PENDAHULUAN
Prinsip risiko sistematis (systematic risk principle) menyatakan bahwa imbalan
menanggung risiko tergantung hanya dari risiko sistematis atas suatu investasi. Alasan yang
mendasari prinsip ini bersifat langsung: karena risiko tidak sistematis dapat dieliminasi tanpa
perlu dengan melakukan diversifikasi, sehingga tidak ada imbalan untuk menanggung risiko
tersebut. Dengan kata lain, pasar tidak memberi imbalan atas risiko yang tidak perlu
ditanggung. Prinsip risiko sistematis memiliki implikasi luar biasa dan penting: Tingkat
pengembalian suatu aset hanya bergantung dari risiko sistematis aset tersebut. Tanpa
memperhatikan berapa besar total risiko yang dimiliki suatu aset, hanya bagian sistematis
yang relevan ketika menentukan taksiran pengembalia (dan premi risiko) aset tersebut.
R = 𝑅̅ + U
Dimana:
R : actual return (pengembalian yang sesungguhnya)
𝑅̅ : expected return (pengembalian yang diharapkan)
U : unexpected part of the return (pengembalian yang tidak diperkirakan)
Pada komponen U memiliki komponen sistematis dan tidak sistematis. Sehingga dapat
ditulis sebagai berikut:
R = 𝑅̅ + m + ∈
Dimana:
R : actual return (pengembalian yang sesungguhnya)
𝑅̅ : expected return (pengembalian yang diharapkan)
∈ : bagian yang tidak sistematis
m : bagian yang sistematis
Misalkan kita telah mengidentifikasi tiga risiko sistematis yang ingin kita fokuskan. Kita
mungkin percaya bahwa ketiganya cukup untuk menggambarkan risiko sistematis yang
mempengaruhi tingkat pengembalian saham. Tiga kandidat yang mungkin adalah inflasi,
GNP, dan tingkat suku bunga. Dengan demikian, setiap saham akan memiliki beta yang
terkait dengan masing-masing risiko sistematis ini: beta inflasi, beta GNP, dan beta tingkat
bunga.
Dimana kita telah menggunakan untuk menunjukan beta inflasi saham, untuk beta
GNP nya, dan untuk beta suku bunga. Dalam persamaan F adalah singkatan dari surprice,
Contoh:
Terdapat tiga kondisi ekonomi yaitu inflasi, GNP, dan tingkat bunga. pada awal tahun,
perkiraan inflasi sebesar 5%, GNP mengalami kenaikan 2% dan suku bunga tidak ada
perubahan.
𝛽1 = 2
𝛽 GNP = 1
𝛽 r = -1.8
∈ = 5%
Sekarang dapat dilihat apa yang terjadi pada portofolio saham ketika masing-masing
saham mengikuti salah satu model faktor. Dengan membuat portofolio dari daftar saham N
dan akan menggunakan satu model faktor dengan tingkat risiko sistematis, sehingga
menggunakan rumus:
Ri = Ri + βi F + ei 12.1
Ri = Ri + ei 12.2
Imbal hasil yang diharapkan setiap individu security dikalikan faktor dengan simbol
Ri, beta setiap security dikalikan factor dengan simbol F, dan risiko unsistematis setiap
individu security dikalikan faktor dengan simbol ei.
Gambar di atas menggambarkan Risiko sistematis, yang ditangkap oleh variasi faktor, F,
tidak berkurang melalui diversifikasi. Sebaliknya, risiko yang tidak sistematis berkurang
karena sekuritas ditambahkan, hilang karena jumlah sekuritas menjadi tidak terbatas. Hasil
kami serupa dengan contoh diversifikasi dari bab sebelumnya. Dalam bab tersebut, kami
mengatakan bahwa risiko yang tidak dapat diatasi atau sistematis muncul dari kovarians
positif antara sekuritas. Dalam bab ini, kita mengatakan bahwa risiko sistematis timbul dari
faktor yang sama, F. Karena faktor yang umum menyebabkan kovarian positif, argumen
kedua bab paralel.
12.4 Beta, Arbitrase, dan Imbal Hasil yang Diharapkan
Teori menunjukkan bahwa beta pasar atau standar kovarians dari imbal hasil
security adalah langkah risiko secara homegen. Model harga aset modal pada posisi ini
berasumsi bahwa hasil yang diharapkan dari security positif akan berhubungan dengan beta.
Dimulai dengan mencatat bahwa risiko yang relevan dan terdiversifikasi dengan baik dalam
portofolio, dengan contoh ketika investor melakukan diversifikasi maka akan menganggap
perubahan pada kepemilikan saham tertentu, yang mana tidak menghiraukan risiko
unsistematis. Risiko unsistematis pada saham tidak berpengaruh kepada imbal hasil, saham
yang memiliki risiko unsistematis pada kenyataannya imbal hasil tidak tergantung pada risiko
unsistematis.
Investor mengabaikan risiko unsistematis, karena risiko sistematis pada saham
berhubungan dengan imbal hasil yang diharapkan. Sehingga sering disebut dengan security
market line (SML) yang mana garis ini digunakan untuk menggambarkan hubungan antara
risiko sistematis dan imbal hasil yang diharapkan pada pasar keuangan.
Dari gambar di atas menunjukkan kemiringan dari garis pasar sekuritas setara
dengan premi risiko pasar yaitu imbalan untuk menangung sejumlah risiko sistematis rata-
rata. Hasil ini merupakan model penilaian aset model (capital aset princing model – CAPM)
yang memperlihatkan bahwa taksiran pengembalian suatu aset tertentu tergantung dari tiga
hal:
1. Nilai waktu atas uang murni, sebagaimana diukur oleh tingkat bebas risiko (Rf), hal ini
2. Imbalan untuk menanggung risiko sistematis, sebagaimana diukur oleh premi risiko
pasar yang merupakan imbalan yang ditawarkan pasar untuk menanggung sejumlah rata-
3. Jumlah risiko sistematis, sebagaimana diukur oleh β yang merupakan jumlah risiko
sistematis yang terdapat pada suatu aset atau portofolio tertentu, relatif terhadap risiko
aset rata-rata.
CAPM dan APT merupakan model alternatif dari risiko dan imbal hasil dengan
mempertimbangkan dua model perbedaan yaitu pedagogy dan application. Berawal dari dua
aset berisiko kemudian berubah menjadi beberapa aset yang berisiko dan terakhir ketika aset
berisiko dimasukkan dalam beberapa aset berisiko maka bernilai intuitif. APT memiliki
beberapa keuntungan, model menambahkan faktor sehingga risiko unsistematis pada security
berkorelasi dengan risiko unsistematis setiap security yang lain, yaitu: Risiko unsistematis
terus menerus akan menghilang dari sekuritas portofolio yang meningkat, tetapi risiko
sistematis tidak akan menurun, karena risiko sistematis berkorelasi dengan sekuritas. APT
berhubungan dengan imbal hasil yang diharapkan yang dapat menyelesaikan beberapa faktor
CAPM.
Sebagian besar alternatif dapat disamakan di bawah papan judul model parametrik
atau empiris. Kata empiris mengacu pada fakta bahwa pendekatan ini kurang didasarkan pada
beberapa teori tentang bagaimana pasar keuangan bekerja lebih hanya mencari keteraturan
dan hubungan dalam sejarah data pasar. Dalam pendekatan ini, peneliti menentukan beberapa
parameter atau atribut yang terkait dengan sekuritas yang bersangkutan dan mereka
memeriksa secara langsung hubungan antara atribut dan hasil yang diharapkan.
Dimana,
𝑅̅ I = diharapkan return perusahaan i dan bila K adalah koefisien yang kita perkirakan dari
data pasar saham.