Anda di halaman 1dari 2

Rasio keuangan adalah suatu alat analisis keuangan yang digunakan oleh perusahaan

dalam menilai kinerja perusahaannya berdasarkan perbandingan data keuangan yang ada
pada pos laporan keuangan, seperti laporan neraca, laporan aliran kas, dan laporan laba-
rugi.

Pada umunya digunakan dua cara untuk menafsirkan rasio-rasio keuangan yaitu dengan :
1. Mebandingkan dengan rasio-rasio keuangan perusahaan di masa yang lalu.
2. Membandingkan dengan rasio-rasio keuangan perusahaan-perusahaan lain dalam satu
industri.

Cara kedua relatif lebih baik karena bisa mengetahui kedudukan relatif perusahaan kita
dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan lain. Apakah kita berada di atas rata-rata, di
bawah rata-rata atau termasuk rata-rata. Sayangnya untuk mengelompokkan perusahaan
kedalam indsutri yang sama saat ini makin sulit karena banyak perusahaan yang tidak
hanya menjalankan satu bisnis saja.

cara lain yang dapat ditempuh untuk menggunakan rasio-rasio keuangan yaitu dengan
membandingkan rasio-rasio keuangan dengan kebijakan yang diambil perusahaan.
Beberapa rasio keungan dibandingkan dengan kebijakan-kebijakan seperti dalam hal
penjualan kredit dan persediaan. Misalnya perusahaan mengambil kebijakan menjual secara
kredit dengan jangka waktu 3 bulan. Dengan demikian, periode rata-rata pengumpulan
piutang seharusnya akan sekitar 90hari atau perputaran uang sebanyak 4 kali dalam satu
tahun. Sayangnya tidak semua jenis rasio bisa dibandingkan dengan kebijakan keuangan
sehingga penggunaan perbandingan dengan rasio tahun lalu atau industri lebih sering
digunakan.

Yang perlu diperhatikan adalah perbandingan dengan suatu angka tertentu yang
diberlakukan secara umum. Misalnya, current ratio harus minimal 200% merupakan cara
yang tidak benar. Dari berbagai penelitian ditemukan bahwa ada perbedaan rasio antar
industri dan antar negara. Sebagai misalnya rasio utang perusahaan-perusahaan di
Indonesia ternyata lebih tinggi dari di Amerika Serikat. Demikian juga beberapa rasio
keuangan perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk sektor/industri yang berbeda,
ternyata juga berbeda.

Berdasarkan tujuan analisis, angka rasio keuangan dibagi menjadi empat, yakni rasio
likuiditas, rasio solvabilitas (leverage), rasio retentabilitas (provabilitas), dan rasio aktivitas.

1. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas merupakan rasio perbandingan yang dapat menampilkan kemampuan
perusahaan saat memenuhi kewajiban atau membayar utang jangka pendeknya
Rasio likuiditas sendiri memiliki beberapa jenis seperti current ratio, quick ratio, dan cash
ratio. Berikut cara menghitung rasio likuiditas:
a. Current ratio = (Aktiva lancar : utang lancar) x 100%
b. Quick ratio = [(Aktiva lancar – persediaan / utang lancar ] x 100%
c. Cash ratio = [(Kas + setara kas) : utang lancar] x 100%

2. Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas atau yang juga dikenal dengan ebutan leverage ratio ialah suatu rasio
yang digunakan dalam rangka menilai kemampuan sebuah perusahaan atas pelunasan
utang dan seluruh kewajibannya dengan menggunakan jaminan modal maupun aktiva (harta
kekayaan dalam bentuk apa pun) yang dimiliki dalam jangka panjang serta jangka pendek.
Rasio solvabilitas memiliki 2 jenis yang berbeda, berikut cara menghitung rasio solvabilitas:
a. Debt ratio = (Total utang : total aktiva) x 100%
b. Debt to Equity ratio = (Total utang : Modal) x 100%

3. Rasio Rentabilitas
Rasio Rentabilitas merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
mendapatkan laba yang mereka inginkan. Rasio rentabilitas juga memiliki beberapa jenis
yang berbeda. Berikut cara menghitung rasio rentabilitas:
a. Profit margin = (Laba bersih : penjualan) x 100%
b. Gross profit margin = (laba kotor : penjualan bersih) x 100%
c. Net profit margin = (laba bersih setelah pajak : penjualan bersih) x 100%
d. Return on investment (ROI) = (EAT : Investasi) x 100%
e. Return on assets = (EBT : totak aktiva) x 100%

4. Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas merupakan rasio yang mengukur efektivitas sebuah perusahaan untuk
memanfaatkan segala sumber daya yang mereka miliki. Berikut ini beberapa jenis rasio
aktivitas beserta cara menghitungnya.
a. Perputaran piutang = Penjualan bersih : rata-rata piutang dagang
b. Perputaran persediaan = Harga pokok penjualan : rata-rata persediaan
c. Perputaran aktiva tetap = Penjualan : total aktiva
d. Perputaran total aktiva = Penjualan : total aktiva.

Sumber referensi:
BMP EKMA4213 Modul 2 hal 2.31-2.32
https://www.akseleran.co.id/

Anda mungkin juga menyukai