Anda di halaman 1dari 28

BANK INDONESIA

04
1



IV

IV

VI

VII
Bank Indonesia (BI) memegang peranan yang sangat 请
penting dalam tatanan perekonomian di Indonesia. 插
Sebagai badan keuangan tertinggi di bawah



Kementerian Keuangan Republik Indonesia, Bank
Indonesia menjadi jantung dalam denyut perekonomian.

Tak ayal, terganggunya kinerja Bank Indonesia pun akan
mengakibatkan guncangan krisis pada roda
perekonomian. Bank Indonesia (BI) sebagai bank
sentral bermula sejak didirikan pada 1 Juli 1953.
Kelahiran Bank Indonesia merupakan hasil proses
nasionalisasi De Javasche Bank NV. Sejarah Bank
Indonesia adalah sejarah bank sentral di negara yang
sedang berkembang. Dalam arti, konsep apa itu bank
sentral dirumuskan juga untuk membantu
pembangunan negara, bukan hanya perihal moneter.
Bank Indonesia baru menjadi bank sentral 15 tahun 请
setelah masa berdirinya. Pada 1968, BI perlu 插
melepaskan statusnya sebagai bank umum berdasarkan



UU Bank Sentral No 13 Tahun 1968. Proses cukup lama
ini lantaran pemerintah RI perlu merumuskan peranan

bank sentral.
Peran bank sentral terutama untuk menjaga stabilitas
mata uang, menyelenggarakan peredaran uang, dan
memajukan sistem perbankan, serta mengawasi
kegiatan perbankan. Ini termasuk juga merumuskan
konsep independensi dan otonomi bank sentral. Dalam
teorinya, konsep ini diperlukan oleh bank sentral untuk
dapat memenuhi tugas sebagai penjaga stabilitas harga
dan stabilitas moneter.
Perumusan konsep apa itu bank sentral, dari De Javasche Bank menjadi Bank Indonesia

Pada mulanya, pemerintah Indonesia mendirikan bank sentral


bernama “Jajasan Poesat Bank Indonesia” pada 9 Oktober 1945. Ini
merupakan langkah pertama untuk membentuk satu-satunya bank
sirkulasi seperti yang pernah ada pada zaman Hindia Belanda.
Melalui UU No. 2 Prp Tahun 1946, “Jajasan Poesat Bank Indonesia”
ini dilebur menjadi Bank Negara Indonesia (BNI) dan menjalankan
kerja-kerja dan konsep apa itu bank sentral.
Akan tetapi, jalan sejarah berkata lain. Bukan BNI yang lantas
menjalankan fungsi sebagai bank sentral. Konferensi Meja Bundar
1949 menetapkan bahwa tugas bank sentral diserahkan kepada De
Javasche Bank yang ketika itu masih milik Belanda.
Sebelumnya, fungsi De Javasche Bank adalah sebagai bank
sirkulasi, di samping sebagai bank umum di zaman penjajahan.
Artinya, De Javasche Bank belum pernah berfungsi sebagai bank
sentral yang bertindak sebagai “the banker’s bank” dan “lender of
the last resort”.
Perumusan konsep apa itu bank sentral, dari De Javasche Bank menjadi Bank Indonesia

Peran bank sentral zaman Hindia Belanda dijalankan oleh De


Nederlandsche Bank, yakni Bank Sentral Belanda yang
menjalankan tugas di Indonesia dari kantor pusatnya di negeri
Belanda.
Barulah oleh Menteri Keuangan Mr Jusuf Wibisono pada 30 April
1951, jalan De Javasche Bank menjadi bank sentral bagi Indonesia
mulai terbuka. Ia menyatakan upaya untuk menasionalisasi De
Javasche Bank.
Mengapa? Karena bank sentral adalah simbol kedaulatan moneter
dan ekonomi (a symbol of sovereignty in monetary and economic
affairs). Maka itu, konsep apa itu bank sentral pun digodok sejak
1953 BI berdiri hingga status BI resmi sebagai bank sentral pada
1968.
De Javasche Bank di kemudian hari dikenal sebagai Bank indonesia
dan menjadi bank sentral bagi Indonesia, sementara BNI
dicanangkan sebagai bank pembangunan.
Peran pokok BI sebagai bank sentral bagi negara

Sesudah nasionalisasi De Javasche Bank, Bank Indonesia resmi


berdiri pada 1 Juli 1953 dengan fungsi sebagai bank sentral seperti
yang ditentukan undang-undang. Babak sejarah bank Indonesia
pun dimulai.
Sebelumnya, De Javasche Bank sendiri memiliki perjalanan panjang
sebagai bank sirkulasi tertua di Asia yang ketika dinasionalisasi
usianya mencapai 125 tahun sejak berdirinya pada 1828.
Jadi, berdirinya Bank Indonesia mengambil banyak manfaat dari
pengalaman De Javasche Bank. Artinya, konsep apa itu bank sentral
bagi Bank Indonesia tidak datang dari nol, tapi mewarisi nasabah
De Javasche Bank juga.
Dengan warisan tradisi pengamatan perkembangan ekonomi dan
keuangan dari De Javasche Bank, BI bisa berperan sebagai mitra
pemerintah dalam merumuskan dan menentukan kebijakan
moneter.
Peran pokok BI sebagai bank sentral bagi negara

Dalam UU Pokok Bank Indonesia Tahun 1953 pada pasal 7,


dinyatakan bahwa Bank Indonesia berperan sebagai bank sentral.
Tugas utamanya untuk menjaga stabilitas mata uang,
menyelenggarakan peredaran uang, memajukan sistem perbankan,
serta mengawasi kegiatan perbankan dan perkreditan.
Sejak berdiri, BI telah mengalami berbagai periode dalam
perkembangan politik dan ekonomi bangsa yang terus mengalami
perubahan dan penuh gejolak. Perubahan peran BI tampak dalam
UU Pokok Bank Indonesia dari waktu ke waktu.
Mengetahui apa itu bank sentral, kenali Bank Indonesia

Jika ingin mengenal lebih jauh tentang BI, Museum BI yang


beralamat di Jalan Pintu Besar Utara No. 3 Jakarta Barat bisa
menjadi pintu masuk mengenali sejarah bank sentral Indonesia ini.
Dulunya, ini merupakan lokasi De Javasche Bank yang menjadi
cikal bakal Bank Indonesia.
Sejak 1999, status Bank Indonesia ditetapkan sebagai lembaga
negara yang independen dan memiliki kewenangan penuh dalam
melaksanakan tugas serta terbebas dari campur tangan
pemerintah dan pihak lain.
Tugas dan wewenang BI untuk mencapai dan memelihara
kestabilan nilai rupiah ditetapkan dalam UU No 23 Tahun 1999.
Selanjutnya, beberapa amandemen UU Bank Indonesia pun
diterapkan. Pada 2004, UU Bank Indonesia diamandemen dengan
konsentrasi pada aspek penting yang berhubungan dengan
pelaksanaan tugas dan wewenang BI.
Mengetahui apa itu bank sentral, kenali Bank Indonesia

Pada 2008, lewat PP Pengganti UU No 2 Tahun 2008 tentang


Perubahan Kedua atas UU No 23 Tahun 1999, ditegaskan BI
berperan sebagai bagian dari upaya dalam menjaga stabilitas
sistem keuangan.
Perubahan UU ini ditujukan untuk mewujudkan ketahanan
perbankan secara nasional untuk menanggulangi krisis global
melalui peningkatan akses perbankan terhadap layanan
pembiayaan jangka pendek dari BI.
Tugas dan tujuan Bank Indonesia sebagai bank sentral
Bank Indonesia dipimpin oleh dewan gubernur dengan
seorang gubernur sebagai kepala yang dibantu oleh Deputi
Gubernur Senior sebagai wakil serta empat sampai tujuh
Deputi Gubernur.
Jabatan ini akan diemban selama lima tahun dan dapat
diangkat kembali untuk maksimal satu kali masa jabatan.
Gubernur dan Deputi Gubernur Senior, maupun Deputi
Gubernur diusulkan dan diangkat oleh Presiden Ri dengan
rekomendasi dari Gubernur BI sendiri.
Forum Rapat Dewan Gubernur merupakan wadah untuk
mengambil keputusan tertinggi yang diselenggarakan
sekurang-kurangnya satu kali dalam satu bulan dengan tujuan
untuk menetapkan kebijakan umum di bidang moneter.
Keputusan ini dicapai melalui musyawarah demi mufakat.
Apabila mufakat tidak dapat tercapai, Gubernur akan
mengambil keputusan akhir.
Tugas dan tujuan Bank Indonesia sebagai bank sentral
Tujuan dan tugas bank Indonesia untuk menjalankan
pokok apa itu bank sentral:
1 Menjaga kestabilan nilai rupiah terhadap barang dan
jasa
2 Menjaga kestabilan nilai rupiah terhadap mata uang
negara lain
3 Membuat dan mengawasi regulasi untuk semua bank
yang ada di Indonesia
4 Melakukan penelitian juga pemantauan
5 Menyimpan uang kas negara dan memberikan bantuan
dana kepada Bank-Bank di Indonesia yang sedang
mengalami krisis.
6 Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter
7 Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran
8 Menjaga stabilitas sistem keuangan
Peran Bank Indonesia dalam perekonomian Indonesia
1. Menjaga stabilitas moneter
Bukan perkara yang mudah bagi Bank Indonesia untuk
menentukan kebijakan moneter yang tepat, terutama dalam
menentukan suku bunga yang tepat dan berimbang. Dimana suku
bunga Bank Indonesia umumnya akan menjadi acuan perbankan
dalam mengucurkan kredit untuk mendukung berkembangnya
perekonomian. Jika Bank Indonesia menerapkan suku bunga yang
terlalu ketat, maka yang terjadi adalah berbagai kegiatan
perekonomian tidak akan berjalan, vakum bahkan mati.
Sebaliknya, jika Bank Indonesia terlalu longgar dalam
menetapkan suku bunganya maka akan menimbulkan banyak
pelanggaran dan penyelewengan yang berakibat negatif terhadap
perekonomian dalam negeri. Kebijakan moneter Bank Indonesia
sering didasarkan pada inflation targeting framework, yang
diharapkan mampu menciptakan stabilitas moneter yang baik dan
berimbang untuk menunjang bertumbuhnya perekonomian dalam
negeri.
Peran Bank Indonesia dalam perekonomian Indonesia
2. Memelihara cadangan devisa negara
Devisa negara merupakan salah satu aset penting yang
dimiliki oleh sebuah negara. Semakin besar pemasukan
atau devisa negara maka negara tersebut akan maju dan
penuh dengan inovasi. Begitu juga sebaliknya, jika
devisa rendah maka kemajuan dan kemakmuran di
negara tersebut sulit dicapai. Dalam hal ini peran Bank
Indonesia adalah memelihara cadangan devisa yang ada
dengan menerapkan dua sistem, yaitu : Internal reserve
yakni menangani jumlah peredaran uang yang ada di
masyarakat; dan Eksternal reserve yaitu menangani
tentang alat pembayaran internasional.
Peran Bank Indonesia dalam perekonomian Indonesia
3. Mengawasi perbankan
Bank Indonesia merupakan pemimpin diantara bank-bank
lainnya. Tentu peran bank Indonesia tidak sembarangan.
Disini, BI bertugas melakukan pengawasan terhadap bank-
bank di bawah naungannya.
Ada dua cara pengawasan yang dilakukan oleh Bank
Indonesia, yaitu : Prudential supervision yakni dengan
melakukan pengawasan dengan tujuan untuk mengarahkan
para individu- individu yang ada dalam bank tersebut
mendapatkan penjagaan atas kelangsungan hidupnya
sehingga kepentingan masyarakatpun bisa terlindungi; dan
monetary supervision berfungsi melakukan pengawasan
terhadap nilai mata uang suatu negara sehingga bank
tersebut bisa menjadi penopang kebijakan moneter maupun
kebijakan pemerintah lainnya.
Peran Bank Indonesia dalam perekonomian Indonesia
Sebagai bankir sekaligus agen dan penasehat
pemerintah, hal-hal yang dilakukan oleh Bank Indonesia
meliputi: Memberdayakan rekening pemerintahan;
Menyediakan dan memberikan pinjaman sementara bagi
nasabah; Memberikan dan menyediakan pinjaman
khusus; Melakukan transaksi yang terkait dengan jual
beli valuta asing; Menerima pembayaran dari setiap
pajak; Menganalisis permasalahan ekonomi.
Peran Bank Indonesia dalam perekonomian Indonesia
4. Mengawasi kinerja lembaga keuangan
Perbankan, sebagai lembaga keuangan menjadi pintu
gerbang semua kalangan dalam kegiatan perekonomian.
Menciptakan dan menjaga lembaga keuangan yang
sehat dan berkinerja baik menjadi tanggungjawab dan
pengawasan Bank Indonesia. Fungsi dan peranan dalam
mengawasi dan menentukan regulasi yang tepat serta
penegakan hukum atas lembaga keuangan berada
dibawah kendali Bank Indonesia.
Peran Bank Indonesia dalam perekonomian Indonesia
5. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran.
Berbicara tentang sistem pembayaran pasti akan kita temui masalah
yang kompleks. Hal yang sering terjadi adalah gagal bayar pada
salah satu pihak maka akan terjadi sebuah masalah terutama pada
kelancaran sistem pembayaran. Untuk mengatasi hal tersebut serta
menjaga kelncaran sistem pembayaran, Bank Indonesia
menerapkan suatu mekanisme dan aturan yang mampu mengurangi
resiko dalam sistem pembayaran yang cenderung meningkat.
Beberapa cara yang ditempuh oleh Bank Indonesia antara lain
menerapkan suatu sistem pembayaran yang tersistem yang bersifat
real time yang sering disebut dengan sistem Real Time Gross
Settlement (RTGS) yang akan berimbas pada peningkatan
keamanan dan kecepatan serta ketepatan sistem pembayaran.
Selain itu Bank Indonesia juga rutin melakukan pengawasan dan
melihat serta mengidentifikasi potensi resiko yang ada dalam sistem
pembayaran.
Peran Bank Indonesia dalam perekonomian Indonesia
6. Sebagai jaring pengamanan sistem keuangan.
Peran Bank Indonesia yang satu ini didapat karena Bank
memiliki fungsi sebagai Lender of the Last Resort
(LoLR). Peran ini bisa digolongkan sebagai peran
tradisonal Bank Indonesia sebagai Bank sentral. Peran
ini memiliki dampak baik terutama pada pengelolaan
krisis yang berguna untuk menghindari terjadinya
ketidakstabilan sistem keuangan.
Peran ini meliputi penyediaan likuiditas pada saat
kondisi normal maupun krisis. Dalam menjalankan
peran ini Bank Indonesia selalu melakukan
pertimbangan atas resiko sistemik dan menerapkan
persyaratan yang ketat dalam upaya penyediaan
likuiditas bagi pihak yang membutuhkan.
Peran Bank Indonesia dalam perekonomian Indonesia
7. Menciptakan uang giral
Sebagai bank sentral, bank Indonesia menjadi satu-
satunya lembaga yang berhak untuk merancang,
membuat mencetak dan mengatur peredaran uang. Salah
satunya membuat uang giral seperti bilyet, giro dan cek.
Untuk masalah pencetakan uang Bank Indonesia
menyesuaikan dengan situasi dan kondisi dalam
masyarakat. Ketika sedang terjadi inflasi Bank
Indonesia mengedarkan uang lebih banyak dari biasanya
agar inflasi cepat selesai. Dan ketika terjadi kondisi
yang kurang kondusif maka uang yang diedarkan
dikurangi jumlahnya..
Peran Bank Indonesia dalam perekonomian Indonesia
7. Sebagai jaring pengamanan sistem keuangan.
Peran Bank Indonesia yang satu ini didapat karena Bank
memiliki fungsi sebagai Lender of the Last Resort
(LoLR). Peran ini bisa digolongkan sebagai peran
tradisonal Bank Indonesia sebagai Bank sentral. Peran
ini memiliki dampak baik terutama pada pengelolaan
krisis yang berguna untuk menghindari terjadinya
ketidakstabilan sistem keuangan.
Peran ini meliputi penyediaan likuiditas pada saat
kondisi normal maupun krisis. Dalam menjalankan
peran ini Bank Indonesia selalu melakukan
pertimbangan atas resiko sistemik dan menerapkan
persyaratan yang ketat dalam upaya penyediaan
likuiditas bagi pihak yang membutuhkan.
Peran Bank Indonesia dalam perekonomian Indonesia
8. Menjadi perantara keuangan
Peran yang tak kalah penting dari Bank Indonesia
adalah sebagai perantara atau menjembatani dua pihak
yang saling membutuhkan, yaitu diantara pihak yang
membutuhkan dana dengan pihak yang memiliki atau
kelebihan dana. Antara perbankan dan masyarakat.
Dalam hal ini Bank menyediakan sebuah program
dimana mereka menerima simpanan dari masyarakat
untuk disalurkannya kembali dalam bentuk kredit.
Kredit ini diharapkan mampu membantu masyarakat
dalam upaya membuka usaha sendiri atau mandiri untuk
memenuhi tujuan hidupnya.
Peran Bank Indonesia dalam perekonomian Indonesia
9. Mengelola arus pembayaran dan pelayanan jasa-
jasa seputar perbankan.
Dalam menjalankan peranan pengelolaan arus pembayaran
dan pelayanan jasa-jasa perbankan dengan melakukan
berbagai macam kegiatan yang pada dasarnya Bank
Indonesia mendukung peran tersebut, diantaranya:
Menghimpun dan mengumpulkan dana dari masyarakat
dalam bentuk simpanan yang berupa giro, deposito yang
berjangka, sertifikat deposito, tabungan dan bentuk lainnya
yang sejenis dengan hal tersebut; Memberikan dan
meminjami kredit bagi masyarakat kecil yang ingin
memiliki usaha mandiri; Menerbitkan surat atau tanda
bukti pengakuan hutang, baik hutang yang memiliki jangka
waktu panjang maupun yang berjangka pendek.
Peran Bank Indonesia dalam perekonomian Indonesia
Lainnya, Bank Indonesia berhak untu memindahkan
atau mengalihkan surat pengakuan hutang, baik yang
digunakan untuk kepentingan sendiri atau kelompok
yang disini diwakili oleh nasabah; Menyediakan
pembiayaan bagi para nasabah yang didasrakan atas
prinsip bagi hasil yang sesuai dengan ketentuan
peraturan pemerintah; Melaksanakan dan penempatan
atau pengalihan dana dari satu nasabah ke nasabah lain
dalam bentuk surat berharga yang tidak tercatat atau
tidak termasuk ke dalam bursa efek; dan memberikan
jasa-jasa perbankan lainnya kepada nasabah.
Peran Bank Indonesia dalam perekonomian Indonesia
10. Menjalankan riset dan pemantauan
Bank Indonesia dalam peranannya secara rutin
mencari dan menggali segala informasi penting
terutama yang mampu mengancam stabilitas
keuangan negara. Pemantauan yang dilakukan
oleh Bank Indonesia bersifat macroprudential,
sehingga Bank Indonesia bisa memantau dan
memonitor kerentanan yang dimiliki oleh sektor
keuangan serta mendeteksi dan mencari potensi
yang tidak diduga yang biasanya berdampak
pada stabilitas dari sistem keuangan negara.
Peran Bank Indonesia dalam perekonomian Indonesia
Dalam fungsi risetnya, Bank Indonesia mampu
menciptakan dan mengembangkan instrumen
serta indikator yang dibutuhkan oleh
macroprudential dalam upaya mendeteksi dan
mencari tahu kerentanan dari sistem keuangan.
Dan pada akhirnya hasil dari riset serta
pemantauan tersebut akan dijadikan sebagai
acuan bagi otoritas terkait dalam hal
pengambilan langkah-langkah yang tepat dan
efektif dalam upaya meminimalisir gangguan
pada sektor keuangan.
THANKYOU

Anda mungkin juga menyukai