan dapat dihilangkan sehingga nilai atau biaya
proyek tersebut dapat berkurang.
Rekayasa nilai (Value Engineering) adalah metode yang terorganisir untuk
menganalisis suatu masalah dengan tujuan untuk mendapatkan fungsi-fungsi yang
diinginkan dengan biaya dan hasil akhir yang optimal. Rekayasa nilai digunakan untuk
mendapatkan suatu alternatif atau ide yang bertujuan untuk memperoleh biaya yang lebih
baik atau lebih rendah dari biaya perencanaan awal tanpa mengabaikan mutu/kualitas
pekerjan. Metode Analisis Value Engineering mempunyai keunggulan, yaitu adanya upaya
pendekatan yang sistematis, rapi, dan terencana dalam melakukan analisis nilai (value) dari
pokok masalah terhadap fungsi atau kegunaannya tapi tetap konsisten terhadap tampilan,
kualitas/mutu, dan perawatan dari proyek.
Metode ini cukup diperlukan karena dalam pelaksaan pembangunan hampir semua
stakeholders proyek selalu berpedoman pada konsep penghematan biaya dan sekaligus
meningkatkan mutu. Hampir semua desain proyek mengandung biaya-biaya yang tidak
perlu dalam desainnya. Hal ini karena akan sangat mustahil untuk menyatukan semua
detail proyek konstruksi yang mampu membuat suatu keseimbangan value fungsional
antara biaya, kinerja dan keandalan tanpa adanya review Value Engineering.
Hasil atau output dari Value Engineering:
1. Daftar pekerjaan yang akan dilakukan VE (hasil dari tahapan informasi)
2. Ide dan gagasan alternatif sebagai pembanding rencana awal (hasil dari tahapan
kreatif)
3. Gambaran estimasi biaya siklus hidup proyek setelah dilakukan VE (Hasil dari
LCC)
4. Selisih harga rencana awal dengan setelah dilakukan VE (hasil dari tahapan
penyajian)
Tahapan metode VE:
1. Tahap Informasi (Information Phase)
2. Tahap Analisis Fungsi (Function Analysis)
3. Tahap Kreatif (Creative Phase)
4. Tahap Evaluasi (Evaluation Phase)
5. Tahap Pengembangan (Development Phase)
6. Tahap Penyajian (Recommendation Phase)
7. F.A.S.T Diagram
8. Biaya Siklus Hidup atau Life Cycle Cost ( LCC )

Anda mungkin juga menyukai