Anda di halaman 1dari 8

BANK INDONESIA

Mata Kuliah : Dasar – Dasar Perbankan

Dosen Pengampu : Raja Sakti Putra Harahap, S.Pd. MEI

DISUSUN OLEH :

TRI PUJI SAWITRI

Perbankan Syariah Reg. Sore Semester 2

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM

SYEIKH H. ABDUL HALIM HASAN AL – ISHLAHIYAH BINJAI


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr . Wb
Puji dan syukur senantiasa saya panjatkan kehadirat allah SWT yang telah
memberikan rahmat serta hidayah sehingga dapat menyelesaikan tugas untuk
membuat makalah yang berjudul “Bank Indonesia”
Dalam penulisan makalah ini saya mempunyai banyak kekurangan oleh sebab itu
bantuan dan dorongan telah saya terima dari semua pihak. Saya mohon maaf jika
terdapat kekurang-sempurnaan dalam penyusunan makalah ini. Semoga makalah
ini dapat memberikan manfaat bagi semua pembaca. Amin. Assalamu’alaikum
Wr.Wb

Binjai, Mei 202


Bank Indonesia

Ditinjau dari segi fungsinya, salah satu jenis perbankan yang paling utama dan
paling penting adalah bank sentral (central bank). Bank sentral di tiap negara
hanya ada satu dan mempunyai cabang hampir di tiap provinsi. Fungsi utama
bank sentral adalah mengatur masalah-masalah yang berhubungan dengan
keuangan di suatu negara secara luas. Tugas bank sentral di Indonesia dipegang
oleh Bank Indonesia (BI).

Bank Indonesia berasal dari De Javasche Bank NV yang meru pakan salah satu
bank milik pemerintah Belanda. De Javasche Bank NV didirikan pada zaman
penjajahan Belanda, tepatnya pada tanggal 10 Oktober 1827. Pendirian bank ini
dimaksudkan untuk membantu pemerintah Belanda, untuk mengurus
keuangannya di Hindia Belanda pada waktu itu. Kemudian, De Javasche Bank
NV dinasionalisasi pemerintah Republik Indonesia tanggal 6 Desember 1951
dengan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1951 menjadi bank milik pemerintah
Republik Indonesia. Selanjutnya, berdasarkan Penetapan Presiden Nomor 17
Tahun 1965, Bank Indonesia bersama bank-bank lainnya seperti Bank Koperasi
Tani dan Nelayan, Bank Negara Indonesia dan Bank Tabungan Negara dilebur ke
dalam Bank Tunggal dengan nama Bank Negara Indonesia (BNT). Bank Negara
Indonesia ini terdiri dari BNI unit 1. BNI unit II, BNI unit III, BNI unit IV, dan
BNI unit V. Bank Negara Indonesia unit 1 kemudian berfungsi sebagai Bank
Sirkulasi, Bank Sentral, dan Bank Umum dan dijadikan Bank Sentral di Indonesia
dengan Undang Undang Nomor 13 Tahun 1968. Berdasarkan Undang-Undang RI
Nomor 23 Tahun 1999 status Bank Indonesia sebagai bank sentral dikukuhkan
lagi.

Kantor pusat Bank Sentral terletak di ibukota negara. Di Indonesia, bank sentral
berkantor pusat di Jakarta dan mempunyai kantor di seluruh wilayah Indonesia
(biasanya di tiap-tiap ibukota provinsi) serta perwakilan-perwakilan dan
koresponden di luar negeri. Fungsi bank sentral di negara mana pun selalu
memegang peranan sangat penting dalam memajukan perkembangan pem
bangunan di negaranya, begitu pula dengan tugas bank sentral di Indonesia yang
diemban olel Bank Indonesia juga mempunyai posisi strategis dalam
pembangunan, baik dalam melayani peme rintah, dunia keuangan dan perbankan,
yang ada di Indonesia dan di seluruh dunia.

Peranan Bank Indonesia sebagai bank sentral atau sering juga disebut bank to
bank. Tugas-tugas Bank Indonesia sebagai bank to bank adalah mengatur,
mengoordinasi, mengawasi, serta memberikan tindakan kepada dunia perbankan.
Bank Indonesia juga mengurus dana yang dihimpun dari masyarakat agar
disalurkan kembali ke masyarakat benar-benar efektif penggunaannya sesuai
dengan tujuan pembangunan. Kemudian di samping mengurus dana perbankan,
Bank Indonesia juga mengatur dan mengawasi kegiatan perbankan secara
keseluruhannya.

Peranan lain dari Bank Indonesia adalah dalam hal mencetak dan menyalurkan
uang, terutama uang kartal (kertas dan logam). Bahkan Bank Indonesia
mempunyai hak tunggal untuk menya Jurkan uang kartal. Tugas berikutnya
adalah mengendalikan jumlah uang yang beredar dan suku bunga dengan maksud
untuk menjaga kestabilan nilai rupiah. Di samping itu, hubungan Bank Indonesia
dengan pemerintah adalah sebagai pemegang kas pemerintah. Begitu pula
hubungan keuangan dengan dunia internasional juga ditangani oleh Bank
Indonesia, seperti menerima pinjaman luar negeri.

Dalam menjalankan tugas sehari-hari Bank Indonesia di pim pin oleh Dewan
Gubernur, yang terdiri dari seorang Gubernur seorang Deputi Gubernur Senior,
dan sekurang-kurangnya 4 orang au sebanyak-banyaknya 7 orang Deputi
Gubernur. Dalam hal ini Deputi Gubernur Senior merupakan Wakil Gubernur dan
apabila Gubernur dan Deputi Gubernur Senior berhalangan, maka Gubernur atau
Deputi Gubernur Senior menunjuk seorang Deputi Gubernur untuk memimpin
Dewan Gubernur

Kedudukan Gubernur dan Deputi Gubernur Senior diusulkan dan diangkat oleh
Presiden dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat untuk masa jabatan 5
tahun. Kemudian masa jabatan yang sama dapat diperpanjang sebanyak-
banyaknya 1 kali masa jabatan berikutnya

A. Tujuan Bank Indonesia


Tujuan Bank Indonesia seperti tertuang dalam Undang Undang RI Nomor 23
Tahun 1999 Bab III Pasal 7 adalah untuk mencapai dan memelihara kestabilan
rupiah. Mata uang rupiah perlu dijaga dan dipelihara mengingat dampak yang
ditimbulkan apabila suatu mata uang tidak stabil sangatlah luas. Salah satu akibat
ketidakstabilan nilai rupiah adalah terjadinya inflasi yang sangat memberatkan
masyarakat luas. Oleh karena itu, tugas Bank Indonesia untuk mencapai dan
memelihara kestabilan nilai rupiah sangatlah penting
Adapun maksud dari kestabilan rupiah yang diinginkan ole Bank Indonesia
adalah:
1. Kestabilan nilai rupiah terhadap barang dan jasa yang dap diukur dengan atau
tercermin dari perkembangan Inflasi.

2. Kestabilan nilai rupiah terhadap mata uang negara lain. Hal ini dapat diukur
dengan atau tercermin dari perkembangan nilai tukar rupiah terhadap mata uang
negara lain.

Dengan stabilnya nilai mata uang rupiah, maka akan sangat banyak manfaat yang
akan diperoleh terutama untuk mendukung pembangunan ekonomi yang
berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Agar kestabilan nilai rupiah dapat tercapai dan terpelihara, maka Bank Indonesia
memiliki tugas antara lain:
1 Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter
2. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran

Dalam pelaksanaan tugas di atas pihak lain dilarang melakukan segala bentuk
campur tangan terhadap pelaksanaan tugas Bank Indonesia

B. Tugas-tugas Bank Indonesia


Secara garis besar ada tiga tugas Bank Indonesia dalam rangka mencapai dan
memelihara kestabilan nilai rupiah seperti yang telah diungkapkan di atas. Berikut
ini akan diuraikan garis-garis besar dari masing-masing tugas Bank Indonesia
seperti yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999.

1. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter Dalam rangka menetapkan


dan melaksanakan kebijakan moneter Bank Indonesia berwenang:
a. Menetapkan sasaran-sasaran moneter dengan memer hatikan sasaran laju inflasi
yang ditetapkannya.
b. Melakukan pengendalian moneter dengan menggunakan cara-cara yang
termasuk, tetapi tidak terbatas pada:
- Operasi pasar terbuka di pasar uang, baik mata uang rupiah maupun valas
- Penetapan tingkat diskonto
- Penetapan cadangan wajib minimum
- Pengaturan kredit atau pembiayaan
c. Memberikan kredit atau pembiayaan berdasarkan prinsip syariah, paling lama
90 (sembilan puluh) hari kepada bank untuk mengatasi kesulitan pendanaan
jangka pendek bank yang bersangkutan
d Melaksanakan kebijakan nilai tukar berdasarkan sistem nilai tukar yang telah
ditetapkan.
e. Mengelola cadangan devisa.
f. Menyelenggarakan survei secara berkala atau sewaktu waktu diperlukan yang
dapat bersifat makro dan mikro.

2. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran Dalam tugas mengatur


dan menjaga kelancaran sistem pem bayaran Bank Indonesia berwenang:
a. Melaksanakan dan memberikan persetujuan dan izin atas penyelenggaraan jasa
sistem pembayaran.
b. Mewajibkan penyelenggara jasa sistem pembayaran untuk menyampaikan
laporan kegiatannya.
c. Menetapkan penggunaan alat pembayaran
d. Mengatur sistem kliring antar bank baik dalam mata uang rupiah maupun asing
e. Menyelenggarakan penyelesaian akhir transaksi pemba yaran antarbank
f. Menetapkan macam, harga, ciri uang yang akan dike luarkan,
bahan yang digunakan, dan tanggal mulai berlakunya sebagai alat pembayaran
yang sah.
g. Mengeluarkan dan mengedarkan uang rupiah serta mencabut, menarik, dan
memusnahkan uang dari peredaran , termasuk memberikan penggantian dengan
nilai yang sama.

C. Hubungan dengan Pemerintah


Hubungan Bank Indonesia dengan pemerintah seperti dituangkan dalam Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 1999 sebagai berikut :
1. Bertindak sebagai pemegang kas pemerintah
2. Untuk dan atas nama pemerintah Bank Indonesia dapat menerima pinjaman
luar negeri, menatausahakan serta menyelesaikan tagihan dan kewajiban keuangan
pemerintah terhadap pihak luar negeri.
3. Pemerintah wajib meminta pendapat Bank Indonesia dan/ atau mengundang
Bank Indonesia dalam sidang kabinet yang membahas masalah ekonomi,
perbankan, dan keuangan yang berkaitan dengan tugas Bank Indonesia atau
kewenangan Bank Indonesia.
4. Memberikan pendapat dan pertimbangan kepada pemerintah mengenai
Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara serta kebijakan lain yang
berkaitan dengan tugas dan wewenang Bank Indonesia.
5. Dalam hal pemerintah menerbitkan surat-surat utang negara, pemerintah wajib
terlebih dulu berkonsultasi dengan Bank Indonesia dan pemerintah juga wajib
terlebih dulu berkon sultasi dengan Dewan Perwakilan Rakyat.
6. Bank Indonesia dapat membantu penerbitan surat-surat utang negara yang
diterbitkan pemerintah.
7. Bank Indonesia dilarang memberikan kredit kepada pemerintah.

D. Hubungan dengan Dunia Internasional


Dalam hal hubungan Bank Indonesia dengan Dunia Interna sional, maka Bank
Indonesia:
1. Dapat melakukan kerja sama dengan
a. Bank Sentral negara lain
b. Organisasi dan Lembaga Internasional
2. Dalam hal dipersyaratkan bahwa anggota internasional dan/ atau lembaga
Multilateral adalah negara, maka Bank Indo nesia dapat bertindak untuk dan atas
nama negara Republik Indonesia sebagai anggota.

Anda mungkin juga menyukai