Anda di halaman 1dari 22

BANK

SENTRAL
Kelompok 1
1 Frahliza Kalila
2 Irene Manurung

PERKENALKAN 3 Ahmad Zaki Putra


4 Amanda Zahra
5 Indra Benyamin

6 Richard Mark
PENGERTIAN BANK SENTRAL
Bank sentral atau bank pusat di suatu negara, pada umumnya adalah sebuah instansi yang
bertanggung jawab atas kebijakan moneter di wilayah negara tersebut. Bank Sentral berusaha
untuk menjaga stabilitas nilai mata uang, stabilitas sektor perbankan, dan sistem finansial
secara keseluruhan.Di Indonesia, fungsi bank sentral diselenggarakan oleh Bank Indonesia.

Bank sentral adalah suatu institusi yang bertanggung jawab untuk menjaga stabilitas harga
atau nilai suatu mata uang yang berlaku di negara tersebut, yang dalam hal ini dikenal dengan
istilah inflasi atau naiknya harga-harga yang dalam arti lain turunnya suatu nilai uang. Bank
Sentral menjaga agar tingkat inflasi terkendali dan selalu berada pada nilai yang serendah
mungkin atau pada posisi yang optimal bagi perekonomian (low/zero inflation), dengan
mengontrol keseimbangan jumlah uang dan barang. Apabila jumlah uang yang beredar terlalu
banyak maka bank sentral dengan menggunakan instrumen dan otoritas yang dimilikinya.
SEJARAH
Bukan hal yang mengejutkan jika selama proses perjalanan bank sentral di
Indonesia mengalami perubahan. Menurut informasi yang kami dapatkan, tercatat
dalam sejarah bahwa sudah ada tiga bank yang pernah menjabat menjadi bank
sentral di negara Indonesia. Ketiga bank tersebut adalah De Javasche Bank, Bank
Nasional Indonesia atau yang disingkat dengan BNI, dan yang terakhir adalah Bank
Indonesia atau BI sampai saat ini. Ketiga bank tersebut tentunya memiliki peran dan
kegunaannya masing-masing, terutama peranan dalam menjaga dan mengontrol
tingkat keseimbangan dari mata uang negara dari zaman penjajahan hingga zaman
modern saat ini.
DE JAVASCHE BANK
De Javasche Bank menjadi bank sentral pertama yang ada di Indonesia. De
Javasche Bank didirikan pada sekitar tahun 1929, dimana saat itu adalah masa
penjajahan negara Indonesia oleh pasukan pemerintahan dari Hindia Belanda pada
masa pemerintahan Raja Willem.Fungsi atau peranan utama dari De Javasche Bank
adalah memaksimalkan pencetakan dan pendistribusian dari uang kertas ke daerah
yang menjadi daerah jajahan Hindia Belanda. Seluruh mata uang tersebut
disebarkan dan Belanda berhasil melakukan tujuan mengapa mereka menjajah,
yakni tujuan gulden Belanda. Pada saat itu, De Javasche Bank didirikan dengan
bantuan dari PT atau badan hukum, yang pada masa itu disebut dengan Naamloze
Vennootschap
BANK SENTRAL PENERBIT OEANG
REPUBLIK INDONESIA (ORI) :
Anggapan mayoritas orang yang ada di Indonesia yang menganggap bahwa Bank
Indonesia adalah bank sentral pertama yang dimiliki oleh negara Indonesia setelah
negara Indonesia memproklamasikan kemerdekaan, adalah anggapan dan pemikiran
yang salah besar. Kenyataannya Bank Indonesia sendiri didirikan pada tahun
1953.Sebaliknya, kenyataan menyatakan bahwa bank yang berdiri pada masa awal
kemerdekaan negara Indonesia adalah Bank Nasional Indonesia 46 atau yang biasa
disebut dengan BNI 46.saat itu, Bank Nasional Indonesia 46 lah yang mengemban
tugas untuk menjaga keseimbangan mata uang pada masa awal kemerdekaan
Indonesia diproklamasikan.
DIPILIHNYA BANK INDONESIA
SEBAGAI BANK SENTRAL
Tepat pada bulan Desember di tahun 1951, pemerintah negara Indonesia
memutuskan untuk merubah De Javasche Bank menjadi bank nasional dan
diresmikan oleh negara dengan ditandai adanya UU yang mengatur tentang
penasionalan De Javasche Bank. UU yang mengatur mengenai hal tersebut adalah
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1951 yang brisi mengenai penasionalan De
Javasche Bank NV. Tak hanya itu saja, sekitar awal dari bulan Juli pada tahun 1953,
negara Indonesia memutuskan untuk mendirikan sebuah bank yang dinamakan Bank
Indonesia dan menetapkan bank baru tersebut menjadi bank sentral untuk negara
Indonesia.Setelah penetapan Bank Indonesia menjadi bank sentral, Bank Indonesia
memiliki tugas-tugas dan fungsi yang serupa dengan De Javasche Bank.
TUGAS BANK SENTRAL
Bank sentral bertugas untuk menjaga stabilitas nilai mata uang, stabilitas sektor
perbankan, dan sistem finansial secara keseluruhan. Menjaga cadangan kas bank
umum dengan mengontrol jumlah uang yang beredar. Berperan sebagai agen,
bankir, dan penasihat bagi pemerintah terkait kondisi finansial nasional.
Memproduksi uang kartal dan melaksanakan kliring untuk bank umum demi
menjamin kelancaran lalu lintas pembayaran
FUNGSI BANK SENTRAL
Melakukan pengawasan terhadap bank dengan bantuan lembaga tertentu.
Memastikan cadangan devisa negara tetap terpelihara dengan internal
reserve untuk peredaran uang dalam negeri dan external reserve untuk
transaksi internasional.Menjaga cadangan kas bank umum dengan
mengontrol jumlah uang yang beredar.Berperan sebagai agen, bankir, dan
penasihat bagi pemerintah terkait kondisi finansial nasional.
Memproduksi uang kartal dan melaksanakan kliring untuk bank umum demi
menjamin kelancaran lalu lintas pembayaran.
WEWENANG BANK SENTRAL
BI yang berperan sebagai bank sentral di Indonesia memiliki
wewenang khusus yang telah diatur UU Republik Indonesia,
yaitu :
1. KEWENANGAN MEMBUAT
KEBIJAKAN MONETER
Bank Indonesia perlu menentukan serta menetapkan dengan tingkat
diskonto, perlu membuat kebijakan pembiayaan maupun kredit. Bank
Indonesia pun harus bisa menetapkan serta menentukan target moneter
dengan menentukan tingkat inflasi yang terjadi di Indonesia pada tiap
tahunnya.BI pun juga memiliki wewenang yang sangat penting pada
mengendalikan moneter dengan tidak membatasi kegiatan pasar terbuka.
2. KEWENANGAN MENGATUR
SISTEM PEMBAYARAN
Bank Indonesia memiliki tiga dasar wewenang. Pertama, BI memiliki
sebuah wewenang untuk menentukan serta menetapkan dalam
penggunaan alat pembayaran. Kedua, membuat dan memberikan
persetujuan izin untuk menyelenggarakan sistem pembayaran. Terakhir,
unutk mengawasi penyelenggaraan pada sistem pembayaran.
3. KEWENANGAN MENGATUR
DAN MENGAWASI PERBANKAN
Kemudian, Bank Indonesia sebagai bank sentral tentunya memiliki empat
wewenang utama. Pertama, untuk memiliki wewenang dalam membuat juga
untuk menetapkan sebuah kebijakan yang terkait pelaksanaan perbankan yang
sudah berlaku pada Indonesia. Kedua, berwenang untuk memberikan sanksi
dengan pihak yang sudah melanggar kebijakan, sudah ditetapkan sesuai dengan
peraturan UU.Yang ketiga, berwenang untuk memberikan ataupun mencabut izin
pada kelembagaan serta dalam kegiatan usaha bank. Yang terakhir, BI juga
berwenang dalam mengawasi dengan berbagai macam kegiatan bank
konvensional, pada sistem perbankan ataupun secara individu.
PERANAN BANK INDONESIA SEBAGAI
BANK SENTRAL
Pertanyaannya, bagaimana peranan dari Bank Indonesia dalam menjaga
stabilitas sistem keuangan? Sebagai bank sentral, Bank Indonesia ini
memiliki lima buah peran utama untuk menjaga stabilitas pada sistem
keuangan.

Kelima peran tersebut yang mencakup kebijakan serta instrumen untuk


menjaga stabilitas pada sebuah sistem keuangan itu adalah:
Pertama, Bank Indonesia ini memiliki tugas untuk menjaga stabilitas
moneter antara lain melalui sebuah instrumen suku bunga pada operasi
pasar terbuka. Bank Indonesia sendiri dituntut untuk dapat menetapkan
kebijakan moneter dengan berimbang serta tepat. Hal ini mengingat
kembali pada gangguan stabilitas moneter mempunyai dampak langsung
pada berbagai macam aspek ekonomi.
Peranan yang ke kedua, Bank Indonesia sendiri memiliki peran penting
atau vital dalam menciptakan kinerja lembaga keuangan yang sehat,
khususnya dalam perbankan. Penciptaan dari sebuah kinerja lembaga
perbankan seperti itu dilakukan dengan mekanisme pengawasan serta
regulasi. Seperti halnya pada negara lainnya, sektor perbankan ini
memiliki bagian yang dominan pada sebuah sistem keuangan. Sehingga,
kegagalan dalam sektor ini bisa menimbulkan ketidakstabilan pada
keuangan serta mengganggu perekonomian.
Ketiga, Bank Indonesia telah memiliki sebuah kewenangan dalam
mengatur serta menjaga kelancaran pada sistem pembayaran. Bila
terjadi peristiwa gagal dalam pembayaran (failure to settle) pada salah
satu peserta dalam sistem sistem pembayaran, maka akan melahirkan
risiko potensial yang serius dan bahkan mengganggu sebuah kelancaran
dalam sistem pembayaran. Kegagalan tersebut pada akhirnya
menimbulkan risiko yang bersifat menular (contagion risk) sehingga
menimbulkan sebuah gangguan yang sistemik. Bank Indonesia juga
mengembangkan mekanisme serta pengaturan yang bertujuan
mengurangi risiko dalam sebuah sistem pembayaran yang kian
meningkat.
Kemudian yang keempat, dengan fungsinya pada riset serta pemantauan,
Bank Indonesia bisa mengakses informasi-informasi yang dinilai
mengancam stabilitas keuangan. Melalui pemantauan secara
macroprudential, Bank Indonesia dapat memantau kerentanan sektor
keuangan serta mendeteksi potensi kejutan (potential shock) yang bisa
berdampak pada stabilitas sistem keuangan.
Kelima, Bank Indonesia memiliki fungsi untuk sebagai jaring pengaman
pada sistem keuangan melalui fungsi bank sentral, lender of the last
resort (LoLR). Fungsi LoLR sendiri adalah peran tradisional Bank
Indonesia yang sebagai bank sentral pada mengelola krisis guna untuk
menghindari terjadinya ketidakstabilan pada sistem keuangan.
CONTOH BANK SENTRAL
1. Indonesia: Bank Indonesia
2. Amerika Serikat: Federal Reserve System
3. Belanda: De Netherlands Bank
4. Hong Kong: Hong Kong Monetary Authority
5. Inggris: Bank of England
6. Jepang: Bank of Japan
7. Vietnam: State Bank of Vietnam
8. Zimbabwe: The Reserve Bank of Zimbabwe
9. Uni Eropa: European Central Bank
10. Serbia: National Bank of Serbia
ADA
PERTANYAAN?
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai