Kuala Lumpur tidak mengizinkan penggunaan shrot sales sebagai alat lindung
nilai terhadap penurunan harga ekuitas.
Risiko pajak, merupakan risiko bahwa transaksi lindung nilai tertentu tidak dapat
memperoleh perlakuan pajak yang diinginkan. Sebagai contoh, perlakuan
kerugian valuta asing sebagai keuntungan modal ketika laba biasa lebih disukai.
Risiko akuntansi, adalah peluang bahwa suatu transaksi lindung nilai tidak dapat
dicatat selain bagian dari transaksi yang hendak dilindung nilai.Contohnya adalah
ketika keuntungan atas lindung nilai terhadap komitmen pembelian diperlakukan
sebgaai laba lain-lain dan bukan sebagai pengurang biaya pembelian.
4. Sebutkan dan jelaskan kontrak atau instrumen keuangan yang memungkinkan
penggunanya
untuk
meminimalkan,
menghilangkan,
atau
paling
tidak
yang
bermanfaat
untuk
sebagai pemetaan risiko. Kerangka ini diawali dengan pengamatan atas hubungan
berbagai risiko pasar terhadap pemicu nilai suatu perusahaan dan pesaingnya.
Dan biasanya disebut sebagai kubus pemetaan risiko. Istilah pemicu nilai
mengacu pada kondisi keuangan dan pos-pos kinerja operasi keuangan utama
yang mempengaruhi nilai suatu perusahaan. Risiko pasar mencakup risiko kurs
valuta asing dan suku bunga, serta risiko harga komoditas dan eukuitas. Dimensi
ketiga dari kubus pemetaan risiko, melihat kemungkinan hubungan antara risiko
pasar dan pemicu nilai untuk masing-masing pesaing utama perusahaan. Jika
seorang pesaing membeli topi bisbol dari luar negeri dan mata uang negara
sumber pembelian mengalami penurunan nilai relatif terhadap mata uang negara
anda, maka perubahan ini dapat menyebabkan pesaing dari luar mampu untuk
menjual dengan harga yang lebih rendah daripada perusahaan. Ini disebut sebagai
risiko kompetitif mata uang yang dihadapi.
b) Pengukuran risiko adalah, suatu tindakan yang dilaksanakan dengan melakukan
evaluasi secara berkala terhadap kesesuaian asumsi, sumber data dan prosedur
yang digunakan untuk mengukur resiko.
Menguantifikasi Penyeimbangan. Akuntan harus mengukur manfaat dari lindung
dinilai dan dibandingkan dengan biaya plus biaya kesempatan berupa keuntungan
yang hilang dan berasal dari spekulasi pergerakan pasar.
c) Mitigasi risiko adalah, suatu tindakan terencana dan berkelanjutan yang
dilakukan oleh pemilik risiko agar bisa mengurangi dampak dari suatu kejadian
yang berpotensi atau telah merugikan atau membahayakan pemilik risiko
tersebut.
Manajemen Risiko di Dunia dengan Kurs Mengambang Risiko kurs valuta asing
(valas) adalah salah satu bentuk risiko yang paling umum dan akan dihadapi oleh
perusahaan multinasional. Dalam dunia kurs mengambang, berikut cara mitigasi
risiko mencakup :
1) antisipasi pergerakan kurs,
2) pengukuran risiko kurs valuta asing yang dihadapi perusahaan,
3) perancangan strategi perlindungan yang memadai, dan
4) pembuatan pengendalian manajemen risiko internal.
Contoh Kasus.
Masihkah Hedging Menjadi Penyelamat?
Banyak entitas ketar-ketir akibat fluktuasi rupiah belakangan ini. Masihkah hedging menjadi
penyelamat?
Kalangan pengusaha yang familiar dengan barang-barang impor harus putar otak untuk
menyiasati mata uang rupiah yang masih terkapar. Sejak medio Desember tahun lalu hingga
awal Mei ini, rupiah tak jauh beranjak dari kisaran Rp13.000. Tak pelak, Bank Indonesia
merekomendasikan hedging (lindung nilai) atas semua transaksi yang menggunakan valuta
asing.
Utang luar negeri dari swasta yang sangat mencolok telah ikut berkontribusi menjatuhkan
nilai rupiah dari mata uang asing, terutama dolar Amerika Serikat (USD). Lebih parah lagi,
menurut data BI, dari total utang swasta ternyata sebanyak 47 persen tak memiliki fasilitas
hedging. Padahal utang luar negeri swasta dan BUMN dalam lima tahun ini naik
signifikan, sindir Gubernur BI, Agus Martowardojo belum lama ini. Hingga April 2015,
utang luar negeri swasta sudah menembus angka USD162,8 miliar atau sekitar Rp2.106
triliun dengan asumsi kurs Rp13.000 per USD1. Angka itu sekitar 55,7 persen dari total utang
USD266,1 miliar. Sisanya, utang luar negeri sektor publik sebanyak USD129,7 miliar.
Dengan tidak adanya hedging, nilai utang tersebut bakal menggunung di saat kondisi rupiah
makin melemah. Makanya, BI mewajibkan perusahaan melakukan hedging apabila ingin
mengambil utang luar negeri atau bertransaksi lewat valas, kata Agus. Hedging penting
untuk memitigasi risiko yang sewaktu-waktu dapat muncul akibat fluktuasi mata uang ini.
Pengusaha sebaiknya tidak melakukan spekulasi di tengah gejolak kurs ini. Justru harusnya
mencari manfaat dari usahanya, jangan mencari manfaat dari risiko, ia menambahkan.
Masihkah Hedging Menjadi Penyelamat?
Hedging dimaksudkan untuk melindungi perusahaan dari fluktuasi harga, dalam hal ini kurs
rupiah terhadap mata uang asing. Hedging membantu mengurangi tekanan risiko yang
berhubungan dengan perubahan kurs dan dapat membantu perusahaan mencapai hasil seperti
yang direncanakan.
Tapi seberapa besar hedging dapat menolong keuangan perusahaan yang semakin tergerus
depresiasi rupiah ini? Kalangan pengusaha justru menilai hedging tak lagi efektif di kala
rupiah terus anjlok makin dalam. Hampir semua industri terpukul dengan kondisi ini. Industri
manufaktur mengaku yang paling terpukul dengan depresiasi rupiah ini.
Ketua Umum Asosiasi Industri Besi dan Baja Indonesia, Irvan K. Hakim menyebut,
penguatan kurs dolar AS saat ini sangat membebani biaya operasional perusahaan industri
baja. Komponen energi dan bahan baku mencapai 80% dari total biaya produksi di industri
baja. Akibatnya, marjin perusahaan akan tergerus signifikan.
Ditambah lagi kenaikan biaya lain membuat beban perseroan kian bertambah, keluhnya.
Memang idealnya kenaikan harga produksi dibebankan ke konsumen. Akan tetapi
kenyataannya tidak begitu. Karena konsumen juga mempunyai daya beli yang terbatas, ia
memaklumi.
Namun, anjuran dari otoritas moneter agar pihak industri baja melakukan hedging di tengah
kondisi depresiasi rupiah itu dirasa tak terlalu menolong. Pasalnya, nilai tukar rupiah
terhadap dolar AS meningkat signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Kami sudah lama
hedging untuk transaksi penjualan sebesar 50 persen. Tapi hedging ini kan ada biayanya dan
mengurangi tekanan risiko yang berhubungan dengan perubahan kurs dan dapat
membantu perusahaan mencapai hasil seperti yang direncanakan. Hedging penting untuk
memitigasi risiko yang sewaktu-waktu dapat muncul akibat fluktuasi mata uang ini.