Anda di halaman 1dari 36

Manajemen Keuangan Lanjutan

Financial Statement Analysis


(Analisis Laporan Keuangan)

Aulia Rahmatania Aulia Abdul Hafiz


Lulu Nur Aulia Ega Randu Setiawan
Qori Fauziah Nurazizah Intan Novita Fadila
Winda Sopiah Nanda Galih Pradita
Laporan Keuangan
Menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK)
2015, laporan keuangan adalah bagian dari
proses pelaporan keuangan. Laporan
keuangan adalah suatu laporan yang
menggambarkan hasil dari proses akuntansi
yang digunakan sebagai alat komunikasi
antar data keuangan atau aktivitas perusahaan
dengan pihak-pihak yang berkepentingan
dengan data-data atau aktivitas tersebut.
Tujuan Laporan Keuangan

Menurut Munawir (2010:2) Laporan


keuangan dibuat oleh manajemen untuk
mempertanggungjawabkan tugas-tugas
yang telah dibebankan kepadanya oleh
para pemilik perusahaan dan juga
digunakan untuk memenuhi tujuan lain
yaitu sebagai laporan kepada pihak
diluar perusahaan.
Pihak yang Membutuhkan
Laporan Keuangan

1 Investor 5 Pelanggan

2 Karyawan 6 Pemerintah

3 Pemberi
pinjaman 7 Masyarakat

4 Pemasok dan kreditur usaha


lainnya
Jenis-Jenis Laporan Keuangan

1 Neraca 4 Laporan perubahan modal

2 Laporan laba rugi 5 Catatan atas laporan keuangan

3 Laporan arus kas


Analisis Laporan Keuangan

Menurut Harahap (2009:190), Analisis laporan keuangan


berarti menguraikan akun-akun laporan keuangan
menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat
hubungannya yang bersifat signifikan atau yang
mempunyai makna antara yang satu dengan yang lain
baik antara data kuantitatif maupun data nonkuantitatif
dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih
dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan
keputusan yang tepat.
Tujuan Analisis Laporan Keuangan

1. Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam satu periode


tertentu
2. Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan apa saja yang menjadi
kekurangan perusahaan
3. Untuk mengetahui kekuatan-kekuatan yang dimiliki
4. Untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja yang perlu
dilakukan
5. Untuk melakukan penilaian kinerja manajemen ke depan
6. Dapat juga digunakan sebagai pembanding dengan perusahaan
sejenis
Pengguna Analisis Laporan Keuangan

Pihak Internal
• Manajemen
• Karyawan

Pihak Eksternal
• Pemegang Saham
• Kreditur atau Pemberi Pinjaman
• Supplier
• pemerintah
• Konsumen
Teknik Analisis Laporan Keuangan

Analisa Perbandingan Laporan Keuangan

Analisa Trend (Tendensi Posisi)

Analisa Persentase Per Komponen (Common Size)

Analisa Sumber dan Penggunaan Modal Kerja

Analisa Sumber dan Penggunaan Kas

Analisa Rasio Keuangan

Analisa Perubahan Laba Kotor

Analisa Break Even


Rasio Keuangan

Menurut Harahap (2013:297) rasio


keuangan merupakan “angka dari hasil
perbandingan dari satu akun laporan
keuangan dengan akun lainnya yang
mempunyai hubungan yang relevan
dan signifikan".
Jenis-jenis Rasio Keuangan
1. Rasio Likuiditas 2. Rasio Solvabilitas (Leverage)
 1) Current ratio (Rasio Lancar)  1) Total Debt to Equity Ratio

2) Quick Ratio (Rasio Cepat) 2) Total Debt to Total Assets Ratio

3) Cash Ratio 3) Long Term Debt to Equity Ratio

4) Working Capital to Total Asset Ratio 4) Tangible Assets Debt Coverage

5) Times Interest Earned Ratio


3. Rasio Aktivitas

 1) Total Asset Turn Over (Perputaran Aktiva)

2) Receivable Turn Over (Rasio Perputaran Piutang)

3) Average Collection Period Ratio (Rata-rata Umur Piutang)

4) Inventory Turn Over (Perputaran Persediaan)

5) Working Capital Turn Over (Rasio Perputaran Modal Kerja)

6) Average Days Inventory


4. Rasio Profitabilitas
 1) Gross Profit Margin (Marjin Laba Kotor)

2) Net Profit Margin (Marjin Laba Bersih)

3) Return on Asset Ratio (Rasio Pengembalian Aset)

4) Return on Net Worth

5) Operating Income Ratio / Operating Profit Margin

6) Operating Ratio

7) Return on Investment (Rasio Pengembalian Investasi)


Contoh Kasus
Berdasarkan data laporan keuangan PT GLATIK, kita
dapat menghitung berbagai rasio keuangan.
 

Rasio Likuiditas
1. Current Ratio (Rasio Lancar)

2. Quick Ratio (Rasio Cepat)

3. Cash Ratio

4. Working Capital to Total Assets Ratio


 
Rasio Solvabilitas (Leverage)
1. Total Debt to Equity Ratio

2. Total Debt to Total Assets Ratio

3. Long Term Debt to Equity Ratio


L
4. Tangible Assets Debt Coverage

5. Times Interest Earned Ratio


 Rasio Aktivitas
1. Total Asset Turn Over (Perputaran Aktiva)

2. Receivables Turnover (Perputaran Piutang)

3. Average Collection Period Ratio (Rata-Rata Umur Piutang)

4. Inventory Turnover (Perputaran Persediaan)

5. Working Capital Turnover (Rasio Perputaran Modal Kerja)

6. Average Days Inventory


 Rasio Profitabilitas
1. Gross Profit Margin (Marjin Laba Kotor)

2. Net Profit Margin (Marjin Laba Bersih)

 3. Return On Asset Ratio (Rasio Pengembalian Aset)

4. Return on Net Worth

5. Operating Income Ratio/Operating Profit Margin

6. Operating Ratio

7. Return on Investment (Rasio Pengembalian Investasi)


Penilaian Kinerja Keuangan

Penilaian kinerja keuangan suatu perusahaan


merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan
oleh manajemen agar dapat memenuhi
kewajibannya terhadap para penyandang dana
dan juga untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan perusahaan.
Economic Value Added (EVA)
Menurut (Andarwati & Hermuningsih, 2017, hal. 52)
“Economic Value Added adalah suatu alat ukur kinerja
keuangan yang mampu memberikan gambaran mengenai
nilai yang berhasil diciptakan oleh perusahaan”.

EVA= NOPAT – (WACC x TA)

Keterangan:
NOPAT = Laba bersih operasi setelah pajak
WACC = Biaya modal rata-rata tertimbang
TA = Total modal
Contoh Kasus

PT Pegadaian Cabang Panakukang Tahun 2013

1. Perhitungan Net Operating Profit After Tax


(NOPAT)
NOPAT = Laba sebelum bunga dan pajak – Pajak
= 2.577.445.346 - 672.662.780
= 1.904.782.566
2. Perhitungan Invested Capital
Invested Capital = Total Hutang dan Ekuitas –
Hutang Jangka Pendek (tanpa bunga)
= 26.219.352.957 - 17.698.388.247
= 8.520.964.710
3. Weighted Average Cost of Capital (WACC)

   
𝑚𝑜𝑑𝑎𝑙𝑠𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖 4.076.363.091
𝑝𝑟𝑒𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒𝑒𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠 (𝑊𝑒) = 𝑥100= 𝑥100=16%
= 26% (0,26)
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔𝑑𝑎𝑛𝑒𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠 26.219.352.957
 𝑝𝑟𝑒𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔=84,5 %

 
=(0,46x 0,16)+( 0,0037 x 0,84)
= 0,076 atau 7,6%
EVA = NOPAT – (WACC x Invested Capital)

EVA = Rp1.904.782.566 – (7,6% x 8.520.964.710)


= Rp 1.904.782.566– 647.593.318
= Rp 1.257.189.248
• EVA dapat menyelaraskan tujuan manajemen dan

Keunggulan kepentingan pemegang saham


• EVA memberikan pedoman bagi manajemen untuk

EVA
meningkatkan laba operasi tanpa tambahan dana/modal
• EVA merupakan sistem manajemen keuangan yang dapat
memecahkan semua masalah bisnis

Kelemahan • Sulitnya menentukan biaya modal yang benar-benar akurat,


khususnya biaya modal sendiri.
EVA • Analisis EVA hanya mengukur faktor kuantitatif saja
Market Value Added (MVA)
Brigham & Houston (2010) juga
menjelaskan bahwa MVA adalah
“perbedaan antara nilai pasar ekuitas suatu
perusahaan dengan nilai buku seperti yang
disajikan dalam neraca, nilai pasar dihitung
dengan mengalikan harga saham dengan
jumlah saham yang beredar”.

𝑀𝑉𝐴=Market value of equity − equity capital supplied by shareholders


 

𝑀𝑉𝐸=shares outstanding× stock price


 
Contoh Kasus
Keunggulan MVA Kelemahan MVA
• MVA dapat mencerminkan seberapa • MVA hanya digunakan untuk mengevaluasi
sukses suatu perusahaan telah pejabat-pejabat tinggi perusahaan. MVA tidak
menginvestasikan kapital dimasa lalu dan memperhitungkan divisi-divisi yang ada dalam
seberapa sukses investasi baru dimasa perusahaan.
yang akan datang. • MVA konvensional gagal memperhitungkan
• Dengan perhitungan MVA, dapat pengembalian kas pada masa lalu kepada
diketahui seberapa jauh perusahaan pemegang saham
telah menggunakan modalnya secara • MVA merupakan pengukuran kekayaan atau
optimal sejak awal berdirinya saham perusahaan pada tanggal tertentu,
perusahaan. sehingga tidak mencerminkan kinerja atau
• MVA mencerminkan kinerja perusahaan penciptaan nilai untuk suatu periode waktu
sepanjang hidupnya.
Du Pont System
“Analisis Du Pont system adalah analisis yang mengabungkan rasio-
rasio aktifitas dan margin keuntungan atas penjulan untuk menunjukkan
bagaimana rasio-rasio tersebut berinteraksi untuk menentukan
profitabilitas aktiva-aktiva yang dimiliki perusahaan”.

 Menurut Sugiono (2009:86) alat analisis yang digunakan dalam Sistem Du-Pont adalah:

 
2017 2016

Contoh Kasus
PT Mayora Indah Tbk Tahun 2017
 

  2016
Kelebihan Kelemahan
Du Pont System Du Pont System
Sebagai salah satu teknik analisis keuangan
sifatnya menyeluruh dan managemen bisa ROA suatu perusahaan sulit dibandingkan
mengetahui tingkat efisiensi pendayagunaan dengan ROA perusahaan lain yang sejenis.
aset.

Dengan menggunakan ROA saja, tidak akan


Dapat digunakan untuk mengukur probabilitas
dapat digunakan untuk dapat mengadakan
masing-masing produk yang dihasilkan oleh
perbandingan antara dua permasalahan atau
perusahaan sehingga diketahui produk mana
lebih dengan mendapatkan kesimpulan yang
yang potensial.
memuaskan.

Dalam menganalisis laporan keuangan Model ini sangat simpel sehingga tidak banyak
menggunakan pendekatan yang lebih intregratif memberikan informasi yang lebih rinci dan kritis
dan menggunakan laporan keuangan sebagai karena sangat terbatas pada rentabilitas, dan
managemen analisisnya likuiditas
Tobin’sQ
Secara sederhana, Tobin’s q adalah pengukur
kinerja dengan membandingkan dua penilaian
dari asset yang sama. Tobin’s q merupakan
rasio dari nilai pasar asset perusahaan yang
diukur oleh nilai pasar dari jumlah saham yang
beredar dan hutang (enterprise value)
terhadap replacement cost dari aktiva
perusahaan (Fiakas, 2005).

  MVS+ D
𝑄=
TA
Keterangan :
MVS = Market value of all outstanding shares.
D = Debt
TA = Total Assets
Contoh Kasus
Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM)

Nilai Total Utang (D) Rp 86.354.000.000.000


Aset Total (TA) Rp 198.484.000.000.000
Nilai Kapitalisasi Pasar (MVS) Rp 447.551.984.016.000

 
Kelebihan Tobin’sQ
• Mencerminkan aset perusahaan secara keseluruhan
• Mencerminkan sentimen pasar, misalnya analisis dilihat
dari prospek perusahaan atau spekulasi
• Mencerminkan modal intelektual perusahaan
• Dapat mengatasi masalah dalam memperkirakan tingkat
keuntungan atau biaya marjinal.
Kelemahan Tobin’sQ
• Berpotensi menyimpang dalam pengukuran kekuatan pasar
karena sulitnya memperkirakan biaya pergantian,
pengeluaran untuk iklan dan penelitian serta
pengembangan aset tidak berwujud
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai