Anda di halaman 1dari 33

Memperkuat Sinergi, Inovasi, dan Inklusivitas,

Meningkatkan Kontribusi bagi Perekonomian Nasional

Dr. Solikin M. Juhro, SE., MAE., MA.


Direktur Eksekutif,
Kepala Bank Indonesia Institute

Bank Indonesia Mengajar


Agustus 2021
“… the success or failure of a nation is not determined by its culture, climate, geography, level of adherence to
policies, or the religion of its people. However, it is determined by the existence of inclusive political and
economic institutions…..” (Acemoglu & Robinson, 2012)

Outline
Peran Bank Indonesia dalam
01
Pembangunan Ekonomi Nasional

Dinamika Lingkungan Strategis &


02
Prospek Perekonomian

03
Respons Bauran Kebijakan Bank Indonesia:
Memperkuat Sinergi, Inovasi, dan Inklusivitas

Menjadi Bank Sentral Digital Terdepan


04
untuk Indonesia Maju: Menciptakan
Sumber Pertumbuhan Ekonomi Baru
Peran Bank Indonesia dalam
01 Pembangunan Ekonomi Nasional
“This country will not be a good place for any of us to live unless we
make it a good place for all of us to live in”
– Theodore Roosevelt -
4
Tujuan Bank Indonesia
• Tugas dan peran bank sentral secara umum di suatu negara adalah menjaga stabilitas moneter, stabilitas sistem keuangan,
dan stabilitas sistem pembayaran, untuk menunjang pertumbuhan ekonomi yang sehat, berkesinambungan, dan inklusif
dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat
• Kehadiran Bank Indonesia sebagai bank sentral dalam perekonomian Indonesia memiliki tujuan tunggal, yaitu mencapai dan
memelihara kestabilan nilai rupiah

Kestabilan Nilai
Rupiah Terhadap Diukur dengan perkembangan
Barang dan Jasa laju inflasi Mendukung
(Inflasi) pertumbuhan
Mencapai & ekonomi yang
Memelihara sehat,
Kestabilan Nilai berkelanjutan,
Kestabilan nilai Rupiah Terhadap Mata
Diukur dengan perkembangan
Rupiah Uang Negara Lain
nilai tukar rupiah terhadap mata dan inklusif
uang negara lain
(Nilai Tukar)

UU No.23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia sebagaimana diubah dengan


UU No.3 Tahun 2004 dan UU No.6 Tahun 2009
UUD 1945 Pasal 23D
Negara memiliki suatu bank sentral yang susunan, kedudukan, kewenangan, tanggung jawab dan indepedensinya diatur dengan UU 4
5
Tugas Bank Indonesia
• BI melaksanakan tugas pokok, yakni (i) Menetapkan dan melaksanakan kebijakan Moneter, (ii) Mengatur dan menjaga
kelancaran Sistem Pembayaran, dan (iii) Menjaga Stabilitas Sistem Keuangan (Makroprudensial).
• Tugas Bank Sentral diarahkan untuk memelihara stabilitas ekonomi dan menjaga momentum pertumbuhan ekonomi

KEBIJAKAN MONETER PDB Inflasi


 Menetapkan sasaran dan
pengelolaan moneter
 Pengendalian suku bunga

Sektor
KEBIJAKAN MAKROPRUDENSIAL Keuangan Menjaga
 Financial Stability Bauran Kebijakan Stabilitas
Menuju Pertumbuhan
 Financial Intermediation (Incl. Bank Indonesia Ekonomi yang Sehat,
UMKM) Berkelanjutan, dan Inklusif
 Financial Infrastructure

KEBIJAKAN SISTEM PEMBAYARAN


 Mendorong ekosistem digital untuk Rp
inklusivitas & produktivitas
 Menjaga service level Sistem Neraca
Pembayaran yang tinggi
Nilai
 Memenuhi kebutuhan Rupiah di Pembayaran Tukar
masyarakat
6
Visi dan Misi Bank Indonesia
Sejalan dengan dinamika lingkungan strategis, Bank Indonesia menyempurnakan visi dan misi untuk tetap relevan dan
dapat berperan lebih efektif dalam perekonomian
Visi
Menjadi Bank Sentral Digital Terdepan yang Berkontribusi Nyata terhadap
Perekonomian Nasional dan Terbaik di antara Negara Emerging Markets
untuk INDONESIA MAJU

Misi
1. Mencapai dan memelihara stabilitas nilai Rupiah melalui kebijakan moneter dan bauran
kebijakan yang efektif
2. Turut menjaga stabilitas sistem keuangan melalui kebijakan makroprudensial yang efektif
3. Turut mengembangkan ekonomi dan keuangan digital melalui penguatan sistem
pembayaran
4. Turut mendukung stabilitas makroekonomi dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan
melalui sinergi bauran kebijakan BI dengan kebijakan fiskal dan reformasi struktural
Pemerintah serta kebijakan mitra strategis lain
5. Turut meningkatkan pendalaman pasar keuangan untuk pembiayaan ekonomi nasional
6. Turut mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah
7. Mewujudkan Bank Sentral berbasis digital dalam kebijakan dan kelembagaan, serta peran
internasional yang proaktif
6
7
Paradigma Menuju Negara Maju
From a short-
term perspective,
policy strategies
Production factors: “Beyond”
should focus on • Culture & values KBE
managing the • Knowledge
economic cycle. • Capital
• Labor
• Natural resources
Traditional

In the medium-long term


perspective, structural
reform policies are
directed at encouraging
R&D/innovation by private
economic stakeholders
and increasing human
capital.

7
8
Strategi Bauran Kebijakan Bank Indonesia (Policy Mix)
KEBIJAKAN MONETER
• Inflasi sesuai sasaran Untuk stabilitas harga dan nilai tukar dengan
• Nilai tukar stabil MONETER pertimbangkan pertumbuhan, melalui:
• CAD terkendali & PDB kebijakan suku bunga, inter,vensi valas sesuai
tumbuh sustainabel mekanisme pasar dan fundamental, serta
pengelolaan modal asing.

KEBIJAKAN MAKROPRUDENSIAL
Untuk turut mendukung terjaganya SSK
STABILITAS melalui: intermediasi seimbang (kredit
RUPIAH
optimal), pengendalian risiko sistem (antar
& SSK
waktu maupun cross-section), dan inklusi
SP-PUR ekonomi dan keuangan.
MAKRO-
PRUDENSIAL Financial & Payment
Infrastructure KEBIJAKAN SISTEM PEMBAYARAN
Untuk kelancaran proses pengedaran uang
(kertas, kartu, dan digital) maupun
• Countercyclical (dynamic) • Money circulation (paper, card, digital) digitalisasi sistem pembayaran non-tunai
• Systemic risk (cross-section) • Digital economy & finance untuk integrasi ekonomi dan keuangan
• Financial deepening & • Financial market & payment digital.
Inclusion infrastructure
9
Kebijakan Pendukung
Sinergi bauran kebijakan Indonesia dalam mencapai stabilitas dan mendorong pemulihan ekonomi…

PENDALAMAN
PASAR
Mempercepat Pendalaman pasar uang sesuai • Memperkuat sinergi dengan KNEKS, pondok
PENGEMB. KEUANGAN Blueprint Pendalaman Pasar Uang (BPPU) 2025 pesantren, asosiasi pengusaha, dan para
untuk memperkuat efektivitas transmisi kebijakan penggiat ekonomi syariah.
UMKM dan mendukung pembiayaan perekonomian. • Memperluas mata rantai ekonomi halal pada
KEBIJAKAN sektor-sektor unggulan.
PENDUKUNG • Memperluas keuangan syariah ke sektor
keuangan & mobilisasi Zakat-wakaf produktif
KEBIJAKAN
INTERNASIONAL
Pengembangan
EKONOMI UMKM
SYARIAH
• Memperkuat sinergi dg K/L terkait, Pemerintah Kebijakan Internasional
Daerah, lembaga keuangan, & penggiat usaha.
• Klasterisasi, kapasitas kewirausahaan, dan
pembiayaan. Digitalisasi UMKM terus didorong. • Terus aktif dalam berbagai forum internasional.
• Penyelenggaraan KKI untuk mengangkat UMKM • Memperkuat persepsi positif
Go Export dan Go Digital bersama Gerakan • Mempromosikan investasi ke Indonesia
Nasional Bangga Buatan Indonesia.
10
Sinergi Kebijakan Nasional….
BERSINERGI MEMBANGUN OPTIMISME PEMULIHAN EKONOMI:
SATU PRASYARAT, LIMA STRATEGI

Stabilitas Terjaga
Pertumbuhan Membaik
Dinamika Lingkungan Strategis
02 & Prospek Perekonomian
12
Dinamika Lingkungan Strategis
Struktural Struktural
Pasar keuangan Struktur ekspor
masih belum Indonesia yang
Financial Digital) Economy Climate dalam kurang
Market & Finance (e.g. Changes Pandemi berkualitas
Integration & Cyber threat, (Green
Covid-19 & Kualitas faktor Akselerasi
USD Centralized CBDC Economic Economy and produksi digitalisasi
Domination Global Agent Financing) Vaksin (A, K, & L) yang ekonomi dan
Supply Behavior rendah keuangan
Chain Changes

Siklikal Siklikal
Kenaikan Inflasi Ketidakpastian Siklus Risiko
di Negara Pemulihan bisnis Risiko SSK
Pasar Uang
Partner Dagang Global Ekonomi belum kenaikan masih
Risiko pulih tinggi
Scarring Growth Melambat berlanjutnya Fiscal
inflasi
Siklus Likuiditas
Effect akibat Divergence Covid-19 dominance keuangan berlimpah
Covid-19 Antara AM masih di
dan EM lemah perbankan

Kelembagaan Kelembagaan
Disrupsi Disrupsi Peran bank Perhatian Penerapan Pencapaian
Independensi Digitalisasi Prioritas Presidensi Tuntutan
peran bank peran bank sentral dunia international Indonesia & kewenangan dan peran Pemulihan G20: transparansi
sentral sentral dalam terhadap best practice High Income Bank Bank Ekonomi Substansi & kelembagaan
dalam akibat climate Presidensi di bank Country Indonesia Indonesia Nasional Arrangement
penanganan digitalisasi change G20 sentral Tertunda vs green
pandemi policies 12
13

Tren Digitalisasi dalam Perekonomian

Tren digitalisasi mengubah perilaku transaksi masyarakat dalam perekonomian pada tuntutan mobilitas, kecepatan,
fleksibilitas (open and omni platform) yang lebih besar, serta keamanan yang lebih terjamin

NEW PATTERN ON ECONOMIC ACTIVITIES

TEKNOLOGI BARU SOLUSI INOVATIF PEMAIN BARU


IOT, AI, Open API, POS, Mobile Solutions, Fintech Card Pays,
Cloud, Big Data, P2P. OnlineCheckouts, Messenger Pays, PISP,
Robotics Mobile Wallets, AISP, Mobile Banking
Immediate Paymnets Apps

TENDENSI TREND DIGITAL


Central Open Retail Payments Platform as Enabler for
Omni-Channel Ecosystem

Platform Open
Consum er New Services
Standard Omni-
/Producer New Channel
New Channel
Online
Activities
Globalization
Technology Behavior Mengoptimalkan
dan Modularity
Perkembangan Ekonomi
Digital
Tokenization, Omni-Channel, Fast
Contactless Mobile
P2PE Security Open API Minimalisasi Risiko dan
Ekses Negatif

13
14
Perekonomian Global Diprakirakan Tumbuh Lebih Tinggi
Didukung kenaikan pertumbuhan ekonomi AS & Eropa seiring dg percepatan vaksinasi serta berlanjutnya stimulus fiskal &
moneter, sementara pertumbuhan ekonomi Tiongkok tetap tinggi. Ketidakpastian pasar keuangan global meningkat didorong
kekhawatiran pasar thd peningkatan penyebaran Covid-19 & dampaknya thd prospek ekonomi dunia, serta antisipasi thd
rencana kebijakan pengurangan stimulus moneter (tapering) the Fed.
Ekonomi global, perdagangan dunia, & IHKEI akan membaik… Ketidakpastian pasar global mulai meningkat…
2021* 2022*
2019 2020 Proyeksi Proyeksi Proyeksi Proyeksi
April-21 Juli-21 April-21 Juli-21
Pertumbuhan Ekonomi Dunia 2.8 -3.3 5.7 5.8 4.2 4.3
Negara Maju 1.6 -4.7 5.0 5.4 3.5 3.8
Amerika Serikat 2.2 -3.5 6.4 6.8 3.4 3.5
Euro Area 1.3 -6.6 4.3 4.5 3.8 4.3
Jepang 0.3 -4.8 2.8 2.8 2.1 2.3
Kenaikan yield UST bond tertahan namun volatile, dolar AS menguat
Negara Berkembang 3.6 -2.2 6.2 6.0 4.7 4.8 krn flight to quality…
Tiongkok 5.8 2.3 8.4 8.4 5.3 5.5
India 4.2 -7.1 11.0 8.8 7.2 7.2
Amerika Latin 0.2 -7.0 3.5 3.6 2.5 2.5
ASEAN-5 4.8 -3.4 5.1 4.8 5.4 5.4
Volume Perdagangan Dunia -0.4 -5.3 5.1 6.9 3.4 3.1
Indeks Harga Komoditas Ekspor Indonesia -3.0 -0.8 15.9 35.3 1.4 0.2
Sumber: World Economic Outlook April 2021, Proyeksi Bank Indonesia Keterangan: * proyeksi Lebih tinggi dr proyeksi sblmnya
Lebih rendah dr proyeksi sblmnya 14
15
Prospek Ekonomi Domestik Membaik pada 2021 & 2022
Pemulihan ekonomi didukung perbaikan ekonomi global, mobilitas dengan vaksinasi, stimulus fiskal dan moneter, serta
dukungan kredit dan pembiayaan dari perbankan. Stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan tetap terjaga.
Pertumbuhan meningkat didorong kinerja ekspor, konsumsi, dan investasi Inflasi akan terkendali di kisaran sasaran 3+1% pada 2021

Defisit Transaksi Berjalan akan tetap terkendali di batas aman sehingga Kredit dan DPK meningkat sejalan membaiknya prospek perekonomian
mendukung ketahanan sektor eksternal Indonesia & berlanjutnya stimulus fiskal, moneter, dan makroprudensial

*) Proyeksi 15
16
Prospek Akselerasi Ekonomi & Kauangan Digital
Digitalisasi sistem pembayaran, meningkatnya preferensi dan akseptasi masyarakat terhadap teknologi digital akan semakin
mendorong pesatnya transaksi ekonomi digital, akselerasi perkembangan fintech, dan digital banking ke depan.

Transaksi DIGITAL
Transaksi BANKING yang akan Penggunaan UANG
E-COMMERCE pada tumbuh 30,1% ELEKTRONIK juga akan
2021 akan naik 48,4 % (sblmnya 21,8%) pada meningkat 35,7% (sblmnya
(sblmnya 39,1%.).. tahun 2021… 32,2% )pada tahun 2021…

Dalam triliun Rupiah


Sumber: Bank Indonesia, *proyeksi Bank Indonesia
16
17
Ekonomi Domestik Tw2-2021 Semakin Membaik…

17
Respons Bauran Kebijakan
03 Bank Indonesia:
Sinergi, Inovasi, & Inklusivitas
19
Sinergi dan Inovasi Kebijakan untuk Pemulihan Ekonomi + 2045

01 Kebijakan Moneter

2045
Indonesia Berdaulat, Maju, 02 Relaksasi Kebijakan
Makroprudensial
Adil, dan Makmur Digitalisasi Sistem
03 Pembayaran

04 Pengembangan UMKM

Pengembangan
05 Ekonomi Syariah

Sinergi Pemulihan Ekonomi


20
Koordinasi Kebijakan Ekonomi Nasional
UU No. 2 Tahun 2020
BANK INDONESIA PEMERINTAH
PELONGGARAN KEBIJAKAN MONETER, Pembelian SBN dari pasar perdana KEBIJAKAN FISKAL: STIMULUS PAJAK
MAKROPRUDENSIAL, DAN SISTEM DAN BELANJA NEGARA, INVESTASI
PEMBAYARAN

OJK
• Stabilisasi nilai tukar Rupiah. PENGAWASAN MIKROPRUDENSIAL • Belanja Negara: bantuan sosial/subsidi,
PERBANKAN DAN IKNB insentif pajak, subsidi bunga,
• Penurunan suku bunga.
kompensasi BUMN.
• Penyediaan dana likuiditas, al m/ repo • Pengawasan dan kesehatan
SBN, Penurunan GWM. • Pembiayaan: PMN, penempatan dana
perbankan dan IKNB. perbankan, investasi.
• Pelonggaran kebijakan makroprudensial. • Kebijakan restrukturisasi kredit • Belanja K/L, pariwisata, perumahan,
• SP Tunai dan Non-Tunai. perbankan dan IKNB. PP 23/ aggregate demand.
2020

POJK Restru Kredit APBN 2020


PP 33/2020
PERBANKAN SEKTOR RIIL
FUNGSI INTERMEDIASI DAN JASA PERTUMBUHAN EKONOMI DAN
KEUANGAN KE SEKTOR RIIL LAPANGAN KERJA
Kredit
LPS • Intermediasi: mobilisasi dana dan • Permintaan: konsumsi, investasi,
FUNGSI PENJAMINAN SIMPANAN penyaluran kredit ke sektor riil. ekspor, dan impor.
• Pelaksanaan program restrukturisasi • Pengeluaran: produksi dan investasi
• Penjaminan simpanan perbankan. kredit dunia usaha (UMKM, Korporasi, sektor-sektor ekonomi.
• Penyelesaian bank bermasalah. Komersial). • Penciptaan lapangan kerja.
21
Bauran Kebijakan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK)
Paket Kebijakan Terpadu u/ Peningkatan Pembiayaan Dunia Usaha dlm rangka Percepatan Pemulihan Ekonomi...

PEMERINTAH OJK BANK INDONESIA


KEBIJAKAN PRUDENSIAL SEKTOR KEBIJAKAN MONETER,
KEBIJAKAN INSENTIF FISKAL SERTA
DUKUNGAN BELANJA PEMERINTAH DAN KEUANGAN MAKROPRUDENSIAL, DAN SISTEM
PEMBIAYAAN PEMBAYARAN

a. Relaksasi kebijakan prudensial yang sifatnya a. Moneter: melanjutkan stimulus kebijakan moneter untuk
a. Kebijakan Insentif Fiskal: insentif temporer dan terukur a.l: perpanjangan kebijakan mendukung pemulihan ekonomi nasional. Koordinasi
perpajakan dalam rangka menjaga iklim restrukturisasi kredit/pembiayaan, penyesuaian stimulus moneter BI dan Fiskal juga terus dipererat.
investasi yang kondusif dan BMPK & penurunan bobot risiko kredit untuk sektor b. Makroprudensial: melanjutkan kebijakan
meningkatkan daya saing ekonomi kesehatan makroprudensial akomodatif, mendorong bank
b. Kebijakan Dukungan Belanja Pemerintah b. Kemudahan dan percepatan akses pembiayaan bagi meningkatkan pembiayaan inklusif melalui kebijakan
pelaku, perluasan ekosistem digitalisasi UMKM dari Rasio Pembiayaan Inklusif Makroprudensial (RPIM);
dan Pembiayaan mendukung pemulihan pembiayaan pada sektor-sektor
hulu sampai hilir, dan penetapan status sovereign
bagi Lembaga Pengelola Investasi prioritas melalui kebijakan Rasio Intermediasi
Makroprudensial Sektoral (RIMS).
c. Sistem Pembayaran :Kebijakan Sistem Pembayaran (SP)
diarahkan pada efisiensi transaksi,
percepatan digitalisasi, serta pembentukan ekosistem
SEKTOR RIIL ekonomi dan keuangan yang inklusif
KEBIJAKAN PENGUATAN STRUKTURAL

a. Percepatan penyelesaian aturan pelaksanaan UU Cipta Kerja LPS


b. Penguatan kinerja neraca pembayaran, BI akan terus memfasilitasi kegiatan promosi KEBIJAKAN PENJAMINAN SIMPANAN
perdagangan dan investasi pada sektor prioritas
c. Stabilitas nilai tukar dan fasilitas perdagangan dan investasi, BI akan mendorong pelaku usaha a. Penjaminan simpanan perbankan.
untuk memanfaatkan kerja sama Local Currenty Settlement (LCS) yang telah ada dengan
b. Mendorong likuiditas di industri perbankan serta
Jepang, Thailand, dan Malaysia, serta mempercepat implementasi LCS dengan Tiongkok. relaksasi denda keterlambatan pembayaran
21 premi
penjaminan.
22
Keputusan Rapat Dewan Gubernur (RDG) 21-22 Juni 2021
BI 7-Day TETAP Suku Bunga TETAP Suku Bunga TETAP
Reverse Deposit Lending
Repo Rate 3,50% Facility (DF) 2,75% Facility (LF) 4,25%

Keputusan ini sejalan dengan perlunya menjaga stabilitas nilai tukar dan sistem keuangan karena ketidakpastian pasar keuangan global, di tengah prakiraan inflasi
yang rendah dan upaya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dari Covid-19. Selain itu, Bank Indonesia juga terus mengoptimalkan seluruh bauran kebijakan untuk
menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan serta mendukung upaya perbaikan ekonomi lebih lanjut, melalui berbagai langkah berikut:
1. Melanjutkan kebijakan nilai tukar Rupiah untuk menjaga stabilitas nilai tukar yang sejalan dengan fundamental dan mekanisme pasar;
2. Melanjutkan penguatan strategi operasi moneter untuk memperkuat efektivitas stance kebijakan moneter akomodatif;
3. Mendorong intermediasi melalui penguatan kebijakan transparansi suku bunga dasar kredit (SBDK) dengan penekanan pada perkembangan premi risiko dan
dampaknya pada penetapan suku bunga kredit baru di berbagai segmen kredit;
4. Memperkuat ekosistem penyelenggaraan sistem pembayaran melalui implementasi PBI PJP/PIP untuk simplifikasi dan efisiensi perizinan/persetujuan serta
mendorong inovasi layanan sistem pembayaran;
5. Mempercepat dukungan sistem pembayaran yang cepat, mudah, murah, aman, dan handal, untuk penyaluran bantuan sosial (bansos) Pemerintah dan mendukung
efisiensi transaksi secara online;
6. Mendukung ekspor melalui perpanjangan batas waktu pengajuan pembebasan Sanksi Penangguhan Ekspor (SPE), dari semula berakhir 29 November 2020
menjadi sampai dengan 31 Desember 2022, untuk memanfaatkan momentum peningkatan permintaan negara mitra dagang dan kenaikan harga komoditas dunia;
7. Memfasilitasi penyelenggaraan promosi perdagangan dan investasi serta melanjutkan sosialisasi penggunaan Local Currency Settlement (LCS) bekerja sama
dengan instansi terkait. Pada Juli dan Agustus 2021 akan diselenggarakan promosi investasi dan perdagangan di Jepang, Amerika Serikat, Swedia, dan Singapura.
Bank Indonesia terus memperkuat sinergi kebijakan dengan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) untuk implementasi lebih lanjut paket kebijakan terpadu
KSSK dalam rangka menjaga stabilitas sistem keuangan dan meningkatkan kredit/pembiayaan kepada dunia usaha pada sektor-sektor prioritas, termasuk UMKM.
Bank Indonesia juga meningkatkan koordinasi kebijakan dengan Pemerintah dan instansi terkait untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, termasuk koordinasi 22
kebijakan moneter – fiskal, kebijakan untuk mendorong ekspor, serta inklusi ekonomi dan keuangan.
23
Bauran Kebijakan Bank Indonesia Mendukung Pemulihan
Seluruh instrumen bauran kebijakan Bank Indonesia - moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran –
diarahkan untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional, berkoordinasi erat dengan Pemerintah dan KSSK...

1 KEBIJAKAN MONETER 2 RELAKSASI KEBIJAKAN


MAKROPRUDENSIAL 3 DIGITALISASI SISTEM
PEMBAYARAN

i. Stabilisasi nilai tukar Rupiah melalui i. Melonggarkan ketentuan Uang Muka


strategi triple intervention (spot, Kredit/Pembiayaan Kendaraan Bermotor i. Perluasan akseptasi QRIS 12 juta
DNDF, dan pembelian SBN). menjadi paling sedikit 0% untuk semua jenis merchant pada 2021. Melanjutkan
Pembelian SBN dari pasar sekunder kendaraan bermotor baru; 100% rasio LTV/FTV elektronifikasi bantuan sosial, moda
untuk stabilisasi mencapai Rp8,6 kredit/pembiayaan properti, berlaku efektif 1 Maret transportasi, dan operasi keuangan
triliun pada 2021. Rupiah berada s.d. 31 Desember 2021. Pemerintah.
pada level sekitar Rp14.400 saat ini. ii. Memublikasikan transparansi suku bunga dasar ii. Mengembangkan BI FAST sistem
ii. Suku bunga kebijakan kredit (SBDK) untuk mendukung percepatan pembayaran, interlink Digital Banking dan
diturunkan 6 (enam) kali sejak transmisi kebijakan moneter. Fintech, reformasi payments regulatory, dan
2020 sebesar 150 bps menjadi iii. Mempertahankan kebijakan makroprudensial berbagai agenda dalam Blueprint Sistem
3,50%, terendah dalam sejarah. akomodatif; Rasio Intermediasi Makroprudensial Pembayaran Indonesia (BSPI) 2025.
iii. Melakukan injeksi likuiditas yang (RIM) 84-94%, Penyangga Likuiditas Makroprudensial
besar (Quantitative Easing, QE) (PLM) 6%, & Countercyclical Capital Buffer (CCB) 0%.

4
Rp827,7 triliun (5,35% PDB) iv. Memperkuat kebijakan Rasio Intermediasi
sejak 2020 s.d. 19 Juli 2021. Makroprudensial (RIM/RIM Syariah) dengan MENGEMBANGKAN UMKM,
iv. Berpartisipasi dalam pembiayaan memasukkan wesel ekspor sebagai komponen EKONOMI DAN KEUANGAN
APBN melalui pembelian SBN di pembiayaan, serta memberlakukan secara bertahap SYARIAH, PENDALAMAN PASAR
pasar perdana. Untuk APBN 2020 ketentuan disinsentif berupa Giro RIM/RIMS. KEUANGAN, DENGAN
mencapai Rp473,42 triliun, adapun v. Menyempunakan kebijakan Rasio Kredit UMKM BERKOORDINASI BERSAMA
untuk 2021 sekitar Rp124,13 menjadi kebijakan Rasio Pembiayaan Inklusif PEMERINTAH DAN INSTITUSI LAIN
triliun (per 19 Juli 2021). Makroprudensial (RPIM) a.l. melalui perluasan
mitra bank dlm penyaluran pembiayaan inklusif, 23
sekuritisasi pembiayaan inklusif, & model bisnis lain.
Menjadi Bank Sentral Digital
Terdepan untuk Indonesia Maju:
04 Menciptakan Sumber
Pertumbuhan Ekonomi Baru
25

Towards A New Growth Paradigm


Production factors: “Beyond”
• Culture & values KBE
• Knowledge
• Capital
• Labor
• Natural resources
Traditional

‘POTENTIAL’
SECTORS

‘TRADITIONAL’ BASIC Tourism


Economic Capacity PRODUCTIVITY NEW SOURCES
SECTORS Engine of
OF GROWTH
Growth Creative
Economy, SMEs
Basic Endowments Sharia Economy
Demand-side Policies
Supply-side Policies INNOVATION
(Sectoral & Structural Reform)
Knowledge Creative Frugal
Elements of sustainability: & ITC Ideas Innovation
 Innovation-based growth
 Optimal utilization of endowments
Source: Juhro & Trisnanto (2018)

25
26
Potret Ekonomi & Keuangan Digital 2025
Arah kebijakan
Bank Indonesia
adalah mendorong
UMKM menjadi
sumber
pertumbuhan
ekonomi penting
melalui
pemanfaatan
digitalisasi

Ekonomi nasional
lebih tahan dari
gejolak global
dengan penciptaan
lapangan kerja
yang besar dan
inklusif
27
Lima Inisiatif dalam BSPI 2025
Blueprint SPI 2025 membutuhkan dukungan dan kolaborasi dengan Industri

INDUSTRIAL APPROACH

REGULATORY
APPROACH

INNOVATION APPROACH
28
Inovasi Kebijakan Sistem Pembayaran

Ekosistem Digital:
BI-FAST:
Open Banking, Fintech, E-commerce,
Infrastruktur Pembayaran Ritel secara
Merchant, dan Konsumen
Real Time dan 24/7

Standar Open API:


Interlink Open Banking dan Fintech
29
Pengembangan UMKM & Inklusi Keuangan
Peningkatan inklusi keuangan dengan pengembangan ekonomi dan keuangan inklusif mengintegrasikan pemberdayaan ekonomi
termasuk UMKM, dengan perluasan akses dan literasi keuangan, yang didukung pemberdayaan digital.
30
Integrasi Keuangan Sosial & Keuangan Komersial
Keuangan Syariah Ekonomi Syariah

Keuangan Growth Inclusion


Komersial:
Pembiayaan Komersial Usaha Besar
Pembiayaan
Komersial/ Usaha Menengah
Keuangan Mikro:
Saham
Pembiayaan/ Economic Inclusion
Kemitraan/
Dana Bergulir
(BMT, KSPPS, Pembiayaan Keuangan
KUR, Mekaar, Mikro Syariah
Ulamm, Umi,
PMD, PKBL)
Keuangan Sosial: Usaha Mikro-
Financial Inclusion Kecil
ZISWAF/Hibah/
Social funding ZISWAF, Hibah,
Social Funding

Social Inclusion
Kelompok Mustahik
31
Pengembangan Ekosistem Halal Value Chain

HALAL VALUE CHAIN KELEMBAGAAN

Pertanian Terintegrasi | Makanan | Fesyen


Wisata Halal | Energi Baru dan Terbarukan

PRISMA DESA BERDIKARI DASYARMAS KERJASAMA


INFRATANI Program Program Desa Berdaya, Pemberdayaan KELEMBAGAAN
IKRA Pemberdayaan Kreatif, Religius, dan Ekonomi Syariah
Program Penguatan Sektor HEBITREN, MES
Program Industri Kreatif Insan Masjid Inspiratif Berbasis Ormas
Pertanian Terintegrasi Berbasis
Syariah Indonesia
Society dan IT

PIKAT KUPAS TALAS


Program Penguatan Kapasitas dan INFRASTRUKTUR
Program Pengolahan Industri Kualitas Produksi Pelaku Usaha
Kelapa Terpadu Syariah

KESTRI SKALA
Program Kawasan Ekonomi Program Sertifikasi
JUARA EKSPOR SMART
Syariah Terintegrasi Makanan Halal
Program Jaringan Usaha Program Sustainable Muslim-
Berorientasi Ekspor Friendly and Attractive Tourism

SHARIA GLOBAL PLAYER SHARIA DOMESTIC


HEBITREN HALKIT FORUM PLAYER FORUM (Fesyar,
Holding Ekonomi dan Bisnis Program Penguatan (ISEF, Promosi LN) Promosi DN)
Pesantren Halal Kitchen
32
3 Cinta – 3 Bangga – 3 Paham Rupiah

CINTA PAHAM
KEASLIAN & MERAWAT RUPIAH FUNGSI RUPIAH DALAM PEREKONOMIAN
Mengenali macam, ciri umum & Bertransaksi - Fungsi Uang &
khusus, desain, dan proses Perkembangan Instrumen Rupiah guna
pembuatan uang Rupiah mendukung transaksi pembayaran
Merawat kualitas uang Rupiah Berbelanja - Peran Rupiah dalam
Menjaga dari kejahatan uang palsu stabilitas ekonomi yang tercermin dari
pengaruh perilaku masyarakat terhadap
perekonomian
BANGGA Berhemat - Fungsi Rupiah sebagai Alat
SIMBOL & IDENTITAS BANGSA Penyimpan Nilai melalui perilaku saving,
investasi, literasi keuangan
Simbol Kedaulatan –Rupiah sebagai
mata uang Indonesia merupakan
perwujudan negara yang merdeka dan
berdaulat
Alat Pembayaran yang sah di NKRI –
Kewajiban penggunaan Rupiah
Pemersatu Bangsa – Rupiah merupakan
Identitas & Karakteristik Bangsa
Video
” …It’s no longer the BIG beating the SMALL, but the FAST beating the SLOW …”

Terima Kasih
The show must go on ….

Anda mungkin juga menyukai