Anda di halaman 1dari 3

Bank Sentral Di Indonesia

Bank Sentral adalah suatu badan yang bertanggung jawab dalam mengawasi sistem
moneter suatu negara. Bank sentral memiliki tujuan dan fungsi tersendiri. Simak
penjelasannya.
Melansir Sumber Belajar Kemdikbud, bank sendiri diartikan sebagai lembaga keuangan yang
berlisensi sebagai penerima deposito atau tabungan. Bank dibagi dua jenis yakni bank
komersial dan bank investasi. Keduanya diatur oleh pemerintah nasional melalui bank
sentral.

Pengertian Bank Sentral


Bank sentral sendiri dimiliki pemerintah. Tujuan utamanya untuk menciptakan tingkat
kegiatan ekonomi yang tinggi dan stabil. Di Indonesia, bank sentral yang mengatur seluruh
sistem moneter tersebut bernama Bank Indonesia. Dalam situs Bank Indonesia (BI)
dijelaskan bahwa, BI sebagai bank sentral mempunyai satu tujuan tunggal yaitu mencapai
dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Untuk mencapainya, BI dibagi menjadi tiga bidang
yaitu moneter, sistem pembayaran dan stabilitas sistem keuangan negara.

Sejarah Bank Sentral di Indonesia


Secara historis, bank sentral tertua di dunia adalah Sveriges Riskbank di Swedia dan Bank of
England di Inggris yang berdiri sekitar abad ke-17. Keberadaan lembaga ini sangatlah krusial
di suatu negara, karena stabilitas ekonomi bergantung pada lembaga tersebut.

De Javasche Bank
Perjalanan sejarah bank sentral terus berkembang signifikan pada abad 18, 19, 20, hingga saat
ini. Di Indonesia sendiri, bank sentral pertama yang berdiri bernama De Javasche Bank. De
Javasche Bank berperan sebagai bank sirkulasi Hindia Belanda sejak tanggal 24 Januari
1828. Tugas lainnya di antaranya menerbitkan uang kertas, memberi kredit untuk
perusahaan, memperdagangkan logam mulia, dan bertindak sebagai kasir negara.
Kondisi krisis berpotensi menyebabkan badai PHK di banyak perusahaan. Semakin banyak
dana darurat yang tersedia, artinya kamu juga siap akan kemungkinan terburuk di kemudian
hari. Jadi, kebutuhan hidupmu tetap bisa terpenuhi kalau amit-amitnya harus terdampak
krisis.

BNI 46
Pasca kemerdekaan Indonesia, pada tahun 1946 didirikan Bank Nasional Indonesia 46 (BNI
46). Dalam perkembangannya, BNI 46 menjadi satu-satunya lembaga keuangan yang saat itu
menerbitkan Oeang Republik Indonesia (ORI) sebagai mata uang pertama yang pemerintah
RI terbitkan. Peranan BNI 46 sebagai pemangku kebijakan ini tidak berjalan lama karena
adanya keterbatasan aset. Peredaran ORI sebagai mata uang juga saat itu tidak dapat berjalan
maksimal dan tersebar luas ke seluruh daerah di Indonesia. Akhirnya, peran bank sentral
dikembalikan ke De Javasche Bank.

Nasionalisasi De Javasche Bank, Cikal Bakal Bank Indonesia


Pada bulan Desember 1951, pemerintah sudah mengantongi kebijakan untuk
menasionalisasikan De Javasche Bank sesuai UU No. 24 tahun 1951. Setelah itu, pada Juli
1953, pemerintah telah mendirikan Bank Indonesia dan menjadikannya sebagai bank sentral
di Indonesia.
Fungsi dan tugas BI secara umum sama dengan De Javasche Bank, yaitu mengatur
perbankan, menyusun dan melaksanakan kebijakan moneter, dan mengatur sistem
pembayaran di Indonesia. Tugas dari BI sempat dikurangi tahun 1968 sebagaimana diatur
pada UU yang tidak lagi menjalankan perannya menjadi bank sentral. BI akan berfokus untuk
menjadi agen pembangunan dalam usaha meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat.
Namun, BI kembali mendapatkan peran utama sebagai bank sentral pada tahun 1999
sebagaimana tercantum pada UU No. 23 Tahun 1999. Berdasarkan UU tersebut, BI berperan
kembali dalam menjaga stabilitas Rupiah.
Berdasarkan amandemen yang pemerintah lakukan pada tahun 2004, BI juga berperan untuk
memperkuat pemerintahan Indonesia. Singkatnya, ada tiga tugas utama BI, yaitu: (1)
menetapkan dan menjalankan kebijakan moneter, (2) menjaga kelancaran sistem
pembayaran, dan (3) menjaga tingkat kestabilan sistem keuangan.

Fungsi Bank Sentral


1. Bank sentral memiliki enam fungsi utama yaitu:
Memperlancar lalu lintas pembayaran
Untuk fungsi ini, BI menciptakan uang kartal serta menyelenggarakan kliring antar
bank umum.
2. Sebagai bankir, agen dan penasehat pemerintah
Dalam hal ini, BI sebagai bank pemerintah yang memelihara, memberikan pinjaman,
melaksanakan transaksi yang menyangkut valuta asing, menerima pembayaran pajak
serta menganalisis data ekonomi negara. Selain itu, bank sentral juga tempat memberi
saran dan informasi terkait utang nasional, pembayaran bunga atas hutang dan
keadaaan pasar uang dan modal.
3. Memelihara cadangan kas bank umum
Hal ini termasuk dalam kebijakan bank sentral untuk menambah atau mengurangi
jumlah uang yang beredar.
4. Memelihara cadangan devisa negara\\
Bank sentral berfungsi sebagai internal reserve untuk keperluan jumlah uang beredar
dan eksternal reserve untuk alat pembayaran internasional
5. Mengawasi kredit
6. Mengawasi bank
BI membentuk Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai lembaga pengawas sektor jasa
keuangan.

Tugas Bank Sentral


Untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai mata uang, bank sentral memiliki tiga tugas
yaitu:
- Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter
- Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran
- Stabilitas sistem keuangan

Wewenang Bank Sentral


Bank Indonesia sebagai bank sentral memiliki wewenang yaitu:
1. Menetapkan target moneter berdasarkan laju inflasi
2. Melakukan pengontrolan moneter dengan instrumen kebijakan moneter
3. Mengeluarkan, mengedar, menarik dan memusnahkan mata uang rupiah
4. Memberi izin terkait menyelenggarakan sistem jasa pembayaran

Anda mungkin juga menyukai