Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

BAHASA INDONESIA

“MAKALAH ILMIAH”

Dosen : Oki Rasdana

Disusun Oleh Kelompok 5 :


1. RAHMAYUNI MAULANI (189110060)
2. TIYA WIRANTI (189110063)
3. RIANDI PRATAMA (189110073)
4. R MHD BINTANG D.P (189110071)
5. WAHYU PRATAMA (189110047)

UNIVERSITAS ISLAM RIAU


FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
2018
1. DEFINISI MAKALAH ILMIAH
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) makalah adalah tulisan resmi
tentang suatu pokok yang dimaksudkan untuk dibacakan di muka umum dalam suatu
persidangan dan yang sering disusun untuk diterbitkan.
Menurut Parera (2005 : 35) makalah adalah sebuah tulisan yang memerlukan
studi (pengkajian lebih lanjut, baik secara langsung maupun tidak langsung).
Secara umum, makalah ilmiah adalah salah satu jenis karangan ilmiah yang
ditulis secara sistematis dan logis. Karangan tersebut berisi informasi atau data yang
bersifat factual yang disampaikan secara objektif dan tidak memihak pada
kepentingan-kepentingan lain. Informasi yang disampaikan dalam karanagn itu benar-
benar murni untuk kepentingan informasi keilmuan. Karena itu, dalam menulis
makalah ilmiah, penulis harus terbebas dari unsur subjektif yang dapat
menjerumuskan penulis pada kesesatan berfikir ilmiah.

2. FUNGSI MAKALAH ILMIAH


a. Untuk melatih penulis agar mampu menyusun karya ilmiah secara benar dan cermat.
b. Memperluas wawasan keilmuan bagi penulisnya.
c. Memberikan sumbanganpemikiran baik berupa konsep teoritas maupun konsep
praktis.
d. Memberikan manfaat bagi perkembangan konsep keilmuan maupun pemecahan
masalah.

3. TUJUAN MAKALAH ILMIAH


- Dapat menjadi transformasi pengetahuan bagi sekolah atau institusi perguruan tinggi
dengan masyarakatatau peminatnya.
- Melatih keterampilan dasar untuk melakukan penelitian secara benar dan teratur
- Membuktikan potensi dan wawasan mahasiswa dalam menghadapi dan
menyelesaikan masalah
- Menumbuhkan etos kerja ilmiah dikalangan mahasiswa
- Sebagai wahana melatih pengungkapan pikiran atau hasil penelitiannya dalam bentuk
tulisan ilmiah yg sistematis
4. SISTEMATIKA
Secara garis besar makalah yang ditulis terdiri dari tiga bagian pokok sebagai
berikut :
a. Pendahuluan, memuat tentang persoalan yang akan dibahas antara lain meliputi
latar belakang masalah, masalah, dan tujuan makalah
 Latar belakang berisikan tentang alasan mengapa penulis membuat
makalah dengan judul yang dipilih dengan menjelaskan setiap unsure dari
judul tersebut. contoh judul Kalimat Efektif, harus dijelaskan alasan
memilih judul mulai dari unsur pertama tentang kalimat, unsur kedua
tentang efektif sehingga mendapat alasan tentang kalimat efektif.
 Masalah berisikan hal atau poin-poin penting sesuai dengan judul yang
dibahas pada Bab II. Poin tersebut misalnya pengertian, klasifikasi, variasi,
perbandingan dan lain-lain.
 Tujuan merupakan harapan yang nantinya akan dicapai setelah melakukan
pembahasan dalam makalah tersebut.
b. Isi, yakni bagian yang memuat tentang kemampuan penulis dalam
mendemonstrasikan kemampuannya untuk menjawab persoalan atau masalah
yang dibahasnya. Pada bagian isi boleh terdiri dari lebih satu bagian sesuai dengan
permasalahan yang dikaji.
c. Penutup berisikan kesimpulan dan saaean. Kesimpulan, yakni bagian yang
memuat pemaknaan dari penulis terhadap diskusi atau pembahasan masalah
berdasarkan kriteria dan sumber-sumber literatur atau data lapangan. Kesimpulan
ini mengacu kepada hasil pembahasan permasalahan dan bukan merupakan
ringkasan dari isi makalah. Saran yaitu berupa saran-saran terhadap pembaca atau
penulis selanjutnya terhadap maklah yang telah dibuat.

5. MEMILIH JUDUL
Yang pertama harus ditulis adalah judul artikel. Judul ini harus mencerminkan isi
pokok artikel. Tulislah judul itu dengan sederhana tetapi menarik, jangan bombastis
seperti judul artikel di surat kabar atau majalah populer. Judul ini harus merupakan
peernyataan ringkas tentang topik utama dan menyebutkan variabel sebenarnya atau
isu teoretis yang diteliti serta hubungan di antara variabel atau isu-isu tersebut.
Beberapa kriteria judul yang baik yaitu:
 Judul singkat (3 – 5 kata) dan padat (sarat makna)
 Menarik dan menggugah orang untuk membaca tulisan secara keseluruhan
 Gunakan istilah/idiom popular
 Eksplorasi gagasan seluas mungkin (banyak membaca, mendengar, berdiskusi)
 Pilih yang relevan dengan minat/ bidang kompetensi
 Pilih yang aktual (sedang hangat dan jadi perbincangan publik)
 Tentukan sikap atas masalah yang akan dibahas (pro atau kontra?)

6. BAHASA MAKALAH ILMIAH


Bahasa tulis ilmiah merupakan perpaduan ragam bahasa tulis dan ragam bahasa
ilmiah, adapun ciri-ciri dari ragam bahasa ilmiah adalah :
1. Kosakata yang digunakan dipilih secara cermat.
2. Pembentukan kata dilakukan secara sempurna.
3. Paragraf dikembangkan secara lengkap dan padu.

Ragam bahasa ilmiah memiliki ciri-ciri :

1. Cendikia

Di dalam bahasa cendekia mampu membentuk pernyataan yang tepat dan seksama
sehingga gagasan yang disampaikan penulis dapat diterima oleh pembaca secara tepat.
Kalimat-kalimat yang digunakan mencerminkan ketelitian yang objektif sehingga suku-
suku kalimatnya mirip dengan proposisi logika. Kecendikiaan juga berhubungan dengan
kecermataan memilih kata seperti : tidak mubazir, tidak rancu, dan bersifat idiomatis.

2. Lugas

Dengan paparan yang lugas, kesalahpahaman dan kesalahan menafsirkan isi


kalimat akan terhindarkan. Penulisan yang bernada sastra cenderung tidak
mengungkapkan sesuatu secara langsung (lugas).

3. Jelas

Ketidakjelasan pada umumya akan muncul pada kalimat yang sangat panjang.
Dalam kalimat panjang, hubungan antar gagasan menjadi tidak jelas. Oleh sebab itu,
dalam artikel ilmiah disarankan tidak digunakan kalimat yang terlalu panjang. Kalimat
panjang boleh digunakan asalkan penulis cermat dalam menyusun kalimat sehingga
hubungan antar gagasan dapat diikuti secara jelas.
4. Bertolak dari gagasan

Penonjolan diarahkan pada gagasan atau hal-hal yang diungkapkan, tidak pada
penulis / pelaku.

5. Formal

Tingkat keformalan bahasa dalam artikel ilmiah dapat dilihat pada lapis kosakata,
bentukan kata, dan kalimat. Kosakata yang digunakan cenderung menggarah pada
kosakata ilmiah teknis, yang jarang dipahami oleh masyarakat umum. Perlu kecermataan
dalam memilih kosakata untuk artikel ilmiah. Keformalan kalimat dalam artikel ilmiah
ditandai oleh :
<1> Kelengkapan unsur wajib (Subjek dan Predikat)

<2> Kebenaran isi

<3> Tampilan esai formal

6. Obyektif

Hindari kata-kata yang menunjukan sifat subjektif, seperti :


Dari paparan tersebut kiranya dapat disimpulkan.

7. Ringkas dan padat

Contoh : Nilai etis sebagaimana tersebut pada paparan di atas menjadi pedoman dan
dasar pegangan hidup dan kehidupan bagi setiap warga Negara Indonesia.

8. Konsisten

Contoh : Untuk mengatasi penumpang yang melimpah menjelang dan usai lebaran,
pengusaha angkutan dihimbau mengoprasikan semua telah disiapkan kendaraan ekstra.

7. LANGKAH-LANGKAH PENULISAN

Dalam pembuatan atau menyusun makalah, perlu diperhatikan langkah-


langkah sebagai berikut :
1) Mempelajari atau menganalisa topik yang akan ditulis

2) Menyusun pola pikir, meliputi :

a) Pokok masalah dalam topik.


b) Menentukan tujuan dan ruang lingkup.

3) Pengumpulan bahan-bahan materi (referensi)

4) Menulis atau menyusun makalah dituntut :

a. Penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.

b. Susunan kalimat yang mudah dipahami.

c. Rangkaian uraian yang berkaitan.

d. Singkat, padat, tegas, dan jelas dalam uraian.

e. Menulis atau menyusun makalah secara “tidak bombastis”, banyak atau


panjang kalimatnya tanpa isi yang jelas

8. KARAKTERISTIK MAKALAH
Makalah mahasiswa yang dimaksudkan dalam hal ini memiliki karakteristik
sebagai berikut:
a. Diangkat dari suatu kajian literatur dan/atau laporan pelaksanaan kegiatan
lapangan.
b. Ruang lingkup makalah berkisar pada cakupan permasalahan dalam suatu mata
kuliah.
c. Memperlihatkan kemampuan mahasiswa tentang permasalahan teoritis yang dikaji
atau dalam menerapkan suatu prosedur, prinsip atau teori yang berhubungan
dengan perkuliahan.
d. Memperlihatkan kemampuan para mahasiswa dalam memahami isi dari sumber-
sumber yang digunakan.
e. Menunjukkan kemampuan mahasiswa dalam merangkai berbagai sumber
informasi sebagai satu kesatuan sintesis yang utuh.
CONTOH MAKALAH ILMIAH

“Rendahnya Pendidikan di Indonesia”

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Setiap warga negara berhak memiliki pendidikan setinggi mungkin, namun kadang
kala pendidikan di negara kita masih kalah jauh dengan negara-negara tetangga seperti se
ASEAN. Menurut UNESCO pada tahun 2000, indeks pengembangan manusia di Indonesia
menurun dari tahun ke tahunnya. Dari 174 negara di dunia, Indonesia terdapat pada urutan ke
109 di tahun 1999.
Ada apakah dengan pendidikan di Indonesia sehingga terus mengalami penurunan,
hal ini bukan tentu saja sangat memprihatinkan karena pendidikan merupakan sarana untuk
kemajuan negara. Menurut data The World Economic Forum Swedia pada tahun 2000,
Indonesia menduduki urutan ke-37 dari 57 negara di dunia. Indonesia masih memiliki daya
saing yang rendah dibandingkan negara-negara lain.
Di era globalisasi meningkatkan pendidikan haruslah disegerakan agar mampu bersaing
dengan negara lain. Dengan memperbaiki pendidikan, maka sumber daya manusia di
Indonesia akan jauh lebih baik. Setelah kita amati, masalah serius terdapat pada peningkatan
mutu pendidikan di Indonesia yaitu rendahnya mutu pendidikan di setiap jenjang pendidikan,
mulai pendidikan formal maupun informal.
Kualitas pendidikan yang rendah menurut data Balitbang 2003 bahwa di seluruh
nusantara dan hanya 8 sekolah yang mendapat pengakuan dunia, begitu juga SMP hanya
memiliki 8 sekolah yang diakui dunia, sedangkan untuk SMA terdapat 7 sekolah yang
mendapatkan pengakuan.
Apa saja sih penyebab rendahnya pendidikan di Indonesia, seperti masalah efektifitas,
efisiensi dan standardisasi pengajaran. Di bawah ini permasalahan khusus penyebab
rendahnya dunia pendidikan antara lain biasanya pendidikan yang terlalu mahal, kurang
relevan antara pendidikan dengan kebutuhan, kurangnya pemerataan pendidikan, rendahnnya
prestasi siswa, kurangnya kesejahtraan guru, rendahnya kualitas guru, serta rendahnya sarana
fisik pendidikan tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Karakteristik pendidikan di Indonesia
2. Kualitas pendidikan di Indonesia
3. Penyebab rendahnya mutu pendidikan di Indonesia
4. Solusi permasalahan pendidikan di Indonesia

C. Tujuan Penulisan
1. Menjabarkan karakteristik pendidikan di Indonesia
2. Menjabarkan mutu pendidikan di Indonesia
3. Menjabarkan apa saja penyebab mutu pendidikan di Indonesia
4. Menjabarkan solusi pendidikan di Indonesia

D. Manfaat Penulisan
1. Bagi Pemerintah
Penulisan karya tulis ini bisa dijadikan sumbangsih untuk meningkatkan pendidikan di
Indonesia
2. Bagi Guru
Agar bisa menjadi acuan bagi guru agar lebih semangat dalam belajar mengajar di
sekolah
3. Bagi Mahasiswa
Menjadi bahan kajian belajar untuk meningkatkan pendidikan di Indonesia

BAB II
PEMBAHASAN

A. Karakteristik Pendidikan di Indonesia


Melaksanakan pendidikan merupakan tujuan suatu pendidikan, maka dari itu
Indonesia harus meningkatkan pendidikan untuk kepentingan bangsa. Melalui pendidikan
bebagai aspek kehidupan seperti agama bisa dikembangkan dengan melalui pelajaran-
pelajaran di sekolah. Selain itu juga pendidikan juga menjadi tempat pengembangan pikiran
seperti belajar menganalisis, memecahkan masalah, menyimpulkan dan lain sebagainya.

B. Mutu Pendidikan di Indonesia


Seperti yang telah penulis sebutkan di latar belakang, bahwa pendidikan di Indonesia
sangatlah rendah jika dibandingkan dengan negara-negara lain. Kini kualitas pendidikan di
Indonesia semakin memburuk. Hal tersebut bisa dilihat dari kualitas guru, sarana belajar, dan
murid-muridnya.
Guru-guru sekarang banyak sekali guru-guru yang hanya sebatas mengajar, kecuali
bagi guru-guru lama yang yang sudah berdedikasi di dunia pendidikan. Gaji guru menjadi
permasalahan saat ini, banyak sekali guru yang resign mengajar dan lebih menjadi buruh
pabrik hal ini karena gaji guru yang begitu rendah. Selain staf pengajar, masalah sarana
belajar perlu diperhatikan agar proses belajar mengajar lebih berkuallitas.

C. Penyebab Rendahnya Mutu Pendidikan di Indonesia


Dibawah ini ada beberapa penyebab rendahya mutu pendidikan di Indonesia,
diantaranya:
1. Efektifitas Pendidikan di Indonesia Sangat Rendah
Salah satu penyebab rendahnya mutu pendidikan di Indonesia adalah kurangnya
efektifnya pendidikan di Indonesia. Misalnya tidak adanya sasaran ketika mengajar sehingga
mengakibatkan peserta didik tidak memiliki gambaran yang jelas mengenai proses
pendidikannya.
Masyarakat masih beranggapan bahwa pendidikan atau sekolah yang lebih tinggi
modal utama untuk mendapatkan pekerjaan, pendidikan yang diambil tidak sesuai bakat dan
minat murid, dan masih banyak staf pengajar yang mengajar tidak sesuai dengan jurusannya.
Hal tersebut menyebabkan rendahnya efektifitas pendidikan.

2. Efisiensi Pendidikan Di Indonesia


Masalah efisiensi pendidikan di Indonesia yang sering terjadi yaitu mahalnya biaya
pendidikan, waktu yang digunakan dalam proses pengajaran, dan kualitas staf pengajar. Di
Indonesia mahalnya biaya pendidikan masih sempat dikeluhkan oleh sebagian masyarakat,
walaupun harga pendidikan di Indonesia relative rendah dibandingkan negara-negara lain.

3. Standardisasi Pendidikan di Indonesia


Kualitas pendidikan di Undonesia diukur oleh standard dan kompetensi, salah satunya
Badan Standardisasi Nasional Pendidikan (BSNP). kadang kala standardisasi dan kompetensi
ini memiliki bahaya yang tersembunyi yaitu seperti hanya memikirkan bagaimana caranya
agar mencapai standar pendidikan saja, sehingga lupa akan pendidikan efektif dan dapat
digunakan. Sayang sekali hal ini menjadi pendidikan seperti kehilangan makna dikarenakan
terlalu menuntun standar kompetensi.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kualitas atau mutu pendidikan di Indonesia masih sangat rendah dibandingkan
dengan negara-negara lain, hal ini dikarenakan faktor penyebab seperti kurang efektifitas,
efisiensi, dan standardisasi pendidikan yang belum optimal.
Sehingga menimbulkan berbagai masalah seperti pendidikan yang terlalu mahal,
kurang relevan antara pendidikan dengan kebutuhan, kurangnya pemerataan pendidikan,
rendahnnya prestasi siswa, kurangnya kesejahtraan guru, rendahnya kualitas guru, serta
rendahnya sarana fisik atau bangunan.
Solusi yang dapat diberikan pada permasalahan tersebut yaitu harus mampu mengubah sistem
sosial, karena sangat berkaitan erat dengan sistem pendidikan, mutu guru, serta peserta didik.

B. Saran
Kemajuan dunia dilatarbelakangi oleh pendidikan yang maju, maka dari itu perubahan
sistem pendidikan nasional harus terus dilakukan agar pendidikan di Indonesia memiliki
kualitas yang lebih baik. Dengan meningkatnya kualitas pendidikan, ini akan meningkatkan
pula sumber daya manusia yang memiliki kualitas baik juga sehingga mampu bersaing secara
sehat dengan negara-negara lain.

Anda mungkin juga menyukai