DOKTRIN
DOKTRIN KEISLAMAN
- Doktrin keislaman termanifestasi ke dalam bidang fiqh
- Berpedoman pada salah satu dari empat madzhab fiqh (maliki, hambali, hanafi,
syafii)
- Alasan berpedoman pada empat madzhab di atas
Otentisitas madzhab
Metodologi relatif tawazun karena mensinergikan antara dalil aqli dan naqli
Dinilai paling moderat karena mengambil jalan tengah antara kaum rasionalis
dan tekstualis
- Aswaja memadukan dalil alquran, hadis, ijma, qiyas yang dijadikan tendensi
penggalian hukum.
- Alquran dijadikan sebagai sumber utama ini artinya bahwa apabila terdapat masalah
kehidupan yang mereka hadapi terlebih dahulu harus dikembalikan kepada alquran
sebagai pemecahannya. Apabila masalah tersebut terdapat pemecahannya dalam
alquran maka selesailah sudah permasalahan tersebut. Hal tersebut sama halnya
dengan hadits ijma qiyas.
- Aswaja melegalkan taqlid bahkan mewajibkannya bagi umat yang tidak memiliki
kapasitas dan kualifikasi keilmuan yang memungkinkan melakukan ijtihad. Taqlid
hanya haram bagi umat yang benar-benar memiliki kapasitas dan piranti ijtihad
sebagaimana yang dikaji dalam kitab Ushul Fiqh.
DOKTRIN KEIHSANAN
- Pengertian ihsan dalam hadits nabi
- Manifestasi dari ihsan adalah tasawuf / akhlak
- Aswaja berpedoman pada konsep tasawuf akhlaqi atau amali, yang dirumuskan oleh
Imam Aljunaid Albaghdadi dan Alghazali.
- Pembatasan hanya kepada kedua tokoh ini tidak berarti menafikan tokoh-tokoh
tasawuf falsafi dari kelompokk aswaja
- Dari uraian di atas, dapat di mengerti bahwa kelompok yang masuk kategori
ASWAJA meliputi ahli tauhid (kalam), ahli fiqh (syariat), ahli tasawuf (akhlak) dan
bahkan ahli hadits (muhadditsîn).
- Doktrin-doktrin aswaja bisa didapati sebuah metodologi pemikiran (4T)
- Manhajul fikr aswaja senantiasa menghindari sikap-sikap tatharruf (ekstrim).