Anda di halaman 1dari 4

Nama : Yosia Suwadi Siringoringo

NPM : 2306185340
Tugas : #2, Resume Value Standard and Body of Knowledge (SAVE
International) 2007 Edition
Mata Kuliah : Sistem Rekayasa Nilai

1. Standar Nilai
a. Tujuan dan Lingkup dari Standar
Tujuan pembuatan standar ini adalah untuk menggambarkan langkah-langkah dan
komponen-komponen untuk membantu seorang manajer dan praktisi agar bisa
meningkatkan nilai dari proyek yang sedang dikerjakan.
b. Standar Nilai
Standar Nilai sendiri adalah pembakuan Metodologi Nilai agar bisa menjadi
pedoman Rencana Kerja agar bisa menambah nilai pada sebuah proyek dengan
analisa Fungsi. Di dalam sebuah Rencana Kerja terdapat beberapa fase,
diantaranya:
• Fase Informasi • Fase Evaluasi
• Fase Analisa Fungsi • Fase Pengembangan
• Fase Kreatifitas • Fase Pemaparan
2. Kerangka Keilmuan
a. Sejarah
Analisis Nilai pertama kali digagas untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan
material kelistrikan saat terjadi Perang Dunia ke-2 pada tahun 1940-an.
Penggagasnya adalah Lawrence D. Miles yang saat itu bekerja di sebuah
kontraktor pertahanan bernama General Electric. Miles memberikan sebuah
gagasan metode yang mengintegrasikan inovasi dan fungsi yang pada akhirnya
disebut Analisi Nilai. Melihat keberhasilan metode tersebut, pada tahun 1959 para
teknisi dan praktisi membuat sebuah kelompok bernama Society of American
Value Engineers yang kemudian berganti nama menjadi SAVE International di
tahun 1995.
b. Ringkasan
Secara ringkas, standar ini akan memaparkan Metodologi Nilai, dimana definisinya
adalah menggabungkan beberapa ilmu untuk meningkatkan sebuah nilai proyek
melalui Analisa Fungsi. Nilai disini adalah kesesuaian pendanaan sebuah proyek
dan pelayanannya. Nilai sering direpresentasikan sebagai:
Value= Fungsi/Sumber Daya
c. Penerapan
Metodologi Nilai bisa diterapkan di tahap mana saja di dalam sebuah proyek.
Namun penerapan yang paling maksimal adalah pada tahap pengembangan awal.
Hal itu dikarenakan kita bisa menarik fungsi dasar kenapa proyek tersebut harus
dilakukan. Contoh-contoh penerapannya adalah pada:
• Proyek Konstruksi • Sistem Bisnis
• Manufaktur Produk • Organisasi Pelayanan
d. Studi Durasi Pada Proyek
Pembelajaran sebuah nilai dilakukan melalui Workshop/Lokakarya dan umumnya
ada 3 tahap, yaitu:
a. Pra- Lokakarya (Persiapan)
b. Lokakarya (Penerapan 6 fase Rencana Kerja)
c. Pasca-Lokakarya (Dokumentasi dan Penerapan)
e. Teknik Rencana Kerja
Rencana Kerja adalah prosedur untuk mengarahkan ke pengembangan sebuah
nilai proyek. Rencana Kerja dibentuk dari gagasan-gagasan tiap individu lalu
digabungkan ke dalam sebuah tim. Para petinggi akan menampung gagasan
tersebut dan akan mengevaluasi apakah sesuai dengan tujuan dari proyek
tersebut. Penulisan fungsi pada suatu proyek dilakukan menggunakan FAST.
Berikut ini adalah diagram alur proses Mempelajari Nilai melalui Workshop atau
Lokakarya.

f. Kegiatan Workshop/Lokakarya
a. Kegiatan Pra-Lokakarya (Persiapan)
Bertujuan untuk merencanakan dan mengorganisir Studi Nilai. Aktifitas yang
dilakukan pada tahap ini adalah mencari data dan informasi untuk bisa
menentukan lingkup – lingkup seperti penentuan spesfifikasi teknis, gambar
rencana, laporan, perkiraan durasi proyek. Pada tahap ini juga customer sudah
harus tahu proyek apa yang akan dilakukan.
b. Kegiatan Workshop (Rencana Kerja)
Bertujuan untuk memperdalam proyek yang akan dikerjakan dan memahami
kendala yang dapat memepengaruhi pengambilan keputusan. Aktifitas yang
dilakukan pada tahap ini adalah:
• Fase Informasi
Mengidentifikasi dan mempriotritaskan isu-isu strategis yang menjadi
concern, memaparkan rencana proyek, dan menyebarkan informasi-
informasi terkait rencana proyek yang akan dikerjakan.
• Fase Analisa Fungsi
Memahami bentuk proyek dari sudut pandang kefungsiannya; apa yang
harus dikerjakan di proyek.
• Fase Kreatifitas
Membangkitkan sejumlah ide yang berkait untuk menjalankan fungsi
dari proyek tersebut.
• Fase Evaluasi
Menyaring gagasan-gagasan yang telah teridentifikasi memiliki potensi
paling tinggi untuk mengembangkan proyek
• Fase Pengembangan
Menganalisa lebih dalam dan mengembangkan ide untuk membuat
nilai-nilai alternatif di suatu proyek
• Fase Pemaparan
Memaparkan nilai-nilai alternatif kepada manajemen tim, petinggi, dan
pengambil keputusan
c. Kegiatan Pasca-Workshop
Memastikan nilai-nilai alternatif terimplementasi berdasarkan keuntungan
yang sesuai dengan Studi Nilai/ Value Study
g. Peran dan Tanggung Jawab
a. Manajemen
Menunjukan kepemimpinan yang jelas, mendukung penelitian-penelitian
yang dilakukan melalui persetujuan dan dana, membimbing Pelaksanaan
Value Study.
b. Team Leader
Memastikan dengan benar peng-aplikasian dari Metodologi Nilai dan
mengiikuti Rencana Kerja, Membimbing semua Anggota Tim yang terlibat,
menjadwalkan pertemuan-pertemuan penting terkait Value Study, dan lain-
lain.
c. Anggota Tim
Mengikuti dengan akurat setiap perintah dari Team Leader, berkonsultasi
dengan Team Leader terkait setiap permasalahan dan progress, memahami
setiap tujuan kegiatan yang selaras dari pihak Manajemen dan Team Leader,
dan lain-lain.
h. Kompetensi Utama Untuk Praktisi Nilai
Untuk Para Praktisi Metode atau Keilmuan ini perlu mengikuti prinsip-prinsip
berikut ini agar bisa secara efektif berkomunikasi dan me-manajemen tim yang
dibentuk. Berikut adalah prinsip-prinsipnya:
• Prinsip-prinsip Nilai • Kreatifitas
• Nilai Perencanaan Kerja • Evaluasi
• Strategi Penyusunan Kesempatan • Dokumentasi Studi Value Method
• Analisa Fungsi • Teknik Pemaparan
• Fungsi, Performa, Nilai, Biaya, • Manajemen Program Nilai
dan Atitut Customer

Anda mungkin juga menyukai