Anda di halaman 1dari 18

RISK AND RETURN

MAKALAH
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah Manajemen Keuangan Lanjutan I
Disusun Oleh :

Akuntansi Manajemen
Iis Nurmalasari (030118070) Jessica Tria Utomo (030218002)
Ajelia Amelda (030118077) Mitha Rahmawati (030218004)
Hani Hanipa (030118033) Yudi Wahyudi (030218077)
Nurhasanah (030118035)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI DAN MANAJEMEN


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI DR.KHEZ MUTAQIEN
PURWAKARTA
2020
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat
berupa kesehatan dan kesempatan sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Tentang
Risk and Return untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Keuangan Lanjutan I ini.
Makalah Tentang Risk and Return ini diharapkan dapat menambah pengetahuan
pembaca serta dapat bermanfaat bagi kita semua. Kiranya Makalah ini dapat dijadikan
pegangan terkait dengan materi bersangkutan. Dengan paparan materi, penyajian, dan
dengan bahasa yang sederhana diharapkan dapat membantu menguasai materi dengan
mudah.
Kami menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu,
kami mengharapkan saran dan masukan dari pembaca sekalian untuk penyempurnaan
makalah kami yang akan datang. Akhir kata, kami ucapkan terima kasih.

Purwakarta, 21 November 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………………………………….i


DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………………..ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan...............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................3
2.1 Pengertian Risk (Risiko) dan Return (Tingkat Pengembalian).........................................3
2.1.1 Risk (Risiko)..............................................................................................................3
2.1.2 Return (Tingkat Pengembalian).................................................................................4
2.2 Hubungan antara Risiko dengan Tingkat Pengembalian..................................................4
2.3 Return dan Risiko dalam investasi.............................................................................................
2.4 Estimasi dan Risiko Sekuiritas....................................................................................................
2.5 Jenis Risiko.................................................................................................................................
2.6 Tipe-Tipe dan Sumber Risiko...........................................................................................5
2.6.1 Tipe-Tipe Risiko terdiri dari:.....................................................................................5
2.6.2 Sumber Risiko...........................................................................................................6
2.7 Model yang Digunakan dalam Risiko dan Tingkat Pengembalian...................................6
2.8 Return dan risiko Saham Individual..................................................................................7
BAB III PENUTUP........................................................................................................................9
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................9
3.2 Saran..................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA

ii
iii
1.BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ada dua aspek yang perlu dipertimbangkan oleh manajemen perusahaan dalam
pengambilan keputusan keuangan, yaitu risiko (risk) dan tingkat pengembalian (return)
keputusan keuangan tersebut. Tingkat pengembalian adalah imbalan yang diharapkan
diperoleh di masa mendatang, sedungkan risiko diartikan sebagai ketidakpastian dari
imbalan yang diharapkan. Risiko adalah kemungkinan terjadinya penyimpangan dari
rata-rata dari tingkat pengembalian yang diharapkan yang dapat diukur dari standar
deviasi dengan menggunakan statistika
Suatu keputusan keuangan yang lebih berisiko tentu diharapkan memberikan
imbalan yang lebih besar, yang dalam keuangan dikenal dengan istilah "High Risk High
Return". Ada trade off antara risk dan return, sehingga dalam pemilihan berbagai
alternatif keputusan keuangan yang mempunyai risiko dan tingkat pengembalian yang
berbeda-beda. pengambilan keputusan keuangan perlu memperhtungkan risiko relatif
keputusannya. Untuk mengukur risiko relatif digunakan kocfisien variasi, yang
menggambarkan risiko per unit imbalan yang diharapkan yang ditunjukkan oleh besarnya
standar deviasi dibagi tingkat pengenbalian yang diharapkan.
Risiko bisnis berkaitan dengan ketidakpastian tingkat pengembalian atas aktiva
suatu perusahaan di masa mendatang, yang mengacu pada variabilitas keuntungan yang
diharapkan sebelum bunga dan pajak (EBIT). Risiko bisnis merupakan akibat langsung
dari keputusan investasi perusahaan, yang tercermin dalam struktur aktivanya. Yang
dimaksud dengan risiko bisnis dalam hal ini adalah tingkat risiko aktiva perusahaan jika
perusahaan tidak menggunakan hutang,

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana pengertian risk (risiko) dan return (tingkat pengembalian)?
2. Bagaimana hubungan antara risiko dengan tingkat pengembalian?
3. Apa saja tipe – tipe dan sumber risiko?
4. Bagaimana model yang digunakan dalam risiko dan tingkat pengembalian?
5. Bagaimana contoh dari risiko dan tingkat pengembalian?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Menjelaskan pengertian risk (risiko) dan return (tingkat pengembalian)
2. Menjelaskan hubungan antara risiko dengan tingakt pengembalian
3. Menjelaskan tipe –tipe dan sumber risiko

1
4. Menjelaskan model yang digunakan dalam risiko dan tingkat pengembalian
5. Menjelaskan contoh dari risk (risiko) and return (tingkat pengembalian) dalam suatu
investasi

2
2.BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Risk (Risiko) dan Return (Tingkat Pengembalian)

2.1.1 Risk (Risiko)


Secara umum, risiko adalah tingkat ketidakpastian akan terjadinya sesuatu atau
tidak terwujudnya sesuatu tujuan, pada suatu kurun atau periode waktu tertentu (time
period). Risiko bisa juga diartikan sebagai kemungkinan return aktual yang berbeda
dengan return yang diharapkan. Investor yang mempunyai sikap enggan terhadap risiko
disebut dengan risk averse investor. Investor ini tidak mau mengambil risiko suatu
investasi jika investasi tersebut tidak memberikan harapan return yang layak sebagai
kompensasi terhadap risiko yang ditanggung investor tersebut. Sikap investor terhadap
risiko akan tergantung pada preferensi investor terhadap risiko. Investor yang lebih berani
akan memilih risiko investasi yang lebih tinggi, yang diikuti dengan harapan tingkat
return yang tinggi pula. Demikian pula sebaliknya, investor yang tidak mau menanggung
risiko yang tinggi tentunya tidak akan bisa mengharapkan tingkat return yang tinggi pula.
Dalam bidang finansial, risiko sering dihubungkan dengan volatilitas atau
penyimpangan deviasi dari hasil investasi yang akan diterima dengan keuntungan yang
diharapkan. Volatilitas merupakan besarnya harga fluktuasi dari sebuah aset. Semakin
besar volatilitas aset, maka semakin besar kemungkinan mengalami keuntungan atau
kerugian. Van Horne dan Wachowics, Jr (1992) mendefinisikan risiko sebagai
variabilitas (keragaman return terhadap return yang diharapkan. Suad Husnan (2005:161)
menyebutkan bahwa risiko dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Risiko Sistematis
Risiko sistematis merupakan risiko yang mempengaruhi semua perusahaan.
Risiko ini terjadi karena kejadian-kejadian diluar kegiatan perusahaan seperti inflasi,
resesi, dan lain sebagainya.
b. Risiko Tidak Sistematis
Risiko tidak sistematis atau risiko khusus merupakan risiko yang mempengaruhi
satu kelompok kecil) perusahaan, karena risiko ini merupakan risiko yang penyebabnya
ada di dalam perusahaan itu sendiri atau di dalam suatu kelompok industri tertentu.
Risiko ini disebut juga sebagai risiko unit, risiko residual risiko khusus perusahaan. Yang
termasuk dalam risiko ini misalnya adanya kerusakan peralatan, pemogokan kerja,
tuntutan hukum maupun bencana alam.
Kemudian, untuk menghitung risiko kita menggunakan standar deviasi dengan
langkah-langkah sevagai berikut:
1. Hitung tingkat pengembalian yang diharapkan
2. Kurangkan tingkat pengembalian dari masing-masing probabilitas dengan tingkat
pengembalian yang diharapkan, sehingga diperoleh selisihnya(deviasi)

3
3. Selisih yang telah diperoleh kemudian dikuadratkan kemudian dijumlahkan,
sehingga kita peroleh varians
4. Varians diakar kuadrat sehingga diperoleh standar deviasi
Menggunakan Data Historis Untuk Menghitung Risiko Perhitungan return berdasar
data historis dengan merata-ratakan data yang ada.

2.1.2 Return (Tingkat Pengembalian)


Dalam manajemen investasi. tingkat keuntungan disebut dengan return. Return
dari suatu aset adalah tingkat pengembalian atau hasil yang diperoleh akibat melakukan
investasi. Return merupakan salah satu faktor yang memotivasi investor untuk
berinvestasi karena dapat menggambarkan secara nyata perubahan harga. Return yang
diharapkan investor dari investasi yang dilakukannya merupakan kompensasi atas biaya
kesempatan (opportunity cost) dengan risiko penurunan daya beli akibat adanya inflasi.
Dalam konteks manajemen investasi, perlu dibedakan antara return yang diharapkan
(expected return) dengan returnyang terjadi (realized return).
Return yang diharapkan merupakan tingkat return yang diantisipasi investor di
masa datang. Sedangkan return yang terjadi merupakan tingkat return yang telah
diperoleh di masa lalu. Antara tingkat return yang diharapkan dan return yang terjadi atau
return aktual merupakan risiko yang harus dipertimbangkan dalam proses investasi.
Tingkat pengembalian (return) biasanya di bedakan menjadi dua yaitu: Return
realisasi (realized return) dan return ekspektasi (expected return). Return ekspektasi
adalah return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor di masa yang akan datang.
Return realisasi merupakan return yang telah terjadi, dihitung berdasarkan data historis.
.Hasil pengembalian adalah pendapatan yang diterima dari investasi ditambah
perubahan harga pasar biasanya dinyatakan sebagai prosentase dan harga pasar investasi
mula-mula.
Return investasi terdiri dari dua komponen utama, yaitu:
1.Yield, komponen return yang mencerminkan aliran kas atau pendapatan yang
diperoleh secara periodik dari suatu investasi.
2.Capital gain (loss), komponen return yang merupakan kenaikan (penurunan)
harga suatu surat berharga (bisa saham maupun surat hutang jangka panjang), yang bisa
memberikan keuntungan (kerugian) bagi investor.
Return total investasi dapat dihitung sebagai berikut:
Return total = yield + capital gain (loss)

2.2 Hubungan antara Risiko dengan Tingkat Pengembalian


Di dalam pasar uang di mana saham dan obligasi di jual, para pemakai uang,
seperti perusahaan yang melakukan investasi harus bersaing satu sama lain dalam
mencari modal. Untuk memperoleh pembiayaan atas proyek yang akan bermanfaat bagi
pemegang saham perusahaan, perusahaan harus menawarkan kepada investor, tingkat

4
pengembalian yang mampu bersaing dengan alternatif investasi lain yang tersedia bagi
investor tersebut. Tingkat pengembalian dari alternatif investasi terbaik berikutnya ini
dikenal sebagai biaya kesempatan dana (opportunity cost of find).
Dalam menjalankan sebuah bisnis, perusahaan kecil lebih berisiko dalam tingkat
pengembalian dari pada perusahaan besur. Mengapa? Karena pengalaman bisnis
perusahaan kecil mengandung risiko operasi yang lebih besar, mereka lebih sensitif
terhadap kecenderungan bisnis yang menurun dan beberapa beroperasi dalam pasar yang
kecil yang dengan cepat muncul dan kemudian dengan cepat lenyap. Selain itu
perusahaan kecil mengandalkan pembiayaan melalui utang dibandingkan perusahaan
yang besar. Perbedaan ini menciptakan variabilitas yang lebih pada jumlah laba dan arus
kas, yang diartikan sebagai risiko yang lebih besar.
Dengan memikirkan forgoing (kehilangan peluang yang lebih baik), kita harus
mengharapkan adanya tingkat pengembalian yang berbeda untuk pemilik dari berbagai
surat surat berharga tersebut. Jika pasar menghargai investor atas risiko yang
ditanggungnya, maka tingkat pengembalian harus meningkat mengikuti peningkatan
risiko.

2.3 RETURN DAN RISIKO DALAM INVESTASI


Return (Imbal Hasil) Investasi
1. Actual Return/Return Realisasi (Realized Return); Return yang telah terjadi (return aktual)
yang dihitung berdasarkan data historis (ex post data). Return historis ini berguna sebagai dasar
penentuan return ekspektasi (expected return) dan risiko di masa datang (conditioning expected
return)
2. Return Yang Diharapkan (Expected Return); Return yang diharapkan akan diperoleh oleh
investor di masa mendatang. Berbeda dengan return realisasi yang bersifat sudah terjadi (ex post
data), return yang Return Yang Dipersyaratkan (Required Return)
3. Return yang diperoleh secara historis yang merupakan tingkat return minimal yang
dikehendaki oleh investor atas preferensi subyektif investor terhadap risiko

2.4 ESTIMASI RETURN DAN RISIKO SEKURITAS


Menghitung ReturnyangDiharapkan
Untuk mengestimasi return sekuritas sebagai aset tunggal (stand-alone risk), investor harus
memperhitungkan setiap kemungkinan terwujudnya tingkat return tertentu, atau yang lebih
dikenal dengan probabilitas kejadian. Secara matematis, return yang diharapkan dapat ditulis
sebagai berikut:
1. Total Return
Merupakan return keseluruhan dari suatu investasi dalam suatu periode tertentu.
Terdiri dari capital gain/loss (untung/rugi modal) adalah keuntungan/kerugian yang diperoleh
dari selisih harga jual dari harga beli sekuritas

5
Yield (imbal hasil) yaitu pendapatan/aliran kas yg diterima investor secara periodik, misalnya
dividen atau bunga.
Total return = capital gain (loss) + yield
Pt – Pt-1 + Dt
Total return = R i,t Pt-1

Keterangan : Ri,t : return realisasi I pada periode peristiwa ke – t


P : harga sekuritas I pada periode peristiwa ke – t.
Pi,t-1: harga sekuritas I pada periode peristiwa ke – 1 .
Di,t : deviden pada akhir periode.

Contoh soal Total Return


1. Dividen setahun yang dibayarkan adalah sebesar Rp120. Harga saham bulan kemarin adalah
sebesar Rp1.010, dan bulan ini adalah sebesar Rp1.100. Return total bulan ini sebesar:
Pt – Pt-1 + Dt
Total Return = Pt-1

Rp.1.100 – Rp.1.010 + Rp120


Total Return = 12
Rp1.010
= 9,9%

2. Relatif Return
Relatif return terkadang diperlukan untuk mengukur return dengan sedikit perbedaan dasar
dibanding total return.
Relatif return menyelesaikan masalah ketika total return bernilai negatif karena relatif return
selalu positif. Meskipun relatif return lebih kecil dari 1, tetapi tetap akan lebih besar dari 0.
Relatif Return (RR) diperoleh dengan rumus:
CFt - Pe
Relatif Return = Pb = 1 + TR

3. Kumulatif Return/Indeks Kemakmuran Kumulatif


Indeks kemakmuran kumulatif ini menunjukkan kemakmuran akhir yang diperoleh dalam suatu
periode tertentu.
Berbeda dengan total return yang mengukur total kemakmuran yang diperoleh pada suatu waktu
saja, kumulatif return mengukur kemakmuran yang diperoleh sejak awal periode sampai dengan
akhir dipertahankannya investasi.
CWIn = WIo (1 + TR1) = (1 + TR2) .... (1 + TRn)

Keterangan :
6
CWIn = cumulative wealth index pada akhir periode n / indeks kemakmuran kumulatif, mulai
dari periode I sampai ke n
WIo = index value awal , yaitu 1 / kekayaan awal
TRn = periodik total return dalam bentuk desimal / return periode ke-t, mulai dari awal periode (t
= 1) sampai ke akhir periode (t = n)

Beberapa sumber risiko yang mempengaruhi risiko investasi:


1. Risiko suku bunga 5. Risiko finansial
2. Risiko pasar 6. Risiko likuiditas
3. Risiko inflasi 7. Risiko nilai tukar mata uang
4. Risiko bisnis 8. Risiko negara (country risk)

2.5 JENIS RESIKO

1. Risiko Non Sistematik (Unsystematic Risk)


Risiko tidak sistematis atau risiko spesifik (risiko perusahaan), adalah risiko yang tidak
terkait dengan perubahan pasar secara keseluruhan. Risiko perusahaan lebih terkait pada
perubahan kondisi mikro perusahaan penerbit sekuritas. Risiko perusahaan bisa diminimalkan
dengan melakukan diversifikasi aset dalam suatu portofolio.
Diversifiable Risk
- Risiko Bisnis (Business Risk)
- Risiko Finansial (Financial Risk )
- Risiko Likuiditas (Liquidity Risk)
- Risiko Cidera Janji (Default Risk)
- Risiko Negara (Country Risk)

2. Risiko Sistematik (Systematic Risk)


Risiko sistematis atau risiko pasar, yaitu risiko yang berkaitan dengan perubahan yang
terjadi di pasar secara keseluruhan. Beberapa penulis menyebut sebagai risiko umum (general
risk), sebagai risiko yang tidak dapat didiversifikasi.
Risiko yang tidak dapat dihilangkan dengan melakukan diversifikasi; berkaitan dengan faktor
makro ekonomi yg mempengaruhi pasar (misal: tingkat bunga, kurs, kebijakan pemerintah)
disebut jg sbg nondiversifiable risk, market risk, atau generalrisk.
 NonDiversifiableRisk
- RisikoTingkat Suku Bunga(Interest Rate Risk)
- Risiko NilaiTukarMata Uang (ExchangeRisk)
- Risiko Pasar (MarketRisk)
- Risiko Inflasi (Inflation Risk)

7
2.6 Tipe-Tipe dan Sumber Risiko

2.3.1 Tipe-Tipe Risiko terdiri dari:


a. Pure Risk (Risiko Murni): suatu ketidakpastian terjadi, maka kejadian tersebut pasti
menimbulkan kerugian. Risiko murni dapat dikelompokkan menjadi 3 tipe risiko, yaitu:
1) Risiko aset fisik : risiko yang berakibat timbulnya kerugian pada aset lisik suatu
perusahaan/organisasi. Contoh: kebakaran, banjir, gempa, tsunami, gunung
meletus, dll.
2) Risiko Karyawan: risiko yang disebabkan karena apa yang dialami olch karyawan
yang bekerja di suatu perusahaan atau organisasi. Contoh: kecelakaan kerja yang
menyebabkan terganggunya aktivitas perusahaan
3) Risiko Legal: risiko dalam bidang kontrak yang mengecewakan atau kontrak tidak
berjalan sesuai dengan rencana. Contoh: perselisihan dengan perusahaan lain
sehingga adanya persoalan seperti penggantian kerugian.
b. Speculative Risk (Risiko Spekulatif): suatu ketidakpastian akan terjadinya untung atau
rugi.Risiko ini dapat dikelompokkan menjadi 4 tipe yaitu:
1) Risiko Pasar: risiko yang terjadi dari pergerakan harga pasar. Contoh: harga
saham mengalami penurunan sehingga menimbulkan kerugian.
2) Risiko kredit: risiko yang terjadi karena counter party gagal memenuhi
kewajibannya kepada perusahaan. Contoh: timbulnya kredit macet, persentase
piutang meningkat
3) Risiko likuiditas: risiko karena ketidakmampuan memenuhi kebutuhan kas.
Contoh: kepemilikan kas menurun, sehingga tidak mampu membayar hutang
secara tepat, menyebabkan perusahaan harus menjual aset yang dimilikinya.
4) Risiko operasional: risiko yang disebabkan pada kegiatan operasional yang tidak
berjalan lancar. Contoh: terjadi kerusakan pada komputer karena berbagai hal
termasuk terkena virus
c. Static Risk (Risiko Statis) : mungkin sifatnya murni atau spekulatif asalnya dari
masyarakat yang tidak berubah yang berada dalam keseimbangan stabil. Contoh:
ketidakpastian terjadinya sambaran petir.
d. Dynamic Risk (Risiko Dinamis) mungkin sifatnya murni atau spekulatif timbul dari
perubahan yang terjadi dalam masyarakat. Contoh: urbanisasi, perkembangan teknologi.
e. Subjective Risk (Risiko Subyektif): berkaitan dengan kondisi mental seseorang yang
mengalami keragu-raguan dan kecemasan akan terjadinya kejadian tertentu.
f. Objective Risk (Risiko Obyektif): probabilitas penyimpangan aktual dari yang
diharapkan sesuai dengan pengalaman.

2.3.2 Sumber Risiko


Menurut Eduardus Tandelilin, sumber-sumber risiko terdiri dari :

8
a. Risiko suku bunga : Naik turunnya suku bunga perbankan akan mempengaruhi
keputusan publik dalam menetapkan keputusannya. Jika suku bunga naik maka
publik akan menyimpan dananya di bank seperti dalam bentuk deposito, namun jika
turun maka publik akan menggunakan dananya untuk membeli saham.
b. Risiko pasar : kondisi risiko pasar dapat dilihat pada saat fluktuasi pasar, krisis
moneter, dan resesi ekonomi
c. Risiko inflasi : saat inflasi daya beli masyarakat turun, sedangkan saat normal daya
beli masyarakat naik
d. Risiko bisnis
e. Risiko finansial
f. Risiko likuiditas
g. Risiko nilai tukar mata uang
h. Risiko Negara : berkaitan dengan keadaan politik

2.4 Model yang Digunakan dalam Risiko dan Tingkat Pengembalian


1. CAPM (Capital Asset Pricing Model) Menurut William F. Sharpe. CAPM atau model
penentuan harga aset modal adalah model penetapan harga aktiva equilibrium yang
menyatakan bahwa expected return atas sekuritas tertentu adalah fungsi linier positif dari
sensitifitas sekuritas terhadap perubahan return portofolio.
CAPM menjelaskan hubungan antara return dengan beta (β). Beta menunjukkan
hubungan (gerakan) antara saham dan pasarnya (saham secara keseluruhan). Besarnya
risiko perusahaan ditentukan oleh beta.
β>I menunjukkan harga saham perusahaan lebih mudah berubah dibandingkan
indeks pasar. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi saham menjadi lebih berisiko, artinya
jika saat terjadi perubahan pasar 1% maka pada saham X akan mengalami perubahan
lebih besar dari 1%.
β¿ 1 menunjukkan tidak terjadinya kondisi yang mudah berubah berdasarkan
kondisi pasar.
β = 1 menunjukkan bahwa kondisinya sama dengan indeks pasar,
Rumus CAPM. yaitu
Ri=Rf +βi (Rm-Rf), atau
Ri= Rf +(Rm-Rf)βi. atau
Ri=(1-βi, Rf + βi .Rm
Keterangan:
Ri = Return saham i
Rf = Return investasi bebas risiko (Risk Free)
β = beta saham i indikator risiko sistematis)
Rm = Return pasar (return market)
2. APT (Arbitrage Pricing Theory)

9
APT merupakan teori yang dikembangkan oleh Stephen A Ross pada tahun 1976 dimana
beliau menyatakan bahwa harga suatu aktiva bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Rumus APT, yaitu
Ri - αi + βi. Rm + ei
Keterangan:
Ri = Return saham i
αi = Alpha saham i
βi = beta saham i
Rm = Return pasar
ei = random error

2.8 Return dan Risiko saham individual


PenghitunganReturnEkspetasiutksahamindividual Return ekspetasi dapat dihitung dengan cara:
1) Berdasar nilai ekspetasi masa depan : Menghitung returnyangdiharapkan
2) Berdasar nilai-nilai return historis.
3) Berdasar model return ekspetasi yg ada : CAPM danAPT
BerdasarNilai Ekspetasi Masa Depan
 Return ekspetasi dihitung dari rata-rata tertimbang berbagai tingkat return dengan
probabilitas keterjadian di masa depan sebagai faktor penimbangnya.
 Untuk mengestimasi return sekuritas sebagai aset tunggal (stand-alone risk), investor
harus memperhitungkan setiap kemungkinan terwujudnya tingkat return tertentu, atau
yang lebih dikenal dengan probabilitas kejadian
n
E (R) = ∑ ❑ R i pr i
i=0

di mana:
E(R) = Return yang diharapkan dari suatu sekuritas
Ri = Return ke-i yang mungkin terjadi
pri = probabilitas kejadian return ke-i
n = banyaknya return yang mungkin terjadi

Contoh 1:
Sekuritas PT ABC memiliki skenario kondisi ekonomi seperti dalam tabel di bawah ini:

KondisiEkonomi Prob Return


Baik 30% 20%
Normal 40% 15%
Buruk 30% 10%

Penghitungan return yang diharapkan dari sekuritas ABC


E(R) = [(0,30) (0,20)] + [(0,40) (0,15)] + [(0,30) (0,10)] = 0,15

10
Jadi: 1. Return yang diharapkan dari sekuritas PTABC adalah 0,15 atau 15%.
2. 15% = nilai atau rata-rata hitung (mean) yang diharapkan dari distribusi probabilitas bagi
tingkat pengembalian saham PT ABC

2. Berdasar Nilai Historis


Estimasi return yang diharapkan dilakukan dengan perhitungan Dua metode yang dapat dipakai
adalah:
1) Rata-rata aritmatik (arithmetic mean), Arithmetic mean lebih baik dipakai untuk menghitung
nilai ratarata aliran return yang tidak bersifat kumulatif
2) Rata-rata geometrik (geometric mean); Geometric mean sebaiknya dipakai untuk menghitung
tingkat perubahan aliran return pada periode yang bersifat serial dan kumulatif (misalnya 5 atau
10 tahun berturut turut).
Kedua metode tersebut dapat digunakan untuk menghitung suatu rangkaian aliran return dalam
suatu periode tertentu, misalnya return suatu aset selama 5 atau 10 tahun.

Contoh 2:
Aset PT. ABC selama 5 tahun memberikan return berturut-turut sebagai berikut:

Tahun Return Return(%) Relatif (1 + return)

1995 15,25 1,1525


1996 15,25 1,1525
1997 -17,50 0,8250
1998 -10,75 0,8925
1999 15,40 1,1540

Hitunglah estimasi return yang diharapkan


a. Metode rata-rata aritmatik ((arithmetic mean method)
b. Metode geometrik

a. Estimasi return yang diharapkan Metode rata-rata aretmatika (arithmetic mean method)
Tahun Return Return(%) Relatif (1 + return)

1995 15,25 1,1525


1996 15,25 1,1525
1997 -17,50 0,8250
1998 -10,75 0,8925
1999 15,40 1,1540

Return berdasar arithmetic mean method :


Σ=[(15,25)+(20,35)+(-17,50)+(-10,75)+(15,40)]
5
Σ = 22.75 = 4,55%

11
5

b. Penghitungan estimasi return yang diharapkan : Metode Geometrik


Tahun Return Return(%) Relatif (1 + return)

1995 15,25 1,1525


1996 15,25 1,1525
1997 -17,50 0,8250
1998 -10,75 0,8925
1999 15,40 1,1540

Return berdasar metode geometric mean:


= [(1+0,1525)(1+0,2035)(1–0,1750)(1-0,1075)(1+ 0,1540)]1/5 –1
= [(1,1525) (1,2035) (0,8250) (0,8925) (1,1540)]1/5 – 1
= (1,1786)1/5 – 1
= 1,0334– 1 = 0,334
= 3,34%

12
BAB III
PENUTUP

2.5 Kesimpulan
Secara umum, risiko adalah tingkat ketidakpastian akan terjadinya sesuatu atau
tidak terwujudnya sesuatu tujuan, pada suatu kurun atau periode waktu tertentu (time
period). Risiko bisu juga diartikan sebagai kemungkinan return aktual yang berbeda
dengan return yang diharapkan. Sedangkan dalam manajemen investasi, tingkat
keuntungan disebut dengan return. Return dari suatu aset adalah tingkat pengembalian
atau hasil yang diperoleh akibat melakukan investasi.
Di dalam pasar uang di mana saham dan obligasi di jual, para pemakai uang,
seperti perusahaan yang melakukan investasi harus bersaing satu sama lain dalam
mencari modal. Untuk memperolch pembiayaan atas proyek yang akan bermanfaat bagi
pemegang saham perusahaan, perusahaan harus menawarkan kepada investor, tingkat
pengembalian yang mampu bersaing dengan alternatif investasi lain yang tersedia bagi
investor tersebut.
Adapun tipe-tipe risiko terdiri dari pure risk (risiko murni) dapat dikelompokkan
menjadi 3 tipe risiko, yaitu risiko aset fisik risiko karyawan, risiko legal speculative risk
(risiko spekulatif) dapat dikelompokkan menjadi 4 tipe yaitu risiko pasar, risiko kredit,
risiko likuiditas, risiko operasional static risk (risiko statis), dynamic risk (risiko
dinamis). subjective risk (risiko subyektif), objective risk (risiko obyektif).
Adapun sumber risiko menurut eduardus tandelilin, sumber-sumber risiko terdiri
dari risiko suku bunga, risiko pasar, risiko inflasi, risiko bisnis, risiko financial, risiko
likuiditas. risiko nilai tukar mata uang dan risiko negara.

2.6 Saran
Untuk kemajuan perusahaan, sebaiknya sebuah perusahaan memperhatikan dua
aspek yang perlu dipertimbangkan oleh manajemen perusahaan dalam pengambilan
keputusan keuangan, yaitu risiko (risk) dan tingkat pengembalian (return) keputusan
keuangan tersebut,

13
3.DAFTAR PUSTAKA

Arman. La Tenri Tappu Andi. 2012. Risk and Return. Watampone: Sekolah Tinggi Agama Islam
Negeri (STAIN) Watampone.
Brealy, Myers & Marcus. 2007. Dasar – Dasar Manajemen Keuangan Perusahaan Edisi Kelima.
Jakarta: Erlangga.
Kushina, MaoLeen. 2013. Manajemen Keuangan Risk and Return. Medan.
Risiko dan Return (Pengembalian). https://penilaianbisnisku.wordpress.com/risiko-return-
pengembalian/ (Diakses tanggal 21 November 2020 pukul 12.05 WIB)

Anda mungkin juga menyukai