Anda di halaman 1dari 11

RESUME MATERI KELEMBAGAAN DAN ORGANISASI

BANK INDONESIA

Disusun Untuk Memenuhi Tugas


Mata Kuliah Kebanksentralan (A) Kampus Palembang

DOSEN PENGAMPU :
DR. IMAM ASNGARI, S.E., M.SI

KELOMPOK 1 :
1. Shafa Safira (01031282025067)
2. Siti Afina Rahmawati (01031382025151)
3. Syarifah Ainiah (01031382025176)

S1 AKUNTANSI PALEMBANG
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2023
Perkembangan Bank Sentral di Beberapa Negara
1. Bank of England (BoE)
Bank of England (BoE) merupakan bank sentral Inggris yang didirikan pada tahun 1694.
Peran utama BoE adalah (1) mencetak dan mengedarkan mata uang poundsterling dan (2)
mengawasi dan menjaga stabilitas moneter. Secara kelembagaan, BoE berawal dari bank
komersial yang kemudian dinasionalisasi setelah Perang Dunia kedua dan menjadi bank
pemerintah yang membawa misi pelayanan publik. Pada tahun 1998, BoE diberikan
mandat melaksanakan kebijakan moneter yang terpisah dari pemerintah sekaligas
menjadikan BoE sebagai lembaga yang independen. Dengan demikian, secara
kelembagaan tugas BoE hanya di bidang sistem pembayaran dan moneter. Namun, sejak
tahun 2010 tugas pengawasan bank kepada BoE dipicu oleh terjadinya krisis keuangan
pada saat itu. Sehingga saat ini, BoE bertujuan untuk mencapai stabilitas harga dengan
penjabaran tugas sebagai pemelihara stabilitas moneter, stabilitas sistem keuangan dan
stabilitas sistem pembayaran.
2. Federal Reserve Banks
Federal Reserve Banks atau dikenal sebagai The Fed merupakan bank sentral Amerika
Serikat yang terbentuk pada tahun 1913. Upaya awal untuk membentuk bank sentral
Amerika dilakukan dengan membentuk First Bank of the United States (1791-1811) dan
The Second Bank of the United States (1816-1836) menjadi bank pemerintah yang
bertugas sebagai bank komersial pada umumnya. Namun saat itu Amerika Serikat
mengalami masa ketiadaan bank sentral dan berada pada era perbankan bebas
(1836-1913) yaitu kebebasan setiap bank di negara bagian AS untuk beroperasi. Sebagai
akibatnya, pada masa itu sering terjadi guncangan finansial dan pada tahun 1913
terbentuklah The Fed. Pada awalnya, The Fed diberikan kewenangan sebagai otoritas
sistem pembayaran nasional, otoritas pengawas sistem perbankan dan sebagai lembaga
publik yang mendukung program pemerintah. Dalam evolusinya, bank sentral The Fed
yang semula sebagai bank bentukan pemerintah dan dikontrol oleh pemerintah telah
berubah menjadi bank sentral yang independen pada tahun 1951 setelah berakhirnya
depresi besar dan Perang Dunia II.
3. Hong Kong Monetary Authority (HKMA)
The Hong Kong Monetary Authority (HKMA) didirikan pada 1 April 1993. Fungsi
utama HKMA adalah: (i) menjaga kestabilan nilai dolar Hong Kong; (ii) mengelola
cadangan devisa; (iii) mendorong terpeliharanya kestabilan dan keamanan sistem
perbankan; dan (iv) mengembankan infrastruktur keuangan sehingga memperlancar
aliran dana secara lancar tanpa hambatan. Tujuan dari kebijakan HKMA adalah:
a. Memelihara kestabilan mata uang dalam kerangka sistem devisa yang ditetapkan
melalui manajemen devisa, kebijakan moneter, dan kebijakan lain yang
diperlukan;
b. Mendorong terpeliharanya stabilitas dan keamanan sistem perbankan melalui
pengaturan kepada bank dan lembaga simpanan dana masyarakat serta
pengawasan kepada lembaga yang diawasi; dan
c. Mendorong berkembang dan terintegrasinya sistem keuangan, khususnya dalam
hal sistem pembayaran dan settlement secara efisien.
4. Monetary Authority of Singapore (MAS)
Monetary Authority of Singapore merupakan bank sentral Singapura yang resmi dibentuk
pada tanggal 1 Januari 1971. Pembentukan bank sentral ini dilatarbelakangi tingginya
perkembangan sektor keuangan di Singapura yang menjadi salah satu negara pusat
keuangan di Kawasan Asia.. Sebelumnya dibentuknya MAS, fungsi moneter
dilaksanakan oleh pemerintah melalui Departemen Keuangan. Dewasa ini, tugas atau
misi utama bank sentral Singapura yaitu mendorong kesinambungan pertumbuhan
ekonomi yang tidak inflatoir dan pengembangan pusat keuangan yang sehat.
Fungsi dan tanggung jawab MAS cukup luas, yaitu:
a. Melaksanakan kebijakan moneter, mengeluarkan, dan mengedarkan uang,
mengawasi sistem pembayaran, dan menjadi bankir pemerintah.
b. Bertindak sebagai integrated supervision dari lembaga-lembaga keuangan yang
ada di Singapura serta sebagai pelaksana tugas dalam menjaga kestabilan sistem
keuangan.
c. Bertindak sebagai pengelola cadangan devisa negara.
d. Berfungsi sebagai lembaga yang betugas untuk mengembangkan Singapura
sebagai pusat keuangan dunia.
5. European Central Bank (ECB)
European Central Bank (ECB) merupakan bank sentral Eropa yang didirikan pada 1 Juni
1998. ECB memiliki dua tugas utama yakni menjaga nilai tukar mata uang Euro dan
menjaga kestabilan harga di Eurozone. Eurozone terdiri dari 17 negara yang sejak tahun
1999 sepakat untuk menggunakan mata uang tunggal, Euro. ECB memiliki misi menjadi
bank sentral kawasan yang dapat dipercaya, berintegritas tinggi, kompeten, efisien, dan
transparan. ECB dan bank sentral di setiap negara dalam Eurozone bersama-sama
membangun sistem bank sentral yang disebut Eurosystem. Tujuan utama dari Eurosystem
ini adalah untuk memelihara kestabilan harga dengan cara menjaga kestabilan nilai mata
uang Euro.

Perkembangan Status dan Kedudukan Bank Indonesia


1. Pada awalnya Bank Indonesia hanya terbatas sebagai bank sirkulasi yang dilakukan oleh
De Javasche Bank NV
2. UU No. 11 Tahun 1953 tentang Bank Indonesia melahirkan Bank Indonesia sebagai Bank
Sentral Republik Indonesia dengan tugas pokok menjaga stabilitas moneter, mengedarkan
uang, dan mengembangkan sistem pembayaran, serta berperan sebagai agen
pembangunan, kasir pemerintah, dan sebagai banknya bank. Namun, tetap menjalankan
beberapa fungsi bank komersial.
3. UU No. 13 Tahun 1968 tentang Bank Sentral menetapkan Bank Indonesia sebagai bank
sentral yang menjadi bagian dari pemerintah Republik Indonesia dna tidak lagi berfungsi
ganda sebagai bank komersial walaupun tetap berperan sebagai agen pembangunan, kasir
pemerintah, dan banknya bank.
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang BI. Bank Indonesia memasuki era baru
sebagai bank sentral yang independen, yang mempunyai otonomi penuh dalam
merumuskan dan melaksanakan tugasnya sebagaimana diamanatkan dalam
undang-undang.
Perkembangan Kedudukan Bank Indonesia
1. Bank Indonesia merupakan lembaga negara yang independen namun tidak sejajar dengan
lembaga tinggi negara seperti Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Badan Pemeriksa
Keuangan (BPK), dan Mahkamah Agung (MA).
2. Kedudukannya tidak sama dengan kementerian seperti kementerian dalam negeri,
kementerian ESDM, dan lain-lain.
3. Meskipun Bank Indonesia merupakan lembaga negara yang independen, untuk menjaga
efektivitas pelaksanaan tugasnya, Bank Indonesia dapat berkoordinasi dengan
pemerintah.

Tujuan Bank Indonesia


Sesuai dengan UU BI, tujuan Bank Indonesia adalah mencapai dan memelihara
kestabilan nilai rupiah. Kestabilan nilai rupiah itu terdiri atas dua aspek yaitu kestabilan terhadap
barang dan jasa serta kestabilan terhadap mata uang negara lain (kurs).

Tugas Bank Indonesia


1. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter
2. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran
3. Mengatur dan mengawasi bank

Visi Bank Indonesia


“Menjadi lembaga Bank Sentral yang kredibel dan terbaik di regional melalui penguatan
nilai-nilai strategis yang dimiliki serta pencapaian inflasi yang rendah dan nilai tukar yang stabil”

Misi Bank Indonesia


1. Menetapkan dan menjaga konsistensi serta kejelasan tujuan organisasi
2. Perencanaan strategi dalam rangka mencapai tujuan organisasi yang diinternalisasi dalam
bentuk penyelarasan tujuan pelaksanaan fungsi dan tugas oleh unit-unit pelaksana
operasional kegiatan
3. Perencanaan dan proses pengambilan keputusan
4. Memperoleh komitmen para anggota dewan gubernur dan seluruh pegawai melalui
komunikasi yang jelas tentang tugas dan tujuan organisasi
5. Memperoleh dukungan dan pemahaman atau pengertian dari pihak-pihak yang
berkepentingan mengenai fungsi pelaksanaan tugas organisasi

Nilai-Nilai Strategis Bank Indonesia


1. Kepercayaan
2. Integritas
3. Profesionalisme
4. Kesempurnaan
5. Kepentingan publik
6. Koordinasi dan Kerjasama

Hubungan Kelembagaan Bank Indonesia


Hubungan keuangan dengan pemerintah (UU No. 23 Tahun 1999)
● Bank Indonesia dapat memberikan bunga atas saldo kas pemerintah sesuai dengan
peraturan perundang-undangan, tetapi Bank Indonesia dilarang memberi pinjaman
kepada pemerintah
● Bank Indonesia juga dapat membantu menerbitkan dan menempatkan surat-surat utang
negara guna membiayai (APBN) tetapi tidak diperbolehkan membeli sendiri suratsurat
utang negara tersebut
Dalam hubungannya dengan pemerintah, Bank Indonesia Setiap awal tahun anggaran
menyampaikan informasi tertulis mengenai evaluasi pelaksanaan kebijakan moneter dan rencana
kebijakan moneter yang akan datang.
1. DPR
- Bank Indonesia wajib menyampaikan laporan perkembangan pelaksanaan tugas
dan wewenang setiap triwulan dan sewaktu-waktu bila diminta oleh DPR
- Bank Indonesia menyampaikan Rencana dan Realisasi anggaran tahunan kepada
pemerintah dan DPR
2. BPK
Bank Indonesia wajib menyampaikan laporan keuangan tahunan kepada BPK
Kerjasama dengan lembaga-lembaga internasional yang dilakukan oleh Bank Indonesia
1. Investasi bersama untuk kestabilan pasar valuta asing
2. Penyelesaian transaksi lintas negara
3. Hubungan koresponden
4. Tukar menukar informasi mengenai hal hal yang terkait dengan tugas-tugas selaku Bank
Sentral, termasuk dalam melakukan pengawasan bank
5. Pelatihan atau penelitian di bidang moneter dan sistem pembayaran.

Keanggotaan BI di beberapa lembaga dan forum internasional atas nama BI


1. The South East Asian Central Banks Research and Training Centre (SEACEN Centre)
2. The South East Asian, New Zealand and Australia Forum of Banking Supervision
(SEANZA)
3. The Executive' Meeting of East Asian and Pacific Central Banks (EMEAP)
4. ASEAN Central Bank forum (ACBF)
5. Bank for International settlement (BIS)

Keanggotaan BI mewakili pemerintah Republik Indonesia sehingga BI dapat bertindak


atas nama negara Republik Indonesia berdasarkan konsep presiden sebagai kepala negara
1. Association of South East Asian Nations (ASEAN)
2. ASEAN + 3 ASEAN (China, Jepang, Korea)
3. Manila Framework Group (MFG)
4. Asia-Europe Meeting (ASEM)
5. Islamic Development Bank(IDB)

Tingkat organisasi pada bank sentral (Chen Yuan,1990)


1. Badan dengan kewenangan tertinggi (The Highest Authority)
- Badan Pembuat Kebijakan (Policy Making Body),
- Badan Pelaksana Kebijakan (Executing Body), dan
- Badan Pengawas (Supervisory Body).
2. Unit-Unit di bawahnya (The Second Level)
- unit-unit pelaksana operasional. Unit pelaksana operasional tersebut umumnya
berada di bawah badan pelaksana kebijakan.

Tiga badan yang memiliki kewenangan tertinggi di bank sentral (Bo-Yung Chung,1992)
1. Badan pembuat kebijakan : Badan atau unit dalam organisasi Bank Sentral yang Diberi
wewenang oleh konstitusi untuk memformulasikan dan menetapkan kebijakan.
2. Badan pelaksana kebijakan : Badan atau unit dalam organisasi Bank Sentral yang Diberi
wewenang untuk melaksanakan kebijakan yang telah ditetapkan oleh badan pembuat
kebijakan.
3. Badan pengawas : Badan atau unit organisasi yang diberi wewenang untuk mengawasi
pelaksanaan kebijakan oleh badan pelaksana kebijakan dan memastikan bahwa
pelaksanaan kebijakan tersebut sesuai dengan yang ditetapkan

Struktur Pimpinan dan Mekanisme Pengambilan Keputusan Bank Sentral


Pemimpin dan Governance System Bank Sentral
● Bank Sentral yang menerapkan sistem tata kelola tunggal, maka dewan umumnya disebut
Dewan Gubernur dan Dewan Direktur.
● Bank sentral yang menerapkan two tier system, maka organisasi mengenal dua bentuk
dewan yakni Dewan Pemutus Kebijakan dan Dewan Pelaksana Kebijakan.
Pengambilan keputusan umumnya dilakukan dengan cara voting berdasarkan mayoritas
terbanyak atau dengan cara musyawarah untuk mufakat dalam menetapkan kebijakan. Dalam
kaitan ini, sejumlah Bank Sentral memberikan kewenangan gubernur atau presiden bank sentral
untuk menetapkan kebijakan dalam hal tidak tercapai kemufakatan dalam penetapan kebijakan,
atau menetapkan kebijakan berdasarkan voting terbanyak yang menyetujui rancangan kebijakan
untuk diterapkan.

Tata Cara Pemilihan Pimpinan Bank Sentral


● Pada sejumlah Bank Sentral, kepala pemerintahan mengusulkan Ketua dan anggota
badan pembuat kebijakan kepada parlemen, dan mengangkatnya setelah disetujui
parlemen.
● Pada sejumlah bank sentral lainnya, hanya ketua dan wakil ketua dewan melalui
prosedural nominasi, persetujuan dan pengangkatan oleh kepala pemerintahan dan
parlemen, sedangkan anggota dapat hanya melalui proses persetujuan dan pengangkatan
oleh kepala pemerintahan atau keputusan ketua dewan tanpa harus mendapat persetujuan
parlemen.

Mekanisme Pengambilan Keputusan Kebijakan


Jadwal/Frekuensi Rapat
Dalam pelaksanaannya, frekuensi pertemuan dewan bervariasi antara satu Bank Sentral
dengan lainnya, demikian juga antara Bank tertinggi pada bank sentral.

Hak Suara Peserta Rapat


Dalam setiap rapat dewan peserta rapat dapat terdiri atas hanya anggota dewan atau
melibatkan perwakilan dari pihak luar dewan seperti wakil dari pemerintah, anggota advisory
board atau supervisory board bahkan representative dari regional tertentu.

Struktur Organisasi Bank Sentral


Struktur organisasi dan jumlah unit-unit manajemen pelaksana berbeda antara satu bank sentral
dengan lainnya. Faktor pimpinan dan lingkup mandat serta lingkungan mempengaruhi penetapan
bentuk struktur organisasi unit-unit pelaksana ini.

Bentuk yang relatif sederhana dengan penerapan one-tier system adalah De Nederlandsche Bank
Adapun contoh bank sentral dengan two-tier system ditunjukkan pada struktur organisasi
Reserve Bank of Australia. Disamping lebih memiliki dari satu badan pemutus (memisahkan
badan pemutus kebijakan moneter yang berada pada Dewan Gubernur), bank sentral in
membentuk badan pemutus untuk kebijakan di bidang sistem pembayaran. Bank juga
membentuk Komite Eksekutif sebagai badan pelaksana kebijakan.

Struktur Wewenang dan Organisasi Bank Indonesia


Struktur organisasi Bank Indonesia dengan diberlakukannya Undang-Undang No.23 Tahun 1999
pada hakekatnya mengalami dua fase perubahan. Perubahan pertama adalah organisasi masa
transisi. Organisasi ini dibentuk dengan memperhatikan mandat pengalihan fungsi Otoritas
perbankan kepada Otoritas Jasa Keuangan. Perubahan kedua adalah organisasi Bank Indonesia
yang diberlakukan saat ini. Organisasi ini dibentuk dengan mandat tunggal sebagai Otoritas
Moneter. Struktur organisasi Bank Indonesia di era transisi sebagai berikut:

Struktur Pimpinan dan Mekanisme Pengambilan Keputusan Bank Indonesia Saat Ini
Gambaran struktur dan mekanisme pengambilan keputusan oleh badan pemutus dan
pelaksana kebijakan di Bank Indonesia sebagai berikut:
1. Rapat Dewan Gubernur
Rapat Dewan Gubernur merupakan badan pemutus kebijakan bersifat prinsipil dan
strategis. Kebijakan prinsipil dan strategis adalah kebijakan yang mempunyai dampak
luas, baik ke dalam maupun ke luarBank Indonesia, misalnya, kebijakan penetapan suku
bunga SBI atau BI-rate, kebijakan pengaturan pembayaran, kebijakan pengaturan dan
pengawasan bank, penetapan sasaran strategis Bank Indonesia dan lain-lain.
2. Dewan Gubernur
Merupakan badan pelaksana kebijakan yang ditetapkan dalam Rapat Dewan Gubernur.
Dalm kaitan in, dalam pelaksanaannya, setiap anggota Dewan Gubernur menetapkan
kebijakan operasional dengan merujuk Dada Kebijakan prinsipil yang ditetapkan dalam
Rapat Dewan Gubernur, sesuai bidang kewenangan masing-masing.

Tata Cara Pemilihan dan Pengangkatan Dewan Gubernur Bank Indonesia


Persyaratan untuk menjadi anggota Dewan Gubernur, antara lain (1) warga negara
Indonesia, (2) memiliki akhlak dan moral yang tinggi, dan (3) memiliki keahlian dan
pengalaman di bidang ekonomi, keuangan, perbankan, atau hukum, khususnya yang berkaitan
dengan tugas bank sentral.

Transparansi dan Akuntabilitas


Undang-Undang Bank Indonesia menyiratkan kewenangan pengawas DPR. Hal itu dapat
tersirat Pada Pasal 58 UU BI mewajibkan Bank Indonesia menyampaikan laporan tahunan dan
laporan triwulan secara tertulis tentang pelaksanaan tugas dan wewenangnya kepada DPR. DPR
mengevaluasi laporan dan menggunakannya sebagai bahan penilaian tahunan terhadap kinerja
Dewan Gubernur dan Bank Indonesia. Laporan yang sama ditembuskan pula kepada pemerintah.

Anda mungkin juga menyukai