Anda di halaman 1dari 5

II.

HADITS-HADITS TENTANG SIFAT-SIFAT GURU


Hadits I
1. Mengembalikan Ilmu kepada Allah
Seorang pendidik harus memiliki sifat tawaduk, tidak merasa paling
tahu atau serba tahu. Bila ada hal-hal yang tidak diketahui dengan jelas, ia
sebaiknya mengembalikan persoalan itu kepada Allah. Sehubungan dengan
hal ini terdapat hadis:

- -


- -










]










)( .[2
Artinya: Ibnu Abbas r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. ditanya
tentang anak-anak orang yang musyrik. Lalu beliau menjawab: Allah Maha
Mengetahui apa yang akan mereka kerjakan pada saat ia diciptakan.(HR.
Bukhari Muslim)
Takhrij Hadist
Hadist ini dari sanad Ibnu Abas dan diriwayatkan oleh Bukhori dan
Muslim dalam Kitab Shahih Bukhari wa Muslim, juz: 1, halaman: 532.
Butir-butir kandungan hadist
1.
Rasulullah tidak selalu menjawab pertanyaan yang diajukan kepadanya.
2.
Bila ternyata ada hal yang diragukan atau belum diketahui sama sekali,
jangan segan mengatakan Allah yang Mahatahu.
Hadits II
2. Sifat Lemah Lembut dan Kasih Sayang













([) 3]



Artinya: Abu Sualiman Malik ibn al-Huwayris berkata: Kami, beberapa orang
pemuda sebaya datang kepada Nabi saw., lalu kami menginap bersama
beliau selama 20 malam. Beliau menduga bahwa kami telah merindukan
keluarga dan menanyakan apa yang kami tinggalkan pada keluarga. Lalu,
kami memberitahukannya kepada Nabi. Beliau adalah seorang yang halus

perasaannya dan penyayang lalu berkata: Kembalilah kepada keluargamu!


Ajarlah mereka, suruhlah mereka dan salatlah kamu sebagaimana kamu
melihat saya mengerjakan salat. Apabila waktu salat telah masuk,
hendaklah salah seorang kamu mengumandangkan azan dan yang lebih
senior hendaklah menjadi imam. (HR. Bukhari)
Takhrij al-hadits:
Hadits tersebut diatas dari sanad Abi Sulaiman Malik bin Huawairits
dan diriwayatkan oleh Al- Bukhori dalam Kitab Shahih Al-Bukhariy, juz 4,
halaman: 2436.
Butir-butir kandungan hadits:
1.
Rasulullah SAW. Telah memperlakukan mereka dengan santun.
2.
Rasulullah SAW dalam menasehati seseorang menunjukkan
berperasaan halus dan penyayang.

sikap

Hadits III
3. Memperhatikan Keadaan Peserta Didik
Agar pendidikan dan pembelajaran dapat terlaksana dengan efektif,
pendidik perlu memperhatikan keadaan peserta didiknya. Hal-hal yang perlu
diperhatikan adalah minat, perhatian, kemampuan dan kondisi jasmani
peserta didik. Pendidik jangan sampai memberikan beban belajar yang
sangat memberatkan peserta didik. Sehubungan dengan ini terdapat hadis:

]













) ( .[4
Artinya: Dari Ibnu Mas'ud, Nabi SAW. selalu menyelingi hari-hari belajar
untuk kami untuk menghindari kebosanan kami. (HR. Bukhari)
Takhrij Hadits:
Hadist ini dari sanad Ibnu Masud dan diriwayatkan oleh AlBukharidalam kitab Shahih Bukhari, juz: 1, halaman: 42.
Butir-butir kandungan hadist
1.
Rasulullah memperhatikan kondisi peserta didik dalam mengajar
2.
Peserta didik membutuhkan selingan waktu untuk beristirahat guna
menghindari kebosanan dalam pelajaran.
4.

Hadits IV
Berlaku dan Berkata Jujur
Seorang pendidik harus bersifat jujur kepada peserta didiknya
sebagaimana yang dipertunjukkan oleh Nabi SAW. dalam hadis berikut:


...










[ )5]....











(.
Artinya: Umar bin Khatab meriwayatkan: Jibril berkata lagi, Beritahukan
kepadaku
tentang
hari
kiamat!, Rasulullah SAW. menjawab: tentang
masalah ini, saya tidak lebih tahu dari Anda. ... (HR. Bukhari Muslim)

Takhrij Hadits
Hadist tersebut dari sanad Umar bin Khatab dan diriwayatkan oleh
Bukhari Muslim dalam kitab Shahih Bukhari wa Muslim, Juz: 1, halaman: 36.
Butir-butir Kandungan Hadits
Dalam hadis di atas dikatakan bahwa ketika Nabi SAW. ditanya oleh
malaikat Jibril tentang hari kiamat, belia menjawab, saya tidak lebih tahu
daripada Anda, saya sama-sama tidak tahu dengan Anda. Beliau tidak
mentang-mentang Rasulullah, lalu menjawab semua yang ditanyakan
kepadanya. Beliau tidak segan-segan mengatakan tidak tahu bila yang
ditanyakan orang itu tidak diketahuinya. Inilah sifat yang harus dimiliki oleh
setiap pendidik.
2.
Seorang ilmuan, guru, dan pendidik harus bersifat jujur dan terbuka. Bila
ditanya orang tentang suatu hal yang tidak diketahuinya, dia harus berani
mengatakan tidak tahu. Jangan bergaya serba tahu. Jangan mengada-ada
untuk menjaga gengsi keilmuan.
1.

Hadits V
5. Menjawab Lebih Dari Pada Yang Ditanyakan

,
):















[6]
( ) .(


Artinya: diriwayatkan dari Abdullah bin Umar RA. Bahwa adaseorang
laki-laki bertanya kepada Nabi SAW: pakaian apa yang dikenakan oleh orang
yang berihram? Rasulullah SAW menjawab: orang yang berihram tidak
boleh mengenakan baju, serban , celana panjang, penutup kepala, pakaian

yang dicelup wars (jenis Tumbuhan) atau zafaran (jenis wewangian). Jika dia
tidak mendapat sepasang sandal, maka dia boleh memakai sepasang khuf
(kaos kaki dari kulit) tetapi harus di potong bagian atasnya sehingga tampak
mata kakinya.
Takhrij Hadits
Hadits ini dari sanad Abdullah bin Umar dan diriwayatkan oleh Albukhari dalam buku Ringkasan Hadits Al-Bukhari yang telah disusun oleh
Imam Az-Zabidi, nomor hadits: 134.
Butir-butir kandungan hadits
1. Rasulullah dalam menjawab pertanyaan lebih dari pada yang ditanyakan
2. Sebaiknya dalam menjawab suatu pertanyaan kita mampu memberikan
penjelasan yang lebih luas dari apa yang ditanyakan.
III. HURAIAN-HURAIAN ANALISIS TENTANG HADITS-HADITS
TERSEBUT
Kandungan Hadits I
Seorang pendidik harus memiliki sifat tawaduk, tidak merasa paling
tahu atau serba tahu. Bila ada hal-hal yang tidak diketahui dengan jelas, ia
sebaiknya mengembalikan persoalan itu kepada Allah. Bila ternyata ada hal
yang diragukan atau belum diketahui sama sekali, jangan segan mengatakan
"Allah Yang Maha tahu. Itu adalah salah satu bentuk sikap tawadhu' seorang
hambayang beriman dan bertaqwa.
Kandungan Hadits II
Kandungan hadis ini umum, termasuk semua umat Islam, umat Nabi
Muhammad SAW. juga pendidik. Pendidik harus memiliki sifat kasih sayang
kepada peserta didiknya agar mereka dapat menerima pendidikan dan
pengajaran dengan hati yang senang dan nyaman. Segala proses edukatif
yang dilakukan oleh pendidik harus diwarnai oleh sifat kasih sayang ini.
Kandungan Hadits III
Dalam hadis ini terdapat informasi bahwa Rasulullah saw. mengajar
sahabat tidak setiap hari, tetapi ada waktu belajar dan ada pula waktu
istirahat.Hal itu dilakukannya untuk menghindari kebosanan kepada
pelajaran. Itu berarti bahwa Rasulullah saw. memperhatikan kondisi para
sahabat (peserta didik) dalam mengajar. Peserta didik membutuhkan
selingan waktu untuk beristirahat.
Menurut Muhammad Utsman Najati, di antara temuan riset mutakhir
dalam proses belajar ialah jadwal waktu belajar. Dengan kata lain, dalam
proses belajar harus ada jenjang waktu untuk istirahat. Hal ini sangat
penting dalam proses belajar yang tepat dan cepat. Dengan mengatur
jadwal waktu belajar, pelajaran yang akan disampaikan berikutnya dapat
dicerna dengan baik. [7]Oleh karenanya, prinsip belajar dengan membagi
waktu belajar ini dapat menghilangkan rasa lelah dan bosan.

Kandungan Hadits IV
Dalam hadits dijelaskan bahwa Seorang pendidik harus bersifat jujur
kepada peserta didiknya sebagaimana yang dipertunjukkan oleh Nabi SAW.
Seorang ilmuan, guru, dan pendidik harus bersifat jujur dan terbuka.
Bila ditanya orang tentang suatu hal yang tidak diketahuinya, dia harus
berani mengatakan tidak tahu. Jangan bergaya serba tahu. Jangan mengadaada untuk menjaga gengsi keilmuan.
Kandungan Hadits V
Dalam hadits ini dijelaskan bahwa seorang pendidik harus mampu
memberikan penjelasan yang sejelas-jelasnya dalam memberikan jawaban
kepada anak didik yang selalu aktif dalam menumbuhkan rasa ingin
tahuanya, oleh karena itu seorang pendidik dituntut untuk mempelajari
materi-materi yang akan diajarkan secara mendalam dengan memahami
segala aspek ilmu pengetahuan yang bersangkutan dengan begitu pada saat
proses belajar mengajar akan tercapai kesuksesan.

Anda mungkin juga menyukai