PENDAHULUAN
c. Survei lapangan
Untuk survei di lapangan, perlu diadakan agar Penulis
dapatmengetahui bagaimana kondisi di lapangan dalam pelaksanaan
pekerjaan.
d. Data Proyek
Pengambilan data proyek pada pelaksanaan Kerja Praktik dilakukan
dengan permintaan softcopy dan hardcopy dokumen tender.
1. Perencanaan
2. Penjadwalan
3. Pengendalian Proyek
a. Aspek keuanngan
Ini berkaitan dengan pembelajaran dan pembiyaan proyek.
Biasanya berasal dari modal sendiri dana tau pinjaman bank atau
investor dari dalam jangka pendek atau jangka panjang.
e. Aspek harga
Masalah ini timbul karena kondiso eksternal dalam hal persaingan
harga, yangtidak merugikan perusahaan karena produk yang
g. Aspek pemasaran
Berkaitan dengan perkembanga factor eksternal sehubungan
dengan persaingan harga, strategi promosi , mutu produk serta
analisis pasar yang salah terhadap produksi yang dihasilkan.
h. Aspek mutu
Berkaitan dengan kualitas produk akhir yang nantinya dapat
menimbulkan daya saing serta meberikan kepuasan bagi
pelanggan.
i. Aspek waktu
Maslah waktu dapat menimbulkan kerugian biaya bila terdapat dari
yang direncanakan serta akan menguntungkan bila dapat
dipercepat.
Agar keinginan dan kebutuhan masing- masing pihak dalam suatu proyek
agar dapat untuk pencapaian sasaran dan tujuan, perlu dilakukan
identifikasi terhadap organisasi individual (stakeholder) selama peoyak
berlangsung. stateholder proyek secara umum dapat diuraikan sebagai
berikut:
a. Manajer Proyek
Seseorang yang bertanggung jawab mengelola proyek.
a. Pemilik Proyek
Seseorang atau perusahaan yang mempunyai dana, memberikan
tugas kepada seseorang atau perusahaan yang memiliki keahlian
dan pengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan agar hasil proyek
sesuai sasaran dan tujuan yang ditetapkan.
b. Konsultan
Seseorang atau perusahaan yang situnjuk oleh pemilik yang
memiliki keahlian dan pengalaman membangun proyek konstruksi
c. Kontraktor
Perusahaan yang dipilih dan disetujui untuk melaksanakan
pekerjaan konstruksi yang direncanakan sesuai dengan keinginan
pemilik proyek dan bertanggung jawab penuh terhadap
pembangunan fisik proyek penentuan kontraktor melalui lelang
tender atau melalui penunjukan langsung.
d. Sub Kontraktor
Pihak yang ditunjukan oleh kontraktor dan disetujui oleh pemilik
untuk mengerjakan sebagian pekerjaan kontraktor pada bagian fisik
proyek yang memiliki keahlian khusus/special.
e. Pemasok (Supplier)
Pihak yang ditunjukan oleh kontraktor untuk memasokkan material
yang memiliki kualifikasi yang di inginkan oleh pemilik.
Kelebihannya dari hotel adalah tata ruangnya yang relatif lebih nyaman.
Dengan penawaran 4 jenis tipe kamar hotel yang berbeda agar bisa
menjangkau kebutuhan penggunanya menyesuaikan dengan besar dana
yang dipertimbangkan.
DIRECTUR
PROJECT
PROJECT
JOB DESK INSPECTOR MANAGER
SITE MANAGER
ALYA
ADMIN PROJECT
MONA
JOB DESK
INSPECTOR
- KONTROL PROGRES
- KONTROL LIST BARANG YANG MASUK
- KONTROL METODE/CARA PELAKSANAAN
Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT Sekawan Chandra
Abadi
Gambar 2.2 Struktur Organisasi
PT.Sekawan Chandra Abadi
Sumber : PT.Sekawan Chandra
Deskripsi Proyek
3.1 Dinding
Dinding adalah salah satu elemen bangunan yang berfungsi
memisahkan/ membentuk ruang.Teknologi menghadirkan fungsi baru dari
dinding dan menyuguhkan berbagai macam jenis finishing-nya. Fungsi
lain dari dinding yaitu sebagai pendefinisi ruangan, peredam suara,
pelindung bagian dalam bangunan dari cuaca dan sebagainya. Berdasarkan
fungsinya, dinding terbagi menjadi beberapa bagian. Di antaranya dinding
partisi, dinding pembatas (boundary wall), dinding penahan (retaining
wall) dan sebagainya.
28 september, 23.30)
28 september, 23.30)
seperti berikut, secara visual batu bata bakar mempunyai siku bidang-
bidang sisi datar, tidak menunjukan retak-retak dan perubahan bentuk
yang berlebihan, kecuali bentuk lain yang disengaja karena proses
pencetakan yang diizinkan. Batu bata bakar yang diproduksi dengan
mesin press dan konvensional tidak semua ukurannya yang persis
sama, adanya penyimpangan ukuran batu bata yang tidak memenuhi
Standar Nasional Indonesia, oleh karena itu ada penyimpangan ukuran
maksimum batu bata yang diperbolehkan menurut SK SNI-S-04-1989-
F dapat dilihat pada table.
Kuat tekan batu bata bakar adalah besarnya kemampuan batu bata
menerima beban maksimum sampai pecah/hancur, Jika batu bata bakar
yang diuji kuat tekannya dibawah 2,5 N/mm2 batu bata tersebut tidak
memenuhi standar, jika kuat tekannya besar dari 2,5 N/mm2 berarti
memenuhi standar, jika kuat tekan 5 N/mm2 berarti memenuhi kelass
50 dan seterusnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini
Dinding Batako
Batako merupakan material untuk dinding yang terbuat dari batu
buatan/ cetak yang tidak dibakar. Terdiri dari campuran tras, kapur (5
: 1), kadang – kadang ditambah PC. Karena dimensinya lebih besar
dari bata merah, penggunaan batako pada bangunan bisa menghemat
plesteran 75%, berat tembok 50% – beban pondasi berkurang.
28 september,23.30)
30 september,22.45)
Kelebihan batako
Ukurannya lebih besar dari pada bata merah sehingga
membutuhkan lebih sedikit batako dan material perekatsaat
pembangunan.
Ukuranya cenderung sama dan cetakanya leih rapi
dibandingkan bata merah.
Dengan ukuran yang leih besar, maka akan menghemat waktu
dan tenaga saat melakukan pembangunan.
Lebih mudah dipotong dengan rapi.
Kedap air sehingga meminimalisir perembesan air hujan
Lebih ringan dibandingkan bata merah (karena ada rongga di
bagian tengah /dalam)
Kekurangan batako
Mudsh terjadi retak
Mudah dilubangi dan pecah karena terdapat ruang di bagian
tengan/ dalamnya.
30 september,22.46)
c. Dinding Kayu
28 september, 23.30)
30 september,22.57)
Dinding Papan
dinding papan biasanya digunakan pada bangunan konstruksi
rangka kayu. papan digunakan untuk dinding eksterior maupun
interior, dengan sistem pemasangan horizontal dan vertikal.
konstruksi papan dipaku/ diskrup pada rangka kayu horizontal dan
vertikal dengan jarak sekitar 1 meter (panjang papan di pasaran ±
2 m, tebal/ lebar beraneka ragam : 2/ 16, 2/20, 3/ 25, dll).
pemasangan dinding papan harus memperhatikan sambungan/
hubungan antar papan (tanpa celah) agar air hujan tidak masuk.
selain itu juga harus memperhatikan sifat kayu yang bisa
mengalami muai dan susut.
30 september,22.57)
Dinding Sirap
dinding sirap untuk bangunan kayu merupakan material yang
paling baik dalam penyesuaian terhadap susut dan muai. selain itu
juga memberikan perlindungan yang baik terhadap iklim, tahan
lama dan tidak membutuhkan perawatan. konstruksi dinding sirap
dapat dipaku (paku kepala datar ukuran 1”) pada papan atau reng,
dengan 2 – 4 lapis tergantung kualitas sirap. (panjang sirap ± 55 –
60 cm).
30 september,22.59)
30 september,23.01)
Dinding batu alam biasanya terbuat dari batu kali utuh atau
pecahan batu cadas. Prinsip pemasangannya hampir sama dengan
batu bata, dimana siar vertikal harus dipasang selang-seling. Untuk
menyatukan batu diberi adukan (campuran 1 kapur : 1 tras untuk
bagian dinding dibawah permukaan tanah, dan ½ PC : 1 kapur : 6
28 september, 23.30)
Pekerjaan pengecatan.
Pengecatan akan memperindah konstruksi bangunan dengan
variasi warna yang berbeda membuat bangunan akan menjadi
indah namun ketahanan terhadap pengaruh cuaca menjadikan
pekerjaan finishing ini tidak awet
a. Pekerjaan Finishing Kering
Pekerjaan wallpaper
Wallpaper dinding adalah bahan pelapis dinding terbuat dari
bahan plastic atau kertas dengan desain dan pola tertentu yang
digunakan untuk melapisi dinding bangunan sebagai bagian
akhir dari pekerjaan finishing. Kelemahan dari wallpaper adalah
mudah robek, jika kotor sulit dibersihkan dan jika tembok
lembab wallpaper akan rusak.
1. Persiapan
3. Fabrikasi ACP
Persiapan lembaran ACP, merk ACP yang ada dipasaran antara
lain: Seven, Alucobond, Alumetal, Alumebond, Maco, Alustar,
Luminate, dll.
Potong lembaran ACP mengacu kepada jarak dan ukuran
rangka hollow. Dimana lembar ACP dipotong melebihi 4 cm
dari rangka. Misal untuk rangka 60x60cm maka lembar ACP
yang dipotong menjadi 64x64cm. Dimaksudkan supaya sisa 4
cm digunakan untuk ditekuk atau dilipat sehingga ACP
berbentuk sebuah kotak.
Proses Routing yaitu dengan me routing atau memangkas
lapisan logam/aluminium pada ACP sehingga mudah untuk
menekuk bagian ujung (4cm) sebanyak 90 deg.
Ada beberapa hal yang harus kita persiapkan terlebih dahulu antara lain :
a. Pahami gambar kerja terlebih dahulu, Pola rangka yang akan dipasang,
bahan yang digunakan.
b. Persiapkan peralatan bantu dalam pemasangan termasuk stoot work
c. Pemotohan besi sesuai kebutuhan.
d. Pengecatan besi hollow terlebih dahulu agar besi terhindar dari karat.
e. Pastikan dinding sudah dalam keadaan siap dipasang rangka, dalam hal ini
dinding harus sudah selesai di plester .
f. Melakukan perhitungan pada setiap sisi dinding ,apakah terjadi lendutan
atau kemiringan, hal ini perlu dilakukan agar hasil dari finising dinding
bisa rapi.
g. Lebih dahulu juru ukur/surveyor dengan theodolith menentukan dan
menandai (marking) pada bagian lantai dan dinding pemasangan dinding
partisi gypsum.
Gambar
Pemberian tanda pada area dinding
Sumber : Dokumentasi Kegiatan KP 2018
Gambar
Penyambungan rangka besi dengan dinding
Sumber : Dokumentasi Kegiatan KP 2018
Gambar
Pengukuran dan pemotongan multiplek
Sumber : Dokumentasi Kegiatan KP 2018
Gambar
Hasil pemasangan multiplek
Sumber : Dokumentasi Kegiatan KP 2018
Papan gypsum terdiri dari inti dari bahan gypsum yang dibungkus dengan
kertas penguat di sekelilingnya. Kekuatan utama gypsum terletak pada
kertas pembungkusnya. Untuk papan gypsum standar kertas pembungkus
biasanya berwarna gading cenderung kecoklatan, dengan bahan sepintas
Gambar
Material gypsung
Sumber : Dokumentasi Kegiatan KP 2018
Gambar
Hasil pemasangan gypsum
Sumber : Dokumentasi Kegiatan KP 2018
Fungsi lain dari wallpaper adalah sebagai focal point, agar dinding pada
ruang terlihat berbeda. Dari segi keamanan pemakaian pun dapat dijamin,
karena pengerjaan nya yang tidak menimbulkan bau, sehingga bisa langsung
ditempati.
1. Menyiapkan Peralatan
Alat-alat yang diperlukan untuk memasang wallpaper ini sangat mudah
didapatkan. Diantara nya adalah meteran, penggaris, pencil, cutter,
benang dengan pemberat, plastik sebagai alas, bak untuk mengaduk lem
(1 besar dan 1 kecil), lem, kuas lem, roller, spons, amplas, kape untuk
meratakan, tangga A, Mica/Acrylic dan wallpaper.
2. Investigasi Dinding
Pastikan permukaan dinding rata, tidak bergelombang, bersih,tidak
lembab, tidak berjamur dan tidak berminyak sebelum memasang
wallpaper. Apabila ditemukan lubang bekas paku atau mur sebaiknya di
tambal terlebih dahulu. Jika dinding terasa lembab karena ditemukan
rembesan air, sebaiknya diperbaiki dahulu dengan cara menambal
rembesan tersebut dan melapisinya dengan sejenis cat anti air atau
Aquaproof.
3. Ukur Bidang yang Akan Digunakan
6. Pemotongan Wallpaper
8. Mengatur Posisi
Agar pada saat memasang wallpaper posisi nya tetap tegak lurus,
gunakan benang yang diberi pemberat pada melakukan pengaturan. Jika
perlu, gunakan pencil untuk menandai jalur setiap lembaran nya agar
terhindar dari pemasangan yang miring
9. Menyiapkan Lem
Pada saat mempersiapkan lem adonan, diperlukan 2 bak yang harus
disiapkan. Satu bak berisi lem untuk menempel permukaan dinding, dan
satu bak lain nya untuk lem untuk menempel pada bagian sambungan
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil setelah mengikuti kegiatan kerja praktik yaitu,
dalam membuat sebuah desain hingga menjadi suatu produk yang sesuai dengan
desain membutuhkan proses yang tidak sedikit dimana desain yang diajukan
harus mengalami revisi bertahap hingga mendapatkan persetujuan dari pihak
owner. Saat desain sudah mendapatkan persetujuan, desain harus mengalami
revisi lagi jika tidak sesuai atau tidak dapat di aplikasikan di lapangan karena
beberapa kendala. Proses antara desain dan pengaplikasian di lapangan harus
terus bersinergi hingga menjadi produk yang sesuai dengan desain yang dibuat.
4.2 Saran