PENGEMBANGAN
PERBANKAN SYARIAH
INDONESIA
2020-2025
Halaman Ini Sengaja Dikosongkan
Halaman Ini Sengaja Dikosongkan
Prof. Wimboh Santoso, Ph.D.
Ketua Dewan Komisioner
Otoritas Jasa Keuangan
iv
“
Keuangan syariah harus memiliki nilai tambah.
Oleh karenanya, Otoritas Jasa Keuangan
mendorong pengembangan ekosistem ekonomi
dan keuangan syariah dengan bersinergi dalam
memfasilitasi pengembangan industri halal.
Selain itu, Kami akan berupaya mewujudkan
lembaga keuangan syariah yang kompetitif dan
efisien diantaranya melalui peningkatan skala
usaha dan adopsi teknologi.
v
“
Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha
Kuasa atas perkenan dan bimbingan-
Nya, Otoritas Jasa Keuangan dapat
Perbankan syariah harus terus melakukan berbagai upaya untuk
mendorong perkembangan perbankan
lebih berperan dalam syariah nasional yang memasuki periode
membangun ekosistem 3 (tiga) dekade-nya semenjak tahun 1992.
ekonomi syariah nasional Melalui beragam rencana strategis pada
Roadmap Perbankan Syariah Indonesia
yang berakhir di tahun 2019, Otoritas Jasa
Keuangan telah menghasilkan beberapa
pencapaian yang tentunya berkontribusi
dalam pengembangan perbankan syariah
nasional. Di samping pencapaian yang
telah dihasilkan pada periode sebelumnya,
masih banyak upaya yang perlu dilakukan
untuk terus mengawal pengembangan
perbankan syariah di Indonesia yang
kemudian kami lanjutkan dengan
menyusun Roadmap Pengembangan
Perbankan Syariah Indonesia periode 2020
– 2025.
vi
Kondisi global saat ini telah memaksa kita mengembangkan ekonomi syariah melalui
masuk ke dalam era New Normal sebagai optimalisasi peran perbankan syariah di
dampak dari pandemi global Covid-19. dalamnya.
Era New Normal ini telah membuat
Akhir kata, perkenankan saya untuk
pola kehidupan sosial, masyarakat, dan
memberikan apresiasi kepada seluruh
ekonomi mengalami perubahan dengan
pihak yang telah memberikan masukan
semakin meningkatnya kewaspadaan yang
dalam penyusunan roadmap ini. Roadmap
mengharuskan menjaga jarak fisik dalam
Pengembangan Perbankan Syariah
berinteraksi. Namun di sisi lain, kepedulian
Indonesia 2020 – 2025 akan menjadi
dalam membantu sesama semakin
living document kita bersama yang akan
meningkat terutama dalam permasalahan
disesuaikan apabila dibutuhkan perubahan
ekonomi. Hal ini menjadi tantangan
dalam menghadapi perkembangan
sekaligus peluang bagi perbankan syariah
industri keuangan syariah yang bersifat
untuk bisa memberikan pelayanan berbasis
dinamis dan memerlukan respon kebijakan
digital serta memenuhi kebutuhan sosial
yang relevan dan tepat waktu. Semoga
masyarakat sehingga dapat berperan dalam
Allah Yang Maha Kuasa senantiasa
membangun perekonomian umat pasca
memberikan bimbingan dan hidayah-Nya
pandemi.
dalam mendukung upaya kita bersama
Inilah momentum yang sangat berharga untuk mengembangkan perbankan
bagi perbankan syariah untuk dapat syariah nasional yang resilient, memiliki
semakin menguatkan identitasnya di daya saing tinggi, dan berperan lebih
industri perbankan dengan membawa nyata pada perekonomian nasional dan
image perbankan syariah yang resilient, pembangunan sosial di Indonesia.
memiliki daya saing tinggi, dan berperan
lebih nyata pada perekonomian nasional
dan pembangunan sosial di Indonesia. Peran
perbankan syariah dalam membangun
ekosistem ekonomi syariah nasional Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan
harus terus ditingkatkan sehingga dapat Otoritas Jasa Keuangan
berkontribusi secara optimal dalam
perekonomian nasional dan pembangunan
sosial. Perbankan syariah merupakan
motor penggerak yang berperan sebagai
penghubung berbagai sektor, seperti sektor
riil, keuangan komersial, keuangan sosial, Heru Kristiyana
dan sektor keagamaan pada ekosistem
ini sehingga sinergi dan semangat
berjamaah dapat terbangun dengan baik.
Oleh karenanya, saya turut mengajak
seluruh pihak untuk bersinergi dalam
vii
RINGKASAN EKSEKUTIF
Perbankan syariah Indonesia sampai Arah pengembangan perbankan
saat ini masih terus menunjukkan syariah yang sebelumnya tertuang
pertumbuhan positif, meskipun masih pada Roadmap Perbankan Syariah
terdapat beberapa isu strategis serta Indonesia 2015-2019 telah sampai pada
tantangan yang masih perlu diselesaikan. masa akhirnya. Untuk melanjutkan arah
Berdasarkan Kajian Transformasi pengembangan perbankan syariah
Perbankan Syariah yang disusun pada dengan mempertimbangkan berbagai
tahun 2018, terdapat beberapa isu isu strategis, peluang maupun tantangan
strategis yang masih menghambat yang dihadapi, Roadmap Pengembangan
akselerasi pertumbuhan bisnis perbankan Perbankan Syariah Indonesia periode
syariah, antara lain belum adanya 2020 – 2025 disusun dengan membawa
diferensiasi model bisnis yang signifikan, visi mewujudkan perbankan syariah
kualitas, dan kuantitas SDM yang kurang yang resilient, berdaya saing tinggi,
optimal serta rendahnya tingkat literasi dan berkontribusi signifikan terhadap
dan inklusi. perekonomian nasional dan pembangunan
sosial.
Di samping itu, saat ini kita sedang
dihadapkan oleh kondisi global yang
telah memaksa kita untuk masuk ke
“
dalam era New Normal sebagai dampak
dari pandemi global Covid-19. Era normal
baru ini telah membuat pola kehidupan
sosial, masyarakat, dan ekonomi
Era normal baru ini telah membuat
mengalami perubahan dengan semakin
meningkatnya kewaspadaan yang pola kehidupan sosial, masyarakat,
mengharuskan menjaga jarak fisik dalam dan ekonomi mengalami perubahan
berinteraksi. Namun di sisi lain, kepedulian dengan semakin meningkatnya
dalam membantu sesama semakin
kewaspadaan yang mengharuskan
meningkat terutama dalam permasalahan
ekonomi. Hal ini menjadi tantangan menjaga jarak fisik dalam
sekaligus peluang bagi perbankan syariah berinteraksi. Namun di sisi lain,
untuk dapat memberikan pelayanan
kepedulian dalam membantu sesama
berbasis digital serta memenuhi
kebutuhan sosial masyarakat sehingga semakin meningkat terutama dalam
dapat berperan dalam membangun permasalahan ekonomi.
perekonomian umat pasca pandemi.
viii
Arah pengembangan perbankan syariah Penerapan nilai-nilai syariah yang
ini telah disusun selaras dengan beberapa lebih menyeluruh akan menjadikan
arah kebijakan, baik kebijakan eksternal identitas perbankan syariah yang lebih
yang bersifat nasional seperti Rencana berintegritas, profesional, dan disiplin di
Pembangunan Jangka Menengah mata masyarakat. Dalam hal pengembangan
Nasional (RPJMN) 2020-2024 dan produk, perbankan syariah akan didorong
Masterplan Ekonomi dan Keuangan untuk terus menciptakan produk baru
Syariah Indonesia 2019-2024, maupun yang memiliki ke-khas-an syariah
kebijakan internal OJK yaitu Masterplan sebagai bentuk diferensiasi model bisnis
Sektor Jasa Keuangan Indonesia dan perbankan syariah di industri perbankan.
Roadmap Pengembangan Perbankan Paradigma pengembangan produk yang
Indonesia (RP2I). Sebagai bagian dari inovatif dan kreatif merupakan salah satu
RP2I, roadmap ini merupakan langkah faktor penting yang harus dimiliki oleh
strategis OJK dalam menyelaraskan pelaku industri maupun regulator untuk
arah pengembangan ekonomi syariah menciptakan produk yang unik sehingga
di Indonesia, khususnya pada sektor dapat menjadi pilihan utama masyarakat.
industri jasa keuangan syariah di bidang Selain itu, beberapa hal yang terkait dengan
perbankan syariah. penguatan permodalan dan efisiensi
merupakan hal mendasar yang harus terus
Visi roadmap ini akan dicapai dengan
ditingkatkan untuk bisa terus meningkatkan
berlandaskan pada 3 (tiga) pilar arah
daya saing dan resiliensi di tengah
pengembangan dengan beberapa inisiatif
ketidakpastian ekonomi pasca pandemi.
strategis di dalamnya, yang terdiri dari:
Terakhir, kondisi perkembangan teknologi
Pilar 1 : Penguatan Identitas Perbankan
yang semakin cepat menuntut perbankan
Syariah
syariah untuk selalu mengembangkan
Sebagai identitas perbankan syariah infrastruktur teknologinya agar dapat
yang paling mendasar, nilai-nilai syariah melayani nasabahnya dengan lebih cepat,
merupakan sesuatu yang harus diterapkan lebih nyaman, dan lebih baik. Untuk itu
dalam seluruh aspek perbankan syariah, penerapan digitalisasi yang cepat dan
baik dari sisi operasional maupun sumber tepat harus bisa diimplementasikan
daya manusianya. agar juga dapat menjadi nilai tambah
bagi nasabah dalam berinteraksi dengan
perbankan syariah.
ix
Visi: Pilar 2 : Sinergi Ekosistem Ekonomi
Mewujudkan Syariah
perbankan syariah
Industri halal, jasa keuangan syariah,
yang resilient,
keuangan sosial Islam, dan sektor
berdaya saing tinggi,
religius merupakan empat sektor utama
dan berkontribusi dalam suatu ekosistem ekonomi syariah.
signifikan terhadap Ekosistem ekonomi syariah merupakan
perekonomian wadah yang dapat memfasilitasi
nasional dan keempat sektor tersebut dengan
pembangunan sosial. menghubungkan aktivitas ekonomi
dengan transaksi keuangan syariah
Tiga pilar arah yang terjadi dalam ekosistem tersebut.
pengembangan: Sinergi dan integrasi dalam ekosistem
ini sangat diperlukan sehingga semua
Pilar 1 : Penguatan aktivitas keuangan dalam ekosistem
Identitas Perbankan ekonomi syariah juga menggunakan
Syariah jasa keuangan syariah. Perbankan
syariah dituntut untuk bisa memberikan
Pilar 2 : Sinergi produk dan layanan keuangan syariah
Ekosistem Ekonomi yang berdaya saing tinggi. Sehingga
Syariah dapat memenuhi kebutuhan layanan
keuangan pada ekosistem ekonomi
Pilar 3 : Penguatan syariah. Untuk mendukung hal tersebut,
Perizinan, Pengaturan, OJK telah menerbitkan POJK No. 28/
dan Pengawasan POJK.03/2019 tentang Sinergi Perbankan
dalam Satu Kepemilikan untuk
Pengembangan Perbankan Syariah
yang memungkinkan perbankan syariah
untuk bisa meningkatkan kualitas produk
dan layanannya dengan menggunakan
konsep platform sharing dimana bank
syariah dapat bersinergi dengan bank lain
dalam satu kepemilikan usaha untuk dapat
memberikan dukungan melalui kerja sama
baik dalam bidang SDM, TI, jaringan kantor,
dan infrastruktur lainnya.
x
Pilar 3 : Penguatan Perizinan, Sesuai dengan visinya, roadmap ini
Pengaturan, dan Pengawasan diharapkan dapat menjadi landasan
untuk mengembangkan perbankan
Percepatan proses perizinan sangat
syariah nasional yang resilient, memiliki
penting untuk mendukung akselerasi
daya saing tinggi, dan berperan lebih
pengembangan industri perbankan
nyata pada perekonomian nasional
syariah. Hal ini dilakukan dengan
dan pembangunan sosial di Indonesia.
mengevaluasi kapasitas SDM perizinan
Perbankan syariah diharapkan menjadi
dan mengembangkan sistem TI yang
motor penggerak yang berperan sebagai
mendukung percepatan proses perizinan.
penghubung berbagai sektor, seperti
Selain itu, pengaturan yang ada juga
sektor riil, keuangan komersial, keuangan
harus dapat mengawal pengembangan
sosial, dan sektor keagamaan pada
perbankan syariah melalui ketentuan
ekosistem ekonomi syariah sehingga
yang sesuai dengan perkembangan
sinergi dan semangat berjamaah dapat
best practice industri, teknologi,
terbangun dengan baik. Di samping
dan perekonomian terkini. Tentunya
itu, perbankan syariah juga diharapkan
ketentuan perbankan syariah akan lebih
menjadi industri perbankan yang terdepan
diharmonisasi dengan berbagai standar
dalam memberikan layanan keuangan
internasional seperti Islamic Financial
yang berkontribusi pada pencapaian
Services Board (IFSB) dan Accounting and
Sustainable Development Goals (SDGs)
Auditing Organization for Islamic Financial
dan juga menerapkan prinsip Creating
Institutions (AAOIFI) untuk semakin
Shared Value (CSV) yang sejatinya
meningkatkan kredibilitas pengaturan
merupakan esensi dasar dari penerapan
perbankan syariah di Indonesia. Terakhir,
maqashid syariah dalam ekonomi syariah.
pengawasan perbankan syariah akan
semakin kuat dengan melakukan
pengembangan tools pengawasan,
evaluasi organisasi, jumlah SDM, dan
peningkatan kapasitas pengawas melalui
berbagai kegiatan capacity building.
xi
Daftar Isi
Ringkasan Eksekutif viii
Pendahuluan 4
xii
Latar Belakang Penyusunan Roadmap 10
Pengembangan Perbankan Syariah
Indonesia 2020-2025
01 Penguatan IdentitasPerbankan 22
Syariah
xiii
PENDAHULUAN
4
5
Milestone dan Pencapaian
Roadmap Perbankan Syariah
Indonesia 2015-2019
6
9 Desember
2019
Penerbitan POJK Nomor
3 Januari 28/POJK.03/2019 tentang
2019 Sinergi Perbankan dalam
Pelantikan Manajemen Satu Kepemilikan untuk
13 September
Eksekutif Komite Pengembangan
2018
Nasional Keuangan Perbankan Syariah
Konversi PT Bank
Syariah (KNKS)
NTB menjadi PT
Bank NTB Syariah
7
Perjalanan Penyusunan Roadmap
Pengembangan Perbankan Syariah
Indonesia 2020-2025
2018 2018
Juli Agu-Sep
2020 2019
Jan Nov
2019 2019
Sep-Okt Agu
6,24
Market share asset perbankan
%
syariah pada September 2020
10
“ Pemerintah akan mendorong
lahirnya pusat kawasan industri halal
yang didukung oleh pengembangan
sistem keuangan berbasis syariah
”
yang terbesar di dunia.
11
Kondisi Perbankan
Syariah
Jumlah Kantor Perbankan syariah Indonesia yang
terdiri atas Bank Umum Syariah (BUS),
14 BUS 1.943 Unit Usaha Syariah (UUS), dan Bank
Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS)
terus menunjukkan pertumbuhan
20 UUS 390
positif. Sampai dengan September
2020, terdapat 14 BUS, 20 UUS, dan 162
162 BPRS 626 BPRS yang berkontribusi pada
pertumbuhan perbankan syariah di
Indonesia. Total aset perbankan
syariah telah mencapai Rp575,85
triliun.
12
“Di balik isu strategis yang Isu Strategis, Peluang,
dihadapi perbankan syariah dan Tantangan
saat ini, seperti isu kepatuhan
syariah dan rendahnya daya Berlandaskan hasil survei, in-depth
interview (IDI), dan Focus Group
saing, peluang
Discussion (FGD) yang dilakukan OJK,
pengembangan perbankan perbankan syariah saat ini masih
syariah juga didukung memiliki beberapa isu strategis yang
dengan kondisi pertumbuhan menghambat pertumbuhannya. Di
antara isu strategis tersebut adalah
ekonomi industri halal dan
belum adanya diferensiasi model bisnis
kemajuan teknologi.” yang signifikan, pengembangan bisnis
yang masih berfokus pada tujuan bisnis
saja, kualitas SDM, dan TI yang kurang
optimal, serta indeks inklusi, dan literasi
yang masih rendah.
13
Prinsip Dasar Perbankan Syariah
Landasan Perbankan syariah muncul untuk melakukan kegiatan ekonomi yaitu
memenuhi permintaan tersedianya falah. Falah adalah tercapainya
Filosofis jasa keuangan yang sesuai dengan kesejahteraan baik material
Perbankan prinsip syariah dengan maupun spiritual, kesejahteraan
Syariah mewujudkan sistem perbankan tersebut diartikan dengan
yang terhindar dari praktik-praktik tercapainya pemenuhan hidup
yang tidak sejalan dengan prinsip (aspek sosial dan ekonomi) serta
syariah seperti riba, maysir, gharar, terpenuhinya kebutuhan dasar
dan lain sebagainya. manusia (maslahat). Ekonomi
Perkembangan perbankan syariah syariah memiliki visi kemaslahatan
juga didorong oleh keinginan yang tercakup dalam maqashid
masyarakat untuk melakukan (tujuan) syariah yang terdiri dari
aktivitas ekonomi dan keuangan menjaga keimanan dan ketakwaan
sesuai dengan tuntunan syariah. (ad Din), keturunan (an Nasab), jiwa
Sebagai landasan filosofis dan keselamatan (an Nafs), harta
perbankan syariah, ekonomi syariah benda (al Maal), dan pikiran (al Aql).
memiliki tujuan utama dalam
14
ad Din
(keimanan dan ketakwaan)
People
End poverty and hunger
in all forms and ensure
dignity and equality
an Nasab al Maal
(keturunan) Planet (harta benda)
Protect out Prosperity
planet’s natural Ensure
resources and prosperous and
climate for
future Sustainable fulfilling lives in
harmony with
generations
Development nature
Partnership Peace
Implement the Foster peaceful, just
agenda through and inclusive societies
a solid global
partnership
al Aql an Nafs
(pikiran) ( jiwa dan
keselamatan)
15
Transformasi
Perbankan Syariah
Perbankan Nasional
Competitive Advantage
16
New Identity in
Islamic Banking
Mengoptimalkan ekosistem
ekonomi dan keuangan syariah
SDM berkualitas
TI yang mutakhir
Socio-economic Impact
17
ARAH
PENGEMBANGAN
PERBANKAN
SYARIAH
18
VISI
Mewujudkan perbankan syariah yang resilient, berdaya
saing tinggi, dan berkontribusi signifikan terhadap
perekonomian nasional dan pembangunan sosial
01
PENGUATAN IDENTITAS
PERBANKAN SYARIAH
02
SINERGI EKOSISTEM
EKONOMI SYARIAH
03
PENGUATAN PERIZINAN,
PENGATURAN, DAN
PENGAWASAN
19
PENGUATAN IDENTITAS
PERBANKAN SYARIAH
SINERGI EKOSISTEM
EKONOMI SYARIAH
PENGUATAN PERIZINAN,
PENGATURAN,
& PENGAWASAN
20
MEMPERKUAT NILAI-NILAI SYARIAH
KEPEMIMPINAN &
MANAJEMEN
SINERGI DENGAN INDUSTRI HALAL PERUBAHAN
INFRASTRUKTUR
TEKNOLOGI
SINERGI DENGAN KEMENTERIAN DAN LEMBAGA INFORMASI
01
PENGUATAN
IDENTITAS
PERBANKAN
SYARIAH
PENGUATAN IDENTITAS
PERBANKAN SYARIAH
Rp
Memperkuat Permodalan Sebagai salah satu bentuk pelayanan yang lebih baik
dan Efisiensi konkrit dukungan OJK kepada nasabah dengan
dalam mendorong sinergi serta memperluas akses
dan interkoneksi layanan, meningkatkan
Peningkatan perbankan syariah dengan kualitas produk, dan
Efisiensi ekosistemnya, OJK telah layanan, serta memperbaiki
Perbankan menerbitkan POJK Sinergi efisiensi operasionalnya.
Perbankan untuk
Syariah melalui mendukung produk dan BPRS diharapkan dapat
POJK Sinergi layanan perbankan syariah memperbaiki efisiensi dan
Perbankan* dan agar tidak kalah bersaing pengelolaan likuiditasnya
dengan perbankan dengan membentuk APEX
APEX/Settlement bersama BUS/UUS. Selain
konvensional.
Bank Bagi BPRS Implementasi POJK Sinergi itu, pembentukan APEX ini
Perbankan memungkinkan juga diharapkan sekaligus
* POJK Nomor 28/POJK.03/2019 tentang
Sinergi Perbankan dalam Satu BUS untuk bisa berperan sebagai
Kepemilikan untuk Pengembangan
Perbankan Syariah menggunakan settlement bank untuk
infrastruktur BUK dalam membantu BPRS dalam
satu kepemilikan sehingga melakukan transaksi lalu
dapat memberikan lintas pembayaran.
PO
JK
SIN
ER
GI
PE
RB
AN
Rp KA
N
Mendorong Digitalisasi Salah satu isu utama terkait kurang optimal. Dengan
Perbankan Syariah TI perbankan syariah adalah dukungan POJK Sinergi
kurangnya Layanan Perbankan, diharapkan
Perbankan Digital (LPD) perbankan syariah dapat
Mendorong syariah dibandingkan mengoptimalkan
Penyiapan dengan LPD bank induk. infrastruktur bank induk
Infrastruktur TI Hal tersebut dikarenakan konvensionalnya dengan
perbankan syariah kurang cara memetakan gap
yang dapat memiliki kapasitas dalam analysis LPD existing
Mendukung hal infrastruktur dengan LPD bank induk
Penerapan pendukung TI sehingga dan menyusun action plan
Rp
Rp
01
PENGUATAN
IDENTITAS
PERBANKAN
SYARIAH
Output 2025
1 Pedoman Code of Conduct untuk Bankir Syariah
Memperkuat Penguatan permodalan bagi BUS dan UUS melalui konsolidasi, penambahan
Permodalan modal dari induk, maupun rencana pengembangan anak usaha
dan Efisiensi
Penguatan permodalan dan
kelembagaan BPRS
02
SINERGI
EKOSISTEM
EKONOMI
SYARIAH
Media &
Rekreasi Halal
Modest Makanan
Fashion Halal
Bank Syariah
Marketplace
Wisata Syariah
Halal
Support
Masjid (Platform Sharing) Pesantren
S E S R I A H
AK K SYA
BAN
Sinergi antar Lembaga Saat ini porsi aset pasar aktivitas pasar modal
Keuangan Syariah modal syariah sudah lebih syariah. Dengan adanya
dari setengah total aset Sinergi Perbankan dimana
keuangan syariah nasional diperbolehkannya bank
Mendorong BUS secara keseluruhan. Hal syariah melakukan produk
Untuk Aktif tersebut menunjukan dan aktivitas yang sesuai
BA AM
SY NK ZA IL
AR KA
IAH T
NA
ZH
IR
ZI
SW
R
AF
p
02
SINERGI
EKOSISTEM
EKONOMI
SYARIAH
Output 2025
1 Peningkatan exposure pembiayaan/pendanaan di sektor
industri halal.
Sinergi antar Mendorong penggunaan layanan bank syariah melalui sinergi dengan
Lembaga lembaga keuangan syariah lainnya
Keuangan
Mendorong BUS untuk aktif terlibat dalam
Syariah
aktivitas pasar modal syariah
03
PENGUATAN
PERIZINAN,
PENGATURAN,
DAN PENGAWASAN
PENGUATAN PERIZINAN,
PENGATURAN, DAN PENGAWASAN
Akselerasi Proses Perizinan Teknologi informasi (TI) saat perlu dilakukan untuk bisa
melalui Adopsi Teknologi ini merupakan tools memberikan masukan
mendasar yang dibutuhkan pada efisiensi proses bisnis
untuk semua kegiatan, yang kemudian dapat
Melakukan khususnya kegiatan yang diimplementasikan melalui
Pengembangan berkaitan dengan proses penggunaan sistem TI yang
bisnis. Proses perizinan tepat, user friendly, namun
TI untuk merupakan suatu tetap menjaga prinsip
Mendukung rangkaian proses bisnis kerahasiaan data perizinan.
Percepatan yang memerlukan evaluasi OJK akan
Proses Perizinan pada setiap lini prosesnya mengembangkan sistem
untuk bisa memberikan perizinan yang didukung
output berupa SLA yang oleh sistem TI yang akan
lebih cepat dengan tetap mempercepat SLA dan
menjaga kualitas lebih mudah untuk
prosesnya. Berbagai digunakan baik oleh OJK
evaluasi seperti Business maupun lembaga yang
Process Re-enginering mengajukan perizinan.
03
PENGUATAN
PERIZINAN,
PENGATURAN,
DAN PENGAWASAN
Output 2025
1 Sistem TI yang mendukung proses perizinan