Yang dimaksud dengan zaman kontemporer dalam konteks ini adalah era-era tahun
terakhir yang kita jalani hingga saat sekarang ini. Sebagaimana telah dikemukakan
sebelumnya.
Perkembangan ilmu pada zaman kontemporer berkembang dengan sangat cepat.
masing-masing ilmu mengembangkan disiplin keilmuannya dengan berbagai macam
penemuan-penemuannya.
Perkembangan filsafat pada zaman kontemporer juga ditandai oleh munculnya berbagai
aliran filsafat yang kebanyakan aliran tersebut merupakan kelanjutan dari aliran-aliran
filsafat yang telah berkembang pada abad modern, seperti: neo-thomisme, neo-
kantianisme, neo-hegelianisme, neo-marxisme, neo-positivisme, dan sebagainya.
Namun ada juga aliran filsafat yang baru dengan ciri dan corak yang lain, seperti:
fenomenologi, eksistensialisme, pragmatisme, strukturalisme, dan postmodernisme.
1. fenomenologi
Fenomenologi merupakan suatu aliran filsafat yang lebih mengedepankan metode. Fenomenologi berasal dari kata
fenomenom/fenomena/gejala dan fenomena tidak hanya ditangkap oleh kemampuan panca indra manusia, tetapi
dapat juga ditangkap melalui intuisi manusia.
2. Eksistensialisme
Eksistensialisme berasal dari kata eksistensi dari kata dasar exist yang berarti keluar. Eksistensialisme adalah faham
filsafat yang menekankan keunikan dan kedudukan pertama eksistensi pengalaman kesadaran yang dalam dan
langsung.
3. Pragmatisme
Pragmatism adalah gerakan filsafat Amerika dan merupakan suatu sikap metode dan filsafat yang memakai akibat-
akibat praktis dari pikiran dan kepercayaan sebagai ukuran untuk menetapkan nilai kebenaran. Pragmatisme
merupakan aliran filsafat etika yang menyatakan bahwa yang bernilai adalah yang bermanfaat saat sekarang ini.
4. Strukturalisme
Strukturalisme adalah suatu metode analisis yang dikembangkan oleh banyak semiotisian berbasis model linguistik
Saussure. Strukturalisme bertujuan untuk mendeskripsikan kesluruhan pengorganisasian sistem tanda sebagai
bahasa. Strukturalisme adalah teori yang menyatakan bahwa seluruh organisasi manusia ditentukan secara luas oleh
struktur social atau psikologi yang mempunyai logika independen yang menarik, berkaitan dengan maksud,
keinginan maupun tujuan manusia.
5. postmodernisme.
Post modernisme lahir sebagai reaksi terhadap kegagalan modernisme atau merupakan koreksi terhadap paham
filsafat modernisme yang dinilai humanis
KESIMPULAN
1. Filsafat zaman modern bercorak “antroposentris”, artinya manusia menjadi pusat
perhatian penyelidikan filsafat. Semua filsuf pada zaman ini menyelidiki segi-segi subjek
manusiawi, “aku” sebagai pusat pemikiran, pusat pengamatan, pusat kebebasan, pusat
tindakan, pusat kehendak, dan pusat perasaan. Zaman modern ditandai dengan berbagai
penemuan dalam bidang ilmiah. Pada era modern muncul beberapa aliran untuk menjawab
persoalan epistomologi , yaitu: rasionalisme, empirisisme dan kritisme.
2. Perkembangan ilmu pada zaman kontemporer berkembang dengan sangat cepat. masing-
masing ilmu mengembangkan disiplin keilmuannya dengan berbagai macam penemuan-
penemuannya. Perkembangan filsafat pada zaman kontemporer juga ditandai oleh
munculnya berbagai aliran filsafat yang kebanyakan aliran tersebut merupakan kelanjutan
dari aliran-aliran filsafat yang telah berkembang pada abad modern, seperti: neo-
thomisme, neo-kantianisme, neo-hegelianisme, neo-marxisme, neo-positivisme, dan
sebagainya. Namun ada juga aliran filsafat yang baru dengan ciri dan corak yang lain,
seperti: fenomenologi, eksistensialisme, pragmatisme, strukturalisme, dan
postmodernisme.