Anda di halaman 1dari 53

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada hakikatnya,kegiatan pendidikan merupakan suatu proses yang
bertujuan mementuk sumber daya manusia yang mampu menerapkan
semua ilmu yang diperoleh untuk menciptakan suatu perkembangan yang
mengarahkan pada kemajuan kehidupan masyarakat.

Demikian pula halnya dengan pendidikan arsitektur,yang nantinya seorang


mahasiswa arsitektur akan menjadi seorang arsitek (perencana ) baik
dalam mewujudkan suatu bangunan ataupun menata suatu kawasan .
seorang arsitek harus mampu mewujudkan kualitas kerja sebagai atsitek
yang professional dibidangnya.

1.2 Tujuan Dan Manfaat Kerja Praktik


1.2.1 Tujuan kerja praktik
Adapun tujuan dari pelaksanaan kerja praktik ini adalah :
a. Dapat mengetahui pekerjaan-pekerjaan yang ada dilingkungan kerja
praktik.
b. Mengetahui tahapan-tahapan dalam pelaksanaan suatu proyek.
c. Untuk memenuhi persyaratan kurikulum mata kuliah Jurusan
Arsitektur.

1.2.2 Adapun manfaat dari pelaksanaan Kerja Praktek adalah:


a. Untuk melihat dan membandingkan antara teori yang didapat dalam
proses perkuliahan dengan teknis pelaksanaan di lapangan.
b. Agar mahasiswa dapat secara langsung mengamati serta perbandingan
yang lebih jelas dalam bidang pelaksanaan dan perencanaan di
lapangan pada suatu proyek.

c. Meningkatkan profesionalisme mahasiswa ketika terjun dalam dunia

Laporan kerja praktik – Endang Setiawati - 15441027 1


kerja
d. Meningkatkan wawasan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa.

1.3 Lokasi dan Waktu Kerja Praktik


Pelaksanaan Kerja Praktik bertempat di Radisson Hotel Lampung yang
menjadi satu dengan Mall Boemi Kedaton sebagai bangunan Mix Use
Building. Beralamat di Jalan Teuku Umar No.1, Kedaton, Kota Bandar
Lampung, Lampung. Pelaksanaan Kerja Praktik dilakukan selama dua
bulan.

1.4 Batasan Masalah


Dalam kurun waktu selama dua bulan pelaksanaan kerja praktek
mengikuti jadwal yang ada di PT.Sekawan Chandra Abadi, maka penulis
mengambil permasalahan di bidang interior kamar hotel.

1.5 Metode Pengumpulan Data


Di dalam penyusunan Laporan Kerja Praktik ini, Penulis melakukan
teknik pengumpulan data melalui :
a. Studi literatur
Untuk menyusun landasan teori, Penulis melakukan studi literatur
yang didapat dari referensi buku-buku yang ada.
b. Diskusi
Untuk memperkuat landasan teori, Penulis juga melakukan diskusi
dengan Pembimbing dan Pekerja baik soal di lapangan maupun di area
kantor.

c. Survei lapangan
Untuk survei di lapangan, perlu diadakan agar Penulis
dapatmengetahui bagaimana kondisi di lapangan dalam pelaksanaan
pekerjaan.
d. Data Proyek
Pengambilan data proyek pada pelaksanaan Kerja Praktik dilakukan
dengan permintaan softcopy dan hardcopy dokumen tender.

Laporan kerja praktik – Endang Setiawati - 15441027 2


1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika pembahasan dalam penyusunan Laporan Kerja Praktik ini
disusun dalam empat bab yang masing-masing bab terdiri dari beberapa
sub bab yaitu:
a. BAB I PENDAHULUAN

Berisikan tentang latar belakang, tujuan Kerja Praktik, lingkup studi


dan metode penyusunan laporan.

b. BAB II MANAJEMEN PROYEK

Berisikan tentang pengelolaan proyek serta spesifikasi


manajemen proyek bangunan Hotel Radisson Lampung.

c. BAB III TINJAUAN PROYEK

Berisikan tentang pembahasan teori yang berkaitan dengan


Pekerjaan Finishing dinding dining room pada Hotel Radisson
Lampung.

d. BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

Berisikan tentang kesimpulan Laporan Kerja Praktik dan saran–


saran bagi perencana Proyek Pekerjaan Pembangunan Gedung Hotel
Radisson Lampung.

Laporan kerja praktik – Endang Setiawati - 15441027 3


BAB II
MENEJEMEN PROYEK

2.1 Pengertian Manejeman Proyek

Pengertian manajemen proyek menurut beberapa ahli :

Manajemen proyek adalah merencanakan, menyusun organisasi, memimpin


dan mengendalikan sumber daya perusahaan untuk mencapai sasaran
jangka pendek yang telah ditentukan. Lebih jauh lagi manajemen proyek
menggunakan pendekatan sistem dan hierarki (arus kegiatan) vertikal dan
horizontal (H. Kerzner 1997;28).

Manajemen proyek adalah semua perencanaan, pelaksanaan, pengendalian,


dan koordinasi suatu proyek dari awal (gagasan) samapi selesainya proyek
untuk menjamin biaya proyek dilaksanakan tepat waktu, tepat biaya, dan
tepat mutu (Wulfram I. Ervianto 2003:19).

manajemen proyak adalah manajemen yang lebih sederhana, yang operasi-


operasinya berulang damana pasar dan teknologinya dapat diprediksi, ada
kepastian tentang antisipasi hasil, lebih sedikit organisasi yang dilibatkan
(Nicholas 2001;9).

Terdapat 3 (tiga) garis besar untuk menciptakan berlangsungnya suatu


proyek, diantaranya meliputi:

1. Perencanaan

Untuk mencapai sebuah tujuan, suatu proyek membutuhkan suatu


perencanaan yang benar-bebar matang. Yaitu dengan meletakkan dasar dari
tujuan dan sasaran dari suatu proyek sekaligus menyiapkan semua program
teknis dan menyiapkan administrasi supaya dapat diimplementasikan.
Tujuannya yaitu supaya memenuhi persyaratan spesifikasi yang ditentukan
dalam batasan waktu, mutu, biaya maupun keselamatan kerja. Perencanaan
suatu proyek dilakukan dengan cara studi kelayakan, rekayasa nilai,

Laporan kerja praktik – Endang Setiawati - 15441027 4


perencanaan area dari manajemen proyek (Seperti: waktu, biaya, mutu,
kesehatan, lingkungan,keselamatan kerja, sumber daya, resiko dan sistem
informasi).

2. Penjadwalan

Merupakan implementasi dari perencanaan yang bisa memberikan


informasi mengenai jadwal rencana dan kemajuan proyek yang meliputi
sumber daya (biaya, tenaga kerja, peralatan, dan material), durasi dan juga
progres waktu untuk menyelesaikan proyek. Penjadwalan proyek yang
mengikuti perkembangan proyek dengan berbagai macam
permasalahannya. Proses monitoring dan juga updating selalu dilakukan
untuk mendapatkan penjadwalan yang realistis supaya sesuai dengan tujuan
proyek tersebut. Terdapat beberapa metode untuk mengelola penjadwalan
proyek, diantaranya yaitu Kurva S (hanumm Curve), Barchart, Penjadwalan
Linear (diagram Vektor), Network Planning serta waktu dan durasi
kegiatannya. Jika terjadi penyimpangan terhadap rencana awal, maka
dilakukanlah evaluasi dan tindakan koreksi supaya proyek tetap berada di
jalur yang diharapkan.

3. Pengendalian Proyek

Pengendalian mempengaruhi hasil akhir dari suatu proyek. Tujuan


utamanya yaitu untuk meminimalisasi segala penyimpangan yang mungkin
terjadi selama berlangsungnya proyek. Tujuan dari pengendalian proyek
ialah optimasi kinerja biaya, waktu, mutu dan juga keselamatan kerja harus
memiliki kriteria sebagai tolak ukur. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan
dalam proses pengendalian ialah berupa pengawasan, pemeriksaan, dan
juga koreksi yang dilakukan selama proses implementasi.

Laporan kerja praktik – Endang Setiawati - 15441027 5


2.1.1 Aspek-aspek Manejeman Proyek

Beberapa aspek yang menjadi masalah dalam manajemen proyek serta


membutuhkan penanganan yang cermat adalah:

a. Aspek keuanngan
Ini berkaitan dengan pembelajaran dan pembiyaan proyek.
Biasanya berasal dari modal sendiri dana tau pinjaman bank atau
investor dari dalam jangka pendek atau jangka panjang.

b. Aspek anggaran biaya


Ini berkaitan dengan perencanaan dan pengendalian biaya selama
proyek berlangsung . Perencanaan yang matang dan terperinci akan
memudahkan proses pengedalian biaya, sehingga biaya yang
dikeluarkan sesuai dengan anggaran yang direncanakan.

c. Aspek menejemen sumber daya manusia


Ini masalah kebutuhan dan alokasi SDM selama proyek
berlangsung. Agar tidak menimbulkan masalah yang komplek,
perencanaan SDM didasarkan atas organisasi proyek yang dibentuk
sebelumnya dan proses staffing SDM serta tujuan proyek.

d. Aspek manajemen produksi


Ini berkaitan dengan hasil akhir dari proyek akhir proyek negative
bila proses perencanaan dan pengendaliannya tidak baik. Agar hal
ini tidak terjadi, maka dilakukan berbagai usaha untuk
meningkatkan produktivitas SDM, meningkatkan efisiensi proses
produksi dan kerja, meningkatkan kualitas, melalui jaminan mutu,
dan pengendalian mutu.

e. Aspek harga
Masalah ini timbul karena kondiso eksternal dalam hal persaingan
harga, yangtidak merugikan perusahaan karena produk yang

Laporan kerja praktik – Endang Setiawati - 15441027 6


dihasilkan membutuhkan biaya produksi yang tinggi dan kalah
bersaingdengan produk lain.

f. Aspek efektivitas dan efisiensi


Ini dapat merugikan bila fungsi produk yang dihasilkan tidak
terpenuhi / tidak efektif, sehingga usaha produksi membutuhkan
biaya yang besar.

g. Aspek pemasaran
Berkaitan dengan perkembanga factor eksternal sehubungan
dengan persaingan harga, strategi promosi , mutu produk serta
analisis pasar yang salah terhadap produksi yang dihasilkan.

h. Aspek mutu
Berkaitan dengan kualitas produk akhir yang nantinya dapat
menimbulkan daya saing serta meberikan kepuasan bagi
pelanggan.

i. Aspek waktu
Maslah waktu dapat menimbulkan kerugian biaya bila terdapat dari
yang direncanakan serta akan menguntungkan bila dapat
dipercepat.

2.1.2 Stakeholter Proyek

Agar keinginan dan kebutuhan masing- masing pihak dalam suatu proyek
agar dapat untuk pencapaian sasaran dan tujuan, perlu dilakukan
identifikasi terhadap organisasi individual (stakeholder) selama peoyak
berlangsung. stateholder proyek secara umum dapat diuraikan sebagai
berikut:

a. Manajer Proyek
Seseorang yang bertanggung jawab mengelola proyek.

Laporan kerja praktik – Endang Setiawati - 15441027 7


b. Pelanggan (Customer)
Seseorang/organisasi yang menggunakan produk proyek.
c. Organisasi Proyek
Susunan tugas dan wewenang individual.
d. Sponsor
Penyedia sumber dana untuk proyek.

Stakeholder untuk proyek konstruksi dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Pemilik Proyek
Seseorang atau perusahaan yang mempunyai dana, memberikan
tugas kepada seseorang atau perusahaan yang memiliki keahlian
dan pengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan agar hasil proyek
sesuai sasaran dan tujuan yang ditetapkan.
b. Konsultan
Seseorang atau perusahaan yang situnjuk oleh pemilik yang
memiliki keahlian dan pengalaman membangun proyek konstruksi
c. Kontraktor
Perusahaan yang dipilih dan disetujui untuk melaksanakan
pekerjaan konstruksi yang direncanakan sesuai dengan keinginan
pemilik proyek dan bertanggung jawab penuh terhadap
pembangunan fisik proyek penentuan kontraktor melalui lelang
tender atau melalui penunjukan langsung.
d. Sub Kontraktor
Pihak yang ditunjukan oleh kontraktor dan disetujui oleh pemilik
untuk mengerjakan sebagian pekerjaan kontraktor pada bagian fisik
proyek yang memiliki keahlian khusus/special.
e. Pemasok (Supplier)
Pihak yang ditunjukan oleh kontraktor untuk memasokkan material
yang memiliki kualifikasi yang di inginkan oleh pemilik.

Laporan kerja praktik – Endang Setiawati - 15441027 8


2.1.3 kontraktor

Adalah badan hukum atau perorangan yang ditunjuk untuk


melaksanakan pekerjaan proyek sesuai dengan keahliannya atau dalam
defisnisi lain menyebutkan bahwa pihak yang penawaranya telah
diterima dan telah diberi surat penunjukan serta telah menandatangani
surat perjanjian pemborongan kerja dengan pemberi tugas sehubungan
dengan pekerjaan proyek.

Kontraktur bertanggung jawab secara langsung pada pemilik proyek


(owner) dan dalam melaksanakan pekerjaannya diawasi oleh tim
pengawas dari owner serta dapat berkonsultasi secara langsung dengan
tim pengawas terhadap masalah yang terjadi dalam pelaksanaan.

Tugas dan tanggung jawab kontraktor yaitu sebagai berikut:

a. Melaksanakan pekerjaan konsultan sesuai dengan peraturan dan


spesifikasi yang telah direncanakan dan ditetapkan didalam kontrak
perjanjian pemborongan.
b. Memberikan laporan kemajuan proyek (progress) yang meliputi
laporan harian , mingguan, serta bulanan kepada pemilik proyek
yang memuat antara lain:
 Pelaksanaan pekerjaan.
 Prestasi pekerjaan.
 Jumlah tenaga kerja yang digunakan
 Jumlah bahan yang rusak
 Keadaan cuaca dan lain-lain.
c. Menyediakan tenaga kerja, bahan material, tempat kerja, peralatan,
dan alat pendukung lain yang digunakan mengacu dari spesifikasi
dan gambar yang terlah ditentukan dengan memperhatikan
waktu,biaya , kualitas dan keamanan pekerja.
d. Bertanggung jawab sepenuhnya atas kegiatan konstruksi dan
metode pelaksanaan pekerjaan lapangan.

Laporan kerja praktik – Endang Setiawati - 15441027 9


e. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan jadwal (time schedule)
yang telah disepakati.
f. Melindungi semua perlengkapan, bahan,dan pekerjaan terhadap
kehilangan dan kerusakan sampai pada penyerahan pekerjaan.
g. Memelihara dan memperbaiki dengan biaya sendiri terhadap
kerusakan jalan diakibatkan oleh kendaraan proyek yang
mengangkut peralatan dan material ke tempat [ekerjaan.
h. Kontraktor mempunyai hak untuk meminta kepada pemilik proyek
sehubungan dengan pengunduran waktu penyelesaian
pembangunan dengan memberikan alasan yang logis dan sesuai
dengan kenyataan di lapangan yang memerlukan tambahan waktu.
i. Mengganti semua ganti rugi yang diakibatkan oleh kecelakaan
sewaktu pelaksanaan pekerjaan, serta wajib menyediakan
perlengkapan pertolongan pertama pada kecelakaan.

2.2 Radisson Hotel

Wilayah Bandar Lampung yang mulai diminati oleh para wisatawan


untuk berkunjung dan menikmati akhir pekan menjadikan beberapa
kalangan atas tertarik untuk mulai menanamkan sahamnya dalam
bidang pembangunan seperti hotel,apartemen, resort, pusat
perbelanjaan, perindustrian, dan lain- lain.Terdapat beberapa hal yang
harus menjadi perhatian dalam perencanaan pembangunan di Provinsi
Lampung salah satunya dibidang investasi properti, seperti Radisson
Hotel

Radisson hotel merupakan hotel yang sudah memiliki ratusan


cabang di dunia. Di Asia sendiri Radisson hotel memiliki sekitar 400
cabang yang terletak di vietnam, bangkok, malaysia, Indonesia dan
paling banyak di India. Radisson hotel memiliki suatu ciri khas
sendiri di banding hotel-hotel lainnya, karena di radisson hotel
ini memiliki adat istiadat yang mengutamakan honest/ keramah
tamahan. Walaupun kita Bos kaya raya maupun kita rakyat kecil kita

Laporan kerja praktik – Endang Setiawati - 15441027 10


dituntut untuk ramah kepada semua orang. Jadi di Radisson Hotel ini
tidak ada perbedaan tahta, semua sama rata, yang berbeda hanyalah
titlenya saja. Radisson Hotel juga sangat menghargai kaum wanita, dan
di tempat ini wanita di sama ratakan dengan pria. Jadi ketika kita
berpapasan di pintu dengan wanita kita sebagai kaum pria harus
membukakan pintu untuk wanita, dan jika wanita ingin duduk kita
harus memberikan tempat duduk untuk wanita terlebih dahulu. Bukan
berarti Wanita berada diatas kaum pria tetapi semua sama rata hanya
wanita lebih di hargai.

Kelebihannya dari hotel adalah tata ruangnya yang relatif lebih nyaman.
Dengan penawaran 4 jenis tipe kamar hotel yang berbeda agar bisa
menjangkau kebutuhan penggunanya menyesuaikan dengan besar dana
yang dipertimbangkan.

Laporan kerja praktik – Endang Setiawati - 15441027 11


DIRECTUR
PERUSAHAAN

DIRECTUR
PROJECT

PROJECT
JOB DESK INSPECTOR MANAGER

· SURAT-MENYURAT ZEMMY SOFYAN


· PEMBUATAN LAPORAN
· PENGARSIPAN

SITE MANAGER

ALYA

ADMIN PROJECT

MONA

STRUCTURE ARCHITECTUR M & E INSPECTOR


INSPECTOR E INSPECTOR

ZEMMY SOFYAN BASUKI HUSODO RULLY

JOB DESK
INSPECTOR
- KONTROL PROGRES
- KONTROL LIST BARANG YANG MASUK
- KONTROL METODE/CARA PELAKSANAAN
Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT Sekawan Chandra
Abadi
Gambar 2.2 Struktur Organisasi
PT.Sekawan Chandra Abadi
Sumber : PT.Sekawan Chandra

Laporan kerja praktik – Endang Setiawati - 15441027 12


2.2.1 ARCHITECTURE INSPECTOR

Di dalam pengerjaan architecture inspector di bagi menjadi beberapa


sub pengerjaan (Interior, Finishing, Struktur, dan ME). Dalam pengerjaan
tugas di dalam Kerja Praktek kita dilibatkan dalam pengerjaan semua sub
yang ada secara merata. Adapun pengerjaan yang dilakukan sebagai
berikut :
a. Melakukan Inspeksi (QC) harian, sepanjang dan setelah
proses pelaksanaan produksi dilakukan Kontraktor.
b. Melakukan pengecekan interior dari desain Hadi Prana dan
mencocokan dengan yang ada di lapangan.
c. Membuat rambu peringatan untuk bagian-bagian ruangan yang
tidak boleh di masuki atau di foto.
d. Melakukan revisi desain dengan koordinasi bersama Chief Inspector.
e. Melakukan koordinasi bersama Chief Inspector dalam
pengawasan pelaksanaan Mock Up.
f. Melakukan checklist pemasangan Kaca dan Jendela Hotel Radisson

g. Melakukan checklist furnitur interior mock up kamar hotel.

h. Mendesain Skema Evakuasi di Radisson menggunakan Corel Draw.


i. Revisi desain kamar mandi, karena di bawah lantai kamar mandi
terdapat restoran.
j. Mendesain 3d situasi tampak depan entrance Hotel Radisson (ACC)
k. Memastikan semua pekerjaan di lapangan sesuai dengan shop
drawing yang telah disetujui oleh Engineer dan Construction
Manager.
l. Berkoordinasi dengan seluruh Inspector dan Engineer yang lain
(Sipil, Arsitektur dan MEP).
m. Melaksanakan tugas-tugas tambahan yang diberikan oleh
Contruction Manager.

Laporan kerja praktik – Endang Setiawati - 15441027 13


BAB III
TINJAUAN PROYEK

Deskripsi Proyek

Nama Proyek : Radisson Hotel Lampung


Pemberi Tugas : CarlsonRezidorHotelGroup
Perencana Arsitektur : PT. Sekawan Candra Abadi
Kontraktor : PT. Sekawan Candra Abadi
Perencana Struktur : PT. Delta Baja Masa
Perencana M&E : PT. Metacom Perdana
Perencana Interior : PT. Hadi Prana Architecture
Quantity Surveyor : PT. Sekawan Candra Abadi
Manajemen Konstruksi : PT. Sekawan Candra Abadi

3.1 Dinding
Dinding adalah salah satu elemen bangunan yang berfungsi
memisahkan/ membentuk ruang.Teknologi menghadirkan fungsi baru dari
dinding dan menyuguhkan berbagai macam jenis finishing-nya. Fungsi
lain dari dinding yaitu sebagai pendefinisi ruangan, peredam suara,
pelindung bagian dalam bangunan dari cuaca dan sebagainya. Berdasarkan
fungsinya, dinding terbagi menjadi beberapa bagian. Di antaranya dinding
partisi, dinding pembatas (boundary wall), dinding penahan (retaining
wall) dan sebagainya.

3.1.1 Fungsi Dinding


Dinding mempunyai fungsi diantaranya sebagai berikut:

1. Pelindung dari pengaruh di lingkungan luar tempat kita tinggal dan


beraktifitas.
2. Pembatas antar ruang bagian dalam, luar, samping,depan dan
belakang.

Laporan kerja praktik – Endang Setiawati - 15441027 14


3. Penambah keindahan pada bangunan, pada rumah dan bangunan
modern seringkali tampilan dinding luar diekspose sedemikian rupa
untuk menambah daya tarik suatu bangunan tersebut
4. Pembentuk daerah fungsi (zoning) dalam bangunan. Ruang tidur
dengan ruang dapur dan ruang-ruang lainnya dipisahkan oleh dinding
dan masing-masing ruangan memiliki funsi yang berbeda.
5. Pada struktur bangunan tertentu dinding berfungsi sebagai pemikul
beban (shear wall), Umumnya terdapat pada bangunan dengan denah
yang tidak teratur dan bertingkat, hal ini untuk mengurangi gaya geser
berlebihan yang akan diterima struktur bangunan sehingga bangunan
tersebut aman terhadap bahaya roboh.

3.1.1 Konstruksi Dinding Banguan


Dinding dapat dibuat dari bermacam-macam material atau bahan sesuai
dengan kebutuhannya, contoh-contoh dinding yaitu sebagai berikut:
a. Dinding Beton
Penggunaan blok beton sudah dikenal sejak jaman pembangunan
piramid-piramid di Mesir, kuil-kuil tua Yunani dan dinding-dinding
bangunan Kerajaan Romawi. Dan seperti yang kita ketahui, bangunan-
bangunan tua yang didirikan dengan blok beton ini banyak yang masih
bertahan dengan kokoh hingga saat ini. Ini menunjukkan salah satu
kelebihan blok beton dibandingkan dengan material bangunan lainnya
Dahulu blok beton dapat digunakan untuk membuat dinding pengganti
bata merah, namun karena bobot dari blok beton ini lebih berat dari bata
merah maka akan berpengaruh pada besarnya struktur. Seiring dengan
majunya teknologi bahan bangunan, diciptakan bata ringan yang
mempunyai kualitas lebih baik di bandingkan blok beton. kelebihan dan
kekurangan bata ringan di bawah ini.

Laporan kerja praktik – Endang Setiawati - 15441027 15


Gambar 3.1.2 blok beton
Sumber: (google,2018, https://fitricanthropus.wordpress.com/2014/01/05/macam-macam-dinding/

28 september, 23.30)

 Kelebihan blok beton:


 Bata ringan memiliki sifat yang tahan api. Tidak hanya api, bata
ringan juga bersifat tahan terhadap cuaca ekstrim. Entah itu badai,
panas menyengat, angin kencang, hingga cuaca di bawah nol derajat.
 Untuk penggunaan rumah, dinding bata ringan juga bebas lumut,
jamur, ngengat, dan tentunya bebas pengeroposan.
 Dinding yang terbuat dari bata ringan juga kedap suara, sehingga
cocok untuk Anda yang memiliki rumah di daerah perkotaan yang
cenderung lebih bising.
 Dinding beton terbilang berukuran besar, namun membuat bangunan
lebih cepat selesai didirikan. Tanpa terasa bangunan Anda pun sudah
setengah jadi.
 Kekurangan
 Proses pembuatan bata ringan ini dilakukan secara pabrikasi sehingga
permukaannya lebih halus di bandingkan permukaan pada bata merah
biasa.
 pada saat aplikasi plester kadang kala adukan tidak dapat menempel
sempurna kadangkala dibutuhkan trik khusus agar aplikasi plester
lebih mudah.

Laporan kerja praktik – Endang Setiawati - 15441027 16


 Permukaan bata ringan jauh lebih halus dibandingkan bata merah,
sehingga untuk pekerjaan pasangan dan plesteran pada permukaan
bata ringan diperlukan produk yang berkualitas.

b. Dinding Batu Buatan:


 Dinding Bata
Bahan material ini terbuat dari tanah liat yang di cetak kemudian
dibakar dengan suhu tinggi sehingga menjadi kering dan berwarna
kemerahan. Bata merah merupakan bahan material yang paling banyak
digunakan karena sangat mudah didapatkan dan sudah teruji
ketahananya . Untuk Dapat Digunakan Sebagai Bahan Bangunan Yang
Aman Maka Pengolahannya Harus Memenuhi Standar Peraturan
Bahan Bangunan Indonesia Ni-3 Dan Ni-10 (Peraturan Bata Merah).
Dinding Dari Pasangan Bata Dapat Dibuat Dengan Ketebalan 1/2 Batu
(Non Struktural) Dan Min. 1 Batu (Struktural).
Dinding Pengisi Dari Pasangan Bata 1/ 2 Batu Harus Diperkuat
Dengan Kolom Praktis, Sloof/ Rollag, Dan Ringbalk Yang Berfungsi
Untuk Mengikat Pasangan Bata Dan Menahan/ Menyalurkan Beban
Struktural Pada Bangunan Agar Tidak Mengenai Pasangan Dinding
Bata Tsb. Pengerjaan Dinding Pasangan Bata Dan Plesterannya Harus
Sesuai Dengan Syarat-Syarat Yang Ada, Baik Dari Campuran
Plesterannya Maupun Teknik Pengerjaannya. (Materi Pasangan Bata)
untuk memasang bata merah mempunyai kelebihan dan kekurangan
sebagai berikut :

Laporan kerja praktik – Endang Setiawati - 15441027 17


Gambar 3.1.2 bata merah
Sumber : ( google,2018,https://fitricanthropus.wordpress.com/2014/01/05/macam-macam-dinding/

28 september, 23.30)

 Kelebihan bata merah


 Mudah untuk disusun dan dipasang sehingga tidak memerlukan
keahlian tertentu.
 Mudah diangkut karena ukurannya yang kecil
 Harga cukup murah
 Tidak memerlukan perekat khusus (cukup semen dan pasir)
 Kekurangan bata merah
 Sulit membuat pasangan bata yang rapi
 Bahanya adalah bahan yang menyerap panas saat musim panas
dan menyerap dingin saat musim dingin sehingga suhu
ruangan di dalamnya tidak stabil
 Cenderung boros dalam menggunakan material perekat
 Bata merah adalah material yang cukup berat sehingga
menimbulkan beban lebih pada struktur angunan.

Laporan kerja praktik – Endang Setiawati - 15441027 18


 Batu Bata Bakar Standar Menurut SK-SNI-S-04-1989-F

seperti berikut, secara visual batu bata bakar mempunyai siku bidang-
bidang sisi datar, tidak menunjukan retak-retak dan perubahan bentuk
yang berlebihan, kecuali bentuk lain yang disengaja karena proses
pencetakan yang diizinkan. Batu bata bakar yang diproduksi dengan
mesin press dan konvensional tidak semua ukurannya yang persis
sama, adanya penyimpangan ukuran batu bata yang tidak memenuhi
Standar Nasional Indonesia, oleh karena itu ada penyimpangan ukuran
maksimum batu bata yang diperbolehkan menurut SK SNI-S-04-1989-
F dapat dilihat pada table.

Table 3.1 Penyimpangan ukuran batu bata bakar.

Sumber : ( google,2018, https://www.ilmubeton.com/2018/07/jenis-dan-klasifikasi-


batu-bata.html 30 september, 11.04)

Kuat tekan batu bata bakar adalah besarnya kemampuan batu bata
menerima beban maksimum sampai pecah/hancur, Jika batu bata bakar
yang diuji kuat tekannya dibawah 2,5 N/mm2 batu bata tersebut tidak
memenuhi standar, jika kuat tekannya besar dari 2,5 N/mm2 berarti
memenuhi standar, jika kuat tekan 5 N/mm2 berarti memenuhi kelass
50 dan seterusnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini

Laporan kerja praktik – Endang Setiawati - 15441027 19


Table 3.2 Kuat Tekan Batu Bata Bakar SK-SNI-S-04-1989-F

Sumber : ( google,2018, https://www.ilmubeton.com/2018/07/jenis-dan-klasifikasi-batu-


bata.html 30 september, 11.04)

 Dinding Batako
Batako merupakan material untuk dinding yang terbuat dari batu
buatan/ cetak yang tidak dibakar. Terdiri dari campuran tras, kapur (5
: 1), kadang – kadang ditambah PC. Karena dimensinya lebih besar
dari bata merah, penggunaan batako pada bangunan bisa menghemat
plesteran 75%, berat tembok 50% – beban pondasi berkurang.

Gambar 3.1.2 bata batako


Sumber :(google,2018, https://fitricanthropus.wordpress.com/2014/01/05/macam-macam-dinding/

28 september,23.30)

Laporan kerja praktik – Endang Setiawati - 15441027 20


Gambar 3.1.2 bata batako
Sumber :(google,2018, https://fitricanthropus.wordpress.com/2014/01/05/macam-macam-dinding/

30 september,22.45)

 Kelebihan batako
 Ukurannya lebih besar dari pada bata merah sehingga
membutuhkan lebih sedikit batako dan material perekatsaat
pembangunan.
 Ukuranya cenderung sama dan cetakanya leih rapi
dibandingkan bata merah.
 Dengan ukuran yang leih besar, maka akan menghemat waktu
dan tenaga saat melakukan pembangunan.
 Lebih mudah dipotong dengan rapi.
 Kedap air sehingga meminimalisir perembesan air hujan
 Lebih ringan dibandingkan bata merah (karena ada rongga di
bagian tengah /dalam)

 Kekurangan batako
 Mudsh terjadi retak
 Mudah dilubangi dan pecah karena terdapat ruang di bagian
tengan/ dalamnya.

Laporan kerja praktik – Endang Setiawati - 15441027 21


 Menyerap panas, sehingga membuat ruangan lebih panas saat
musim panas.

Gambar 3.1.2 bata batako


Sumber :(google,2018, https://fitricanthropus.wordpress.com/2014/01/05/macam-macam-dinding/

30 september,22.46)

 Prinsip Pengerjaan Dinding Batako Hampir Sama Dengan Dinding


Dari Pasangan Bata,Antara Lain:
 Batako harus disimpan dalam keadaan kering dan terlindung
dari hujan.
 Pada saat pemasangan dinding, tidak perlu dibasahi terlebih
dahulu dan tidak boleh direndam dengan air.
 Pemotongan batako menggunakan palu dan tatah, setelah itu
dipatahkan pada kayu/ batu yang lancip.
 Pemasangan batako dimulai dari ujung-ujung, sudut pertemuan
dan berakhir di tengah – tengah.
 Dinding batako juga memerlukan penguat/ rangka
pengkaku terdiri dari kolom dan balok beton bertulang yang

Laporan kerja praktik – Endang Setiawati - 15441027 22


dicor dalam lubang-lubang batako. Perkuatan dipasang
pada sudut-sudut, pertemuan dan persilangan.
(http://rudiniaciel.blogspot.com/2012/05/konstruksi-
dinding-bangunan.html,30 september 2018)

c. Dinding Kayu

Gambar 3.1.2 dinding kayu


Sumber :(google,2018 https://fitricanthropus.wordpress.com/2014/01/05/macam-macam-dinding/

28 september, 23.30)

 Dinding Kayu Log/ Batang Tersusun


kontruksi dinding seperti ini umumnya ditemui pada rumah-rumah
tradisional di eropa timur. terdiri dari susunan batang kayu bulat
atau balok. sistem konstruksi seperti ini tidak memerlukan rangka
penguat/ pengikat lagi karena sudah merupakan dinding
struktural.

Laporan kerja praktik – Endang Setiawati - 15441027 23


Gambar 3.1.2 dinding Batang Tersusun
Sumber :(google,2018, https://fitricanthropus.wordpress.com/2014/01/05/macam-macam-dinding/

30 september,22.57)

 Dinding Papan
dinding papan biasanya digunakan pada bangunan konstruksi
rangka kayu. papan digunakan untuk dinding eksterior maupun
interior, dengan sistem pemasangan horizontal dan vertikal.
konstruksi papan dipaku/ diskrup pada rangka kayu horizontal dan
vertikal dengan jarak sekitar 1 meter (panjang papan di pasaran ±
2 m, tebal/ lebar beraneka ragam : 2/ 16, 2/20, 3/ 25, dll).
pemasangan dinding papan harus memperhatikan sambungan/
hubungan antar papan (tanpa celah) agar air hujan tidak masuk.
selain itu juga harus memperhatikan sifat kayu yang bisa
mengalami muai dan susut.

Laporan kerja praktik – Endang Setiawati - 15441027 24


Gambar 3.1.2 Dinding Papan
Sumber :(google,2018, https://fitricanthropus.wordpress.com/2014/01/05/macam-macam-dinding/

30 september,22.57)

 Dinding Sirap
dinding sirap untuk bangunan kayu merupakan material yang
paling baik dalam penyesuaian terhadap susut dan muai. selain itu
juga memberikan perlindungan yang baik terhadap iklim, tahan
lama dan tidak membutuhkan perawatan. konstruksi dinding sirap

dapat dipaku (paku kepala datar ukuran 1”) pada papan atau reng,
dengan 2 – 4 lapis tergantung kualitas sirap. (panjang sirap ± 55 –
60 cm).

Laporan kerja praktik – Endang Setiawati - 15441027 25


Gambar 3.1.2 Dinding Papan
Sumber :(google,2018, https://fitricanthropus.wordpress.com/2014/01/05/macam-macam-dinding/

30 september,22.59)

d. Dinding Batu Alam

Gambar 3.1.2 Dinding Papan


Sumber :(google,2018, https://fitricanthropus.wordpress.com/2014/01/05/macam-macam-dinding/

30 september,23.01)

Dinding batu alam biasanya terbuat dari batu kali utuh atau
pecahan batu cadas. Prinsip pemasangannya hampir sama dengan
batu bata, dimana siar vertikal harus dipasang selang-seling. Untuk
menyatukan batu diberi adukan (campuran 1 kapur : 1 tras untuk
bagian dinding dibawah permukaan tanah, dan ½ PC : 1 kapur : 6

Laporan kerja praktik – Endang Setiawati - 15441027 26


pasir untuk bagian dinding di atas permukaan tanah). Dinding dari
batu alam umumnya memiliki ketebalan min. 30 cm, sehingga
sudah cukup kuat tanpa kolom praktis, hanya diperlukan.

Gambar 3.1.2 dinding batu alam


Sumber : (google,2018, https://fitricanthropus.wordpress.com/2014/01/05/macam-macam-dinding/

28 september, 23.30)

3.2 Jenis Pekerjaan Proyek


Terdapat tujuh jenis paket pekerjaan didalam proyek Condotel Lampung
yaitu:
1. Pekerjaan Persiapan
2. Pekerjaan Struktur
3. Pekerjaan Arsitektur
4. Pekerjaan Plumbing
5. Provisional SUM (sejumlah biaya yang disediakan dan termasuk
dalam kontrak, untuk pekerjaan yang belum ditentukan)
6. Biaya Koordinasi, Pengawasan, yang berhubungan dengan
kontraktor paket pekerjaan lain
7. Pekerjaan Item Tambah – Kurang (Penambahan item jenis pekerjaan
yang sebelumnya tidak terdapat dalam Kontrak dikarenakan kondisi
lapangan membutuhkan penanganan jenis pekerjaan tersebut)

Selama menjalani Kerja Praktik di proyek ini saya mengambil fokus


pada pekerjaan arsitektur, dimana pekerjaan arsitektur tersebut masih
terbagi lagi menjadi beberapa sub pekerjaan. Sub pekerjaan arsitektur
yang terdapat didalam proyek ini antara lain :

Laporan kerja praktik – Endang Setiawati - 15441027 27


1. Pekerjaan dinding
2. Pekerjaan lantai
3. Pekerjaan Toilet / Kamar Mandi
4. Pekerjaan plafond
5. Pekerjaan pintu dan jendela
6. Pekerjaan fasad
7. Dll.

3.2.1 Pelaksanaan Kegiatan Kerja Praktek

a. Pemasangan kerangka plafon


plafon ialah permukaan interior atas yang berhubungan dengan
bagian atas sebuah ruangan. umumnya langit-langit bukan unsur
struktural, melainkan permukaan yang menutupi lantai struktur
atap diatas. dalam hal ini plafon merupakan batasan antara
ruang dengan dinding ( ruang dibbawah atap ) dengan
ketinggian yang bervariasi. Pada ruang hotel, berdasarkan
permintaan owner jarak antara lantai dan plafond tidak boleh kurang
dari 260 cm dan pada area koridor minimal 240 cm. namun karena
banyaknya kesulitan dalam lapangan, owner memberi toleran
penurunan 2 cm.

Gambar pemasangan kerangka plafon


Sumber : Dokumentasi Kegiatan KP 2018

Laporan kerja praktik – Endang Setiawati - 15441027 28


b. Pemasangan lantai keramik

Memasang keramik sepertinya mudah, tapi dalam pengerjaannya


tidak semudah kelihatannya. Untuk mendapatkan hasil yang
bagus dan rapih kita harus tahu tips, cara, dan teknik pemasangan
keramik yang benar. Berikut tips, cara, dan teknik pasang
keramik:

Gambar pemasangan lantai keramik


Sumber : Dokumentasi Kegiatan KP 2018

1. Rendam keramik di dalam air. Hal ini akan membuat


keramik menjadi lebih elastis dan lebih mudah menempel
pada saat pemasangan.cara-teknik-pasang-keramik
2. Perhatikan kualitas keramik. Keramik kualitas rendah akan
susah memasang secara presisi. Untuk itu, nat keramik harus
dipasang longgar karena masing-masing keramik memiliki
selisih 0.2–0.5 mm sehingga tidak saling bertubrukan.
3. Oleskan air semen. Bilaskan semen yang sudah dicampur air
sedikit ke bawah keramik. Hal ini akan membuat daya rekat
keramik ke adukan benar-benar lengket.
4. Bersihkan dari kerikil. Adukan dan dasar lantai yang akan
dipasang harus bersih dari kerikil, batu, atau ganjalan lain
yang akan membuat rongga di bawah keramik.

Laporan kerja praktik – Endang Setiawati - 15441027 29


5. Padatkan secara rata. Ketuk keramik yang baru dipasang dan
pastikan tidak ada yang kopong atau bagian dasar berongga
karena itu akan membuat keramik lepas di kemudian hari.
6. Periksa ketinggiannya apakah sudah sama rata dengan
benang yang ditarik untuk menentukan ketinggian lantai.
cara-teknik pasang keramik
7. Nat keramik dipasang belakangan. Jangan pasang semen
oker atau nat pada sisi keramik saat itu juga. Biarkan selama
dua atau tiga hari. Hal ini akan membuat sisa udara yang
mengendap akan keluar melalui nat yang belum ditutup.
Setelah itu baru diberi semen nat dan jangan lupa
membersihkan nat yang masih kosong dari kotoran yang
mengendap.
8. Jangan diinjak-injak. Amankan areal keramik yang baru
dipasang dari lalu lalang orang selama 2–3 hari. Keramik
akan ambles karena adukan di bawahnya masih belum kuat
untuk dibebani.
9. Periksa kembali. Dalam sebuah areal pemasangan 3×3 m
biasanya terdapat 3–5 keramik yang kopong atau masih
tersisa udara di bawah keramik.

c. Pekerjaan Finishing Dinding


pekerjaan finishing dinding dapat dibedakan menjadi 2 ,yaitu :
a. Pekerjaan Finishing Basah
 Pasangan batu bata (bricklaying)
Pasangan batu bata dapat dikategorikan pekerjaan finishing
dengan mengacu pada pengertian pekerjaan finishing yaitu
untuk menutupi bagian bangunan dan jika pasangan bata
tersebut di ekspose atau tanpa diplester sehingga nampak
keindahan pasangan batu batanya.
 Pekerjaan plesteran dan acian

Laporan kerja praktik – Endang Setiawati - 15441027 30


Plesteran merupakan salah satu lapisan penutup yang berfungsi
untuk melindungi dan menutupi permukaan batu bata agar
permukaan menjadi rata dan terlindung dari pengaruh cuaca,
sehingga bangunan menjadi lebih awet dan sehat.

 Pekerjaan pengecatan.
Pengecatan akan memperindah konstruksi bangunan dengan
variasi warna yang berbeda membuat bangunan akan menjadi
indah namun ketahanan terhadap pengaruh cuaca menjadikan
pekerjaan finishing ini tidak awet
a. Pekerjaan Finishing Kering
 Pekerjaan wallpaper
Wallpaper dinding adalah bahan pelapis dinding terbuat dari
bahan plastic atau kertas dengan desain dan pola tertentu yang
digunakan untuk melapisi dinding bangunan sebagai bagian
akhir dari pekerjaan finishing. Kelemahan dari wallpaper adalah
mudah robek, jika kotor sulit dibersihkan dan jika tembok
lembab wallpaper akan rusak.

Gambar finising dinding


Sumber : Dokumentasi Kegiatan KP 2018

Adapun pekerjaan finising dinding yang berada di area dining


room ini termasuk dalam pekerjaan finising kering,

Banyak hal yang saya pelajari di pekerjaan finising dinding ini


dari mulai pengecatan, pengelasan rangka, pemasangan rangka

Laporan kerja praktik – Endang Setiawati - 15441027 31


ke dinding, pengenalan material dan bahan yang digunakan,
pemasangan multiplek pada rangka.

Gambar finising dindinng


Sumber : Dokumentasi Kegiatan KP 2018

d. Pemasangan Plumbing Kamar Hotel


Plumbing adalah seni dan teknologi pemipaan dan peralatan untuk
menyediakan air bersih, baik dalam hal kualitas dan kontinuitas
yang memenuhi syarat dan pembuangan air bekas atau kotor dari
tempat-tempat tertentu tanpa mencemari bagian penting lainya
untuk mencapai kondisi higenis dan kenyamanan yang diinginkan.

Laporan kerja praktik – Endang Setiawati - 15441027 32


Gambar pipa plumbing
Sumber : Dokumentasi Kegiatan KP 2018

Pada pemasangan plumbing di Hotel radisson lampung di pegang


oleh kontraktor asal Bandung yaitu PT.Hadi Prana, saat mengecek
ke lapangan selalu di temani oleh beliau selalu menjelaskan tentang
macam – macam pemipaan dll.
 Dalam pemasangan plumbing ada tim khusus yang memasang
tidak sembarang.
 Untuk pipa air dan palaron di bedakan warna agar mudah di
kenali.
 Menggunakan lem khusus pada pipa-pipa air.
 Di cek kembali selama 24 jam agar memastikan pengeleman
sambungan pipa terpasang dengan baik.
 Pada bangunan vertikal lubang untuk plumbing secara tipikal di
tempatkan pada sudut ruangan.

Laporan kerja praktik – Endang Setiawati - 15441027 33


e. Pemasangan ACP
ACP adalah Aluminium Composite Panel yang digunakan sebagai
exterior dan bahan finishing pada bangunan yang memiliki
keunggulan antara lain:
 ACP terbuat dari lapisan aluminium yang tidak mudah berkarat,
layer bonding, epoxy, coating
 Terdiri dari berlapis-lapis cat (coating powder) sehingga lapisan
cat lebih awet hingga puluhan tahun
 Bahan ringan, mudah dibentuk sesuai dengan pola dan model

ACP sering dijumpai pada gedung-gedung seperti Apartment,


Rumah Sakit, Mall, Kantor, SPBU, Bank, Ruko, dll.

Gambar pemasangan ACP


Sumber : Dokumentasi Kegiatan KP 2018

Cara pemasangan ACP sebagai exterior bangunan

1. Persiapan

 Bagian dinding bangunan minimal sudah diplester dan pada


beton sudah dapat digunakan untuk dipasang dynabolt sebagai
pemaku rangka pada dinding

Laporan kerja praktik – Endang Setiawati - 15441027 34


 Marking, marking area dinding dan sesuaikan dengan ukuran
ACP yang akan dipasang. Marking juga berfungsi pedoman
tempat posisi rangka ditempatkan.

2. Pembuatan Rangka ACP


 Rangka ACP terbuat dari Aluminium atau menggunakan
rangka hollow 40×40Bagian
 rangka dipasang plat siku dan dikunci kebagian dinding dengan
dynabolt
 Bagian antar rangka dapat disambung satu sama lain dengan
pengelasan atau dengan diskrup
 Rangka ACP dapat difabrikasi terlebih dahulu menjadi
rangkaian rangka yang sudah disambung-sambung atau disebut
bracket kemudian secara sekaligus dipasang pada dinding
bangunan

3. Fabrikasi ACP
 Persiapan lembaran ACP, merk ACP yang ada dipasaran antara
lain: Seven, Alucobond, Alumetal, Alumebond, Maco, Alustar,
Luminate, dll.
 Potong lembaran ACP mengacu kepada jarak dan ukuran
rangka hollow. Dimana lembar ACP dipotong melebihi 4 cm
dari rangka. Misal untuk rangka 60x60cm maka lembar ACP
yang dipotong menjadi 64x64cm. Dimaksudkan supaya sisa 4
cm digunakan untuk ditekuk atau dilipat sehingga ACP
berbentuk sebuah kotak.
 Proses Routing yaitu dengan me routing atau memangkas
lapisan logam/aluminium pada ACP sehingga mudah untuk
menekuk bagian ujung (4cm) sebanyak 90 deg.

Laporan kerja praktik – Endang Setiawati - 15441027 35


 Lipat bagian ACP sehingga membentuk kotak, dan gunakan
potongan siku untuk mengikat lipatan menggunakan paku
rivet.
 Pasang 2 buah bracket / plat siku pada 2 sisi lembar ACP
sehingga terdapat 8 buah bracket atau plat siku yang akan
dibaut atau dikunci ke rangka hollow.

Gambar pemasangan ACP


Sumber : http://jasabangun.co.id/2017/12/05/pemasangan-acp-panel-sebagai-exterior-gedung/

4. Pemasangan ACP pada rangka

 Persiapkan alat bantu seperti mesin bor, mata bor/baut dan


sekrup. Gunakan material sekrup yang terbuat dari logm kuat
dan tidak mudah berkarat.
 Pasang lembaran ACP yang sudah disiapkan pada rangka
dengan mengunci dibagian bracket ACP ke rangka.
 Pasang lembar berikut nya dengan cara yang sama sehingga
semua bagian ACP terpasang pada rangka
 Sealant bagian celah antar ACP agar saling mengikat dan
mencegah air masuk ke sisi dalam rangka acp dan dinding
bangunan.

Laporan kerja praktik – Endang Setiawati - 15441027 36


Gambar pemasangan ACP
Sumber : Dokumentasi Kegiatan KP 2018

f. Pekerjaan konstruksi baja


Ada beberapa hal Yang harus diperhatikan dalam pekerjaan struktur
baja adalah sebagai berikut:
 Semua pekerjaan pengadaan bagian-bagian konstruksi baja, seperti
pelat-pelat, profil, baut, angkur-angkur dan las
 Semua pekerjaan pembuatan bagian-bagian konstruksi baja, seperti
sambungan-sambungan pengelasan, baik las sudut maupun penuh
 Semua pekerjaan pemasangan dan penyesuaian konstuksi baja
seperti pemasangan semua elemen-elemen rangka baja &
pengecatan
 Semua pekerjaan pelaksanaan dan penyesuaian grouting
 Penyiapan gambar shop drawing sebagai acuan kerja

Laporan kerja praktik – Endang Setiawati - 15441027 37


Gambar pekerjaan baja
Sumber : Dokumentasi Kegiatan KP 2018

3.2. 2 Pelaksanaan Pekerjaan Finising Dinding

 Sebelum melakukan pekerjaan ,yang harus kali lakukan adalah


mengidentifikasi gambar kerja. Agar hasil pekerjaan yang dihasilkan
nanti sesuai dengan gambar kerja dan spesifikasi teknis.
 Mempersiapkan alat dan bahan
Alat yang biasa digunakan antar, pensil, palu besi, meteran, bor listrik,
mata bor untuk sekrup.
Bahan yang digunakan secara umum dan pokok adalah besi hollow, kuas
cat, cat untuk besi hollow,baut, multiplek.

Gambar alat pekerjaan


Sumber : Dokumentasi Kegiatan KP 2018

Laporan kerja praktik – Endang Setiawati - 15441027 38


Gambar bahan pekerjaan
Sumber : Dokumentasi Kegiatan KP 2018

Gambar alat dan bahan pekerjaan


Sumber : Dokumentasi Kegiatan KP 2018

Gambar bahan pekerjaan


Sumber : Dokumentasi Kegiatan KP 2018

Laporan kerja praktik – Endang Setiawati - 15441027 39


Gambar bahan pekerjaan
Sumber : Dokumentasi Kegiatan KP 2018

Ada beberapa hal yang harus kita persiapkan terlebih dahulu antara lain :
a. Pahami gambar kerja terlebih dahulu, Pola rangka yang akan dipasang,
bahan yang digunakan.
b. Persiapkan peralatan bantu dalam pemasangan termasuk stoot work
c. Pemotohan besi sesuai kebutuhan.
d. Pengecatan besi hollow terlebih dahulu agar besi terhindar dari karat.
e. Pastikan dinding sudah dalam keadaan siap dipasang rangka, dalam hal ini
dinding harus sudah selesai di plester .
f. Melakukan perhitungan pada setiap sisi dinding ,apakah terjadi lendutan
atau kemiringan, hal ini perlu dilakukan agar hasil dari finising dinding
bisa rapi.
g. Lebih dahulu juru ukur/surveyor dengan theodolith menentukan dan
menandai (marking) pada bagian lantai dan dinding pemasangan dinding
partisi gypsum.

Laporan kerja praktik – Endang Setiawati - 15441027 40


Gambar
Pegukuran padaa sisi dinding
Sumber : Dokumentasi Kegiatan KP 2018

Gambar
Pemberian tanda pada area dinding
Sumber : Dokumentasi Kegiatan KP 2018

3.2.3 Pemotongan Dan Pengecatan Hollow


Sebelum besi disambambungkan atau dirakit menjadi satu,diukur sesuai
kebutuhan yang diperlukan dan diberi tanda agar tidak salah saat
memotong lalu besi harus dipotong sesuai kebutuhan menggunakan
pemotong listrik, butuh ketelitian dan keahlian untuk mengerjakan
pekerjaan ini.

Laporan kerja praktik – Endang Setiawati - 15441027 41


Gambar proses
Pengukuran dan pemotongan besi hollow sesuai kebutuhan
Sumber : Dokumentasi Kegiatan KP 2018

Setelah dipotong sesuai kebutuhan, besi lalu di cat menggunakan cat


khusus untuk menghindari karat pada besi dan memperpanjang umur besi
tersebut. Tingkat kerusakan yang diakibatkan oleh karat ada bermacam-
macam, mulai stadium awal hingga ke tingkat yang dapat menghilangkan
bahan besi itu sendiri. Kondisi besi dengan tingkat kerusakan awal masih
bisa diperbaiki.
Jika jika sudah pada tingkat hilangnya bahan besi, otomatis harus
dilakukan penggantian. Namun, daripada mengganti keseluruhan atau
sebagian besi , cara terbaik adalah mencegah timbulnya karat. Untuk ini,
biasanya orang mengecat seluruh permukaan besi . Prosesnya pun harus
tepat, sehingga fungsi pengecatan ini maksimal.

Gambar proses pengecatan besi


Sumber : Dokumentasi Kegiatan KP 2018

3.2.4 Penyambungan Rangka Hollow


Penyambungan sendiri ada yang menggunakan baut dan ada menggunakan
teknik pengelasan. Pada bagian dinding ini menggunakan teknik
pengelasan. Pengertian dari pengelasan itu sendiri yaitu suatu proses
penyambungan logam dimana logam menjadi satu akibat panas dengan
tampa tekanan, atau dapat didefinisikan sebagai akibat dari metalurgi yang
ditimbulkan oleh gaya Tarik menarik antar atom.

Laporan kerja praktik – Endang Setiawati - 15441027 42


Gambar proses
Penyambungan rangka besi dengan teknik pengelasan
Sumber : Dokumentasi Kegiatan KP 2018

Gambar hasil dari


Penyambungan rangka besi dengan teknik pengelasan
Sumber : Dokumentasi Kegiatan KP 2018

Gambar hasil dari


Penyambungan rangka besi dengan teknik angkur
Sumber : Dokumentasi Kegiatan KP 2018

Laporan kerja praktik – Endang Setiawati - 15441027 43


3.2.5 Pemasangan Rangka Hollow Ke Dinding
Tahap –tahap pemasangan yaitu sebagai berikut:
1. Menyiapkan Peralatan
Alat-alat yang diperlukan untuk memasang rangka hollow ini sangat
mudah didapatkan. Diantara nya adalah meteran, penggaris, pencil,
benang dengan pemberat,bor, Mur baut,tangga A,besi hollow,bahan
multiplek.

Gambar hasil dari


Penyambungan rangka besi ke dinding dengan tiknik bor
Sumber : Dokumentasi Kegiatan KP 2018

2. Tentukan Titik Awal rangka Yang Akan Ditempel


Posisikan diri anda di tempat yang strategis, sehingga anda dapat
melihat keseluruhan panjang keseluruhan dinding yang akan ditempel
sebelum anda mulai memasang rangka. Buatlah garis acuan dengan
pencil dari titik awal ruangan yang anda tentukan. Garis acuan dibuat
dari atas sampai ke bawah bagian dinding, agar rangka terpasang
dengan lurus dan rapi.

Gambar hasil dari


Penyambungan rangka besi ke dinding dengan tiknik bor
Sumber : Dokumentasi Kegiatan KP 2018

Laporan kerja praktik – Endang Setiawati - 15441027 44


3.Tahapan pengeboran

Siapkan alat bor dan baut untuk menyambungkan siku ke


dinding,usahakan pengerjaan ini dilakukan kurang lebih 2-3 orang,
untuk mempermudah pekerjaan dan mempercepat pekerjaan.

Gambar hasil dari


Penyambungan rangka besi dengan dinding
Sumber : Dokumentasi Kegiatan KP 2018

Sebelum memasang rangka pada dinding, terlebih dahulu memasang


besi hollow / multiplek (penyangga) pada rangka lalu bor,kemudian bor
juga penyangga yang mengarah ke dinding,hal ini dilakukan untuk
memperkuat rangka hollow dan mempermudah pekerjaan.

Gambar
Penyambungan rangka besi dengan dinding
Sumber : Dokumentasi Kegiatan KP 2018

Laporan kerja praktik – Endang Setiawati - 15441027 45


Pemakaian tangga A sangat penting saat mengebor bagian atas rangka.

Gambar hasil dari


Penyambungan rangka besi dengan dinding
Sumber : Dokumentasi Kegiatan KP 2018

3.2.5 Pemasangan Multiplek Pada Rangka Baja


 Pengukuran multiplek dan tak lupa untuk memberikan tanda pada multi
plek.
 pemotongan multiplek sesuai kebutuhan,dengan menggunakan gerinda.

Gambar
Pengukuran dan pemotongan multiplek
Sumber : Dokumentasi Kegiatan KP 2018

 Setelah dipotong Pasang lembaran multiplek pada rangka hollow dengan


perkuatan menggunakan sekrup.
 Lembaran multiplek dipasang satu sisi dahulu, untuk memudahkan
pekerjaan instalasi mekanikal dan elektrikal. Setelah instalasi mekanikal
dan elektrikal terpasang baru lembaran multiplek sisi berikutnya dipasang.

Laporan kerja praktik – Endang Setiawati - 15441027 46


Gambar
Pemasngan multiplek pada rangka besi
Sumber : Dokumentasi Kegiatan KP 2018

 Cek kerataan permukaan pasangan dinding partisi.


 Sambungan antar multiplek diberi textile tape dan di compound kemudian
digosok dengan ampelas halus untuk mendapatkan permukaan yang
rata/flat.

Gambar
Hasil pemasangan multiplek
Sumber : Dokumentasi Kegiatan KP 2018

3.2.6 Pemasangan gypsung menggunakan rangka hollow

Papan gypsum terdiri dari inti dari bahan gypsum yang dibungkus dengan
kertas penguat di sekelilingnya. Kekuatan utama gypsum terletak pada
kertas pembungkusnya. Untuk papan gypsum standar kertas pembungkus
biasanya berwarna gading cenderung kecoklatan, dengan bahan sepintas

Laporan kerja praktik – Endang Setiawati - 15441027 47


mirip dengan kertas zak pembungkus semen. Saat ini produsen gypsum
memproduksi beberapa jenis gypsum untuk beberapa aplikasi. Ketebalan
gypsum bervariasi, rata-rata di pasaran adalah 9mm, 12mm dan 15 mm
untuk type gypsum standar (plasterboard)

Gambar
Material gypsung
Sumber : Dokumentasi Kegiatan KP 2018

Pemasangan papan gypsum sebagai partisi dapat menggunakan rangka


hollow yang banyak tersedia di pasaran. Rangka biasanya disusun secara
vertikal dengan jarak menyesuaikan dengan persyaratan tinggi maksimum
yang dibutuhkan.
Bila Rangka telah terpasang, maka gypsum board dapat dipasang.
Pemasangan gypsum direkomendasikan dipasang tegak, dengan sisi pendek
pada bagian bawah dan atas. Jarak antar panel gypsum menurut rekomndasi
rata-rata dari pabrikan sebesar 2.5-5mm. Pemasangan panel pada rangka
menggunakan sekrup gypsum, jarak yang direkomendasikan antar sekrup
sebesar 200 – 500 mm tergantung ketebalan gypsum. Nat yang terjadi antar
panel gypsum ditutup dengan joint compound gypsum dan kain kassa.
Setelah sambungan tertutup, maka tinggal menghaluskan dan meratakan
sambungan dengan ampelas,
(google,2018 https://ancu07.blogspot.com/2011/03/dinding-partisi.html, 30 september,
9.58 )

Laporan kerja praktik – Endang Setiawati - 15441027 48


Gambar
Hasil pemasangan gypsum
Sumber : Dokumentasi Kegiatan KP 2018

Gambar
Hasil pemasangan gypsum
Sumber : Dokumentasi Kegiatan KP 2018

3.2.5 Pemasangan Wallpaper Pada Dinding

Wallpaper adalah sejenis pelapis dinding yang mempunyai beragam motif,


corak dan warna di pasaran, sehingga dengan mudah dapat disesuaikan
dengan konsep interior di rumah anda. Beberapa wallpaper bahkan dibuat
khusus agar tahan terhadap air atau coretan tinta, yang biasanya digunakan
untuk kamar anak.

Fungsi lain dari wallpaper adalah sebagai focal point, agar dinding pada
ruang terlihat berbeda. Dari segi keamanan pemakaian pun dapat dijamin,
karena pengerjaan nya yang tidak menimbulkan bau, sehingga bisa langsung
ditempati.

Laporan kerja praktik – Endang Setiawati - 15441027 49


Berikut ini cara memasang wallpaper dinding:

1. Menyiapkan Peralatan
Alat-alat yang diperlukan untuk memasang wallpaper ini sangat mudah
didapatkan. Diantara nya adalah meteran, penggaris, pencil, cutter,
benang dengan pemberat, plastik sebagai alas, bak untuk mengaduk lem
(1 besar dan 1 kecil), lem, kuas lem, roller, spons, amplas, kape untuk
meratakan, tangga A, Mica/Acrylic dan wallpaper.
2. Investigasi Dinding
Pastikan permukaan dinding rata, tidak bergelombang, bersih,tidak
lembab, tidak berjamur dan tidak berminyak sebelum memasang
wallpaper. Apabila ditemukan lubang bekas paku atau mur sebaiknya di
tambal terlebih dahulu. Jika dinding terasa lembab karena ditemukan
rembesan air, sebaiknya diperbaiki dahulu dengan cara menambal
rembesan tersebut dan melapisinya dengan sejenis cat anti air atau
Aquaproof.
3. Ukur Bidang yang Akan Digunakan

Ukurlah bidang dinding yang akan digunakan setelah dibersihkan.


Caranya hanya perlu menghitung panjang, lebar dan tinggi pada
permukaan dinding nya, untuk dapat disesuaikan dengan lebar wallpaper
nya.

4. Tentukan Titik Awal Dinding Yang Akan Ditempel


Posisikan diri anda di tempat yang strategis, sehingga anda dapat melihat
keseluruhan panjang keseluruhan dinding yang akan ditempel sebelum
anda mulai memasang wallpaper. Buatlah garis acuan dengan pencil dari
titik awal ruangan yang anda tentukan. Garis acuan dibuat dari atas
sampai ke bawah bagian dinding, agar lembar wallpaper yang pertama
terpasang dengan lurus dan rapi. Pada wallpaper juga dilakukan hal yang
sama seperti membuat garis acuan pada dinding. Proses penentuan titik
awal ini dilakukan seterusnya sampai seluruh bagian dinding ruangan
mempunyai titik acuan.

Laporan kerja praktik – Endang Setiawati - 15441027 50


5. Siapkan Wallpaper

Pada saat mempersiapkan wallpaper, disarankan untuk memperhatikan


jenis pelarut warna yang digunakan. Pelarut warna ini biasa digunakan
untuk menghasilkan motif dan warna pada wallpaper. Ada dua jenis
pelarut warna yang digunakan yaitu pelarut dengan dasar water base atau
solvent base.

6. Pemotongan Wallpaper

Pemotongan lembaran wallpaper disesuaikan dengan panjang, lebar dan


tinggi ruangan, Berikan kelebihan beberapa centimeter ukuran pada
bagian samping lembaran yang akan disambung. Hal ini perlu dilakukan
agar setiap sambungan pada setiap lembar nya tersambung dengan rapi
dan sejajar. Sebaik nya di bagian belakang lembaran wallpaper diberikan
nomor agar tidak salah dalam memasang sesuai urutan nya.

7. Teknis Khusus untuk Wallpaper Motif


Saat memotong lembar kedua wallpaper motif, perhatikan pola nya agar
dapat tersambung dengan sempurna. Sejajarkan bagian lembar pertama
yang sudah ditempel dengan gulungan yang belum terpotong untuk
disamakan pola motif nya terlebih dahulu. Setelah itu baru dipotong
disesuaikan dengan tinggi dinding nya.

8. Mengatur Posisi
Agar pada saat memasang wallpaper posisi nya tetap tegak lurus,
gunakan benang yang diberi pemberat pada melakukan pengaturan. Jika
perlu, gunakan pencil untuk menandai jalur setiap lembaran nya agar
terhindar dari pemasangan yang miring

9. Menyiapkan Lem
Pada saat mempersiapkan lem adonan, diperlukan 2 bak yang harus
disiapkan. Satu bak berisi lem untuk menempel permukaan dinding, dan
satu bak lain nya untuk lem untuk menempel pada bagian sambungan

Laporan kerja praktik – Endang Setiawati - 15441027 51


dan tekukan. Lem untuk menempel pada bagian sambungan dan
tekukan dibuat lebih kental agar dapat menempel lebih rekat dan tahan
lama.

10. Memasang Wallpaper


Gunakan tangga bentuk A pada saat pemasangan dilakukan. Tempel
dengan perlahan sambil diratakan dengan mika atau lap kering.
Pemasangan dengan mengikuti tanda yang sudah dibuat dengan pencil
sebelum nya agar tetap presisi.

11. Menyambung Wallpaper


Setelah lembar wallpaper pertama selesai ditempel pada dinding,
lanjutkan dengan lembar berikut nya. Gunakan lem yang lebih kental
pada bagian sambungan agar tetap rekat lebih lama. Ratakan lem pada
bagian kiri dan kanan agar sambungan tersamar dan tidak terlihat.

12. Pengecekan Dan Perapihan


Pastikan semua hasil pekerjaan memasang wallpaper ini terlihat presisi
dan tidak keluar jalur. Setelah itu bersihkan seluruh permukaan
wallpaper dengan spons yang diberi air agar sisa lem dapat dibersihkan.
Setelah itu di lap dengan lap untuk mengeringkannya

Laporan kerja praktik – Endang Setiawati - 15441027 52


BAB IV

PENUTUP
4.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil setelah mengikuti kegiatan kerja praktik yaitu,
dalam membuat sebuah desain hingga menjadi suatu produk yang sesuai dengan
desain membutuhkan proses yang tidak sedikit dimana desain yang diajukan
harus mengalami revisi bertahap hingga mendapatkan persetujuan dari pihak
owner. Saat desain sudah mendapatkan persetujuan, desain harus mengalami
revisi lagi jika tidak sesuai atau tidak dapat di aplikasikan di lapangan karena
beberapa kendala. Proses antara desain dan pengaplikasian di lapangan harus
terus bersinergi hingga menjadi produk yang sesuai dengan desain yang dibuat.

4.2 Saran

Kerja Praktik merupakan momen atau pengalaman dimana Mahasiswa belajar di


lapangan dan saling berdampingan dengan ahli-ahli di lapangan, baik dalam
praktik maupun teori. Maka dari itu, keseriusan dalam Kerja Praktik sangat
penting bagi Mahasiswa untuk mempelajari ilmu di lapangan karena batasan
waktu yang terbatas menjadikan peran penting untuk mencari hal-hal apa
saja yang perlu dipelajari dalam waktu yang singkat.

Dimana saat mencari informasi di lapangan Mahasiswa membutuhkan


bimbingan dari pihak-pihak atau ahli yang ada di lapangan. Mohon
kesediaan para ahli di lapangan untuk lebih informatif dalam memberikan
bimbingan dan arahan. Karena sebagai Mahasiswa untuk berada langsung di
lapangan (pekerjaan proyek) merupakan suatu hal yang baru dan membutuhkan
bimbingan dan arahan.

Laporan kerja praktik – Endang Setiawati - 15441027 53

Anda mungkin juga menyukai