Kali ini saya akan berbagi informasi tentang depresiasi serta 3 metode yg dapat
di gunakan untuk melakukan perhitungannya dan saya pun memberikan
beberapa contoh kasus di setiap metodenya. Perhitungan depresiasi diperlukan
untuk menentukan aliran kas setelah pajak (pendapatan)...
1 Konsep dan Terminologi Depresiasi
Depresiasi adalah penurunan dalam nilai fisik properti seiring dengan waktu
dan penggunaannya. Dalam
konsep akuntansi, depresiasi adalah pemotongan tahunan terhadap pendapatan
sebelum pajak sehingga
pengaruh waktu dan penggunaan atas nilai aset dapat terwakili dalam laporan
keuangan suatu
perusahaan.
Depresiasi adalah biaya non-kas yang berpengaruh terhadap pajak
pendapatan.
Properti yang dapat didepresiasi harus memenuhi ketentuan berikut:
1. Harus digunakan dalam usaha atau dipertahankan untuk menghasilkan
pendapatan.
2. Harus mempunyai umur manfaat tertentu, dan umurnya harus lebih lama dari
setahun.
3. Merupakan sesuatu yang digunakan sampai habis, mengalami peluruhan/
kehancuran, usang, atau
mengalami pengurangan nilai dari nilai asalnya.
4. Bukan inventaris, persediaan atau stok penjualan, atau properti investasi.
Properti yang dapat didepresiasi dikelompokkan menjadi:
- nyata (tangible): dapat dilihat atau dipegang. Terdiri dari properti personal
(personal property) seperti
mesin-mesin, kendaraan, peralatan, furnitur dan item-item yang sejenis; dan
properti riil (real property)
seperti tanah dan segala sesuatu yang dikeluarkan dari atau tumbuh atau berdiri
di atas tanah tersebut
- tidak nyata (intangible). Properti personal seperti hak cipta, paten atau
franchise.
2 Definisi-Definisi
Basis, atau basis harga: biaya awal untuk mendapatkan aset (harga beli
ditambah pajak), termasuk biaya
transportasi dan biaya lain sampai aset tersebut dapat digunakan sesuai
fungsinya.
Basis (harga) yang disesuaikan: harga awal aset disesuaikan dengan kenaikan
atau penurunan yang
diperkenankan. Misal: biaya perbaikan aset dengan umur manfaat lebih dari
setahun meningkatkan
basis harga awal, dan kecelakanna atau kecurian menurunkan harga awal.
Nilai (harga) buku: nilai properti (aset) sesuai dengan laporan akuntansi, yang
mewakili jumlah modal yang masih diinvestasikan pada aset tersebut. Sama
dengan harga awal (termasuk segala penyesuaian) dikurangi dengan
pengurangan karena depresiasi. Nilai buku suatu aset pada akhir
tahun ke-k dirumuskan dengan:
Atau
dimana:
N = umur manfaat
B = basis harga, termasuk penyesuaian
dk = pengurangan depresiasi pada tahun ke k (1 ≤ k ≤ N)
BVk = nilai buku pada akhir tahun ke k
SVN = perkiraan nilai sisa pada akhir tahun ke N
*
k d = depresiasi kumulatif selama tahun ke k
Contoh 1:
I = 100 jt
L = 20 jt
N = 5 Th
dn = d= (100 jt - 20 jt):5 = Rp 16 jt
CV. Matahari Fajar membeli peralatan pada tanggal 3 Januari 2007 seharga
Rp. 50.000.000,- dengan nilai sisa diperkirakan sebesar 5% dari harga
perolehan. Umur ekonomis 4 tahun ( nilai sisa tidak digunakan hanya
jebakan saja).
= Rp. 25.000.000,-
UD. Halimun Pagi membeli mesin bubut pada tanggal 23 September 2006
seharga Rp. 30.000.000 umur 4 tahun.
Depresiasi untuk setiap tahun adalah hasil dari faktor depresiasi SYD untuk
tahun tersebut dan selisih antara cost basis (B) dan estimasi akhir SV.
2.4 Keseimbangan Menurun yang dialihkan ke Garis Lurus
Karena metode keseimbangan menurun tidak pernah mencapai BV yang nol,
maka di perbolehkan untuk pindah dari metode ini ke metode garis lurus
sehingga SVN aset akan menjadi nol (atau jumlah-jumlah lain yang diingnkan).
Metode ini juga digunakan untuk mengkalkulasi tingkat pemulihan MACRS.
2.5 Metode Produksi-Unit
Semua metode depresiasi yang di bahas di sini berdasarkan pada waktu yang
sudah lewat (tahun) yang mana teori tersebut menyatakan bahwa nilai barang
yang menurun sebagian besar merupakan fungsi dari waktu. Apabila penurunan
nilai kebanyakan dari fingsi penggunaan, depresiasi berdasarkan dari
metodenya mungkin tidak tercermin dalam entuk tahun. Metode produksi-unit
biasa digunakan dalam kasus seperti ini