Anda di halaman 1dari 13

KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN

OLEH :

IRSANI AMELIA IKA PUTRI

A031181002

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS HASANUDDIN
2019
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Dalam bab ini, kita mengulangi kembali laporan keuangan dalam bentuk relatif
(perbandingan) untuk memperoleh pemahaman mengenai kinerja keuangan
perusahaan. Khususnya, kita mengamati hubungan penting keuangan dalam bentuk
rasio. Analisa rasio keuangan perusahaan sangat penting bagi seorang calon investor
untuk menentukan seberapa besar investasi yang bisa ia berikan. Dari hasil analisa
tersebut juga bisa dijadikan sebagai acuan perkembangan bisnis. Sehingga pihak yang
membutuhkan tidak hanya investor tetapi juga manajemen perusahaan.

RUMUSAN MASALAH

1. Apa itu Kinerja Keuangan?


2. Jenis-jenis Rasio Keuangan?
3. Bagaimana Analisis Rasio Keuangan?
4. Bagaimana Analisis Dupont?
5. Bagaimana Para Manajer menggunakan Materi Ini?
PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN KINERJA KEUANGAN


Kinerja keuangan adalah gambaran kondisi keuangan perusahaan pada suatu
periode tertentu baik menyangkut aspek penghimpunan dana maupun
penyaluran dana, yang biasanya diukur dengan indikator kecukupan modal,
likuiditas, dan profitabilitas (Jumingan, 2006:239).
Rasio-rasio keuangan membantu Anda mengukur keberhasilan perusahaan.
Selain itu juga dapat menilai baik buruknya keputusan keuangan yang diambil.
Kemakmuran pemegang saham (yang diindikasikan dengan harga saham)
tergantung pada keputusan-keputusan keuangan yang baik. Keputusan
keuangan yang dimaksud seperti investasi, pendanaan, dan kebijakan dividen.
2. JENIS-JENIS RASIO KEUANGAN
Rasio keuangan merupakan penulisan data akuntansi ke dalam bentuk
perbandingan dalam rangka mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan
keuangan perusahaan. Budi Raharjo dalam buku Keuangan Dan Akuntansi
(2007:104) mengelompokkan rasio keuangan perusahaan menjadi lima, yaitu:
1. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio)
Rasio likuiditas adalah rasio yang mengukur kemampuan likuiditas jangka
pendek suatu perusahaan dengan melihat aktiva lancar perusahaan relatif
terhadap hutang lancarnya. Dalam rasio likuiditas, analisis dapat dilakukan
dengan menggunakan rasio sebagai berikut:
a. Rasio Lancar (Current Ratio), merupakan rasio untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau hutang yang
segera jatuh tempo dengan aktiva lancar yang tersedia.
b. Rasio Cepat (Quick Ratio / Acid Test Ratio), merupakan rasio yang
menunjukkan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban atau utang
lancar dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan nilai persediaan.
c. Rasio Solvabilitas (Leverage / Solvency Ratio), merupakan rasio yang
menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibannya
baik jangka pendek maupun jangka panjang.
2. Rasio Perputaran Persediaan (Inventory turnover ratio)
Rasio perputaran persediaan mengukur aktivitas atau likuiditas perusahaan
dilihat dari ketersediaan barang. Rasio ini menunjukkan efisiensi di mana
perusahaan menggunakan seluruh aktivanya untuk menghasilkan penjualan.
3. Rasio Aktivitas (Activity Ratio)
Rasio aktivitas menunjukkan tingkat efektivitas penggunaan aktiva atau
kekayaan perusahaan kepada Anda. Rasio yang digunakan adalah:
a. Rasio utang terhadap aktiva (total debt to asset ratio), mengukur seberapa
besar aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang atau seberapa besar hutang
perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva.
b. Rasio utang terhadap ekuitas (total debt to equity ratio), menunjukkan
hubungan antara jumlah utang jangka panjang dengan jumlah modal sendiri
yang diberikan oleh pemilik perusahaan yang berguna untuk mengetahui jumlah
dana yang disediakan kreditur dengan pemilik perusahaan.
4. Rasio Profitabilitas dan Rentabilitas (Profitability Ratio)
Merupakan rasio yang menunjukkan tingkat imbalan atau perolehan
(keuntungan) dibanding penjualan atau aktiva. Analisa ini dapat dilakukan
dengan menggunakan rasio sebagai berikut:
a. Margin laba kotor (gross profit margin), merupakan ukuran persentase dari
setiap hasil sisa penjualan sesudah perusahaan membayar harga pokok
penjualan.
b. Margin laba operasi (operating profit margin), merupakan ukuran persentase
dari setiap hasil sisa penjualan sesudah semua biaya dan pengeluaran lain
dikurangi kecuali bunga dan pajak, atau laba bersih yang dihasilkan dari setiap
rupiah penjualan.
c. Margin laba bersih (net profit margin), merupakan ukuran persentase dari
setiap hasil sisa penjualan sesudah dikurangi semua biaya dan pengeluaran,
termasuk bunga dan pajak.
5. Rasio Investasi (Investment Ratio)
Rasio investasi merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam
memberikan kembalian atau imbalan kepada para pemberi dana, khususnya
investor yang ada di pasar modal dalam jangka waktu tertentu. Rasio tersebut
memiliki nilai manfaat bagi para investor sesuai fungsi laporan keuangan bagi
investor untuk menilai kinerja sekuritas saham di pasar modal.
3. ANALISIS RASIO KEUANGAN
Rasio tersebut memberikan dua cara bagaimana membuat perbandingan dan
data keuangan perusahaan yang berarti :
a. Kita dapat meneliti rasio antar waktu untuk meneliti arah pergerakannya,
b. Kita dapat membandingkan rasio perusahaan dengan rasio perusahaan
lainnya.
Dalam mempelajari rasio, kita bisa belajar kategori atau jenis yang berbeda dari
suatu rasio, atau kita bisa menggunakan rasio untuk menjawab beberapa
pertanyaan penting tentang operasi perusahaan.
1. Bagaimana Liquiditas Perusahaan?
Ada dua cara untuk menjawab pertanyaan tentang liquiditas, yaitu :
a. Kita dapat mengamati aktiva-aktiva perusahaan yang relatif liquid sifatnya
dan membandingkan aktiva-aktiva tersebut dengan sejumlah kewajiban
yang jatuh tempo. Aktiva - aktiva disini adalah aktiva lancar dan
hutangnya adalah hutang lancar di neraca. Jadi, kita bisa menggunakan
ukuran berikut, yang disebut rasio lancar (current ratio), untuk
memperlihatkan liquiditas perusahaan secara relatif. Rasio lancar
merupakan rasio yang menunjukkan liquiditas perusahaan yang diukur
dengan membandingkan aktiva lancar terhadap hutang lancar.
Selanjutnya, mengingat bahwa ketiga aktiva lancar mencakup kas,
piutang usaha, dan persediaan, kita bisa membuat pengukuran terhadap
liquiditas menjadi terfokus dengan mengeluarkan unsur persediaan yang
merupakan aktiva lancar yang paling tidak liquid dalam pembilang. Rasio
yang telah di revisi ini disebut acid-test ratio (rasio cepat).
Rasio cepat (quick ratio) merupakan rasio yang menunjukkan liquiditas
perusahaan seperti yang diukur dengan membandingkan aktiva lancar
kecuali persediaan, terhadap kewajiban lancarnya.
b. Kita dapat melihat apakah aktiva perusahaan yang liquid dapat diubah
menjadi kas, seperti piutang usaha dan persediaan. Pandangan kedua
terhadap liquiditas adalah dengan mempelajari kemampuan perusahaan
untuk mengubah piutang usaha dan persediaan kas dalam suatu periode
waktu tertentu. Pengubahan piutang usaha menjadi kas dapat diukur
dengan menghitung berapa lama waktu yang dibutuhkan penagihan
piutang perusahaan? (menghitung periode penagihan rata-rata /average
collection period). Periode penagihan rata-rata merupakan rata-rata
periode tagihan menandakan seberapa cepat perusahaan menagih
kreditnya, yang diukur oleh rata-rata jumlah hari penagihan piutang
dagang.
Kita sudah membuat kesimpulan yang sama dengan mengukur berapa
kali piutang usaha berputar dalam setahun / disebut rasio perputaran
piutang usaha. Rasio perputaran piutang usaha merupakan rasio yang
menunjukkan seberapa cepat perusahaan menagih kreditnya, yang diukur
oleh lamanya waktu piutang dagang ditagih atau selama tahun tersebut.
Rasio perputaran persediaan merupakan rasio yang menandakan
liquiditas relatif persediaan yang diukur dengan berapa kali penggantian
persediaan perusahaan selama tahun tersebut.
Singkatnya, liquiditas perusahaan adalah kemampuan untuk membayar
kewajiban yang jatuh tempo (hutang jangka pendek) dan kemampuan untuk
mengubah piutang usaha dan persediaan ke dalam bentuk kas berdasarkan
ketetapan, hal ini merupakan ukuran yang penting bagi para manajer, pemilik
dana, dan investor. Semakin sedikit aktiva lancar dalam perusahaan,
semakin besar peluang ketidakmampuan perusahaan untuk membayar kredit
ketika jatuh tempo pembayaran tiba.
2. Apakah Manajemen Mengumpulkan Laba Operasi yang Cukup atas Aktiva
Perusahaan?
Dalam menjawab pertanyaan ini, kita mempunyai beberapa pilihan seperti
bagaimana mengukur laba : laba kotor, laba usaha, atau laba bersih. Laba
kotor tidak akan dipilih, karena tidak memberikan beberapa informasi penting,
seperti beban dalam memasarkan dan mendistribusikan produk-produk
perusahaan. Jadi, kita memilih antara laba operasi dan laba bersih. Untuk
tujuan kita, kita memilih menggunakan laba operasi, karena pengukuran laba
perusahaan dihitunh sebelum dikurangi beban atas kebijakan pendanaan
yang dilakukan pemodal. Karena pendanaan ditegaskan secara eksplisit
pada pertanyaan berikutnya, maka kita hanya membatasi pada aspek laba
operasi perusahaan, pada pembahasan berikut ini. Dengan cara ini, kita bisa
membandingkan profitabilitas perusahaan dengan perbedaan kombinasi
kewajiban dengan ekuitas pemegang saham. Oleh karena itu, untuk meneliti
tingkat laba operasi relatif terhadap aktiva, kita akan menggunakan Tingkat
Pengembalian Investasi dari Pendapatan Operasi (OIROI). Tingkat
pengembalian investasi dari pendapatan operasi, menunjukkan
keefektifan manajemen dalam menghasilkan laba operasional atas aset-aset
perusahaan, yang diukur dengan membandingkan laba operasional terhadap
total aset. Jika kita menjadi manajer, kita tidak boleh puas hanya dengan
mengetahui bahwa kita menghasilkan pengembalian yang kompetitif pada
aktiva perusahaan. Kita juga harus memiliki rasa ingin tahu mengapa kita
berada diatas rata-rata. Untuk memahami masalah ini, kita bisa memisahkan
tingkat pengembalian investasi atas pendapatan operasi (operating income
return on investment - OIROI) kedalam dua bagian penting : marjin laba
operasi dan perputaran total aktiva. OIROI perusahaan adalah suatu
perkalian dua rasio yang dapat ditunjukkan dalam persamaan aljabarnya,
sebagai berikut :
OIROI = (Marjin Laba Operasi) × (Perputaran Total Aktiva)
Komponen OIROI :
1. Marjin Laba Operasi, adalah variabel penting dalam memahami
profitabilitas operasi perusahaan. Marjin laba operasi menunjukkan
keefektifan manajemen dalam mengelola laporan keuangan perusahaan
yang diukur dengan membandingkan laba usaha terhadap penjualan.
2. Total Perputaran Aktiva, menunjukkan keefektifan manajemen dalam
mengelola neraca perusahaan aktiva yang ditunjukkan oleh jumlah hasil
penjualan per 1 dollar aktiva.
3. Bagaimanakah Perusahaan Membelanjai Aktivanya?
Dalam menjawab pertanyaan ini, kita akan menggunakan dua rasio.
Rasio hutang, menunjukkan berapa banyak hutang yang digunakan untuk
membiayai aset-aset perusahaan. Jadi, penggunaan jumlah hutang
perusahaan tergantung pada keberhasilan pendapatan dan ketersediaan
aktiva yang bisa digunakan sebagai jaminan hutang, dan seberapa besar
resiko yang diasumsikan oleh pihak manajemen.
Perspektif kedua adalah mengenai keputusan pendanaan perusahaan yang
datang melalui pengamatan terhadap laporan laba rugi. Ketika kita meminjam
uang, ada persyaratan minimum dimana perusahaan harus membayar bunga
atas pinjamannya. Dengan demikian, merupakan hal yang sangat penting
untuk membandingkan jumlah pendapatan usaha yang tersedia, terhadap
jumlah bunga yang harus dibayar. Bila dinyatakan dalam rasio, kita
menghitung berapa kali besarnya pendapatan usaha bila dibandingkan
dengan bunga yang harus dibayar. Jadi, rasio laba terhadap beban bunga
yang dihasilkan adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan
untuk menutupi biaya bunga yang diukur dengan membandingkan
pendapatan sebelum bunga dan pajak-pajak terhadap biaya bunga.
4. Apakah Para Pemilik (Pemegang Saham) Menerima Pengembalian yang
Pantas atas Investasi Mereka?
Pertanyaan terakhir ini adalah dengan mengamati tingkat pengembalian
ekuitas saham biasa, yang menunjukkan rata-rata penghitungan
pengembalian atas investasi pemegang saham yang diukur dengan
membandingkan pendapatan bersih terhadap ekuitas saham biasa.
4. ANALISIS DUPONT : PENDEKATAN INTEGRATIF PADA ANALISIS RASIO
Pada bagian sebelumnya, kita menggunakan analisis rasio untuk menjawab
empat pertanyaan yang penting diatas dalam memahami posisi keuangan
perusahaan. Tiga pertanyaan terakhir dari empat pertanyaan tersebut,
berhubungan dengan kemampuan pendapatan perusahaan dan tingkat
pengembalian ekuitas pemegang saham biasa. Analisis Dupont merupakan
pendekatan untuk mengevaluasi profitabitas dan tingkat pengembalian ekuitas.
Format dari analisis Dupont membagi pengembalian atas hak kekayaan kedalam
tiga penggerak, disajikan sebagai berikut :
Tingkat pengembalian ekuitas
= (laba bersih/penjualan) × (penjualan/T. aktiva) ÷ [1- (T. hutang/T. aktiva)]
5. BAGAIMANA PARA MANAJER KEUANGAN MENGGUNAKAN MATERI INI
Konsekuensi dari keputusan-keputusan penting manajemen hanya dapat dilihat
dari hubungan yang ditunjukkan dalam laporan keuangannya. Seperti
pengukuran marjin laba kotor, marjin laba usaha, perbedaan rasio perputaran
aktiva, rasio hutang dan tingkat pengembalian atas investasi, memberi informasi
penting tentang keefektifan dari strategi manajemen yang digunakan.
Profil Perusahaan

Kontak

PT Holcim Indonesia Tbk


Corporate Communications
Talavera Suite 15 th floor
Talavera Office Park
Jl. TB Simatupang No.22 - 26
Jakarta 12430
Indonesia
Phone +62 21 29861000
PENUTUP

KESIMPULAN
Kinerja keuangan adalah gambaran kondisi keuangan perusahaan pada suatu
periode tertentu baik menyangkut aspek penghimpunan dana maupun
penyaluran dana, yang biasanya diukur dengan indikator kecukupan modal,
likuiditas, dan profitabilitas. Rasio keuangan merupakan penulisan data
akuntansi ke dalam bentuk perbandingan dalam rangka mengidentifikasi
kekuatan dan kelemahan keuangan perusahaan. Ada 5 jenis rasio keuangan,
yaitu : Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio), Rasio Perputaran Persediaan (Inventory
turnover ratio), Rasio Aktivitas (Activity Ratio), Rasio Profitabilitas dan
Rentabilitas (Profitability Ratio), dan Rasio Investasi (Investment Ratio).
DAFTAR PUSTAKA

J. Keown, dkk, 2011. Manajemen Keuangan. Edisi ke - 10. Jilid 1. Jakarta.

Sumber lainnya :

https://akuntanonline.com/pengertian-analisis-rasio-keuangan/

https://www.jurnal.id/id/blog/2018-mengenal-pengertian-dan-fungsi-analisa-rasio-
keuangan-perusahaan/

Anda mungkin juga menyukai