Anda di halaman 1dari 10

PERKEMBANGAN ILMU

PENGETAHUAN Amalia Ima Nurjayanti


ZAMAN MODERN DAN
KONTEMPORER
MASA RENAISANS
orang menganggap bahwa zaman modern perluasan dari zaman renaisans. Renaisans
adalah periode perkembangan peradaban yang terletak di ujung atau sesudah abad
kegelapan sampai muncul abad modern. Renaisans merupakan era sejarah yang
penuh dengan kemajuan dan perubahan yang mengandung arti bagi
perkembangan ilmu. Ciri utama renaisans yaitu humanisme, individualisme,
sekulerisme, empirisisme, dan rasionalisme. Sains berkembang karena semangat dan
hasil empirisisme, sementara Kristen semakin ditinggalkan karena semangat
humanisme. Pengaruh ilmu pengetahuan Islam atas Eropa yang sudah berlangsung
sejak abad ke-12 M itu menimbulkan gerakan kebangkitan kembali (renaisance)
pusaka Yunani di Eropa pada abad ke-14 M.
ZAMAN MODERN (ABAD 17-19
MASEHI )
Para filsuf zaman modern menegaskan bahwa pengetahuan tidak berasal dari kitab
suci atau ajaran agama, tidak juga dari penguasa, tetapi dari diri manusia sendiri.
Dengan demikian, filsafat pada zaman modern memilki corak yang berbeda dengan
periode filsafat zaman pertengahan. Perbedaan tersebut terletak terutama pada
otoritas kekuasaan politik dan ilmu pengetahuan. Jika pada Abad Pertengahan
otoritas kekuasaan dipegang oleh Gereja dengan dogma-dogmanya, maka pada
zaman modern otoritas kekuasaan itu terletak pada kemampuan akal manusia itu
sendiri.
Filsafat zaman modern ini bercorak
“antroposentris”, artinya manusia menjadi pusat
perhatian penyelidikan filsafat. Semua filsuf pada
zaman ini menyelidiki segi-segi subjek manusiawi,
“aku” sebagai pusat pemikiran, pusat pengamatan,
pusat kebebasan, pusat tindakan, pusat kehendak,
dan pusat perasaan. Zaman modern ditandai dengan
berbagai penemuan dalam bidang ilmiah.
BASIS PERKEMBANGAN ILMU
PENGETAHUAN
1. Hubungan antara kerajaan Islam di Semenanjungan Iberia dengan negara-negara
Prancis. Para pendeta di Perancis banyak yang belajar di Spanyol,, kemudian
mereka inilah yang menyebarkan ilmu pengetahuan yang diperolehnya itu di
lembaga-lembaga pendidikan di Perancis.
2. Perang Salib yang terulang sebanyak enam kali tidak hanya menjadi ajang
peperangan fisik, namun juga menjadikan para tentara atau serdadu Eropa yang
berasal dari berbagai negara itu menyadari kemajuan negara-negara Islam, sehingga
mereka menyebarkan pengalaman mereka itu sekembalinya di negara masing-
masing.
3. Pada tahun 1453 Istambul jatuh ke tangan bangsa Turki, sehungga para pendeta
atau sarjana mengungsi ke Italia atau negara-negara lain. Mereka ini menjadi
pionir-pionir bagi perkembangan ilmu di Eropa.
TOKOH-TOKOH YANG
MUNCUL DI ERA MODERN
1. Rene Descrates juga seorang ahli ilmu pasti. Bagi Descrates tidak dapat menerima apapun sebagai
hal yang benar, kecuali jika diyakini bahwa itu memang benar. Untuk memudahkan penyelesaian
masalah, maka perlu dipilah-pilah menjadi bagian kecil. Berfikir runtut dari hal yang sederhana
menuju hal yang rumit. Pemeriksaan menyeluruh setelah mengerjakan sesuatu supaya tidak ada yang
terlupakan.
2. Isaac Newton dengan temuannya teori Gravitasi, Calculus, dan Optika. Munculnya teori gravitasi
kelanjutan dari teori gerak yang dimunculkan oleh Galileo dan Keppler. Jika Galileo, gerakan itu
lurus, Keppler berbentuk elips tanpa menjelaskan sebabnya, maka Newton membuat teori gravitasi,
bahwa keelipsan lintasan itu karena ada daya tarik antara dua benda yang berdekatan.
3. Charles Darwin dengan teorinya yang paling popular adalah struggle for life (perjuangan untuk
hidup), yang kemudian melahirkan teori evolusi bahwa manusia berasal dari monyet.
4. J.J. Thompson dengan temuannya elektron, yang meruntuhkan teori yang mengatakan bahwa materi
yang paling kecil adalah atom. Penemuan ini penting bagi pengembangan fisika-nuklir yang mampu
mengubah atom menjadi energi lain.
ABAD 17 MUNCUL BEBERAPA
ALIRAN
1. Rasionalisme
Rasionalisme adalah faham filsafat yng mengatakan bahwa akal (reason) adalah alat terpenting
untuk memperoleh pengetahuan. Menurut aliran rasionalis, suatu pengetahuan diperoleh dengan
cara berpikir. Tokoh yang mempelopori aliran ini adalah Rene Descrates.
2. Empirisisme
Istilah empiris berasal dari kata emperia (Yunani) yang berarti pengalaman inderawi. Empirisisme
adalah aliran yang menjadikan pengalaman sebagai sumber pengetahuan. Aliran ini beranggapan
bahwa pengetahuan diperoleh melalui pengalaman dengan cara observasi/pengindraan.
3. Kritisisme
Menurut aliran ini, baik rasionalisme maupun empirisisme keduanya berat sebelah. Pengalaman
manusia merupakan paduan antar sintesa unsure-unsur aspriori (terlepas dari pengalaman) dengan
unsure-unsur aposteriori (berasal dari pengalaman).
ZAMAN KONTEMPORER (ABAD KE-20
SAMPAI SETERUSNYA)

Yang dimaksud dengan zaman kontemporer dalam konteks ini adalah era-era tahun
terakhir yang kita jalani hingga saat sekarang ini. Sebagaimana telah dikemukakan
sebelumnya.
Perkembangan ilmu pada zaman kontemporer berkembang dengan sangat cepat.
masing-masing ilmu mengembangkan disiplin keilmuannya dengan berbagai macam
penemuan-penemuannya.
Perkembangan filsafat pada zaman kontemporer juga ditandai oleh munculnya berbagai
aliran filsafat yang kebanyakan aliran tersebut merupakan kelanjutan dari aliran-aliran
filsafat yang telah berkembang pada abad modern, seperti: neo-thomisme, neo-
kantianisme, neo-hegelianisme, neo-marxisme, neo-positivisme, dan sebagainya.
Namun ada juga aliran filsafat yang baru dengan ciri dan corak yang lain, seperti:
fenomenologi, eksistensialisme, pragmatisme, strukturalisme, dan postmodernisme.
1. fenomenologi
Fenomenologi merupakan suatu aliran filsafat yang lebih mengedepankan metode. Fenomenologi berasal dari kata
fenomenom/fenomena/gejala dan fenomena tidak hanya ditangkap oleh kemampuan panca indra manusia, tetapi
dapat juga ditangkap melalui intuisi manusia.
2. Eksistensialisme
Eksistensialisme berasal dari kata eksistensi dari kata dasar exist yang berarti keluar. Eksistensialisme adalah faham
filsafat yang menekankan keunikan dan kedudukan pertama eksistensi pengalaman kesadaran yang dalam dan
langsung.
3. Pragmatisme
Pragmatism adalah gerakan filsafat Amerika dan merupakan suatu sikap metode dan filsafat yang memakai akibat-
akibat praktis dari pikiran dan kepercayaan sebagai ukuran untuk menetapkan nilai kebenaran. Pragmatisme
merupakan aliran filsafat etika yang menyatakan bahwa yang bernilai adalah yang bermanfaat saat sekarang ini.
4. Strukturalisme
Strukturalisme adalah suatu metode analisis yang dikembangkan oleh banyak semiotisian berbasis model linguistik
Saussure. Strukturalisme bertujuan untuk mendeskripsikan kesluruhan pengorganisasian sistem tanda sebagai
bahasa. Strukturalisme adalah teori yang menyatakan bahwa seluruh organisasi manusia ditentukan secara luas oleh
struktur social atau psikologi yang mempunyai logika independen yang menarik, berkaitan dengan maksud,
keinginan maupun tujuan manusia.
5. postmodernisme.
Post modernisme lahir sebagai reaksi terhadap kegagalan modernisme atau merupakan koreksi terhadap paham
filsafat modernisme yang dinilai humanis
KESIMPULAN
1. Filsafat zaman modern bercorak “antroposentris”, artinya manusia menjadi pusat
perhatian penyelidikan filsafat. Semua filsuf pada zaman ini menyelidiki segi-segi subjek
manusiawi, “aku” sebagai pusat pemikiran, pusat pengamatan, pusat kebebasan, pusat
tindakan, pusat kehendak, dan pusat perasaan. Zaman modern ditandai dengan berbagai
penemuan dalam bidang ilmiah. Pada era modern muncul beberapa aliran untuk menjawab
persoalan epistomologi , yaitu: rasionalisme, empirisisme dan kritisme.
2. Perkembangan ilmu pada zaman kontemporer berkembang dengan sangat cepat. masing-
masing ilmu mengembangkan disiplin keilmuannya dengan berbagai macam penemuan-
penemuannya. Perkembangan filsafat pada zaman kontemporer juga ditandai oleh
munculnya berbagai aliran filsafat yang kebanyakan aliran tersebut merupakan kelanjutan
dari aliran-aliran filsafat yang telah berkembang pada abad modern, seperti: neo-
thomisme, neo-kantianisme, neo-hegelianisme, neo-marxisme, neo-positivisme, dan
sebagainya. Namun ada juga aliran filsafat yang baru dengan ciri dan corak yang lain,
seperti: fenomenologi, eksistensialisme, pragmatisme, strukturalisme, dan
postmodernisme.

Anda mungkin juga menyukai