Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bangunan komersial adalah bangunan yang mewadahi berbagai fungsi komersial


seperti villa, hotel, resort, perdagangan, ruang kantor sewa, dan lain - lain. Sesuai
jenisnya, bangunan komersial merupakan bangunan yang direncanakan dan dirancang
untuk mendatangkan keuntungan bagi pemilik maupun penggunanya. Atas dasar
pemikiran ini, perancangan bangunan komersial harus mempertimbangkan sembilan
aspek (Wungow, 2011) yaitu:
a) Karakter/citra (brand image).
Bangunan komersial yang dirancang dengan karakter atau citra yang kuat
akan meningkatkan daya tarik kunjungan konsumen.
b) Nilai ekonomis bangunan.
Salah satu syarat penting yang harus dipenuhi oleh bangunan komersial
adalah efisiensi. Kata efisiensi erat kaitannya dengan aspek ekonomi.
c) Lokasi strategis.
Tujuan bangunan komersial direncanakan secara umum adalah agar banyak
dikunjungi konsumen. Oleh karenanya, pemilihan lokasi menjadi salah satu
pertimbangan penting untuk mencapai maksud tersebut.
d) Prinsip keamanan bangunan.
Sebagai bangunan publik, bangunan komersial harus dirancang dengan
berbagai fasilitas keselamatan bangunan. Secara umum, fasilitas keamanan
bangunan dibedakan menjadi keselamatan dan keamanan.
e) Prinsip kenyamanan bangunan
Untuk mendukung maksud ini, bangunan komersial sebaiknya dirancang
dengan kelengkapan kenyamanan bangunan seperti:
1. Kenyamanan thermal.
2. Kenyamanan pencahayaan.
3. Kenyamanan audio.
4. Kenyamanan sirkulasi dalam bangunan.
5.

1
f) Kebutuhan jangka Panjang.
Rancangan bangunan mudah disesuaikan dengan kebutuhan jangka panjang
untuk mengantisipasi dinamika perubahan tuntutan masyarakat.
g) Kondisi, potensi dan karakter kawasan.
Terjadi kesesuaian antara kegiatan pada bangunan komersial dengan kondisi,
potensi dan karakter kawasan yang akan dikembangkan.
h) Kondisi sosial budaya masyarakat.
Keberadaan bangunan diterima secara sosial, budaya dan psikologis oleh
masyarakat sekitar.
i) Perkembangan teknologi.
Rancangan bangunan dapat mengaplikasikan perkembangan teknologi
bangunan modern.
1.2 Identifikasi Masalah
Rendahnya kualitas dan mutu barang proyek akibat praktek banting harga
atau harga penawaran dibawah HPS. Rendahnya implementasi standar mutu K3 pada
proyek pembangunan gedung komersil di Semarang, kecelakaan kerja terbilang
cukup tinggi. Kecelakaan kerja diakibatkan oleh kurangnya perhatian terhadap
pelaksanaan.K3. Kualitas Pekerja yang bekerja sebagian besar memiliki tingkat
pendidikan yang rendah. Prosentase rata-rata tingkat pendidikan angkatan kerja yang
tidak sekolah dan tidak/tamat SD sebesar 65,89%, menunjukkan hubungan korelasi
yang positif antara tingkat pendidikan dengan produktifitas kerja. Semakin tinggi
tingkat pendidikan, maka semakin tinggi pula produktifitasnya. Faktor utama
penyebab keterlambatan pelaksanaan konstruksi gedung adalah faktor
ketidaktersediaan tenaga kerja, dikarenakan budaya musim tanam dan panen,
(Messah, 2013).
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah pada penulisan
Tugas Akhir ini sebagai berikut :
1. Faktor apa saja yang harus di pertimbangan dalam pembangunan Gedung
komersil ?
2. Bagaimana Tindakan – Tindakan yang dilakukan supaya Fungsi Manajemen
Konstruksi berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan proyek konstruksi
bangunan gedung komersil ?

2
1.4 Batasan Penelitian
Adapun Batasan masalah dalam Proposal Tugas Ahkir mencakup :
1. Faktor - faktor yang harus di pertimbangan dalam pembangunan Gedung
komersil :
a. Karakter/citra (brand image).
b. Nilai ekonomis bangunan.
c. Lokasi strategis.
d. Prinsip keamanan bangunan.
e. Prinsip kenyamanan bangunan
f. Kebutuhan jangka Panjang.
g. Kondisi, potensi dan karakter kawasan.
h. Kondisi sosial budaya masyarakat.
i. Perkembangan teknologi.
2. Tindakan – Tindakan yang dilakukan supaya Fungsi Manajemen Konstruksi
berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan proyek konstruksi bangunan gedung
komersil :
a. Pengelolaan lingkup proyek
Dalam lingkup proyek, batasan-batasan yang memuat kuantitas, kualitas,
dan spesifikasi merupakan hal yang perlu diperhatikan agar dalam
pelaksanaannya tidak menimbulkan implementasi yang salah antara pihak-
pihak yang berkepentingan.
b. Pengelolaan waktu dan jadwal
Dalam pelaksanaan proyek, waktu dan jadwal merupakan sasaran utama
dari kegiatan tersebut. Keterlambatan akan mengakibatkan kerugian -
kerugian misalnya penambahan biaya. Pengelolaan waktu meliputi
perencanaan, penyusunan, dan pengendalian jadwal.
c. Pengelolaan biaya
Pengelolaan biaya meliputi segala aspek yang berkaitan antara dana dan
kegiatan proyek. Agar pengelolaan dapat efektif, maka disusun berbagai
metode dan teknik seperti penyusunan anggaran biaya, konsep nilai hasil,
dan sebagainya.

3
d. Mengelola kualitas dan mutu
Agar kegiatan proyek tersebut dapat memenuhi syarat yang telah
direncanakan, maha diperlukan proses yang panjang mulai dari mengkaji
syarat-syarat pelaksanaan, menjabarkan persyaratan tersebut menjadi
spesifikasi, dan menuangkannya menjadi gambar kerja.
1.5 Maksud dan Tujuan Penelitian
1. Maksud
Maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh dan mengumpulkan data-
data serta informasi yang kemudian diolah dan dianalisis, sehingga penelitian
mendapatkan hasil dari fungsi menejemen kontruksi proyek pembangunan gedung
komersil di Semarang.
2. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah disajikan, maka penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui :
1. Faktor - faktor yang harus di pertimbangan dalam pembangunan Gedung
komersil di Semarang.
2. Tindakan – Tindakan yang dilakukan supaya Fungsi Manajemen Konstruksi
berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan proyek konstruksi bangunan
gedung komersil di Semarang.
1.6 Manfaat Penelitian
Penulisan dan penyusunan laporan tugas akhir ini tentu diharapkan
mempunyai manfaat, oleh karena itu penulisan dan penyusunan tugas akhir ini
mempunyai manfaat yaitu :
a. Untuk Ilmu Pengetahuan
Usaha konstruksi yang terus berkembang yang memungkinkan untuk
memahami dan mengetahui akan perkembangan hal-hal yang baru khususnya
sistem kerja manajemen konstruksi yang berbeda-beda pada setiap proyek
pembangunan menjadi salah satu faktor bahwa ilmu manajemen konstruksi
dalam kegiatan konstruksi sangatlah penting dan dibutuhkan. Dengan sistem-
sistem yang dilakukan dilapangan dapat dijadikan bahan pertimbangan dan
dapat ditarik suatu kesimpulan yang baru sehingga dapat dikembangkan lebih
lanjut di kemudian hari.

4
b. Untuk Pengguna Jasa Konstruksi
Dapat dijadikan sebagai hasil pekerjaan yang diharapkan dengan hasil yang
baik dalam mengelola proyek untuk tepat waktu, tepat biaya dan tepat mutu
akan bahan pembangunan.
c. Bagi Peneliti
Sebagai calon sarjana teknik sipil yang nantinya kemungkinan ikut di bidang
konstruksi juga, penelitian ini sangat bermanfaat untuk pengetahuan yang
lebih dalam tentang penerapan sistem manajemen konstruksi dalam suatu
proyek dan menjadi bekal yang dijadikan sebagai bahan pembelajaran
nantinya saat menjalankan pelaksanaan suatu proyek pembangunan.

1.7 Sistematika Penelitian


Tugas Akhir ini terdiri dari :
BAB I. Pendahuluan
Pada bab pendahuluan ini membahas tentang latar belakang, identifikasi
masalah, perumusan masalah, pembatasan masalah, maksud dan tujuan
penelitian, dan manfaat penelitian.
BAB II. Studi Pustaka
Pada studi pustaka ini akan diuraikan tentang teori-teori yang berhubungan
dengan judul Tugas Akhir, serta masalah – masalah yang berhubungan
dengan objek penelitian.
BAB III. Metodologi Penelitian
Pada bab ini akan dibahas uraian permasalahan serta diagram alurnya, dan
langkah yang akan dilakukan dalam pelaksanaan observasi, pada bab ini juga
akan dilihat diagram alur penelitian.
BAB IV. Data dan Analisa
Pada bab ini akan disajikan data hasil pengamatan yang diperoleh dari survei
yang telah dilakukan dilapangan, berdasarkan faktor faktor manajemen
konstruksi yang harus di pertimbangan dalam pembangunan Gedung
komersil yang kemudian akan dijadikan sebagai acuan dalam pemecahan
masalah yang ada.
BAB V. Penutup
Bab berisi kesimpulan dan saran.

Anda mungkin juga menyukai