Indofood
Sukses Makmur Tbk
1.
Rasio Likuiditas
Adalah menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi
kewajiban
keuangannya
yang
harus segera
dipenuhi, atau
kemampuan
perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada
saat ditagih (S. Munawir, 1995 hal 31).
Rasio likuiditas terdiri dari :
A. Current Ratio
Current Ratio adalah perbandingan antara aktiva lancar dan
utang lancar (Miswanto dan Eko Widodo, 1998, hal 83).
Rumus :
Current ratio = (Aktiva Lancar / hutang lancar) X 100%
Hasil dari data laporan keuangan :
Current ratio tahun 2010 = ( Rp.14.873.999 / Rp. 12.460.512) x
100%
= 1,193 %
Current ratio tahun 2009 = ( Rp. 14.040.719 / Rp. 13.648.759) x
100%
= 1,028 %
Current
ratio
menunjukkan
kemampuan
perusahaan
untuk
membayar
utangnya
yang
harus
segera
dipenuhi
dengan
mengunakan aktiva lancar yang dimilikinya.
B. Cash Ratio (Ratio Immediate Solvency)
Aktiva
perusahaan
yang paling
likuid
adalah
kas
dan
surat
berharga.
Cash
ratio
menunjukkan
kemampuan
perusahaan untuk membayar utang jangka pendek dengan kas
dan surat
berharga
yang dapat
segera
diuangkan. Tidak
terdapat
standar
likuiditas
untuk
cash
ratio
penilaiannya tergantung pada kebijakan
manajemen.
sehingga
Rumus :
Cash Ratio = (Aktiva Lancar / Pinjaman Jangka Pendek) x 100%
Hasil dari data laporan keuangan :
Cash ratio tahun 2010
= (Rp. 14.873.999 / Rp. 4.643.808) x
100%
= 3,202 %
Cash ratio tahun 2009
= (Rp.14.040.719 / Rp.6.021.903) x
100%
= 2,331 %
C. Quick Ratio (Acid Test Ratio)
Quick ratio merupakan rasio antara
aktiva lancar sesudah
dikurangi
persediaan
dengan
hutang lancar. Rasio ini
menunjukkan besarnya alat likuid
yang paling cepat
bisa
digunakan
untuk
melunasi
hutang
lancar.
Persediaan
dianggap aktiva
lancar
yang paling
tidak lancar, sebab
untuk menjadi
uang tunai
(kas)
memerlukan
dua
langkah
yakni
menjadi piutang terlebih dulu sebelum menjadi kas.
Rumus :
Quick Ratio = ((Aktiva Lancar Persediaan) / Hutang lancar))
x 100%
Hasil dari data laporan keuangan :
Quick Ratio tahun 2010
= ((Rp. 14.873.999 Rp.5.035.658) /
12.460.512)) x 100%
= 0,789 %
Quick Ration tahun 2009 = ((Rp.14.040.719-Rp.6.137.113) /
13.648.759)) x 100%
= 0,57 %
2.
Ratio Solvabilitas
Solvabilitas
suatu
perusahaan
menunjukkan
kemampuan
perusahaan
untuk
memenuhi
segala kewajiban
finansialnya
apabila
sekiranya
perusahaan
tersebut
pada saat itu
dilikuidasikan (Bambang Riyanto, 1995, hal 32).
Suatu perusahaan yang solvable belum tentu likuid dan sebaliknya
sebuah perusahaan yang insolvable belum tentu likuid.
Dalam hubungan antara likuiditas dan solvabilitas ada empat
kemungkinan yang dapat
dialami oleh perusahaan yaitu :
a.
Perusahaan yang likuid tetapi insolvable
b.
Perusahaan yang likuid dan solvable
c.
Perusahaan yang solvabel tetapi ilikuid
d.
Perusahaan yang insolvabel dan ilikuid
Tingkat
solvabilitas diukur dengan beberapa
a.
rasio,
yaitu :
Ratio
2009
=
=
(Rp.25.786.846
= 2,4%
(Rp.26.640.979 / Rp.
= 3,02%
b.
Ratio
Ratio = (Total Hutang / Total aktiva) x
Ratio
2009
(Rp.25.786.846
= 0,612%
(Rp.26.640.979 /
= 0,660%
3.
Makin kecil
prosentase ratio
ini berarti
makin
cepat
perusahaan menjadi insolvabel. Tingkat
solvabilitas
dapat
dipertinggi hanya dengan jalan penambahan modal sendiri dengan
alternatif sebagai berikut :
Menambah aktiva tanpa menambah utang atau
menambah aktiva
relatif lebih besar daripada bertambahannya hutang.
Mengurangi hutang tanpa
mengurangi aktiva atau mengurangi
hutang relatif besar daripada berkurangnya aktiva.
Rasio Rentabilitas
Rentabilitas
suatu
perusahaan
menunjukkan
perbandingan
antara laba dengan aktiva
atau modal yang menghasilkan laba
tersebut. Dengan kata
lain rentabilitas
adalah
kemampuan
suatu perusahaan
untuk menghasilkan laba
selama
periode
tertentu (Bambang Riyanto, 1997,
hal 35).
1.
Rasio Likuiditas
Adalah menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi
kewajiban
keuangannya
yang
harus segera
dipenuhi, atau
kemampuan
perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada
saat ditagih (S. Munawir, 1995 hal 31).
Rasio likuiditas terdiri dari :
A. Current Ratio
Current Ratio adalah perbandingan antara aktiva lancar dan
utang lancar (Miswanto dan Eko Widodo, 1998, hal 83).
Rumus :
Current ratio = (Aktiva Lancar / hutang lancar) X 100%
Hasil dari data laporan keuangan :
Current ratio tahun 2010 = ( Rp.14.873.999 / Rp. 12.460.512) x
100%
= 1,193 %
Current ratio tahun 2009 = ( Rp. 14.040.719 / Rp. 13.648.759) x
100%
= 1,028 %
Current
ratio
menunjukkan
kemampuan
perusahaan
untuk
membayar
utangnya
yang
harus
segera
dipenuhi
dengan
mengunakan aktiva lancar yang dimilikinya.
B. Cash Ratio (Ratio Immediate Solvency)
Aktiva
perusahaan
yang paling
likuid
adalah
kas
dan
surat
berharga.
Cash
ratio
menunjukkan
kemampuan
perusahaan untuk membayar utang jangka pendek dengan kas
dan surat
berharga
yang dapat
segera
diuangkan. Tidak
terdapat
standar
likuiditas
untuk
cash
ratio sehingga
penilaiannya tergantung pada kebijakan
manajemen.
Rumus :
Cash Ratio = (Aktiva Lancar / Pinjaman Jangka Pendek) x 100%
Hasil dari data laporan keuangan :
Cash ratio tahun 2010
= (Rp. 14.873.999 / Rp. 4.643.808) x
100%
= 3,202 %
Cash ratio tahun 2009
= (Rp.14.040.719 / Rp.6.021.903) x
100%
= 2,331 %
C. Quick Ratio (Acid Test Ratio)
Quick ratio merupakan rasio antara
aktiva lancar sesudah
dikurangi
persediaan
dengan
hutang lancar. Rasio ini
menunjukkan besarnya alat likuid
yang paling cepat
bisa
digunakan
untuk
melunasi
hutang
lancar.
Persediaan
dianggap aktiva
lancar
yang paling
tidak lancar, sebab
untuk menjadi
uang tunai
(kas)
memerlukan
dua
langkah
yakni
menjadi piutang terlebih dulu sebelum menjadi kas.
Rumus :
Quick Ratio = ((Aktiva Lancar Persediaan) / Hutang lancar))
x 100%
Hasil dari data laporan keuangan :
Quick Ratio tahun 2010
= ((Rp. 14.873.999 Rp.5.035.658) /
12.460.512)) x 100%
= 0,789 %
Quick Ration tahun 2009 = ((Rp.14.040.719-Rp.6.137.113) /
13.648.759)) x 100%
= 0,57 %
2.
Ratio Solvabilitas
Solvabilitas
suatu
perusahaan
menunjukkan
kemampuan
perusahaan
untuk
memenuhi
segala kewajiban
finansialnya
apabila
sekiranya
perusahaan
tersebut
pada saat itu
dilikuidasikan (Bambang Riyanto, 1995, hal 32).
Suatu perusahaan yang solvable belum tentu likuid dan sebaliknya
sebuah perusahaan yang insolvable belum tentu likuid.
Dalam hubungan antara likuiditas dan solvabilitas ada empat
kemungkinan yang dapat
dialami oleh perusahaan yaitu :
a.
Perusahaan yang likuid tetapi insolvable
b.
Perusahaan yang likuid dan solvable
c.
Perusahaan yang solvabel tetapi ilikuid
d.
Perusahaan yang insolvabel dan ilikuid
Tingkat
solvabilitas diukur dengan beberapa
rasio, yaitu :
a.
Ratio
2009
=
=
(Rp.25.786.846
= 2,4%
(Rp.26.640.979 / Rp.
= 3,02%
b.
Ratio
Ratio = (Total Hutang / Total aktiva) x
Ratio
2009
(Rp.25.786.846
= 0,612%
(Rp.26.640.979 /
= 0,660%
3.
Makin kecil
prosentase ratio
ini berarti
makin
cepat
perusahaan menjadi insolvabel. Tingkat
solvabilitas
dapat
dipertinggi hanya dengan jalan penambahan modal sendiri dengan
alternatif sebagai berikut :
Menambah aktiva tanpa menambah utang atau
menambah aktiva
relatif lebih besar daripada bertambahannya hutang.
Mengurangi hutang tanpa
mengurangi aktiva atau mengurangi
hutang relatif besar daripada berkurangnya aktiva.
Rasio Rentabilitas
Rentabilitas
suatu
perusahaan
menunjukkan
perbandingan
antara laba dengan aktiva
atau modal yang menghasilkan laba
tersebut. Dengan kata
lain rentabilitas
adalah
kemampuan
suatu perusahaan
untuk menghasilkan laba
selama
periode
tertentu (Bambang Riyanto, 1997,
hal 35).
Adapun cara penilaian Rentabilitas adalah :
a. Gross Provit Margin (Margin Laba Kotor)
Rumus :
Lena Rosmariani
Selasa, 12 Mei 2015
Pengertian :
Adalah bentuk atau cara umum yang digunakan dalam analisa laporan keuangan
dengan kata lain diantara alat-alat analisis yang selalu digunakan untuk mengukur
kekuatan atau kelemahan suatu perusahaan di bidang keuangan.
Berikut ini saya akan melakukan analisis rasio laporan keuangan PT. MODERNLAND
REALTY Tbk dan Entitas anak pada tahun 2011 adalah sbb :
1)
Quick Ratio : Rasio antara aktiva lancar sesudah dikurangi persediaan dengan
hutang lancar.
Quick ratio = [(A.L Persediaan) / H. Lancar ] x 100%
Co : Quick ratio = [(Rp. 630.039 Rp. 212.193) / Rp. 730.482] x 100%
= 57,201%
Cash ratio : aktiva yang paling likuid adalah kas dan hutang beharga untuk
membayar hutang jangka pendek.
Cash Ratio = (Kas / H. lancar) x 100%
Co : Cash ratio = (Rp. 49.053 / Rp. 730.482) x 100%
= 6,715%
2)
Total Debt to Total Asset Ratio :rasio yang dihasilkan dengan membandingkan
jumlah aktiva disatu pihak dengan jumlah hutang.
Total debt ratio = (Total Hutang / Total Aktiva) x 100%
Co : Total debt ratio = (Rp. 729.412 / Rp. 2.053.810) x 100%
= 35,515%
Total debt to equity ratio : membandingkan modal sendiri di satu pihak dengan
total hutang dilain pihak.
Total debt to equity = (Total Hutang / total Equity) x 100%
Co : Total debt equity = (Rp. 729.412 / Rp. 1.109.144) x 100%
= 65,763%
3)
Earning Power of total Invesment = ( laba sebelum pajak / Total Aktiva ) x 100%
Co : E.P of total I = (Rp. 32.611 / Rp. 2.053.810) x 100%
= 1,587%
Return on equity
Return on equity = ( laba stlah pajak / equity pemegang saham) x 100%
Co : Return on equity = (Rp. 27.542 / Rp. 1.109.144) x 100%
= 2,483%
Operationg Ratio
Operating ratio = [(Hpp + B.Adm) / penjualan Netto]x 100%
Co : Operating ratio = (Rp. 18.821 / Rp. 126.722) x 100%
= 14,852%
NAMA
: LENA ROSMARIANI T
NPM
KELAS
: 44212170
: 3DA02
TUGAS
4 komentar:
1.
Ryan Anggara12 Juni 2016 08.35
mantap bosss. :)
Balas
2.
andi wijayanto22 Agustus 2016 23.07
Thanks
Balas
3.
andi wijayanto22 Agustus 2016 23.07
Thanks
Balas
4.
zakaria H22 September 2016 21.02
dari laporan keuangan di atas yang termasuk dengan hutang lancar, pos yang mana saja ?tnx
Balas
Arsip Blog
2015 (5)
Juli (1)
Mei (2)
Contoh Perhitungan Laporan Sumber dan Penggunaan D...
Maret (1)
Januari (1)
2014 (8)
2013 (21)
2012 (8)
Mengenai Saya
Lena Rosmariani
Lihat profil lengkapku
http://lenaros.blogspot.co.id/2015/05/contoh-perhitungan-analisa-rasio_12.html
Home
About
SEARCH
GO
3 Comments
Rasio Likuiditas
Adalah menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban
keuangannya yang harus segera dipenuhi, atau kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajiban keuangan pada saat ditagih (S. Munawir, 1995 hal 31).
Rasio likuiditas terdiri dari :
1.
Current Ratio
1.
Kesimpulan: perusahaan dibiayai oleh utang 100% untuk tahun 2010 menunjukan
kreditor menyediakan Rp.100,- untuk setiap Rp.100
1.
Rasio ini merupakan perbandingan antara hutang lancar dan hutang jangka panjang
dan jumlah seluruh aktiva diketahui. Rasio ini menunjukkan berapa bagian dari
keseluruhan aktiva yang dibelanjai oleh hutang.
Rumus:
Total Debt to Asset Ratio = (Total Hutang / Total aktiva) x 100%
Pada tahun 2010, = (140.879.700.667 / 275.390.730.449)
= 0,511 = 51%
Kesimpulan: pendanaan perusahaan dibiayai dengan utang untuk tahun 2010 artinya
bahwa setiap Rp.100,- pendanaan perusahaan Rp.51,- dibiayai dengan utang
dan Rp.49 disediakan oleh pemegang saham.
Ratio Rentabilitas
Rasio ini disebut juga sebagai Ratio Profitabilitas yaitu rasio yang digunakan untuk
mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba atau keuntungan,
profitabilitas suatu perusahaan mewujudkan perbandingan antara laba dengan aktiva
atau modal yang menghasilkan laba tersebut. Yang termasuk dalam ratio ini adalah :
1.
= 0,12 = 12%
Kesimpulan: kemampuan perusahaan dalam menghasilkan menghasilkan laba kotor
dari pejualan bersih adalah sebesar 12%
1.
Merupakan rasio yang digunaka nuntuk mengukur laba bersih sesudah pajak lalu
dibandingkan dengan volume penjualan.
Rumus:
NPM = (Laba setelah pajak / Total Aktiva) x 100%
Pada tahun 2010, = (28.441.593.720 / 516.581.827.768) 100%
= 0,05 = 5%
Kesimpulan: kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari penjualan
bersih adalah sebesar 5%
1.
c.
1.
Return of Asset
adalah salah satu bentuk dari rasio profitabilitas untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba dengan menggunakan total aktiva yang ada dan
setelah biaya-biaya modal (biaya yang digunakan mendanai aktiva) dikeluarkan dari
analisis.
RUMUS:
ROA = (Laba bersih setelah pajak / total aktiva) x 100%
Pada tahun 2010, = (28.441.593.720 / 275.390.730.449) x 100%
= 0,10 = 10%
Kesimpulan: laba bersih yang diperoleh dari operasi perusahaan dengan jumlah aktiva
yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan adalah sebesar 10%
1.
Return of Equity
Adalah Tingkat pengembalian yang dihasilkan oleh perusahaan untuk setiap satuan
mata uang yang menjadi modal perusahaan. Dalam pengertian ini, seberapa besar
perusahaan memberikan imbal hasil tiap tahunnya per satu mata uang yang
diinvestasikan investor ke perusahaan tersebut.
RUMUS:
ROE = (Laba Bersih Setelah Pajak / Total Modal Pemegang Saham) x 100%
Pada tahun 2010, = (28.441.593.720 / 134.499.083.729) x 100%
= 0,021 = 2%
Rasio Perputaran Piutang
Piutang yang dimiliki oleh suatu perusahaan mempunyai hubungan yang erat dengan
volume penjualan kredit, karena timbulnya piutang disebabkan oleh penjualan barangbarang secara kredit dan hasil dari penjualan secara kredit netto dibagi dengan piutang
rata-rata merupakan perputaran piutang.
RUMUS:
Perputaran Piutang = (Penjualan / piutang usaha)
Kesimpulan: dalam hasil ini tingkat pengembalian atau imbal balik perusahaan
terhadap investor setiap tahunnya adalah sebsar 2%
Yang dimaksudkan dengan Penjualan dalam formula ini adalah: total nilai penjualan
untuk periode yang diukur, 1 Jan s/d 31 Des 2012 misalnya.
Sedangkan Rata-rata Piutang adalah: Rata-rata saldo piutang untuk periode yang
sama. Menghitung nilai rata-rata ini yang kadang menjebak.
Dalam menghitung rata-rata saldo piutang, terkadang seseorang hanya menggunakan
saldo awal dan saldo akhir piutang, dijumlahkan, lalu dibagi dua. Misalnya: Yang
diambil hanya saldo piutang dagang per 31 Januari ditambah saldo piutang dagang per
31 Desember, lalu dibagi dua. Cara ini akan menghasilkan nilai rata-rata piutang yang
tidak tepat.
Cara terbaik untuk menghitung nilai rata-rata piutang adalah dengan jalan:
menjumlahkan semua saldo piutang disepanjang periode (dari 31 Jan + 28 Feb + 31
Mar. dan seterusnya hingga 31 Desember), lalu dibagi total bulanatau 12 jika
perusahaan menggunakan periodisasi tahunan.
About these ads
Share this:
Facebook119
Related
Posted by pandubudimulya.
Tagged: Akuntansi, Neraca Keuangan, Pengantar Bisnis, Tugas
Post navigation
itankjs
1.
Reply
2.
Prabowo
June 28, 2014 at 9:36 am
Reply
3.
RECENT POSTS
BLOGROLL
GUNADARMA UNIVERSITY
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
Archives
October 2016
July 2016
June 2016
April 2016
January 2016
December 2015
November 2015
October 2015
June 2015
April 2015
March 2015
January 2015
November 2014
October 2014
May 2014
April 2014
January 2014
November 2013
October 2013
September 2013
Foto-foto Flickr
More Photos
o
Statistik Blog
404,170 hits
T W T
Oct
Jan
1 2 3
4 5 6 7 8 9 10
11 12 13 14 15 16 17
18 19 20 21 22 23 24
25 26 27 28 29 30
November 2013
Blog at WordPress.com.
Follow
https://pandubudimulya.wordpress.com/2013/11/25/menghitung-rasio-likuiditassolvabilitas-rentabilitas-dan-perputaran-piutang-pt-colorpak-indonesia-tbk/
ww.ilmuekonomi.net/2016/03/pengertian-macam-macam-rasio-laporan-keuanganperusahaan-beserta-rumusnya-lengkap.html
Ilmu Ekonomi
Kumpulan Materi Ekonomi
HOME
BLK
SMA
EKONOMI UMUM
MARKUP
ILMU EKONOMI
Home Ekonomi Umum Pengertian Macam-macam Rasio Analisis Laporan Keuangan Perusahaan Beserta
Rumusnya Lengkap
THURSDAY, 31 MARCH 2016 EKONOMI UMUM
a. Rasio Likuiditas
Pengertian rasio likuiditas adalah rasio yang menggambarkan kemampuan suatu
perusahaan untuk memnuhi semua kewajiban dalam jangka pendek (hutang jangka
pendek).
Perusahaan yang mampu menyelsaikan hutang jangka pendeknya maka perusahaan itu
disebut perusahaan yang likuid sedangkan utuk perusahaan yang tidak mampu membayar
hutang jangka pendeknya maka perusahaan itu disebut perusahaan yang ilikuid.
Ada tiga rasio likuid yang digunakan perusahaan untuk mengukur tingkat likuiditas
perusahaan, berikut penjelasannya:
1. Rasio Lancar (Current Ratio)
Rasio lancar adalah rasio yang digunakan untuk mengukur dan mengetahui kemampuan
perusahaan dalam kewajibannya membayar hutang jangka pendek atau utang yang segera
jatuh tempo dengan aktiva lancar yang tersedia.
Aktiva lancar meliputi kas, piutang dagang, efek, persediaan, dan aktiva lainnya. Sedangkan
hutang lancar meliputi hutang dagang, hutang wesel, hutang bank, hutang gaji, dan hutang
lainnya yang segera harus dibayar. Rumus rasio lancar yaitu:
Aktiva Lancar
Current ratio = ----------------------- x 100%
Hutang Lancar
Semakin besar perbandingan antara aktiva lancar dengan hutang lancar, maka semakin
besar pula kemampuan perusahaan untuk membayar hutang jangka pendeknya.
Ketika perbandingan rasio lancar 1:1 atau 100%, itu artinya aktiva lancar dapat menutupi
semua hutang lancar. Jadi sebuah perusahaan dikatakan sehat jika tingkat rasionya berada
dia atas satu atau diatas 100 persen. Sedangkan untuk aktiva lancar harus jauh di atas
jumlah hutang lancar.
2. Rasio Cepat (Quick Rastio atau Acid Test Ratio)
Rasio cepat digunakan untuk menunjukan kemampuan suatu perusahaan dalam
menyelesaikan kewajibannya atau utang lancar dengan aktiva aktiva lancar dengan tidak
memperhitungkan nilai persediaan.
Persediaan tidak dimasukkan dalam perhitungan quick ratio karena persediaan merupakan
komponen aktiva lancar yang paling kecil tingkat likuiditasnya.
Quick ratio memfokuskan komponen-komponen aktiva lancar yang lebih likuid yaitu: kas,
surat-surat berharga, dan piutang dihubungkan dengan hutang lancar atau hutang jangka
pendek.
Rumus rasio lancar
b. Rasio solvabilitas
Rasio solvabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengetahui kemampuan suatu
perusahaan dalam menyelesaiannya semua kebutuhannya, baik itu jangka pendek atau
panjang, jika terjadi likuidasi.
Solvable adalah sebutah untuk perusahaan yang memiliki aktiva atau kekayaan yang cukup
banyak sehingga mampu membayar hutang-hutangnya, sedangkan insolvable adalah
perusahaan yang sangat minim aktiva yang dimiliki sehingga kurang mampu membayar
hutang-hutangnya.
Tapi hal tersebut tidak menup kemungkinan bahwa perusahaan yang solvable belum tentu
likid, begitu juga dengan insolvable belum tentu ilikuid. Jika perusahaan dilukuidasi, maka
rasio yang digunakan adalah:
1. Rasio Hutang Terhadap Aktiva (Total Debt to Asset Ratio)
Rasio yang disebut denga rasio hutang (debt ratio) ini mengukur seberapa banyak aktiva
perusahaan dibiayai oleh utang atau seberapa besar hutang perusahaan berpengaruh
terhadap pengelolaan aktiva, atau mengukur prosentase berapa besar dana yang berasal
dari hutang.
Hutang disini adalah hutang perusahaan baik itu hutang jangka panjang maupun hutang
jangka pendek. Rumus yang digunakan untuk menghitung rasio ini adalah:
Total hutang
Debt to assets ratio = ------------------------------------- x 100%
Modal Aktiva (total aktiva)
Rasio ini menggambarkan seberapa jauh hutang dapat ditutupi oleh aktiva. Semakin rendah
debt ratio maka tingkat keamanan dananya menjadi semakin baik. Porsi hutang terhadap
aktiva harus lebih kecil.
2. Rasio Hutang Terhadap Ekuitas (Total Debt to Equity Ratio)
Rasio hutang dengan modal sendiri (debt to equity ratio) adalah rasio yang
digunakan untuk mengetahui hubungan antara utang jangka panjang dengan jumlah modal
sendiri yang telah diberikan oleh pemilik perusahaan, dengan maksud untuk mengetahui
berapa jumlah dana yang disediakan kreditor dengan pemilik perusahaan.
Jika semakin tinggi rasio maka semakin kecil modal sendiri dibanding hutangnya.
Seharusnya kebijakan perusahaan harus memiliki hutang yang tidak lebih besar dari modal
yang dimiliknya.
Karna semakin kecil rasio ini maka akan memperbaik keadaan perusahaan, artinya semakin
kecil hutang yang dimiliki maka semakin aman. Rumus yang digunakan adalah:
Total hutang
Debt to equity ratio = ----------------------- x 100%
Modal Sendiri
Rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan dalam
mendapatkan laba dari setiap penjualan tertentu. Semakin besar tingkat rasio yang
digunakan maka semakin baik.
d. Rasio Aktivitas
Rasio ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar tingkat rasio yang digunakan untuk
mengukur efisiensi atau efektivitas suatu perusahaan dalam memakai aktiva yang
dimilikinya.
Rasio aktivitas yang rendah pada tingkat penjualan tertentu akan mengakibatkan semakin
besarnya dana kelebihan yang tertenam pada aktiva lain yang lebih produktif. Rasio yang
digunakan adalah;
1. Rasio Perputaran Persediaan (Inventory turnover ratio)
Rasio perputaran persediaan digunakan untuk mengukur aktivitas atau likuiditas dari
persediaan perusahaan. Maksudnya yaitu mengukur tingkat efisiensi suatu perusahaan
dalam mengelola dan menjual persediaan yang dimiliki oleh perusahaan.
Efektifitas manajemen persediaan ditunjukan oleh tingginya perputaran persediaan dalam
satu tahun. Sedangkan pengendalian atas perediaan yang kurang efektif ditunjukan dengan
rendahnya perputaran persediaan dalam satu tahun. Rumus yang digunakan adalah:
Harga Pokok Penjualan
Inventory Turn-over (perputaran persediaan) = --------------------------------------- x 1
kali
Rata-rata Persediaan
Rasio ini digunakan untuk mengetahui seberapa tingkat efektivitas perusahaan dalam
mengelola persediaannya. Semakin tinggi tingka perputarannya maka semakin efektif juga
pengelolaan pesediaannya.
2. Perputaran aktiva tetap
Rasio ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar suatau perusahaan dalam
menghasilkan laba dalam penjualannya berdasarkan aktiva tetap yang dimiliki perusahaan.
Rasio ini digunakan untuk mengetahui seberapa efektivitas suatu perusahaan dalam
menggunakan aktiva tetap tersebut. Semakin tinggi rasio ini berarti semakin efektif proporsi
aktiva tetap tersebut.
Mungkin tingkat penilayai setiap industry berbeda-beda, ada yang mengangap bahwa rasio
ini penting untuk diperhatikan sehingga perusahaan tersebut memiliki aktiva tetap yang
tinggi.
Sedangkan ada beberapa industri jasa yang menilai bahwa rasio tersebut tidak terlalu
penting untuk diperhatikan, sehingga perusahaan tersebut memiliki proporsi aktiva tetap
yang kecil. Untuk menghitung perputaran aktiva tetap dapat menggunakan rumus sebagai
berikut:
Penjualan
Perputaran Aktiva Tetap = ---------------------Aktiva Tetap
Rasio ini digunakan untuk mengetahui efektivitas perusahaan dalam penggunaak aktiva
tetap untuk menghasilkan laba. Sehingga semakin tingkat perputarannya maka semakin
efektif penggunaan aktiva tetapnya.
3. Rasio Perputaran Total Aktiva (Total Asset Turn Over Ratio)
Sama halnya dengan rasio perputaran aktiva tetap, rasio ini menghitung efektivitas
penggunaan total aktiva tetap. Perputaran total aktiva menunjukkan efisiensi dimana
perusahaan menggunakan seluruh aktivanya untuk menghasilkan penjualan.
Tingkat rasio yang tinggi menunjukan bahwa perusahaan tersebut memiliki manajemen
yang baik, begitu sebaliknya tingkat rasio yang rendah menunjukan perusahaan tersebut
memiliki tingkat manajerial yang rendah juga, dan seharusnya perusahaan tersebut harus
membentuk manajemen mengevaluasi strategi, pemasarannya, dan pengeluaran investasi
atau modalnya.
Rumus yang digunakan adalah:
Penjualan
Total Asset Turn-over = ----------------------- x 1 kali
Modal Aktiva
Rasio ini digunakan untuk mengukur efektivitas pemanfaatan aktiva dalam memperoleh
penjualan. Jadi semakin tinggi tingkat perputarannya maka semakin efektif perusahaan
dalam memanfaatkan aktivanya.
4. Perputaran piutang
Rasio ini digunakan untuk mengetahui berapa rata-rata piutang yang terkumpul dalam satu
tahun. Rasio ini digunakan untuk mengetahui tingkat efissiensi dan kualitas utang suatu
perusahaan dalam mengumpulkan piutang dan kebijakan kreditnya.
Semakin lama jangka waktu pelunasannya,semakin besar pula resiko kemungkinan tidak
tertagihnya piutang. Rumus yang digunakan adalah:
Penjualan Bersih
Perputaran Piutang = ----------------------------------Rata-rata Piutang Dagang
0
inShare
RELATED POSTS :
Pengertian Definisi dan Arti PNB (produk national Bruto) atau GNP (gross
national produk) Beserta Cara Menghitungnya.Pendapatan Nasional Salah satu indicator telah
terjadinya alokasi yang efisiensi secara makro adala Read More...
Pengertian Definisi dan Arti PDB (produk domestik Bruto) atau GDP (gross
domestic produk) Beserta Cara Menghitungnya.Pengertian PDB (produk domestik Bruto) atau GDP
(gross domestic produk) Pengertian PDB PDB (produk Read More...
Pengertian dan Jenis Investasi Reksadana Saham Menurut Para Ahli Semakin
berkembangnya teknologi pada saat ini membuat orang semakin mudah untuk menginvestasikan har Read
More...
0 Response to "Pengertian Macam-macam Rasio Analisis Laporan Keuangan Perusahaan
Beserta Rumusnya Lengkap"
NEWER POSTOLDER POSTHOME
MATERI TERBARU
29 Pertanyaan Tentang Zakat Fitri (Zakat Fitrah) Yang Sering Dijumpai Dalam Masyarakat
Bagaimana Menzakat Tanah Yang Dipersiapkan Untuk Diperjualbelikan
Hukum Memberikan Zakat Terhadap Ibu dan Orang Yang Meninggalkan Shalat
Zakat Tidak Boleh Diangkut Dari Tempat Asal Wajibnya, Zakat Fithri Mengikuti Orang
Dimana Berada
Bagaimana Menzakati Tanah
Apa Hukumnya Menzakati Rumah Dan Kendaraan?
Bagaimana Menzakati Peralatan dan Mobil yang Dijual Dengan Ansuran
Cara Mudah Mengecek Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Secara Online
Cara Menghitung Pajak Penghasilan (PPh) Bulanan
Kumpulan Lafaz Doa Niat Zakat Fitrah Untuk Keluarga Diri Sendiri, Istri, Anak laki-laki,
Anak Perempuan, Ijab Qobul Zakat Beserta Artinya
LABELS
Akuntansi
Bank dan Lembaga Keuangan
Bea siswa
Ekonomi Internasional
Ekonomi Kls X
Ekonomi Kls XI
Ekonomi Kls XII
Ekonomi Pembangunan
Ekonomi Syariah
Ekonomi Umum
ESDM
IPS
Perpajakan
Pertanyaan Tentang Zakat
SMA
SMA XI
Tutorial
Zakat Fitrah
Copyright 2014 Ilmu Ekonomi
Design by Mas Sugeng - Published by Evo Templates
http://www.ilmuekonomi.net/2016/03/pengertian-macam-macam-rasio-laporankeuangan-perusahaan-beserta-rumusnya-lengkap.html