Anda di halaman 1dari 27

RENCANA BISNIS BANK UMUM

SEOJK NOMOR 12/SEOJK.03/2021

Latar Belakang

Bank diwajibkan untuk menyusun Rencana Perkembangan perbankan terkini


Bisnis secara realistis setiap tahun (terkait menyebabkan adanya perubahan
dengan POJK Nomor 5/POJK.03/2016 cakupan, format dan tata cara pelaporan
tentang Rencana Bisnis Bank) Rencana Bisnis

Penyusunan Rencana Bisnis


Perlu memperhatikan:

Faktor Internal & Eksternal Prinsip Kehati-hatian

Penerapan Manajemen Risiko Asas Perbankan yang Sehat

Bank Umum & Unit Usaha Syariah


Cakupan Rencana Bisnis bagi BU yang memiliki UUS harus mencakup pula Rencana
Bisnis bagi UUS sebagai satu kesatuan

Laporan Realisasi Rencana Bisnis dan Laporan Pengawasan Rencana Bisnis bagi BU
yang memiliki UUS juga harus mencakup laporan bagi UUS sebagai satu kesatuan
laporan
BU yang memiliki UUS juga menyusun Rencana Bisnis, Laporan Realisasi Rencana
Bisnis, dan Laporan Pengawasan Rencana Bisnis bagi UUS secara tersendiri dengan
mengacu pada ketentuan OJK mengenai rencana bisnis bank umum syariah dan unit
usaha syariah

Rencana Bisnis (RB)


Sesuai POJK RBB, Rencana Bisnis paling sedikit mencakup:

1. Ringkasan Eksekutif

2. Kebijakan Strategi Manajemen

3. Penerapan Manajemen Risiko dan Kinerja Bank Umum Saat Ini

4. Proyeksi Laporan Keuangan

5. Proyeksi Rasio-rasio dan Pos-pos Tertentu Lainnya

6. Rencana Pendanaan

7. Rencana Penanaman Dana

8. Rencana Penyertaan Modal

9. Rencana Permodalan

10. Rencana Pengembangan Organisasi dan SDM

11. Rencana Penerbitan Produk dan/atau Pelaksanaan Aktivitas Baru

12. Rencana Pengembangan dan/atau Perubahan Jaringan Kantor

13. Informasi Lainnya

Rencana Bisnis Pelaporan Ketentuan Lain

Disampaikan secara tahunan Laporan dilakukan secara daring BU menyampaikan laporan


paling lambat akhir November melalui sistem pelaporan OJK secara daring sesuai SEOJK ini
tahun penyusunan RB pertama kali untuk:
Tata cara dan batas waktu
penyampaian laporan secara Laporan realisasi RB posisi
Laporan Realisasi RB
daring dilakukan sesuai dengan data Maret 2021
DIsampaikan secara ketentuan OJK mengenai
pelaporan bank umum melalui Laporan pengawasan RB
triwulanan (posisi bulan Maret,
sistem pelaporan OJK posisi data Juni 2021
Juni, September & Desember)
Penyesuaian dan/atau
Laporan Pengawasan RB perubahan RB tahun 2021
Rencana Bisnis tahun 2022
disampaikan secara luring
DIsampaikan secara
dengan format sebagaimana
semesteran
yang digunakan dalam
Penyusunan Laporan Realisasi penyusunan RB tahun 2021
RB dan Laporan Pengawasan
RB mengacu pada pedoman
dalam SEOJK ini
RINGKASAN
SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN
NOMOR 12/SEOJK.03/2021
TENTANG
RENCANA BISNIS BANK UMUM

1. Latar belakang diterbitkan SEOJK RBB yaitu sebagai pedoman bagi Bank
Umum Konvensional, selanjutnya disebut sebagai Bank Umum, dalam
menyusun Rencana Bisnis secara matang, realistis, dan komprehensif
sehingga mencerminkan kompleksitas bisnis Bank Umum dan adaptabilitas
dengan perkembangan terkini sehingga dapat menjadi arah kebi jakan serta
pengembangan usaha Bank Umum.
2. Perkembangan ketentuan perbankan terkini menyebabkan perlunya
perubahan cakupan, format, dan tata cara pelaporan Rencana Bisnis yang
sebelumnya diatur pada SEOJK No.25/SEOJK.03/2016. Adapun
penyempurnaan dalam SEOJK ini antara lain:
a. penyampaian Rencana Bisnis, Laporan Realisasi Rencana Bisnis, dan
Laporan Pengawasan Rencana Bisnis secara daring melalui sistem
pelaporan OJK (APOLO);
b. penyesuaian format proyeksi laporan keuangan menjadi mengacu pada
Laporan Bank Umum Terintegrasi;
c. penyesuaian format berdasarkan kebutuhan pengawasan terkini, antara
lain perubahan rasio dan jenis kegiatan usaha yang menjadi fokus
rencana pemberian kredit (berfokus pada sektor dan/atau produk
tertentu); dan
d. penyesuaian format rencana penerbitan produk dan/atau pelaksanaan
aktivitas baru yang menjadi bersifat strategis.
3. Sesuai Peraturan OJK mengenai Rencana Bisnis Bank, Bank Umum wajib
menyampaikan Rencana Bisnis, Laporan Realisasi Rencana Bisnis, dan
Laporan Pengawasan Rencana Bisnis. Cakupan Rencana Bisnis paling sedikit
meliputi:
a. ringkasan eksekutif;
b. kebijakan dan strategi manajemen;
c. penerapan manajemen risiko dan kinerja bank saat ini;
d. proyeksi laporan keuangan beserta asumsi yang digunakan;
e. proyeksi rasio-rasio dan pos-pos tertentu lainnya;
f. rencana pendanaan;
g. rencana penanaman dana;
h. rencana penyertaan modal;
i. rencana permodalan;
j. rencana pengembangan organisasi dan sumber daya manusia;
k. rencana penerbitan produk dan/atau pelaksanaan aktivitas baru;
l. rencana pengembangan dan/atau perubahan jaringan kantor; dan
m. informasi lainnya.
Selanjutnya, pada SEOJK RBB ini diatur mengenai pedoman penyusunan
Rencana Bisnis, Laporan Realisasi Rencana Bisnis, dan Laporan Pengawasan
Rencana Bisnis. Adapun cakupan dalam SEOJK ini bersifat minimum sehingga
Bank Umum dapat memperluas cakupan sesuai dengan kebutuhan.
4. Rencana Bisnis disampaikan secara daring melalui sistem pelaporan OJK
(APOLO) sesuai dengan ketentuan OJK mengenai Pelaporan Bank Umum
melalui Sistem Pelaporan OJK, yaitu sebagai berikut:
Periode Pelaporan
Nama Batas W aktu
Periodisasi Pertama Kali melalui
Laporan Penyampaian
APOLO
Laporan Triwulanan • 30 April, 31 Juli, dan Maret 2021 (untuk
Realisasi 31 Oktober tahun Rencana Bisnis tahun
Rencana berjalan serta 31 2021)
Bisnis Januari tahun
berikutnya
• Bagi bank yang
sistem antar
kantornya belum
secara daring dan
memiliki lebih dari
100 (seratus) kantor
cabang: 15 Mei, 15
Agustus, dan 15
November tahun
berjalan serta 15
Februari tahun
berikutnya
Laporan Semesteran 31 Agustus tahun Juni 2021 (untuk
Pengawasan berjalan dan akhir Rencana Bisnis tahun
Rencana Februari tahun 2021)
Bisnis berikutnya
Rencana Tahunan 30 November sebelum Rencana Bisnis tahun
Bisnis tahun Rencana Bisnis 2022

5. Dalam hal Bank Umum melakukan penyesuaian dan/atau perubahan atas


Rencana Bisnis tahun 2021, Bank Umum menyampaikan penyesuaian
dan/atau perubahan tersebut kepada OJK secara luring dengan format
sebagaimana yang digunakan dalam penyusunan Rencana Bisnis tahun 2021.
1

Frequently Asked Questions (FAQ)


Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 12/SEOJK.03/2021
tentang Rencana Bisnis Bank Umum
(SEOJK RBB)

1. Apa latar belakang penerbitan SEOJK RBB ini?


Dalam rangka mencapai tujuan usaha yang berpedoman kepada visi dan misi
yang telah ditetapkan, bank umum yang melaksanakan kegiatan secara
konvensional, selanjutnya disebut Bank Umum, perlu menyusun Rencana
Bisnis dengan memperhatikan faktor eksternal dan internal, prinsip kehati-
hatian, penerapan manajemen risiko, dan asas perbankan yang sehat. Rencana
Bisnis harus disusun secara matang, realistis, dan komprehensif sehingga
lebih mencerminkan kompleksitas bisnis Bank Umum dan adaptabilitas Bank
Umum dengan perkembangan terkini sehingga dapat menjadi arah kebijakan
serta pengembangan usaha Bank Umum. Selain itu, dengan adanya
perkembangan ketentuan perbankan terkini yang antara lain menyebabkan
perubahan cakupan, format, dan tata cara pelaporan Rencana Bisnis yang
sebelumnya diatur dalam SEOJK Nomor 25/SEOJK.03/2016 tentang Rencana
Bisnis Bank Umum, perlu untuk mengatur ketentuan pelaksanaan mengenai
Rencana Bisnis Bank Umum.

2. Bagaimana cakupan subjek dari SEOJK RBB ini?


Rencana Bisnis mencakup Bank Umum secara Individu. Bagi Bank Umum
yang memiliki Unit Usaha Syariah (UUS) harus mencakup pula Rencana Bisnis
bagi UUS sebagai satu kesatuan Rencana Bisnis.
Bank Umum yang memiliki UUS juga menyusun Rencana Bisnis, Laporan
Realisasi Rencana Bisnis, dan Laporan Pengawasan Rencana Bisnis bagi UUS
secara tersendiri dengan mengacu pada ketentuan Otoritas Jasa Keuangan
mengenai rencana bisnis bank umum syariah dan unit usaha syariah.

3. Penyesuaian seperti apakah yang dilakukan pada format rencana


penerbitan produk dan/atau pelaksanaan aktivitas baru pada SEOJK RBB
ini?
Pada SEOJK RBB ini, format rencana penerbitan produk dan/atau
pelaksanaan aktivitas baru menjadi berupa uraian secara umum mengenai
fokus strategis dan hasil analisis terhadap rencana pengembangan produk ke
depan. Hasil analisis seperti analisis SWOT dan analisis cost-benefit dapat
disajikan secara general apabila analisis secara rinci belum tersedia pada saat
penyusunan Rencana Bisnis.
Sementara itu, rincian untuk masing-masing produk dapat dilaporkan Bank
Umum dalam rangka pengajuan produk baru.

4. Apa sajakah yang harus dilaporkan oleh Bank Umum terkait dengan
rencana penggunaan tenaga alih daya (outsourcing)?
Salah satu cakupan Rencana Pengembangan Organisasi dalam SDM adalah
Rencana penggunaan tenaga alih daya (outsourcing). Adapun penggunaan
tenaga alih daya (outsourcing) mengacu pada ketentuan Otoritas Jasa
Keuangan mengenai prinsip kehati-hatian bagi bank umum yang melakukan
penyerahan sebagian pelaksanaan pekerjaan kepada pihak lain (Ketentuan
2

Alih Daya). Perlu diperhatikan bahwa dalam Ketentuan Alih Daya juga diatur
mengenai kewajiban penyampaian rencana alih daya. Perbedaan antara kedua
laporan dimaksud adalah sebagai berikut:
No. Pokok SEOJK RBB Ketentuan Alih Daya
Pengaturan
1. Cakupan Seluruh rencana alih Rencana alih daya atas
informasi daya yang akan pekerjaan yang belum
dilakukan pada pernah dialihdayakan.
tahun pelaksanaan Tidak termasuk dalam
Rencana Bisnis, pekerjaan yang belum
termasuk pernah dialihdayakan
perpanjangan alih adalah perpanjangan
daya. perjanjian alih daya.
2. Format Uraian secara umum Rincian tabel sebagaimana
antara lain diatur dalam Ketentuan
mencakup rencana Alih Daya.
jumlah yang akan
digunakan dan
rencana penempatan
tenaga alih daya.
3. Batas waktu Akhir bulan Akhir bulan Desember
penyampaian November tahun tahun penyusunan rencana
penyusunan alih daya.
Rencana Bisnis.
4. Tata cara Secara daring melalui Secara daring melalui
penyampaian sistem pelaporan sistem pelaporan OJK
OJK sebagai bagian sebagai laporan tidak
dari Rencana Bisnis. terstruktur.

5. Dalam hal terdapat penyesuaian/perubahan terhadap Rencana Bisnis,


bagaimana penetapan target yang digunakan pada laporan realisasi
Rencana Bisnis?
Sebagaimana dijelaskan dalam POJK RBB, selain perubahan Rencana Bisnis
berdasarkan inisiatif Pengawas, Bank Umum juga dapat melakukan
penyesuaian Rencana Bisnis berdasarkan inisiatif Bank Umum. Namun
demikian, terdapat pembatasan frekuensi perubahan dan batas waktu
penyampaian perubahan yang ditujukan agar Bank Umum dapat membuat
perencanaan yang lebih realistis dalam menyusun Rencana Bisnis. Oleh
karena itu, dalam hal terdapat penyesuaian/perubahan terhadap Rencana
Bisnis, maka target pada laporan realisasi Rencana Bisnis mengacu pada
proyeksi rencana bisnis yang terbaru.

6. Kapan pertama kali Bank Umum menyusun dan menyampaikan laporan


menggunakan format pada SEOJK RBB ini?
Sejalan dengan pengaturan dalam ketentuan OJK mengenai pelaporan bank
umum melalui sistem pelaporan Otoritas Jasa Keuangan, Bank Umum
pertama kali menyampaikan:
3

a. Laporan Realisasi Rencana Bisnis sesuai dengan SEOJK ini untuk posisi
data laporan bulan Maret 2021.
b. Laporan Pengawasan Rencana Bisnis sesuai dengan Surat Edaran Otoritas
Jasa Keuangan ini untuk posisi data laporan bulan Juni 2021.
c. Rencana Bisnis sesuai dengan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan ini
untuk Rencana Bisnis tahun 2022.
Mengingat Bank Umum telah menyampaikan Rencana Bisnis tahun 2021
secara luring dengan menggunakan format sesuai SEOJK No.
25/SEOJK.03/2016 tentang Rencana Bisnis Bank Umum, maka dalam hal
Bank Umum melakukan penyesuaian/perubahan, Bank Umum
menggunakan format sebagaimana yang digunakan dalam penyusunan
Rencana Bisnis tahun 2021 tersebut. Penyesuaian/perubahan Rencana Bisnis
tahun 2021 tersebut disampaikan secara luring dengan tata cara dan jangka
waktu penyampaian sebagaimana diatur dalam POJK RBB.
Pokok-Pokok Pengaturan
SEOJK No.
12/SEOJK.03/2021
Rencana Bisnis Bank Umum

Departemen Penelitian dan Pengaturan Perbankan


LATAR BELAKANG 2

Ketentuan RBB sebelumnya mencakup:


• POJK No. 5/POJK.03/2016 tentang Rencana Bisnis Bank Umum yang mengatur kewajiban bank menyusun dan menyampaikan
RBB; dan
• SEOJK No. 25/SEOJK.03/2016 tentang Rencana Bisnis Bank Umum yang mengatur lebih lanjut mengenai cakupan dan format RBB.
Dalam perkembangannya, diperlukan penyesuaian atas SEOJK RBB dengan pertimbangan sbb:

Kewajiban Pelaporan Bank melalui APOLO


Dalam POJK No. 63/POJK.03/2020 dan SEOJK 26/SEOJK.03/2020 tentang Pelaporan Bank Umum
01 Melalui Sistem Pelaporan Otoritas Jasa Keuangan (POJK dan SEOJK APOLO), diatur bahwa
Laporan Triwulanan atas Realisasi Rencana Bisnis (untuk rencana bisnis bank tahun 2021)
disampaikan pertama kali pada Maret 2021

Penyesuaian Format
02 • Diperlukan penyesuaian format a.l. terkait perubahan pos-pos laporan keuangan yang
sebelumnya mengacu ke LBU menjadi mengacu ke ANTASENA
• Penyesuaian format berdasarkan kebutuhan pengawasan terkini

Penyesuaian dengan Ketentuan Lain


03 Diperlukan penyesuaian cakupan RBB dengan ketentuan lain yang sedang disusun dan akan berlaku,
antara lain RPOJK Bank Umum dan RPOJK Penyelenggaraan Produk Bank Umum
(saat ini sudah terbit yaitu POJK No. 12/POJK.03/2021 dan POJK No. 13/POJK.03/2021)
LINGKUP PENERAPAN & PENYESUAIAN 3

Kategori Bank: Seluruh Bank Umum Konvensional

Cakupan: - Bank sebagai entitas (termasuk UUS) dan


- UUS secara terpisah mengacu pada SEOJK RBB BUS dan UUS

Pemberlakuan: Mulai berlaku pada triwulan I 2021

No POKOK PENGATURAN SEOJK PENYESUAIAN


1 Ketentuan Umum Secara umum tidak berubah

2 Cakupan dan Penyusunan: • Penyesuaian pos-pos laporan keuangan dari LBU ke ANTASENA Detail: Lampiran 1
• Rencana Bisnis • Penyesuaian format berdasarkan kebutuhan pengawasan terkini seperti beberapa laporan dari 1
• Laporan Realisasi Rencana tahun kedepan menjadi 3 tahun ke depan (sesuai dengan implementasi selama ini)
Bisnis Detail: Lampiran 2
• Penyesuaian Laporan Rencana Penerbitan Produk dan Pelaksanaan Aktivitas Baru
• Laporan Pengawasan Pada RBB hanya berupa uraian strategis, sedangkan detail produk akan mengacu pada laporan
Rencana Bisnis rencana penyelenggaraan produk bank yang diatur dalam POJK No. 13/POJK.03/2021 tentang
Penyelenggaraan Produk Bank Umum (POJK PPBU) Detail: Lampiran 3

3 Penyampaian Laporan Penyampaian secara online melalui APOLO dengan mengacu pada ketentuan mengenai Pelaporan
Bank Umum melalui Sistem Pelaporan OJK
4

CAKUPAN Realisasi dan Pengawasan RBB


Realisasi RBB paling sedikit mencakup:
Rencana Bisnis a. Laporan Realisasi Rencana Bisnis
RBB paling sedikit mencakup: b. Laporan Realisasi Rasio Keuanggan dan Pos-pos Tertentu
a. Ringkasan Eksekutif c. Laporan Realisasi Pengembangan dan/atau Perubahan Jaringan
b. Kebijakan dan Strategi Manajemen Kantor
c. Penerapan Manajemen Risiko dan Kinerja Bank Saat ini d. Laporan Realisasi Pemanfaatan Tenaga Kerja Asing dan Alih
d. Proyeksi Laporan Keuangan dan Asumsi yang Digunakan Pengetahuan kepada Tenaga Pendamping
e. Proyeksi Rasio-Rasio dan Pos-Pos tertentu Lainnya
f. Rencana Pendanaan
g. Rencana Penanaman Dana Laporan Pengawasan RBB paling sedikit mencakup:
h. Rencana Penyertaan Modal a. Penilaian Aspek Kuantitatif maupun Kualitatif terhadap Realisasi
i. Rencana Permodalan RBB
j. Rencana Pengembangan Organisasi dan SDM b. Faktor-faktor yang Memengaruhi Kinerja Bank
k. Rencana Penerbitan Produk dan/atau Pelaksanaan c. Upaya untuk Memperbaiki Kinerja Bank (jika terjadi penurunan
Aktivitas Baru kinerja)
l. Rencana Pengembangan dan/atau Perubahan Jaringan
Kantor
m. Informasi Lainnya
RENCANA BISNIS 5

Ringkasan Eksekutif Kebijakan dan Strategi Manajemen


Tidak Berubah Tidak Berubah
Berisi kebijakan & strategi manajemen untuk 1 tahun ke
Memuat hasil yang telah dicapai pada 1 tahun terahir dan depan yang paling sedikit memuat:
target jangka pendek maupun menengah. Paling sedikit
mencakup: 1. Analisis posisi Bank Umum dalam menghadapi
persaingan usaha;
1. Visi & misi yang selaras dengan rencana strategis 2. Kebijakan manajemen dalam pengembangan usaha;
jangka panjang Bank Umum; 3. Kebijakan manajemen risiko dan kepatuhan;
2. Arah kebijakan yang selaras dengan rencana 4. Strategi pengembangan bisnis; dan
strategis jangka panjang Bank Umum; 5. Strategi pengembangan SDM.
3. Langkah-langkah strategis yang akan ditempuh;
4. Indikator keuangan utama; dan
5. Target jangka pendek dan jangka menengah.
RENCANA BISNIS 6

Penerapan Manajemen Risiko dan Kinerja Proyeksi Laporan Keuangan


Bank Umum Saat Ini
Berubah, menyesuaikan dengan ANTASENA
Tidak Berubah
Berisi informasi mengenai kondisi keuangan Bank
Berisi kondisi Bank Umum pada saat penyusunan RBB
Umum posisi aktual dan proyeksi untuk 3 tahun ke
dan berfokus pada hal-hal utama yang perlu mendapat
depan, yang meliputi:
perhatian atau permasalahan yang dihadapi serta hasil
yang telah dicapai. Paling sedikit mencakup:
1. Proyeksi Laporan Posisi Keuangan (Neraca);
2. Proyeksi Laba Rugi;
1. Penerapan manajemen risiko;
3. Proyeksi Komitmen dan Kontinjensi; dan
2. Penerapan tata kelola;
4. Asumsi Makro dan Mikro yang Digunakan.
3. Kinerja keuangan, khususnya permodalan dan
rentabilitas;
4. Realisasi pemberian kredit kepada UMKM; dan
5. Penerapan kepatuhan tehadap prinsip syariah (jika
memiliki UUS).
RENCANA BISNIS 7

Proyeksi Rasio-rasio dan Pos-pos Tertentu Rencana Pendanaan


Lainnya
Berubah, menyesuaikan kebutuhan pengawasan
Berubah, menyesuaikan kebutuhan pengawasan
Berisi penghimpunan dana posisi aktual dan rencana
Berisi rasio keuangan dan rasio tertentu lainnya posisi penghimpunan dana untuk 3 tahun ke depan, yang
aktual dan proyeksi untuk 3 tahun ke depan. meliputi:
Terdapat beberapa tambahan rasio dalam rangka 1. Rencana Penghimpunan Dana Pihak Ketiga;
memenuhi kebutuhan pengawasan seperti: 2. Rencana Penerbitan Surat Berharga; dan
• Rasio Beban Overhead terhadap Total Aset; 3. Rencana Pendanaan Lainnya.
• Rasio Beban Overhead terhadap Pendapatan
Operasional; dan Terdapat perubahan periode proyeksi dari yang
• Cost to Income Ratio (CIR). sebelumnya 1 tahun ke depan, menjadi 3 tahun ke
depan dalam rangka memenuhi kebutuhan
pengawasan.
RENCANA BISNIS 8

Rencana Penanaman Dana Rencana Penyertaan Modal


Berubah, menyesuaikan kebutuhan pengawasan
Berubah, menyesuaikan kebutuhan pengawasan
Berisi penanaman dana posisi aktual dan proyeksi untuk 3 tahun ke depan yang
meliputi: Berisi penyertaan modal posisi aktual dan rencana
1. Rencana Penyediaan Dana kepada Pihak Terkait; penghimpunan dana untuk 3 tahun ke depan, yang paling
2. Rencana Pemberian Kredit kepada Debitur Inti; sedikit meliputi:
3. Rencana Pemberian Kredit berdasarkan Kegiatan Usaha Tertentu; • bidang usaha;
4. Rencana Pemberian Kredit berdasarkan Sektor Ekonomi; • perkiraan jumlah dana yang akan ditanamkan, dan
5. Rencana Pemberian Kredit berdasarkan Jenis Penggunaan; • persentase kepemilikan termasuk aspek pengendalian,
6. Rencana Pemberian Kredit berdasarkan Provinsi; sebagaimana diatur dalam POJK mengenai prinsip kehati-
7. Rencana Pemberian Kredit kepada UMKM berdasarkan Sektor Ekonomi; hatian dalam kegiatan penyertaan modal.
8. Rencana Pemberian Kredit kepada UMKM berdasarkan Jenis
Penggunaan; Terdapat perubahan periode proyeksi dari yang
9. Rencana Pemberian Kredit kepada UMKM berdasarkan Provinsi; sebelumnya 1 tahun ke depan, menjadi 3 tahun ke depan
10. Rencana Penanaman Dana dalam bentuk Surat Berharga; dan dalam rangka memenuhi kebutuhan pengawasan.
11. Rencana Penanaman Dana Lainnya

Terdapat perubahan periode proyeksi dari yang sebelumnya 1 tahun ke


depan, menjadi 3 tahun ke depan dan perubahan klasifikasi sektor ekonomi
dan jenis surat berharga dengan mengacu pada Antasena
RENCANA BISNIS 9

Rencana Permodalan Rencana Pengembangan Organisasi & SDM


Berubah, menyesuaikan ketentuan terupdate Tidak Berubah

Berisi pemenuhan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Berisi informasi mengenai struktur organisasi dan kondisi
(KPMM) dan rencana perubahan modal posisi aktual dan proyeksi SDM terkini, rencana pengembangan organisasi dan SDM
untuk 3 tahun ke depan yang meliputi: yang sedang berlangsung, maupun rencana pengembangan
terkait SDM lainnya paling sedikit untuk 1 (satu) tahun ke
1. Proyeksi Pemenuhan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum depan yang antara lain memuat:
(KPMM) dan
2. Rencana Perubahan Modal 1. Rencana Pengembangan Organisasi;
2. Rencana Pengembangan Sistem Informasi Manajemen;
Terdapat perubahan format sesuai dengan ketentuan KPMM 3. Rencana Pengembangan Sumber Daya Manusia;
terupdate. 4. Rencana Pemanfaatan Tenaga Kerja Asing;
. 5. Rencana Penggunaan Tenaga Alih Daya (Outsourcing)
RENCANA BISNIS 10

Rencana Penerbitan Produk dan/atau Pelaksanaan Aktivitas Baru

Berubah, menyesuaikan dengan kebutuhan pengawasan dan ketentuan lain

• Berisi uraian umum mengenai fokus pengembangan dan hasil analisis dalam penyelenggaraan produk bank baru untuk 1
(satu) tahun ke depan.

• Terdapat perubahan format dalam rangka memenuhi kebutuhan pengawasan dan penyesuaian dengan rancangan
ketentuan, menjadi uraian yang bersifat umum paling sedikit mencakup:
1. Fokus Pengembangan
fokus arah pengembangan yang sejalan dengan strategi Bank Umum, paling sedikit meliputi aspek-aspek yang
melatarbelakangi dan/atau yang menjadi pertimbangan dan tujuan merencanakan penyelenggaraan produk bank baru

2. Hasil Analisis Secara Keseluruhan


Hasil analisis secara umum yang paling sedikit mencakup:
a. analisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman;
b. analisis manfaat dan biaya; dan
c. hal-hal yang masih perlu disesuaikan oleh Bank Umum, termasuk dari sisi manajemen risiko
RENCANA BISNIS 11

Rencana Pengembangan dan/atau Informasi Lainnya


Perubahan Jaringan Kantor
Tidak Berubah
Berubah, menyesuaikan kebutuhan pengawasan

Berisi rencana pembukaan, perubahan status, Berisi rencana-rencana lain yang perlu diuraikan (jika ada)
pemindahan alamat, dan/atau penutupan namun tidak termasuk dalam cakupan Rencana Bisnis
jaringan kantor untuk periode 1 (satu) tahun ke yang telah dijelaskan sebelumnya, antara lain:
depan. 1. Langkah-langkah penyelesaian kredit bermasalah
2. Aset tetap yang tidak digunakan dalam operasional
Terdapat perubahan format laporan dalam Bank Umum
rangka memenuhi kebutuhan pengawasan 3. Linkage program
berupa penambahan kolom kantor induk. 4. Pengembangan pelayanan Bank Umum
5. informasi lain yang dipersyaratkan dalam ketentuan
peraturan perundang-undangan dan/atau diperlukan
oleh Otoritas Jasa Keuangan
RENCANA BISNIS 12

Laporan Realisasi RBB Laporan Pengawasan RBB


Paling sedikit mencakup: Tidak Berubah
1. Informasi Realisasi Rencana Bisnis
dan Tindak Lanjut Tidak Berubah Berisi hasil pengawasan terhadap pelaksanaan
a. Pencapaian RBB Rencana Bisnis oleh Dewan Komisaris yang paling
b. Penjelasan mengenai deviasi realisasi seidkit meliputi:
RBB 1. pelaksanaan Rencana Bisnis berupa penilaian
c. Tindak lanjut atau upaya yang akan aspek kuantitatif maupun kualitatif terhadap
dilakukan untuk memperbaiki realisasi Rencana Bisnis;
pencapaian realisasi RBB 2. faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja Bank
Umum secara umum, khususnya terkait faktor
2. Rasio keuangan dan pos-pos tertentu permodalan (capital), rentabilitas (earnings), serta
Berubah, menyesuaikan
profil risiko Bank Umum terutama risiko kredit,
kebutuhan pengawasan
3. Informasi lainnya, antara lain: risiko pasar, risiko likuiditas, dan tata kelola yang
a. Laporan realisasi pengembangan Berubah, menyesuaikan baik; dan
dan/atau perubahan jaringan kantor kebutuhan pengawasan 3. upaya memperbaiki kinerja Bank Umum, dalam
b. Laporan realisasi tenaga kerja asing hal terjadi penurunan kinerja.
(TKA)
13

KETENTUAN LAIN-LAIN
Pelaporan
Nama Laporan Periodesasi Batas Waktu Penyampaian
Pertama Kali
Laporan Realisasi Triwulanan • 30 April, 31 Juli, dan 31 Oktober tahun berjalan Maret 2021 (untuk rencana
Rencana Bisnis serta 31 Januari tahun berikutnya bisnis bank tahun 2021)
• Bagi bank yang sistem antar kantornya belum
secara daring dan memiliki lebih dari 100 (serat
us) kantor cabang: 15 Mei, 15 Agustus, dan 15
November tahun berjalan serta 15 Februari
tahun berikutnya
Laporan Pengawasan Semesteran 31 Agustus tahun berjalan dan akhir Februari tahun Juni 2021 (untuk rencana
Rencana Bisnis berikutnya bisnis bank tahun 2021)
Rencana Bisnis Tahunan 30 November sebelum tahun Rencana Bisnis Rencana bisnis tahun 2022

Dalam hal Bank Umum memiliki kendala dan/atau pertanyaan terkait pelaporan melalui APOLO, dapat disampaikan
melalui email kepada helpdesk.pelaporanbuk@ojk.go.id
14

KETENTUAN PENUTUP

Pencabutan Ketentuan Sebelumnya


Pada saat SEOJK ini mulai berlaku, SEOJK Nomor
25/SEOJK.03/2016 tentang Rencana Bisnis Bank Umum dicabut
dan dinyatakan tidak berlaku.

Pemberlakuan Ketentuan
Ketentuan dalam SEOJK ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan.
15
THANK YOU !
Lampiran 1
ASET penyesuaian pada Neraca
CAKUPAN PENYESUAIAN 17
Contoh
1. Kas ASET
2. Neraca
Penempatan pada Bank Indonesia 1. Kas Neraca
Kembali Ketentuan
pada bankSebelumnya 2. Penempatan pada Bank Indonesia
3. Penempatan lain Penyesuaian SEOJK RBB/APOLO
3. Penempatan pada Bank Lain
4. Tagihan spot dan derivatif
4. Tagihan spot dan derivatif
5. Surat berharga 5. Surat Berharga yang dimiliki
a. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba/rugi 6. Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Rep
b. Tersedia untuk dijual Tagihan atas Surat Berharga yang dibeli dengan janji dijual
7.
c. Dimiliki hingga jatuh tempo kembali (Reverse Repo )
8. Tagihan akseptasi
d. Pinjaman yang diberikan dan piutang
9. Kredit/Piutang/Pembiayaan yang diberikan
Surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali a. Kredit
6.
(repo ) b. Pembiayaan Syariah
9. Kredit/Piutang/Pembiayaan yang1)diberikan
a. Kredit
7. Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji 1) Piutang
b. Pembiayaan Syariah 1)
dijual kembali (reverse repo ) a) Piutang Murabahah
1) Piutang
8. Tagihan akseptasi b) Pendapatan
a) Piutang Murabahah Margin Murabahah Yang Ditangguhkan
b) Pendapatan Margin Murabahah Yang Ditangguhkan
9. Kredit yang diberikan c) Piutang Istishna’
c) Piutang Istishna’
a. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba/rugi
d) Pendapatan
d) Pendapatan Margin
Margin Istishna Istishna
Yang Yang Ditangguhka
Ditangguhka
e) Piutang Qardh
e) Piutang Qardh
b. Tersedia untuk dijual f) Piutang Sewa
f) Piutang Sewa
g) Piutang Multijasa
c. Dimiliki hingga jatuh tempo g) Piutang Multijasa
h) Pendapatan Margin Multijasa Yang Ditangguhkan
d. Pinjaman yang diberikan dan piutang h) Pendapatan Margin Multijasa Yang Ditangguhkan
2) Pembiayaan Bagi Hasil
a) Mudharabah
2) Pembiayaan Bagi Hasil
b) Musyarakah
a) Mudharabah
c) Lainnya
3) Pembiayaan Sewa
b) Musyarakah
a) Aset Ijarah
c) Lainnya
b) Akumulasi Penyusutan /Amortisasi
c)3) Pembiayaan
Cadangan Sewa
Kerugian Penurunan Nilai
a) Aset Ijarah
b) Akumulasi Penyusutan /Amortisasi
Format mengacu pada ANTASENA
Lampiran 1 CAKUPAN PENYESUAIAN 18
Laba/Rugi Laba/Rugi
Kembali
Ketentuan Sebelumnya Penyesuaian SEOJK RBB/APOLO

Format mengacu pada ANTASENA


Lampiran 1 CAKUPAN PENYESUAIAN 19
Contoh penyesuaian pada Sektor Ekonomi
Ketentuan Sebelumnya Penyesuaian SEOJK RBB/APOLO
1.
1. Pertanian,
Pertanian, Kehutanan,
Kehutanan, dan
dan Perikanan
Perikanan
2.
2. Pertambangan
Pertambangan dandan Penggalian
Penggalian
3.
3. Industri
Industri Pengolahan
Pengolahan
Pengadaan
Pengadaan Listrik,
Listrik, Gas,
Gas, Uap/Air
Uap/Air Panas,
Panas, dan
dan
4.
4. Udara
Udara Dingin
Dingin
Pengelolaan
Pengelolaan Air,
Air, Pengelolaan
Pengelolaan Air
Air Limbah,
Limbah,
5.
5. Pengelolaan
Pengelolaan dan
dan Daur
Daur Ulang
Ulang Sampah,
Sampah, dan
dan
Aktivitas Remediasi
Aktivitas Remediasi
6.
6. Konstruksi
Konstruksi
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi
7. Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi
7. dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor
dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor
8. Pengangkutan dan Pergudangan
8. Pengangkutan dan Pergudangan
Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan
9. Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan
9. Makan Minum
Makan Minum
10. Informasi dan Komunikasi
10. Informasi dan Komunikasi
11. Aktivitas Keuangan dan Asuransi
11. Aktivitas Keuangan dan Asuransi
12. Real Estat
12. Real Estat
13. Aktivitas Profesional, Ilmiah, dan Teknis
13. Aktivitas Profesional, Ilmiah, dan Teknis

Aktivitas Penyewaan dan Sewa Guna Usaha


Aktivitas Penyewaan dan Sewa Guna Usaha
14. Tanpa Hak Opsi, Ketenagakerjaan, Agen
14. Tanpa Hak Opsi, Ketenagakerjaan, Agen
Perjalanan, dan Penunjang Usaha Lainnya
Perjalanan, dan Penunjang Usaha Lainnya
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan,
15. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan,
15. dan Jaminan Sosial Wajib
dan Jaminan Sosial Wajib
16. Pendidikan
16. Pendidikan
Aktivitas Kesehatan Manusia dan Aktivitas
17. Aktivitas Kesehatan Manusia dan Aktivitas
17. Sosial
Sosial
18. Kesenian, Hiburan, dan Rekreasi
18. Kesenian,Jasa
19. Aktivitas Hiburan, dan Rekreasi
Lainnya
19. Aktivitas Jasa Lainnya
Aktivitas Rumah Tangga Sebagai Pemberi
Aktivitas
Kerja; Rumah
Aktivitas Tangga
yang Sebagai Pemberi
Menghasilkan Barang
Kerja;
20. dan Aktivitas
Jasa yang Menghasilkan
Oleh Rumah Tangga yang Barang
20. Digunakan
dan Jasa Oleh Rumah
untuk TanggaKebutuhan
Memenuhi yang
Digunakan untuk Memenuhi Kebutuhan
Sendiri
Sendiri
Kembali Aktivitas Badan Internasional dan Badan
21. Aktivitas Badan Internasional dan Badan
21. Ekstra Internasional Lainnya
Ekstra Internasional Lainnya
Sektor Ekonomi mengacu pada ANTASENA 22 Rumah Tangga
22 Bukan
23 RumahLapangan
Tangga Usaha Liannya
Lampiran 2
CAKUPAN PERUBAHAN 20
Penyesuaian Laporan
Penyesuaian periode proyeksi beberapa laporan dari 1 tahun menjadi 3 tahun sesuai dengan format yang selama ini
telah disampaikan oleh bank

Cakupan RBB
RBB paling sedikit mencakup:
a. Ringkasan Eksekutif h. Rencana Penyertaan Modal *
b. Kebijakan dan Strategi Manajemen i. Rencana Permodalan
c. Penerapan Manajemen Risiko dan Kinerja Bank Saat ini j. Rencana Pengembangan Organisasi dan SDM
d. Proyeksi Laporan Keuangan dan Asumsi yang Digunakan k. Rencana Penerbitan Produk dan/atau Pelaksanaan Aktivitas
e. Proyeksi Rasio-Rasio dan Pos-Pos tertentu Lainnya Baru
l. Rencana Pengembangan dan/atau Perubahan Jaringan Kantor
f. Rencana Pendanaan *
m. Informasi Lainnya
g. Rencana Penanaman Dana *

Kembali

Keterangan:

* Periode proyeksi dari 1 tahun kedepan berubah menjadi 3 tahun kedepan


Lampiran 3
CAKUPAN PERUBAHAN 21

Rencana Penerbitan Produk dan/atau Pelaksanaan Aktivitas Baru

POJK PPBU SEOJK RBB


• Mencakup laporan rencana penyelenggaraan RBB akan bersifat lebih strategis dan berisi uraian
produk bank secara detail per produk secara umum mengenai:
• Format laporan rencana penyelenggaraan a.fokus arah pengembangan
produk bank sesuai dengan format pada paling sedikit meliputi aspek-aspek yang
lampiran POJK PPBU melatarbelakangi dan/atau yang menjadi pertimbangan
dan tujuan untuk merencanakan penyelenggaraan
produk bank baru.
a.hasil analisis
paling sedikit mencakup secara umum SWOT analysis,
cost-benefit analysis, dan gap yang masih perlu
disesuaikan termasuk dari sisi manajemen risiko

Kembali

Anda mungkin juga menyukai