Anda di halaman 1dari 8

Oleh :

1. Bambang B 2212191006
2. Dani Mulyana 2212191010
3. Ferdinandes Dwi Jaya N 2212191028
4. Patria Niagara 2212191025
5. Rully Savitri Nurvita 2212191008
6. Vivy Nurfauziah 2212191014

Bandung, 24 Oktober 2019


Pengertian
Filsafat

Filsafat adalah pengetahuan yang


berminat mencapai pengetahuan kebenaran
yang asli.
PLATO (427 SM – 347 SM)

Filsafat adalah ilmu (pengetahuan) yang


meliputi kebenaran yang terkandung di
dalamnya ilmu-ilmu metafisika, logika,
retorika, etika, ekonomi, politik, dan
estetika (filsafat keindahan). ARISTOTELES (384 SM – 322 SM)

Filsafat adalah pengetahuan benar


mengenai hakikat segala yang ada sejauh
mungkin bagi manusia.

AL-KINDI (801– 873)


Cabang Filsafat

Ontologi  cabang ilmu filsafat yang membahas


mengenai teori tentang “ ada“ eksistensi
(keberadaan) dan essensi (keberartian)
ilmu-ilmu.

Epistemologi  cabang ilmu filsafat yang membahas


tentang bagaimana prose memperoleh
pengetahuan,metode yang digunakan
untuk membuktikan kebenaran ilmu-ilmu.

Aksiologi  cabang ilmu filsafat yang membahas


tentang nilai yang berkaitan dengan
kegunaan dari pengetahuan yang
diperoleh atau manfaat dari ilmu-ilmu.
Ontologi

Terry (1958), Manajemen adalah proses yang khas yang


terdiri dari tindakan-tindakan : perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan yang
dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran
yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya
manusia serta sumber-sumber lain. Manajemen ialah wadah
didalam ilmu pengetahuan, sehingga manajemen bisa
dibuktikan secara umum kebenarannya.

Manajemen terbagi menjadi beberapa macam yaitu


Manajemen Sumber Daya Manusia, Manajemen Operasi,
Manajemen Keuangan, Manajemen Pemasaran, Manajemen
Resiko, Manajemen Produksi, Manajemen Administrasi,
Manajemen Personalia, Manajemen Strategi, Manajemen
Informasi, Manajemen Pengetahuan, Manajemen Pendidikan,
Manajemen Waktu, dan Manajemen Proses.
Ontologi

Menurut Smith (1990), Manajemen Resiko adalah proses


identifikasi, pengukuran, dan kontrol keuangan dari sebuah
resiko yang mengancam aset dan penghasilan dari sebuah
perusahaan atau proyek yang dapat menimbulkan kerusakan
atau kerugian pada perusahaan tersebut.

Menurut Djohanputro (2008), Manajemen Resiko adalah


proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi,
mengukur, memetakan, mengembangkan alternatif
penanganan resiko, memonitor dan mengendalikan
penanganan resiko.

Menurut Soeharto (1999), Pendekatan sistematis mengenai


Manajemen Resiko dibagi menjadi 3, yaitu :
• Identifikasi resiko
• Analisa dan evaluasi resiko
• Respon atau reaksi untuk menanggulangi resiko tersebut
Epistemologi

Berikut ini adalah Langkah atau Tahapan Manajemen Resiko


yang harus kita ketahui untuk mengetahui tentang resiko apa
yang akan dihadapi, mengawasi potensi resiko tersebut,
mencari jalan dan tindakan untuk mengatasinya supaya
menghasilkan proses manajemen yang efektif :

Mengidentifikasikan Resiko

Menganalisis Resiko

Mengevaluasi Resiko atau Peringkatan Resiko

Menanggapi Resiko

Meninjau dan Memantau Resiko


Aksiologi

Manfaat yang diperoleh dengan menerapkan Manajemen


Resiko antara lain :

• Manajemen Resiko mungkin dapat mencegah perusahaan


dari kegagalan.
• Memungkinkan bagi para pembuat keputusan untuk
menghadapi resiko dan ketidakpastian dalam keadaan
yang nyata.
• Meningkatkan pendekatan sistematis dan logika untuk
membuat keputusan.
• Manajemen Resiko menunjang secara langsung dan tidak
langsung peningkatan laba.
• Memperkecil atau meniadakan gangguan operasi
perusahaan.
• Merumuskan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap
karyawan dan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai