Sikap adalah potensi atau sering juga disebut pendorong yang ada
dalam individu untuk bereaksi terhadap segala hal yang ada dalam
lingkungannya. Dapat diartikan kita semua memiliki sikap atau pendorong
untuk melakukan hal yang tadinya hanya kita dengar atau kita lihat. Sikap
inilah yang akan membentuk suatu kreatifitas ketika kita
mengembangkannya. Sedangkan kata mental dapat diartikan sebagai
rangkaian sistem abstrak yang hidup dalam pikiran mengenai apa yang
harus dianggap penting dan berharga dalam hidup. Setelah
menggabungkan antara pengertian sikap dan mental kemungkinan yang
akan terjadi pada diri seseorang adalah mempunyai konsepsi atau
perilaku yang muncul dari jiwanya sebagai reaksi atau situasi yang
mempengaruhinya.
Di era globalisasi ini persaingan diberbagai bidang semakin ketat.
Dalam kondisi seperti ini maka diperlukan generasi muda yang bermental
kuat, rajin, bersemangat tinggi, mempunyai jiwa optimis, dinamis, dan mau
bekerja keras serta bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Generasi
seperti itulah yang dapat menyelamatkan bangsa kita dari keterpurukan di
bidang ekonomi, seperti yang dialami Indonesia saat ini. Sikap seperti
itulah yang merupakan sikap dasar seorang wirausaha. Manusia yang
bermental wirausaha mempunyai kemampuan untuk mencapai tujuan dan
kebutuhan hidupnya. Disamping kemauan keras, manusia yang bersikap
mental wirausaha mempunyai keyakinan yang kuat atas kekuatan yang
ada pada dirinya. Kita harus menyadari dan mensyukuri bahwa Tuhan
telah memberikan modal kepada kita berupa akal dan pikiran, sikap,
mental, tenaga, kemauan dan sebagainya. Semua kelebihan yang kita
miliki harus dimanfaatkan dan ditingkatkan untuk hal-hal positif dalam
hidup kita.
Pergaulan dengan orang-orang sukses dalam hidup kita
memberikan hal yang positif. Dengan demikian kita lebih terpengaruh
untuk mencontoh mereka. Jangan beranggapan bahwa mereka yang
sukses hanyalah keturunan pengusaha sukses atau konglomerat saja
sebab kenyataannya banyak pula pengusaha sukses yang merintis
usahanya dari nol. Apakah kunci keberhasilan usaha mereka ? Jawaban
utamanya adalah karena mereka memiliki kemauan keras untuk sukses
dan keyakinan yang kuat dalam jiwa untuk sukses. Kemauan keras dapat
diartikan adanya komitmen yang tinggi dalam diri seorang sehingga tidak
akan pernah menyerah sebelum berhasil memperoleh cita-citanya.
Beberapa hal dapat dilakukan untuk menumbuhkan keyakinan yang kuat
dalam jiwa kita adalah sebagai berikut :
1. Kita harus mengenal diri kita sendiri sebagai makhluk yang memiliki
kelemahan tetapi memperoleh anugrah kekuatan untuk mengatasi
kelemahan kita
2. Kita harus percaya pada diri sendiri bahwa kita memiliki potensi
yang tidak kurang kuatnya dengan yang dimiliki orang lain
3. Kita harus mengetahui dengan jelas terhadap tujuan-tujuan serta
kebutuhan kita dimana kita bisa mendapatkannya, bagaimana cara
mendapatkannya, serta kapan dan berapa lama target waktu untuk
mencapainya. Secara ringkas dapat disimpulkan bahwa manusia
yang bersikap mental wirausaha setidak-tidaknya memiliki 6
kekuatan mental yang membangun kepribadian yang kuat.
Kekuatan mental yang dimaksud adalah sebagai berikut :
- Berkemauan keras
- Berkeyakinan kuat atas kekuatan pribadi sehingga itu diperlukan :
a. Pengenalan diri
b. Kepercayaan pada diri sendiri
c. Pemahaman tujuan dan kebutuhan
4. Kejujuran dan tanggung jawab yang tinggi sehingga diperlukan
adanya :
- Moral yang tinggi
- Disiplin diri sendiri
5. Ketahanan fisik
- Kesehatan jasmani dan rohani
- Kesabaran
- Ketabahan
6. Ketekunan dan keuletan untuk bekerja keras
7. Pemikiran yang konstruktif dan kreatif
Sikap mental wirausaha juga dapat ditingkatkan dengan
menumbuhkan kepekaan jiwa wirausaha terhadap arti lingkungan.
Dengan memiliki kepekaan terhadap arti lingkungan maka
wirausaha akan lebih berhasil dalam menyusun strategi serta
bentuk usaha atau mungkin bentukm usaha atau mungkin bentuk
pelayanan bagi orang-orang yang mengharapkan bantuannya. Hal-
hal yang harus diperhatikan agar para wirausahawan memiliki rasa
peka terhadap arti lingkungan bagi kehidupannya, antara lain :
1. Pengenalan terhadap arti lingkungan
2. Rasa syukur terhadap atas segala yang diperoleh atau dimiliki
3. Keinginan yang besar untuk menggali dan mendayagunakan
sumber-sumber ekonomi lingkungan setempat
4. Kepandaian untuk menghargai dan memanfaatkan waktu secara
efektif