Anda di halaman 1dari 18

Bank

indonesia
KELOMPOK 2
KELOMPOK 2

LAILATUL ULFIYAH 200502110006


YEZZA APRELYA
MARGARETHA 200502110008

KHOIRUN NISWATIN 200502110041


ALFIONITA KUSUMA
WARDANI 200502110041

LARAS AYU
SUKMANINGRUM 200502110089

JULFA HANNAN 200502110021


SEJARAH BANK INDONSIA

Pada masa pemerintahan Belanda tahun 1828, didirikan De


Javasche Bank yang bertugas mencetak dan mengedarkan
uang.
Tahun 1953 Bank Indonesia dibentuk sebagai ganti dari De
Javasche Bank.
Pada tahun 1968, pemerintah menerbitkan UU Bank Sentral
yang berisi mengatur tugas dan kedudukan Bank Indonesia

Pada tahun 1999, dibuat UU no. 23 yang berisi Bank Sentral sebagai bank
independen yang memiliki tugas serta wewenang untuk mencapai dan
memelihara kestabilan nilai rupiah.

Dilakukan amandemen pada tahun 2004 dan 2008 yang bertujuan


untuk mempertegas peran Bank Indonesia dalam menstabilkan sistem
keuangan
DEWAN GUBERNUR BANK INDONESIA

Dewan Gubernur Bank Indonesia Pengangkatan dan Pemberhentian Dewan Gubernur


Dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya Bank Indonesia Gubernur, Deputi Gubernur senior, dan dan Deputi
dipimpin oleh Dewan Gubernur. Dewan ini terdiri atas: Gubernur diusulkan dan diangkat oleh presiden dengan
Gubernur sebagai pemimpin, Deputi Gubernur senior sebagai persetujuan DPR. Anggota dewan Gubernur Bank
wakil, dan minimal empat atau maksimal tujuh anggota. Indonesia tidak dapat diberhentikan oleh presiden
kecuali ia mengundurkan, melakukan tindak pidana
Masa jabatan Gubernur dan Deputi Gubernur paling kejahatan, tidak dapat hadir secara fisik dalam jangka
lama adalah lima tahun dan maksimal dua kali waktu 3 bulan berturut-turut tanpa alasan yang dapat
menjabat. Gubernur dan Deputi Gubernur diusulkan dipertanggungjawabkan dinyatakan pailit atau tidak
dan diangkat oleh Presiden dengan persetujuan DPR. mampu memenuhi kewajiban kepada kreditor, atau
berhalangan tetap.

Larangan serta Perlindungan Hukum


Pengambilan Keputusan
Di antara sesama anggota dewan Gubernur dilarang
mempunyai hubungan keluarga jika setelah pengangkatan Rapat Dewan Gubernur menjadi forum pengambilan
terbukti mempunyai hubungan/terjadi hubungan keluarga keputusan tertinggi. Dilaksanakan minimal satu kali
yang dilarang, maka dalam waktu 7 hari kerja sejak terbukti dalam sebulan untuk menetapkan kebijakan umum di
mempunyai/terjadi hubungan keluarga tersebut salah satu bidang moneter dan minimal seminggu sekali untuk
diantara mereka harus mengundurkan diri evaluasi.
Anggota dewan gubernur atau pejabat Bank Indonesia tidak
dapat dihukum karena telah mengambil keputusan atau kebijakan
yang sejalan dengan tugas dan wewenangnya sepanjang
dilakukan dengan itikad baik.
KEDUDUKAN BANK INDONESIA SEBAGAI LEMBAGA NEGARA

Bank Indonesia Hubungan Bank Indonesia dengan pemerintah, sebagai berikut:


berkedudukan sebagai Pada hubungan keuangan, Bank Indonesia membantu menerbitkan dan
lembaga negara menempatkan surat-surat utang negara guna membiayai APBN tanpa
independen, dalam diperbolehkan membeli sendiri surat-surat utang negara tersebut.
melaksanakan
Hubungan interdependensi dalam interdependensi dimaksudkan
tugasnya, Bank Meskipun Bank Indonesia merupakan lembaga negara yang independen,
Indonesia mempunyai tetap diperlukan koordinasi yang bersifat konsultatif dengan pemerintah.
hubungan kerja dan
koordinasi yang baik
Kerja sama dengan lembaga lain juga dilakukan, diantaranya dengan
dengan DPR, BPK,
Kementrian Keuangan (MoU tentang mekanisme Penetapan Sasaran,
pemerintah, dan pihak
Pemantauan, dan Pengendalian Inflasi di Indonesia, MoU tentang Bank
lainnya.
Indonesia sebagai Process Agent di bidang pinjaman dan hibah luar
negeri Pemerintah, dan SKB) tentang Penatausahaan Penerbitan SBI
Surat Utang Negara (SUN) dalam rangka penyehatan perbankan,
STRUKTUR ORGANISASI BANK INDONESIA

Sumber : Organisasi (bi.go.id)


HUBUNGAN INTERNASIONAL BANK INDONESIA

Bank Indonesia menjalin hubungan kerjasama dengan lembaga Internasional yang


diperlakukan dalam rangka rangka menunjang kelancaran pelaksanaan tugas Bank
Indonesia maupun Pemerintah yang berhubungan dengan ekonomi, moneter maupun
perbankkan. Bank Indonesia menjalin kerjasama Internasional meliputi bidang-bidang :
a)   Intervensi bersama untuk kestabilan pasar valuta
asing,
b)  Penyelesaian transaksi lintas negara,
c)   Hubungan koresponden,
d)  Tukar-menukar informasi mengenai hal-hal yang
terkait dengan tugas-tugas selaku bank sentral,
e)  Pelatihan/penelitian dibidang moneter dan sistem
pembayaran
Bank of Thailand
The South East Asian Central Banks (SEACEN)
Pada 21 Des 2020, BI dan BOF
The South East Central Banks Research menyepakati penguatan kerangka
and Training Center  (SEACEN Centre) kerja sama Local Currency
(1982,12 bank sentral) SEACEN Centre Settlement (LCS). Penguatan
merupakan pusat penelitian dan kerangka kerja sama LCS antara BI
pelatihan bagi pegawai bank sentral dan BOT meliputi perluasan
yang menjadi anggota bagi kawasan underlying ke investasi langsung dari
asia tenggra di bidang keuangan, sebelumnya hanya untuk
moneter, perbankan,  kebanksentralan, perdagangan, serta pelonggaran
dan ekonomi pembangunan aturan transaksi valas antara lain
terkait pemberian relaksasi
penyiapan dokumen transaksi.
STATUS DAN KEDUDUKAN BANK INDONESIA

Kedudukan dalam Struktur


SEBAGAI LEMBAGA Ketatanegaraan RI
NEGARA INDEPENDEN Bank Indonesia mempunyai kedudukan yang khusus
Sebagai lembaga yang independen, BI memiliki otonomi dalam struktur ketatanegaraan. Kedudukan Bank
penuh dalam melaksanakan wewenangnya (UU no. Indonesia tidak sejajar dengan Lembaga Tinggi Negara
23/1999). Disamping itu, kedukan BI juga tidak sama juga tidak sejajar dengan kementrian karena kedudukan
dengan departemen dan berada di luar pemerintahan. Bank Indonesia berada diluar pemerintahan.

SEBAGAI BADAN HUKUM Esensi dan Implikasi dari Status dan Kedudukan bi
Sebagai lembaga hukum publik, BI berwenang Esensi dari status kedudukan Bank Indonesia ini adalah
menetapkan peraturan yang mengikat seluruh agar pelaksanaan tugas Bank Indonesia lebih efektif.
masyarakat Indonesia. Sebagai lembaga hukum Implikasinya Bank Indonesia harus transparan dan
perdata, dapat bertindak atas nama sendiri baik di bertanggung jawab dalam melaksanakan tugasnya guna
dalam negeri maupun di luar negeri.
memelihara kestabilan nilai rupiah yang tercermin pada
laju inflansi dan nilai tukar.
TUJUAN DAN TUGAS BANK INDONESIA

Sebagai bank sentral, Bank Indonesia mempunyai satu tujuan tunggal, yaitu mencapai dan memelihara
kestabilan nilai rupiah. Kestabilan nilai rupiah ini mengandung dua aspek, yaitu kestabilan nilai mata
uang terhadap barang dan jasa, serta kestabilan terhadap mata uang negara lain. Untuk mencapai tujuan
tersebut Bank Indonesia didukung oleh tiga pilar yang merupakan tiga bidang tugasnya.

Tiga Pilar Utama

Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter

Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran

Menjaga stabilitas sistem keuangan


MENETAPKAN DAN MELAKSANAKAN KEBIJAKAN MONETER

Sebagai Leader of The Last Resort, Bank Indonesia hanya membantu untuk mengatasi kesulitan pendanaan
jangka pendek karena adanya minimatch yang disebabkan oleh resiko kredit atau risiko pembayaran
berdasarkan prinsip syariah, risiko manajemen, atau risiko pasar.

Kewenangan dalam Mengelola Cadangan Devisa, dalam melakukan pengelolaan cadangan devisa, Bank
Indonesia selalu mempertimbangkan 3 asas utama dengan skala prioritas yaitu likuidasi (liquidity), Keamanan
(security) dan memperoleh pendapatan yang optimal (profitability)

Pelanggaran Survei, untuk memperoleh data/informasi ekonomi dan keuangan secara tepat waktu dan
akurat, Bank Indonesia dapat menyelenggarakan survei secara berkala atau sewaktu-waktu yang bersifat
makro atau mikro. Dalam pelanggaran survei, setiap badan wajib memberikan keterangan dan data yang
diperlukan oleh bank Indonesia atau pihak lain yang ditugaskan.

Instrumen-instrumen yang biasa digunakan oleh pemerintah dalam pengambilan kebijakan moneter adalah:
Kebijakan Operasi Pasar Terbuka, Kebijakan Diskonto, Kebijakan Cadangan Kas dan Kebijakan Kredit Ketat
MENGATUR DAN MENJAGA KELANCARAN SISTEM PEMBAYARAN

Dalam rangka mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, BI berwenang:

Melaksanakan dan memberikan persetujuan dan izin atas peyelenggaraan jasa sistem
pembayaran.
Mewajibkan penyelenggara jasa sistem pembayaran untuk menyampaikan laporan
tentang kegiatannya.
Menetapkan penggunaan alat pembayaran.

Disamping itu, BI juga diberi kewenangan untuk mengatur sistem kliring antar bank
dalam mata uang rupiah atau valuta asing dan menetapkan macam, harga, ciri uang
yang akan dikeluarkan, bahan baku yang digunakan dana tanggal mulai berlakunya
sebagai alat pembayaran yang sah
MENGATUR DAN MENGAWASI BANK

Dalam rangka melaksanakan tugas mengatur dan mengawasi bank, BI menetapkan


peraturan, memberikan dan mencabut izin atas kelembagaan dan kegiatan usaha tertentu
dari bank, melaksanakan pengawasan bank dan mengenakan sanksi terhadap bank sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.

Berkaitan dengan kewenangan dbidang perizinan bank indonesia :


memberikan dan mencabut izin usaha bank
memberikan izin pembukaan, penutupan, dan pemindahan kantor bank
memberikan persetujuan atas kepemilikan dan kepengurusan bank: dan
memberikan izin kepada bank untuk menjalankan kegiatan-kegiatan usaha tertentu (Pal.
28)
PERANAN BANK INDONESIA DALAM MENGATASI INFLASI

Bank Indonesia
berperan dalam
Dalam mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah, Bank Indonesia
pengendalian inflasi
karena berfokus pada memiliki beberapa tugas pokok, yaitu:
pencapaian sasaran menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter,
tunggal, yaitu mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, dan
mencapai dan
mengatur dan mengawasi bank.
memelihara
kestabilan nilai mata
Terkait pelaksanaan tugas pokok dalam menetapkan dan melaksanakan
uang terhadap
barang dan jasa yang kebijakan moneter, Bank Indonesia memiliki kewenangan antara lain
tercermin pada menetapkan dan menggunakan instrumen moneter berupa tetapi tidak
perkembangan laju terbatas pada:
inflasi. operasi pasar terbuka,
penetapan tingkat diskonto,
penetapan giro wajib minimum, dan
pengaturan kredit.
PERANAN BANK INDONESIA DALAM MENGATASI INFLASI

Bank Indonesia
berperan dalam
Strategi yang digunakan oleh Bank Indonesia dalam mencapai sasaran inflasi
pengendalian inflasi
karena berfokus pada yang rendah adalah:
pencapaian sasaran Mengaji efektivitas instrumen moneter dan jalur transrnisi
tunggal, yaitu kebijakan moneter Bank Indonesia.
mencapai dan
Menentukan sasaran akhir kebijakan moneter Bank Indonesia.
memelihara
kestabilan nilai mata Mengidentifikasi variabel yang menyebabkan tekanan-tekanan
uang terhadap inflasi.
barang dan jasa yang Memformulasikan respons kebijakan moneter Bank Indonesia.
tercermin pada Dapat ditambahkan bahwa laju inflasi yang diperoleh dari
perkembangan laju indeks harga konsumen (IHK) sebagai sasaran akhir dan laju
inflasi. inflasi inti (core atau underlying inflation) sebagai tasaran
operamonal.
KERANGKA KEBIJAKAN OPERASI PASAR TERBUKA
KEBIJAKAN OPERASI PASAR TERBUKA

Operasi pasar terbuka adalah salah satu kebijakan moneter yang diambil bank


sentral untuk mengurangi atau menambah jumlah uang beredar. Kebijakan ini
dilakukan dengan cara menjual Sertifikat Bank Indonesia (SBI) atau membeli
surat berharga di pasar modal.
Tujuan Operasi Pasar Terbuka
Memengaruhi jumlah uang beredar

Mencapai dan memelihara kestabilan harga atau nilai rupiah

Mendorong pertumbuhan investasi

Jenis Operasi Pasar Terbuka


OPT absorpsi dilakukan apabila dari perkiraan perhitungan likuiditas maupun
dari indikator suku bunga di PUAB diperkirakan mengalami kelebihan
likuiditas, yang diantaranya diindikasikan melalui penurunan suku bunga
PUAB secara tajam.
OPT injeksi, apabila dari perkiraan perhitungan likuiditas maupun dari
indikator suku bunga di PUAB diperkirakan mengalami kekurangan
likuiditas, yang diantaranya diindikasikan melalui peningkatan suku bunga
PUAB secara tajam.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai