PENDAHULUAN
B. Sistematika Penyusunan
Caver
Daftar isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Sistematika penyusunan
BAB II PERMASALAHAN
BAB III PEMBAHASAN MASALAH
BABIV PENUTUP
Daftar Pustaka
BAB II
PERMASALAHAN
A. Pengertian Bank sentral
B. Fungsi, Tugas, dan Wewenang Bank Indonesia
C. Peranan Bank Indonesia dalam Stabilitas dan Keuangan
D. Otoritas Jasa Keuangan
BAB III
BANK SENTRAL
b. Mengatur dan menjaga kelancaran system pembayaran. Untuk mengatyr dan menjaga
kelancaran system pembayaran, Bank Indonesia adalah satu satunya lembaga yang
berwenang untuk mengeluarkan, mengedarkan, mencabut, menarik, dan memusnahkan uang
rupiahdari peredaran.
A. Tujuan
ada beberapa tujuan dibentuknya Otoritas jasa keuangan. Tujuan tujuan tersebut adalah
sebagai berikut:
1. Agar keseluruhan kegiatan di sektor jasa keuangan terselenggara secara teratur, adil,
transparan, dan akuntabel.
2. Agar keseluruhan kegiatan di sektor jasa keuangan mampu mewujudkan sistem keuangan
yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil, dan
3. Keseliiruhan kegiatan di sektor jasa keuangan mampu melindungi kepentingan konsumendan
masyarakat.
B. Fungsi
o
Otoritas Jasa Keuangan atau OJK adalah lembaga negara yang dibentuk untuk mengatur dan mengawasi keseluruhan kegiatan
dalam sektor jasa keuangan
Otoritas jasa keeuangan berfungsi menyelenggarakan sistem paraturan dan pengawasan yang
terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di sektor jasa keuangan.
Sumber:assets.kompas .com
C. Tugas
Otoritas jasa keuangan mempunyai tugas sebagai berikut:
1. Mengatur dan mengawasi kegiatan jasa keuangan di sektor perbankan,
2. Mengatur dan mengawasi kegiatan jasa keuangan di sektor pasar modal, dan
3. Mengatur dan mengawasi kegiatan jasa keunangan di sektor perasuransian, dana pensiun,
lembaga pembiayaan, dan lembaga jasa keuangan lainnya.
D. Wewenang
Untuk melaksanakan tugas pengaturran dan pengawasan di sektor perbankan, Otoritas
Jasa Keuanganmempunyai wewenang sebagai berikut:
1. Peraturan dan pengawasan mengenai Kelembagaan bank yang meliputi hal-hal sebagai
berikut.
a. Perizinan untuk pendirian bank, pembukan kantor bank, anggota dasar, rencana kerja,
kepemilikan, kepengurusan dn siumber daya manusia,konsolidasi dan akuisisi bank, serta
percabutan izin usaha bank.
b. Kegiatan usaha bank, antara lain sumber dana, penyediaan dana, produk hibridasi, dan
aktivitas di bidang jasa.
3. Pengaturan dan pengawasan mengenai aspek kehati-hatian bank, meliputi hal-hal sebagai
berikut:
a. Manajemen risiko,
b. Tata kelola bank,
c. Prinsip mengenai nasabah dan anti pencucian uang,
d. Pencegahan pembiayaan terorisme dan kejahatan perbankan, dan
e. Pemeiksaan bank.
Selain itu, Otoritas Jasa Keuangan juga melakukan pelayanan pengaduan konsumen yang
meliputi hal-hal sebagai berikut.
1. Menyiapkan perangkat yang memadai untuk pelayanan pengaduan konsumen yang dirugikan
oleh pelaku di lembaga jasa keuangan;
2. Membuat mekanisme pengaduan konsumen yang dirugikan oleh pelaku di lembaga jasa
keuangan;dan
3. Memfasilitasi penyelesaian pengaduan konsumen yang dirugikan oleh pelaku di lembaga
jasaa keuangan sesuai dengan peraturan perundang-unndangan di sektor jasa keuangan.
Untuk perlindungan konsumen dan masyarakat, Otoritas Jassa Keuangan berwenang
melakukan pembelaan hukum, yang meliputi hal-hal berikut.
1. Memerintahkan atau melakukan tidakan tertentu kepada lembaga jasa keuangan untuk
menyelesaikan pengaduan konsumen yang dirugikan lembaga jasa keuangan dimaksud,
2. Mengajukan gugatan:
a. Untuk memeperoleh kembali harta kekayaan milik pihak yang meenyebabkan kerugian, baik
yang berada di bawah penguasaan pihak yang menyebabkan kerugian dimaksud maupun di
bawah penguasaan pihak lain dengan itikad tidak baik; dan/atau
b. Untuk memperoleh ganti rugi dari pihak yang menyebabkan kerugian pada konsumen dan/
atau lembaga jasa keuangan sebagai akibat dari pelanggaran atas peraturan perundang
undangan di sektor jasa keuangan.
G. Hubungan Kelembagaan
Dalam melaksanakan tugasnya ,OJK berkoordinasi dengan Bank Indonesia dalam
membuat peraturan pengawasan di bidang perbankan antara lain:
1. Kewajiban memenuhan modal minimum bank,
2. Sistem informasi perbankan yang terpadu,
3. Kewajiban penerimaan dana dari luar negeri, penerimaan dana valuta asing, dan pinjaman
komersial luar negeri,
4. Produk perbankan, transaksi derivatif, kegiatan usaha bank lainnya,
5. Menentukan institusi bank yang masuk kategori systemically important bank,dan
6. Data lain yang dikecualikan dari ketentuan tentang kerahasiaan informasi.
BAB IV
PENUTUP
Demikianlah makalah yang kami buat semoga bermanfaat bagi orang yang
membacanya dan menambah wawasan bagi orang yang membaca makalah ini. Dan penulis
mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan kata dan kalimat yang tidak jelas,
mengerti, dan lugas mohon jangan dimasukan ke dalam hati.
Dan kami juga sangat mengharapkan yang membaca makalah ini akan bertambah
motivasinya dan mengapai cita-cita yang di inginkan, karena saya membuat makalah ini
mempunyai arti penting yang sangat mendalam.
Sekian penutup dari kami semoga berkenan di hati dan kami ucapkan terima kasih
yangsebesar-besarnya
DAFTAR PUSTAKA