BAHASA INDONESIA
“MAKALAH ILMIAH”
5. MEMILIH JUDUL
Yang pertama harus ditulis adalah judul artikel. Judul ini harus mencerminkan isi
pokok artikel. Tulislah judul itu dengan sederhana tetapi menarik, jangan bombastis
seperti judul artikel di surat kabar atau majalah populer. Judul ini harus merupakan
peernyataan ringkas tentang topik utama dan menyebutkan variabel sebenarnya atau
isu teoretis yang diteliti serta hubungan di antara variabel atau isu-isu tersebut.
Beberapa kriteria judul yang baik yaitu:
Judul singkat (3 – 5 kata) dan padat (sarat makna)
Menarik dan menggugah orang untuk membaca tulisan secara keseluruhan
Gunakan istilah/idiom popular
Eksplorasi gagasan seluas mungkin (banyak membaca, mendengar, berdiskusi)
Pilih yang relevan dengan minat/ bidang kompetensi
Pilih yang aktual (sedang hangat dan jadi perbincangan publik)
Tentukan sikap atas masalah yang akan dibahas (pro atau kontra?)
1. Cendikia
Di dalam bahasa cendekia mampu membentuk pernyataan yang tepat dan seksama
sehingga gagasan yang disampaikan penulis dapat diterima oleh pembaca secara tepat.
Kalimat-kalimat yang digunakan mencerminkan ketelitian yang objektif sehingga suku-
suku kalimatnya mirip dengan proposisi logika. Kecendikiaan juga berhubungan dengan
kecermataan memilih kata seperti : tidak mubazir, tidak rancu, dan bersifat idiomatis.
2. Lugas
3. Jelas
Ketidakjelasan pada umumya akan muncul pada kalimat yang sangat panjang.
Dalam kalimat panjang, hubungan antar gagasan menjadi tidak jelas. Oleh sebab itu,
dalam artikel ilmiah disarankan tidak digunakan kalimat yang terlalu panjang. Kalimat
panjang boleh digunakan asalkan penulis cermat dalam menyusun kalimat sehingga
hubungan antar gagasan dapat diikuti secara jelas.
4. Bertolak dari gagasan
Penonjolan diarahkan pada gagasan atau hal-hal yang diungkapkan, tidak pada
penulis / pelaku.
5. Formal
Tingkat keformalan bahasa dalam artikel ilmiah dapat dilihat pada lapis kosakata,
bentukan kata, dan kalimat. Kosakata yang digunakan cenderung menggarah pada
kosakata ilmiah teknis, yang jarang dipahami oleh masyarakat umum. Perlu kecermataan
dalam memilih kosakata untuk artikel ilmiah. Keformalan kalimat dalam artikel ilmiah
ditandai oleh :
<1> Kelengkapan unsur wajib (Subjek dan Predikat)
6. Obyektif
Contoh : Nilai etis sebagaimana tersebut pada paparan di atas menjadi pedoman dan
dasar pegangan hidup dan kehidupan bagi setiap warga Negara Indonesia.
8. Konsisten
Contoh : Untuk mengatasi penumpang yang melimpah menjelang dan usai lebaran,
pengusaha angkutan dihimbau mengoprasikan semua telah disiapkan kendaraan ekstra.
7. LANGKAH-LANGKAH PENULISAN
8. KARAKTERISTIK MAKALAH
Makalah mahasiswa yang dimaksudkan dalam hal ini memiliki karakteristik
sebagai berikut:
a. Diangkat dari suatu kajian literatur dan/atau laporan pelaksanaan kegiatan
lapangan.
b. Ruang lingkup makalah berkisar pada cakupan permasalahan dalam suatu mata
kuliah.
c. Memperlihatkan kemampuan mahasiswa tentang permasalahan teoritis yang dikaji
atau dalam menerapkan suatu prosedur, prinsip atau teori yang berhubungan
dengan perkuliahan.
d. Memperlihatkan kemampuan para mahasiswa dalam memahami isi dari sumber-
sumber yang digunakan.
e. Menunjukkan kemampuan mahasiswa dalam merangkai berbagai sumber
informasi sebagai satu kesatuan sintesis yang utuh.
CONTOH MAKALAH ILMIAH
BAB I
PENDAHULUAN
C. Tujuan Penulisan
1. Menjabarkan karakteristik pendidikan di Indonesia
2. Menjabarkan mutu pendidikan di Indonesia
3. Menjabarkan apa saja penyebab mutu pendidikan di Indonesia
4. Menjabarkan solusi pendidikan di Indonesia
D. Manfaat Penulisan
1. Bagi Pemerintah
Penulisan karya tulis ini bisa dijadikan sumbangsih untuk meningkatkan pendidikan di
Indonesia
2. Bagi Guru
Agar bisa menjadi acuan bagi guru agar lebih semangat dalam belajar mengajar di
sekolah
3. Bagi Mahasiswa
Menjadi bahan kajian belajar untuk meningkatkan pendidikan di Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kualitas atau mutu pendidikan di Indonesia masih sangat rendah dibandingkan
dengan negara-negara lain, hal ini dikarenakan faktor penyebab seperti kurang efektifitas,
efisiensi, dan standardisasi pendidikan yang belum optimal.
Sehingga menimbulkan berbagai masalah seperti pendidikan yang terlalu mahal,
kurang relevan antara pendidikan dengan kebutuhan, kurangnya pemerataan pendidikan,
rendahnnya prestasi siswa, kurangnya kesejahtraan guru, rendahnya kualitas guru, serta
rendahnya sarana fisik atau bangunan.
Solusi yang dapat diberikan pada permasalahan tersebut yaitu harus mampu mengubah sistem
sosial, karena sangat berkaitan erat dengan sistem pendidikan, mutu guru, serta peserta didik.
B. Saran
Kemajuan dunia dilatarbelakangi oleh pendidikan yang maju, maka dari itu perubahan
sistem pendidikan nasional harus terus dilakukan agar pendidikan di Indonesia memiliki
kualitas yang lebih baik. Dengan meningkatnya kualitas pendidikan, ini akan meningkatkan
pula sumber daya manusia yang memiliki kualitas baik juga sehingga mampu bersaing secara
sehat dengan negara-negara lain.