Anda di halaman 1dari 22

Perkembangan Bank Sentral

Berdasarkan sejarahnya, bank sentral bukanlah suatu lembaga yang sejak awal didirikan dengan tujuan untuk menjalankan fungsinya sebagai bank sentral. Sampai dengan awal abad ke-20 tidak ada konsepsi yang jelas mengenai central banking. Konsepsi tersebut baru terlihat kemudian setelah mengalami proses panjang dan hal tersebut bukan merupakan suatu proses yang sengaja diarahkan pada terbentuknya konsep central banking, sehingga tidak terdapat teknik yang sistematis dan konsisten ke arah terbentuknya bank sentral.

Bank Sentral adalah lembaga keuangan yang tidak bertujuan untuk memaksimumkan profit melainkan untuk mencapai tujuan tertentu seperti mencegah kegagalan yang dialami perbankan maupun bukan bank, kestabilan tingkat harga, kesempatan kerja dan akhimya pada pertumbuhan ekonomi. Bank sentral bertugas untuk melaksanakan fungsifungsi pemerintah karena bank sentral adalah juga bagian dari pemerintah.

Perkembangan Bank Sentral


Bank sentral yang pertama kali didirikan adalah The Riskbank of Sweden . Bank of issue pertama yang memperoleh posisi sebagai bank sentral dan mangembangkan dasar-dasar "the art of central banking adalah Bank of England Dengan demikian sejarah Bank of England secara umum diterima sebagai gambaran evolusi dasar-dasar dan teknik central banking.

Pada tahun 1920 diselenggarakan International Financial Conference di Brussel. Konferensi tersebut menyetujui resolusi yang menghendaki agar negaranegara yang belum mendirikan bank sentral diharapkan secepatnya untuk mendirikan bank sentral. Dimulai dengan berdirinya South African Reserve Bank di tahun 1921, bank-bank sentral didirikan di negara-negara yang sudah merdeka dan di negara-negara yang baru merdeka.

Di

Indonesia, fungsi bank sentral pada masa penjajahan dilakukan oleh De Javasche Bank yang didirikan pada tanggal 24 Januari 1828 yang bertindak sebagai bank sirkulasi dan menjalankan beberapa fungsi bank sentral lainnya. Di samping menjalankan fungsinya sebagai bank sentral, bank tersebut juga melakukan kegiatan bank umum.

Pada masa perjuangan kemerdekaan, Bank Negara Indonesia didirikan berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 tanggal 5 Juli 1946 sebagai bank sentral pemerintah RI.

Tugas Utama Bank Negara Indonesia


Memberikan pinjaman kepada pemerintah 2. Menarik uang tentara pendudukan Jepang untuk diganti dengan ORI (Oeang Repoeblik Indonesia) 3. Menyediakan fasilitas kredit untuk, perusahaan-perusahaan industri dan perdagangan yang beroperasi di daerah kekuasaan pemerintah RI 4. Membantu pembiayaan misi-misi pemerintah ke luar negeri
1.

SEJARAH BANK SENTRAL DI INDONESIA


Setelah masa Orde Baru, dilakukan penataan kembali sistem perbankan di Indonesia dengan maksud untuk membentuk satu kesatuan sistem yang menjamin adanya kesatuan pimpinan dalam mengatur seluruh perbankan di Indonesia serta mengawasi pelaksanaan kebijaksanaan pemerintah di bidang moneter. Untuk keperluan tersebut, dikeluarkan Undang-Undang Nomor 14 tahun 1967 tentang Pokok-Pokok Perbankan dan UU Nomor 13 tahun 1968 tentang Bank Sentral.

Fungsi Bank Sentral


1. Memperlancar lalu lintas pembayaran a. menciptakan uang kartal b. menyelenggarakan kliring antar bank umum.

Fungsi Bank Sentral


2. Sebagai bankir, agen dan penasehat pemerintah. Bank Sentral sebagai bankir : a. Memelihara rekening pemerintah b. Memberikan pinjaman sementara c. Memberikan pinjaman khusus d. Melaksanakan transaksi yang menyangkut jual beli valuta asing (valas) e. Menerima pembayaran pajak f. Membantu pembayaran pemerintah dari pusat ke daerah. g. Membantu pengedaran surat berharga pemerintah h. Mengumpulkan dan menganalisis data ekonomi

Fungsi Bank Sentral

Bank sentral sebagai agen dan penasehat pemerintah: a. Mengadministrasi dan mengelola hutang nasional b. Memberikan jasa pembayaran bunga atas hutang c. Memberikan saran dan informasi mengenai keadaan pasar uang dan modal.

Fungsi Bank Sentral


3. Memelihara cadangan/cash reserve bank umum 4. Memelihara cadangan devisa negara : a. Internal reserve, untuk keperluan jumlah uang beredar b. Eksternal reserve, untuk alat pernbayaran internasional 5. Sebagai bankers bank dan lender of last resort, 6. Mengawasi kredit

Fungsi Bank Sentral


7. Mengawasi bank (bank supervision): a. Prudential Supervision: pengawasan bank yang diarahkan agar individual bank dapat dijaga kelangsungan hidupnya sehingga kepentingan masyarakat dapat dilindungi. b. Monetary Supervision: menjaga nilai mata uang negara yang bersangkutan sehingga bank tersebut dapat menjadi penyangga kebijakan moneter maupun kebijakan ekonomi

Neraca Bank Sentral


Secara singkat pos-pos atau rekening utama pada neraca bank sentral adalah sebagai berikut : 1. Kekayaan (Assets) a. Cadangan, yang meliputi : - Sertifikat Emas - Special Drawing Rights (SDR) - Valuta Asing b. Pinjaman yang diberikan (loans), terutama kepada bank umum. c. Surat berharga (sebagian besar adalah surat berharga milik pemerintah). d. Kekayaan lain-lain, dapat berupa tanah, gedung atau peralatan- peralatan,

2. Hutang (Liabilities) a. Uang kertas b. Deposito merupakan bagian terbesar adalah deposito bank umum. c. Surplus diperoleh dari : bunga surat berharga yang ditahan, bunga pinjaman yang diberikan dan dari kegiatan lain. d. Lain-lain (misalnya: pengeluaran yang belum dibayar).

Bank

sentral sebagai salah satu otorita moneter dapat melaksanakan kebijakan moneter yang dapat diklasifikasikan , ke dalam bentuk : 1. Instrumen umum : a. Politik Pasar Terbuka (Open Market Operation) b. Politik Gadangan Minimum (Reserve Requirement Policy) c. Politik Diskonto (Rediscount Rate Policy)

Klasifikasi Bentuk Kebijakan Moneter


2. Instrumen selektif : a. Margin Requirements b. Penentuan Tingkat Bunga 3. Instrumen Moral Suasion (Open Mouth Policy).

Bank Indonesia Sebagai Bank Sentral


Undang-undang yang mengatur tentang Bank Indonesia sebagai Bank Sentral di Indonesia adalah UU Nomor 13 tahun 1968.

TUGAS POKOK BANK INDONESIA

Tugas pokok Bank Indonesia adalah membantu pemerintah dalam: 1. Mengatur, menjaga dan memelihara kestabilan nilai rupiah. 2. Mendorong kelancaran produksi dan pembangunan serta mempesluas kesempatan kerja, guna meningkatkan taraf hidup rakyat.

Instrumen Moneter Bank Indonesia

Cash Ratio (minimum reserve requirement ratio) Discount rate (kebijaksanaan suku bunga) Open market operation (operasi pasar terbuka) Refinancing facility Credit Allocation Foreign exchange rate

Anda mungkin juga menyukai