Anda di halaman 1dari 14

Tugas-tugas Bank Indonesia

Dan Bank Syariah

KELOMPOK 3
Anggota
Kelompok
Zulkifli (A021171004)
Santika Dewi (A021171008)
Mita (A021171012)
Irjayanti Supriadi (A021171024)
Gloryne Virginia L. P. (A021171503)
Shavira A Sanda (A021171517)
Apa itu Bank
Indonesia?
Pengertian Bank Indonesia
Bank Indonesia (BI) adalah bank sentral Republik Indonesia sesuai
Pasal 23D Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia (UUD)
dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 Tentang Bank Indonesia. BI
juga menjadi satu-satunya lembaga yang memiliki hak untuk
mengedarkan uang di Indonesia dan suatu lembaga negara
independen dan bebas dari campur tangan pemerintah ataupun pihak
lainnya.
Tujuan Bank Indonesia
Tujuan Bank Indonesia Dalam UU‐BI secara tegas dinyatakan dalam Pasal 7 bahwa
tujuan Bank Indonesia adalah mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah
yang merupakan single objective Bank Indonesia. Kestabilan nilai rupiah yang
dimaksud adalah kestabilan nilai rupiah terhadap barang dan jasa yang tercermin
dari perkembangan laju inflasi serta kestabilan terhadap mata uang negara lain
yang tercermin pada perkembangan nilai tukar rupiah terhadap mata uang negara
lain.
Tugas Bank Indonesia
Dalam rangka mencapai tujuan untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai
rupiah, Bank Indonesia didukung oleh tiga pilar yang merupakan 3(tiga) bidang utama
tugas Bank Indonesia, yakni:

Menetapkan dan Melaksanakan


Kebijakan Moneter

Mengatur dan menjaga


kelancaran sistem pembayaran Mengatur dan Mengawasi Bank
Hubungan Bank Indonesia dengan Pemerintahan

BI dapat menerbitkan
surat-surat utang negara Bank Indonesia dilarang
Bertindak sebagai memberikan kredit kepada
pemegang kas pemerintah pemerintah.

Pemerintahan menerbitkan Pemerintah wajib meminta


surat-surat utang negara, wajib pendapat Bank Indonesia
membahas masalah ekonomi
berkonsultasi dengan DPR

Bank Indonesia dapat


Memberikan pendapat dan menerima pinjaman luar
pertimbangan kepada pemerintah
negeri, menatausahakan serta
mengenai Rancangan Anggaran
menyelesaikan tagihan
Pendapatan dan Belanja Negara
pemerintah.
Hubungan Bank Indonesia dengan
Internasional
Dapat melakukan kerja sama dengan : Bank Sentral negara lain
dan Organisasi dan Lembaga Internasional

Dalam hal ini dipersyaratkan bahwa anggota Internasional dan/atau


lembaga multilateral adalah warga, maka Bank Indonesia dapat bertindak
untuk dan atas nama Negara Republik Indonesia sebagai anggota.
Apa itu
Bank Syariah?
Pengertian Bank Syariah
Bank Syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usaha berdasarkan prinsip
syariah, atau prinsip hukum islam yang diatur dalam fatwa Majelis Ulama Indonesia
seperti prinsip keadilan dan keseimbangan ('adl wa tawazun), kemaslahatan
(maslahah), universalisme (alamiyah), serta tidak mengandung gharar, maysir, riba,
zalim dan obyek yang haram. Selain itu, UU Perbankan Syariah mengamanahkan
bank syariah untuk menjalankan fungsi sosial dengan menjalankan fungsi seperti
lembaga baitul mal, yaitu menerima dana yang berasal dari zakat, infak, sedekah,
hibah, atau dana sosial lainnya dan menyalurkannya kepada pengelola wakaf
(nazhir) sesuai kehendak pemberi wakaf (wakif).
Sejarah Singkat Bank Syariah
Secara mayoritas masyarakat Indonesia adalah muslim, maka hadirnya bank syariah
sudah menjadi obsesi banyak orang bahkan sebelum Indonesia merdeka. Di tahun 1983
pemerintah Indonesia pernah berencana menerapkan “sistem bagi hasil” dalam
perkreditan yang merupakan konsep dari perbankan syariah. Dan tanggal 27 Oktober
1988, pemerintah mengeluarkan Paket Kebijaksanaan Pemerintah Bulan Oktober
(PAKTO) untuk meliberalisasi perbankan. Meskipun lebih banyak bank konvensional
yang berdiri, beberapa bank daerah yang berasaskan syariah juga mulai bermunculan.
Tahun 1990, MUI membentuk kelompok kerja untuk mendirikan Bank Islam di
Indonesia. Nah, ini merupakan cikal bakal lahirnya perbankan syariah di Indonesia.
Pada tahun 1991, bank syariah pertama di Indonesia yaitu Bank Muamalat pun lahir.
Produk Bank Syariah

Al-Wadiah
Tabungan
Ijarah
Pembiayaan Hiwalah

Wakalah Rahn
Kafalah Sharf Qardh
Penilaian Kesehatan Bank Indonesia
Bank Umum Syariah wajib melakukan penilaian tingkat kesehatan bank secara
triwulan, yang meliputi faktor-faktor antara lain:

Permodalan (capital)

Kualitas asset (asset quality)

Rentabilitas (earning)
Thank you

Anda mungkin juga menyukai