Disusun oleh :
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN
UNIVERSITAS SANGGA BUANA YPKP BANDUNG
2017
i
KATA PENGATAR
Assalamualaikum wr.wb.
sedikit sekali yang kita ingat, segala puji hanya untuk Allah SWT atas segala
berkat, hikmah dan taufik serta hidayah-Nya kami bisa menyelesaikan makalah
pembaca sekalian karena telah bisa menerima makalah yang sudah kami paparkan
ini.
arah yang lebih baik khususnya kepada pembaca, meskipun isi dari makalah ini
Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membantu agar
makalah kami selanjutnya dapat lebih baik lagi. Akhir kata kami mengucapkan
terima kasih.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tidak ada satu pun produk investasi di dunia ini yang aman dan bebas
risiko. Semua produk mengandung risiko. Masalahnya, apakah risiko yang
dihadapi besar atau kecil. Untuk itu, setiap risiko yang terkandung di dalam
setiap produk investasi hendaknya tidak kita hindari, tetapi dapat kita
manage sedemikian rupa sehingga meminimalisir tingkat risikonya.
Ketika kita ingin berinvestasi di pasar modal, misalnya produk saham,
maka kita harus mengetahui dan memperhitungkan seberapa besar risiko
yang terkandung di dalam produk tersebut. Produk investasi seperti saham
memiliki risiko penurunan harga, yang pada akhirnya akan menurunkan
nilai investasi yang kita miliki. Maka dari itu, penting bagi kita untuk dapat
meminimalisir risikonya.
Saat ini bermunculan berbagai produk investasi yang bisa memberikan
hasil investasi yang kompetitif, tetapi masih tetap dengan risiko yang
terkontrol. Seharusnya, produk-produk investasi inilah yang dimanfaatkan
masyarakat sebagai sarana berinvestasi.
Ada dua aspek yang perlu dipertimbangkan oleh manajemen
perusahaan dalam pengambilan keputusan keuangan, yaitu tingkat
pengembalian (return) dan risiko (risk) keputusan keuangan tersebut.
Tingkat pengembalian adalah imbalan yang diharapkan diperoleh di masa
mendatang, sedangkan risiko diartikan sebagai ketidakpastian dari imbalan
yang diharapkan. Risiko adalah kemungkinan terjadinya penyimpangan dari
rata-rata dari tingkat pengembalian yang diharapkan yang dapat diukur dari
standar deviasi dengan menggunakan statistika.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Risiko
Hanafi (2006)
Risiko merupakan besarnya penyimpangan antara tingkat
pengembalian yang diharapkan (expected return ER) dengan tingkat
pengembalian aktual (actual return).
8) Inspection
9) Checklist
10) HAZOP (Hazard and Operability Studies)
Adapun cara cara pelaksanaan identifikasi risiko secara nyata
dalam sebuah proyek adalah :
1) Membuat daftar bisnis yang dapat menimbulkan kerugian.
2) Membuat daftar kerugian potensial. Dalam checklist ini dibuat
daftar kerugian dan peringkat kerugian yang terjadi.
3) Membuat klasifikasi kerugian.
a) Kerugian atas kekayaan (property).
i. Kekayaan langsung yang dihubungkan dengan kebutuhan
untuk mengganti kekayaan yang hilang atau rusak.
ii. Kekayaan yang tidak langsung, misalnya penurunan
permintaan, image perusahaan, dan sebagainya.
b) Kerugian atas hutang piutang, karena kerusakan kekayaan atau
cideranya pribadi orang lain.
c) Kerugian atas personil perusahaan. Misalnya akibat kematian,
ketidakmampuan, usia tua, pengangguran, sakit, dan sebagainya.
2.2 Investasi
Fitzgeral mengartikan
investasi adalah aktivitas yang berkaitan dengan usaha
penarikan sumber-sember (dana) yang dipakai untuk mengadakan
barang modal pada saat sekarang, dan dengan barang modal akan
dihasilkan aliran-aliran produk baru dimasa yang akan datang.
Kamaruddin Ahmad mengemukakan bahwa yang dimaksud
dengan investasi adalah menempatkan uang atau dana dengan
7
2) Jenis investasi
Pada dasarnya investasi dapat digolongkan ke dalam
beberapa jenis, yakni berdasarkan aset, pengaruh, ekonomi,
menurut sumbernya. Dalam kaitan ini, Salim dan Budi Sutrisno
menjelaskan sebagai berikut:
a) Investasi berdasarkan asetnya
Investasi ini merupakan penggolongan investasi dari aspek
modal atau kekayaanya. Investasi ini dibagi kepada dua jenis,
yaitu:
i. real assets yang merupakan investasi yang berwujud, seperti
gedung-gedung, kendaraan, dan sebagainya
ii. financial assets, yaitu yang berupa dokumen (surat-surat
berharga) yang diperdagangkan dipasar uang , seperti
deposito, commercial paper, surt berharga pasar uang
(SBPU), dan sebagainya. Financial assets juga
diperdagangkan di pasar modal, seperti saham, obligasi,
warrant, opsi, dan sebagainya.
b) Investasi berdasarkan pengaruh.
Investasi berdasarkan pengaruh dibagi nenjadi dua macam,
yaitu:
i. investasi autonomus (berdiri sendiri), yaitu investasi yang
tidak dipengaruhi tingkat pendapatan, bersifat spekulatif,
misalnya pembelian surat-surat berharga;
ii. investasi induced (memengaruhi-menyebabkan), yakni
investasi yang dipengaruhi oleh kenaikan permintaan akan
barang dan jasa serta tingkat pendapatan, misalnya
penghasilan transitori (penghasilan yang didapat selain dari
bekerja), yaitu bunga tabungan dan sebgainya.
c) Investasi berdasarkan sumber pembiayaan.
Investasi ini dibagi kepada dua macam:
11
( ( ))
( )
Dimana :
Rij : tingkat keuntungan yang terjadi pada kondisi j
E (Ri) : tingkat keuntungan yang diharapkan
n : banyaknya kondisi
19
BAB III
PEMBAHASAN
apa yang dipilih, tingkat risiko dan tingkat pengembalian, serta keputusan
dalam memperhitungkan laba rugi perusahan.
Salah satu cara yang paling banyak dilakukan oleh para investor adalah
dengan melakukan diversifikasi. Apa itu Diversifikasi? Diversifikasi
merupakan strategi dalam berinvestasi yang membagi modal investasi
ke beberapa jenis aset investasi yang ada. Jadi, dari modal investasi
yang Anda miliki, tidak semuanya ditaruh dalam aset investasi yang
sama. Cara ini cukup membantu dalam meminimalkan resiko
berinvestasi. Contohnya seperti ini, Anda berinvestasi di aset saham,
properti, dan obligasi. Nah, di sini Anda telah melakukan Diversifikasi.
Jika suatu saat investasi saham Anda jatuh, maka Anda akan terbantu
dengan aset lain yakni properti dan obligasi.
Lebih baik Anda memilih jenis investasi yang memang sudah legal dan
memiliki izin dari OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Sehingga dalam
24
Jika Anda memang tak mau direpotkan dengan masalah resiko yang
ada. Anda bisa memilih investasi tabungan. Karena Tabungan memiliki
resiko yang yang kecil. Tabungan juga bisa Anda cairkan kapan saja
jika Anda membutuhkan.
Meskipun ada jenis investasi yang cukup mudah dijalankan oleh orang
awam yang belum mengerti tentang investasi, Anda tetap harus mau
mempelajari tentang ilmu dasar investasi. Hal ini sangat penting agar
Anda mengetahui berbagai resiko investasi dan bagaimana nanti
mengatasinya. Ketika sudah memiliki ilmu dasarnya ini, Anda pun akan
semakin percaya diri dalam berinvestasi dan mengelola investasi ke
depannya. Karena investasi ini sifatnya jangka panjang sehingga
membutuhkan keputusan-keputusan yang sangat matang akan hasilnya
bisa dirasakan di masa yang akan datang.
(1) Risiko arus kas aktiva dapat dipertimbangkan atas dasar berdiri sendiri
(stand-alone basis) oleh setiap aktiva itu sendiri atau dalam konteks
portofolio di mana investasi digabungkan dengan aktiva lain dan
risikonya dikurangi melalui diversifikasi.
25
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan makalah diatas penulis dapat mengambil
kesimpulan diantaranya:
Risiko adalah tingkat ketidakpastian akan terjadinya sesuatu atau tidak
terwujudnya sesuatu tujuan, pada suatu kurun atau periode waktu tertentu
(time period). Dan Cara mengelola resiko, yaitu memperkecil resiko,
mengalihkan resiko, mengontrol resiko, pendanaan resiko.
Dalam manajemen investasi, tingkat keuntungan disebut dengan
return. Return dari suatu aset adalah tingkat pengembalian atau hasil yang
diperoleh akibat melakukan investasi. Return merupakan salah satu faktor
yang memotivasi investor untuk berinvestasi karena dapat menggambarkan
secara nyata perubahan harga.
Dalam menjalankan sebuah bisnis, perusahaan kecil lebih berisiko
dalam tingkat pengembalian dari pada perusahaan besar. Mengapa? Karena
pengalaman bisnis perusahaan kecil mengandung risiko operasi yang lebih
besar , mereka lebih sensitif terhadap kecenderungan bisnis yang menurun
dan beberapa beroperasi dalam pasar yang kecil yang dengan cepat muncul
dan kemudian dengan cepat lenyap. Selain itu perusahaan kecil
mengandalkan pembiayaan melalui utang dibandingkan perusahaan yang
besar. Perbedaan ini menciptakan variabilitas yang lebih pada jumlah laba
dan arus kas, yang diartikan sebagai risiko yang lebih besar.
Tingkat pengembalian yang diharapkan atas investasi
1) Risiko arus kas aktiva dapat dipertimbangkan atas dasar berdiri sendiri
(stand-alone basis) oleh setiap aktiva itu sendiri atau dalam konteks
portofolio di mana investasi digabungkan dengan aktiva lain dan
risikonya dikurangi melalui diversifikasi.
27
4.2 Saran
Bagi investor, selain mempertimbangkan return yang akan
diperolehnya ketika berinvestasi hendaknya juga mempertimbangkan resiko
investasi yang tentunya juga akan mempengaruhi return yang didapatkannya
dengan investasi yang dilakukan.
28
DAFTAR PUSTAKA