ISI BUKU
3
4
bijaksana. Di pihak lain, filsafat dipercaya berasal dari bahasa Latin (Yunani) dan
merupakan penyatuan dua kata yakni philo yang berarti teman, sahabat, yang
mungkin berkaitan dengan bahasa Inggris fellow, dan kata Sophia. Namun, ada
yang berpendapat bahwa dalam kata filsafat kuncinya bukan kebijaksanaan
melainkan kebenaran sehingga kata filsafat diartikan sebagai cinta kebijaksanaan
atau cinta kebenaran. Filsafat mengandung misi moral dan juga pedoman hidup.
2. Pengertian Filsafat menurut para Filosof
Plato, Aristoteles, Bernard Russel, William James, Al-Farasbi, serta
Immanuel Kant merupakan sebagian para filososf yang mendefinisikan arti filsafat.
Menurut Plato, filsafat merupakan pengetahuan yang berminat mencapai kebenaran
asli. Aristoteles mengatakan filsafat sebai ilmu yang meliputi kebenaran yang
tergabung di dalamnya metafisika, logika, retorika, ekonomi, politik, dan estetika.
Bernard Russel mengatakan filsafat sebagai the attent to answer ultimate question
critically, dan masih banyak lagi definisi filsafat yang lain.
3. Pengertian Filsafat menurut Beberapa Penulis Buku
Misalnya, Prof. Ir. Poedjawijatna dalam bukunya Pembimbing ke Arah
Filsafat mengatakan filsafat sebagai ingin mengerti dengan mendalam atau cinta
pada kebenaran. Ada banyak penulis buku lain yang mendefinisikan arti filsafat.
4. Pengertian Filsafat menurut Kamus
Menurut KBBI, filsafat diartikan sebagai pengetahuan dan penyelidikan
akal budi mengenai segala yag ada, sebab, asal, dan hukumnya.
5. Pemaduan arti Filsafat
Filsafat dapat dipadukan dengan berbagai unsur unsur dari semua
pengertian filsafat yang ada. Dari rumusan filsafat yang telah diuraikan terlihat
adanya komponen-komponen yang membentuk bangunan ari filsafat yaitu wujud,
aktivitas, mode, objek, lingkup, tujuan dan hasil. Banyak bentuk definisi yang bisa
dipakai untuk memberi arti pada suatu konsep yakni definisi luas, demonstrative,
sinonim, lukisan dan uraian. Definis lukisan (menggambarkan apa yang
didefinisikan) dan uraian (menguraikan bagian-bagian pokok yang didefinisikan)
mungkin yang paling tepat untuk medefinisaikan pengertian filsafat.
Kajian empirik tentang unsur-unsur rumusan filsafat :
5
dan pemanfaatan semua unsur budaya yang berupa politik, ekonomi, sosial, budaya,
ilmu pengetahuan, teknologi, dan pendidikan. Filsafat merupakan dasar pijak,
panduan, dan pengontrol semua aktivitas manusia, baik sebagai makhluk individu
maupun sebagai makhluk sosial
Nilai praktik filsafat dalam hidup manusia dijelaskan menjadi lima, yaitu :
a. Filsafat sebagai salah satu sarana meningkatkan taraf hidup manusia. Dalam hal
ini manusia menggunakan pikirannya untuk mengelola dirinya sendiri dan
lingkungannya untuk kepentingan hidupnya.
b. Kaitan antara filsafat dan ilmu-ilmu di luar ilmu filsafat. Filsafat sebagai ilmu
merupakan diawali dengan filsafat dipandang sebagai ilmu yang pertama kali
muncuul. Pada awalnya sifat keilmuan ini berupaya mencari penjelasan yang
objektif dan masuk akal seperti yang sekarang. Meskipun filsafat merupakan induk
dari semua ilmu, ilmu-ilmu yang berkembang sesudahnya memiliki kekhususan
dibandingkan induknya. Perbedaan dan persamaan antara ilmu filsafat dan ilmu-
ilmu lain dapat dilihat dari kedalaman pembahasannya,sifat kebenarannya, cara
memperoleh kebenaran , daya jangkau menyentuh sasaran, fungsi dan
pemanfaatannya.
c. Kaitan antara filsafat dan teknologi. Kaitannya dapat dilihat dalam dua bentuk
yaitu pengaruh teknologi terhadap keberadaan filsafat dimana dengan
perkembangan teknologi seseorang dapat mengalami perubahan dalam bagaimana
pandangannya mengenai suatu fenomena. Dan yang kedua yaitu pengaruh filsafat
terhadap teknologi dimana menyangkut pengembangan dan penggunaan teknologi.
Dalam hal penggunaan hasil teknologi merupakan aspek aksiologinya lalu
pengembangan dan penggunaan teknologi harus mempertimbangkan filsafat yang
dianut masyarakat apakah sesuai atau tidak.
d. Kaitan filsafat dengan agama. Pengaitannya semata-mata karena keduanya
merupakan sumber tata perilaku moral yang dipakai masyarakat pada umumnya.
Dalam hal pedoman moral, filsafat maupun agama memberikan sesuatu yang dapat
dipakai sebagai pedoman atau pegangan hidup manusia. Namun, kebenaran filsafat
bersifat relative,berbeda-beda bahkan bisa berubah. Berbeda dengan agama bahwa
kebenarannya mutlak bagi pemeluknya,
7
e. Kaitan filsafat dengan politik, ekonomi, social, budaya, hokum dan pendidikan.
Pengelompokan ini didasarkan pada pengelompokan bidang-bidang pembangunan.
Filsafat diperlukan pada bidang-bidang ini menyangkut bagaimana menghadapi
suatu masalah dalam bidang-bidang tersebut yang menuntut diselesaikan dengan
pemikiran filsafat.
dan tidak ada faedahnya. Pendapat ini tidak memperhatikan kriteria kebenaran yang
lain seperti masuk akal atau harus tidak bertentangan dengan nilai moral,nilai
estetika, nilai hukum, nilai agama dan sebagainya
d. Materialisme
Materialism berpendapat bahwa keberadaan dan kebenaran semua yang ada didunia
adalah materi atau benda semata-mata. Wujud keberadaan manusia misalnya tidak
lain adalah keberadaan jasmaninya, tidak ada wujud lain termasuk keberadaan jiwa
atau roh. Pikiran hanya aktivitas otak, benda yang ada pada kepala manusia dan
yang terdiri dari susunan saraf serta kumpulan sel saraf yang jumlahnya jutaan.
Perasaan hanyalah ekspresi manusia yang muncul karena keluarnya enzim-enzim
tertentu. Dalam hal yang menyangkut kebutuhan manusia, materialisme
berpendapat bahwa semua kebutuhan manusia dapat terpenuhi melalui pemenuhan
kebutuhan materi dan semua nilai yang ada harus melewati pemenuhan materi
terlebih dahulu.
e. Naturalisme
Naturalism diartikan dalam konteks eksistensi segala sesuatu adalah benda alam
atau berupa hukum alam. Lalu naturalism juga diartikan menyangkut sifat alami,
alamiah, wajar dan tidak dibuat-buat. Jika naturalism diterapkan didunia pendidikan
maka materi dapat diambil dari alam peserta didik. Lalu, dalam memilih pendekatan
atau metode mendidik atau mengajar atau memilih alat pendidikan yang dipilih
harus sesuai dengan alamiahnya peserta didik ataupun alamiahnya materi yang
disampaikan.
f. Sekularisme
Sekularisme dianggap sebagai gerakan yang tidak menyetujui ajaran Kristiani
dalam kehidupan manusia. Makna dasar sekularisme sebagai gerakan moral
maupun sebagai filsafat adalh suatu paham yang hanya memikirkan jepentingan
duniawi dan mengabaikan hal-hal yang bersifat spiritual, keagamaan, moral, mistik,
keramat dan sebagainya.
2. Cabang dan aliran filsafat
Cabang filsafat terjadi karena proses spesialisasi terhadap objek yang
difilsafatkan. Terdapat banyak pendapat tentang macam-macam cabang filsafat
yang ada, diantaranya:
10
3. Metafisika
Metafisika adalah sesuatu yang ada dibalik alam indra. Alam indra adalah
alam yang dapat ditangkap oleh indra manusia, baik tentang dirinya sendiri maupun
diluar dirinya. Pengertian tidak dapat ditangkap dengan indra bukan karena sesuatu
itu ditutup dengan sesuatu tetapi tidak dapat dengan indra dan hanya ditangkap oleh
akal, pikiran atau budi. Jadi metafisiak adalah cabang filsafat yang membahas
tentang hakikat segala sesuatu.
Pembahasan metafisika ditempatkan pada urutan yang pertama karena
kenyataannya manusia secara keseluruhan maupun secara individual, cenderung
menaruh perhatian yang pertama pada sesuatu yang paling jauh dari dirinya yaitu
dibalik alam, baru memperhatikan alam, dan justru manusia sendiri diperhatikan
kemudian. Hal ini dapat dikaitkan dengan perkembangan ilmu pengetahuan secara
umum, yaitu muncul pertama adalah ilmu filsafat disusul ilmu-ilmu alam baru ilmu-
ilmu social. Aliran-aliran filsafat metafisika adalah materialism, monoisme,
dualism, monodualisme, paralelisme, pluralism, rasionalisme, kausalisme,
determinisme, interdeterminism, dan lainnya.
11
4. Logika
Ditinjau dari asal usul, kata Logika berasal dari bahasa Latin Logike (kata
sifat) dan Logos (kata benda) yang artinya pikiran atau sesuatu yang dinyatakan
dari pikiran. Yang dimaksud dengan sesuatu. Yang dimaksud dengan sesuatu yang
dinyatakan oleh pikiran adalah bahsa atau kata. Plato menyebutkan bahwa bahasa
adalah pikiran yang diucapkan sedangkan pikiran adalah bahasa dalam hati.
Aristoteles menyebutkan logika dengan istilah organon yang berarti alat. Alat yang
digunakan orang untuk berfilsafat.
Dalam bentuk deskriptif Partap Sing Mehra, penulis buku filsafat
memberikan batasan logika sebagai ilmu yang memberikanaturan-aturan berpikir
valid, artinya ilmu yang memberikan prinsip-prinsip yang harus diikuti supaya
dapat berpikir valid (menurut aturan yang sah), sedangkan Langeveld
menggambarkan fungsi logika sebagai kegiatan mempelajari syarat-syarat yang
harus dicukupi oleh pemikiran yang menurut akal untuik menghasilkan
pengetahuan yang benar. Komponen-komponen logika adalah term, proposisi, dan
penarikan kesimpulan yang hakikatnya seperti arti dan fungsi yang ada pada
komponen-komponen bahasa yaitu kata, kalimat, dan pemikiran.
Manfaat memahami logika: dapat menyatakan, menjelaskan, dan
menggunakan prinsip-prinsip abstrakyang berguna untuk semua ilmu
pendidikan,mengembangkan daya piker abstrak dan disiplin intelektual,
mengembangkan daya kritis pada manusia, mencegah kesesatan berpikir dan
membantu kemampuan manusia berbahasa yang benar.
5. Filsafat Etika
Kata etika bersumber dari bahsa Latin, Etos yang kata turunannya menjadi
etika, etiket, etis, dan sebagainya. Dalam KBBI terdapat tiga arti filsafat etika,
yaitu:1. ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan
kewajiban moral. 2.kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak. 3. nilai
mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan ataun masyarakat.
Aliran-aliran dalam Filsafat Etika
a. Naturalisme, tingkah laku yang sesuai dengan sifat alamiahnya/fitrahnya.
12
6. Filsafat Estetika
Kemampuan manusia untuk membedakan sesuatu yang indah dan yang
tidak indah. Keindahan terkait dengan perasaan manusia dan mungkin perasaan
hewan yang menyebabkan manusia atau hewan sendiri mengagumi apa yang
dihadapinya. Keberadaan rasa indah dan keindahan, khususnya yang ada pada
manusia juga merupakan objek kajian filsafat yang dikenal dengan filsafat estetika.
Kata estetika sendiri meskipun bukan kata asli bahasa Indonesia, tetapi sudah
diserap dan dipakai di kalangan banyak orang dan disetarakan dengan kata
keindahan atau seni.
Aliran-aliran filsafat estetika :
1. Terjadinya aliran atau perbedaan selera tentang estetika atau seni menyangkut
persoalan reaksi psikologis pribadi manusia.
2. Tentang darimana munculnya keindahan yang terwujud dalam bentuk karya seni.
3. Penilaian keindahan karya seni juga menyangkut pertannyaan apakah indahnya
seni itu perlu ditinjau dari kemurnian ciptaan.
4. Perbedaan pendapat dalam kaitan bagaimana menilai keindahan karya seni dari
sudut nilai uang.
5. Perbedaan tentang seni sebagai wujud ekspresi keindahan juga terdapat pada
persoalan bentuk pemanfaatan karya seni.
Manfaat memahami Filsafat Estetika :
13
1. Memahami bahwa manusia memiliki potensi yang berupa perasaan yang dapat
membedakan sesuatu yang indah dan yang tidak indah.
2. Memahami bahwa kriteria keindahan lebih bersifat subjektif di samping ada segi
objektifnya.
3. Memahami bahwa setiap manusia berhak memilih aliran-aliran yang terjadi
dalam filsafat estetika.
4. Bagi guru/pendidik pemahaman tentang filsafat estetika dapat dipakai sebagai
titik tolak untuk mengembangkan kemampuan estetika siswa.
7. Filsafat Manusia
Filsafat manusia adalah cabang filsafat yang membahas tentang eksitensi
manusia, kemampuan dasar manusia, struktur kepribadian manusia, perilaku
manusia, dan asal muasal, serta arah hidup manusia. Seorang filosof yang cukup
terkenal Descartes sempat meragukan keberadaannya sendiri meskipun akhirnya
percaya bahwa dirinya ada. Kesimpulan bahwa dirinya ada ini setelah berpikir keras
dan menemukan jawabannya, yaitu bahwa dirinya terbukti dapat berfikir. Jadi
menurut Descartes eksitensi manusia adalah pada kemampuan berpikirnya.
Aliran-aliran filsafat manusia :
1. Uraian tentang aliran terkait dengan struktur atau unsur-unsur yang ada pada
manusia, yaitu tentang ontologisnya manusia, menyangkut pertanyaan tentang
bahan pembentuk manusia dan berapa jumlah bahan tersebut.
2. Bahasa filsafat tentang perilaku manusia menelaah tentang sumber perilaku dan
tentang tata tingkah laku manusia.
3. Terkait asal dan arah hidup manusia.
Manfaat memahami filsafat manusia :
1. Orang tahu kedudukan, hak, dan kewajibannya di tengah-tengah makhluk yang
ada di dunia ini
2. Orang tahu kemampuan dasar yang dimilikinya
3. Orang memahami kewajiban hidupnya
4. Orang dapat mengontrol hidupnya agar dapat mencapai tujuan hidupnya
5. Untuk kegiatan pendidikan pemahaman tentang manusia dapat dipakai sebagai
acuan untuk menetapkan kebijakan dan praktik pendidikan.
14
8. Filsafat Ilmu
Filsafat ilmu adalah cabang filsafat yang mengkaji segala persoalan yang
berkaitan dengan ilmu dari sudut pandang filsafat. Satu hal yang perlu dicermati
menyangkut konsep filsafat dan konsep ilmu adalah bahwa filsafat sendiri adalah
ilmu, sehingga makna ilmu dalam filsafat ilmu yang dimaksudkan adalah ilmu
secara umum, termasuk filsafat sendiri sebagai ilmu.
Will Durant menyatakan bahwa tiap ilmu dimulai dengan filsafat dan
diakhiri dengan seni. Sedangkan Aguste Comte membagi perkembangan ilmu
menjadi tiga tahap, yaitu tahap religious, metafisik, dan positif. Dua pendapat ini
sama-sama mendukung pendapat bahwa keberadaan ilmu didahului oleh filsafat.
Manfaat memahami filsafat ilmu: 1. penggunaan ilmu bukan tanpa batas,
tetapi dibatasi oleh nilai-nilai yang ada dan yang tumbuh dalam masyarakat. 2. ilmu
memiliki keterbatasan, yaitu hanya dapat menelaah apa yang dapat ditangkap oleh
indra manusia. 3. ilmu selalu berkembang dan manusia mampu mengembangkan
ilmunya dengan kemampuan bernalarnya. 4. Manusia akan memiliki sifat dan sikap
kritis, selalu berupaya mempertanggungjawabkan bahan, prosedur, dan hasil
kegiatan ilmiahnya. 5. Pemahaman filsafat ilmu bermanfaat antara lain sebagai
bahan pertimbangan dalam pemilihan materi pendidikan dalam hal upaya
pengembangan kemampuan dan sikap ilmiah peserta didik.
9. Filsafat Pendidikan
Pendidikan sebagai salah satu aktivitas manusia yang bersifat universal
dengan sendirinya menjadi objek material filsafat dan pendidikan sebagai ilmu
cabang filsafat mendapatkan pengendalian dari filsafat. Kilpatrick dalam bukunya
Phylosophy of Education (1951:32) mengemukakan fungsi filsafat, fungsi
pendidikan dan fungsi filsafat pendidikan sebagai berikut Filsafat adalah berpikir
sebagai upaya mencari nilai yang lebih baik dan ideal, sedangkan pendidikan
merealisasikan nilai tersebut dalam hidup manusia, dalam kepribadian manusia.
Filsafat pendidikan diartikan sebagai studi komparatif tentang efek filsafat yang
bertentangan dalam hidup dan tentang alternatif proses pembentukan karakter dan
15
b. Aliran esensialisme
Perubahan ada yang sifatnya abadi yaitu esensinya sesuatu seperti wujud riil
manusia dari satu waktu ke waktu, dari satu tempat ke tempat lain yang berbeda,
berubah, tetapi hakikat manusia tetap ada yaitu bagaimanapun manusia.
Pandangan esensialisme terhadap pendidikan :
1. Ada materi pelajaran yang sifatnya tetap seperti bahasa, moral, matematika,
ilmu alam dan sebaginya. Hal-hal yang esensinya tetap ada meskipun wujud
riilnya bisa berbeda-beda.
2. Pendidikan harus dapat menemukan hal-hal yang merupkan esensi tersebut
3. Kurikulum tidak perlu terlalu banyak menyajikan pengetahuan atau
pengalaman. Cukup diberikan yang esensi, yang merupakan inti dari
berbagai pengalaman dan selanjutnya peserta didik mengembangkannya
sendiri
c. Aliran parenialisme
Merupakan pandangan bahwa dalam zaman yang selalu berubah tetap ada
benang merah yang menghubungkan zaman yang satu dengan zaman yang lain,
atau, antara wilayah yang satu dengan wilayah yang lain. Muncul karena kurang
puas dengan pandangan progresivisme yang selalu harus dengan yang baru.
Pandangan perenialisme menyangkut dengan pendidikan
1. Kurikulum merupakan alat untuk mengembangkan akal dan memori
2. Kurikulum harus meliputi pengalaman langsung maupun tidak langsung
3. Titik tolak belajar adalah bahwa manusia adalah makhluk rasionalis
4. Dari berpikir berkembanglah kebebasan, keterampilan, berbahasa, dan
sebagainya
5. Belajar adalah persoalan latihan dan disiplin mental
6. Ada belajar yang terjadi dalam bentuk pengajaran dan ada belajar yag
berupa penemuan sendiri oleh peserta didik.
18
B. Filsafat Pendidikan
Filsafat pendidikan bisa didefinisikan sebagi kaidah filosofis dalam bidang
pendidikan yang menggambarkan aspek-aspek pelaksanaan falsafah umum dan
menitikberatkan pada pelaksanaan prisnsip-prinsip dan kepercayaan yang menjadi
dasar filsafat umum dalam upaya memcahkan persoalan-persoalan pendidikan
secara praktis. Filsafat merupakan arah dan pedoman atau pijakan dasar bagi
tercapainya pelaksanaan dan tujuan pendidikan. Filsafat pendidikan dapat
dilakukan pada gejala macam dan bentuk pendidikan.
sebenarnya, sementara materi merupakan penjelmaan dari roh atau sukma. Aliran
ini berusaha menerangkan secara alami pikiran yang keadaannya secara metafisis
yang baru berupa gerakan rohaniah dan menemukan hakikat yang murni pada
kehidupan manusia.
2. Materialisme
Fokus aliran ini adalah benda dan segalanya berawal dari benda. Segala kenyataan
yang didasarkan pada zat atau unsure jiwa, roh, sukma oleh aliran materialism
dianggap sebagai materi.
3. Rasionalisme
Sumber pengetahuan yang dapat dijadikan patokan dan dapat diuji kebenarannya
adalah rasio, sebab pengetahuan berasal dari proses akal dapat memenuhi syarat-
syarat ilmiah.
a. Pemikiran Filsafat Yunani Kuno Hingga Abad Pertengahan
Bagi orang Yunani, filsafat merupakan ilmu yang meliputi semua
pengetahuan ilmiah. Di Yunanilah pemikiran ilmiah mulai tumbuh, terutama di
bidang filsafat pendidikan. Pada masa ini, keterangan mengenai alam semesta dan
penghuninya masih berupa kepercayaan. Beberapa filsuf alam yang terkenal adalah
Thales, Anaximandros, Anaximenes, Phitagoras, Heraklitos, Parmenides.
b. Pemikiran Filsafat Pendidikan Menurut Socrates
Prinsip dasar pendidikan adalah metode diakletis, untuk mendorong
seseorang belajar berpikir secara cermat untuk memperbaiki pengetahuannya.
c. Pemikiran Filsafat Pendidikan Menurut Plato
Pendidikan itu perlu baik sebagai individu maupun sebagai warga Negara.
Idealnya, dalam sebuah Negara, pendidikan memperoleh tempat yang paling utama
dan mendapat perhatian paling khusus.
d. Pemikiran Filsafat Pendidikan Menurut Aristoteles
Prinsip pokok pendidikan adalah pengumpulan dan penelitian fakta-fakta
belajar induktif, suatu pencarian yang objektif akan kebenaran sebagai dasar dari
semua ilmu pengetahuan.
23
4. Sistem Pendidikan
Pendidikan merupakan usaha umtuk mengembangkan potensi anak agar
bermanfaat bagi kepentingan dirinya dan masyarakat. Beberapa aliran tentang
perkembangan manusia dan hasil pendidikan :
a. Empirisme : Bergantung pada pengalaman anak didik selama hidupnya.
b. Nativisme : Hasil akhir pendidikan dan pengembangan ditentukan oleh
pembawaan si anak didik.
c. Naturalisme : Semua anak yang baru lahir mempunyai pembawaan yang baik.
d. Konvergensi
1. Pendidikan mungkin diberikan
2. Yang membatasi pendidikan adalah pembawaan itu sendiri
3. Pendidikan sebagai penolong yang diberikan pada lingkungan anak didik
Pengertian filsafat berkaitan dengan pendidikan:
a. John Dewey memandang pendidikan sebagai proses pembentukan kemampuan
dasar yang fundamental.
b. Thompson memandang bahwa filsafat melihat seluruh masalah tanpa batasan.
c. Hasan Langgulung mengatakan filsafat pendidikan adalah:
Penerapan metode dan pandangan filsafat melalui pengalaman manusia yaitu
pendidikan
Aktivitas pemikiran teratur
Aktivitas yang dikerjakan oleh pendidik
Ideologi pendidikan yang muncul dari sikap filsafat pendidik
Korelasi antara filsafat pendidikan dan system pendidikan, sbb:
Sistem pendidikan bertgas merumuskan alat-alat, prasarana, pelaksanaan teknik-
teknik dan pengajaran dengan makna yang akan dicapai dan dibina pendidikan
Isi moral pendidikan adalah perumusan norma-norma sebagai system nilai
pendidikan
Filsafat pendidikan sebagai suatu lapangan studi bertugas merumuskan secara
normative dasar dan tujuan pendidikan.
BAB V : Filsafat Pendidikan Pancasila
Manusia sebagai individu, sebagai masyarakat bangsa dan Negara, hidup
dalam ruang social-budaya. Aktivitas untuk mengembangkan social budaya adalah
27
2. Epistemologi
Merupakan studi tentang pengetahuan adanya benda-benda.
a. Sila pertama, Ketuhanan yang Maha Esa
Bila dihubungkan dengan Pancasila, ilmu berasal dari rasio atau datang dari Tuhan
b. Sila kedua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Dengan memiliki ilmu moral Pancasila, diharapkan tidak ada lagi kekerasan dan
kesewenangan Manusia terhadap yang lainnya.
c. Sila ketiga, Persatuan Indonesia
Proses terbentuknya pengetahuan Manusia merupakan hasil kerja sama atau produk
hubungan dengan lingkungannya.
d. Sila keempat, Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/perwakilan
Setiap manusia bebas mengeluarkan pendapat
e. Sila kelima, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Ilmu pengetahuan sebagai prestasi individuserta sebagai karya budaya umat
manusia sebagai kepribadian manusia.
29
3. Aksiologi
Bidang filsafat yang menyelidiki nilai-nilai. NIlai tidak timbul dengan
sendirinya melainkan karena kebiasaan dalam pergaulan sehari-hari.
a. Sila pertama, Ketuhanan yang Maha Esa
Pelajaran agama merupakan bagian dari system pendidikan nasional.
b. Sila kedua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Pendidikan tidak membedakan usia, agama, tingkat social dan budaya dalam
menuntut ilmu.
c. Sila ketiga, Persatuan Indonesia
Negara memiliki tanggung jawab untuk mempertahankan dan mengisi
kemerdekaan.
d. Sila keempat, Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/perwakilan
Hasil musyawarah dilaksanakan dengan penuh tangggung jawab.
e. Sila kelima, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Menyeimbangkan antara hak dan kewajiban.