Anda di halaman 1dari 14

METODOLOGI PENELITIAN

“RESEARCH AND DEVELOPMENT”

(Dosen Pengampu: Prof. Suyata)

DISUSUN OLEH:

AMALIA IMA NURJAYANTI NIM. 1708046042

FAJAR DEFITRIKA NIM. 1708046043

MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN

UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

TAHUN 2017/2018

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Jenis-jenis metode
penelitian dapat diklasifikasikan berdasarkan tujuan dan tingkat kealamiahan
(natural setting) obyek yang diteliti. Berdasarkan tujuan, metode penelitian dapat
diklasifikasikan menjadi penelitian dasar, penelitian terapan dan penelitian
pengembangan. Selanjutnya berdasarkan tingkat kealamiahan, metode penelitian
dapat dikelompokkan menjadi metode penelitian eksperiman, survey dan
naturalistik.
Menurut Gay (1997) menyatakan bahwa sebenarnya sulit untuk membedakan
antara penelitian murni (dasar) dan terapan secara terpisah, karena keduanya
terletak pada satu garis kontinum. Borg and Gall (1988) menyatakan bahwa,
penelitian dan pengembangan (R & D), merupakan metode penelitian yang
digunakan untuk mengembangkan atau memvalidasi produk-produk yang
digunakan dalam pendidikan dan pembelajaran. Penelitian dan pengembangan
merupakan jembatan antara penelitian dasar dengan terapan, dimana penelitian
dasar bertujuan untuk “ to discover new knowledge about fendomental
phenomena” dan penelitian terapan berujuan untuk menemukan pengetahuan
yang secara praktis dapat diaplikasikan. Walaupun ada kalany penelitian terapan
juga untuk mengembangkan produk. Penelitian dan pengembangan bertujuan
untuk menemukan, mengembangkan dan memvalidasi suatu produk. Makalah ini
akan membahas penelitian dan pengembangan / Research and Development.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan penelitian dan pengembangan (R&D)?
2. Apa saja macam-macam penelitian dan pengembangan?
3. Bagaimana langkah-langkah penelitian dan pengembangan?
4. Apa karakteristik penelitian pengembangan?

2
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian penelitian dan pengembangan.
2. Mengetahui macam-macam penelitian dan pengembangan
3. Mengetahui langkah-langakah peneltian dan pengembangan
4. Mengetahui karakteristik penelitian pengembangan

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian

Menurut Sugiyono (2012: 407), metode penelitian dan pengembangan atau


dalam bahasa Inggrisnya Research and Development adalah metoode penelitian
yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan
prodek tersebut. Menurut Gay (1990) Penelitian Pengembangan adalah suatu usaha
untuk mengembangkan suatu produk yang efektif untuk digunakan sekolah, dan
bukan untuk menguji teori. Menurut Gay (1990) Penelitian Pengembangan adalah
suatu usaha untuk mengembangkan suatu produk yang efektif untuk digunakan
sekolah, dan bukan untuk menguji teori. Seals dan Richey (1994) mendefinisikan
penelitian pengembangan sebagai suatu pengkajian sistematik terhadap
pendesainan, pengembangan dan evaluasi program, proses dan produk
pembelajaran yang harus memenuhi kriteria validitas, kepraktisan, dan efektifitas.
Dapat disimpulkan bahwa penelitian pengembangan adalah metode penelitian untuk
mengembangkan dan menghasilkan produk tertentu untuk diuji keefektifannya.

B. Macam-macam Penelitian dan Pengembangan


1. Menurut Sugiyono

Metodologi Penelitian Pendidikan (Sugiyono, 2012: 409)

4
a. Potensi masalah
Potensi dan masalah. Research and Development (RnD) dapat
berawal dari adanya potensi dan masalah. Potensi dan masalah yang
dikemukakan dalam penelitian harus ditunjukkan dengan data empirik.
Data tentang potensi dan masalah tidak harus dicari sendiri, tetapi bisa
berdasarkan laporan penelitian orang lain atau dokumentasi laporan
kegiatan dari perorangan atau instansi tertentu yang masih up to date.
b. Mengumpulkan data/ informasi
Pengumpulan data. Setelah potensi dan masalah dapat ditunjukkan
secara faktual, selanjutnya perlu dikumpulkan berbagai informasi yang
dapat digunakan sebagai bahan untuk perencanaan.
c. Desain produk
Hasil akhir dari serangkaian penelitian awal, dapat berupa rancangan
kerja baru atau produk baru, yang lengkap dengan spesifikasinya. Desain
produk haus diwujudkan dalam gambar atau bagan sehingga dapat
digunakan sebagai pegangan untuk menilai dan membuatnya.
Dalam bidang teknik, desain produk harus dilengkapi dengan
penjelasan mengenai bahan-bahan yang digunakan untuk membuat
setiap komponen pada produk tersebut, ukuran dan toleransinya, alat
yang digunakan untuk mengerjakan, serta prosedur kerja. Dalam produk
yang berupa sistem perlu dijelaskan mekanisme penggunaan sistem
tersebut, cara kerja, berikut kelebihan dan keterangannya.
d. Validasi desain
Proses untuk menilai apakah rancangan kerja baru atau produk baru
secara rasional layak digunakan dengan cara meminta penilaian ahli yang
berpengalaman.
Validasi produk dapat dilakukan dengan cara menghadirkan beberapa
pakar atau tenaga ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai produk
baru yang dirancang tersebut. Setiap pakar diminta untuk menilai desain
tersebut, sehingga selanjutnya dapat diketahui kelemahan dan
kekuatannya.
e. Perbaikan desain
Setelah desain produk, divalidasi melalui diskusi dengan pakar dan
para ahli lainnya, maka akan dapat diketahui kelemahannya. Kelemahan
5
tersebut selanjutnya dicoba untuk dikurangi dengan cara memperbaiki
desain. Yang bertugas memperbaiki desain adalah peneliti yang mau
menghasilkan produk tersebut.
f. Uji coba produk
Desain produk yang telah dibuat tidak bisa langsung diuji coba dulu,
tetapi harus dibuat terlebih dahulu menjadi barang, dan barang tersebut
yang diujicoba terbatas.
g. Uji coba pemakaian
Setelah pengujian terhadap produk berhasil, dan mungkin ada revisi
yang tidak terlalu penting, maka selanjutnya produk diterapkan dalam
lingkupnya. Dalam uji coba tersebut, tetap harus dinlai kekurangan atau
hambatan yang muncul guna untuk perbaikan lebih lanjut.
h. Revisi produk
Revisi produk dilakukan apabila dalam pemakaian terdapat
kekurangan dan kelemahan. Dalam uji coba pemakaian, sebaiknya
pembuat produk selalu mengevaluasi bagaimana kinerja produk untuk
mengetahui kelemahan-kelemahan yang ada, sehingga dapat digunakan
untuk penyempurnaan dan pembuatan produk baru lagi.
i. Pembuatan produk massal
Pembuatan produk massal ini dilakukan apabila produk yang telah diuji
coba dinyatakan efektif dan layak untuk diproduksi massal.

2. Menurut Alessi dan Trollip

Model pengembangan yang dirumuskan oleh Alessi & Trollip terdiri dari 3
tahapan dan 3 atribut yang selalu ada dalam setiap tahap. Tiga tahapan yang ada
dalam model pengembangan tersebut, adalah planning, design, dan
development, sedangkan komponen atribut mencakup standar (standards),
evaluasi berkelanjutan (ongoing evaluation), dan manajemen proyek (project
management) yang menjadi pelengkap dan bahan pertimbangan dalam
mengembangkan produk multimedia. Langkah-langkah pengembangan dari
Model Alessi & Trollip dapat dijelaskan sebagai berikut (Alessi & Trollip, 2001):

6
Prosedur Pengembangan Menurut Allesi dan Trolip
a. Atribut Pengembangan
1) Standards
Standar merupakan poin awal dan dasar (foundation) untuk
menghasilkan proyek yang baik. Standar mendefinisikan kualitas yang
harus dicapai mulai dari tahap awal hingga akhir.
2) Ongoing Evaluation
Ongoing evaluation melakukan fungsi untuk mengkritisi kualitas proyek
yang akan dihasilkan. Selama tahapan berlangsung, evaluasi terus
dilakukan sehingga apabila terdapat kesalahan (tidak sesuai dengan
standar) maka proyek dapat langsung diperbaiki.
3) Project Management
Manajemen proyek merupakan kegiatan yang mengontrol setiap tahap
agar berjalan sesuai dengan rencana dari awal hingga akhir. Penentu
keberhasilan sebuah proyek tergantung pada aspek manajemen proyek.

b. Tahap Pengembangan
1) Phase 1-Planning
Tahap perencanaan ini berisi penjelasan dan rencana gambaran
produk yang akan dikembangkan. Tahap perencanaan terdiri dari 10 sub
komponen, yaitu:

7
a) define the scope f) produce a style manual
b) indentify learner characteristic g) determine and collect resource
c) establish the constraints h) conduct initial brainstorming
d) cost the project i) define the look and feel
e) produce a planning document j) obtain client sign-off.
2) Phase 2-Design
Tahap desain merupakan proses penggabungan dari konten,
perspektif instruksional dan interaktivitas. Dalam tahap desain ini,
dilakukan komunikasi dengan customer atau klien untuk menemukan ide
yang tepat antara perencanaan dengan proyek yang akan dikembangkan.
Tahap desain ini terdiri dari 7 sub komponen, yaitu:
a) develop content ideas e) create flowcharts & storyboards
b) conduct task & concept analyses f) prepare scripts
c) do a preliminary program description
d) prepare prototype g) obtain clinet sign-off
3) Phase3-Development
Tahap pengembangan merupakan penuangan konsep desain menjadi
sebuah produk yang matang. Sub komponen dalam tahap pengembangan
ini terdiri dari 12 sub komponen, yakni:
a) prepare the text g) do an alpha test
b) write program code h) make revision
c) create the graphic i) do a betha test
d) produce audio & video j) make final revisions
e) assemble the piece k) obtain client sign-off
f) prepare support materials l) validate the program

Kelebihan model Allesi & Trollip ini terletak pada tahapannya yang lebih
ringkas namun terdiri dari sub-sub komponen yang detail. Pebagai peneliti,
sebenarnya kita tidak harus mengikuti semua sub komponen yang ada didalam
ketiga langkah pengembangannya. Sebab, setiap konteks jenis multimedia bisa
saja memiliki kebutuhan yang berbeda-beda. Model pengembangan Allesi &
Trollip ini juga dapat dikatakan sebagai model pengembangan khusus untuk
produk multimedia. Di buku Multimedia Learning milik Allesi & Trollip (2001) juga

8
dijelaskan berbagai jenis multimedia yang 'fit' dikembangkan menggunakan
langkah-langkah yang ada di model ini.
Selain ada kelebihan, tentunya ada kelemahan. Kelemahan dari model ini
salah satunya terletak pada prosedur uji cobanya. Uji coba beta dianggap sebagai
uji akhir (sumatif) untuk menilai produk, namun didalamnya tidak dijelaskan lebih
dalam kriteria jumlah subjek pengujiannya. Sehingga, bisa saja peneliti
mengeksplorasi sendiri tahap uji beta menjadi uji coba kelompok kecil (terbatas)
dan uji coba kelompok besar (lebih luas).

3. Penelitian dan Pengembangan Menurut Borg and Gall

Skema prosedur pengembangan hasil adaptasi dari prosedur pengembangan


Borg & Gall (Sumber: Borg & Gall, 1983:775)

a. Research and information collecting; termasuk dalam langkah ini antara lain
studi literatur yang berkaitan dengan permasalahan yang dikaji, dan persiapan
untuk merumuskan kerangka kerja penelitian;
b. Planning; termasuk dalam langkah ini merumuskan kecakapan dan keahlian
yang berkaitan dengan permasalahan, menentukan tujuan yang akan dicapai
pada setiap tahapan, dan jika mungkin/diperlukan melaksanakan studi
kelayakan secara terbatas;
c. Develop preliminary form of product, yaitu mengembangkan bentuk permulaan
dari produk yang akan dihasilkan. Termasuk dalam langkah ini adalah

9
persiapan komponen pendukung, menyiapkan pedoman dan buku petunjuk,
dan melakukan evaluasi terhadap kelayakan alat-alat pendukung;
d. Preliminary field testing, yaitu melakukan ujicoba lapangan awal dalam skala
terbatas. dengan melibatkan subjek sebanyak 6 – 12 subjek. Pada langkah ini
pengumpulan dan analisis data dapat dilakukan dengan cara wawancara,
observasi atau angket;
e. Main product revision, yaitu melakukan perbaikan terhadap produk awal yang
dihasilkan berdasarkan hasil ujicoba awal. Perbaikan ini sangat mungkin
dilakukan lebih dari satu kali, sesuai dengan hasil yang ditunjukkan dalam
ujicoba terbatas, sehingga diperoleh draft produk (model) utama yang siap
diujicoba lebih luas;
f. Main field testing, uji coba utama yang melibatkan seluruh mahasiswa.
g. Operational product revision, yaitu melakukan perbaikan/penyempurnaan
terhadap hasil uji coba lebih luas, sehingga produk yang dikembangkan sudah
merupakan desain model operasional yang siap divalidasi;
h. Operational field testing, yaitu langkah uji validasi terhadap model operasional
yang telah dihasilkan;
i. Final product revision, yaitu melakukan perbaikan akhir terhadap model yang
dikembangkan guna menghasilkan produk akhir (final);
j. Dissemination and implementation, yaitu langkah menyebarluaskan
produk/model yang dikembangkan

Skema tersebut dirujuk dari the major steps in the R & D cycle Borg dan Gall.
Pengadaptasiannya diwujudkan dalam bentuk perencanaan teknis sasaran dan
jenis kegiatan yang akan dilakukan dalam tiap tahapnya. Sukmadinata (2010)
menjelaskan ”Jika kesepuluh langkah penelitian dan pengembangan diikuti
dengan benar, maka akan dapat menghasilkan suatu produk pendidikan yang
dapat dipertanggungjawabkan”. Langkah-langkah tersebut bukanlah hal baku
yang harus diikuti, langkah yang diambil bisa disesuaikan dengan kebutuhan
peneliti.

C. Karekteristik Penelitian Pengembangan


Menurut Borg and Gall, terdapat empat karakteristik atau ada empat ciri-ciri
R&D yaitu:
10
1. Melakukan studi atau penelitian awal untuk mencari temuan-temuan penelaitian
terkait dengan produk yang akan dikembangkan (Studying research findings
pertinent to the product to be developed).
2. Mengembangkan produk berdasarkan temuan penelitian tersebut (Developing
the product base on this findings)
3. Dilakukannya uji lapangan dalam seting atau situasi senyatanya dimana produk
tersebut nantinya digunakan (Field testing it in the setting where it will be used
eventually).
4. Melakukan revisi untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ditemukan
dalam tahap-tahap uji lapangan (Revising it to correct the deficiencies found in
the field-testing stage).

4. Sistematika Laporan Penelitian R & D


Menurut Sugiyono, sistematika penulisan laporan penelitian R & D adalah:

HALAMAN JUDUL

ABSTRAK

PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR TABEL

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat

BAB II. LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN


HIPOTESIS

A. Deskripsi Teori
B. Kerangka Berfikir
C. Hipotesis ( Produk Yang Akan Dihasilkan)

11
Bab III. PROSEDUR PENELITIAN

A. Langkah – Langkah Penelitian


B. Metode Penelitian Tahap I
1. Populasi Sampel Sumber Data
2. Teknik Pengumpulan Data
3. Instrumen Penelitian
4. Analisis Data
5. Perencanaan Desain Produk
6. Validasi Desain
7. Imetode Penelitian Tahap II
C. Model Rancangan Eksperimen Untuk Menguji
1. Populasi Dan Sampel
2. Teknik Pengumpulan Data
3. Instrumen Penelitian
4. Teknik Analisis Data
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Desain Awal Produk ( Gambar Dan Penjelasan)
B. Hasil Pengujian Pertama
C. Revisi Produk ( Gambar Setelah Revisi Dan
D. Hasil Pengujian Tahap Ke Ii)
E. Revisi Produk ( Gambar Setelah Direvisi Dan
F. Pengujian Tahap Ke III (Bila Perlu)
G. Penyempurnaan Produk ( Gambar Terakhir Dan
H. Pembahasan Produk
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN PENGGUNAANNYA
A. Kesimpulan
B. Saran Penggunaan
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN INSTRUMEN
LAMPIRAN DATA
LAMPIRAN PRODUK YANG DIHASILKAN BERIKUT BUKU
PENJELASANNYA

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Penelitian pengembangan adalah metode penelitian untuk
mengembangkan dan menghasilkan produk tertentu untuk diuji
keefektifannya.
2. Langkah-langkah dalam penelitian R & D terdiri atas 10 langkah
sebagaimana berikut ini: (1) Potensi dan masalah; (2) Pengumpulan data;
(3) Desain produk; (4) Validasi desain; (5) Revisi desain; (6) Ujicoba
produk; (7) Revisi produk; (8) Ujicoba pemakaian; (9) Revisi produk; dan
(10) Produksi masal.
3. Karakteristik penelitian pengembangan adalah (1) Melakukan studi atau
penelitian awal untuk mencari temuan-temuan penelaitian terkait dengan
produk yang akan dikembangkan(2) Mengembangkan produk
berdasarkan temuan penelitian tersebut (3) Dilakukannya uji lapangan
dalam seting atau situasi senyatanya dimana produk tersebut nantinya
digunakan (4) Melakukan revisi untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan
yang ditemukan dalam tahap-tahap uji lapangan

13
DAFTAR PUSTAKA

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R & D. Bandung : Alfabeta.

Borg, W.R. & Gall, M.D. Gall. (1989). Educational Research: An Introduction,

Fifth Edition. New York: Longman.

14

Anda mungkin juga menyukai