sistem keuangan pada dasarnya adalah tatanan dalam perekonomian suatu Negara yang memiliki peran
terutama dalam menyediakan fasilitas jasa-jasa dibidang keuangan oleh lembaga-lembaga keuangan
penunjang lainnya misalnya pasar uang dan pasar modal.
Sistem keuangan Indonesia dapat dibedakan dalam dua jenis yaitu sistem perbankan dan sistem
lembaga keuangan bukan bank. Lembaga keuangan ini dapat menerima simpanan dari masyarakat,
maka juga disebut depository financial institutions yang terdiri dari bank umum dan bank perkreditan
rakyat.
Sebagai otoritas moneter, perbankan dan sistem pembayaran, tugas utama dari Bank Indonesia tidak
saja menjaga stabilitas moneter, namun juga stabilitas sistem keuangan (perbankan dan sistem
pembayaran). Keberhasilan Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas moneter tanpa diikuti oleh
stabilitas sistem keuangan, tidak akan banyak artinya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang
berkelanjutan
Sedangkan lembaga keuangan bukan bank adalah lembaga keuangan selain dari bank yang dalam
kegiatan usahanya tidak diperkenankan menghimpun dana secara langsung dari masyarakat dalam
bentuk simpanan.
Stabilitas sistem keuangan adalah suatu kondisi yang memungkinkan sistem keuangan nasional
berfungsi efektif dan efisien serta mampu bertahan terhadap kerentanan internal dan eksternal,
sehingga alokasi sumber pendanaan atau pembiayaan dapat berkontribusi pada pertumbuhan dan
stabilitas perekonomian nasional.
sistem keuangan yang stabil membuat keuangan yang kuat dan tahan terhadap berbagai gangguan
ekonomi sehingga tetap mampu melakukan fungsi intermediasi, melaksanakan pembayaran dan
menyebar risiko secara baik.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyatakan bahwa stabilitas sistem keuangan
Indonesia berada dalam kondisi normal di tengah tekanan eksternal yang meningkat akibat perang
Rusia-Ukraina. Hal ini disampaikan oleh Menkeu secara daring dalam konferensi pers hasil rapat berkala
KSSK II Tahun 2022