KEUANGAN
#W7
Prosedur Analisis Dasar
Laporan keuangan dasar memberikan banyak informasi
yang dapat dipakai oleh para pengguna dalam
membuat keputusan ekonomis mengenai perusahaan.
Ada tiga metode untuk menganalisis suatu perusahaan
yaitu:
1. Analisis Horizontal
2. Analisis Vertikal
3. Analisis Common-Sized
Analisis Horizontal
Analisis persentase untuk kenaikan dan penurunan dalam pos-
pos terkait di laporan keuangan komparatif disebut analisis
horizontal (horizontal analysis). Jumlah masing-masing pos di
laporan keuangan terakhir dibandingkan dengan pos-pos terkait
di laporan keuangan satu periode sebelumnya atau lebih, yang
dibuat dalam bentuk berikut ini.
1. Jumlah kenaikan dan penurunan
2. Persentase kenaikan atau penurunannya.
Sebagai ilustrasi, modal kerja PT Astra International Tbk. untuk tahun 2016 dan
2015 adalah sebagai berikut.
Dalam Miliar Rupiah 2016 (Rp) 2015 (Rp)
Aset Lancar 110.403 105.161
Liabilitas Jangka Pendek (89.079) (76.242)
Modal Kerja 21.324 28.919
• Rasio lancar merupakan indikator yang lebih dapat diandalkan daripada modal
kerja untuk mengetahui kemampuan suatu perusahaan membayar liabilitas
lancarnya dan rasio lancar lebih mudah digunakan untuk membandingkan
antarperusahaan.
Contoh
PT. Indofood Sukses PT. Nippon Indosari PT. Tiga Pilar Sejahtera
Makmur Tbk. Corporindo Tbk. Food Tbk.
Tahun 2 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 1
Aset Lancar 42.816.745 41.014.127 812.991 420.316 4.463.635 3.977.086
Liabilitas Jangka Pendek 25.107.538 22.658.835 395.920 307.609 2.750.456 1.493.308
Modal Kerja
Rasio Lancar
Interpreasikan hasilnya!.
Bandingkan ukuran perusahaan dengan rasio lancarnya.
Rasio Cepat (Quick Ratio)
• Keterbatasan modal kerja dan rasio lancar adalah tidak
mempertimbangkan jenis asset lancer yang dimiliki perusahaan dan
tingkat kemudahan untuk mengubahnya menjadi kas.
Dalam Miliar Rupiah PT. Astra International, PT. Mobil Karya
Tbk. (Rp) (Perusahaan Fiktif) (Rp)
Kas 29.357 11.341
Investasi 899 123
Piutang Usaha 56.126 32.145
Persediaan 17.771 53.212
Beban dibayar dimuka 6.250 13.582
Total Aset Lancar 110.403 110.403
Liabilitas Jangka Pendek (89.079) (89.079)
Modal Kerja 21.324 21.324
Rasio Lancar 1,24 1,24
Rasio Cepat (Quick Ratio) (cont.)
• Merupakan suatu rasio yang mengukur secara “instan” kemampuan
suatu perusahaan untuk membayar liabilitasnya.
• Biasanya disebut sebagai acid test ratio
• Aset cepat (quick asset), adalah kas dan asset lancer lainnya yang
dapat dengan mudah dan cepat diubah menjadi kas.
• Aset cepat, biasanya terdiri atas kas, investasi temporer, dan piutang
• Yang tidak termasuk :Persediaan dan beban dibayar dimuka
Contoh
Interpreasikan hasilnya!.
Bandingkan efisiensi penagihan piutang PT. Holcim dari tahun ke tahun
Jumlah Hari Penjualan dalam Piutang
Usaha (Number of Days’ Sales in Receivable).
• Merupakan estimasi lamanya piutang belum dibayar.
• Dengan syarat kredit n/30, jumlah hari penjualan dalam
piutang seharusnya kurang dari 30 hari
𝑃𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑈𝑠𝑎h𝑎 𝑅𝑎𝑡𝑎2
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎h 𝐻𝑎𝑟𝑖 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑃𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑈𝑠𝑎h𝑎=
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐻𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛 𝑅𝑎𝑡𝑎2
Interpreasikan hasilnya!.
Bandingkan efisiensi dalam penagihan piutang usaha PT. Holcim dari tahun ke tahun
Analisis Persediaan
Kemampuan suatu perusahaan untuk mengatur efisiensi persediaan
dievaluasi dengan menggunakan analisis persediaan (inventory
analysis).
Perhitungan dan analisisnya meliputi:
1. Perputaran persediaan (inventory turnover)
2. Jumlah Hari Penjualan Dalam Persediaan (number of days’
sales in inventory)
Interpretasikan!
Bagaimana efisiensi dan efektifitas perusahaan dalam mengelola persediaan dari tahun ke tahun?
Jumlah Hari Penjualan dalam Persediaan
(Number of Days’ Sales in Inventory)
Mengukur jumlah waktu yang diperlukan untuk memperoleh, menjual, dan
mengganti persediaan.
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 𝑅𝑎𝑡𝑎2
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎h h𝑎𝑟𝑖 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛=
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑃𝑜𝑘𝑜𝑘 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑅𝑎𝑡𝑎 2 𝐻𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛
Interpretasikan!
Bagaimana efisiensi dan efektifitas perusahaan dalam mengelola persediaan dari tahun ke tahun?
Rasio Aset Tetap terhadap Liabilitas
Jangka Panjang
• Rasio aset tetap terhadap liabilitas jangka panjang (ratio
of fixed assets to long-term liabilities) merupakan suatu
ukuran mengenai kemampuan untuk membayar surat
utang atau obligasi jangka panjang. Aset tetap digunakan
karena sering kali dijadikan sebagai jaminan untuk surat
utang dan obligasi jangka panjang. Perhitungannya adalah
sebagai berikut.
Contoh: PT. Astra International, Tbk
Dalam Miliar Rupiah 2016 (Rp) 2015(Rp)
Aset tetap (neto) 43.237 41.702
Liabilitas jangka Panjang 32.870 42.660
Rasio Aset Tetap terhadap Liabilitas Jangka Panjang 1,32 0,98
• Selama 2016, rasio asset terhadap liabilitas jangka panjang PT. Astra
mengalami kenaikan dari 0,98 menjadi 1,32.
• Kenaikan ini dikarenakan adanya pembayaran kurang lebih seperempat dari
liabilitas jangka Panjang PT Astra di tahun 2016
Rasio Liabilitas terhadap Ekuitas
Pemegang Saham
• Rasio liabilitas terhadap ekuitas pemegang saham (ratio of liabilities to
stockholders’ equity) merupakan suatu ukuran berapa banyak aset dan kegiatan
perusahaan yang dibiayai dengan liabilitas dan ekuitas. Perhitungannya adalah
sebagai berikut.
Berapa Rasio Liabilitas terhadap Ekuitas Pemegang Saham diantara ke-2 perusahaan tersebut.
Mana yang lebih berisiko terhadap pemegang sahamnya?
Interpretasikan hasilnya!
Berapa Kali Beban Bunga Diperoleh
• Atau rasio laba sebelum pajak terhadap beban bunga
• Pengukuran risiko atas beban bunga yang tidak terbayar jika laba
menurun disebut sebagai berapa kali beban bunga diperoleh
(number of times interest charges are earned) atau rasio tertutupnya
beban tetap (fixed charged coverage ratio). Perhitungannya adalah
sebagai berikut.
Berapa kali beban bunga diperoleh
• Rasio laba sebelum pajak terhadap beban bunga PT. Astra International, Tbk. Menurun.
• Hal ini mengindikasikan bahw peningkatan risiko atas pembayaran bunga,
• Tetapi PT Astra memiliki cukup laba untuk membayar beban bunganya.
Rasio Laba Netto terhadap Saham
Preferen
• Rasio Laba neto terhadap saham preferen, atau
• Berapa kali dividen saham preferen diperoleh dapat digunakan untuk perhitungan
berapa kali dividen atas saham preferen diperoleh (the number of times preferred
devidends are earned). Perhitungannya adalah sebagai berikut.
• Dividen dibayarkan setelah pajak, sehingga laba neto digunakan dalam perhitungan
berapa kali dividen saham preferen diperoleh. Semakin tinggi rasionya, maka
kemungkinan dividen saham preferen terbayar akan semakin tinggi jika terjadi
penurunan laba.
Analisis Profitabilitas
Analisis profitabilitas menitikberatkan pada kemampuan suatu perusahaan untuk
menghasilkan laba. Kemampuan ini dapat dilihat dari hasil kegiatan operasional perusahaan
yang dilaporkan di dalam laporan laba rugi. Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan
laba juga bergantung pada aset yang tersedia untuk kegiatan operasional perusahaan yang
dilaporkan di laporan posisi keuangan. Dengan demikian hubungan antara laporan laba rugi
dan laporan posisi keungan sering kali digunakan dalam mengevaluasi profitabilitas.
Analisis utama untuk profitabilitas antara lain:
1. Rasio penjualan terhadap aset
2. Tingkat pengembalian terhadap total aset
3. Tingkat pengembalian terhadap ekuitas pemegang saham
4. Tingkat pengembalian terhadap ekuitas pemegang saham biasa
5. Laba per saham biasa
6. Rasio harga terhadap laba
7. Dividen per saham
8. Dividend Yield
Rasio Penjualan terhadap Aset
• Rasio penjualan neto terhadap aset (ratio of net sales to assets) mengukur
seberapa efektif perusahaan menggunakan asetnya untuk menghasilkan
pernjualan.
• Aset yang digunakan dalam perhitungan : bisa berupa asset pada akhir tahun,
rata2 asset pada awal tahun, atau rata2 asset pada awal bulan.
• Dalam perhitungan tersebut investasi jangka panjang tidak dimasukkan karena
investasi jangka panjang tidak memiliki hubungan dengan kegiatan operasional
normal dan penjualan neto.
Contoh
• PT. Midi Utama Indonesia (AlfaMidi)
Dalam Miliar Rupiah 2016 (Rp) 2015 (Rp)
Total Pendapatan (Penjualan) 8.493,1 7.171,9
Total Aset
Awal Tahun 3.232,6 2.575,9
Akhir Tahun 4.261.3 3.232,6
• Hypermart
Dalam Miliar Rupiah 2016 (Rp)
Total Pendapatan (Penjualan) 13.527
Total Aset
Awal Tahun 6.033
Akhir Tahun 6.702
Interpretasikan!.
Mana yang lebih efisien dalam menggunakan asetnya?
Tingkat Pengembalian terhadap Total Aset
• Tingkat pengembalian terhadap total aset (rate earned on total assets)
mengukur profitabilitas total aset tanpa mempertimbangkan bagaimana
aset didanai. Dengan kata lain, ukuran ini tidak terpengaruh pada porsi aset
yang didanai oleh kreditur atau pemegang saham. Perhitungannya adalah
sebagai berikut.
Interpretasikan!.
Tingkat Pengembalian Terhadap Total asset, dari tahun ke tahun
Tingkat pengembalian terhadap aset
untuk kegiatan operasional
• Tingkat pengembalian terhadap aset untuk kegiatan
operasional (rate earned on operating assets) dihitung ketika
terdapat jumlah laba dan beban yang besar yang berasal dari
selain kegiatan operasional. Perhitungannya adalah sebagai
berikut.
Tingkat Pengembalian terhadap Ekuitas
Pemegang Saham
• Tingkat pengembalian terhadap ekuitas pemegang saham (rate earned on
stockholders’ equity) mengukur tingkat laba yang diperoleh terhadap
jumlah investasi pemegang saham. Perhitungannya adalah sebagai berikut.
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑁𝑒𝑡𝑜
𝑇𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑒𝑚𝑏𝑎𝑙𝑖𝑎𝑛 𝑡h𝑑 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑃𝑒𝑚𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔 𝑆𝑎h𝑎𝑚=
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑃𝑒𝑚𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔 𝑆𝑎h𝑎𝑚 𝑅𝑎𝑡𝑎− 𝑟𝑎𝑡𝑎
Interpretasikan!.
Tingkat Pengembalian Terhadap ekuitas pemegang saham, dari tahun ke tahun
Tingkat Pengembalian terhadap
Ekuitas Pemegang Saham Biasa
• Tingkat pengembalian terhadap ekuitas pemegang saham biasa (rate earned on
common stockholder’s equity) mengukur tingkat laba yang diperoleh terhadap
jumlah investasi pemegang saham biasa. Perhitungannya adalah sebagai berikut.
• Pemegang saham preferen memiliki klaim atas laba di atas pemegang saham
biasa
• Sehingga dalam perhitungan tersebut, dividen saham preferen akan dikurangkan
dari laba netto
31 Desember
2016 (Rp) 2015(Rp) 2014(Rp)
Saham biasa, nilai pari Rp. 50 2.024 2.024 2.024
Saldo laba 101.642 92.989 87.342
Ekuitas Pemegang Saham Biasa 103.666 95.013 89.366
Interpretasikan!.
Tingkat Pengembalian Terhadap ekuitas pemegang saham biasa, dari tahun ke tahun
Laba per Saham Biasa
• Laba per saham biasa (earning per share on common stock) mengukur pembagian laba
yang diperoleh oleh setiap lembar saham biasa. Laba per saham biasa merupakan
informasi yang harus dilaporkan di dalam laporan laba rugi sehingga laba per saham
seringkali muncul dalam berita-berita keuangan untuk publik. Perhitungannya adalah
sebagai berikut.
• Ketika saham biasa dan preferen beredar, dividen saham preferen dikurangkan dari laba
neto untuk menentukan laba yang berkaitan dengan saham biasa.
• Sebagai ilustrasi, perhitungan laba per saham biasa PT. Astra
International, Tbk. Adalah sebagai berikut.
Interpretasikan!.
Laba per saham biasa PT. Astra, dari tahun ke tahun
Rasio Harga terhadap Laba
• Rasio harga saham biasa terhadap laba (price-earnings ratio)
mengukur prospek laba perusahaan di masa depan. Seringkali
rasio ini ditampilkan pada berita keuangan dengan perhitungan
sebagai berikut.
Interpretasikan!.
Rasio harga saham biasa per laba PT. Astra, dari tahun ke tahun
Dividen per Saham
• Dividen per saham (devidends per share) mengukur berapa banyak
bagian laba yang didistribusikan kepada pemegang saham biasa.
Perhitungannya adalah sebagai berikut
Interpretasikan!.
Dividen per saham biasa PT. Astra, dari tahun ke tahun
Dividend Yield
• Dividend yield pada saham biasa mengukur tingkat pengembalian
kepada pemegang saham biasa yang berupa dividen kas. Hal ini
penting bagi investor yang tujuan utamanya adalah untuk menerima
pengembalian (dividen) dari investasinya. Perhitungannya adalah
sebagai berikut.
Interpretasikan!.
Dividen yield PT. Astra, dari tahun ke tahun
Laporan Tahunan Perusahaan
Perusahaan publik menerbitkan laporan tahunan yang merangkum
kegiatan operasional perusahaan selama tahun sebelumnya dan
rencana untuk kedepannya. Laporan tahunan tersebut terdiri atas
laporan keuangan dan catatan atas laporan keuangan. Selain itu,
laporan tahunan biasanya terdiri atas:
1. Pembahasan dan analisis oleh manajemen
2. Laporan pengendalian internal
3. Laporan atas kewajaran laporan keuangan
Terima Kasih
67