Anda di halaman 1dari 2

Menurut IMF (International Monetary Fund atau dapat diartikan sebagai Dana

Moneter Internasional), sistem keuangan adalah sebuah sistem yang terdiri dari unit
institusional dan pasar yang berinteraksi dengan cara tertentu, untuk memobilisasi dana
guna memenuhi kebutuhan investasi, dan menyediakan fasilitas, termasuk sistem
pembayaran, untuk pembiayaan aktivitas komersial.

Sistem keuangan pada dasarnya adalah tatanan dalam perekonomian suatu negara yang
memiliki peran terutama dalam menyediakan fasilitas jasa-jasa dibidang keuangan oleh
lembaga-lembaga keuangan penunjang lainnya misalnya pasar uang dan pasar modal.

Lembaga keuangan ini dapat menerima simpanan dari masyarakat, maka juga disebut
depository financial institutions yang terdiri dari bank umum dan bank perkreditan rakyat.
Dalam perjalanan sejarah perkembangan sistem keuangan Indonesia, sistem lembaga
keuangan mengalami perubahan yang sangat fundamental terutama setelah memasuki era
deregulasi, paket kebijakan 27 Oktober 1988 yang kemudian berlanjut dengan
diundangkannya beberapa undang-undang dibidang keuangan dan perbankan sejak tahun
1992.

Konsekuensi dikeluarkannya undang-undang tersebut, adalah perubahan struktur sistem


lembaga-lembaga keuangan di Indonesi, dari aspek pengaturan dan pembinaan, lembaga-
lembaga keuangan menjadi semakin jelas dan kuat karena telah memiliki kekuatan hukum.
Sistem Moneter dan Perbankan yang termasuk dalam sistem moneter adalah bank-bank
atau lembaga-lembaga yang ikut menciptakan uang giral. Di Indonesia yang dapat
digolongkan kedalam sistem moneter adalah otoritas moneter dan bank-bank pencipta uang
giral. Oleh karena itu, sistem perbankan merupakan bagian integral dari suatu sistem
moneter.

Adapun pentinganya menjaga stabilitas sistem keuangan sudah tidak bisa dipandang
sebelah mata, pengalaman pada tahun 1997-1998 membuat kita mengerti akan pentingnya
menjaga stabilitas keuangan. Definisi stabilitas keuangan itu sendiri adalah Sistem
keuangan yang stabil dan sistem keuangan yang kuat dan tahan terhadap berbagai
gangguan ekonomi sehingga tetap mampu melakukan fungsi intermediasi, melaksanakan
pembayaran secara baik. Dan juga Sistem keuangan yang stabil mampu mengalokasikan
sumber dana dan menyerap kejutan (shock) yang terjadi sehingga dapat mencegah
gangguan terhadap kegiatan sektor riil dan sistem keuangan. Jika sistem keuangan ini tidak
stabil maka secara tidak langsung juga akan menghambat pertumbuhan ekonomi suatu
Negara, jika itu terjadi maka dampak yang akan terjadi adalah akan terjadinya krisis
keuangan yang pernah terjadi sebelumnya.

Menjaga agar sistem keuangan tetap stabil, maka peranan Bank sentral dalam hal ini, Bank
Indonesia memiliki peranan yang sangat penting dalam menjaga sistem keuangan agar
tetap stabil. Salah satu yang harus dilakukan adalah menjaga stabilitas nilai rupiah dan juga
melaksanakan kebijakan moneter. Guna mendukung terwujudnya perekonomian nasional
dan juga sistem keuangan yang semakin maju dan juga semakin kompetitif kebijakan
moneter dititikberatkan untuk memelihara stabilitas nilai rupiah. Untuk menetapkan dan
melaksanakan kebijakan moneter yang efektif dan efisien diperlukan sistem keuangan yang
sehat, transparan, terpercaya dan dapat dipertanggungjawabkan yang didukung oleh sistem
pembayaran yang lancar, cepat, tepat dan aman, serta pengaturan dan pengawasan bank
yang memenuhi prinsip kehati-hatian hal itu sesuai dengan semangat pembuat Undang-
Undang ketika mengundangkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 Tentang Bank
Indonesia dan juga perubahannya Undang-Undang 3 Tahun 2004 Tentang Bank Indonesia

Anda mungkin juga menyukai