Anda di halaman 1dari 10

UNIVERSITAS WARMADEWA

FALKUTAS TEKNIK DAN PERENCANAAN

NAMA : I KOMANG DWI YASA SAPUTRA

HARI & TANGGAL : RABU, 11 JANUARI 2023

NIM :202262122006

KELAS : REG B

FALKUTAS : TEKNIK ARSITEKTUR

MATA KULIAH : BAHASA INDONESIA

SOAL:

1. Jelaskan sistematika penelitian dari penentuan judul hingga penulisan laporan ?


2. Buatlah format penulisan laporan karya ilmiah ?
3. Buatlah diagram Bahasa menurut Amran Halim dan jelaskan ?
4. Baca paragraf berikut ini dan. Tentukan A.) Kalimat topik B.) Kalimat penjelas
C.) Pikiran utama D.) Pikiran penjelas !

1) Ketika memulai bisnis itu,ia merasa tidak dibantu oleh seorangpun.


2)Hal itu merupakan perjuangan penting baginya. 3) Ia belajar bagaimana
menyertakan orang lain untuk untuk bekerja sama dan bagaimana meraih sukses. 4)
Ia terus berupaya dengan mencoba-coba dan memanfaatkan kesalahan sebagai
sumber belajar 5) Ia terus berexperimen tanpa henti. 6) Ia selalu berupaya
menciptakan kreativitas baru yang inovatif. 7) Usahanya berkembang amat lambat
namun pasti. 8) Ia pun mendesain rencana pengembangan bisnis selanjutnya dengan
inovasi barunya.

JAWABAN :

1.

Sistematika Penelitian dari penentuan judul hingga penulisan laporan, yaitu :

Dalam pembuatan laporan penelitian dari penetuan judul ada beberapa tahap, sebagai

berikut :

Menentukan Topik Penelitian

Pada bagian pertama yang sangat penting untuk melanjutkan penelitian. Hal yang

harus dilakukan adalah menentukan topik permasalahan yang akan diteliti. Kita

bisa membaca beberapa referensi dari buku, jurnal, hingga internet.

Penentuan judul laporan bisa dirinci lagi jika dirasakan masih umum dan menuat

permasalahan yang akan diteliti.

Menentukan Mode Penelitian

Setelah menemukan topik permasalahan yang ingin diteliti, langkah selanjutnya

adalah menentukan metode penelitian. Kita perlu menentukan metode penelitian

secara rinci, mulai dari variabel penelitian, teknik pengumpulan data, hingga alat
yang digunakan untuk penelitian, agar bisa mendapatkan data yang kredibel.

Melaksanakan Kegiatan Penelitian

Setelah selesai menentukan metode penelitian, langkah selanjutnya adalah

melaksanakan kegiatan penelitian berdasarkan metode yang dipergunakan secara

tepat.

Melakukan Penyusunan Laporan

Sistematika penulisan laporan penelitian minimal mencantumkan lima bab utama

yakni pendahuluan, tinjauan pustaka, metode, hasil dan pembahasan, serta

simpulan. Adapun bab tambahan merupakan pelengkap yang bisa dimasukkan ke

dalam laporan.

Sebuah laporan penelitian harus ditulis secara sistematis atau sesuai struktur. Tujuannya

adalah agar pembaca dapat memahami laporan penelitian dengan baik. Untuk membuat sebuah

laporan penelitian, sistematika atau struktur yang bisa digunakan adalah sebagai berikut:

Pendahuluan

Bagian pertama dari sebuah laporan penelitian adalah pendahuluan, yang berfungsi sebagai

pengantar isi laporan. Pendahuluan kemudian terbagi lagi menjadi beberapa bagian, yaitu:

Latar belakang, adalah penjelasan mengenai mengapa masalah yang diangkat dianggap

penting dari berbagai segi. Selain itu, latar belakang masalah juga berisi alasan pemilihan judul,
pemilihan masalah, serta alasan dilakukannya penelitian.

Identifikasi masalah, berisi mengenai kajian pada berbagai permasalahan yang muncul.

Permasalahan ini kemudian dipilih lagi berdasarkan maksud, tujuan, dan ruang lingkup

penelitiannya. Identifikasi masalah adalah hal lanjutan yang dilakukan oleh peneliti setelah ia

menentukan topik penelitian.

Pembatasan masalah, merupakan pembatasan ruang lingkup masalah pokok yang akan

diteliti.

Rumusan masalah, adalah pertanyaan yang sudah dirumuskan untuk menjawab masalah

dari penelitian yang dilakukan.

Tujuan penelitian, merupakan pemaparan tujuan dan target yang ingin dicapai dari penelitian

yang dilakukan.

Tinjauan Pustaka

Pada bagian ini berisi berbagai kajian teori maupun kerangka teori, serta prinsip teoritis yang dapat

memengaruhi pembahasan masalah dalam laporan penelitian. Berbagai prinsip teori ini berguna

dalam memberikan gambaran serta arah kerja penelitian. Selain itu, tinjauan pustaka juga berisi

tinjauan dari penelitian terdahulu yang memiliki kemiripan.

Metode Penelitian

Adalah bagian yang berisi metode atau teknik penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam

melakukan penelitian. Metode merupakan cara, strategi, atau langkah yang dilakukan secara

sistematis pada sebuah penelitian.


Bagian ini juga berisi tentang variabel penelitian, populasi, sampel, teknik sampling, teknik

pengumpulan, instrumen penelitian, dan teknik analisis data.

Laporan Penelitian dan Pembahasan

Bagian laporan penelitian dan pembahasan merupakan bagian inti dan bagian terpenting dari

sebuah laporan penelitian. Sebab pada bagian ini berisi pembahasan masalah yang dikaitkan

menggunakan berbagai teori yang tepat.

Pada bagian ini juga akan tertera jawaban dari pertanyaan yang sudah dituliskan dalam rumusan

masalah pada bab sebelumnya. Analisis data yang ada pada bagian ini dilakukan dengan metode

penelitian yang sudah dituliskan.

Simpulan dan Saran

Hasil analisa yang sudah dituliskan pada bagian laporan penelitian dan pembahasan kemudian

disimpulkan sesuai dengan relevansinya dari hipotesis yang sudah dibuat, menjadi sebuah

kesimpulan akhir.

Selain kesimpulan, pada bab ini juga dituliskan saran, yaitu masukan atau solusi yang diberikan

oleh peneliti mengenai masalah yang ada pada topik penelitian.

Daftar Pustaka

Pada bagian daftar pustaka, berisi daftar rujukan yang digunakan oleh peneliti. Rujukan ini dapat

berupa buku, artikel, jurnal penelitian, maupun situs tertentu. Untuk penulisan daftar pustaka dapat

dibuat sesuai dengan format tertentu.


Lampiran

Bagian lampiran berisi mengenai berbagai keterangan data yang dianggap penting dalam

penelitian yang dilakukan. Keterangan data ini dilampirkan salah satu fungsinya adalah untuk

membuktikan kebenaran dari laporan yang dibuat.

2. 1) Halaman Judul. Judul karya, diangkat berdasar tema dari karya tulis ilmiah yang akan
dibuat. ...
2) Abstrak. ...
3) Pendahuluan. ...
4) Kerangka Teoritis. ...
5) Metode Penelitian. ...
6) Pembahasan. ...
7) Kesimpulan dan Saran. ...
8) Daftar Pustaka.

3. Diagram Ragam bahasa menurut Amran Halim, yaitu

Ditinjau dari sudut pandang penutur, ragam bahasa Indonesia dapat dikelompokkan

menjadi tiga ragam:

(a) Ragam Daerah Penutur

Ragam daerah dikenal juga dengan nama logat atau dialek geografis. Bahasa
yangmenyebar luas selalu mengenal dialek geografis. Setiap dialek atau logat dapat dipahami

secara timbal-balik oleh penuturnya, sekurang-kurangnya oleh penutur dialek yang daerah

geografisnya berdampingan.

(b) Ragam Pendidikan Penutur

Ragam bahasa Indonesia menurut pandidikan penutur menunjukkan perbedaan yang

jelasantara kaum yang berpendidikan formal dan kaum yang tidak berpendidikan formal. Tata

bunyi bahasa Indonesia golongan yang kedua berbeda dengan fonologi kaum terpelajar atau yang

berpendidikan formal.

(c) Ragam Sikap Penutur.

Ragam bahasa Indonesia menurut sikap penutur mencakup sejumlah corak

bahasaIndonesia yang masing-masing, pada dasarnya, tersedia bagi setiap pemakainya. Ragam ini

seringdisebut dengan istilah langgam atau gaya. Pemilihannya bergantung pada sikap penutur

terhadapmitra tutur atau lawan yang diajak berbicara atau terhadap pembacanya. Sikap itu

dipengaruhi,antara lain, oleh umur dan kedudukan yang disapa, pokok persoalan yang

disampaikan, dan tujuan penyampaian informasinya.

Ragam bahasa berdasarkan jenis pemakaiannya dapat diperinci menjadi sebagai

berikut:

(a) Ragam Menurut Bidang Atau Pokok Persoalan

Setiap penutur bahasa hidup dan bergerak dalam sejumlah lingkungan masyarakat

yangadat-istiadat atau tata cara pergaulannya mungkin berbeda-beda. Perbedaan itu terwujud
puladalam pemakaian bahasanya. Keadaan ini melahirkan dialek sosial. Seseorang yang ingin turut

sertadalam bidang tertentu atau yang ingin membicarakan pokok persoalan yang berkaitan

denganlingkungan itu harus memilih salah satu ragam yang dikuasainya dan yang cocok dengan

bidangatau pokok persoalan itu.

(b) Ragam Menurut Sarananya

Ragam bahasa menurut sarananya biasa dikelompokkan atas ragam lisan dan ragamtulisan.

Berhubung dengan tiap-tiap masyarakat bahasa memiliki ragam lisan, sedangkan ragamtulisan

baru muncul kemudian, persoalan yang perlu ditelaah adalah cara orang menuangkan ujarannya

(ragam lisannya) ke dalam bentuk tulisan. Bahasa Melayu sejak dahulu dianggap orangberperan

sebagai lingua franca.

Bahasa perhubungan dalam dunia perdagangan itu, untuk sebagianbesar penduduk

Indonesia, berupa ragam lisan untuk keperluan yang terbatas. Bahkan sampai saat ini, oleh berjutajuta
orang yang masih belum melek huruf, bahasa Indonesia yang dikuasainya hanyalah ragam

lisannya.

(c) Ragam yang Mengalami Gangguan Pencampuran.

Ragam bahasa yang mengalami gangguan pencampuran ini setidaknya dapat

mengarahpada dua hal, yaitu campur kode dan interferensi.

Di samping ragam yang telah disebutkan di atas, sebenarnya masih ada lagi ragam

bahasaIndonesia menurut situasi pemakaiannya yang menyangkut ragam baku dan ragam

nonbaku. Pemahaman dan penggunaan ragam bahasa Indonesia secara tepat sesuai dengan konteks
tuturan yang ada tentu dapat dijadikan sebagai dasar terwujudnya integrasi nacional dan harmoni

sosial.

4. A.) Kalimat Topik :

- Ia pun mendesain rencana pengembangan bisnis selanjutnya dengan inovasi barunya.

B.) Kalimat Penjelas :

merupakan perjuangan penting baginya. 3) Ia belajar bagaimana menyertakan orang lain untuk
untuk bekerja sama dan bagaimana meraih sukses. 4) Ia terus berupaya dengan mencoba-coba
dan memanfaatkan kesalahan sebagai sumber belajar 5) Ia terus berexperimen tanpa henti. 6) Ia
selalu berupaya menciptakan kreativitas baru yang inovatif. 7) Usahanya berkembang amat
lambat namun pasti.

C.) Pikiran Utama :

-Mendesain Rencana Pengembangan Bisnis

D.) Pikiran Penjelasan :

Memulai tidak dibantu seorapun

-Perjuangan penting

-Belajar menyertakan orang lain bekerja sama meraih sukses

-Memanfaatkan kesalahan

-Berexperimen tanpa henti

-Menciptakan kreativitas baru yang inovatif

-Berkembang amat lambat namun pasti.

Anda mungkin juga menyukai