Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH BANK DAN LEMBAGA LAINNYA

“TUGAS- TUGAS BANK INDONESIA”

Dosen Pengampuh :
Fajriani Aziz,S.pd.,M.Si

Disusun oleh:
Kelompok 7 – Kelas A
Ainun Zahrani Rahman (210902500006)
Dinda Rahmawati (210902500007)
Nur Hikma (210902501001)
Rezky Nadia Irfan (210902501009)
Miftha Fajriani (210902502003)
Alhady Kinan Rahmanu (210902502001)
Muhammad Zulkipli Hasim (210902501012)

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Deskripsi Singkat
Pada Bab ini membahas tentang Bank Indonesia merupakan pranata
sosial yang bergerak di bidang keuangan, sebagaimana definisi secara umum
yang dimaksud dengan Lembaga Keuangan adalah “setiap perusahaan yang
bergerak di bidang keuangan, menghimpun dana, menyalurkan dana atau
kedua-duanya”. Artinya kegiatan yang dilakukan oleh lembaga keuangan
selalu berkaitan dengan bidang keuangan, apakah kegiatannya hanya
menghimpun dana atau hanya menyalurkan dana atau kedua-duanya
menghimpun dan menyalurkan dana.
Bila dikaitkan dengan kehidupan berbangsa dan bernegara begitupun turut
ikut sertanya bank dalam pencapaian kesejahteraan masyarakat maka tentu
setiap bank-bank yang ada khususnya Bank Indonesia memiliki tugas serta
fungsi tersendiri. Untuk mencapai tahap kesejahteraan terhadap semua
elemen masyarakat dalam suatu bangsa, maka yang perlu diperbaiki adalah
tatanan perekonomian bangsa tersebut.
Oleh karena itu, lahirlah hubungan timbal balik antara bank dengan
masyarakat suatu bangsa. Karena tidak bisa dipungkiri bahwa sebenarnya
masyarakat dalam suatu bangsa sangat membutuhkan lembaga keuangan
yang dikenal dengan bank. Begitupun dengan bank yang sangat
membutuhkan masyarakat sebagai sarana menghimpun dan menyalurkan
dana.
B. Relevansi
Pada bagian ini Mahasiswa akan menjelaskan tentang tugas dari Bank
Indonesia secara jelas dan terperinci agar mudah dipahami bagi siapa pun
yang membacanya.

C. Indikator
1 Apakah tujuan dari Bank Indonesia?
2. Apakah tugas-tugas Bank Indonesia?
3. Apakah hubungan Bank Indonesia dengan pemerintah?
4. Apakah hubungan Bank Indonesia dengan dunia Internasional?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Tujuan Bank Indonesia


Sebelum melangkah kepada tugas atau fungsi Bank Indonesia, terlebih
dahulu kita melihat tugas atau fungsi bank. Secara umum dapat dilihat dari
sudut pandang peraturan perundang-undangan yang diatur dalam Undang-
Undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perubahan atas Undang- Undang No.
7 Tahun 1992 tentang Perbankan. Fungsi utama perbankan adalah sebagai
penghimpun dan penyalur dana masyarakat.

Dalam UU No 13 Tahun 1999 (UU-BI), bahwa tujuan Bank Indonesia


adalah mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah, artinya BI harus
menjaga agar nilai mata uang atas barang dan jasa tetap stabil.

Dengan melihat laju inflasi (kenaikan secara terus-menerus) BI juga


menjaga kestabilan nilai rupiah dari mata uang asing (kurs). kestabilan itu
sangat penting mendukung pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat, kenaikan harga secara terus menerus akan menurunkan daya
beli masyarakat khususnya pendapatan masyarakat tetap, sehingga tingkat
kesejahteraan menurun, khususnya barang dan jasa yang di import dari
luar negeri lebih dari ketidakstabilan nilai tukar rupiah mengakibatkan
pada pelaku ekonomi mengalami kesulitan menyusun perencanaan usaha
pada akhirnya mengakibatkan perekonomian buruk pada kesejahteraan
masyarakat.
Adapun maksud dari kestabilan rupiah yang diinginkan oleh Bank
Indonesia adalah:
1. Kestabilan nilai rupiah terhadap barang dan jasa yang dapat
diukur dengan atau tercermin dari perkembangan laju inflasi.
2. Kestabilan nilai rupiah terhadap mata uang negara lain. Hal ini
dapat diukur dengan atau tercermin dari perkembangan nilai
tukar Rupiah terhadap mata uang negara lain.

B. Tugas - tugas Bank Indonesia


Dalam rangka mencapai tujuan untuk mencapai dan memelihara
kestabilan nilai rupiah, Bank Indonesia didukung oleh tiga pilar yang
merupakan 3 (tiga) bidang utama tugas Bank Indonesia yaitu:
1. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter.
Untuk mencapai tujuan Bank Indonesia dalam menjaga kestabilan
nilai rupiah, pasal 10 UU BI menegaskan bahwa Bank Indonesia
memiliki kewenangan untuk melaksanakan kebijakan moneter melalui
penetapan sasaran moneter dengan memerhatikan sasaran laju inflasi
serta melakukan pengendalian moneter melalui berbagai cara antara
lain:
a) Operasi pasar terbuka di pasar uang baik rupiah maupun valuta
asing
b) Penetapan cadangan wajib minimum
c) Pengaturan kredit atau pembiayaan

2. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran


Dalam mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, Bank
Indonesia berwenang untuk melaksanakan dan memberikan
persetujuan dan izin atas penyelenggaraan jasa sistem pembayaran,
mewajibkan penyelenggara jasa sistem pembayaran untuk
menyampaikan laporan kegiatannya, serta menetapkan penggunaan
alat pembayaran.
Agar penyelenggaraan jasa sistem pembayaran oleh pihak lain
memenuhi persyaratan, khususnya persyaratan keamanan dan efisiensi.
Kewajiban penyampaian laporan berlaku bagi setiap penyelenggara
jasa sistem pembayaran, agar Bank Indonesia dapat memantau
penyelenggaraan sistem pembayaran.

3. Mengatur dan mengawasi bank.


Dalam mengatur dan mengawasi perbankan, Bank Indonesia
menetapkan peraturan, memberikan dan mencabut izin atas
kelembagaan atau kegiatan usaha tertentu dari bank, melaksanakan
pengawasan atas bank, dan memberikan sanksi terhadap bank sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.Dalam
pelaksanaan tugas ini, Bank Indonesia berwenang menetapkan
ketentuan-ketentuan perbankan dengan menjunjung tinggi prinsip
kehati-hatian.
Berkaitan dengan kewenangan di bidang perizinan, selain
memberikan dan mencabut izin usaha bank, Bank Indonesia juga dapat
memberikan izin pembukaan, penutupan dan pemindahan kantor bank,
memberikan persetujuan atas kepemilikan dan kepengurusan bank,
serta memberikan izin kepada bank untuk menjalankan kegiatan-
kegiatan usaha tertentu. Di bidang pengawasan, Bank Indonesia
melakukan pengawasan langsung maupun tidak langsung. Pengawasan
langsung dilakukan baik dalam bentuk pemeriksaan secara berkala
maupun sewaktu-waktu bila diperlukan. Pengawasan tidak langsung
dilakukan melalui penelitian, analisis dan evaluasi terhadap laporan
yang disampaikan oleh bank.

C. Hubungan Bank Indonesia dengan Pemerintah


Hubungan Bank Indonesia dengan Pemerintah seperti yang dituangkan
dalam Undang-Undang nomor 23 tahun 1999 adalah sebagai berikut:
1. Bertindak sebagai pemegang kas pemerintah dengan memberikan
bunga atas saldo kas pemerintah sesuai peraturan perundangan.
2. Bank Indonesia untuk dan atas nama pemerintah dapat menerima
pinjaman luar negeri, menatausahakan, serta menyelesaikan tagihan
dan kewajinan keuangan pemerintah terhadap pihak luar negeri.
3. Pemerintah wajib meminta pendapat bank Indonesia dan atau
mengundang Bank Indonesia dalam sidang kabinet yang membahas
masalah ekonomi, perbankan dan keuangan yang berkaitan dengan
tugas Bank Indonesia atau masalah lain yang termasuk kewenangan
Bank Indonesia.
4. Bank Indonesia wajib memberikan pendapat dan pertimbangan
kepada pemerintah mengenai rancangan anggaran pendapatan dan
belanja Negara serta kebijakan lain yang berkaitan dengan tugas
dan wewenang Bank Indonesia.
5. Dalam hal pemerintah akan menerbitkan surat-surat urang Negara,
pemerintah wajib terlebih dahulu berkonsultasi dengan dewan
perwakilan rakyat. Bank Indonesia dapat membantu penerbitan
fasilitas pembiayaan darurat dan juga kecuali yang berjangka
pendek dalam rangka operasi pengendalian moneter.
6. Bank Indonesia dilarang memberikan kredit kepada pemerintah.
Dalam hal Bank Indonesia melanggar ketentuan tersebut, maka
perjanjian pemberian kredit kepada pemerintah tersebut batal demi
hukum.[5]

Dari pemaparan konsep hubungan Bank Indonesia dengan pemerintah


di atas sangatlah jelas terlihat peran Bank Indonesia bagi perekonomian
Nasional. Misalkan Bank Indonesia dikatakan sebagai agen
pembangunan karena mengingat masalah sejarah awal mula munculnya
Bank Indonesia terletak pada masa pengembangan bangsa Indonesia.
Selain dari pada itu, Bank Indonesia juga merupakan salah satu pengarah
dana, menunjang kebijaksanaan pembangunan, mendorong
perkembangan usaha kecil dan kredit khusu di Alam Deregulasi. Bank
Indonesia dalam menunjang kebijaksanaan pembangunan tertuang dalam
pasal 7 ayat 2 Undang-Undang No. 13 tahun 1968 adalah mendorong
kelacaran produksi dan pembangunan serta memperluas kesempatan
kerja guna meningkatkan taraf hidup rakyat.[6]
Hubungan yang utama adalah Bank Indonesia juga bertindak sebagai
pemegang kas pemerintah. Di samping itu, atas permintaan Pemerintah,
Bank Indonesia untuk dan atas nama Pemerintah dapat menerima
pinjaman luar negeri, menata usahakan, serta menyelesaikan tagihan dan
kewajiban keuangan Pemerintah terhadap pihak luar negeri. BI dipimpin
oleh Dewan Gubernur yang terdiri dari seorang Gubernur, seorang
Deputi Gubernur Senior dan sekurang-kurangnya 4 orang atau sebanyak-
banyaknya 7 orang Deputi Gubernur. Gubernur dan Deputi Gubernur
Senior diusulkan dan diangkat oleh Presiden dengan persetujuan DPR.
Deputi Gubernur diusulkan oleh Gubernur dan diangkat oleh Presiden
dengan persetujuan DPR. Rapat Dewan Gubernur merupakan forum
pengambilan keputusan tertinggi.

D. Hubungan Bank Indonesia dengan Bank Internasional


Dalam hal hubungan Bank Indonesia dengan Dunia Internasiaonal,
maka Bank Indonesia:
1. Dapat melakukan kerja sama dengan:
a) Bank Sentral Negara lain.
b) Organisasi dan Lembaga Internasional.
2. Dalam hal dipersyaratkan bahwa anggota Internasional atau
lembaga multilateral adalah Negara maka Bank Indonesia dapat
bertindak untuk dan atas nama Negara Republik Indonesia sebagai
anggota.
BI menjalin hubungan kerja sama dengan lembaga internasional yang
diperlukan dalam rangka menunjang kelancaran pelaksanaan tugas Bank
Indonesia maupun Pemerintah yang berhubungan dengan ekonomi,
moneter, maupun perbankan. BI menjalin kerja sama internasional
meliputi bidang-bidang:
1. Investasi bersama untuk kestabilan pasar valuta asing
2. Penyelesaian transaksi lintas negara
3. Hubungan koresponden
4. Tukar-menukar informasi mengenai hal-hal yang terkait dengan
tugas-tugas selaku bank sentral
5. Pelatihan/penelitian di bidang moneter dan sistem pembayaran.

Keanggotaan Bank Indonesia di beberapa lembaga dan forum


internasional atas nama Bank Indonesia sendiri antara lain :
1. The South East Asian Central Banks Research and Training Centre
(SEACEN Centre)
2. The South East Asian, New Zealand and Australia Forum of
Banking Supervision (SEANZA)
3. The Executive' Meeting of East Asian and Pacific Central Banks
(EMEAP)
4. ASEAN Central Bank Forum (ACBF)
5. Bank for Internasional Settlement (BIS)

Keanggotaan Bank Indonesia mewakili pemerintah Republik Indonesia


antara lain :
1. Association of South East Asian Nations (ASEAN)
2. ASEAN+3 (ASEAN + Cina, Jepang dan Korea)
3. Asia Pacific Economic Cooperation (APEC)
4. Manila Framework Group (MFG)
5. Asia-Europe Meeting (ASEM)
6. Islamic Development Bank (IDB)
7. International Monetary Fund (IMF)
8. World Bank, termasuk keanggotaan di Intenational Bank of
Reconstruction and Development (IBRD), International
Development Association (IDA) dan International Finance
Cooperatioan (IFC), serta Multilateral Investment Guarantee
Agency (MIGA)
9. World Trade Organization (WTO)
10. Intergovernmental Group of 20 (G20)
11. Intergovernmental Group of 15 (G15, sebagai observer)
12. Intergovernmental Group of 24 (G24, sebagai observer)
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Dalam UU No 13 Tahun 1999 (UU-BI), bahwa tujuan Bank Indonesia adalah


mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah,artinya BI harus menjaga agar
nilai mata uang atas barang dan jasa tetap stabil.

Dalam rangka mencapai tujuan untuk mencapai dan memelihara kestabilan


nilai rupiah, Bank Indonesia didukung oleh tiga pilar yang merupakan 3 (tiga)
bidang utama tugas Bank Indonesia yaitu:

1. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter,

2. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran,

3. Serta mengatur dan mengawasi bank.

Hubungan dengan pemerintah dituangkan dalam UU No23 Tahun 1999


sebagai berikut:

1. Bertindak sebagai pemegang kas pemerintah.

2. Atas nama pemerintah BI dapat menerima pinjaman dari luar negeri


menata usaha menyelesaikan tagihan kewajiban keuangan pemerintah luar
negeri.
3. Pemerintah wajib meminta pendapat BI dan mengundang dalam sidang
kabinet membahas masalah ekonomi.

4. Memberi pertimbangan kepada pemerintah atas rancangan APBN.

5. Menerbitkan surat utang Negara pemerintah harus berkonsultasi pada BI


dan pemerintah juga berkonsultasi dengan DPR.

6. BI dilarang memberi kredit pada pemerintah.

Dalam hal hubungan Bank Indonesia dengan Dunia Internasiaonal, maka Bank
Indonesia:

1. Dapat melakukan kerja sama dengan:

c) Bank Sentral Negara lain.

d) Organisasi dan Lembaga Internasional.

2. Dalam hal di per syaratkan bahwa anggota Internasional atau lembaga


multilateral adalah Negara maka Bank Indonesia dapat bertindak untuk
dan atas nama Negara Republik Indonesia sebagai anggota.
SOAL LATIHAN

1. Apa saja yang Anda ketahui tentang Bank Indonesia?


2. Apa saja tugas dari Bank Indonesia?
3. Bagaimana fungsi dam tugas Bank Indonesia terhadap Perbankan yang ada
di Indonesia?
4. Siapa yang mengawasi kinerja Bank Indonesia?
5. Apa perbedaan Bank Indonesia dan OJK?
REFERENSI

Hasibuan, Malayu S.P. Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta: Bumi Aksara, 2001.

Kasmir. 2010. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: Rajawali Pers.

Latumaerissa Julius R. 2011. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Jakarta:


Salemba empat.

Rahardjo, Darwan. 1995. Bank Indonesia Dalam Kilasan Sejarah Bangsa.


Jakarta: LP3ES Indonesia

Anda mungkin juga menyukai